1. Pada umumnya, istilah internasional dan global mengandung pengertian yang sama dan sering dipertukarkan satu dengan lainnya. Dan bahkan bagi para akademisi pemasaran global sering di anggap sama artinya bila kita sedang membicarakan sesuatu yang umum berkaitan dengan konteks pasar di luar pasar domestik suatu negara. Pemasaran internasional menurut Cateora dan Graham (2002:07) : Kinerja kegiatan – kegiatan bisnis yang didesain untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mengarahkan arus barang atau jasa sebuah perusahaan kepada konsumen lebih dari satu negara yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan menurut Kotabe dan Helsen (2004:17), Pemasaran global adalah mengacu pada kegiatan – kegiatan perusahaan yang menekankan pada Upaya – upaya standarisasi, koordinasi lintas pasar, dan integrasi global yang bertujuan berpartisipasi dalam meningkatkan kemampuan bersaing dipasar dunia, integrasi yang efekif untuk mensubsidi operasi anak perusahaanya di berbagai negara, dan merespons serangan – serangan dari competitor dengan cara melakukan serangan balik di pasar negara lain atau negara asal kompetitornya. 2. Pasar global adalah pasar transaksi antara penjual dan pembeli yang mencakup seluruh dunia, sehingga transaksi dan proses pemasaran terjadi antara suatu negara dengan negara lainnya. Pasar global didorong karena adanya kebutuhan negara untuk mencukupi warganya. 3. Negara eksportir biasanya mengajukan pembayaran dalam bentuk mata uang negara pengekspor kepada negara pengimpor. Oleh karena itu, ditetapkan mata uang internasional yang digunakan. Selain itu, peraturan administrasi, peraturan antidumping, dan konflik perang juga menjadi penghambat. 4. Pemberian subsisi dalam kegiatan perekonomian tidak sepenuhnya membawa dampak positif. Dalam ranah perdagangan internasional, subsidi justru dianggap sebagai salah satu bentuk hambatan non-tarif. Subsidi dalam kegiatan perdagangan internasional, biasanya berbentuk subsidi ekspor. Subsidi ekspor merupakan instrumen subsidi yang diberikan pada barang- barang ekspor. Subsidi dianggap sebagai hambatan karena dapat menimbulkan distorsi di dalam pasar. Dengan adanya subsidi, produsen bisa menjual barang yang diproduksi dengan harga yang lebih murah dari yang seharusnya (harga barang tanpa subsidi). 5. Contoh pengaruh perusahan kurs terhadap kinerja ekspor maupun impor. Kurs US $.1 : Rp. 17.000
Harga jual per unit US $.2.000
Berarti: Penerimaan dalam rupiah: 2.000 x 17.000 ……… = Rp.34.000.000.
Biaya produksi .............................................................................................. = 26.000.000
Ongkos angkut dan lain lain $.100.................................................= 2.000.000