Anda di halaman 1dari 18

ANGKA INDEKS

Bila angka dari hal satu dibandingkan dengan angka dari hal yang lain akan
diperoleh sebuah nilai yang dinamakan angka perbandingan.
Apabila angka perbandingan tersebut dinyatakan dalam bentuk persentase,
dengan jalan mengalikannya dengan angka 100 %, akan diperoleh angka
relatif.
Sesuatu hal yang akan diperbandingkan dapat berupa ; harga, kuantita, dan nilai.
Sehingga bila dinyatakan dalam persentase akan didapatkan :
Angka relatif harga (price relative)
Angka relatif kuantita (quantity relatives)
Angka relatif nilai (value relatives)
Suatu tahun yang dipakai sebagai dasar perbandingan dinamakan tahun dasar.

Simbul simbul yang digunakan :


po = Harga pada tahun dasar (periode dasar)
pi = harga pada tahun i (periode i)
qo = Kuantita pada tahun dasar (periode dasar)
qi = Kuantita pada tahun i (periode i)
n = Jumlah deret tahun (deret periode)
poqo = Nilai pada tahun dasar (periode dasar)
piqi = Nilai pada tahun i (periode i)

angka indeks ialah suatu ukuran statistik yang menunjukkan perubahan suatu
variabel atau sekumpulan variabel yang berhubungan satu sama lain pada waktu
atau tempat yang sama atau berlainan.

Ukuran tersebut dinyatakan dengan presentase, jadi angka indeks sebenarnya


merupakan angka relatif, hanya untuk kesederhanaan bentuk persentase tersebut
dihilangkan.

Dua tipe angka indeks :


1. Indeks sederhana merupakan hasil perubahan atau perbandingan dari
nilai variabel tunggal, dalam bentuk persentase, dengan
suatu periode dasar yang dipilih sehingga pangkat
perbandingan.
2. Indeks bersusun Merupakan hasil perbandingan yang dinyatakan dalam
persentase dari nilai sekumpulan variabel pada suatu waktu
dengan nilai sekumpulan variabel itu pula pada waktu yang
berlainan yang dipakai sebagai dasar perbandingan.

D. METODE PENYUSUNAN ANGKA INDEKS


Yang akan kita bicarakan di sini adalah angka indeks bersusun ada berbagai
metode dalam penyusunan angka indeks bersusun. Secara garis besar
ditunjukkan sebagai berikut :

Metode penyusunan angka indeks :


1. Angka indeks tidak tertimbang (unweighted index number) :
Indeks harga (price index ):
a. Metode agregatif sederhana (simple anggregative method)
b. Metode rata-rata harga relatif (price relative method)
Indeks kuantita (quantity index ) :
a. Metode agregatif sederhana (simple aggregative method)
b. Metode rata-rata kuantita relatif (quantity relative method)
2. Angka indeks tertimbang (Weighted index number)
a. Metode aggregatif tertimbang (Weighted aggregative method)
- Indeks Laspeyres
- Indeks Paasche
- Indeks Drobisch
- Indeks Irving Fisher (Ideal Index)
- Indeks Edgeworth
- Fixed-Wight Anggregative Index
b. Metode rata-rata harga relatif tertimbang
I. Angka Indeks Harga

a. Metode Agregatif Sederhana

I=

Rata-rata harga 9 bahan pokok (dalam Rp)


di Kota Surakarta tahun 2008 dan 2009
Harga rata-rata
Jenis Bahan Pokok Satuan
2008 ( p0 ) 2009 ( pn )
Beras kualitas sedang Kg 158,24 193,38
Ikan asin teri nomor 2 Kg 236,03 308,28
Minyak goreng Princo Liter 471,47 488,75
Gula Pasir SHS Kg 219,59 449,86
Garam Bataan Bata 13,42 15,00
Minyak tanah Liter 26,38 30,98
Sabun cuci Batang 137,24 158,96
Tekstil kasar mori putih Meter 239,29 304,31
Batik kasar mori biru Lembar 977,50 1.329,17
2.479,16 3.078,69
B. Metode Rata-rata harga relatif

Tabel 8 2
Harga Relatif 9 pokok bahan pokok di Surakarta
Jenis Bahan Pokok Harga Relatif
193,38
. 100 = 122,21
Beras kualitas sedang
158,24
308,28
. 100 = 130,61
Ikan asin teri nomor 2
236,03
488,75
. 100 = 103,67
Minyak goreng Princo
471,47
249,86
. 100 = 113,78
Gula Pasir SHS
219,59
488,75
. 100 = 103,67
Garam bataan
471,47
30,98. 100 = 117,44
Minyak Tanah
26,38
158,96
. 100 = 115,88
Sabun Cuci 137,24
304,31
. 100 = 127,17
Tekstil kasar mori putih
239,29
1.329,17. 100 = 135,98
Batik kasar mori biru
977,50
Sumber : Tabel 8 1
II. Indeks Kuantita
a. Metode Agregatif Sederhana
Contoh :
Dibawah ini ditunjukkan data tentang besarnya produksi daging di Indonesia
pada tahun 2002 2003 dinyatakan dalam ton.
Tabel 8 3
Produksi Daging di Indonesia
2002 2003
(Ton)
Jenis daging 2002 2003
qo qn
Sapi 196.080 202.600
Kerbau 57.127 59.630
Kambing 13.915 14.872
Domba 10.989 11.648
Babi 38.620 41.241
Kuda 0.732 0.910
Unggas 48.140 48.499
Jumlah 365.600 379.400

Sumber : Pidato Kenegaraan 16 Agustus 2005

Indeks kuantita tahun 2002 = 100


379.400
Indeks kuantita tahun 2003 adalah .100 = 103,77
365.600

Produksi daging di Indonesia pada tahun 2003 mengalami kenaikan 3,77 % bila
dibanding produksi daging tahun 2002
b. Metode rata rata kuantita relatif

Tabel 8 4
Kuantita Relatif Produksi Daging di Indonesia

Jenis Daging Kuantita Relatif


202.600
Sapi .100 103,33
196.080
59.630
Kerbau .100 104,38
57.12
14.874
Kambing .100 106,88
13.15
11 .648
Domba .100 106,03
10.986
41.241
Babi .100 106,78
38.620
910
Kuda .100 124,32
732
48.499
Unggas .100 100,75
48.140
= 752,48

qn
qo
I .100
k

752,48
I 107,5
7
Angka Indeks Tertimbang

a. Metode Agregatif Tertimbang

- Indeks Laspeyres

Tabel 8 5
Indeks Tertimbang Laspeyres dari 10
Bahan Ekspor di Luar Minyak Bumi
2003 2004

Harga Kuantitas
Jenis bahan 2003 2004 2003 pn qo po qo
po pn qo
Kayu 21,66 45,84 12.698,6 582.103,82 275.051,68
Karet 255,65 537,31 827,0 444.516,56 211.499,24
Minyak sawit 170,33 321,70 246,0 79.138,20 41.901,95
Timah 3.370,19 4.661,90 20,8 96.967,52 70.099,95
Hasil tambang di luar rumah 11,74 30,51 5.460,7 75.075.96 28.888,62
Hewan dan hasil hewan lainnya 421,05 1.067,37 100,7 107.484,16 42.399,74
Teh 77,63 682,71 65,6 31.131,58 30.899,93
Tembakau 1.181,48 1.314,12 27,0 35.481,24 31.899,96
Lada 818,58 1.218,25 24,5 29.847,12 20.800,01
Tapioca dan bahan makanan 41,20 49,22 907,7 44.676,99 37.397,24
lainnya
1.526.423,5 790.837,55

p .q
n 0
.100
L = p .q
0 0

1.526.423,5
.100
790.837,55
=

= 193,01
Indeks Paasche
p .q .100
n n
P=
p .q 0 n

Sebagai contoh kita ambil kembali data pada Tabel 8 5

Table 8 6
Indeks Tertimbang Paasche dari 10
Bahan Ekspor di Luar Minyak Bumi
2003 2004
Harga Kuantitas
Jenis bahan 2003 2004 2004 pn qn po qn
p0 pn qn
Kayu 21,66 45,84 15.708,4 720.073,06 340.243,94
Karet 255,65 537,31 900,6 483.901,39 230.238,39
Minyak sawit 170,33 321,70 277,9 89.400,43 47.334,71
Timah 3.370,19 4.661,90 21,0 97.899,90 70.773,99
Hasil tambang di luar rumah 11,74 30,51 2.543,6 77.605,24 29.861,86
Hewan dan hasil hewan lainnya 421,05 1.967,37 95,8 102.254,05 40.336,59
Teh 677,63 682,71 45,7 31.199,85 30.967,69
Tembakau 1.181,48 1.314,12 34,7 45.599,96 40.997,36
Lada 848,98 1.218,25 25,2 30.699,90 21.394,30
Tapioca dan bahan makanan lainnya 41,20 49,22 1.145,9 56.401,20 47.211,08
1.735.034,98 899.359,91

Indeks tertimbang paasche dari 10 bahan pokok ekspor di luar minyak bumi
2004 adalah :
1.735.034,98
P= 899.359,91
.100

= 192,92

Berdasarkan indeks tertimbang paasche, nilai 10 bahan ekspor di luar minyak


bumi pada tahun 2004 mengalami kenaikan 92,92 % dibandingkan tahun 2003
Indeks Drobisch
L+P
I= 2

pq n 0

pn qn
= pq p0 q n
0 0
.100
2
= 193,01 + 192,92
2
= 192,96

- Ideal Index (Irving Fisher)

Mencari geometric mean dari hasil indeks laspeyres dan paasche

I= LP

=
p q . p q
n 0 n n
.100
pq pq 0 0 0 n

- Indeks Edgeworth

p (q
n 0
qn )
.100
I=
p (q
0 0
q n
)

Sebagai contoh periksa Tabel 8 7 di bawah ini :


Table 8 7
Indeks tertimbang Edgeworth dari
10 Bahan Ekspor di Luar Minyak Bumi
2003 2004
Jenis bahan po pn qo qn qo+qn po (qo+qn) pn (qo+qn)
Kayu 21,66 45,35 12.708,6 15.708,4 28.407,0 75.295,67 1.302.176,88
Karet 255,65 537,31 827,3 900,6 1.727,9 441.737,64 928.417,95
Minyak sawit 170,33 321,70 246,0 277,9 523,9 89.235,81 168.538,63
Timah 3.370,19 4.661,90 020,8 021,8 041,8 140.873,94 194.867,42
Hasil tambang di luar timah 11,74 036,51 2.460,7 2.513,6 2.004,3 58.750,48 182.706,99
Hewan dan hasil hewan lainnya 421,05 1.067,37 100,7 095,8 196,5 32.736,32 209.738,20
Teh 677,63 682,71 045,6 045,7 091,3 61.867,62 062.331,42
Tembakau 1.181,48 1.067,37 027,0 034,7 061,1 72.897,32 081.081,20
Lada 848,98 1.314,12 024,5 025,2 049,7 42.194,31 060.547,02
Tapioca dan bahan makan lainnya 41,20 49,22 907,7 1.145,9 2.053,6 84.608,32 101.078,19
1.690.197,46 3.291.483,90

p (qn 0 qn )
.100
I =
p (q0 0
qn )

I = 3.291.483,90 . 100
1.690.197,46
= 194,74

Indeks Agregatif dengan timbangan tetap

p .q
n a
.100
I=
p .q
0 a

qa merupakan kuantita dari tahun-tahun lain selain tahun dasar atau


tahun yang ditentukan.
qa tersebut dipilih dari tahun (bukan base year atau given year) yang
dipandang tepat.
Metode Rata-rata harga relative tertimbang

(p / p
n 0
).W
.100
I=
W

W = nilai (value) p x q Vo = po.qo


Vn = pn.qn

( p / p )( p .q ) .100
n 0 0 0

I= p .q 0 0

( p / p ) p .q ) .100
n 0 n n

I= p .q n n

Table 8 8
Indeks Terimbang dengan Metode Rata-rata Harga Relatif
Dari 5 Jenis Hasil Palawija
Palawija po pn qo qn pn/po po.qo pn.qn pn/po(po.qo) pn/po(pn.qn)
Kacang tanah 69,1 272,0 741 937 2,92 51.203,1 89.234,0 149.513,05 252.680,08
Gaplek 31,0 66,1 958 1.499 2,13 29.698,0 99.083,9 63.156,74 211.048,71
Kedelai 43,9 100,0 039 030 2,28 100000 3.000,0 390,59 6.840,00
Tapioca 40,5 98,9 278 400 2,44 11.259,0 39.560,0 27.470,56 96.526,40
Jagung 56,8 130,0 2.341 3.242 2,29 132.968,8 421.460,0 304.498,55 965.143,40
226.841,0 752.377,9 548.643,89 1.832.238,59

Bila digunakan timbangan nilai pada tahun dasar maka angka indeksnya :

I = 548.648,89 . 100
266.481,0
= 241,86

Bila digunakan timbangan nilai pada tahun yang ditentukan, maka angka
indeksnya :
I = 1.832.238,59 . 100
752.377,9
= 243,53
ANGKA INDEKS RANTAI

Angka indeks rantai (chain index number) sebenarnya merupakan


perbandingan yang bersifat pasangan (binary comparison) tetapi disusun secara
berantai dari tahun ke tahun (tidak terbatas pada suatu tahun / periode saja).
Angka indeks dihitung dari tahun ke tahun dengan menggunakan sebagai tahun
dasar periode satu tahun sebelumnya.
Ada beberapa dasar mengapa kadang-kadang indeks rantai lebih disukai
daripada indeks yang telah kita bicarakan sebelumnya. Indeks rantai umumnya
lebih fleksibel terhadap penggantian jenis barang maupun timbangan. Kita lebih
mudah mengetahui perkembangan itu tidak mudah diketahui sebab deretan
indeks yang diperoleh menunjukkan perkembangan suatu tahun tertentu
dibandingkan dengan tahun dasar yang tetap.
Indeks rantai memperbandingkan harga, kuantita atau nilai pada tahun i
dengan tahun sebelumnya (i-1) dinyatakan dengan Ii-1,i. perbandingan antara
2007 dan 2008 secara singkat dinyatakan dengan I07,08. dalam perhitungan
indeks rantai kita dapat menggunakan salah satu metode perhitungan angka
indeks yang telah kita bicarakan di muka. Rumus di bawah ini didasarkan pada
metode agregatif tertimbang dengan timbangan tetap (qa).

I i1,i
pq
.100
i a

p q
i 1 a

Contoh :
Table dibawah ini menunjukkan data harga dari 4 jenis tekstil tahun 2003-2006
dan konsumsi tekstil 2004.
Tabel 8 9
Table 2003 2006 dan Konsumsi 2004 dari
4 jenis tekstil
Jenis Harga Konsumsi
p03 q04 p04 q04 p05 q04 p06 q04
Tekstil 2003 2004 2005 2006 2004
Katun 338 350 349 348 4.125,2 1.394.317,6 1.443.820,0 1.439.820,8 1.435.569,6
Wool 1.729 1.706 1.421 1.371 389,9 674.137,0 665.169,4 554.047,9 534.552,9
Rayon 351 340 341 320 1.154,8 405.334,8 392.632,0 393.786,8 369.536,0
Sutera 5.295 4.920 4.594 4.486 006,4 033.888,0 031.488,0 029.401,6 028.710,4
2.507.677,5 2.533.109,4 2.416.931,1 2.368.368,9

Indeks rantai :
I 03, 04 p q .100 2.533.109,4 .100 101,01
04 04

p q 03 04
2.507.677,5


p q 2.416.931,1
I .100
05 04
.100 95,41
p q
04 , 05
04 04
2.533.109,4

I 05, 06
p06 q04 .100 2.368.368,9 .100 97,99
p05 q04 2.416.931,1

Andaikan kita mempunyai dua indeks rantai yang berturutan, katakana I 06,07 dan
I07,08, kita dapat mengkombinasikan sehingga didapat sebuah indeks baru (angka
100 tidak dituliskan).

I 06, 08 I 06 , 07 .I 07 , 08
p
07 qa
.
p08 qa

p
08 qa
p
06 qa p07 qa p
06 qa

Bila rumusan tersebut diperluas katakan 2002 dan 2007, akan kita dapatkan :

I02,07 = I02,03.I03,04.I04,05.I05,06.I06,07

Akhiranya kita dapatkan :

I 02 , 07 p 07
qa
p q
02 a

Menurut Dubois (1964 : 202 203), angka indeks rangkai dengan dasar tetap
disebut indeks rantai (chain indexes), sedangkan indeks rangkai dengan dasar
yang berubah-ubah secara berturutan dinamakan relative sambung (link
relatives). Sebagai contoh periksa Tabel 8 12 di bawah ini :

Tabel 8 12
Link Relatives dan Chain Indexes
Penjualan Eceran Barang Tahun Lama 2001 2009
Tahun Penjualan Link Chain index
(Jutaan) Relative (2004 = 100)
2001 54,5 - 93,8
2002 55,3 101,5 95,2
2003 60,4 109,2 104,0
2004 58,1 96,2 100,0
2005 67,0 115,3 115,3
2006 65,8 98,3 113,2
2007 68,5 104,1 117,8
2008 63,4 92,6 109,1
2009 71,7 113,1 123,4
MEMINDAHKAN TAHUN DASAR

Apabila kita hendak membandingkan indeks sekumpulan barang pada


tahun-tahun yang sama antara tempat yang satu dengan tempat yanga lain, maka
indeks dari kedua tempat tersebut hendaknya mempunyai tahun dasar yang
sama. Apabila tahun dasarnya tidak sama kita dapat memindahkan tahun dasar
tempat yang satu guna menyesuaikan dengan tahun dasar di tempat yang lain.
Bagaimana cara kita memindahkan tahun dasar (shifting the base), perhatikan
contoh di bawah ini :
Tabel 8 13
Memindahkan Tahun Dasar
Indeks Rangkai Bahan Makanan 1997 2006
Tahun I I
(1998 = 100) (2002 = 100)
1997 98,0 90,7
1998 100,0 92,5
1999 102,2 94,5
2000 101,8 94,2
2001 104,5 96,7
2002 108,1 100,0
2003 108,9 100,1
2004 110,0 101,8
2005 112,3 103,9
2006 113,1 104,6
Sumber : Freund and Williams, 2003 : 372

Berdasarkan data Tabel 8-13 kolom kedua, kita dapat menghitung angka indeks
dengan tahun dasar yang baru (2002).

112 ,3
I 02, 05 .100 103,9
108,1

100,0
I 02 , 98 .100 92,5
108,1

I 02 ,97
98,0
.100 90,7 Dan seterusnya periksa kolom tiga
108,1

PENGGUNAAN ANGKA INDEKS DALAM PENDEFLASIAN


Bagi sebagian besar buruh dan pegawai pemerintahan yang mempunyai
upah relative tetap maka upah nyata (real wage) lebih berarti daripada upah
uang (money wage) yang diterima. Upah uang adalah upah yang diterima
pekerja dalam bentuk uang, sedangkan upah nyata adalah daya beli (purchasing
power) dari upah uang yang diterima. Daya beli dari upah tersebut sangat
dipengaruhi oleh harga umum dari barang-barang konsumsi atau biaya hidup
(cost of living)
Upah pegawai dinaikkan 25% pada tahun 1980 dibandingkan tahun
sebelumnya, kenaikkan ini tidak akan berarti bila upah nyata tidak ikut naik.
Untuk mengetahui besarnya upah nyata dari suatu upah uang harus tersedia
data indeks biaya hidup pada tahun yang bersangkutan.
Untuk contoh, periksa Tabel 8 14 di bawah ini :

Tabel 8 14
Upah Uang dan Upah Nyata Buruh
Perusahaan Industri di Kawasan Tertentu 1997 2006
Tahun Rata-rata Indeks Biaya Upah nyata
Upah Mingguan Hidup
1998 = 100
1997 5,030 98,0 5,132
1998 5,465 100,0 5,465
1999 5,521 102,2 5,402
2000 6,018 101,8 5,911
2001 6,525 104,5 6,244
2002 6,800 108,1 6,229
2003 7,112 108,9 6,531
2004 7,447 110,0 6,770
2005 7,873 112,1 7,010
2006 7,925 113,1 7,007

Upah nyata pada kolom tiga diperoleh dengan cara membagi upah uang dengan
indeks biaya hidup
5,030
.100 5,132
98,0
5,465
.100 5,465
100,0
5,521
.100 5.402 dan seterusnya.
102,2
Proses menghitung upah nyata dengan cara mengkalikan upah uang dengan
daya beli rupiah atau upah uang dibagi dengan indeks harga dinamakan proses
pendeflasian (deflating)
Kenaikan upah uang dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2006.
7.925 5.030 = 58 %
5.030
Kenaikan upah nyata = 7.007 5.132 = 37%
5,132
Kenaikan upah uang dapat mengimbangi kenaikkan indeks harga yang terjadi
sehingga kenaikkan upah nyata menjadi kurang dari sebanding.

Anda mungkin juga menyukai