Kepribadian Muhammadiyah.1
Kepribadian Muhammadiyah.1
Kepribadian Muhammadiyah lahir salah satunya didorong oleh kondisi sosial politik
yang tidak menentu di tanah air pada waktu itu. Perumusan Kepribadian Muhammadiyah
diawali dari pidato KH. Faqih Usman yang menyampaikan ceramah dengan
judul “Apakah Muhammadiyah itu?“
Namun dalam kenyataannya, karena saat itu dalam sistem kepartaian ada
Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mempunyai ambisi besar melaksanakan revolusi
rakyat, pelaksanaan demokrasi terpimpin pelan-pelan digeser menjadi demokrasi
yang dipimpin oleh Pemimpin Besar Revolusi/Panglima Tertinggi ABRI yaitu Presiden
Sukarno. PKI mendorong presiden Sukarno untuk semakin berkuasa dan berlindung
dibawah nama besarnya untuk menyingkirkan semua pihak yang dianggap
menghalangi tujuannya melakukan revolusi.
Beberapa kebijakan dibuat presiden atas dorongan kuat dari PKI antara lain
pelaksanaan konsep NASAKOM (Nasional Agama Komunis), presiden seumur hidup,
Pancasila diperas menjadi Trisila, kemudian Eka Sila yang intinya adalah Gotong
Royong. Semua itu tentu menyimpang jauh dari Pancasila dan UUD 1945. Puncak dari
penyimpangan itu terpusatnya seluruh kekuasaan pada satu tangan yaitu Presiden
Sukarno. Semua pihak yang terang-terangan menentangnya dibubarkan atau dipaksa
membubarkan diri dan inilah yang terjadi pada Partai Masyumi dan Partai Sosialis
Indonesia.
Dari diskusi tersebut, PP Muhammadiyah kemudian membentuk tim yang terdiri dari :
• M. Djarnawi Hadikusumo
• M. Djindar Tamimy
• M. Saleh Ibrahim
• Kasman Singodimejo
Hasil rumusan tim ini kemudian dibawa ke dalam sidang Tanwir pada tanggal
25-28 November 1962 yang diselenggarakan di Jakarta. Sidang Tanwir kemudian
merekomendasikan rumusan tersebut untuk dibawa ke Muktamar ke-35 pada tahun
yang sama di Jakarta. Di Muktamar, rumusan tersebut diterima dengan
penyempurnaan, kemudian disahkan menjadi Kepribadian Muhammadiyah.
4. Sifat Muhammadiyah
Dakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar pada bidang pertama terbagi kepada
dua golongan yaitu kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid),
mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni. Kedua kepada yang belum
Islam bersifat seruan/ajakan untuk memeluk agama Islam.
6. Amar ma’ruf dan nahi mungkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh
tauladan yang baik
8. Kerja sama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan
dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya
10. Bersifat adil serta koreksi ke dalam dan keluar dengan bijaksana
Nilai dan Karakter Bermuhammadiyah
Namun apakah kita para anggota dan kader, lebih khusus para pimpinan,
betul-betul memahami batin dan lahirnya Muhamammadiyah. Menurut Pak AR
Fakhruddin, Ketua PP Muhammadiyah yang cukup lama memimpin Muhammadiyah
(1968-1990) apakah para anggota, kader, dan pimpinan Muhammadiyah menghayati
paham Islam dalam Muhammadiyah, AD ART Muhammadiyah, Muqaddimah AD,
Kepribadian, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup, Khittah, dan segala ketentuan
dalam Persyarikatan? Kemudian mempraktikkannya dalam kehidupan
bermuhammadiyah.
Karakter Keislaman
Sifat Utama
Muhammadiyah itu bukan organisasi Islam kemarin sore yang gamang dalam
menghadapi dinamika kehidupan. Gerakan Islam ini sungguh telah melintasi zaman
penuh dinamika suka dan duka dalam rentang perjalanan yang panjang, karenanya
jangan dipertaruhkan dengan sesuatu yang bersifat sesaat yang membuat
Muhammadiyah keluar dari koridornya. Di sinilah pentingnya komitmen, pengorbanan,
dan pengkhidmatan para anggota, kader, dan pimpinan dalam memposisikan dan
memerankan Muhammadiyah sesuai dengan nilai dasar dan karakter Gerakan Islam
ini!
10 Kepribadian Muhammadiyah
Muhammadiyah memiliki sifat-sifat yang digali dari nilai dasar, sebagai berikut:
(1) Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan; (2) Memperbanyak
kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyah; (3) Lapang dada, luas pandangan
dengan memegang teguh ajaran Islam; (4) Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan;
(5) Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar negara yang
sah.
Selanjutnya, (6) Amar makruf nahi munkar dalam segala lapangan serta
menjadi contoh teladan yang baik; (7) Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan
maksud ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam; (8) Kerjasama dengan
golongan agama Islam manapun dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama
Islam, (9) Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain, sebagai
pemelihara dan membangun negara, (10) Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke
luar dengan bijaksana. Demikian 10 sifat dalam Kepribadian Muhammadiyah yang
perlu menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah.