1. Paragraf 1 Pengenalan isu Isu yang diangkat editorial yaitu masyarakat Semarang diajak untuk bangga mengenakan batik yang telah diakui UNESCO sebagai warisan kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Paragraf 2 Argumen/ Editorial menyebutkan bahwa Semarang layak Penyampaian pendapat menjadi pelopor dalam pengenaan batik sehari-hari dengan Kampung Batik yang sempat mati namun kembali hidup pada 2016-2017. 3. Paragraf 3 Argumen/ Editorial menuliskan bahwa ada banyak cara agar Penyampaian pendapat batik tetap hidup dan motif batik tidak hilang. 4. Paragraf 4 Argumen/ Menurut editorial, serbabatik harus menjadi Penyampaian pendapat tindakan masyarakat. Batik tidak boleh berhenti dalam secarik kain, ia bisa hidup di barang sehari- hari. 5. Paragraf 5 Argumen/ Editorial menjelaskan bahwa banyak alternatif Penyampaian pendapat untuk mengembangkan batik, salah satu tujuannya untuk menggaet pelanggan yang tak pernah terpikirkan batik. 6. Paragraf 6 Penegasan Menurut editorial, melibatkan para desainer muda dengan desain mode terkini, bukan tak mungkin bahwa batik akan memenuhi kepentingan lokal maupun global.