Makalah Seminar Akuntansi Kelompok 2
Makalah Seminar Akuntansi Kelompok 2
AKUNTANSI KEPRILAKUAN
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
AJENG NOVIZZATUNNISA
HERDITA MELYANA
Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi keperilakukan adalah ilmu akuntansi yang dikomninasikan dengan ilmu sosial.
Akuntansi keperilakukan ialah bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang mengkaji hubungan antara
perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta dimensi keperilakuan dari organisasi dimana manusia
dan sistem akuntansi itu berada dan diakui keberadaannya. ilmu yang mempelajari efek dari
perilaku manusia sehingga bisa mempengaruhi data-data akuntansi serta pengambilan keputusan
usaha/bisnis. juga sebaliknya bagaimana akuntansi bisa mempengaruhi perilaku manusia serta
tetapi akan selalu berkembang sesuai dengan pekembangan lingkungan akuntansi serta kebutuhan
organisasi akan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya (Khomsiah dalam Arfan & Ishak,
2005). Berdasarkan pemikiran tersebut, manusia dan faktor sosial secara jelas didesain dalam
aspek-aspek operasional utama dari seluruh sistem akuntansi. Para akuntan secara berkelanjutan
membuat beberapa asumsi mengenai bagaimana mereka membuat orang termotivasi, bagaimana
akuntansi mereka sesuai dengan kenyataan manusia dan mempengaruhi organisasi. Penjelasan
tersebut menunjukan adanya aspek keperilakuan pada akuntansi, baik dari pihak pelaksana
Pihak pelaksana (penyusun informasi akuntansi) adalah seseorang atau kumpulan orang
yang mengoperasikan sistem informasi akuntansi dari awal sampai terwujudnya laporan keuangan.
Pengertian ini menjelaskan bahwa pelaksana memainkan peranan penting dalam menopang
kegiatan organisasi. Dikatakan penting sebab hasil kerjanya dapat memberikan manfaat bagi
kemajuan organisasi dalam bentuk peningkatan kinerja melalui motivasi kerja dalam wujud
penetapan standar-standar kerja. Standar-standar kerja tersebut dapat dihasilkan dari sistem
akuntansi. Dapat diperkirakan apa yang akan terjadi ketika pelaksana sistem informasi akuntansi
tidak memahami dan memiliki kerja yang diharapkan. Bukan saja laporan yang dihasilkan tidak
handal dalam pengambilan keputusan, tetapi juga sangat berpotensi untuk menjadi bias dalam
memberikan evaluasi kinerja unit maupun individu dalam organisasi. Untuk itu motivasi dan
perilaku dari pelaksana menjadi aspek penting dari suatu sistem informasi akuntansi.
laporan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: pihak intern (manajemen)
dan pihak ekstern (pemerintah, investor/calon investor, kreditur/calon kreditur, dan lain
sebagainya). Bagi pihak intern, informasi akuntansi akan digunakan untuk motivasi dan penilaian
kinerja. Sedangkan bagi pihak ekstern, akan digunakan untuk penilaian kinerja sekaligus sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan bisnis. Di samping itu pihak ekstern, juga perlu
mendiskusikan berbagai hal terkait dengan informasi yang disediakan sebab mereka mempunyai
suatu rangkaian perilaku yang dapat mempengaruhi tindakan pengambilan keputusan bisnisnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, beberapa riset akuntansi mulai mencoba menghubungkan dan
meningkatnya orang yang sudah memberikan pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dari
akuntansi, terdapat suatu kecenderungan untuk memandang secara lebih luas terhadap bagian
akuntansi yang lebih subtansial. Perspektif perilaku menurut pandagan ini telah dipenuhi dengan
baik sehingga membuat sistem akuntansi yang lebih dapat dicerna dan lebih bisa diterima oleh
para manajer/pimpinan dan karyawannya. Pelayanan akuntansi mungkin juga telah sampai pada
puncak permasalahan yang rumit dan gagasan akuntansi dapat muncul dari beberapa nilai yang
ada. Tetapi, pertimbangan perilaku dan sosial tidak berarti mengubah dari tugas akuntansi secara
radikal. Namun mulai mengembangkan perspektif dalam mendekati beberapa pengertian yang
Akuntansi keperilakukan juga bagian dari akuntansi tradisional yang berperan untuk
pengumpulan, pengukuran, pencatatan serta pelaporan tentang informasi keuangan. Ini merupakan
dimensi akuntansi yang secara khusus pada perilaku manusia serta hubungannya dengan
penerapan sistem informasi akuntansi. akuntansi keperilakukan perilaku manusia menjadi salah
satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan, karena didalamnya terdapat dimensi sosial dari
organisasi tersebut. Sehingga hal ini menjadi salah satu elemen penting yang harus ada pada setiap
laporan oleh akuntan. Nah berikut ini ialah ruang lingkup akuntansi keperilakukan yaitu:
Aplikasi ponsel ilmu keperilakuan/sosial terhadap desain serta konstruksi sistem akuntansi.
pengambilan keputusan.
user.
terhadap perilaku, aspirasi serta tujuan dari setiap personal yang ada dalam organisasi.
Lingkup Akuntansi Keperilakuan
dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan desain, konstruksi, serta
penggunaan suatu sistem informasi akuntansi yang efisien. Akuntansi keperilakuan, dengan
dimensi sosial dan budaya manusia dalam suatu organisasi. Ruang lingkup akuntansi keprilakuan
1. aplikasi dari konsep ilmu keprilakuan terhadap desain kontruksi sistem akuntansi.
pemakai data.
Lingkup dari akuntansi keperilakuan dapat dibagi menjadi tiga bidang besar:
akuntansi, hal ini terlihat pada bagaimana sikap serta fiolosofis dari bagian manajemen
dalam mempengaruhi secara alami terhadap budgeting control atau pengendailan keuangan
tim
3. metode untuk memprediksi dan strategi unuk mengubah perilaku manusia, yang mana
menekankan pada cara agar sistem akuntansi dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi
Sebagai bagian dari ilmu keperilakuan (Behavioral Science), teori-teori akuntansi keperilakuan di
kembangkan dari penelitian empiris atas perilaku manusia di organisasi. Dengan demikian,
peranan penelitian dalam pengembangan ilmu itu sendiri sudah tidak diragukan lagi. Ruang
lingkup penelitian di bidang akuntansi keperilakuan sangat luas sekali, tidak hanya meliputi
bidanga akuntansi manajemen saja, tetapi juga menyangkut penelitian dalam bidang etika, auditing
Berikut ini terdapat beberapa aspke penting dalam akuntansi keperilakuan, terdiri atas:
Teori organisasi modern mempunyai perhatian dalam menjelaskan perilaku komponen entitas
perusahaan sebagai dasar untuk memahami tindakan dan motif-motif mereka. Teori organisasi
modern memandang adanya interaksi antarelemen organisasi untuk mendukung tujuan organisasi.
Organisasi adalah sebuah entitas yang lengkap. Secara lebih spesifik, teori organisasi modern
penyelesaian masalah. Tujuan organisasi dipandang sebagai hasil dari proses mempengaruhi
dalam organisasi, penentuan batas-batas dalam pengambilan keputusan, dan peranan dari
pengendalian internal yang diciptakan oleh organisasi. Motivasi dipandang sebagai salah satu
penentu kinerja. Faktor-faktor lainnya adalah kepuasan kerja dan komitmen organisasional. amun
demikian, hubungan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasional terkadang bersifat
resiprokal, yaitu hubungan yang bersifat timbal balik. Dalam suatu situasi dan kondisi tertentu
komitmen organisasional mempengaruhi kepuasan kerja, dan pada situasi dan kondisi yang
Fokus dari area ini adalah formulasi tujuan organsiasi dan interaksi perilaku individu. Beberapa
dimensi penting dalam area ini adalah proses partisipasi penganggaran, level kesulitan dalam
pencapaian tujuan, level aspirasi, dan adanya konflik antara tujuan individual dengan tujuan
organisasi. Keselarasan antara tujuan individu dengan tujuan organisasi menjadi rerangka
manajerial mengembangkan organsasi. Dua isu penting dalam bidang oenganggaran dan
Pengambilan Keputusan
Fokus dalam bidang ini adalah teori-teori dan model-model tentang pengambilan keputusan.
Ada teori normatif, paradoks, dan model deskriptif dalam pengambilan keputusan. Teori normatif
adalah bagaimana seharusnya orang mengambil keputusan. Paradoks adalah sesuatu yang
bertentangan dengan teori normatif, sedangkan model deskriptif menjelaskan apa yang terjadi
ketika orang mengambil keputusan berdasarkan fakta-fakta empiris yang ada. Apa informasi
(subject matter) yang digunakan untuk pengambilan keputusan? Informasi yang digunakan
Aspek pengendalian sangat penting dalam organisasi. Semakin besar organisasi, memerlukan
pengukuran kinerja dan adaptasi individu terhadap pengendalian. Dimensi penting dalam
hubungan antara dan antarhirarki administrasi. Perkembangan terbaru dalam pengendalian internal
adalah diakuinya lingkungan pengendalian sebagai salah satu kunci (key succes factor) dalam
pengendalian berada pada level dasar dan merupakan prasyarat dari komponen-komponen lainnya.
Dengan kata lain, kalau lingkungan pengendalian dapat berjalan baik dan sehat, maka akan
mempermudah pelaksanaan komponen yang lainnya. Tiap organisasi, baik besar maupun kecil,
dalam komponen pengendalian intern yang lain. Lingkungan pengendalian merefleksikan sikap
organisasi.
Pelaporan Keuangan
Aspek keperilakuan dalam pelaporan keuangan meliputi perilaku perataan laba dan keandalan
informasi akuntansi dan relevansi informasi akuntansi bagi investor. Perataan laba adalah bagian
dari manajemen laba yang disebabkan oleh pihak manajemen mempunyai informasi privat untuk
kepentingan dirinya. Manajemen laba intinya adalah masalah keperilakuan, yaitu perilaku
manajemen yang mementingkan dirinya sendiri dalam suatu pola keagenan. Ruang lingkup
manajemen laba termasuk didalamnya adalah pemilihan metode akuntansi, estimasi, klarifikasi,
dan format yang digunakan dalam pengungkapan bersifat wajib. Yang perlu diperhatikan di sini
adalah antara format atau bentuk sama pentingnya dengan isi yang disajikan atau yang dilaporkan.
Orang bisa terpengaruh dengan perbedaan format, padahal memiliki isi yang sama.
intinya ada 3 masalah yang berhubungan pada saat riset akuntansi keperilakukan yaitu:
2. Pengaruh terhadap fungsi sistem akuntansi seperti penyusunan anggaran, audit, dll.
Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan nama Toshiba, produknya telah banyak menghiasi
perusahaan elektronik asal Jepang dengan reputasi yang sangat baik awalnya. Dikenal sebagai
perusahaan dengan laju inovasinya yang terdepan serta banyak mewarnai referensi buku bisnis
dengan berbagai prestasi. Salah satunya karya firma hukum Mori Hamada & Matsumoto yang
menceritakan tentang bagusnya tata kelola dalam perusahaan. Toshiba menduduki peringkat
sembilan dari 120 perusahaan publik di Jepang dalam Good Governance Practice. Mencerahkan
para pelaku bisnis sehingga ingin melakukan hal serupa di perusahaan mereka.
Namun reputasi yang bagus itu kini hancur berantakan hanya karena pressure yang sangat tinggi
untuk memenuhi target performance unit. Kasus ini terjadi baru-baru ini yaitu tahun 2015. Toshiba
terbukti melakukan pembohongan publik dan investor dengan cara menggelembungkan
keuntungan di laporan keuangan hingga overstated profit 1,2 Miliar US Dollar sejak tahun fiskal
2008. Dan yang lebih memprihatinkan skandal tersebut melibatkan top management dari Toshiba
Corporation. ejak laporan audit penginvestigasian resmi dirilis dua bulan setelah komite yang
diketuai Koichi Ueda dan beranggotakan beberapa pakar akuntansi Jepang menginvestigasi
Toshiba dan sampai pada kesimpulan telah terjadi penyimpangan. Pada 21 Juli 2015, delapan dari
16 petinggi Toshiba yang terlibat skandal akuntansi resmi mengundurkan diri. Termasuk
diantaranya Presiden Direktur Hisao Tanaka, Wakil Presdir Norio Sasaki dan Chief Executive
Atsutoshi Nishida.
Analisis:
Pelanggaran yang dilakukan oleh pihak ankuntan Toshiba adalah pemalsuan laporan keuangan.
Hal ini tentu saja bertentangan dengan kode etik yang mengatur akuntan. Dalam prinsip etika
profesi akuntansi, seorang professional akuntan wajib berintegritas tinggi, sehingga mampu
Toshiba melakukan berbagai cara baik mengakui pendapatan lebih awal atau menunda pengakuan
biaya pada periode tertentu namun dengan metode yang menurut investigator tidak sesuai prinsip
akuntansi, seperti menggunakan cash-based ketika pengakuan provisi yang seharusnya dengan
metode akrual, memaksa supplier menunda penerbitan tagihan meski pekerjaan sudah selesai, dan
lain semisalnya. Besarnya angka, rentang waktu yang tidak sebentar, juga keterlibatan Top
Management memberi gambaran kepada kita betapa kronis dan kompleksnya penyakit dalam
tubuh Toshiba. Penyelewengan dilakukan secara berjamaah, sistematis dan cerdas. Sekian lapis
sistem kontrol dari mulai divisi akuntansi, keuangan, internal audit, tidak berfungsi sama sekali.
Bagaimana akan berfungsi, bahkan oknumnya dari staff senior mereka yang sudah hafal seluk
beluk perusahaan. Seiya Shimaoka, seorang internal auditor, mencurigai kecurangan dan berusaha
melaporkan tapi malah dianggap angin lalu oleh atasannya sendiri seperti yang dilansir jurnalis
Financial Times. Sedemikian rapi dan cerdasnya hingga tim auditor eksternal sekelas Ernst &
Young (EY) tak mampu mencium aroma busuk dari laporan keuangan Toshiba. Belum ada dugaan
kantor akuntan itu terlibat dalam skandal. CEO memang tidak menginstruksikan langsung untuk
melakukan penyimpangan tetapi memasang pencapaian target yang tinggi. Ini yang membuat
karyawan merasa tertekan. Apalagi ditambah budaya Toshiba yang kurang baik: tidak bisa
melawan atasan. Maksudnya melawan adalah koreksi atas kesalahan manajemen mengambil
keputusan. Dalam kasus Toshiba, bawahan tidak bisa mengkoreksi penetapan target oleh CEO
yang bahkan tidak realistis dengan kondisi bisnis dan perusahaan itu, sistem kompensasi karyawan
yang dihitung dari kinerja keuangan juga turut andil di dalamnya. Maka muncullah ide-ide kreatif
dari karyawannya untuk mencapai target yang ditetapkan. Celakanya kreatifitas kali ini bukan
dalam riset pengembangan atau pemasaran namun dalam hal perlakuan akuntansi. Dibuatlah
laporan keuangan dengan profit tinggi padahal tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Pemalsuan yang dilakukan pihak akuntan Toshiba menimbulkan hilangnya kepercayaan publik
Perusahaan akan melihat data-data akuntansi yang nantinya akan memberikan pengaruh bagi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, akuntansi ini akan memberikan pengaruh bagi
Akuntansi keperilakuan memberikan manfaat yang sangat besar bagi para manajer atau
pihak manajemen suatu organisasi atau perusahaan dalam mengambil keputusan. Dalam bidang,
ilmu ini dapat melihat bagaimana proses pengambilan keputusan yang dilihat dari sistem akuntansi
yang ada. Serta memiliki kaitan yang sangat erat terhadap sektor ekonomi. ilmu ini menjadi yang
paling dibutuhkan ketika terjadi proses pengambilan keputusan. Dan manfaat paling besar
memang bisa dirasakan oleh para manajer saat mengambil keputusan. Karena kondisi emosi sang
manajer melihat data akuntansi akan memberikan dampak terhadap keputusan yang akan
diambil.manfaat ilmu akuntansi keperilakuan atau aplikasinya tentunya sangatlah banyak. Karena
akuntansi keperilakuan sangat berkaitan erat dengan sektor ekonomi. Pada intinya ialah akuntansi
keperilakukan sangat dibutuhkan pada saat pengambilan keputusan.Dalam hal ini manfaat yang
paling banyak dirasakan oleh seorang manajer atau tim manajemen. Dimana emosi/habit mereka
terhadap data-data akuntansi memberikan efek terhadap keputusan yang akan diambil.
KESIMPULAN
Akuntansi Keperilakuan merupakan bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang mengkaji
hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta dimensi keperilakuan dari organisasi
dimana manusia dan sistem akuntansi itu berada dan diakui keberadaannya.