Laporan Pendahuluan Oksigenasi
Laporan Pendahuluan Oksigenasi
KEBUTUHAN OKSIGENASI
A. Konsep Dasar
1.1 Anatomi Fisiologis
2.1 Definisi
1
berbagai organ atau sel. Dalam keadaan biasa manusia membutuhkan sekitar
300 cc oksigen setiap hari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Respirasi
berperan dalam mempertahakan kelangsungan metabolisme sel. Sehingga di
perlukan fungsi respirasi yang adekuat. Respirasi juga berarti gabungan
aktifitas mekanisme yang berperan dalam proses suplai O² ke seluruh tubuh
dan pembuangan CO² (hasil pembakaran sel).Terapi oksigen merupakan salah
satu terapi pernafasan dalam mempertahankan oksigenasi. Tujuan dari terapi
oksigen adalah untuk memberikan transpor oksigen yang adekuat dalam darah
sambil menurunkan upaya bernafas dan mengurangi stress pada miokardium.
3.1 Etiologi
2
o Dewasa muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat, kurang
aktivitas, stress yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-
paru.
o Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan
kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru
menurun.
c. Faktor Perilaku
o Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan
ekspansi paru, gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat
oksigen berkurang, diet yang tinggi lemak menimbulkan
arterioklerosis.
o Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen.
o Merokok : nikotin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah
perifer dan koroner.
o Substansi abuse (alcohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake
nutrisi/Fe menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin,
alcohol, menyebabkan depresi pusat pernapasan.
o Kecemasan : menyebabkan metabolism meningkat
d. Faktor Lingkungan
o Tempat kerja
o Suhu lingkungan
o Ketinggian tempat dan permukaan laut.
4.1 Patofisologi
3
5.1 Pathway
Invasi Clostridium
Trauma
Tetani
Fail Chest
Rigiditas otot
pernafasan Px mengalami pernapasan
paradoksal
Penurunan ekspansi
dada Gangguan Oksigenasi
Hipoksia
Ketidakefektipan
pola nafas
4
6.1 Manifestasi Klinis
5
8.1 Penatalaksanaan
a. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
1. Pembersihan jalan nafas
2. Latihan batuk efektif
3. Suctioning
4. Jalan nafas buatan
b. Pola Nafas Tidak Efektif
1. Atur posisi pasien ( semi fowler )
2. Pemberian oksigen
3. Teknik bernafas dan relaksasi
a. Gangguan Pertukaran Gas
1. Atur posisi pasien ( posisi fowler )
2. Pemberian oksigen
3. Suctioning
9.1 Komplikasi
a. Penurunan Kesadaran
b. Hipoksia
c. Cemas dan gelisah
10.1 Prognosis
Oksigen merupakan kebutuhan dasar paling vital dalam kehidupan manusia.
Dalam tubuh, oksigen berperan penting dalam metabolism sel tubuh.
Kekurangan oksigen dapat menyebabkan hal yang berarti bagi tubuh, salah
satunya adalah kematian.
6
B. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat Keperawatan
Riwayat keperawatan untuk status oksigenasi meliputi pengkajian
tentangmasalah pernapasan dulu dan sekarang; gaya hidup; adanya batuk;
sputum;nyeri; medikasi; dan adanya Faktor resiko untuk gangguan status
oksigenasi.
1. Masalah pada pernapasan (dulu dan sekarang)
2. Riwayat penyakit atau masalah pernapasan
- Nyeri
- Paparan lingkungan atau geografi
- Batuk
- Bunyi nafas mengi
- Faktor resiko penyakit paru (misalnya perokok aktif atau pasif)
- Frekuensi insfeksi pernapasan
- Masalah penyakit paru masa lalu
- Penggunaan obat
3. Adanya batuk dan penanganan
4. Kebiasaan merokok
5. Masalah pada fungsi system kardiovaskuler (kelemahan,dispnea)
6. Faktor resiko yang memperberat masalah oksigenasi
- Riwayat hipertensi
- Merokok
- Usia paruh baya atau lanjut usia
- Obesitas
- Diet tinggi lemak
- Peningkatan kolesterol
7. Riwayat penggunaan medikasi
8. Stressor yang dialami
9. Status atau kondisi kesehatan.
b. Pemeriksaan Fisik
1. Mata
- Konjungtiva pucat (karena anemia)
- Konjungtiva sianosis (karena hipoksemia)
- Konjungtiva terdapat pethechia (karena emboli lemak atau
endokarditis)
7
2. Kulit
- Sianosis perifer (vasokontriksi dan menurunnya aliran darah perifer)
- Penurunan turgor (dehidrasi)
- Edema.
- Edema periorbital.
3. Jari dan kuku
- Sianosis
- Clubbing finger.
4. Mulut dan bibir
- Membran mukosa sianosis
- Bernapas dengan mengerutkan mulut.
5. Hidung
Pernapasan dengan cuping hidung.
6. Vena leher
Adanya distensi / bendungan.
7. Dada
- Retraksi otot bantu pernapasan (karena peningkatan aktivitas
pernapasan, dispnea, obstruksi jalan pernapasan)
- Pergerakan tidak simetris antara dada kiri dan dada kanan
- Tactil fremitus, thrills (getaran pada dada karena udara/suara
melewati saluran/rongga pernapasan
- Suara napas normal (vesikuler, bronchovesikuler, bronchial)
- Suara napas tidak normal (creklerl/rales, ronkhi, wheezing, friction
rub/pleural friction)
- Bunyi perkusi (resonan, hiperesonan, dullness)
8. Pola pernapasan
- Pernapasan normal (eupnea)
- Pernapasan cepat (tacypnea)
- Pernapasan lambat (bradypnea)
c. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan untuk mengetahui adanya
gangguan oksigenasi yaitu:
1. Pemeriksaan fungsi paru
Untuk mengetahui kemampuan paru dalam melakukan pertukaran gas
secara efisien.
2. Pemeriksaan gas darah arteri
8
Untuk memberikan informasi tentang difusi gas melalui membrane
kapiler alveolar dan keadekuatan oksigenasi.
3. Oksimetri
Untuk mengukur saturasi oksigen kapiler
4. Pemeriksaan sinar X dada
Untuk pemeriksaan adanya cairan, massa, fraktur, dan proses-proses
abnormal.
5. Bronkoskopi
Untuk memperoleh sampel biopsy dan cairan atau sampel sputum/benda
asing yang menghambat jalan nafas.
6. Endoskopi
Untuk melihat lokasi kerusakan dan adanya lesi.
7. Fluoroskopi
Untuk mengetahui mekanisme radiopulmonal, misal: kerja jantung dan
kontraksi paru.
8. CT-SCAN
Untuk mengintifikasi adanya massa abnormal.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang diangkat:
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d peningkatan sputum ditandai
dengan batuk produktif
b. Ketidakefektifan pola nafas b/d posisi tubuh ditandai dengan bradipnea
c. Gangguan pertukaran gas b/d berkurangnya keefektifan permukaan paru
3. Intervensi Keperawatan
NO Diagnosa TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL
DX Keperawatan KRITERIA HASIL
9
2. Suara nafas 4. Sarankan pasien untuk
normal tanpa keluarga agar bernafas
suara tambahan tidak 4. Pakaian yang
3. Tidak ada memakaikan ketat menyulitkan
penggunaan otot pakaian ketat pasien untuk
bantu nafas kepada pasie bernafas
4. Mampu 5. Kolaborasi 5. Kelembapan
melakukan penggunaan mempermudah
perbaikan nebulizer pengeluaran dan
bersihan jalan mencegah
nafas pembentukan
mucus tebal pada
bronkus dan
membantu
pernafasan
10
b/d keperawatan selama bunyi nafas dan akumulasi
berkurangnya ….X 24 jam adanya secret. sekret/ketidakma
keefektifan diharapkan 2. Beri posisi yang mpuan
permukaan paru pertukaran gas dapat nyaman seperti membersihkan
dipertahankan posisi semi jalan napas
dengan kriteria : fowler sehingga otot
1. Menunjukkan 3. Anjurkan untuk aksesori
perbaikan bedrest, batasi digunakan dan
ventilasi dan dan bantu kerja pernapasan
oksigenasi aktivitas sesuai meningkat.
jaringan kebutuhan 2. Memudahkan
2. Tidak ada 4. Ajarkan teknik pasien untuk
sianosis bernafas dan bernafas
relaksasi yang 3. Mengurangi
benar. konsumsi oksigen
5. Kolaborasikan pada periode
terapi oksigen respirasi.
4. HE dapat
memberikan
pengetahuan pada
pasien tentang
teknik bernafas
5. Memaksimalkan
sediaan oksigen
khususnya
ventilasi menurun
11
DAFTAR PUSTAKA
12