Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

DJANGO

1.1 Tentang Django

Kenapa Harus Django?

Definisi Django adalah web berbasis framework yang akan membantu dalam membuat
website dengan berbagai fitur dan untuk mencegah para developer menulis kode python yang
sama berulang kali. Django juga fokus untuk membuat framework-nya cepat, aman dan
mudah dikembangkan (scalable). Konsep dari Django menggunakan sistem ORM (Object
relational Model) untuk mengelolah data, sehingga data yang dikirimkan bersifat custom, yang
artinya data menjadi object, kemampuan ini membuat kode dapat terbaca pada semua database
atau disebuat multi database, jadi satu kali kode dapat digunakan ke semua dapat database, hal
ini khusus SQL (Structured Query Language), beda halnya dengan noSQL (MongoDB,
Elasticsearch, Redis dan lain-lainnya). Penggunaan pada database SQLite, MySQL, Oracle dan
PostgreSQL, cukup dengan satu kode. ORM juga biasa disebut dengan modifikasi formula dari
konsep Model-View-Controller (MVC), memilik tingkatan lebih tinggi dari konsep MVC.

Alasan lainnya menggunakan Django dan kenapa tidak menggunakan bahasa


pemprograman PHP, baik Native atau yang berbasis Framework seperti Laravel, Codeigniter,
Symfony, Zend, Yii dan lainya, karena pada saat versi PHP 8, PHP menolak untuk support
windows https://news-web.php.net/php.internals/110907, sedangkan kebanyakan pengguna
sistem operasi baik di Indonesia baik sekolah, lembaga formal dan lainnya masih OS windows.
Dan kenapa bukan Node, bahasa pemprograman tersebut bagus berat ukuran filenya besar atau
node_module-nya kapitasnya besar.

Selain di atas ada beberap keuntungan dari Django seperti:

- Mudah artinya Bikin web pakai Django itu mudah dan anti ribet
- Bermanfaat artinya Belajar Django nggak akan sia-sia karena akan terpakai banget di
dunia kerja
- Peluang Kerja Tinggi artinya Banyaknya perusahaan saat ini menggunakan Django
sebagai framework

Ada beberapa program yang menggunakan Django seperti:

- Instagram,
- Twitter
- Pinterest
- Bitbucket
- Disqus
- Prezi
- Dan Banyak lainnya.

Banyak sekali manfaat jika membuat aplikasi website dengan Django, selain di atas, Django
memiliki juga memiliki banyak Library, karena Django dari python. Sudah tidak asing lagi
bahwasanya bahasa pemprograman python mempuyai Library yang lengkap jika dibandingankan
dengan bahasa pemprograman lainnya.

1.2 Installasi Django

Aplikasi dimulai dari download kemudian menginstal python, di


https://www.python.org/downloads/, pilih versi terbaru menyesuaikan dengan OS-nya. Situs
tersebut klik yang dilingkari pada gambar di bawah berikut:

Gambar 1.1 Situs python

Python perlu diinstal karena Django adalah bagian dari python dan python adalah
jembatan untuk menginstal Django, dengan menggunakan salah satu library dari python yaitu
PIP, Python atau PIP Installs Packages, kemudian install sampai selesai, versinya mungkin
akan terus terupdate. Ketika Install pastikan Add Pyhon 3.10 to PATH tercentang, kemudian
klik Install Now, seperti gambar berikut:
Gambar 1.2 Centang Add Python to PATH

Kemudian next dan next sampai selesai, setelah itu siapkan CMD atau git bash, untuk yang
menggunakan git bash silakan dan dowanload dan menginstal di https://git-scm.com/downloads,
pilih sesuai dengan sistem operasinya, contoh pembahasannya akan menggunakan git bash.
Pastikan python sudah diinstal dengan melihat versi yang digunakan dengan git bash-nya.

Ketikan python --version dan lihat hasilnya. Contohnya seperti dibawah berikut:

Gambar 1.3 Hasil cek Version python

Aplikasi python sudah siap digunakan, selanjutnya ketik di git bash pip install Django
Tapi pastikan yang sudah terkoneksi internet, kemudian next sampai selesai, untuk memastikan
bahwasanya django sudah terinstal di laptop atau PC, ketik di git bash django-admin, hasilnya
seperti berikut:

Gambar 1.4 Hasil cek Django berhasil terinstal


Atau jika tidak muncul seperti di atas maka bisa menggunaan python –m django enter.
Pada gambar di atas muncul kata kunci yang akan digunakan untuk mengelolah django tersebut.
Contoh salah satunya terdapat startproject (untuk membuat project), startapp (untuk membuat
app) dan banyak fungsi-fungsi lainnya. Dalam satu project terdapat lebih dari satu app,

agar lebih jelas langsung praktek, sebagai studi kasus, pembahasanya tentang pendataan
penjualan. Langkah awal siapkan folder belajar Django kemudian kllik kanan dan pilih git bash
here seperti gambar berikut:

Gambar 1.5 Setting folder awal

Otomatis git bash langsung mengarah pada folder yang sudah disiapkan sebelumnya.
Kemudian buat project Django dengan nama jualan, maka ketik django-admin startproject
jualan jika tidak bisa ganti dengan python –m django startproject jualan enter secara otomatis
sudah ada folder jualan di folder belajar Django, untuk menuju ke folder jualan pada git bash
ketik cd jualan, cd singkatan dari change directori (pindah folder). Hasilnya seperti berikut:

Gambar 1.6 Setting awal project

Project telah dibuat, kemudian siapkan text editor, tapi visual studio code (VSC) menjadi
rekomendasi, karena memiliki plug-in yang cukup lengkap dan mudah. Jika menggunakan VSC,
silakan ketik code . kemudian enter, maka otomatis folder jualan akan terbuka melalui VSC,
seperti berikut:
Gambar 1.7 Membuka project dengan VSC

Setelah membuka project jualan tersebut terdapat folder jualan dan manage.py, pada
file manage.py jangan pernah mengubah isi dari file tersebut, karena bawaan dari django-nya.
Pada folder jualan tersebut 5 file, dengan fungsinya masing-masing, kelima file tersebut boleh
dikelolah sesuai dengan kebutuhan. Gambar berikut isian dari folder jualan, sebagai berikut:

Gambar 1.8 Isi dari folder jualan

Dari file-file di atas, yang akan banyak digunakan adalah setting.py dan urls.py, karena
file setting.py untuk pengaturan dan urls.py untuk routing, atau dalam mengelolah menu atau
link yang dibutuh.

1.3 Virtual environment (virtualenv)

Sebelum menjalankan aplikasi alangkah membuat virtual environment (virtualenv),


virtualenv adalah sebuah wadah untuk menampung pustaka serta modul dalam suatu proyek
pekerjaan agar terisolasi. Ketika mengerjakan beberapa aplikasi/proyek dengan modul yang
sama akan tetapi membutuhkan versi berbeda, disinilah membutuhkan virtualenv. Terlebih
dahulu install virtualenv pada python, caranya pip install virtualenv, enter dan tunggu sampai
selesai, seperti gambar berikut:
Gambar 1.9 pip install virtualenv

Jika terjadi seperti di atas artinya virtualenv tersebut sudah terinstal pada pc atau
laptopnya. Cara membuat virtualenv ketik python -m venv nama_virtualenv, contoh:

Gambar 1.10 Membuat virtualenv

Gambar 1.10 sudah membuat virtualenv dengan nama env, untuk mengaktifkan source
namavirtualenv/Scripts/activate tekan enter. Maka otomatis akan ada tanda bahwasannya ada
dalam virtualenv, seperti gambar berikut:

Gambar 1.11 virtualenv aktif

Perhatikan terdapat (env), artinya virtualenv sudah aktif, cek pip list terlebih dahulu
sebelum menjalankan, sekarang django sudah tidak ada, sudah terisolasi.
Gambar 1.12 Data pada virtualenv env

Agar django terinstal ketik pip install django, cek pip list lagi pasti ada perubahan.
Kemudian cara menjalankan project tersebut, ketik python manage.py runserver di git bash
dan pastikan sudah pada folder jualan. Hasilnya seperi gambar berikut:

Gambar 1.13 Menjalankan project

Menjalankan project-nya pada web browser ketik http://localhost:8000/, secara defaut.


Atau python manage.py runserver 3000 maka cara menjalankannya http://localhost:3000/.
Sekedar informasi, untuk mengosongi git bash ketik clear dan untuk menghentikan project yang
sedang jalan pada git bash ketik control C. Untuk menonaktifkan virtulenv caranya deactivate
enter. Dalam setiap proses instalasi pip dan menjalankan Django, pastikan virualenv telah
aktif. Hasil tampilan dari project awal seperti berikut:
Gambar 1.14 Tampilan awal Django

Anda mungkin juga menyukai