Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

KULIAH KERJA NYATA ANGKATAN 72 TEMATIK COVID 19


KELOMPOK 120
MAHASISWA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
30 JUNI – 30 JULI 2020

DISUSUN OLEH :

No Nama NIM Lokasi


1 Gde Wijaya Pamungkas 112170106 Nologaten RT 06 RW 02, Caturtunggal, Depok, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta
2 Surya Pranata 112170015 Nologaten RW 02, Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta
3 Adenan Faisal 112170065 Ds. Air Putih RT 07 RW 02, Dsn. II, Marga Sakti,
Bengkulu
4 Maulina Sita Femilia 133170034 Tanjungsari RT 02 RW 02, Sumurboto, Banyumanik,
Semarang
5 Perdana Fiara Finda 142170019 Nologaten RT 05 RW 02, Caturtunggal, Depok, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta
6 Anisa Artanto 142170026 Nologaten RT 07 RW 02, Caturtunggal, Depok, Sleman¸
Daerah Istimewa Yogyakarta
7 Gressya Latersia Br Purba 142170011 Ketaren, Dsn. III, Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara
8 Isya Apriliyani 133170028 Dsn. Domban RT 03 RW 03, Mororejo, Tempel, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta
9 Desy Tribodrorini 134170116 Ds. Jetis Baran RT 05 RW 38, Sardonoharjo, Ngaglik,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
10 Shafira Nurulina Zain 134170135 Waringinsari RT 01 RW 23, Ds. Ngropoh, Condongcatur,
Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN’ YOGYAKARTA
2020

1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA ANGKATAN 72 TEMATIK COVID-19
KELOMPOK 120.S
MAHASISWA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
30 JUNI – 30 JULI 2020
Diajukan dalam rangka penyelesaian Kuliah Kerja Nyata UPN “Veteran”
Yogyakarta, pada tanggal 30 Juli 2020
No Nama NIM Tanda Tangan
1 Gde Wijaya Pamungkas 112170106 1.
2 Surya Pranata 112170015 2.
3 Adenan Faisal 112170065 3.
4 Maulina Sita Femilia 133170034 4.
5 Perdana Fiara Finda 142170019 5.
6 Anisa Artanto 142170026 6.
7 Gressya Latersia Br Purba 142170011 7.
8 Isya Apriliyani 133170028 8.
9 Desy Tribodrorini 134170116 9.
10 Shafira Nurulina Zain 134170135 10.

Pendanaan :
1. Mahasiswa Rp.2.000.000,00
2. Swadaya Masyarakat Rp. 1.000.000,00
3. Pemda (kab/kota, Kec, Desa) Rp. -
4. BUMN/BUMD Rp. -
5. Sponsor Rp. -
Total Pendanaan Rp. 3.000.000,00

Laporan ini disetujui pada tanggal …. Agustus 2020 oleh :

Ketua RW 02 Dosen Pembimbing Lapangan

Drs. Abdi Manaf Ir. Puji Pratiknyo, MT.


NIP. 19601221 198703 1 001

i
Dukuh Nologaten P.j Kepala Desa Caturtunggal

Sulistyo Eko Nar Munadi, S.Sos.


NIP. 1963 0717 199002 1 004

Camat Depok LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta


Kapus KKN dan TTG

Munadi, S.Sos. Ir. Bambang Sugiarto, M.T.


NIP. 19710710 199101 1 002 NIP. 19630913 199303 1 001

ii
Pembagian Tugas Laporan Individu dan Kelompok

No Nama NIM Lokasi Tugas Program Kerja


1 Gde Wijaya Pamungkas 112170106 Sleman Angg Utama 1, Koor Pendukung 10
2 Surya Pranata 112170015 Sleman Angg Utama 1, Koor Pendukung 6
3 Adenan Faisal 112170065 Bengkulu Koor Utama 1, Koor Pendukung 2
4 Maulina Sita Femilia 133170034 Semarang Angg Utama 1, Koor Pendukung 1
5 Perdana Fiara Finda 142170019 Sleman Angg Utama 1, Koor Pendukung 8
6 Anisa Artanto 142170026 Sleman Angg Utama 2, Koor Pendukung 9
7 Gressya Latersia Br Purba 142170011 Karo Angg Utama 2, Koor Pendukung 5
8 Isya Apriliyani 133170028 Sleman Angg Utama 2, Koor Pendukung 3
9 Desy Tribodrorini 134170116 Sleman Angg Utama 2, Koor Pendukung 4
10 Shafira Nurulina Zain 134170135 Sleman Koor Utama 2, Koor Pendukung 7

No Nama NIM Lokasi Tugas Program Kerja


1 Gde Wijaya Pamungkas 112170106 Sleman Penulisan Bab 1.1 sd 1.2
2 Surya Pranata 112170015 Sleman Penulisan Bab 1.3 sd 1.4
3 Adenan Faisal 112170065 Bengkulu Penulisan Bab 4
4 Maulina Sita Femilia 133170034 Semarang Penulisan Bab 1.5 sd 1.6
5 Perdana Fiara Finda 142170019 Sleman Penulisan Bab 2
6 Anisa Artanto 142170026 Sleman Penulisan Bab 1.7sd 1.8
7 Gressya Latersia Br Purba 142170011 Karo Penulisan Bab 3
8 Isya Apriliyani 133170028 Sleman Penulisan Bab 1.9 sd 1.10
9 Desy Tribodrorini 134170116 Sleman Designer Leaflet, Brosur, Baner, dll.
10 Shafira Nurulina Zain 134170135 Sleman Dokumentasi Foto & Video

iii
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmadNya atas
selesainya penulisan Laporan Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid-19 secara daring
diwilayah dusun/kawasan sebagai berikut :
1. Nologaten RT 06 RW 02, Caturtunggal, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
2. Nologaten RW 02 , Caturtunggal, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
3. Desa Air Putih RT 07 RW 02 Dusun II, Kec. Marga Sakti Sebelat Kab.
Bengkulu Utara, Prov. Bengkulu
4. Tanjungsari RT 02 RW 02, Kel. Sumurboto, Kec. Banyumanik, Kota
Semarang, Jawa Tengah
5. Nologaten RT 05 RW 02, Caturtunggal, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
6. Nologaten RT 07 RW 02, Caturtunggal, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
7. Ketaren, Dsn. III, Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara
8. RT.03 RW.03, Dusun Domban, Mororejo, Tempel, Kab. Sleman, DIY
9. Jetis Baran RT 05 RW 038, Sardonoharjo, Ngaglik, Kab, Sleman, DIY
10. Waringinsari Rt 01 RW 23, Ds. Ngropoh, Kel. Condong Catur, Kec. Depok,
Kab. Sleman, DIY
Semoga dapat dilaksanakan dengan baik
Laporan ini disusun dalam rangka Pelaksanaan KKN Tematik Covid-19.
Bersama ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak/Ibu
Bupati kepala Daerah dan Bapak/Ibu Camat pada wilayah tersebut diatas, beserta
seluruh jajarannya yang telah memberi ijin kepada kami untuk melaksanakan KKN
Tematik Covid-19 ini. Kami juga mengucapkan terima kasih pada bapak kepala
Desa/Dusun, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pengurus karang taruna, relawan
cegah covid-19 dan semua masyarakat yang telah memberi kesempatan kepada kami
untuk melakukan survey pra KKN dan memberi masukan permasalah yang bisa
diangkat untuk program kerja dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam KKN
Tematik Covid-19.
Kami menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Rektor
UPN “Veteran” Yogyakarta yang telah mendukung dalam perencanaan pelaksanaan
kuliah kerja nyata Tematik Covid-19. Kepada semua pihak yang telah membantu
pelaksanaan KKN Tematik Covid-19, kami mengucapkan terimakasih.
Akhirnya kami juga sangat berterima kasih kepada orang tua dan keluarga
yang telah membimbing dan memberikan do’a restu kepada kami masing-masing.
Mudah-mudahan hasil KKN Tematik Covid-19 kami, bermanfaat bagi masyarakat,
dan semoga amal baik Bapak, Ibu, Saudara semua diterima di sisi Allah SWT.
Aamiin.

Penulis

Kelompok 120

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................................. i
PEMBAGIAN TUGAS ..................................................................................................................iii
PRAKATA ................................................................................................................................iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 1
1. PENDAHULUAN ............................................................................................................ 2
1.1. LETAK DAN LUAS WILAYAH ..................................................................................... 2
1.2. KEADAAN IKLIM ........................................................................................................... 3
1.3. PERTANIAN .................................................................................................................... 4
1.4. PETERNAKAN ................................................................................................................ 5
1.5. PERIKANAN .................................................................................................................... 5
1.6. KEPENDUDUKAN .......................................................................................................... 6
1.7. PENDIDIKAN .................................................................................................................. 6
1.8. AGAMA DAN ADAT ISTIADAT ................................................................................... 7
1.9. KESEHATAN ................................................................................................................... 7
2. IDENTIFIKASI MASALAH ............................................................................................ 8
2.1. Identifikasi Masalah .......................................................................................................... 8
2.2. Prioritas Memilih Masalah ................................................................................................ 9
3. PROGRAM KERJA ....................................................................................................... 10
4. PELAKSANAAN ........................................................................................................... 14
5. PEMBAHASAN ............................................................................................................. 20
6. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 26

1
1. PENDAHULUAN

1.1.LETAK DAN LUAS WILAYAH

Lokasi Keterangan
Mororejo, Tempel, Seleman, Wilayah Desa Mororejo merupakan bagian dari
Yogyakarta wilayah Kecamatan Tempel yang memiliki 9
Desa.Terdapat 13 Dusun di Desa Mororejo. Desa
Mororejo memiliki luas wilayah sebesar 337 Ha.
Dusun Domban terletak secara administratif di
Desa Mororejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten
Selman, D.I.Yogyakarta. Dengan batasan wilayah
sebagai berikut:
Batas Utara : Dusun Tegal Domban
Batas Selatan : Dusun Karanggawang
Batas Barat : Dusun Pringapus
Batas Timur : Dusun Miri
Nologaten, Caturtunggal, Depok, Sesuai dengan peta desa, luas wilayah Desa Caturtunggal
Sleman¸ Daerah Istimewa adalah 889,7480 Ha. Batas batas wilayah desa Catur
Yogyakarta tunggal adalah
 Sebelah Utara : Desa Condongcatur Kecamatan
Depok Sleman
 Sebelah Timur : Desa Maguwoharjo Kecamatan
Depok Sleman
 Sebelah Selatan : Kecamatan Banguntapan
Kabupaten BantulKecamatan Gondokusuman
Kota Yogyakarta
 Sebelah Barat : Desa Sinduadi Kecamatan Mlati
SlemanKota Yogyakarta
Kec. Marga Sakti Sebelat, Kab. Batas Wilayah Kecamatan Marga Sakti Sebelat,
Bengkulu Utara, Bengkulu Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai
berikut:
Batas Utara : Kecamatan Ipuh
Batas Selatan : Kecamatan Ulok Kapai
Batas Barat : Kecamatan Putri Hijau
Batas Timur : Kecamatan Napal Putih
Luas Wilayah Kecamatan Marga Sakti Sebelat
792,5 km2.
Ketaren, Dsn. III, Kabanjahe, Letak dan luas wilayah
Karo, Sumatera Utara Luas : 250 Hektar
Batas wilayah :
Sebelah Utara : Desa Sumber Mufakat
Kecamatan Kabanjahe
Sebelah Selatan : Kelurahan Kampung
Dalam Kecamatan Kabanjahe
Sebelah Barat : Desa Rumah Kabanjahe
Kecamatan Kabanjahe
Sebelah Timur : Desa Samura
Kecamatan Kabanjahe
Ds. Ngropoh, Kel. Condong Dusun Ngropoh merupakan salah satu dusun yang
Catur, Kec. Depok, Kab. Sleman, berada di wilayah Kelurahan Condong Catur,
DIY Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta. Kelurahan Condong Catur terletak
antara Jalan Kaliurang Km 8 sampai dengan Km
12. Luas wilayahnya yaitu kurang lebih sekitar
950 ha dengan rincian sebagai berikut, luas sawah
246,35 ha, luas pekarangan 593,63 ha, tanah
ladang 11,65 ha, tanah kolam ha dan lain-lain
89,76 ha. Kelurahan Condong Catur terdiri dari 18
dusun, 60 Rukun Warga (RW) dan 172 Rukun
Tetangga (RT). Adapun tempat pelaksanaan KKN

2
Tematik Covid-19 yaitu berada di Waringinsari
RT 01/RW 23, Ds. Ngropoh, Kel. Condong Catur,
Kec. Depok, Kab. Sleman.
Jetis Baran, Sardonoharjo, Jetis Baran merupakan salah satu pedukuhan yang
Ngaglik, Kab, Sleman, DIY berada di wilayah Desa Sardonoharjo, Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Desa
Sardonoharjo terletak antara Jalan Kaliurang Km 8
sampai dengan Km 12. Luas wilayahnya yaitu
kurang lebih sekitar 938 ha dengan rincian sebagai
berikut, luas sawah 449 ha, luas pekarangan
158,31 ha dan lain-lain 330,69 ha. Desa
Sardonoharjo, terdiri dari 18 Pedukuhan, 46
Rukun Warga (RW) dan 110 Rukun Tetangga
(RT). Adapun tempat pelaksanaan KKN Tematik
Covid-19 yaitu berada di Jetis Baran RT 005/ RW
038, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
Ds. Tanjungsari, Sumurboto, Kab. Tanjungsari berada di Kelurahan Sumurboto,
Banyumanik, Semarang Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa
Tengah. Tanjungsari, Kelurahan Sumurboto,
Kecamatan Banyumanik ini terletak pada bagian
Selatan Kota Semarang berbatasan langsung
dengan Kelurahan Srondol Kulon dan Tinjomoyo
disebelah barat, Kelurahan Pedalangan dan
Srondol Wetan disebelah selatan, Kelurahan
Tembalang disebelah timur, Kelurahan Ngesrep
disebelah utara. Kelurahan Sumurboto memiliki
luasan 84.540 Ha terdiri dari 5 RW dengan jumlah
RT 46.

1.2.KEADAAN IKLIM

Lokasi Keterangan
Mororejo, Tempel, Seleman, kondisi iklim di Kecamatan Tempel termasuk
Yogyakarta tropis basah, hari hujan terbanyak dalam satu
bulan 25 hari. Curah hujan rata-rata tertinggi 34,62
mm/hari. Pada Kecamatan Tempel curah hujan
nyaberkisar Dusun Domban termasuk ke dalam
curah hujanya berkisar 2.500-3.500 mm/tahun.
Dusun Domban termasuk ke dalam rentang curah
hujan tertinggi di Kecamatan Tempel yaitu
berkisar 3.000-3.500 mm/tahun.
Caturtunggal, Depok, Sleman¸ Iklim di Kecamatan Jetis adalah Tropis
Daerah Istimewa Yogyakarta Suhu : 260-320 celcius
Tinggi : 150 mdpl
Curah hujan : rata rata 2704 mm
Kec. Marga Sakti Sebelat, Kab. Bengkulu Utara tergolong tipe iklim C yang
Bengkulu Utara, Bengkulu memiliki temperatur rata-rata tahunan antara 22
derajat – 24 derajat celcius dengan tingkat
kelembapan 60-70%. Jumlah bulan basah 3,6 dan
bulan kering 3,2 dengan rata-rata dimulai dari
Bulan Oktober dan berakhir pada Bulan Juli.
Kondisi yang mendukung peluang usaha
diversifikasi penggunaan lahan untuk untuk
produksi tanaman makanan seperti palawija
dengan jenis tanaman yang berbeda untuk waktu
tanam yang berbeda pula, dengan curah hujan rata-
rata per bulannya antara 366,42 mm.
Ketaren, Dsn. III, Kabanjahe, Memiliki iklim yang sejuk dengan suhu berkisar
Karo, Sumatera Utara antara 16 sampai 20° C. Dengan curah hujan
Ds. Ngropoh, Kel. Condong Kelurahan Condong Catur terletak pada ketinggian
Catur, Kec. Depok, Kab. Sleman, 250 m di atas permukaan air laut, dengan suhu

3
DIY udara antara 26°C hingga 32°C. Kelurahan
Condong Catur memiliki curah hujan rata-rata tiap
tahun yaitu sekitar 2.500-3.000 mm.
Jetis Baran, Sardonoharjo, Desa Sardonoharjo terletak pada ketinggian 220 m
Ngaglik, Kab, Sleman, DIY di atas permukaan air laut, dengan suhu udara
antara 22°C hingga 33°C. Desa dengan luas
hampir 900 hektar ini didominasi oleh tanah
basah. Hampir ¾ dari seluruh luas desa adalah
sawah dan ladang. Berdasarkan curah hujan, Desa
Sardonoharjo termasuk bertipe sangat basah
karena perbandingan antara jumlah rerata bulan
kering dan bulan basah sebesar 7,35.
Ds. Tanjungsari, Sumurboto, Wilayah Tanjungsari, Kelurahan Sumurboto,
Kab. Banyumanik, Semarang Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa
Tengah memiliki iklim tropis dan memiliki dua
musim yaitu musim kemarau dan hujan. Curah
hujan memiliki rata-rata sebesar 2000-3000
mm/tahun. Suhu udara rata-rata harian 20-30 oC.

1.3.PERTANIAN

Lokasi Keterangan
Mororejo, Tempel, Seleman, Warga Dusun Domban Sebagian besar beraktivitas
Yogyakarta sebagai petani, buruh, dan pedagang. Dusun
Domban juga memiliki 1 kelompok tani yang
masih aktif hingga saat ini. Komoditas yang
ditanam oleh warga Dusun Domba diantaranya
padi, singkong, jagung, dan salak.
Caturtunggal, Depok, Sleman¸ Persawahan : 30,5142 ha
Daerah Istimewa Yogyakarta Tegal : 137,3503 ha
Pekarangan : 678,4077 ha
Lain lain : 43,4758 ha
Kec. Marga Sakti Sebelat, Kab. Masyarakat RT 007, memiliki hasil pertanian
Bengkulu Utara, Bengkulu berupa Semangka, sawit , karet, jeruk,
Ketaren, Dsn. III, Kabanjahe, Pertanian merupakan sektpr utama desa ketare.
Karo, Sumatera Utara Sebagian besar penduduknya memiliki mata
pencarian sebagai petani. Komoditas pertanian di
desa Ketaren berupa jagung, tomat, kentang, kol,
terong, dan cabe
Ds. Ngropoh, Kel. Condong Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten
Catur, Kec. Depok, Kab. Sleman, Sleman (2017), Kelurahan Condong Catur
DIY memiliki penduduk yang bermata pencaharian
sebagai petani sebanyak 239 orang. Tanaman yang
ditanam oleh para petani juga beragam mulai dari
yang pokok seperti tanaman padi hingga
mengembangkan budidaya sayuran dan buah-
buahan dengan cara tabulampot dan vertikultur.
Jetis Baran, Sardonoharjo, Luas wilayah Desa Sardonoharjo kurang lebih 938
Ngaglik, Kab, Sleman, DIY ha, yang paling banyak dimanfaatkan untuk tanah
sawah sebesar 449 ha. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik Kabupaten Sleman (2017), hasil
produksi pertanian terbesar di Desa Sardonoharjo
adalah produksi padi sebesar 6.043,1 ton. Selain
menanam padi, Desa Sardonoharjo juga menanam
tanaman lain seperti jagung, kacang tanah, cabai,
tomat, kacang panjang, pepaya, nangka, pisang,
dan masih banyak lainnya. Biasanya petani
langsung menjual hasilnya ke pasar terdekat
seperti pasar Gentan, Candi, dan Rejodani
Ds. Tanjungsari, Sumurboto, Sebagian besar lahan pada daerah Tanjungsari,
Kab. Banyumanik, Semarang Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik,

4
Kota Semarang, Jawa Tengah adalah lahan
terbangun dan lahan lainnya dimanfaatkan untuk
jaringan jalan dan utilitas. Jadi pada daerah ini
tidak terdapat lahan pertanian.

1.4.PETERNAKAN
Lokasi Keterangan
Mororejo, Tempel, Seleman, Sebagian warga di Dusun Domban memiliki
Yogyakarta ternak berupa sapi, kambing dan ayam. Peternakan
di dusun Domban ini juga terdapat satu kelompok
ternak yang dijadikan satu dan ada pula yang
beternak secara pribadi.
Caturtunggal, Depok, Sleman¸ -
Daerah Istimewa Yogyakarta
Kec. Marga Sakti Sebelat, Kab. Mayoritas penduduk RT 006 memelihara ternak
Bengkulu Utara, Bengkulu seperti sapi, kambing, itik dan ayam. Untuk
ketersediaan makanan sapi dan kambing sangat
melimpah karena masih banyaknya tanah tanah
kosong yang ditumbuhi rumput-rumput yang hijau
dan segar.
Ketaren, Dsn. III, Kabanjahe, Perternakan merupakan pekerjaan sampingan yang
Karo, Sumatera Utara sering dilakukan masyarakat di Desa Ketaren.
Hewan yang diternakkan masyarakat desa ketaren
diantaranya adalah kambing, babi, ayam, itik, dan
angsa
Ds. Ngropoh, Kel. Condong Selain bertani, di Kelurahan Condong Catur juga
Catur, Kec. Depok, Kab. Sleman, terdapat warga yang mengembangkan peternakan,
DIY seperti sapi, kambing, ayam, dan bebek. Kotoran-
kotoran dari hewan ternak tersebut dimanfaatkan
untuk membuat pupuk kandang.
Jetis Baran, Sardonoharjo, Selain bertani, di desa Sardonoharjo khususnya
Ngaglik, Kab, Sleman, DIY pedukuhan Jetis Baran juga terdapat pertenakan,
seperti sapi, kambing, ayam, dan bebek. Kotoran-
kotoran dari hewan ternak tersebut dimanfaatkan
untuk membuat pupuk kandang yang sangat
berguna bagi petani.
Ds. Tanjungsari, Sumurboto, Populasi Hewan yang dijadikan ternak di wilayah
Kab. Banyumanik, Semarang Tanjungsari adalah ayam dan bebek namun dalam
jumlah sedikit. Ternak tersebut dimiliki oleh
warga pribadi sehingga kurang menghasilkan
untuk diusahakan.

1.5.PERIKANAN
Lokasi Keterangan
Mororejo, Tempel, Seleman, Sebagian keluarga yang terdapat di Dusun
Yogyakarta Domban memiliki kolam ikan yang dipelihara dan
dapat menghasilkan. Hal tersebut didukung oleh
pembuatan Embung Mororejo yang digunakan
sebagai objek perikanan dan wisata juga dibangun
di atas Dusun Domban dan Pringapus.
Caturtunggal, Depok, Sleman¸ -
Daerah Istimewa Yogyakarta
Kec. Marga Sakti Sebelat, Kab. Masyarakat RT 007 memiliki hasil perikanan
Bengkulu Utara, Bengkulu berupa, nila, emas,lele dan lain sebagainya.
Ketaren, Dsn. III, Kabanjahe, Potenis perikanan di Desa Ketaren kurang
Karo, Sumatera Utara berkembang karena kurangnya sawah yang bisa

5
dijadikan kolam ikan di Wilayah Desa Ketaren.
Ds. Ngropoh, Kel. Condong Masyarakat Kelurahan Condong Catur tidak ada
Catur, Kec. Depok, Kab. Sleman, yang bermata pencaharian sebagai nelayan, karena
DIY wilayahnya yang jauh dari pantai. Akan tetapi,
beberapa warga ada yang mengembangkan usaha
ternak ikan air tawar seperti lele.
Jetis Baran, Sardonoharjo, Masyarakat Desa Sardonoharjo, khususnya
Ngaglik, Kab, Sleman, DIY pedukuhan Jetis Baran tidak ada yang
bermatapencaharian sebagai nelayan, karena
wilayahnya yang jauh dari pantai melainkan dekat
dengan gunung. Akan tetapi, beberapa warga ada
yang ternak ikan air tawar seperti lele, nila,
gurameh, dan patin.
Ds. Tanjungsari, Sumurboto, Sebagian besar masyarakat di daerah Tanjungsari
Kab. Banyumanik, Semarang RT.02 tidak memiliki kolam ikan terutama yang
menghasilkan, karena sebagian besar wilayahnya
merupakan lahan terbangun sehingga keterbatasan
lahan untuk membudidayakan perikanan.

1.6.KEPENDUDUKAN
Lokasi Jumlah Jml Kepadatan Angka
Penduduk/ Pria/Wanita Penduduk Kelahiran/
Keluarga Kematian
Dsn. Domban RT 03 420/- 221/199 - -
RW 03, Mororejo,
Tempel, Seleman,
Yogyakarta
Caturtunggal, Depok, 44.482 / - 22.557/21.925 17.608 73/62
Yogyakarta
Kec. Marga Sakti -/4090 8310/ 7747 - -
Sebelat, Kab.
Bengkulu Utara,
Bengkulu
Ketaren, Dsn. III, -/7.722 3.840/3.882 - -
Kabanjahe, Karo,
Sumatera Utara
Ds. Ngropoh, Kel. 48.841/26.0 26.097/22.744 - -
Condong Catur, Kec. 97/
Depok, Kab. Sleman,
DIY
Jetis Baran, 19.464/6.44 9.730/9.734 - 291/62
Sardonoharjo, 1
Ngaglik, Kab,
Sleman, DIY
Ds. Tanjungsari, 10540/3407 5307/5233 - -
Sumurboto, Kab.
Banyumanik,
Semarang

1.7.PENDIDIKAN

Lokasi Jumlah Sekolah Negeri/Swasta


PT/AK SMA SMP SD TK SLB
Mororejo, Tempel, 1 1 1 3 4 -
Seleman, Yogyakarta

6
Caturtunggal, Depok, 8 8 7 19 70 10
Sleman¸ Yogyakarta
Kec. Marga Sakti Sebelat, - 2 2 9 - -
Kab. Bengkulu Utara,
Bengkulu
Ketaren, Dsn. III, - - - - - -
Kabanjahe, Karo, Sumatera
Utara
Ds. Ngropoh, Kel. - - - - - -
Condong Catur, Kec.
Depok, Kab. Sleman, DIY
Jetis Baran, Sardonoharjo, - - - - - -
Ngaglik, Kab, Sleman,
DIY
Ds. Tanjungsari, - - - - -
Sumurboto, Kab.
Banyumanik, Semarang

1.8.AGAMA DAN ADAT ISTIADAT

Lokasi Jml Pemeluk Agama


Islam Protestan Katholik Hindu Budha
Mororejo, Tempel, - - - - -
Seleman, Yogyakarta
Caturtunggal, Depok,
Sleman¸ Yogyakarta
Kec. Marga Sakti Sebelat, - - - - -
Kab. Bengkulu Utara,
Bengkulu
Ketaren, Dsn. III, 1378 5435 1465 0 63
Kabanjahe, Karo, Sumatera
Utara
Ds. Ngropoh, Kel. - - - - -
Condong Catur, Kec.
Depok, Kab. Sleman, DIY
Jetis Baran, Sardonoharjo, - - - - -
Ngaglik, Kab, Sleman, DIY
Ds. Tanjungsari, - - - - -
Sumurboto, Kab.
Banyumanik, Semarang

1.9.KESEHATAN

Lokasi Sarana Kesehatan Jml


Puskesmas Pustu Rumah Praktek Rumah Pos
Bersalin Dokter Sakit KB
Mororejo, - - - - - -
Tempel,
Seleman,
Yogyakarta
Caturtunggal, 1 1 5 1 8
Depok, Sleman¸
Yogyakarta
Kec. Marga 1 3 - 1 - -
Sakti Sebelat,
Kab. Bengkulu
Utara, Bengkulu
Ketaren, Dsn. 3 3 0 0 1 -
III, Kabanjahe,

7
Karo, Sumatera
Utara
Ds. Ngropoh, 1 1 13 52 2 -
Kel. Condong
Catur, Kec.
Depok, Kab.
Sleman, DIY
Jetis Baran, - - - - - -
Sardonoharjo,
Ngaglik, Kab,
Sleman, DIY
Ds. Tanjungsari, - - - - - -
Sumurboto, Kab.
Banyumanik,
Semarang

2. IDENTIFIKASI MASALAH

2.1.Identifikasi Masalah

Berdasarkan obervasi lapangan yang telah dilakukan bersama, terdapat


beberapa permasalahan yang terjadi dan yang telah diseleksi oleh kami, sebagai
berikut :

Tabel.1
Identifikasi permasalahan yang ada di Masyarakat
Sumber
No Permasalahan Program Bidang
(P/M/D)**
1 Penerapan Protokol New Normal Covid-19 Lingkungan D
2 Dampak Covid-19 terhadap perekonomian Ekonomi M
3 Dampak terhadap pendidikan anak akibat Covid-19 Pendidikan D
4 Penyadaran Mayarakat akan bahaya Covid-19 Ekonomi M
5 Pengetahuan dalam memanfaatkan dan mengelola Lingkungan M
limbah khususnya sampah organik maupun
anorganik dalam masyrakat
6 Pandemi Covid-19 dan Protokolnya Pendidikan M
7 Dampak Covid-19 bagi tubuh Kesehatan M
8 Efek Pemaparan terhadap perekonomian Ekonomi M
9 Pola hidup Bersih dan sehat Lingkungan M
10 Perubahan Perilaku dan pola hidup Sosial budaya M
11 Pemahaman masyarakat tentang PKM (Pembatasan Bela Negara M
Kegiatan Masyarakat)
12 Masyarakat kurang mengetahui gejala Covid-19 Kesehatan D
13 Ketahanan Pangan akibat Covid-19 bagi Ekonomi M
masyarakat
14 Perubahan Tatanan Kehiduan akibat Covid-19 Sosial Budaya M
15 Kurangnya kesadaran akan kebersihan Sosial Budaya P
16 Kurangnya kesadaran untuk belajar di rumah Pendidikan M
17 Kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker Sosial Budaya P
** P = Perangkat Desa; M= Masyarakat; D = Dinas Instansi vertical/skateholder

8
2.2.Prioritas Memilih Masalah

Tabel 2. Prioritas Pemilihan Permasalahan


No Permasalahan Alasan Memilih
1 Penyadaran Bahaya dan Edukasi Covid-19 Adanya pandemi virus Covid-19 yang
menimbulkan bahayanya penyebaran virus
tersebut sehingga memungkinkan untuk
diangkat sebagai program KKN Tematik
Covid-19. Yaitu dengan cara memberi
edukasi dan sosialisai kepada masyarakat
akan bahayanya
2 Pengetahuan dalam memanfaatkan dan mengelola Sebagai salah sau langkah pelestarian
limbah khususnya sampah organik maupun lingkungan dan penguatan ekonomi di
anorganik dalam masyrakat tengah wabah Covid-19 diperlukan inovasi
sekaligus dalam melestarikan lingkungan.
Permasalahan ini diangkat sebagai salah
satu program kerja sebagai pelestarian
lingkungan dan salah satu penguatan
ekonomi masyarakat yang dapat dilakukan
seperti membuat kompos sendiri selain
dapat digunakan sendiri juga dapat
dipasarkan dan sampah anorgaik dapat
dipilah dan dijual.
3 Pandemi Covid-19 dan Protokolnya Berdasarkan analisa SWOT,
memungkinkan untuk diangkat sebagai
program KKN Tematik Covid-19.
Permasalahan ini dijadikan prioritas bagi
masyarakat, perangkat dusun/desa untuk
segera diatasi dengan target utama memberi
edukasi kepada masyarakat terdampak,
mengenai segala hal yang berkaitan dengan
Covid-19
4 Dampak Covid-19 bagi tubuh Melihat dari minimnya kesadaran warga
akan bahaya Covid-19 ini memungkinkan
untuk diangkat sebagai program KKN
Tematik Covid-19. Diharapkan setelah
mengikuti atau melaksanakan kegiatan
KKN Tematik Covid-19 ini mahasiswa
dapat membantu meningkatkan kehati-
hatian masyarakat terhadap virus Covid-19
ini dan dapat memuntus rantai penyebaran
virus Covid-19.
5 Efek Pemaparan thd perekonomian Kebingungan yang terjadi dari sisi orang
tua yang terkena dampak pandemi Covid-
19 ini memungkinkan untuk perlu
melakukan pendampingan kepada orang tua
untuk mecoba membuat suatu bisnis
rumahan yang nantinya dapat
dikembangkan sebagai sumber penghasilan
untuk keluarga selama masa pandemi

9
Covid-19 seperti ini. Diharapkan setelah
mengikuti atau melaksanakan kegiatan
KKN Tematik Covid-19 ini mahasiswa
dapat membantu masyarakat dalam
pencegahan penyebaran Covid-19 dan
membantu masyarakat.
6 Pola hidup Bersih dan sehat Kurang kesadaran masyarakat dalam
menerapkan pola hidup sehat seperti
kurang sadar masyarakat terhadap
genangan air yg ada di pekarangan rumah
guna mencegah penyakit lain seperti DBD.
7 Perubahan perilaku dan pola hidup Kurang pemahaman dari masyarkat tentang
perubahan perilaku ditengah pandemi
seperti memakai masker dan rajin mencuci
tangan dengan benar.
8 Pemahaman masyarakat tentang PKM (Pembatasan Karena masyarakat masih banyak yang
Kegiatan Masyarakat) belum menyadari dan mengetahui tentang
PKM yang telah ditentukan oleh
pemerintah dalam rangka mengurangi
penyebaran Covid-19.
9 Masyarakat kurang mengetahui gejalah Covid-19 Karena masyarakat masih menganggap
covid-19 adalah virus yang dianggap biasa
oleh masyarakat dan bukan merupakan
virus yang mematikan sehingga penerapan
ataupun anjuran yang telah di berikan
belum bisa diterima oleh masyarakat.
10 Ketahanan Pangan akibat Covid-19 bagi masyarakat Akibat pandemi covid-19 sebagian besar
masyarakat aktifitasnya terganggu bahkan
terhenti, banyak masyarakat yang terkena
phk atau berhenti usahanya sehingga untuk
mencukupi kebutuhan sehari hari
mengalami penurunan.
11 Kurangnya kesadaran akan kebersihan Permasaahan ini bisa diangkat menjadi
progran KKN Tematik, karena
permaasalahan ini adalah salah satu kunci
agar masyarakat terhindar dari virus.
Masyarakat harus diberikan edukasi tentang
menjaga kebersihan agar tidak mudah
terpapar virus. Kebisaaan seperti mencuci
tangan dengan sabun, mandi setelah
beraktivitas diluar ruangan seharusnya
dapat dijadikan sebagai kebiasaan baru .

3. PROGRAM KERJA
3.1. Program Kerja Utama
3.1.1. Penyadaran Masyarakat Tentang Bahaya Covid – 19
Penyadaran masyarakat mengenai bahaya Covid-19 penting
dilakukan karena semakin hari penikatan jumlah pasien positif terus
bertambah. Teknis pelaksanaan yang akan dilakukan yaitu memberikan
edukasi pada masyarakat berupa ilustrasi bergambar mengenai bahaya
penularan Covid-19, memberikan informasi pada masyarakat mengenai

10
perbedaan status pasien Covid-19 dan memberikan data update
perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Sleman. Dengan
bertambahnya pengetahuan masyarakat diharapkan masyarakat mau
mematuhi protokol kesehatan yang ada.
3.1.2. Edukasi Kesehatan dalam Pencegahan Covid-19
Edukasi Covid-19 dan bahayanya bagi kesehatan yang akan
dilaksanakan secara daring oleh anggota KKN. Kegiatan ini dimulai
dengan menyampaikan informasi tentang apa itu Covid-19, bahayanya
bagi kesehatan, dan cara mencegah agar tidak tertular Covid-19.
Kemudian kami juga akan menyampaikan dengan menarik melalui poster
dan video yang akan dibagikan kepada warga melalui grup Whatsapp.
Tujuan : Dengan sosialisasi dan edukasi yang mudah diterima
diharapkan masyarakat dapat lebih memahami akan Covid-19 dan
bahayanya bagi kesehatan serta pencegahannya.
Output : Masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi akan
bahaya Covid-19 dan menaati protokol kesehatan agar dapat terhindar dari
Covid-19. Sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
3.2. Program Kerja Pendukung
3.2.1. Pemanfaatan Lahan Sempit untuk Sayuran dan Tabulapot
Daerah Tanjungsari termasuk daerah yang memiliki keterbatasan
lahan karena sebagian besar lahan pada daerah ini merupakan lahan
terbangun sehingga lahan yang ada menjadi terbatas dan kurang produktif,
maka dari itu dengan adanya kkn ini membantu masyarakat untuk
memanfaatkan keterbatasan lahan yang ada menjadi lebih produktif
melalui program kerja pemanfaatan lahan sempit untuk tabulampot dan
tanaman sayur. Sehingga hasil dari tanaman tersebut dapat bermanfaat dan
sebagai kegiatan selama masa pandemi.
Tabulapot merupakan suatu istilah dari tanaman buah dalam pot. Metode
ini merupakan metode budidaya tanaman lahan sempit yang lebih
mengoptimalkan penggunaan pot dan tanaman buah-buahan dalam
pelaksanaannya. Tujuan dari tabulapot ialah mengenal dan mempelajari
cara–cara memelihara tanaman buah dalam pot serta Akan lebih mudah
dalam merawat tanaman buah, Mempercantik halaman kita dengan
tanaman buah dalam pot, Memanfaatkan lahan sempit agar dapat lebih
produktif. Selain tabulapot yang dapat dikembangkan di lahan sempit
adalah penanaman sayuran, penanaman sayuran dan tabulapot bertujuan
untuk menjadikan pekarangan rumah yang sempit menjadi produktif dan
dapat meningkatkan ketahanan ekonomi dimasa pandemi karena
kebutuhan sayur dapat dibantu dari penanaman sayur dalam pot.
3.2.2. Pembuatan Handsanitizer
Pandemi yang terjadi saat ini merupakan hal yang baru kita alami
pertama kali, Covid-19 menjadi tantangan dalam mempersiapkan diri
dalam mengatasi dan memutus rantai persebaran dari virus ini. Dimana
dalam mengatasi hal tersebut masyarakat secara mandiri diharapkan dapat
menciptakan ketahanan dalam menghadapi pandemi ini.
Dengan kondisi yang sudah masuk dalam kondisi new normal
dimana banyak yang dari beberapa orang pusat perbelanjaan, pusat
industri sudah mulai dibuka. Maka dari itu sesuai protokol Covid-19 setiap
orang yang menjalankan aktivitas di luar rumah wajib menggunakan
masker dan mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer. Langkanya
handsanitizer di pasaran yang ada menyebabkan harganya menjadi naik
berkali kali lipat dari harga normal, alangkah baiknya kita membuat
handsanitizer secara mandiri di rumah.

11
3.2.3. Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik
Melihat kondisi masyarakat Dusun Domban yang masih kurang
sadar akan pentingnya pengelolaan sampah organik dan anorganik maka
KKN T.72.120.S melaksanakan program kerja Pengelolaan sampah
organik dan anorganik dengan cara mempraktikan terlebih dahulu oleh
kami kemudian disosialisasikan ke warga masyarakat yang tentunya
memiliki manfaat dan kegunaan bagi warga Dusun Domban. Pengelolaan
sampah organik yang kami terapkan yaitu berupa pembuatan lubang
resapan biopori dan pengelolaan sampah anorganiknya berupa
pengaplikasian “RAPEL” atau aplikasi jual sampah anorganik secara
online.
3.2.4. Pembuatan Pupuk Organik Cair
Pengaplikasian pupuk organik cair (POC) merupakan solusi
utama yang dapat dilakukan dalam meningkatkan hasil pertanian yang
ramah lingkungan. Tujuan edukasi pembuatan POC pada masyarakat
dilakukan agar nantinya masyarakat dapat membuat POC secara mandiri.
Selain edukasi pembuatan POC juga dilakukan pelatihan mengenai cara
pengaplikasiannya. Teknik pelaksanaan edukasi tersebut secara daring,
yaitu menggunakam video yang akan diunggah di Youtube kemudian
disebarkan melalui media sosial seperti Whatsapp, Line, Instagram dan
lain-lain. Sehingga diharapkan pada masa pandemi Covid-19 masyarakat
dapat memanfaatkan sisa-sisa limbah organik untuk pembuatan POC
secara mandiri yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pupuk
kimia, serta menghemat pengeluaran biaya bagi petani pada masa pandemi
Covid-19.
3.2.5. Pembuatan Keran Kecil
Cuci tangan adalah salah satu kegiatan kebersihan yang dianjurkan
pemerintah dan WHO. Cuci tangan di alir yang mengalir dapat membunuh
kuman yang menempel di tangan ketika melakukan kegiatan di luar
rumah. Sebelum memasuki rumah kita harus mencuci tangan terlebih
dahulu agar kuman yang ada di tangan tidak menempel barang-barang
yang ada dirumah. Dengan membuat keran cuci tangan sederhan dan
meletakkannya di depan rumah, diharapkan warga dapat lebih rajin
mencuci tangan dengan baik dan benar.
Tujuan :Membantu masyarakat agar dapat membuat keran sendiri di
rumah dan meletakkannya di depan rumah
Output :Masyarakat yang bersih, sehat dan terhindar dari paparan virus
Corona
3.2.6. Pemanfaatan Metode Hidroponik Berskala Kecil
Sistem pertanian hidroponik adalah budidaya menanam dengan
memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada
pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada
hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan
tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok
diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
Tujuannya adalah untuk memberi suatu solusi untuk permasalahan bahan
pangan karena pandemi yang sedang terjadi ini dan diharapkan untuk
warga sekitar juga menerapkan cara seperti ini agar mempunyai cadangan
pangan. Pengenalan system hidroponik ini akan dilakukan di lokasi
strategis daerah sekitar agar dapat berjalan dengan baik dan warga sekitar
juga dapat mengambil peran dalam pelaksanaan program ini.
3.2.7. Pembuatan Pestisida Nabati

12
Pestisida nabati merupakan suatu pestisida yang dibuat dari
tumbuh- tumbuhan yang residunya mudah terurai di alam sehingga aman
bagi lingkungan dan kehidupan makhluk hidup lainnya. Teknik
pengendalian hama menggunakan pestisida nabati yang merupakan
pengendalian hama terpadu diharapkan dapat menciptakan lingkungan
yang aman. Tujuan edukasi pembuatan Pestisida Nabati pada masyarakat
dilakukan agar nantinya masyarakat dapat membuat Pestisida Nabati
secara mandiri. Selain edukasi pembuatan Pestisida juga dilakukan
pelatihan mengenai cara pengaplikasiannya. Teknik pelaksanaan edukasi
tersebut melalui media sosial dengan menggunakam video. Sehingga
diharapkan, masyarakat dapat membuat pestisida secara mandiri yang
lebih ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan pestisida kimia.
Selain itu dapat menghemat pengeluaran biaya bagi petani pada masa
pandemi Covid-19.
3.2.8. Edukasi Pembuatan Masker Kain
Salah satu protokol kesehatan Covid-19 menghimbau masyarakat
untuk memakai masker. Dengan kondisi yang sudah masuk dalam kondisi
new normal dimana banyak yang dari beberapa orang pusat perbelanjaan,
pusat industri sudah mulai dibuka. Maka dari itu sesuai protokol Covid-19
setiap orang yang menjalankan aktivitas di luar rumah wajib
menggunakan masker. Pemerintah menyarankan penggunakan masker
kain 3 lapis. Alangkah baiknya kita memanfaatkan kain yang ada di rumah
masing-masing.
3.2.9. Edukasi Cuci Tangan Sesuai Protokol Covid-19
Edukasi cuci tangan, pentingnya social distancing dan
menggunakan masker akan dilaksanakan secara daring oleh anggota KKN.
Kegiatan ini dimulai dengan menyampaikan cara yang tepat dalam
melakukan cuci tangan dengan baik dan sesuai prosedur. Kemudian kami
juga akan menyampaikan pentingnya menjaga jarak dan menggunakan
masker saat berada di tempat umum.
Tujuan: Masyarakat dapat lebih memahami pentingnya cuci tangan
dengan prosedur yang tepat, melakukan social distancing dan
menggunakan masker guna memutus rantai penyebaran Covid-19
Output: Masyarakat harus sadar akan kepentingan kesehatan saat ini,
memperhatikan kesehatan pada saat pandemi Covid-19 dengan mengikuti
program- program yang dianjurkan oleh anggota KKN.
3.2.10. Pemanfaatan Perkarangan Rumah untuk Budidaya Toga
Tanaman obat keluarga (TOGA) atau biasa disebut dengan apotek
hidup adalah kegiatan budidaya tanaman obat di halaman rumah atau
pekarangan sebagai antisipasi pencegahan maupun mengobati secara
mandiri menggunakan
tanaman obat yang ada. Sedangkan tanaman obat sendiri adalah tanaman
yang sebagian atau seluruh tanamannya dimanfaatkan sebagai obat, bahan
atau ramuan obat.
Mengadakan pelatihan penanaman tanaman obat keluarga adalah
salah satu cara untuk melestarikan kearifan budaya tanaman obat keluarga
di Indonesia khususnya di Padukuhan Nologaten RW 02 ini. Dengan
adanya pelatihan ini, akan dijelaskan manfaat atau khasiat dari beberapa
tanaman obat keluarga serta akan diajarkan cara menanam maupun
menggunakannya tanaman obat tersebut. Pelatihan ini bertujuan agar
masyarakat Padukuhan Nologaten RW 02 mampu mengenal dan
mengetahui manfaat tanaman obat tradisional untuk menjaga dan merawat
kesehatan secara alami dengan tanpa adanya efek samping, mengurangi

13
pengeluaran atau perekonomian keluarga dengan tidak menggunakan
obat-obatan kimia.

4. PELAKSANAAN
4.1. Program Kerja Utama
4.1.1. Penyadaran Masyarakat Tentang Bahaya Covid – 19
Pelaksanaan edukasi penyadaran masyarakat tentang bahaya
Covid-19 pada masyarakat berupa ilustrasi bergambar mengenai bahaya
penularan Covid-19, memberikan informasi pada masyarakat mengenai
perbedaan status pasien Covid-19 dan memberikan data update
perkembangan kasus Covid-19 di lokasi masing-masing. Dengan
bertambahnya pengetahuan masyarakat diharapkan masyarakat mau
mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Selain itu media yang digunakan yaitu akun instagram dan youtube
sebagai media sosial kelompok KKN. Pembagian poster ke lingkungan
sekitar lokasi KKN dengan tetap menerapkan protokol Covid-19. Video
dengan beberapa narasumber yang dapat dipercaya.
4.1.2. Edukasi Kesehatan dalam Pencegahan Covid-19
Edukasi Kesehatan dalam Pencegahan Covid-19 dilakukan dengan
cara menyampaikan informasi mengenai gambaran umum Covid-19 (apa
yang dimaksud Covid-19, cara penularan, dan gejala covid-19) dan
adaptasi kehidupan baru dalam bentuk poster dan video. Gambaran umum
Covid-19 dibuat dalam bentuk poster pada 3 Juli 2020, kemudian
disosialisasikan kepada warga secara langsung serta disebarkan secara
daring melalui media sosial Instagram dan Whatsapp.
Kegiatan selanjutnya yaitu menyampaikan informasi mengenai
AKB (Adaptasi Kehidupan Baru) atau sering disebut new normal, dibuat
dalam bentuk poster pada tanggal 15 Juli 2020. Sedangkan video
mengenai menjaga kesehatan di era new normal diunggah di Youtube
pada tanggal 26 Juli 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyebaran Covid-19 pada massa AKB atau
sering disebut new normal. Video dan poster tersebut disosialisasikan
secara langsung dan disebarkan melalui media sosial Whatsapp group dan
Instagram.

4.2. Program Kerja Pendukung


4.2.1. Pemanfaatan Lahan Sempit untuk Sayuran dan Tabulapot
Pelaksanaan pemanfaatan lahan sempit untuk tabulampot dan
tanaman sayur dimulai tanggal 4 juli – 25 juli 2020, dimulai dari survey
alat dan bahan yang diperlukan untuk tabulampot dan sayur polybag
seperti pupuk, bibit dll, membeli peralatan, mencari materi dan membuat
poster atau video sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat untuk
memanfaatkan lahan sempit pada lingkungan rumah menjadi lahan yang
produktif serta memberi pengetahuan dan cara budidaya tabulapot dan
tanaman sayur yang dapat dikembangkan di lahan yang sempit,
melakukan penanaman dengan masyarkat sekitar, pembagian tanaman
sebagai salah satu contoh bentuk pemanfaatan lahan sempit serta
pembagian bibit tanaman kepada masyarakat untuk ditanam secara
mandiri. Dan perawatan tanaman yaitu penyiraman, pemupukan
pemberian ajir dll.
4.2.2. Pembuatan Handsanitizer

14
Pelaksanaan edukasi pembuatan handsanitizer dimulai tanggal 14 Juli
– 28 juli 2020, dimulai dari persiapan alat dan bahan untuk membuat .
Alat dan bahan yang digunakan seperti gelas ukur, mangkuk pengaduk,
alkohol, hidrogen peroksida gliserol dan air suling . Pada minggu pertama,
saya melakukan pembuatan materi melalui Poster tentang bagaimana cara
membuat handsanitizer sendiri di rumah. Lalu mencari bahan-bahan yang
diperlukan di apotek.
Minggu kedua diisi dengan pembuatan membuat handsanitizer di rumah
sesuai dengan materi yang disiapkan untuk dibagikan ke beberapa warga
desa Air Putih RT 07. Minggu ketiga terjun ke beberapa rumah
masyarakat untuk pembagian handsanitizer serta memberi edukasi
pembautan handsanitizer. Pembagian handsanitizer tetap dengan protokol
kesehatan yaitu memakai masker, tidak berkerumun dan tetap jaga jarak.
4.2.3. Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik
Pelaksanaan pogram kerja Sosialisasi Pengelolaan Sampah
Organik dan Anorganik dimulai pada tanggal 6 Juli sampai dengan 27 Juli
2020 dengan pelaksanaan dimulai melakukan survei ke Kantor “RAPEL”
untuk pengelolaan sampah anorganik, persiapan alat dan bahan pembuatan
lubang resapan biopori untuk pengelolaan sampah organik, pengumpulan
dan pemilahan jenis sampah anorganik, pelaksanaan pembuatan lubang
resapan biopori, pelaksanaan aplikasi “RAPEL” (aplikasi jual sampah),
penjemputan sampah anorganik oleh kolektor, Pemberian bak sampah,
serta sosialisasi pengapliakasian pembuatan lubang respan biopori untuk
pengelolaan sampah organik dan penerapan aplikasi “RAPEL” untuk
pengelolaan sampah anorganik kepada beberapa warga dusun domban.
4.2.4. Pembuatan Pupuk Organik Cair
Pembuatan Pupuk Organik Cair dilaksanakan pada Minggu, 5 Juli
2020 yang dilakukan dengan pertama mengumpulkan alat dan bahan yang
dibutuhkan seperti EM4, molase, limbah organik, air cucian beras, dan
ember. Selanjutnya pupuk organik cair dibuat sebanyak tiga kali
percobaan, dengan membedakan bahan limbah organik yang digunakan.
Selain itu kegiatan juga dilakukan dengan membuat materi dalam bentuk
poster dan video. Poster berisi mengenai gambaran umum POC, manfaat,
teknik pembuatan, dan teknik pengaplikasian. Poster disebarkan pada
tanggal 12 Juli 2020 melalui media sosial Whatsapp dan Instagram.
Sedangkan video berupa tutorial pembuatan POC sampai dengan
pengaplikasian, yang diunggah ke Youtube kemudian dibagikan ke warga
melalui Whatsapp pada tanggal 25 Juli 2020. Sosialisasi secara langsung
dilakukan bersamaan dengan pembagian hasil sampel POC yang telah jadi
kepada warga Jetis Baran RT 05 RW 038.
4.2.5. Pembuatan Keran Kecil
Pembuatan keranjang cuci tangan sederhana dimulai sejak tanggal
10 Juli 2020 secara mandiri. Dilanjutkan dengan pembuatan poster dari
hasil pembuatan keran cuci tangan sederhana secara mandiri. Poster
dibuat berupa penjelasan mengapa dibutuhkan keran cuci tangan
sederhana dan langkah-langkah pembuatan keran cuci tangan sederhana
dengan biaya yang hemat dan murah serta memanfaatkan barang-barang
yang ada di rumah. Poster kemudian dibagikan di media sosial dan
kemasyarakat dengan cara menempel poster dan memberikan poster ke
masyarakat.

4.2.6. Pemanfaatan Metode Hidroponik Berskala Kecil

15
Pelaksanaan program kerja pemanfaatan metode hidroponik berskala
kecil dilaksanakan mulai dari tanggal 15 juli hingga saat ini, dimulai
dengan mencari materi, mempersiapkan alat dan bahan untuk pembuatan
poster dan video edukasi pemanfaatan metode hidroponik, dan juga
pembuatan buku panduan cara bercocok tanam dengan metode
hidroponik, yang nantinya setelah pencetakan buku selesai akan di
bagikan ke setiap warga yang ada di lingkup RW 02 dimana meliputi RT
05, RT 06, RT 07. Pelaksanaan edukasi pemanfaatan metode hidroponik
dilakukan secara full daring dikarenakan situasi dan kondisi yang kurang
memungkinkan untuk dilakukannya edukasi secara luring, pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan secara luring yaitu pembagian buku panduan
yang nantinya akan di serahkan kepada ketua RT masing-masing dan
dapat di bagikan kepada warga sekitar.

4.2.7. Pembuatan Pestisida Nabati


Pembuatan pestisida nabati dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2020
yang dilakukan dengan pertama mengumpulkan alat dan bahan yang
dibutuhkan seperti pisau, blender, kain halus, semprotan, daun pepaya,
detergen, dan minyak tanah. Pembuatan pestisida nabati kembali
dilakukan pada tanggal 21 Juli 2020. Sosialisasi secara langsung dilakukan
bersamaan dengan pembagian hasil sampel pestisida nabati yang telah jadi
kepada warga Waringinsari RT 01 RW 23 pada tanggal 25 Juli 2020.
Selain itu kegiatan juga dilakukan dengan membuat materi dalam bentuk
poster dan video. Poster berisi mengenai gambaran umum pestisida nabati,
manfaat, teknik pembuatan, dan teknik pengaplikasian. Poster disebarkan
pada tanggal 15 Juli 2020 melalui media sosial Whatsapp dan Instagram.
Sedangkan video berupa tutorial pembuatan pestisida nabati sampai
dengan pengaplikasian diunggah ke Youtube kemudian dibagikan ke
warga melalui Whatsapp pada tanggal 29 Juli 2020.
4.2.8. Edukasi Pembuatan Masker Kain
Pelaksanaan edukasi pembuatan masker kain dimulai tanggal 8 Juli
– 28 juli 2020, dimulai dari persiapan alat dan bahan untuk membuat
masker kain. Alat dan bahan yang digunakan seperti kain katun, benang
jahit, mesin jahit, gunting, pola masker, jarum pentul dan karet elastis.
Pada minggu pertama, saya melakukan pembuatan materi melalui tutorial
video tentang bagaimana cara membuat masker kain sendiri di rumah.
Lalu, setelah itu editing video yang akan disampaikan ke masyarakat.
Video yang sudah siap dikirim ke RT/RW setempat untuk di share ke grup
masing-masing RT di Padukuhan Nologaten RT 07.
Minggu kedua diisi dengan pembuatan masker kain sendiri untuk
dibagikan ke beberapa warga Padukuhan Nologaten RT 07. Minggu ketiga
dan keempat terjun ke beberapa rumah masyarakat untuk pembagian
masker kain. Pembagian masker kain tetap dengan protokol kesehatan
yaitu memakai masker, tidak berkerumun dan tetap jaga jarak.
4.2.9. Edukasi Cuci Tangan Sesuai Protokol Covid-19
Edukasi Cuci Tangan Yang Baik dan Benar Menurut Protokol
COVID-19 (Menurut WHO) dilaksanakan selama periode KKN. Dimulai
dari pencarian materi tentang memcuci tangan yang benar menurut WHO,
pencarian materi dilakukan pada tanggal 3 Juli 2020, lalu merancang
poster yang dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2020, pada tangga 10 Juli
2020 poster ditempel di tempat umum, poster yang sudah selesai
dirancang dicetak pada tanggal 9 Juli 2020, setelah poster telah dicetak,

16
poster dibagikan kepada warga beserta sosialisasi tentang cara cuci tangan
pada tanggal 15 Juli 2020, pengambilan gambar untuk video edukasi pada
tanggal 20 Juli 2020, setelah pengambilan gambar kemudian di edit untuk
menjadi video edukasi, pengeditan dilakukan pada tanggal 21 Juli 2020
dan selesai pada tanggal 25 Juli 2020, video yang telah selesai di edit akan
di publikasikan melalui sosial media pada tanggal 27 Juli 2020.
4.2.10. Pemanfaatan Perkarangan Rumah untuk Budidaya Toga
Pelaksanaan pemanfaatan lahan sempit untuk tanaman TOGA
dimulai tanggal 5 juli - 27 juli 2020, dimulai dari mencari materi, alat,
bahan, dan bibit. Pembuatan poster atau video sebagai sarana sosialisasi
kepada masyarakat untuk mengedukasi dalam memanfaatkan lahan sempit
pada lingkungan rumah menjadi lahan yang produktif, serta memberi
pengetahuan dan cara budidaya TOGA serta manfaatnya, kegiatan
sepenuhnya dilakukan secara daring dikarenakan kondisi yang tidak
memungkinkan.

4.3. Dokumentasi Kegiatan KKN

Gambar 4.3.1
Pelepasan KKN Angkatan 72 Tematik Covid 19 Meggunakan Zoom

Gambar 4.3.2

17
Penyerahan KKN Angkatan 72 di Lokasi KKN Masing-Masing

Gambar 4.3.3
Rapat Kelompok KKN 120.S Menggunakan Google Meet

Gambar 4.3.4
Pelaksanaan Proker di Lokasi KKN Masing-Masing

Gambar 4.3.5
Pembuatan Video dan Poster

18
Gambar 4.3.6
Membagikan Masker dan Poster di Lokasi KKN Masing-Masing

Gambar 4.3.7
Media Publikasi Instagram KKN.72.120.S

Gambar 4.3.8
Media Publikasi Youtube KKN.72.120.S

19
Gambar 4.3.9
Penarikan KKN Angkatan 72 di Lokasi KKN Masing-Masing

5. PEMBAHASAN
5.1. Program Kerja Utama
5.1.1. Penyadaran Masyarakat Tentang Bahaya Covid – 19
Penyadaran masyarakat tentang bahaya covid-19 dilakukan dengan
mengedukasi masyarakat sekitar melalui media sosial seperti akun
instagram dan akun youtube. Selain itu tiap minggu anggota kelompok
membuat poster untuk disebarkan kepada masyarakat sekitar lokasi KKN.
Pembuatan video tentang bagaimana bahayanya Covid-19 ini dengan
mendatangkan narasumber yang terpercaya. Lalu video itu bisa
disebarluaskan kepada RT/RW setempat (lokasi masing-masing tempat
tinggal peserta KKN) untuk diteruskan ke grup WhatsApp RT/RW.
Pada minggu pertama kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan
materi yang akan dibuat untuk poster maupun video yang akan
disebarluaskan atau di publish ke media sosial dan ke RT/RW setempat.
Minggu kedua, mengunggah video ke media sosial dan di kirim ke nomor
WhatsApp masing-masing RT/RW.
Minggu ketiga dan keempat dilakukan kegiatan pembagian poster
ke warga sekitar dan menjelaskan sedikit tentang materi yang telah
dikumpulkan. Warga yang diberi poster adalah warga yang berada diluar
rumah atau dilingkungan tempat tinggal mereka. Pembagian poster sendiri
dilakukan tetap dengan protokol kesehatan Covid-19 yaitu dengan
menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak.
5.1.2. Edukasi Kesehatan dalam Pencegahan Covid-19
a. Gambaran Umum Covid-19
Sosialisasi mengenai gambaran umum covid-19 dilaksanakan dengan
lancar. Kegiatan dilakukan dengan menyebarkan poster melalui media
sosial Whatsapp dan Instagram serta menempelkan poster di lokasi yang
strategis seperti pos ronda, pinggir jalan, dan lain-lain.
b. Adaptasi Kehidupan Baru (AKB / New Normal)
Kegiatan menyampaikan informasi mengenai Adaptasi Kehidupan
Baru dilakukan dengan membagikan poster dan video mengenai panduan
menjaga kesehatan di era new normal. Pengerjaan pembuatan hingga
penyebaran poster dilaksanakan dengan lancar tanpa ada kendala. Poster

20
dibagikan di media sosial yang telah dibuat sebelumnya dan juga
dibagikan ke masyarakat dengan cara menempel di tempat-tempat umum.
Video edukasi kesehatan dan pencegahan covid 19 di buat di lokasi
masing-masing peserta KKN dan di komunikasikan kemudian. Video
berisi tentang video berisi tentang pengertian era new normal serta
penjelasan tentang kebiasaan baru yang harus diikuti masyarakat dan cara
tetap sehat di tengah pandemi. Tidak ada kendala dalam pembuatan dan
pengeditan video. video disebarkan di media sosial berupa Instagram dan
YouTube.

5.2. Program Kerja Pendukung


5.2.1. Pemanfaatan Lahan Sempit untuk Sayuran dan Tabulapot
Pemanfaatan lahan sempit untuk tabulampot dan tanaman sayuran
merupakan salah satu program kerja yang dapat bermanfaat untuk
masyarakat dalam masa pandemi ini karena dapat membantu kegiatan
masyarakat supaya produktif dirumah dengan keterbatasan lahan dan
membantu dalam penguatan ketahanan ekonomi. Alat dan bahan yang
dibutuhkan untuk program kerja seperti bibit tanaman, pupuk, dll.
Pemilihan bibit tanaman untuk tabulampot adalah bibit hasil perbanyakan
vegetative (cangkok, okulasi) karena memiliki sifat yang sama dengan
induknya, lebih cepat berbuah sehingga tingkat keberhasilannya tinggi,
memilih bibit yang bebas hama penyakit dan sesuai dengan iklim pada
daerah. Materi untuk mendukung dalam pembuatan poster yang digunakan
sebagai salah satu media sosialisasi baik secara online maupun offline
sehingga masyarakat mengetahui bahwa lahan sempit dapat dimanfaatkan
dan akan lebih produktif serta cara penanaman hingga budidaya tanaman
tabulampot dan tanaman sayur polybag.
Pelaksanaan penanaman dengan masyarakat juga digunakan
sebagai sosialisasi secara langsung dan memberi edukasi cara penanaman
yang benar dan perawatannya. Pembagian tanaman sebagai salah satu
contoh dan ajakan kepada masyarakat untuk menanam dengan lahan yang
terbatas, selain itu pemberian bibit dan polybag kepada masyarakat dengan
setiap orang mendapat 2-3 bibit tanaman yang dapat mereka tanam
masing-masing di pekarangan rumah. Perawatan yang dilakukan secara
rutin yaitu penyiraman, penyiraman dilakukan satu kali sehari atau dua
kali sehari pagi dan sore. Perawatan yang kedua yaitu pemupukan,
pemupukan dilakukan 2-3 minggu sekali dengan menggunakan pupuk
organik cair, pupuk organik padat, urea, NPK atau yang lain dengan tujuan
supaya nutrisi yang diperlukan tanaman dapat tercukupi sehingga tidak
menggalami difesiensi unsur hara. Perawatan yang ketiga yaitu pemberian
ajir, ajir bertujuan untuk menyongkong tumbuh tegaknya tanaman supaya
tidak mudah roboh.

5.2.2. Pembuatan Handsanitizer


Dengan kondisi yang sudah masuk dalam kondisi new normal
dimana banyak yang dari beberapa orang pusat perbelanjaan, pusat
industri sudah mulai dibuka. Maka dari itu sesuai protokol Covid-19 setiap
orang yang menjalankan aktivitas di luar rumah wajib menggunakan
masker mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer. . Langkanya
handsanitizer di pasaran yang ada menyebabkan harganya menjadi naik
berkali kali lipat dari harga normal ., alangkah baiknya kita membuat
handsanitizer secara mandiri di rumah.

21
Edukasi pembuatan handsanitizer sendiri bertujuan untuk menambah
pengetahuan masyarakat sekitar tentang bagaimana cara membuat
handsanitizer yang benar dan bagaimana cara membuat handsanitizer di
rumah masing-masing. Karena dengan kita membuat handsanitizer sendiri
di rumah maka itu dapat menghemat pengeluaran kita. Disamping itu
handsanitizer yang kita buat bisa kita jual kembali dan tentunya akan
menambah penghasilan kita.

5.2.3. Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik


a. Pengelolaan Sampah Organik
Program Kerja Pegelolaan sampah Organik dilakukan Di Dusun Domban
dimulai dalam pembuatan lubang resapan biopori. Dari hasil survei lingkungan
di Dusun Domban sisa biomassa dari hasil pertaniannya masih belum
dimanfaatkan dengan baik sehingga perlu adanya inovasi pemanfaatan sampah
organic berupa sersah atau sisa biomassa hasil pertanian dengan pembuatan
lubang resapan biopori yang memiliki beberapa manfaat antara lain mengurangi
genangan saat hujan, menyuburkan tanah, mempeluas bidang resapan, dapat
dijadikan kompos, serta mengurangi sampah organik. Dari kegiatan tersebut
kami melakukan pembuatan lubang resapan biopori sederhana yang dapat
dilakukan dengan alat dan bahan yang mudah didapatkan dan terdapat di rumah.
Setelah itu mengadakan sosialisasi ke Ibu RT dan beberapa warga Dusun
Domban mengenai pembuatan LRB dan beberapa manfaatnya. Dari hasil
sosialisasi tersebut mendapatkan tanggapan positif akan pemanfaatan sampah
organik untuk pembuatan LRB karena mudah dilaksanakan dan memiliki banyak
manfaat.

b. Pengelolaan Sampah Anorganik


Program kerja Pengelolaan sampah anorganik dilakukan di Dusun Domban
dengan menerapkan aplikasi jual sampah yang berada di Jogja dan sekitarnya
yaitu“RAPEL”. Kegiatan ini dimulai dari kami melakukan survei ke kantornya
yang bertempat daerah Maguwoharjo, Depok, Sleman. Dari survei tersebut juga
dilakukan koordinasi atau Kerjasama terkait pengelolaan sampah anorganik di
Dusun Domban, Tempel antara kami dengan pihak “RAPEL”. Setelah itu kami
menerapkan pengelolaan sampah anorganik mulai dari pengumpulan, pemilahan
dan pelaksanaan aplikasi “RAPEL”. Dalam pelaksaan aplikasi “RAPEL” banyak
manfaat yang didapatkan antara lain mendapatkan poin dan uang dari hasil
penjualan sampah anorganik terhadap “RAPEL” baik dalam bentuk tabungan
maupun cash, menambah pengetahuan dari setiap jenis sampah anorganik
sehingga perlu dilakukan pemilahan terlebih dahulu, serta pengaplikasiannya
yang mudah. Setelah kami mencontohkan penerapan aplikasi “RAPEL”,
melakukan sosialisasi kepada beberapa warga dusun Domban dengan cara
membagikan poster dan melihat cara penerapan aplikasi “RAPEL” melalui video
yang kami buatm. Dari hasil sosialisasi tersebut didapatkan respon positive
karena mereka termotivasi untuk mengumpulkan dan memilah sampah, sehingga
dapat dijual dan mendapatkan tabungan uang dari hasil penjualan sampah tersbut
ataupun cash

5.2.4. Pembuatan Pupuk Organik Cair


Sosialisasi mengenai cara pembuatan POC melalui poster dan
video, serta pemberian hasil pupuk organik cair kepada warga Jetis Baran
RT 05 RW 038 berjalan dengan lancar yang mendapat tanggapan positif.
Setiap warga mendapatkan 3 botol POC dengan rentang waktu yang
berbeda. Warga senang dan berterima kasih karena dapat membantu
menghemat pengeluaran untuk pupuk khususnya oleh petani, karena dapat

22
dibuat secara mandiri dengan bahan-bahan yang ada disekitar dan oleh
siapa saja, tidak memerlukan keahlian khusus dalam membuat POC.

5.2.5. Pembuatan Keran Kecil


Pelaksanaan pembuatan keranjang cuci tangan sederhana tidak
memiliki kendala yang berarti. Mulai dari membeli alat dan bahan yang
belum ada di rumah, pembuatan keran cuci tangan secara mandiri,
pembuatan poster hingga pembagian poster secara online maupun offline
ke masyarakat berjalan dengan lancar. Masyarakat juga antusias menerima
poster langkah-langkah pembuatan keran cuci tangan sederhana tersebut.
Masyarakat juga memperaktekkan sendiri secara mandiri pembuatan keran
cuci tangan, khususnya masyarakat yang memiliki tempat usaha.

5.2.6. Pemanfaatan Metode Hidroponik Berskala Kecil


Pelaksanaan program kerja pemanfaatan metode hidroponik
berskala kecil berjalan dengan cukup lancar, mulai dari pembuatan poster
maupun video edukasinya, hanya saja dalam pembuatan buku panduan
sedikit terhambat karena masih dalam proses produksi cetak, dan belum
dibagikan sepenuhnya kepada warga sekitar. Dalam mengedukasi dan
mengajak warga untuk memulai bercocok tanam dengan memanfaatkan
lahan pekarangan yang seadanya dengan menggunakan metode hidroponik
menjadi kurang maksimal karena dilakukan secara daring melalui poster,
video youtube, maupun grup whatsaap RT di lingkup RW 02 dikarenakan
kondisi yang kurang memungkinkan. Disamping itu walaupun kurang
maksimal pelaksanaannya kami mendapat tanggapan yang positif dari
warga dan mulai adanya warga yang tergerak untuk memulai bercocok
tanam dengan menggunakan metode hidroponik dengan sistem sederhana.

5.2.7. Pembuatan Pestisida Nabati


Sosialisasi mengenai cara pembuatan pestisida nabati melalui
poster dan video, serta pemberian hasil pestisida nabati kepada warga
Waringinsari RT 01 RW 23 berjalan dengan lancar yang mendapat
tanggapan positif. Melalui sosialisasi pembuatan pestisida nabati warga
khususnya petani merasa terbantu karena menghemat pengeluaran untuk
pestisida, karena dapat dibuat secara mandiri dengan bahan-bahan yang
ada disekitar dan oleh siapa saja, dan tidak dibutuhkan keahlian khusus
dalam membuat pestisida nabati.

5.2.8. Edukasi Pembuatan Masker Kain


Dengan kondisi yang sudah masuk dalam kondisi new normal
dimana banyak yang dari beberapa orang pusat perbelanjaan, pusat
industri sudah mulai dibuka. Maka dari itu sesuai protokol Covid-19 setiap
orang yang menjalankan aktivitas di luar rumah wajib menggunakan
masker. Pemerintah menyarankan penggunakan masker kain 3 lapis. Oleh
sebab itu dari pada kita membeli masker di toko yang harganya kadang
tidak wajar, alangkah baiknya kita memanfaatkan kain yang ada di rumah
masing-masing.
Edukasi pembuatan masker kain sendiri bertujuan untuk
menambah pengetahuan masyarakat sekitar tentang bagaimana cara
membuat masker kain yang benar dan bagaimana cara membuat masker
kain dengan memanfaatkan kain yang ada di rumah masing-masing.
Karena dengan kita membuat masker kain sendiri di rumah dan

23
menggunakan kain seadanya maka itu dapat menghemat pengeluaran kita.
Disamping itu masker kain yang kita buat bisa kita jual kembali dan
tentunya akan menambah penghasilan kita.
Pada minggu pertama kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan seperti kain katun, karet elastis, jarum
jahit, masin jahit, benang jahit, pola masker dan gunting. Setelah itu mulai
pembuatan masker kain yang akan dibagikan ke warga sekitar. Pada
minggu kedua yaitu penyuluhan ke RT/RW di Padukuhan Nologaten
tentang materi yang akan kita share ke warga sekitar yaitu tentang edukasi
pembuatan masker kain.
Minggu ketiga dan keempat dilakukan kegiatan pembagian masker
ke warga Padukuhan Nologaten RT 07. Warga yang diberi masker adalah
warga yang berada diluar rumah atau dilingkungan tempat tinggal mereka.
Pembagian masker sendiri dilakukan tetap dengan protokol kesehatan
Covid-19 yaitu dengan menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak.

5.2.9. Edukasi Cuci Tangan Sesuai Protokol Covid-19


a. Poster
Pengerjaan pembuatan hingga penyebaran poster dilaksanakan dengan
lancar tanpa ada kendala. Poster dibagikan di media sosial yang telah
dibuat sebelumnya dan juga di bagikan ke masyarakat dengan cara
menempelnya di tempat-tempat umum.
b. Video
Video edukasi kesehatan dan pencegahan covid 19 di buat di lokasi
masing-masing peserta KKN dan di komunikasikan kemudian. Video
berisi tentang video berisi tentang pengertian era new normal serta
penjelasan tentang kebiasaan baru yang harus diikuti masyarakat dan cara
tetap sehat di tengah pandemi. Tidak ada kendala dalam pembuatan dan
pengeditan video. video disebarkan di media sosial berupa Instagram dan
YouTube.

5.2.10. Pemanfaatan Perkarangan Rumah untuk Budidaya Toga


Pemanfaatan lahan sempit untuk budidaya TOGA merupakan salah
satu program kerja yang dapat bermanfaat untuk masyarakat dalam masa
pandemi ini karena dapat membantu kegiatan masyarakat sehingga
produktif dirumah dengan keterbatasan lahan serta dapat membantu dalam
penguatan ketahanan ekonomi. Alat dan bahan yang dibutuhkan pun
cukup mudah didapatkan. Bumbu dapur seperti jahe kencur dan kunyit di
dapur biasanya setelah cukup lama akan memunculkan tunasnya, ini dapat
dimanfaatkan sebagai bibit yang nantinya akan dapat dibudidaya di lahat
sempit yang ada dirumah, pot atau ember bekas yang tidak terpakai dapat
dimanfaatkan sebagai wadah tanaman, dan perawatan dari TOGA juga
tidak susah , sehingga mudah bagi masyarakat untuk mulai untuk
menanam TOGA.

6. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1. KESIMPULAN

24
Adanya pandemi yang sedang dihadapi dunia membuat banyak
perubahan diberbagai sektor, salah satunya dunia pendidikan. KKN yang
awalnya mahasiswa diwajibkan terjun aktif ke lapangan, kini berubah
menjadi KKN Online untuk menekan laju pertumbuhan Covid-19.
Dilokasi KKN masing-masing mahasiswa memberikan berbagai edukasi
kepada masyarakat sekitar agar dapat merdeka dari Covid-19 baik
merdeka dari paparan covid-19 maupun dari dampak covid-19 melalui
program-program yang telah dilaksanakan dengan lancar.
6.2. SARAN
Agar masyarakat dapat tetap menjaga kesehatan dan kebersihan
untuk terhindar dari paparan virus Corona jenis baru. Masyarakat juga
diharapkan dapat cepat beradaptasi dengan situasi dunia yang tengah
dilanda pandemi dan mematuhi segala peraturan pemerintah terutama
peraturan pemerintah tentang protokol kesehatan untuk menekan
penyebaran covid-19 di era new normal yang yang sedang berjalan.

25
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM).2020.


Petunjuk Teknis KKN Tematik Covid-19I. Yogyakarta : Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UPN“Veteran”.

26

Anda mungkin juga menyukai