Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK 4 KELAS A S1 KEPERAWATAN

Dita Putri Damayanti 2003318


Elhana Theodora S 2005669
Hasbiya Ririe Soemantri 2001501
Hilda Khalisa 2003897
Maulana Achmad 2002881
Nanda Hanastasyia 2003385
Shafa Salsabila 2001776
Veny Oktaviani 2000676
Zulfah Ummu Masyuroh 2003364

PERTANYAAN
1. RENALDA DHAVA SANGGARA
Apakah ada terapi lain seperti medis atau terapi komplementer yang mendukung terapi
disferal pada anak thalassemia?

2. HANINAN SALMA DIANAH


Bagaimana jika pada talasemia mayor telat dilakukan transfusi akan menyebabkan apa?
Apakah nantinya akan berhubungan dengan penyakit ginjal? Jika iya, bagaimana dalam
pemberian terapi desferal karena kontraindikasinya adalah penyakit ginjal?

JAWABAN
1. DIJAWAB OLEH ELHANA THEODORA
Selain, pemberian disferal dapat dilakukan dengan berbagai cara:
a. Obat Pengikat Besi / Kelasi Besi. Saat  ini  di  Indonesia  tersedia 3  jenis  obat  obat
pengikat besi (iron cehlators). Ke tiga obat tersebut adalah
1) Desferrioxamine (DFO) yang diberikan secara subkutan
2) Deferriprone (DFP),
3) Deferasirox (DFX) yang dapat diberikan secara oral.
b. Obat obat suportif dan makanan. Di samping transfusi darah, kepada pasien diberikan
obat-obat seperti asam folat,  vitamin E sebagai antioksidan,serta micro dan makroelental.
Makanan yg perlu dihindari juga yg minim akan zat besi.
c. Splenektomi
d. Manajemen komplikasi
e. Transplantasi sumsum tulang (Aulia, 2017)
f. Menurut jurnal Efektivitas Nigella Sativa sebagai terapi adjuvant pada pasien beta
thalassemia. Pengobatan NS dapat melawan efek penekanan kekebalan yang disebabkan
oleh kelebihan besi. NS meningkatkan kekebalan melalui peningkatan jumlah sel
leukosit, neutrofil, CD4, CD8 dan juga dapat dijadikan sebagai terapi adjuvan untuk
pasien thalasemia karena dapat memperbaiki gejala anemia pada pasien thalasemia.
Pemberian Nigella sativa direkomendasikan untuk pengobatan jangka panjang selama
berbulan-bulan atau bahkan seumur hidup untuk melindungi jaringan dan melawan stres
oksidatif yang diinduksi oleh besi.

2. DIJAWAB OLEH DITA PUTRI D.


Pemberian transfusi yang telat bisa mengancam nyawa penderita thalasemia mayor karena
anemia berat menyebabka perfusi jaringan tidak efektif sehingg kadar oksigen rendah,
gangguan hematologi, gangguan kardivaskular, dll sehingga rata rata penderita thalasemia
mayor diberi transfusi setiap bulan untuk memperanjang dan meningkatkan kualitas hidup.
untuk hubungan dengan penyakit ginjal diakibatkan dari transfusi darah terus menerus
sehinggal ginjal bekerja lebih extra dalam memfiltradi kelasi besi. sehingga pada pasien gagal
ginjal tidak dilakukan pemberian disferal karena prinsipnya pemberian disferal ini adalah
mebuang kada zat besi berlebihan melalui metabolisme tubuh berupa urine kerngat dll,
sehingga apabila ginjal nya mengalami gangguan tidak dianjurkan mrlakukan terapi ini

Anda mungkin juga menyukai