DISUSUN OLEH :
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH KERJA NYATA ANGKATAN 72 TEMATIK COVID-19
KELOMPOK 120.S
MAHASISWA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
30 JUNI – 30 JULI 2020
Diajukan dalam rangka penyelesaian Kuliah Kerja Nyata UPN “Veteran”
Yogyakarta, pada tanggal 30 Juli 2020
No Nama NIM Tanda Tangan
1 Gde Wijaya Pamungkas 112170106 1.
2 Surya Pranata 112170015 2.
3 Adenan Faisal 112170065 3.
4 Maulina Sita Femilia 133170034 4.
5 Perdana Fiara Finda 142170019 5.
6 Anisa Artanto 142170026 6.
7 Gressya Latersia Br Purba 142170011 7.
8 Isya Apriliyani 133170028 8.
9 Desy Tribodrorini 134170116 9.
10 Shafira Nurulina Zain 134170135 10.
Pendanaan :
1. Mahasiswa Rp.2.000.000,00
2. Swadaya Masyarakat Rp. 1.000.000,00
3. Pemda (kab/kota, Kec, Desa) Rp. -
4. BUMN/BUMD Rp. -
5. Sponsor Rp. -
Total Pendanaan Rp. 3.000.000,00
i
Dukuh Nologaten P.j Kepala Desa Caturtunggal
ii
Pembagian Tugas Laporan Individu dan Kelompok
iii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmadNya atas
selesainya penulisan Laporan Kuliah Kerja Nyata Tematik Covid-19 secara daring
diwilayah dusun/kawasan sebagai berikut :
1. Nologaten RT 06 RW 02, Caturtunggal, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
2. Nologaten RW 02 , Caturtunggal, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
3. Desa Air Putih RT 07 RW 02 Dusun II, Kec. Marga Sakti Sebelat Kab.
Bengkulu Utara, Prov. Bengkulu
4. Tanjungsari RT 02 RW 02, Kel. Sumurboto, Kec. Banyumanik, Kota
Semarang, Jawa Tengah
5. Nologaten RT 05 RW 02, Caturtunggal, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
6. Nologaten RT 07 RW 02, Caturtunggal, Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
7. Ketaren, Dsn. III, Kabanjahe, Karo, Sumatera Utara
8. RT.03 RW.03, Dusun Domban, Mororejo, Tempel, Kab. Sleman, DIY
9. Jetis Baran RT 05 RW 038, Sardonoharjo, Ngaglik, Kab, Sleman, DIY
10. Waringinsari Rt 01 RW 23, Ds. Ngropoh, Kel. Condong Catur, Kec. Depok,
Kab. Sleman, DIY
Semoga dapat dilaksanakan dengan baik
Laporan ini disusun dalam rangka Pelaksanaan KKN Tematik Covid-19.
Bersama ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak/Ibu
Bupati kepala Daerah dan Bapak/Ibu Camat pada wilayah tersebut diatas, beserta
seluruh jajarannya yang telah memberi ijin kepada kami untuk melaksanakan KKN
Tematik Covid-19 ini. Kami juga mengucapkan terima kasih pada bapak kepala
Desa/Dusun, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pengurus karang taruna, relawan
cegah covid-19 dan semua masyarakat yang telah memberi kesempatan kepada kami
untuk melakukan survey pra KKN dan memberi masukan permasalah yang bisa
diangkat untuk program kerja dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam KKN
Tematik Covid-19.
Kami menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Rektor
UPN “Veteran” Yogyakarta yang telah mendukung dalam perencanaan pelaksanaan
kuliah kerja nyata Tematik Covid-19. Kepada semua pihak yang telah membantu
pelaksanaan KKN Tematik Covid-19, kami mengucapkan terimakasih.
Akhirnya kami juga sangat berterima kasih kepada orang tua dan keluarga
yang telah membimbing dan memberikan do’a restu kepada kami masing-masing.
Mudah-mudahan hasil KKN Tematik Covid-19 kami, bermanfaat bagi masyarakat,
dan semoga amal baik Bapak, Ibu, Saudara semua diterima di sisi Allah SWT.
Aamiin.
Penulis
Kelompok 120
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................................. i
PEMBAGIAN TUGAS ..................................................................................................................iii
PRAKATA ................................................................................................................................iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 1
1. PENDAHULUAN ............................................................................................................ 2
1.1. LETAK DAN LUAS WILAYAH ..................................................................................... 2
1.2. KEADAAN IKLIM ........................................................................................................... 3
1.3. PERTANIAN .................................................................................................................... 4
1.4. PETERNAKAN ................................................................................................................ 5
1.5. PERIKANAN .................................................................................................................... 5
1.6. KEPENDUDUKAN .......................................................................................................... 6
1.7. PENDIDIKAN .................................................................................................................. 6
1.8. AGAMA DAN ADAT ISTIADAT ................................................................................... 7
1.9. KESEHATAN ................................................................................................................... 7
2. IDENTIFIKASI MASALAH ............................................................................................ 8
2.1. Identifikasi Masalah .......................................................................................................... 8
2.2. Prioritas Memilih Masalah ................................................................................................ 9
3. PROGRAM KERJA ....................................................................................................... 10
4. PELAKSANAAN ........................................................................................................... 14
5. PEMBAHASAN ............................................................................................................. 20
6. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 26
1
1. PENDAHULUAN
Lokasi Keterangan
Mororejo, Tempel, Seleman, Wilayah Desa Mororejo merupakan bagian dari
Yogyakarta wilayah Kecamatan Tempel yang memiliki 9
Desa.Terdapat 13 Dusun di Desa Mororejo. Desa
Mororejo memiliki luas wilayah sebesar 337 Ha.
Dusun Domban terletak secara administratif di
Desa Mororejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten
Selman, D.I.Yogyakarta. Dengan batasan wilayah
sebagai berikut:
Batas Utara : Dusun Tegal Domban
Batas Selatan : Dusun Karanggawang
Batas Barat : Dusun Pringapus
Batas Timur : Dusun Miri
Nologaten, Caturtunggal, Depok, Sesuai dengan peta desa, luas wilayah Desa Caturtunggal
Sleman¸ Daerah Istimewa adalah 889,7480 Ha. Batas batas wilayah desa Catur
Yogyakarta tunggal adalah
Sebelah Utara : Desa Condongcatur Kecamatan
Depok Sleman
Sebelah Timur : Desa Maguwoharjo Kecamatan
Depok Sleman
Sebelah Selatan : Kecamatan Banguntapan
Kabupaten BantulKecamatan Gondokusuman
Kota Yogyakarta
Sebelah Barat : Desa Sinduadi Kecamatan Mlati
SlemanKota Yogyakarta
Kec. Marga Sakti Sebelat, Kab. Batas Wilayah Kecamatan Marga Sakti Sebelat,
Bengkulu Utara, Bengkulu Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai
berikut:
Batas Utara : Kecamatan Ipuh
Batas Selatan : Kecamatan Ulok Kapai
Batas Barat : Kecamatan Putri Hijau
Batas Timur : Kecamatan Napal Putih
Luas Wilayah Kecamatan Marga Sakti Sebelat
792,5 km2.
Ketaren, Dsn. III, Kabanjahe, Letak dan luas wilayah
Karo, Sumatera Utara Luas : 250 Hektar
Batas wilayah :
Sebelah Utara : Desa Sumber Mufakat
Kecamatan Kabanjahe
Sebelah Selatan : Kelurahan Kampung
Dalam Kecamatan Kabanjahe
Sebelah Barat : Desa Rumah Kabanjahe
Kecamatan Kabanjahe
Sebelah Timur : Desa Samura
Kecamatan Kabanjahe
Ds. Ngropoh, Kel. Condong Dusun Ngropoh merupakan salah satu dusun yang
Catur, Kec. Depok, Kab. Sleman, berada di wilayah Kelurahan Condong Catur,
DIY Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta. Kelurahan Condong Catur terletak
antara Jalan Kaliurang Km 8 sampai dengan Km
12. Luas wilayahnya yaitu kurang lebih sekitar
950 ha dengan rincian sebagai berikut, luas sawah
246,35 ha, luas pekarangan 593,63 ha, tanah
ladang 11,65 ha, tanah kolam ha dan lain-lain
89,76 ha. Kelurahan Condong Catur terdiri dari 18
dusun, 60 Rukun Warga (RW) dan 172 Rukun
Tetangga (RT). Adapun tempat pelaksanaan KKN
2
Tematik Covid-19 yaitu berada di Waringinsari
RT 01/RW 23, Ds. Ngropoh, Kel. Condong Catur,
Kec. Depok, Kab. Sleman.
Jetis Baran, Sardonoharjo, Jetis Baran merupakan salah satu pedukuhan yang
Ngaglik, Kab, Sleman, DIY berada di wilayah Desa Sardonoharjo, Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Desa
Sardonoharjo terletak antara Jalan Kaliurang Km 8
sampai dengan Km 12. Luas wilayahnya yaitu
kurang lebih sekitar 938 ha dengan rincian sebagai
berikut, luas sawah 449 ha, luas pekarangan
158,31 ha dan lain-lain 330,69 ha. Desa
Sardonoharjo, terdiri dari 18 Pedukuhan, 46
Rukun Warga (RW) dan 110 Rukun Tetangga
(RT). Adapun tempat pelaksanaan KKN Tematik
Covid-19 yaitu berada di Jetis Baran RT 005/ RW
038, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
Ds. Tanjungsari, Sumurboto, Kab. Tanjungsari berada di Kelurahan Sumurboto,
Banyumanik, Semarang Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa
Tengah. Tanjungsari, Kelurahan Sumurboto,
Kecamatan Banyumanik ini terletak pada bagian
Selatan Kota Semarang berbatasan langsung
dengan Kelurahan Srondol Kulon dan Tinjomoyo
disebelah barat, Kelurahan Pedalangan dan
Srondol Wetan disebelah selatan, Kelurahan
Tembalang disebelah timur, Kelurahan Ngesrep
disebelah utara. Kelurahan Sumurboto memiliki
luasan 84.540 Ha terdiri dari 5 RW dengan jumlah
RT 46.
1.2.KEADAAN IKLIM
Lokasi Keterangan
Mororejo, Tempel, Seleman, kondisi iklim di Kecamatan Tempel termasuk
Yogyakarta tropis basah, hari hujan terbanyak dalam satu
bulan 25 hari. Curah hujan rata-rata tertinggi 34,62
mm/hari. Pada Kecamatan Tempel curah hujan
nyaberkisar Dusun Domban termasuk ke dalam
curah hujanya berkisar 2.500-3.500 mm/tahun.
Dusun Domban termasuk ke dalam rentang curah
hujan tertinggi di Kecamatan Tempel yaitu
berkisar 3.000-3.500 mm/tahun.
Caturtunggal, Depok, Sleman¸ Iklim di Kecamatan Jetis adalah Tropis
Daerah Istimewa Yogyakarta Suhu : 260-320 celcius
Tinggi : 150 mdpl
Curah hujan : rata rata 2704 mm
Kec. Marga Sakti Sebelat, Kab. Bengkulu Utara tergolong tipe iklim C yang
Bengkulu Utara, Bengkulu memiliki temperatur rata-rata tahunan antara 22
derajat – 24 derajat celcius dengan tingkat
kelembapan 60-70%. Jumlah bulan basah 3,6 dan
bulan kering 3,2 dengan rata-rata dimulai dari
Bulan Oktober dan berakhir pada Bulan Juli.
Kondisi yang mendukung peluang usaha
diversifikasi penggunaan lahan untuk untuk
produksi tanaman makanan seperti palawija
dengan jenis tanaman yang berbeda untuk waktu
tanam yang berbeda pula, dengan curah hujan rata-
rata per bulannya antara 366,42 mm.
Ketaren, Dsn. III, Kabanjahe, Memiliki iklim yang sejuk dengan suhu berkisar
Karo, Sumatera Utara antara 16 sampai 20° C. Dengan curah hujan
Ds. Ngropoh, Kel. Condong Kelurahan Condong Catur terletak pada ketinggian
Catur, Kec. Depok, Kab. Sleman, 250 m di atas permukaan air laut, dengan suhu
3
DIY udara antara 26°C hingga 32°C. Kelurahan
Condong Catur memiliki curah hujan rata-rata tiap
tahun yaitu sekitar 2.500-3.000 mm.
Jetis Baran, Sardonoharjo, Desa Sardonoharjo terletak pada ketinggian 220 m
Ngaglik, Kab, Sleman, DIY di atas permukaan air laut, dengan suhu udara
antara 22°C hingga 33°C. Desa dengan luas
hampir 900 hektar ini didominasi oleh tanah
basah. Hampir ¾ dari seluruh luas desa adalah
sawah dan ladang. Berdasarkan curah hujan, Desa
Sardonoharjo termasuk bertipe sangat basah
karena perbandingan antara jumlah rerata bulan
kering dan bulan basah sebesar 7,35.
Ds. Tanjungsari, Sumurboto, Wilayah Tanjungsari, Kelurahan Sumurboto,
Kab. Banyumanik, Semarang Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa
Tengah memiliki iklim tropis dan memiliki dua
musim yaitu musim kemarau dan hujan. Curah
hujan memiliki rata-rata sebesar 2000-3000
mm/tahun. Suhu udara rata-rata harian 20-30 oC.
1.3.PERTANIAN
Lokasi Keterangan
Mororejo, Tempel, Seleman, Warga Dusun Domban Sebagian besar beraktivitas
Yogyakarta sebagai petani, buruh, dan pedagang. Dusun
Domban juga memiliki 1 kelompok tani yang
masih aktif hingga saat ini. Komoditas yang
ditanam oleh warga Dusun Domba diantaranya
padi, singkong, jagung, dan salak.
Caturtunggal, Depok, Sleman¸ Persawahan : 30,5142 ha
Daerah Istimewa Yogyakarta Tegal : 137,3503 ha
Pekarangan : 678,4077 ha
Lain lain : 43,4758 ha
Kec. Marga Sakti Sebelat, Kab. Masyarakat RT 007, memiliki hasil pertanian
Bengkulu Utara, Bengkulu berupa Semangka, sawit , karet, jeruk,
Ketaren, Dsn. III, Kabanjahe, Pertanian merupakan sektpr utama desa ketare.
Karo, Sumatera Utara Sebagian besar penduduknya memiliki mata
pencarian sebagai petani. Komoditas pertanian di
desa Ketaren berupa jagung, tomat, kentang, kol,
terong, dan cabe
Ds. Ngropoh, Kel. Condong Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten
Catur, Kec. Depok, Kab. Sleman, Sleman (2017), Kelurahan Condong Catur
DIY memiliki penduduk yang bermata pencaharian
sebagai petani sebanyak 239 orang. Tanaman yang
ditanam oleh para petani juga beragam mulai dari
yang pokok seperti tanaman padi hingga
mengembangkan budidaya sayuran dan buah-
buahan dengan cara tabulampot dan vertikultur.
Jetis Baran, Sardonoharjo, Luas wilayah Desa Sardonoharjo kurang lebih 938
Ngaglik, Kab, Sleman, DIY ha, yang paling banyak dimanfaatkan untuk tanah
sawah sebesar 449 ha. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik Kabupaten Sleman (2017), hasil
produksi pertanian terbesar di Desa Sardonoharjo
adalah produksi padi sebesar 6.043,1 ton. Selain
menanam padi, Desa Sardonoharjo juga menanam
tanaman lain seperti jagung, kacang tanah, cabai,
tomat, kacang panjang, pepaya, nangka, pisang,
dan masih banyak lainnya. Biasanya petani
langsung menjual hasilnya ke pasar terdekat
seperti pasar Gentan, Candi, dan Rejodani
Ds. Tanjungsari, Sumurboto, Sebagian besar lahan pada daerah Tanjungsari,
Kab. Banyumanik, Semarang Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik,
4
Kota Semarang, Jawa Tengah adalah lahan
terbangun dan lahan lainnya dimanfaatkan untuk
jaringan jalan dan utilitas. Jadi pada daerah ini
tidak terdapat lahan pertanian.
1.4.PETERNAKAN
Lokasi Keterangan
Mororejo, Tempel, Seleman, Sebagian warga di Dusun Domban memiliki
Yogyakarta ternak berupa sapi, kambing dan ayam. Peternakan
di dusun Domban ini juga terdapat satu kelompok
ternak yang dijadikan satu dan ada pula yang
beternak secara pribadi.
Caturtunggal, Depok, Sleman¸ -
Daerah Istimewa Yogyakarta
Kec. Marga Sakti Sebelat, Kab. Mayoritas penduduk RT 006 memelihara ternak
Bengkulu Utara, Bengkulu seperti sapi, kambing, itik dan ayam. Untuk
ketersediaan makanan sapi dan kambing sangat
melimpah karena masih banyaknya tanah tanah
kosong yang ditumbuhi rumput-rumput yang hijau
dan segar.
Ketaren, Dsn. III, Kabanjahe, Perternakan merupakan pekerjaan sampingan yang
Karo, Sumatera Utara sering dilakukan masyarakat di Desa Ketaren.
Hewan yang diternakkan masyarakat desa ketaren
diantaranya adalah kambing, babi, ayam, itik, dan
angsa
Ds. Ngropoh, Kel. Condong Selain bertani, di Kelurahan Condong Catur juga
Catur, Kec. Depok, Kab. Sleman, terdapat warga yang mengembangkan peternakan,
DIY seperti sapi, kambing, ayam, dan bebek. Kotoran-
kotoran dari hewan ternak tersebut dimanfaatkan
untuk membuat pupuk kandang.
Jetis Baran, Sardonoharjo, Selain bertani, di desa Sardonoharjo khususnya
Ngaglik, Kab, Sleman, DIY pedukuhan Jetis Baran juga terdapat pertenakan,
seperti sapi, kambing, ayam, dan bebek. Kotoran-
kotoran dari hewan ternak tersebut dimanfaatkan
untuk membuat pupuk kandang yang sangat
berguna bagi petani.
Ds. Tanjungsari, Sumurboto, Populasi Hewan yang dijadikan ternak di wilayah
Kab. Banyumanik, Semarang Tanjungsari adalah ayam dan bebek namun dalam
jumlah sedikit. Ternak tersebut dimiliki oleh
warga pribadi sehingga kurang menghasilkan
untuk diusahakan.
1.5.PERIKANAN
Lokasi Keterangan
Mororejo, Tempel, Seleman, Sebagian keluarga yang terdapat di Dusun
Yogyakarta Domban memiliki kolam ikan yang dipelihara dan
dapat menghasilkan. Hal tersebut didukung oleh
pembuatan Embung Mororejo yang digunakan
sebagai objek perikanan dan wisata juga dibangun
di atas Dusun Domban dan Pringapus.
Caturtunggal, Depok, Sleman¸ -
Daerah Istimewa Yogyakarta
Kec. Marga Sakti Sebelat, Kab. Masyarakat RT 007 memiliki hasil perikanan
Bengkulu Utara, Bengkulu berupa, nila, emas,lele dan lain sebagainya.
Ketaren, Dsn. III, Kabanjahe, Potenis perikanan di Desa Ketaren kurang
Karo, Sumatera Utara berkembang karena kurangnya sawah yang bisa
5
dijadikan kolam ikan di Wilayah Desa Ketaren.
Ds. Ngropoh, Kel. Condong Masyarakat Kelurahan Condong Catur tidak ada
Catur, Kec. Depok, Kab. Sleman, yang bermata pencaharian sebagai nelayan, karena
DIY wilayahnya yang jauh dari pantai. Akan tetapi,
beberapa warga ada yang mengembangkan usaha
ternak ikan air tawar seperti lele.
Jetis Baran, Sardonoharjo, Masyarakat Desa Sardonoharjo, khususnya
Ngaglik, Kab, Sleman, DIY pedukuhan Jetis Baran tidak ada yang
bermatapencaharian sebagai nelayan, karena
wilayahnya yang jauh dari pantai melainkan dekat
dengan gunung. Akan tetapi, beberapa warga ada
yang ternak ikan air tawar seperti lele, nila,
gurameh, dan patin.
Ds. Tanjungsari, Sumurboto, Sebagian besar masyarakat di daerah Tanjungsari
Kab. Banyumanik, Semarang RT.02 tidak memiliki kolam ikan terutama yang
menghasilkan, karena sebagian besar wilayahnya
merupakan lahan terbangun sehingga keterbatasan
lahan untuk membudidayakan perikanan.
1.6.KEPENDUDUKAN
Lokasi Jumlah Jml Kepadatan Angka
Penduduk/ Pria/Wanita Penduduk Kelahiran/
Keluarga Kematian
Dsn. Domban RT 03 420/- 221/199 - -
RW 03, Mororejo,
Tempel, Seleman,
Yogyakarta
Caturtunggal, Depok, 44.482 / - 22.557/21.925 17.608 73/62
Yogyakarta
Kec. Marga Sakti -/4090 8310/ 7747 - -
Sebelat, Kab.
Bengkulu Utara,
Bengkulu
Ketaren, Dsn. III, -/7.722 3.840/3.882 - -
Kabanjahe, Karo,
Sumatera Utara
Ds. Ngropoh, Kel. 48.841/26.0 26.097/22.744 - -
Condong Catur, Kec. 97/
Depok, Kab. Sleman,
DIY
Jetis Baran, 19.464/6.44 9.730/9.734 - 291/62
Sardonoharjo, 1
Ngaglik, Kab,
Sleman, DIY
Ds. Tanjungsari, 10540/3407 5307/5233 - -
Sumurboto, Kab.
Banyumanik,
Semarang
1.7.PENDIDIKAN
6
Caturtunggal, Depok, 8 8 7 19 70 10
Sleman¸ Yogyakarta
Kec. Marga Sakti Sebelat, - 2 2 9 - -
Kab. Bengkulu Utara,
Bengkulu
Ketaren, Dsn. III, - - - - - -
Kabanjahe, Karo, Sumatera
Utara
Ds. Ngropoh, Kel. - - - - - -
Condong Catur, Kec.
Depok, Kab. Sleman, DIY
Jetis Baran, Sardonoharjo, - - - - - -
Ngaglik, Kab, Sleman,
DIY
Ds. Tanjungsari, - - - - -
Sumurboto, Kab.
Banyumanik, Semarang
1.9.KESEHATAN
7
Karo, Sumatera
Utara
Ds. Ngropoh, 1 1 13 52 2 -
Kel. Condong
Catur, Kec.
Depok, Kab.
Sleman, DIY
Jetis Baran, - - - - - -
Sardonoharjo,
Ngaglik, Kab,
Sleman, DIY
Ds. Tanjungsari, - - - - - -
Sumurboto, Kab.
Banyumanik,
Semarang
2. IDENTIFIKASI MASALAH
2.1.Identifikasi Masalah
Tabel.1
Identifikasi permasalahan yang ada di Masyarakat
Sumber
No Permasalahan Program Bidang
(P/M/D)**
1 Penerapan Protokol New Normal Covid-19 Lingkungan D
2 Dampak Covid-19 terhadap perekonomian Ekonomi M
3 Dampak terhadap pendidikan anak akibat Covid-19 Pendidikan D
4 Penyadaran Mayarakat akan bahaya Covid-19 Ekonomi M
5 Pengetahuan dalam memanfaatkan dan mengelola Lingkungan M
limbah khususnya sampah organik maupun
anorganik dalam masyrakat
6 Pandemi Covid-19 dan Protokolnya Pendidikan M
7 Dampak Covid-19 bagi tubuh Kesehatan M
8 Efek Pemaparan terhadap perekonomian Ekonomi M
9 Pola hidup Bersih dan sehat Lingkungan M
10 Perubahan Perilaku dan pola hidup Sosial budaya M
11 Pemahaman masyarakat tentang PKM (Pembatasan Bela Negara M
Kegiatan Masyarakat)
12 Masyarakat kurang mengetahui gejala Covid-19 Kesehatan D
13 Ketahanan Pangan akibat Covid-19 bagi Ekonomi M
masyarakat
14 Perubahan Tatanan Kehiduan akibat Covid-19 Sosial Budaya M
15 Kurangnya kesadaran akan kebersihan Sosial Budaya P
16 Kurangnya kesadaran untuk belajar di rumah Pendidikan M
17 Kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker Sosial Budaya P
** P = Perangkat Desa; M= Masyarakat; D = Dinas Instansi vertical/skateholder
8
2.2.Prioritas Memilih Masalah
9
Covid-19 seperti ini. Diharapkan setelah
mengikuti atau melaksanakan kegiatan
KKN Tematik Covid-19 ini mahasiswa
dapat membantu masyarakat dalam
pencegahan penyebaran Covid-19 dan
membantu masyarakat.
6 Pola hidup Bersih dan sehat Kurang kesadaran masyarakat dalam
menerapkan pola hidup sehat seperti
kurang sadar masyarakat terhadap
genangan air yg ada di pekarangan rumah
guna mencegah penyakit lain seperti DBD.
7 Perubahan perilaku dan pola hidup Kurang pemahaman dari masyarkat tentang
perubahan perilaku ditengah pandemi
seperti memakai masker dan rajin mencuci
tangan dengan benar.
8 Pemahaman masyarakat tentang PKM (Pembatasan Karena masyarakat masih banyak yang
Kegiatan Masyarakat) belum menyadari dan mengetahui tentang
PKM yang telah ditentukan oleh
pemerintah dalam rangka mengurangi
penyebaran Covid-19.
9 Masyarakat kurang mengetahui gejalah Covid-19 Karena masyarakat masih menganggap
covid-19 adalah virus yang dianggap biasa
oleh masyarakat dan bukan merupakan
virus yang mematikan sehingga penerapan
ataupun anjuran yang telah di berikan
belum bisa diterima oleh masyarakat.
10 Ketahanan Pangan akibat Covid-19 bagi masyarakat Akibat pandemi covid-19 sebagian besar
masyarakat aktifitasnya terganggu bahkan
terhenti, banyak masyarakat yang terkena
phk atau berhenti usahanya sehingga untuk
mencukupi kebutuhan sehari hari
mengalami penurunan.
11 Kurangnya kesadaran akan kebersihan Permasaahan ini bisa diangkat menjadi
progran KKN Tematik, karena
permaasalahan ini adalah salah satu kunci
agar masyarakat terhindar dari virus.
Masyarakat harus diberikan edukasi tentang
menjaga kebersihan agar tidak mudah
terpapar virus. Kebisaaan seperti mencuci
tangan dengan sabun, mandi setelah
beraktivitas diluar ruangan seharusnya
dapat dijadikan sebagai kebiasaan baru .
3. PROGRAM KERJA
3.1. Program Kerja Utama
3.1.1. Penyadaran Masyarakat Tentang Bahaya Covid – 19
Penyadaran masyarakat mengenai bahaya Covid-19 penting
dilakukan karena semakin hari penikatan jumlah pasien positif terus
bertambah. Teknis pelaksanaan yang akan dilakukan yaitu memberikan
edukasi pada masyarakat berupa ilustrasi bergambar mengenai bahaya
penularan Covid-19, memberikan informasi pada masyarakat mengenai
10
perbedaan status pasien Covid-19 dan memberikan data update
perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Sleman. Dengan
bertambahnya pengetahuan masyarakat diharapkan masyarakat mau
mematuhi protokol kesehatan yang ada.
3.1.2. Edukasi Kesehatan dalam Pencegahan Covid-19
Edukasi Covid-19 dan bahayanya bagi kesehatan yang akan
dilaksanakan secara daring oleh anggota KKN. Kegiatan ini dimulai
dengan menyampaikan informasi tentang apa itu Covid-19, bahayanya
bagi kesehatan, dan cara mencegah agar tidak tertular Covid-19.
Kemudian kami juga akan menyampaikan dengan menarik melalui poster
dan video yang akan dibagikan kepada warga melalui grup Whatsapp.
Tujuan : Dengan sosialisasi dan edukasi yang mudah diterima
diharapkan masyarakat dapat lebih memahami akan Covid-19 dan
bahayanya bagi kesehatan serta pencegahannya.
Output : Masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi akan
bahaya Covid-19 dan menaati protokol kesehatan agar dapat terhindar dari
Covid-19. Sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
3.2. Program Kerja Pendukung
3.2.1. Pemanfaatan Lahan Sempit untuk Sayuran dan Tabulapot
Daerah Tanjungsari termasuk daerah yang memiliki keterbatasan
lahan karena sebagian besar lahan pada daerah ini merupakan lahan
terbangun sehingga lahan yang ada menjadi terbatas dan kurang produktif,
maka dari itu dengan adanya kkn ini membantu masyarakat untuk
memanfaatkan keterbatasan lahan yang ada menjadi lebih produktif
melalui program kerja pemanfaatan lahan sempit untuk tabulampot dan
tanaman sayur. Sehingga hasil dari tanaman tersebut dapat bermanfaat dan
sebagai kegiatan selama masa pandemi.
Tabulapot merupakan suatu istilah dari tanaman buah dalam pot. Metode
ini merupakan metode budidaya tanaman lahan sempit yang lebih
mengoptimalkan penggunaan pot dan tanaman buah-buahan dalam
pelaksanaannya. Tujuan dari tabulapot ialah mengenal dan mempelajari
cara–cara memelihara tanaman buah dalam pot serta Akan lebih mudah
dalam merawat tanaman buah, Mempercantik halaman kita dengan
tanaman buah dalam pot, Memanfaatkan lahan sempit agar dapat lebih
produktif. Selain tabulapot yang dapat dikembangkan di lahan sempit
adalah penanaman sayuran, penanaman sayuran dan tabulapot bertujuan
untuk menjadikan pekarangan rumah yang sempit menjadi produktif dan
dapat meningkatkan ketahanan ekonomi dimasa pandemi karena
kebutuhan sayur dapat dibantu dari penanaman sayur dalam pot.
3.2.2. Pembuatan Handsanitizer
Pandemi yang terjadi saat ini merupakan hal yang baru kita alami
pertama kali, Covid-19 menjadi tantangan dalam mempersiapkan diri
dalam mengatasi dan memutus rantai persebaran dari virus ini. Dimana
dalam mengatasi hal tersebut masyarakat secara mandiri diharapkan dapat
menciptakan ketahanan dalam menghadapi pandemi ini.
Dengan kondisi yang sudah masuk dalam kondisi new normal
dimana banyak yang dari beberapa orang pusat perbelanjaan, pusat
industri sudah mulai dibuka. Maka dari itu sesuai protokol Covid-19 setiap
orang yang menjalankan aktivitas di luar rumah wajib menggunakan
masker dan mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer. Langkanya
handsanitizer di pasaran yang ada menyebabkan harganya menjadi naik
berkali kali lipat dari harga normal, alangkah baiknya kita membuat
handsanitizer secara mandiri di rumah.
11
3.2.3. Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik
Melihat kondisi masyarakat Dusun Domban yang masih kurang
sadar akan pentingnya pengelolaan sampah organik dan anorganik maka
KKN T.72.120.S melaksanakan program kerja Pengelolaan sampah
organik dan anorganik dengan cara mempraktikan terlebih dahulu oleh
kami kemudian disosialisasikan ke warga masyarakat yang tentunya
memiliki manfaat dan kegunaan bagi warga Dusun Domban. Pengelolaan
sampah organik yang kami terapkan yaitu berupa pembuatan lubang
resapan biopori dan pengelolaan sampah anorganiknya berupa
pengaplikasian “RAPEL” atau aplikasi jual sampah anorganik secara
online.
3.2.4. Pembuatan Pupuk Organik Cair
Pengaplikasian pupuk organik cair (POC) merupakan solusi
utama yang dapat dilakukan dalam meningkatkan hasil pertanian yang
ramah lingkungan. Tujuan edukasi pembuatan POC pada masyarakat
dilakukan agar nantinya masyarakat dapat membuat POC secara mandiri.
Selain edukasi pembuatan POC juga dilakukan pelatihan mengenai cara
pengaplikasiannya. Teknik pelaksanaan edukasi tersebut secara daring,
yaitu menggunakam video yang akan diunggah di Youtube kemudian
disebarkan melalui media sosial seperti Whatsapp, Line, Instagram dan
lain-lain. Sehingga diharapkan pada masa pandemi Covid-19 masyarakat
dapat memanfaatkan sisa-sisa limbah organik untuk pembuatan POC
secara mandiri yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pupuk
kimia, serta menghemat pengeluaran biaya bagi petani pada masa pandemi
Covid-19.
3.2.5. Pembuatan Keran Kecil
Cuci tangan adalah salah satu kegiatan kebersihan yang dianjurkan
pemerintah dan WHO. Cuci tangan di alir yang mengalir dapat membunuh
kuman yang menempel di tangan ketika melakukan kegiatan di luar
rumah. Sebelum memasuki rumah kita harus mencuci tangan terlebih
dahulu agar kuman yang ada di tangan tidak menempel barang-barang
yang ada dirumah. Dengan membuat keran cuci tangan sederhan dan
meletakkannya di depan rumah, diharapkan warga dapat lebih rajin
mencuci tangan dengan baik dan benar.
Tujuan :Membantu masyarakat agar dapat membuat keran sendiri di
rumah dan meletakkannya di depan rumah
Output :Masyarakat yang bersih, sehat dan terhindar dari paparan virus
Corona
3.2.6. Pemanfaatan Metode Hidroponik Berskala Kecil
Sistem pertanian hidroponik adalah budidaya menanam dengan
memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada
pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada
hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan
tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok
diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
Tujuannya adalah untuk memberi suatu solusi untuk permasalahan bahan
pangan karena pandemi yang sedang terjadi ini dan diharapkan untuk
warga sekitar juga menerapkan cara seperti ini agar mempunyai cadangan
pangan. Pengenalan system hidroponik ini akan dilakukan di lokasi
strategis daerah sekitar agar dapat berjalan dengan baik dan warga sekitar
juga dapat mengambil peran dalam pelaksanaan program ini.
3.2.7. Pembuatan Pestisida Nabati
12
Pestisida nabati merupakan suatu pestisida yang dibuat dari
tumbuh- tumbuhan yang residunya mudah terurai di alam sehingga aman
bagi lingkungan dan kehidupan makhluk hidup lainnya. Teknik
pengendalian hama menggunakan pestisida nabati yang merupakan
pengendalian hama terpadu diharapkan dapat menciptakan lingkungan
yang aman. Tujuan edukasi pembuatan Pestisida Nabati pada masyarakat
dilakukan agar nantinya masyarakat dapat membuat Pestisida Nabati
secara mandiri. Selain edukasi pembuatan Pestisida juga dilakukan
pelatihan mengenai cara pengaplikasiannya. Teknik pelaksanaan edukasi
tersebut melalui media sosial dengan menggunakam video. Sehingga
diharapkan, masyarakat dapat membuat pestisida secara mandiri yang
lebih ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan pestisida kimia.
Selain itu dapat menghemat pengeluaran biaya bagi petani pada masa
pandemi Covid-19.
3.2.8. Edukasi Pembuatan Masker Kain
Salah satu protokol kesehatan Covid-19 menghimbau masyarakat
untuk memakai masker. Dengan kondisi yang sudah masuk dalam kondisi
new normal dimana banyak yang dari beberapa orang pusat perbelanjaan,
pusat industri sudah mulai dibuka. Maka dari itu sesuai protokol Covid-19
setiap orang yang menjalankan aktivitas di luar rumah wajib
menggunakan masker. Pemerintah menyarankan penggunakan masker
kain 3 lapis. Alangkah baiknya kita memanfaatkan kain yang ada di rumah
masing-masing.
3.2.9. Edukasi Cuci Tangan Sesuai Protokol Covid-19
Edukasi cuci tangan, pentingnya social distancing dan
menggunakan masker akan dilaksanakan secara daring oleh anggota KKN.
Kegiatan ini dimulai dengan menyampaikan cara yang tepat dalam
melakukan cuci tangan dengan baik dan sesuai prosedur. Kemudian kami
juga akan menyampaikan pentingnya menjaga jarak dan menggunakan
masker saat berada di tempat umum.
Tujuan: Masyarakat dapat lebih memahami pentingnya cuci tangan
dengan prosedur yang tepat, melakukan social distancing dan
menggunakan masker guna memutus rantai penyebaran Covid-19
Output: Masyarakat harus sadar akan kepentingan kesehatan saat ini,
memperhatikan kesehatan pada saat pandemi Covid-19 dengan mengikuti
program- program yang dianjurkan oleh anggota KKN.
3.2.10. Pemanfaatan Perkarangan Rumah untuk Budidaya Toga
Tanaman obat keluarga (TOGA) atau biasa disebut dengan apotek
hidup adalah kegiatan budidaya tanaman obat di halaman rumah atau
pekarangan sebagai antisipasi pencegahan maupun mengobati secara
mandiri menggunakan
tanaman obat yang ada. Sedangkan tanaman obat sendiri adalah tanaman
yang sebagian atau seluruh tanamannya dimanfaatkan sebagai obat, bahan
atau ramuan obat.
Mengadakan pelatihan penanaman tanaman obat keluarga adalah
salah satu cara untuk melestarikan kearifan budaya tanaman obat keluarga
di Indonesia khususnya di Padukuhan Nologaten RW 02 ini. Dengan
adanya pelatihan ini, akan dijelaskan manfaat atau khasiat dari beberapa
tanaman obat keluarga serta akan diajarkan cara menanam maupun
menggunakannya tanaman obat tersebut. Pelatihan ini bertujuan agar
masyarakat Padukuhan Nologaten RW 02 mampu mengenal dan
mengetahui manfaat tanaman obat tradisional untuk menjaga dan merawat
kesehatan secara alami dengan tanpa adanya efek samping, mengurangi
13
pengeluaran atau perekonomian keluarga dengan tidak menggunakan
obat-obatan kimia.
4. PELAKSANAAN
4.1. Program Kerja Utama
4.1.1. Penyadaran Masyarakat Tentang Bahaya Covid – 19
Pelaksanaan edukasi penyadaran masyarakat tentang bahaya
Covid-19 pada masyarakat berupa ilustrasi bergambar mengenai bahaya
penularan Covid-19, memberikan informasi pada masyarakat mengenai
perbedaan status pasien Covid-19 dan memberikan data update
perkembangan kasus Covid-19 di lokasi masing-masing. Dengan
bertambahnya pengetahuan masyarakat diharapkan masyarakat mau
mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Selain itu media yang digunakan yaitu akun instagram dan youtube
sebagai media sosial kelompok KKN. Pembagian poster ke lingkungan
sekitar lokasi KKN dengan tetap menerapkan protokol Covid-19. Video
dengan beberapa narasumber yang dapat dipercaya.
4.1.2. Edukasi Kesehatan dalam Pencegahan Covid-19
Edukasi Kesehatan dalam Pencegahan Covid-19 dilakukan dengan
cara menyampaikan informasi mengenai gambaran umum Covid-19 (apa
yang dimaksud Covid-19, cara penularan, dan gejala covid-19) dan
adaptasi kehidupan baru dalam bentuk poster dan video. Gambaran umum
Covid-19 dibuat dalam bentuk poster pada 3 Juli 2020, kemudian
disosialisasikan kepada warga secara langsung serta disebarkan secara
daring melalui media sosial Instagram dan Whatsapp.
Kegiatan selanjutnya yaitu menyampaikan informasi mengenai
AKB (Adaptasi Kehidupan Baru) atau sering disebut new normal, dibuat
dalam bentuk poster pada tanggal 15 Juli 2020. Sedangkan video
mengenai menjaga kesehatan di era new normal diunggah di Youtube
pada tanggal 26 Juli 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan serta mencegah penyebaran Covid-19 pada massa AKB atau
sering disebut new normal. Video dan poster tersebut disosialisasikan
secara langsung dan disebarkan melalui media sosial Whatsapp group dan
Instagram.
14
Pelaksanaan edukasi pembuatan handsanitizer dimulai tanggal 14 Juli
– 28 juli 2020, dimulai dari persiapan alat dan bahan untuk membuat .
Alat dan bahan yang digunakan seperti gelas ukur, mangkuk pengaduk,
alkohol, hidrogen peroksida gliserol dan air suling . Pada minggu pertama,
saya melakukan pembuatan materi melalui Poster tentang bagaimana cara
membuat handsanitizer sendiri di rumah. Lalu mencari bahan-bahan yang
diperlukan di apotek.
Minggu kedua diisi dengan pembuatan membuat handsanitizer di rumah
sesuai dengan materi yang disiapkan untuk dibagikan ke beberapa warga
desa Air Putih RT 07. Minggu ketiga terjun ke beberapa rumah
masyarakat untuk pembagian handsanitizer serta memberi edukasi
pembautan handsanitizer. Pembagian handsanitizer tetap dengan protokol
kesehatan yaitu memakai masker, tidak berkerumun dan tetap jaga jarak.
4.2.3. Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik
Pelaksanaan pogram kerja Sosialisasi Pengelolaan Sampah
Organik dan Anorganik dimulai pada tanggal 6 Juli sampai dengan 27 Juli
2020 dengan pelaksanaan dimulai melakukan survei ke Kantor “RAPEL”
untuk pengelolaan sampah anorganik, persiapan alat dan bahan pembuatan
lubang resapan biopori untuk pengelolaan sampah organik, pengumpulan
dan pemilahan jenis sampah anorganik, pelaksanaan pembuatan lubang
resapan biopori, pelaksanaan aplikasi “RAPEL” (aplikasi jual sampah),
penjemputan sampah anorganik oleh kolektor, Pemberian bak sampah,
serta sosialisasi pengapliakasian pembuatan lubang respan biopori untuk
pengelolaan sampah organik dan penerapan aplikasi “RAPEL” untuk
pengelolaan sampah anorganik kepada beberapa warga dusun domban.
4.2.4. Pembuatan Pupuk Organik Cair
Pembuatan Pupuk Organik Cair dilaksanakan pada Minggu, 5 Juli
2020 yang dilakukan dengan pertama mengumpulkan alat dan bahan yang
dibutuhkan seperti EM4, molase, limbah organik, air cucian beras, dan
ember. Selanjutnya pupuk organik cair dibuat sebanyak tiga kali
percobaan, dengan membedakan bahan limbah organik yang digunakan.
Selain itu kegiatan juga dilakukan dengan membuat materi dalam bentuk
poster dan video. Poster berisi mengenai gambaran umum POC, manfaat,
teknik pembuatan, dan teknik pengaplikasian. Poster disebarkan pada
tanggal 12 Juli 2020 melalui media sosial Whatsapp dan Instagram.
Sedangkan video berupa tutorial pembuatan POC sampai dengan
pengaplikasian, yang diunggah ke Youtube kemudian dibagikan ke warga
melalui Whatsapp pada tanggal 25 Juli 2020. Sosialisasi secara langsung
dilakukan bersamaan dengan pembagian hasil sampel POC yang telah jadi
kepada warga Jetis Baran RT 05 RW 038.
4.2.5. Pembuatan Keran Kecil
Pembuatan keranjang cuci tangan sederhana dimulai sejak tanggal
10 Juli 2020 secara mandiri. Dilanjutkan dengan pembuatan poster dari
hasil pembuatan keran cuci tangan sederhana secara mandiri. Poster
dibuat berupa penjelasan mengapa dibutuhkan keran cuci tangan
sederhana dan langkah-langkah pembuatan keran cuci tangan sederhana
dengan biaya yang hemat dan murah serta memanfaatkan barang-barang
yang ada di rumah. Poster kemudian dibagikan di media sosial dan
kemasyarakat dengan cara menempel poster dan memberikan poster ke
masyarakat.
15
Pelaksanaan program kerja pemanfaatan metode hidroponik berskala
kecil dilaksanakan mulai dari tanggal 15 juli hingga saat ini, dimulai
dengan mencari materi, mempersiapkan alat dan bahan untuk pembuatan
poster dan video edukasi pemanfaatan metode hidroponik, dan juga
pembuatan buku panduan cara bercocok tanam dengan metode
hidroponik, yang nantinya setelah pencetakan buku selesai akan di
bagikan ke setiap warga yang ada di lingkup RW 02 dimana meliputi RT
05, RT 06, RT 07. Pelaksanaan edukasi pemanfaatan metode hidroponik
dilakukan secara full daring dikarenakan situasi dan kondisi yang kurang
memungkinkan untuk dilakukannya edukasi secara luring, pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan secara luring yaitu pembagian buku panduan
yang nantinya akan di serahkan kepada ketua RT masing-masing dan
dapat di bagikan kepada warga sekitar.
16
poster dibagikan kepada warga beserta sosialisasi tentang cara cuci tangan
pada tanggal 15 Juli 2020, pengambilan gambar untuk video edukasi pada
tanggal 20 Juli 2020, setelah pengambilan gambar kemudian di edit untuk
menjadi video edukasi, pengeditan dilakukan pada tanggal 21 Juli 2020
dan selesai pada tanggal 25 Juli 2020, video yang telah selesai di edit akan
di publikasikan melalui sosial media pada tanggal 27 Juli 2020.
4.2.10. Pemanfaatan Perkarangan Rumah untuk Budidaya Toga
Pelaksanaan pemanfaatan lahan sempit untuk tanaman TOGA
dimulai tanggal 5 juli - 27 juli 2020, dimulai dari mencari materi, alat,
bahan, dan bibit. Pembuatan poster atau video sebagai sarana sosialisasi
kepada masyarakat untuk mengedukasi dalam memanfaatkan lahan sempit
pada lingkungan rumah menjadi lahan yang produktif, serta memberi
pengetahuan dan cara budidaya TOGA serta manfaatnya, kegiatan
sepenuhnya dilakukan secara daring dikarenakan kondisi yang tidak
memungkinkan.
Gambar 4.3.1
Pelepasan KKN Angkatan 72 Tematik Covid 19 Meggunakan Zoom
Gambar 4.3.2
17
Penyerahan KKN Angkatan 72 di Lokasi KKN Masing-Masing
Gambar 4.3.3
Rapat Kelompok KKN 120.S Menggunakan Google Meet
Gambar 4.3.4
Pelaksanaan Proker di Lokasi KKN Masing-Masing
Gambar 4.3.5
Pembuatan Video dan Poster
18
Gambar 4.3.6
Membagikan Masker dan Poster di Lokasi KKN Masing-Masing
Gambar 4.3.7
Media Publikasi Instagram KKN.72.120.S
Gambar 4.3.8
Media Publikasi Youtube KKN.72.120.S
19
Gambar 4.3.9
Penarikan KKN Angkatan 72 di Lokasi KKN Masing-Masing
5. PEMBAHASAN
5.1. Program Kerja Utama
5.1.1. Penyadaran Masyarakat Tentang Bahaya Covid – 19
Penyadaran masyarakat tentang bahaya covid-19 dilakukan dengan
mengedukasi masyarakat sekitar melalui media sosial seperti akun
instagram dan akun youtube. Selain itu tiap minggu anggota kelompok
membuat poster untuk disebarkan kepada masyarakat sekitar lokasi KKN.
Pembuatan video tentang bagaimana bahayanya Covid-19 ini dengan
mendatangkan narasumber yang terpercaya. Lalu video itu bisa
disebarluaskan kepada RT/RW setempat (lokasi masing-masing tempat
tinggal peserta KKN) untuk diteruskan ke grup WhatsApp RT/RW.
Pada minggu pertama kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan
materi yang akan dibuat untuk poster maupun video yang akan
disebarluaskan atau di publish ke media sosial dan ke RT/RW setempat.
Minggu kedua, mengunggah video ke media sosial dan di kirim ke nomor
WhatsApp masing-masing RT/RW.
Minggu ketiga dan keempat dilakukan kegiatan pembagian poster
ke warga sekitar dan menjelaskan sedikit tentang materi yang telah
dikumpulkan. Warga yang diberi poster adalah warga yang berada diluar
rumah atau dilingkungan tempat tinggal mereka. Pembagian poster sendiri
dilakukan tetap dengan protokol kesehatan Covid-19 yaitu dengan
menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak.
5.1.2. Edukasi Kesehatan dalam Pencegahan Covid-19
a. Gambaran Umum Covid-19
Sosialisasi mengenai gambaran umum covid-19 dilaksanakan dengan
lancar. Kegiatan dilakukan dengan menyebarkan poster melalui media
sosial Whatsapp dan Instagram serta menempelkan poster di lokasi yang
strategis seperti pos ronda, pinggir jalan, dan lain-lain.
b. Adaptasi Kehidupan Baru (AKB / New Normal)
Kegiatan menyampaikan informasi mengenai Adaptasi Kehidupan
Baru dilakukan dengan membagikan poster dan video mengenai panduan
menjaga kesehatan di era new normal. Pengerjaan pembuatan hingga
penyebaran poster dilaksanakan dengan lancar tanpa ada kendala. Poster
20
dibagikan di media sosial yang telah dibuat sebelumnya dan juga
dibagikan ke masyarakat dengan cara menempel di tempat-tempat umum.
Video edukasi kesehatan dan pencegahan covid 19 di buat di lokasi
masing-masing peserta KKN dan di komunikasikan kemudian. Video
berisi tentang video berisi tentang pengertian era new normal serta
penjelasan tentang kebiasaan baru yang harus diikuti masyarakat dan cara
tetap sehat di tengah pandemi. Tidak ada kendala dalam pembuatan dan
pengeditan video. video disebarkan di media sosial berupa Instagram dan
YouTube.
21
Edukasi pembuatan handsanitizer sendiri bertujuan untuk menambah
pengetahuan masyarakat sekitar tentang bagaimana cara membuat
handsanitizer yang benar dan bagaimana cara membuat handsanitizer di
rumah masing-masing. Karena dengan kita membuat handsanitizer sendiri
di rumah maka itu dapat menghemat pengeluaran kita. Disamping itu
handsanitizer yang kita buat bisa kita jual kembali dan tentunya akan
menambah penghasilan kita.
22
dibuat secara mandiri dengan bahan-bahan yang ada disekitar dan oleh
siapa saja, tidak memerlukan keahlian khusus dalam membuat POC.
23
menggunakan kain seadanya maka itu dapat menghemat pengeluaran kita.
Disamping itu masker kain yang kita buat bisa kita jual kembali dan
tentunya akan menambah penghasilan kita.
Pada minggu pertama kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan seperti kain katun, karet elastis, jarum
jahit, masin jahit, benang jahit, pola masker dan gunting. Setelah itu mulai
pembuatan masker kain yang akan dibagikan ke warga sekitar. Pada
minggu kedua yaitu penyuluhan ke RT/RW di Padukuhan Nologaten
tentang materi yang akan kita share ke warga sekitar yaitu tentang edukasi
pembuatan masker kain.
Minggu ketiga dan keempat dilakukan kegiatan pembagian masker
ke warga Padukuhan Nologaten RT 07. Warga yang diberi masker adalah
warga yang berada diluar rumah atau dilingkungan tempat tinggal mereka.
Pembagian masker sendiri dilakukan tetap dengan protokol kesehatan
Covid-19 yaitu dengan menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak.
24
Adanya pandemi yang sedang dihadapi dunia membuat banyak
perubahan diberbagai sektor, salah satunya dunia pendidikan. KKN yang
awalnya mahasiswa diwajibkan terjun aktif ke lapangan, kini berubah
menjadi KKN Online untuk menekan laju pertumbuhan Covid-19.
Dilokasi KKN masing-masing mahasiswa memberikan berbagai edukasi
kepada masyarakat sekitar agar dapat merdeka dari Covid-19 baik
merdeka dari paparan covid-19 maupun dari dampak covid-19 melalui
program-program yang telah dilaksanakan dengan lancar.
6.2. SARAN
Agar masyarakat dapat tetap menjaga kesehatan dan kebersihan
untuk terhindar dari paparan virus Corona jenis baru. Masyarakat juga
diharapkan dapat cepat beradaptasi dengan situasi dunia yang tengah
dilanda pandemi dan mematuhi segala peraturan pemerintah terutama
peraturan pemerintah tentang protokol kesehatan untuk menekan
penyebaran covid-19 di era new normal yang yang sedang berjalan.
25
DAFTAR PUSTAKA
26