Model Baumol ini dapat digunakan dengan asumsi dibawah kondisi kepastian. Artinya
jumlah kebutuhan kas stabil dari waktu ke waktu. Rumus yang digunakan sama dengan rumus
EOQ tetapi dengan symbol berbeda.
Rumus:
D
Total biaya transaksi ¿ ×b
C
C
Total biaya transfer = × i
2
KETERANGAN:
C = jumlah kas optimal yang harus dipertahankan setiap periode
D = kebutuhan kas setiap periode
B = biaya transaksi setiap kali transaksi
i = tingkat bunga bank.
C=
√ 2×D×b
i
KETERANGAN:
C = jumlah kas optimal ang harus dipertahankan setiap periode
D = kebutuhan kas setiap periode
B = biaya transaksi setiap kali transaksi
i = tingkat bunga bank.
Contoh :
Misalkan kebutuhan kas perusahaan setipa bulan Rp. 40.000.000. biaya transaksi (baik membeli
atau menjual surat berharga) Rp. 2.000 per satu kali transaksi dan tingkat bunga surat berharga
12% per tahun (1% per bulan). Berpakah jumlah kas optimal yang harus dipertahankan
perusahaan?
Penyelesaian:
Diketahui:
D = Rp. 40.000.000
b = Rp.2.000 per satu kali transaksi
i = 12% per tahun atau 1 % per bulan.
Ditanya :
C = : jumlah kas optimal
C=
√ 2 × Rp .40 .000.000 × Rp . 2.000
1%
=Rp.4 .000.000
Jadi jumlah kas yang paling optimal untuk dipertahankan adalah Rp. 4.000.000, sehingga dalam
satu bulan akan terjadi 10 kali transaksi (Rp. 40.000.00/Rp.4.000.000). rata-rata kas yang ada
dalam perusahaan Rp. 4.000.000 / 2 = Rp.2.000.000. biaya pengelola kas:
Seandainya sekali transaksi perusahaan menjual surat berharga untuk memperoleh kas
sejumlah Rp. 8.000.000 (C), maka total biaya pengelolaan kas :
Jika sebuah sistem mengandung unsur yang menunjukkan adanya peluang dalam perilaku
mereka, maka simulasi metode Monte Carlo (Monte Carlo method) mungkin dapat diterapkan.
Dasar simulasi Monte Carlo adalah percobaan pada unsur peluang (atau bersifat probabilistik)
dengan menggunakan pengambilan sampel secara acak. Jadi Metode Monte Carlo adalah sebuah
teknik simulasi yang menggunakan unsur acak ketika terdapat peluang dalam perilakunya.
Contoh
Sebuah took sepatu memperkirakan permintaan sepatu per harinya menurut suatu pola
distribusi sebagai berikut:
Dari data masa lalu, pengusaha toko ini hendak memperkirakan pola permintaan untuk 10
hari dalam bulan berikutnya, agar dapat mempersiapkan jumlah sepatu dalam tokonya.
No. urut Permintaan/ hari Frequensi
(pasang)
1 4 5
2 5 10
3 6 15
4 7 30
5 8 25
6 9 15
Jumlah 100
No. Permintaan/ Frequensi Distribusi Distribusi kumulatif
urut hari (pasang) frekuensi
1 4 5 0.05 0.05
2 5 10 0.10 0.15
3 6 15 0.15 0.30
4 7 30 0.30 0.60
5 8 25 0.25 0.85
6 9 15 0.15 1.00
Jumlah 1.00
Langka-Langkah:
1. dibuat tabel distribusi frequensi dan kumulatif
1 4 0.05 0-5
2 5 0.10 6-15
3 6 0.15 16-30
4 7 0.30 31-60
5 8 0.25 61-85
6 9 0.15 86-100
1 7
2 5
3 8
4 7
5 9
6 6
7 9
8 8
9 5
10 9