Anda di halaman 1dari 3

Nama : Khilyatul Jannati Khumida

NIM : 4401022030

Rombel : PPG Pra Jabatan Biologi 01

ELABORASI PEMAHAMAN MATA KULIAH PERANCANG DAN


PENGEMBANGAN KURIKULUM

Setelah memahami tentang pengertian, komponen, landasan dan prinsip


pengembangan kurikulum tentunya masih harus mengkaji lebih mendalam bagaimana
mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran. Guru menjadi tombak penerapan
sebuah kurikulum tentu harus memahami langkah-langkah tepat dalam mengembangkannya.
Penyelenggaraan sebuah pendidikan tentu harus memiliki tujuan yang berorientasi masa
depan untuk membentuk sumber daya manusia yang memegang tanggung jawab suatu
negara. Tentunya guru juga harus memiliki pemikiran landasan apa yang mendasari sebuah
pembelajaran dikelasnya. Untuk itu silahkan mencoba untuk membuat landasan
pengembangan kurikulum jika anda dipercaya untuk mengembangkan kurikulum di suatu
lembaga:

1. Landasan psikologis
2. Landasan sosiologis
3. Landasan historis

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum tidak dapat lepas dari berbagai aspek yang mempengaruhinya,
seperti cara berpikir, sistem nilai yaitu moral, keagamaan, politik, budaya, dan sosial,
proses pengembangan, kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat maupun arah
program pendidikan. Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan
kurikulum oleh pengembang kurikulum dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang
dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan secara nasional.
Pengembangan kurikulum hendaknya memperhatikan kebutuhan masyarakat dan potensi
perkembangan masyarakat. Tyler (1946), Taba (1963), Tanner dan
Tanner (1984) menyatakan bahwa tuntutan masyarakat adalah salah satu dasar dalam
pengembangan kurikulum. Calhoun, Light, dan Keller (1997) memaparkan tujuan
fungsi sosial pendidikan, yaitu: 1) Mengajar keterampilan; 2) Mentransmisikan budaya;
3) Mendorong adaptasi lingkungan; 4) Membentuk kedisiplinan; 5) Mendorong bekerja
berkelompok; 6) Meningkatkan perilaku etik, dan; 7) Memilih bakat dan memberi
penghargaan prestasi.

Landasan, Model, Prinsip Pengembangan Kurikulum – Pendidikan merupakan bidang yang


penting untuk memajukan suatu bangsa termasuk bangsa Indonesia dimana pendidikan
dijamin oleh undang-undang dan peraturan lainnya. Apalagi dalam pembukaan undang-
undang dasar 1945 terdapat cita-cita negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang
artinya pendidikan adalah kunci untuk mewujudkannya.

1. LANDASAN PSIKOLOGIS
Landasan psikologis dalam pengembangan kurikulum ialah suatu landasan dalam
proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada
umumnya serta gejala yang berkaitan dengan aspek kurikulum pribadi manusia serta
tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi anak didik.
Implikasi bagi semua elemen diatas yaitu ketika mau megadakan pengembangan
kurikulum pembuat kebijakan harus memahami peserta didik, harus sesuai dengan
karakteristik peserta didik, baik penyesuaian dari segi kemampuan yang harus dicapai,
materi atau bahan yang harus disampaikan, proses penyampaian atau pembelajarannya,
dan penyesuaian dari segi evaluasi pembelajaran. Sedangkan tenaga pendidik
menempatkan dirinya terhadap perkembangan dengan memberikan metode atau cara
pengajaran yang sesuai dengan tahap atau fase perkembangan individu yang akan di
didiknya.
Contoh implikasinya
Ketika seorang guru mengajar TK maka Strategi dan metode belajar mengajar yang
digunakan harus berbeda dengan ketika mengajar anak SMA, biasanya strategi dan
metode untuk anak TK yaitu belajar sambil bermain. Sedangkan metode untuk anak
SMA lebih ke arah praktik ilmiah, pengaitan materi, dan studi kasus.
2. LANDASAN SOSIOLOGIS
Landasan sosiologis dalam pengembangan kurikulum adalah asumsi-asumsi yang
berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum.
Implikasi dari penerapannya bagi pembuat kebijakan pendidikan yaitu ketika membuat
kurikulumyang memuat program pendidikan yang dapat menjawab tantangan dan
tuntutan masyarakat. Untuk dapat menjawab tuntutan tersebut bukan hanya pemenuhan
dari segi isi kurikulumnya saja, melainkan juga dari segi pendekatan dan strategi
pelaksanaannya. Sedangkan guru sebagai pembina dan pelaksana kurikulum dituntut
lebih peka mengantisipasi perkembangan masyarakat, agar apa yang diberikan kepada
siswa relevan dan berguna bagi kehidupan siswa di masyarakat.
Contoh implikasinya
Memasukan muatan lokal dalam kurikulum untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah itu sendiri. Dalam kata lain menjadikan
potensi ataupun kultur budaya daerah sebagai sumber belajar.

3. LANDASAN HISTORIS

Landasan historis dalam pengembangan kurikulum adalah fakta-fakta sejarah yang


dijadikan dasar bagi pengembangan pendidikan Pancasila, baik menyangkut formulasi
tujuan, pengembangan materi, rancangan model pembelajaran, dan evaluasinya.
Implikasi untuk penerapan landasan historis pengembangan kurikulum mengacu pada
berbagai pengalaman sejarah yang berpengaruh terhadap kurikulum yang dikembangkan.
Pengkajian tentang landasan historis akan memberikan pemahaman yang lebih jelas dan
utuh tentang kurikulum, baik pada dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan. Nilai
historis yang paling terkait dengan dunia pendidikan adalah dasar-dasar pemikiran Ki
Hajar Dewantara. Dasar-dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara, banyak digunakan dalam
perkembangan pendidikan, seperti sistem among, asas Tir-Con, mendidik anak harus
sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman serta masih banyak lagi.
Contoh Implikasinya
Implikasi landasan historis dalam proses pendidikan di Indonesia adalah guru
melaksanakan perannya sesuai dengan semboyan “ing ngarso sung tulodho, ing madya
mangun karsa, tut wuri handayani”. Selain itu, mengaitkan pembelajaran dengan nilai
sejarah. Sejarah dijadikan sebagai sumber belajar agar membentuk jiwa nasionalisme
yang baik dalam diri peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai