Anda di halaman 1dari 26

50

. Dalam Permenkes 62 tahun 2016 upaya kesehatan dalam bentuk tanggap cepat
dan perlindungan spesifik untuk melindungi keselamatan Jemaah Haji pada seluruh
tahapan penyelenggaraan ibadah haji, merupakan pengertian dari
A. Penyelenggaraan
B. Pelayanan
C. Pembinaan
D. Perlindungan
E. Pemeriksaan
51
. Kepanjangan dari SISKOHATKES adalah
A. Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan
B. Sistem Komputerisasi Kesehatan
C. Sistem Komputerisasi Haji
D. Sistem Komputerisasi Bidang Kesehatan Haji
E. Sistem Komputerisasi Kesehatan Haji
52
. Organisasi yang bertugas dan bertanggung jawab melayani akomodasi,
transportasi bimbingan dan pelayanan umum jemaah haji yang dibentuk oleh
Kerajaan Arab Saudi disebut
A. Muassasah
B. Tabligh
C. Mat'am
D. Naqobah
E. Mandub
53
. Rumah Sakit Arab Saudi yang menjadi rujukan jemaah sakit di Mina adalah
A. RS Uhud
B. RS Mina Al Wadie
C. RS Heera
D. Albayt Medical Center
E. RS King Fahd
54
. Rumah Sakit Arab Saudi yang menjadi rujukan jemaah sakit di Arafah adalah
A. RS Mina Al Wadie
B. East Arafah Hospital
C. RS Uhud
D. Albayt Medical Center
E. RS King Fahd
55
. Arti kata "Tawaf" dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia adalah
A. Berhenti Sejenak
B. Berjalan
C. Tertidur
D. Mengelilingi
E. Berlari
56
. Sebelum Kerajaan Arab Saudi, dua kota suci ummat Islam yaitu Makkah dan
Madinah berada di bawah pemerintahan
A. Kerajaan Yaman
B. Kekhalifahan Bani Abbasiyah
C. Kekhalifahan Fatimiyyah
D. Kekhalifahan Turki Ottoman
E. Kekhalifahan Bani Umayyah
57
. Jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji,
merupakan jemaah haji dengan kriteria:
A. Sakit ringan
B. Tingkat kebugaran baik .
C. Gangguan jiwa berat antara lain skizofrenia berat, dimensia berat, dan
retardasi mental berat.
D. Psikosis Akut.
E. Berusia kurang dari 60 tahun.
58
. Jemaah haji yang ditetapkan tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan haji untuk
sementara, merupakan jemaah haji dengan kriteria:
A. Usia 18 th
B. Berusia kurang dari 60 tahun
C. Menderita penyakit Tuberculosis Totaly Drugs Resistance (TDR)
D. Tidak memiliki sertifikat vaksinasi Internasional (ICV) yang sah.
E. Berusia 60 tahun atau lebih
59
. Kondisi klinis jemaah haji dengan penyakit kardiovaskuker ditetapkan Tidak Laik
terbang pada pemeriksaan kesehatan ketiga adalah;
A. Angina terkontrol dengan obat
B. Penyakit jantung kongenital sianotik
C. Deep Venous Thrombosis kaki asimtomatik
D. Hipertensi ringan
E. Diabetes terkontrol
60
. Jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan haji,
antara lain dengan kriteria;
A. Suspek dan/atau konfirm penyakit menular yang berpotensi wabah.
B. Gastritis akut.
C. Suspek dan/atau konfirm penyakit menular yang berpotensi wabah.
D. Chronic Kidney Disease Stadium IV dengan peritoneal dialysis/hemodialisis
reguler.
E. Tonsilitis akut.

61
. Jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan haji
untuk Sementara, antara lain dengan penyakit;
A. retardasi mental berat.
B. Deep Vein Trombosis.
C. Diabetes Melitus Tidak Terkontrol.
D. Barotrauma.
E. Tonsilitis akut.
62
. Jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan haji,
antara lain dengan penyakit;
A. Tonsilitis akut.
B. Retardasi mental berat.
C. Barotrauma.
D. Deep Vein Trombosis.
E. Diabetes Melitus Tidak Terkontrol.

63
. Kondisi klinis jemaah haji dengan penyakit kardiovaskuker ditetapkan Laik terbang
pada pemeriksaan kesehatan ketiga adalah;
A. Edema paru.
B. AIDS stadium IV dengan infeksi oportunistik.
C. Sirosis atau hepatoma decompensata.
D. Anemia ringan Hb 10 g/dl.
E. Hipertiroid.
64
. Jemaah haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan haji
untuk Sementara, antara lain dengan penyakit;
A. AIDS stadium IV dengan infeksi oportunistik.
B. Sirosis atau hepatoma decompensata.
C. Hipertiroid.
D. Anemia ringan Hb 10 g/dl.
E. Edema paru.
65
. Salah satu upaya mempersiapkan Istithaah Kesehatan Haji, jemaah haji
melakukan latihan fisik yang diselenggarakan oleh Puskesmas/klinik, sebelum
latihan dilakukan skrining awal, jemaah diminta untuk mengisi lembar pertanyaan
Kuesioner kesiapan aktifitas fisik, metode n ini disebut:
A. Rockport Walking Test.
B. PAR-Q Test.
C. Six Minutes Walking Test.
D. MMPI
E. Hopkins Verbal Learning Test (HVLT)
66
. Salah satu upaya mempersiapkan Istithaah Kesehatan Haji, jemaah haji usia diatas
60 tahun melakukan pemeriksaan deteksi dini Dimensia yang diselenggarakan oleh
Puskesmas/klinik, metode ini disebut Metode:
A. Hopkins Verbal Learning Test (HVLT).
B. Rockport Walking Test.
C. MMPI
D. Six Minutes Walking Test.
E. PAR-Q Test.
67
. Pemanfaatan teknologi pada penguatan sistem komunikasi dan informasi antar
daerah kerja untuk :
A. Bukan salah satu diatas
B. Menjamin kelancaran koordinasi antar daerah kerja terkait rujukan,
mobilisasi petugas, distribusi obat dan perbekalan kesehatan, dan Evakuasi
Tanazul.
C. Penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas di KKHI di daerah kerja.
D. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan penyiapan sarana dan
prasarana yang memadai.
E. Meningkatkan upaya promotif dan preventif kesehatan haji berdasarkan data
kesehatan Jemaah Haji.
68
. Kesehatan Haji daerah kerja dipimpin oleh :
A. Kepala Pos Kesehatan Daerah Kerja.
B. Bukan salah satu diatas
C. Kepala Sektor Daerah Kerja
D. Kepala Kesehatan Daerah Kerja.
E. Kepala Bidang Daerah Kerja.
69
. Dalam Struktur Organisasi Penyelenggara Kesehatan Haji di Arab Saudi,
Pernyataan yang benar menurut Permenkes No 9 Tahun 2021 di bawah ini adalah:
A. 3 Kepala Satuan Tugas, 3 Kepala Kesehatan Daerah Kerja dan 4 Kepala KKHI
B. 4 Kepala Satuan Tugas, 4 Kepala Kesehatan Daerah Kerja dan 3 Kepala KKHI
C. 4 Kepala Satuan Tugas, 3 Kepala Kesehatan Daerah Kerja dan 3 Kepala KKHI
D. Bukan salah satu diatas
E. 3 Kepala Satuan Tugas, 4 Kepala Kesehatan Daerah Kerja dan 3 Kepala KKHI
70
. Salah satu uraian tugas pelaksana siskohatkes yaitu:
A. Bukan salah satu diatas
B. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan PPIH Arab Saudi Bidang
Kesehatan, TKH, dan TPK.
C. Melakukan pengumpulan/input data operasional kesehatan haji.
D. Mengoordinasikan kegiatan kesekretariatan.
E. Menyusun rencana kerja surveilans kesehatan haji.
71
. Salah satu uraian tugas Tenaga Kesehatan Haji yaitu:
A. Melakukan penerimaan dan pembayaran operasional.
B. Bukan salah satu diatas
C. kesehatan haji Menyusun rencana kegiatan Satgas Sanitasi di daerah kerja
Mekkah, Madinah dan Bandara termasuk Armina.
D. Melakukan koordinasi dengan petugas Kloter lainnya yaitu ketua Kloter dan
Tenaga Pembimbing Ibadah Haji Indonesia.
E. Membantu pelaksanaan tugas PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan.
72
. Koordinator pelayanan medik mempunyai tugas antara lain :
A. Mengoordinasikan dan memastikan pelayanan rekam medik, laboratorium,
radiologi, elektromedik, gizi, dan sanitasi berjalan dengan baik.
B. Bukan salah satu diatas
C. Menyiapkan ruang penyimpanan dan pelayanan kefarmasian di KKHI dan Pos
Kesehatan Armina.
D. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Obat dan Perbekalan Kesehatan
serta Koordinator Penunjang Medik.
E. Melaksanakan koordinasi dan membentuk jejaring kerja dengan Kepala
Satuan Tugas (Kasatgas) PP, Kasatgas GC, Kasatgas Sanitasi, dan Kasatgas OP.
73
. Dalam melaksanakan tugasnya PJ Keperawatan bertanggung jawab kepada:
A. Koordinator Penunjang Medik.
B. Koordinator Obat dan Perbekkes.
C. Bukan salah satu diatas
D. Koordinator Pelayanan Medik.
E. Koordinator Keperawatan.
74
. Dalam melaksanakan tugasnya PJ Ambulance bertanggung jawab kepada:
A. Koordinator Obat dan Perbekkes.
B. Bukan salah satu diatas
C. Koordinator Penunjang Medik.
D. Koordinator Pelayanan Medik.
E. Koordinator Ambulance.
75
. Dalam penanggulangan penyakit menular Petugas yang terlibat yaitu :
A. Bukan salah satu diatas
B. TKH, Satgas PP, Satgas GC, Satgas Sanitasi, TKR yang bertugas di KKHI dan
Pelaksana Surveilans.
C. TKH, Satgas PP, Satgas GC, Satgas Sanitasi, TKR yang bertugas di KKHI dan
PPIH Kemenag.
D. TKH, Satgas PP, Satgas GC, Satgas Sanitasi, TKR yang bertugas di KKHI dan
Pelaksana Evakuasi.
E. TKH, Satgas PP, Satgas GC, Satgas Sanitasi, TKR yang bertugas di KKHI dan
Pelaksana Ambulance.
76
. Vaksin meningitis yang dipergunakan oleh pemerintah melalui kementerian
kesehatan untuk jamaah calon haji dan umroh adalah jenis:
A. Mencevax TM ACU 135Y
B. Semua salah
C. Mencevax TM ACW 135U
D. Sinovac C-19
E. Mencevax TM ACW 135Y
77
. Penetapan kelaikan terbang dilakukan oleh dokter dengan kompentensi
kedokteran penerbangan di PPIH Embarkasi bidang Kesehatan berdasarkan hasil
diagnosis pasien. Penyakit yang ditetapkan tidak laik terbang:
A. Semua benar
B. Penyakit dengan keadaan saturasi oksigen yang kurang
C. Penyakit yang membahayakan orang lain dan penerbangan (misal skizofrenia
akut)
D. Penyakit yang berhubungan dengan ketinggian
E. Penyakit menular berpotensi wabah
78
. Penatalaksanaan hipertensi secara non farmakologis diantaranya dengan:
A. Pembatasan aktivitas dan Diet rendah garam
B. Diet rendah garam
C. Pemberian diuretic
D. Pembatasan aktivitas
E. Pemberian diuretic dan Pembatasan aktivitas

79
. Selama menunggu masa kepulangan, jemaah haji tetap berada di hotel untuk
beristirahat dan Jemaah haji tetap dalam kondisi prima sebelum kembali ke
Indonesia. Jemaah haji diiharapkan tetap mematuhi arahan atau himbauan dari
petugas yaitu?
A. Jemaah haji yang sehat harus menyerahkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan
Jemaah Haji (K3JH) ke Puskesmas terdekat dalam kurun waktu 14 hari setelah
kepulangan.
B. Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card/HAC)
C. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti menjaga kebersihan
diri dan lingkungan, konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup
D. Minum air 200 mL (1 gelas) setiap jam
E. Belanja oleh-oleh sampai tengah malam
80
. Istithaah kesehatan jemaah haji adalah kemampuan jemaah haji dari aspek
kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan yang
dapat dipertanggungjawabkan sehingga jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya
sesuai tuntunan agama Islam. Sebutkan kategori Istithaah berdasarkan PMK
Nomor 15 tahun 2016?
A. Tidak Memenuhi Syarat, Tidak Memenuhi Syarat Sementara, Memenuhi
Syarat dengan Pendampingan, Memenuhi Syarat.
B. Tidak Memenuhi Syarat, Tidak Memenuhi Syarat Sementara, Memenuhi
Syarat, Memenuhi Syarat dengan Pendampingan.
C. Memenuhi Syarat, Memenuhi Syarat dengan Pendampingan, Tidak
Memenuhi Syarat Sementara, Tidak Memenuhi Syarat.
D. Tidak Memenuhi Syarat, Memenuhi Syarat, Memenuhi Syarat dengan
Pendampingan, Tidak Memenuhi Syarat Sementara.
E. Memenuhi Syarat Sementara, Memenuhi Syarat dengan Pendampingan,
Tidak Memenuhi Syarat Sementara, Tidak Memenuhi Syarat.
81
. Pembinaan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan
preventif, dilakukan kepada perorangan atau kelompok jemaah haji pada seluruh
tahap penyelenggaraan ibadah haji. Permenkes nomor berapa defenisi ini dapat
kita jumpai?
A. Permenkes No 62 Tahun 2016
B. Permenkes No 26 Tahun 2015
C. Permenkes No 16 Tahun 2015
D. Permenkes No 15 Tahun 2016
E. Permenkes No 26 Tahun 2017
82
. Berdasarkan pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan akan ditetapkan Status
Istithaah Kesehatan jemaah haji. Sebutkan kriteria jemaah haji yang memenuhi
syarat Istithaah kesehatan haji?
A. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan
bantuan Tenaga Kesehatan Kloter
B. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan
bantuan/atau orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani dengan katagori
kurang
C. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji tanpa
bantuan/ atau orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani dengan katagori
cukup.
D. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan
bantuan/ atau orang lain dengan tingkat kebugaran jasmani dengan katagori
cukup.
E. Jemaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji dengan
bantuan obat dengan tingkat kebugaran jasmani dengan katagori kurang
83
. Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan dapat diketahui
Status Istithaah Kesehatan jemaah haji, yang dituangkan dalam Berita Acara
Penetapan Istithaah Kesehatan Jemaah Haji. Siapakah yang mengeluarkan dan
menanda-tangani Berita Acara Penetapan Istithaah Kesehatan Jemaah Haji?
A. Kepala Dinas Kesehatan
B. Sekretaris Daerah
C. Direktur Rumah Sakit
D. Kepala Kantor Kemeterian Agama setempat
E. Ketua Tim Penyelenggara Kesehatan Haji.
84
. Pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan dilakukan untuk mengidentifikasi
status kesehatan jemaah haji dan penetapan status istithaah. Pemeriksaan ini
merupakan syarat sebelum seorang jemaah haji dapat melakukan pelunasan Bipih.
Pemeriksaan kesehatan jemaah haji pada masa keberangkatan dilakukan oleh?
A. Tim pemeriksa Kesehatan PPIH embarkasi
B. Tim pemeriksa Kesehatan di Provinsi
C. Tim pemeriksa Kesehatan di Arab Saudi
D. Tim pemeriksa Kesehatan di Asrama Haji
E. Tim pemeriksa Kesehatan di Kabupaten/kota
85
. Penetapan istithaah kesehatan pada masa keberangkatan terdiri dari 4 kriteria.
Jemaah haji yang berusia 65 tahun dengan DM terkontrol termasuk dalam kategori
penetapan istithaah?
A. Tidak memenuhi syarat Istithaáh Kesehatan haji
B. Memenuhi syarat Istithaáh Kesehatan haji
C. Semua Jawaban Salah
D. Memenuhi syarat Istithaáh Kesehatan haji dengan pendampingan
E. Tidak memenuhi syarat Istithaáh Kesehatan haji untuk sementara
86
. Pemeriksaan kesehatan wajib dilakukan oleh seluruh Jemaah haji sebelum
melaksanakan ibadah haji ke Arab Saudi. Siapakah yang melaksanakan
pemeriksaan kesehatan pada masa keberangkatan?
A. Tim pemeriksa Kesehatan di Kabupaten/kota
B. Tim pemeriksa Kesehatan di Asrama Haji
C. Tim pemeriksa Kesehatan PPIH embarkasi
D. Tim pemeriksa Kesehatan di kampung halaman
E. Tim pemeriksa Kesehatan di Provinsi
87
. Istithaáh kesehatan meupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh seluruh
Jemaah haji Indonesia sebelum melaksanakan Ibadah Haji ke Arab Saudi.
Berdasarkan Fiqih Islam, Istitha’ah Kesehatan untuk melaksanakan ibadah haji
hukumnya?
A. Diantara Sunnah dan Wajib
B. Mubah
C. Makruh
D. Wajib
E. Sunnah
88
. Pemeriksaan dan pembinaan kesehatan Jemaah haji merupakan hal wajib yang
harus dilalkukan oleh seluruh Jemaah haji sebelum berangkat ke Arab Saudi.
Rekapitulasi hasil penetapan istithaah kesehatan Jemaah haji dilaporkan kepada?
A. Kepala RSUD Setempat
B. Kepala daerah kabupaten/kota dan kepala dinas kesehatan provinsi
C. Gubernur
D. Kepala Pusat Data dan Informasi Kemkes
E. Kepala daerah kabupaten/kota
89
. Pemeriksaan dan pembinaan kesehatan pada Jemaah haji yang dilakukan di tanah
air wajib dicatat oleh tim pemeriksa kesehatan. Hasil pemeriksaan kesehatan
Jemaah haji dilaporkan kedalam aplikasi?
A. Siskohat
B. Siskopatuh
C. Siskohatkes
D. DaftarIn
E. SIOH

90
. Jemaah haji harus menempuh perjalanan udara yang cukup lama dengan
menggunakan pesawat terbang, dari Tanah Air ke Arab Saudi begitupun sebaliknya.
Agar kondisi kesehatan tetap terjaga dengan baik selama melakukan perjalanan,
sebaiknya petugas dapat menyampaikan hal-hal yang dapat dilakukan oleh jemaah
haji di dalam pesawat. Upaya apakah yang dapat menjaga kondisi kesehatan agar
tetap baik selama melakukan perjalanan dalam pesawat?
A. Tidur 9 jam dan istirahat selama di pesawat
B. Menggunakan baju hangat, selimut dan kaos kaki, membatasi minum air agar
tidak sering BAK.
C. Jalan-jalan di pesawat
D. Pelembab kulit dan bibir tidak perlu digunakan.
E. Melakukan peregangan tubuh di dalam pesawat dan hindari duduk statis
dengan melipat tungkai/kaki.
91
. Untuk melontar jamrah jemaah haji harus berjalan kaki dari tenda di Mina sejauh
minimal 4-10 km pergi pulang. Jadwal melontar jamrah jemaah haji Indonesia
mengikuti jadwal yang sudah ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi, biasanya di
siang hari. Kondisi ini dapat berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti
kelelahan. Kegiatan apakah untuk mencegah terjadinya kelelahan?
A. Istirahat yang cukup
B. Makan buah dan sayur
C. Pakai masker
D. Minum air putih 1 gelas (200 mL) tiap jam
E. Konsumsi makanan yang disediakan tepat waktu

92
. Manfaatkan waktu dengan beristirahat selama di bandara, baik jemaah haji
Gelombang I di Jeddah maupun Gelombang II di Madinah. Hal tersebut di atas
merupakan kegiatan manasik?
A. Sehat Saat Kepulangan di Bandar Udara Arab Saudi
B. Sehat pada masa keberangkatan
C. Sehat selama beribadah haji di Arab Saudi
D. Sehat pada saat masa tunggu
E. Sehat Saat Tiba di Kampung Halaman
93
. Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card) atau membawa Kartu
Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) saat jemaah pulang ke rumah. Hal ini
termasuk dalam kegiatan manasik?
A. Sehat pada saat masa tunggu
B. Sehat Saat Tiba di Debarkasi/Asrama Haji
C. Sehat Saat Kepulangan di Bandar Udara Arab Saudi
D. Sehat pada masa keberangkatan
E. Sehat selama beribadah haji di Arab Saudi

94
. Untuk memantau penyakit yang terbawa dari Arab Saudi ke Indonesia maka
jemaah haji perlu melaporkan kondisi kesehatannya ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara?
A. Menyerahkan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) dalam
kurun waktu 14 hari setelah kepulangan
B. Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert Card/HAC)
C. Jalan-jalan bersama keluarga
D. Minum air 200 mL (1 gelas) setiap jam
E. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), seperti menjaga kebersihan
diri dan lingkungan, konsumsimakananbergizi, istirahat yang cukup

95
. Pada saat Jemaah haji kembali ke tanah air banyak kegiatan yang dilakukan agar
jemaah haji tetap dalam kondisi sehat. Selama 14 hari masa kepulangan dari Arab
Saudi, jemaah haji mendapatkan?
A. Petugas yang mendampingi jemaah: perlu pengaturan posisi duduk, agar
jemaah dengan resiko tinggi dapat terpantau secara efektif
B. Pakai alat pelindung diri saat beraktivitas di luar ruangan
C. Fasilitas jalan-jalan bersama keluarga
D. Kunjungan rumah dari petugas puskesmas untuk memantau kesehatan
jemaah haji yang pulang dari tanah suci
E. Membawa Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) saat pulang ke
rumah
96
. Seorang jemaah haji yang akan kembali ke tanah air saat di bandara, baik jemaah
haji gelombang I yang berangkat dari Jeddah maupun gelombang II yang akan
kembali melaui Madinah tetap menjaga agar tidak mengalami kekurangan cairan
akibat cuaca yang ekstrim. Hal apa yang perlu dilakukan oleh jemaah haji?
A. Mengkonsumsi sayur-sayuran
B. Melapor ke petugas bandara
C. Mengkonsumsi buah-buahan
D. Minum air 200 mL (1 gelas) setiap jam
E. Menghubungi petugas kesehatan
97
. Saat berada di Arab Saudi petugas kesehatan memberikan informasi kepda
jemaah haji bahwa pada saat tiba di tanah air jemaah tersebut perlu melaporkan
diri dalam waktu 14 hari juntuk memantau kesehatannya. Jika jemaah mengalami
gangguan kesehatan maka jemaah haji tersebut wajib melapor kepada?
A. Puskesmas terdekat
B. Dokter langganan
C. Petugas Kesehatan Kloter
D. PPIH Arab Saudi
E. Bidan Desa

98
. Selama menunggu masa kepulangan, petugas mengingatkan jemaah haji agar
beristirahat di hotel dan menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan bugar
sebelum kepulangan kembali ke Indonesia. Diharapkan setiap jemaah tetap
mematuhi arahan atau himbauan yang telah diberikan yaitu?
A. Jalan-jalan ke pusat oleh-oleh di Arab Saudi
B. Minum obat secara teratur
C. Melakukan aktifitas fisik ringan
D. Bagi lansia dan penderita penyakit penyerta agar berkonsultasi dengan
tenaga kesehatan secara rutin
E. Melaporkan diri ke puskesmas

99
. Jika prosesi ibadah haji selesai, selanjutnya jemaah haji mempersiapkan
kepulangan ke Indonesia. Seorang jemaah haji diharapkan tetap menjaga
kesehatannya. Hal ini penting karena kelelahan fisik setelah puncak ibadah haji
dapat menurunkan kondisi kesehatan sehingga berakibat tertundanya kepulangan
jemaah haji. Kegiatan ini termasuk ke dalam?
A. Sehat selama menunggu masa kepulangan
B. Manasik kesehatan haji di Debarkasi.
C. Manasik kesehatan haji setelah ibadah haji.
D. Sehat selama beribadah di Arab Saudi
E. Manasik kesehatan haji di masa pandemi
100
. Seorang petugas kesehatan memberikan informasi dan pesan kesehatan kepada
jemaah haji saat tiba di tanah air/debarkasi. Untuk menyerahkan Kartu
Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH). Kartu K3JH harus di serahkan ke
Puskesmas terdekat setelah kepulangan ke tanah air yaitu?
A. 16 Hari
B. 14 Hari
C. 15 Hari
D. 21 Hari
E. 13 Hari

1
. Manasik kesehatan haji harus diselenggarakan secara terstruktur, sistematis, dan
masif. Apakah makna kata “sistematis” pada penyelenggaraan manasik kesehatan
haji?
A. Dilaksanakan dari Aceh hingga Papua
B. Dilaksanakan dilakukan secara mandiri oleh organisasi masyarakat Islam dan
organisasi seminat yang memiliki kapasitas dan sumber daya.
C. Dilaksanakan dengan melibatkan dinas kesehatan kab/kota serta KBIHU
D. Dilaksanakan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga puskesmas
sesuai kewenangannya.
E. Dilaksanakan dilaksanakan melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi dari tingkat pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota.

2
. Manasik kesehatan haji harus diselenggarakan secara terstruktur, sistematis, dan masif.

Apakah makna kata “masif” pada manasik kesehatan haji?

A. Dilaksanakan dilaksanakan melalui proses perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi dari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

B. Dilaksanakan dari Aceh hingga Papua.

C. Dilaksanakan dengan melibatkan dinas kesehatan kab/kota serta KBIHU

D. Dilaksanakan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga puskesmas sesuai

kewenangannya dengan melibatkan semua pihak termasuk organisasi masyarakat,

keagamaan, profesi sampai level yang paling perifer yaitu KBIHU

E. Dilaksanakan dilakukan secara mandiri oleh organisasi masyarakat Islam dan

organisasi seminat yang memiliki kapasitas dan sumber daya.

3
. Persyaratan “mampu” untuk menunaikan ibadah haji adalah kemampuan jemaah haji

secara jasmaniah, ruhaniah, pembekalan dan keamanan tanpa menelantarkan kewajiban

terhadap keluarga. Apa yang dimaksud “mampu” untuk ibadah haji?

A. Rukun

B. Wajib

C. Syarat Wajib

D. Istitha’ah

E. Sunnah

4
. Apakah makna “pembinaan kesehatan haji” menurut Permenkes no. 62 tahun 2016?

A. Proses pemberian informasi atau penyuluhan yang bersifat promotif dan preventif

kepada Jemaah Haji yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau

dengan melibatkan peran serta masyarakat.


B. Upaya kesehatan dalam bentuk kuratif dan rehabilitatif, dilakukan kepada Jemaah

Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.

C. Upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif, dilakukan kepada

perorangan atau kelompok Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.

D. Upaya kesehatan dalam bentuk kunjungan, dilakukan kepada Jemaah Haji pada

seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.

E. Upaya kesehatan dalam bentuk tanggap cepat dan perlindungan spesifik untuk

melindungi keselamatan Jemaah Haji pada seluruh tahapan penyelenggaraan ibadah haji.

5
. Penyelenggaraan Kesehatan Haji berdasarkan Permenkes no. 62 tahun 2016 adalah

rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kesehatan

dalam penyelenggaraan ibadah haji. Apakah makna “perlindungan kesehatan haji”?

A. Upaya kesehatan dalam bentuk kuratif dan rehabilitatif, dilakukan kepada Jemaah

Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.

B. Upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif, dilakukan kepada

perorangan atau kelompok Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.

C. Proses pemberian informasi atau penyuluhan yang bersifat promotif dan preventif

kepada Jemaah Haji yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau

dengan melibatkan peran serta masyarakat.

D. Upaya kesehatan dalam bentuk tanggap cepat dan perlindungan spesifik untuk

melindungi keselamatan Jemaah Haji pada seluruh tahapan penyelenggaraan ibadah haji.

E. Upaya kesehatan dalam bentuk kunjungan, dilakukan kepada Jemaah Haji pada

seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.

6
. Manasik kesehatan haji merupakan suatu proses untuk mengubah perilaku jemaah haji

dalam meningkatkan status kesehatannya sehingga dapat menjalankan ibadah haji sesuai

syariat Islam. Apakah tujuan dari pemberian Manasik Kesehatan Haji pada jemaah haji?

A. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Jemaah haji tentang vaksinasi

Meningitis Meningokokus
B. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Jemaah haji tentang vaksinasi COVID-

19

C. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman jemaah haji agar tentang ibadah haji

D. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman jemaah haji tentang pembinaan

kesehatan haji.

E. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman jemaah haji agar mampu memelihara

kesehatan dan mencegah risiko kesehatan secara mandiri.

7
. Pemberian manasik kesehatan haji merupakan suatu proses untuk mengubah perilaku

jemaah haji dalam meningkatkan status kesehatannya. Bagaimana strategi pemberian

manasik kesehatan haji?

A. Terstruktur, Sistematis dan Masif

B. Terencana, Sukses dan Masif

C. Terstruktur, Strategis dan Masif

D. Terencana, Strategis dan Masif

E. Terencana, Sistematis dan Masif

8
. Manasik kesehatan haji harus diselenggarakan secara terstruktur, sistematis, dan masif.

Apakah makna kata “terstuktur” pada manasik kesehatan haji?

A. Dilaksanakan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga puskesmas sesuai

kewenangannya

B. Dilaksanakan dilaksanakan melalui proses perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi dari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

C. Dilaksanakan oleh pengelola kesehatan haji Kabupaten/Kota

D. Dilaksanakan dari Aceh hingga Papua

E. Dilaksanakan dilakukan secara mandiri oleh organisasi masyarakat Islam dan

organisasi seminat yang memiliki kapasitas dan sumber daya.


9
. Manasik kesehatan haji adalah proses pemberian informasi kepada jemaah haji yang

bersifat promotif dan preventif tentang pembinaan, pelayanan dan pelindungan kesehatan

sebelum keberangkatan, selama ibadah haji, dan setelah ibadah haji. Diberikan secara

berkelanjutan sejak mendaftar sebagai jemaah haji mengikuti tahapan perjalanan jemaah

haji di tanah air dan di tanah suci. Bagaimanakah Tahapan Manasik Kesehatan Haji?

A. Masa Tunggu - Masa Embarkasi - Masa Keberangkatan - Masa Operasional haji -

Masa Debarkasi Haji

B. Masa Tunggu - Masa Keberangkatan - Masa Embarkasi - Masa Operasional haji -

Masa Debarkasi Haji

C. Masa Keberangkatan - Masa Embarkasi - Masa Operasional haji - Masa Debarkasi

Haji

D. Niat - Ihram - Thawaf - Sa’I - Tahallul

E. Memakai masker - Menjaga jarak - Mencuci tangan - Menghindari kerumunan -

Mengurangi mobilitas

10
. Manasik kesehatan haji menerapkan strategi koordinasi, kolaborasi, dan integrasi

dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, Dinas Kesehatan Provinsi/

Kabupaten/kota, organisasi masyarakat Islam, organisasi profesi dan organisasi seminat.

Bagaimana pemberian informasi Manasik Kesehatan Haji?

A. Informasi manasik kesehatan haji yang disampaikan harus terstandar dan konsisten

sehingga pelaksana manasik kesehatan haji dapat memberikan informasi yang sama dan

tidak bertentangan satusama lain

B. Sosialisasi kesehatan haji secara langsung

C. Peningkatan pelayanan Kesehatan haji di Arab Saudi

D. Sosialisasi kesehatan haji secara interaktif

E. Pada pelatihan TKHI dan PPIH yang terintegrasi dengan Kementerian Agama
11
. Jemaah haji akan menempuh perjalanan jauh menuju ke Arab Saudi dengan

menggunakan pesawat. Kondisi selama dipesawat yang membatasi aktifitas dengan posisi

duduk rapat, menggunakan AC, kemudian sarana buang air yang terbatas dan tidak

familiar bagi jemaah haji terutama jemaah lansia mengakibatkan jemaah membatasi untuk

minum.

A. Sesak Nafas

B. Diare

C. Dehidrasi

D. Kelelahan

E. Sakit Kepala

12
. Jemaah haji harus menempuh perjalanan udara yang cukup lama dengan menggunakan

pesawat terbang, dari Tanah Air ke Arab Saudi begitupun sebaliknya. Agar kondisi

kesehatan tetap terjaga dengan baik selama melakukan perjalanan, sebaiknya petugas

dapat menyampaikan hal-hal yang dapat dilakukan oleh jemaah haji di dalam pesawat.

Upaya apakah yang dapat menjaga kondisi kesehatan agar tetap baik selama melakukan

perjalanan dalam pesawat?

A. Tidur 9 jam dan istirahat selama di pesawat.

B. Melakukan peregangan tubuh di dalam pesawat dan hindari duduk statis dengan

melipat tungkai/kaki.

C. Menggunakan baju hangat, selimut dan kaos kaki, membatasi minum air agar tidak

sering BAK.

D. Berjalan-jalan di pesawat

E. Pelembab kulit dan bibir tidak perlu digunakan.

13
. Beberapa potensi gangguan kesehatan dapat timbul pada jemaah haji saat melakukan

penerbangan yang cukup lama. Ada beberapa potensi gangguan seperti Jet Lag.

Penyesuaian umumnya lebih cepat jika penerbangan dilakukan ke arah barat dibandingkan
penerbangan ke arah timur. Hal ini dikarenakan penerbangan menuju barat mengikuti

perjalanan matahari, sehingga waktu siang akan lebih lama. Salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk mengatasi Jet Lag adalah?

A. Minum kopi dan teh.

B. Tidur sepanjang perjalanan.

C. Tidak tertidur selama dalam perjalanan.

D. Melakukan peregangan otot.

E. Usahakan tetap terjaga satu jam sebelum mendarat.

14
. Saat di pesawat jemaah haji berisiko mengalami dehidrasi karena kadar kelembaban yang

rendah di dalam kabin pesawat. Maka dari itu disarankan kepada jemaah haji untuk

menjaga cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi selama diatas pesawat. Apa saja

yang dapat dilakukan mencegah dehidrasi di atas pesawat?

A. Minum air putih minimal 700 ml (2 gelas) setiap jam, Posisikan badan senyaman

mungkin dan melakukan peregangan tubuh.

B. Minum air putih minimal 300 ml (1 gelas) setiap 2 jam, menggunakan pelembab kulit

dan bibir dan melakukan peregangan tubuh.

C. Minum air putih minimal 300 ml (1 gelas) setiap jam, Posisikan badan senyaman

mungkin dan melakukan peregangan tubuh.

D. Minum air putih minimal 200 ml (1 gelas) setiap jam, menggunakan selimut, dan

memakai kaos kaki

E. Minum air putih minimal 200 ml (1 gelas) setiap 2 jam, menggunakan pelembab kulit

dan bibir dan memakai kaos kaki.

15
. Mabuk udara dapat terjadi pada setiap orang, hal ini disebabkan karena koordinasi mata

dan sistem vestibular di telinga bagian dalam tidak bekerja selaras saat mengirimkan

informasi ke otak. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah mabuk udara, antara lain?

A. Minum teh hangat, konsumsi makanan yang diberikan di pesawat dan posisikan

badan senyaman mungkin


B. Minum obat anti mabuk, longgarkan sabuk pengaman, gosok perut dan anggota

tubuh dengan minyak angin supaya aliran darah lancar

C. Minum kopi panas, konsumsi makanan yang diberikan di pesawat dan posisikan

badan senyaman mungkin

D. Minum air putih minimal 300 mL (1 gelas) setiap jam dan makan secukupnya,

melakukan peregangan

E. Membatasi konsumsi makanan atau minuman dan istirahat yang cukup, melakukan

peregangan

16
. Tawaf merupakan ibadah fisik yang dilakukan dengan berjalan kaki mengelilingi Kabah

sebanyak tujuh kali putaran, kegiatan ini dilakukan di tengah kumpulan massa. Kondisi

tersebut berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Di bawah ini tindakan yang dapat

mengurangi risiko kesehatan pada saat melakukan Tawaf adalah?

A. Melakukan tawaf beramai-ramai dan berdesakan

B. Tidak menggunakan payung saat tawaf

C. Menggunakan masker selama tawaf untuk menghindari penularan penyakit

D. Melaksanakan tawaf walaupun badan merasa lelah

E. Melakukan tawaf terburu-buru dan tidak peduli kondisi badan

17
. Jemaah haji akan mendapatkan paket Alat Pelindung Diri (APD) yang harus dibawa ke

Arab Saudi. Karena berguna bagi jemaah haji untuk melindungi diri dari penyakit. Selama

melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk selalu menggunakan alat pelindung diri. Di

bawah ini adalah alat pelindung diri yang digunakan untuk mencegah sengatan panas

(heat stroke) adalah?

A. Topi, baju rompi, masker dan alas kaki

B. Payung, baju rompi, masker dan sarung tangan

C. Topi, semprotan air, masker dan kaos kaki

D. Payung, semprotan air, masker dan alas kaki

E. Topi, jaket tebal, masker dan sepatu


18
. Pada saat di hotel jemaah diharapkan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta

lingkungan. Jemaah haji Indonesia biasanya juga melakukan aktivitas seperti berbelanja

baik di pusat perbelanjaan maupun makan di rumah makan/ restoran. Hal ini berpotensi

jemaah haji dapat tertular berbagai penyakit. Agar jemaah haji tetap sehat saat di hotel

dianjurkan untuk?

A. Rutin melakukan senam baik secara mandiri maupun bersama teman-teman

B. Menggunakan masker secara baik dan benar

C. Menggunakan payung untuk melindungi diri dari sengatan panas

D. Istirahat yang cukup, tidur minimal 6 – 8 jam sehari

E. Menggunakan topi untuk melindungi diri dari sengatan panas

19
. Sai dilakukan dalam ruang tertutup sehingga terhindar dari sengatan panas meskipun

dilakukan di siang hari. Namun karena jarak tempuhnya yang lebih jauh dan dilakukan

setelah Tawaf, maka risiko kesehatan yang paling sering ditemui adalah kelelahan fisik.

Agar jemaah haji terhindar dari kelelahan fisik, hal yang harus diperhatikan adalah?

A. Minum air putih minimal satu gelas (200 ml) tiap jam

B. Pakai Topi

C. Istirahat sejenak setelah Tawaf untuk memulihkan tenaga

D. Pakai Masker

E. Minum zamzam dan konsumsi makanan ringan seperti kurma atau roti untuk

menambah energi

20
. Mabit di Muzdalifah dilakukan di lapangan terbuka sehingga terpapar dengan udara luar

dan debu. Selain itu jemaah haji telah mengalami kelelahan setelah wukuf di Arafah.

Kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan kambuhnya penyakit kronis pada

jemaah haji. Untuk mencegah masalah kesehatan kambuhnya penyakit kronis pada

jemaah haji hendaknya memperhatikan hal-hal berikut, antara lain?

A. Pakai Masker
B. Mengikuti nasehat tenaga medis

C. Istirahat yang cukup

D. Konsumsi makanan yang disediakan tepat waktu

E. Minum Air

21
. Setelah melakukan perjalanan jauh selama 9 jam, pada saat tiba ditanah air/debarkasi

seorang jemaah haji diminta untuk Mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Health Alert

Card) atau membawa Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH) saat pulang ke

rumah masing-masing. Jika jemaah haji merasa sakit/tidak sehat sebaiknya jemaah haji?

A. Menghubungi petugas rumah sakit

B. Melakukan jalan ke mall

C. Menghubungi keluarga terdekat

D. Menghubungi petugas kesehatan jika merasa sakit.

E. Melakukan syukuran

22
. Sesuatu hal yang dianjurkan untuk ditinggalkan dan mendapat pahala jika meninggalkan

hal tersebut, tetapi apabila dikerjakan tidak berdosa, disebut

A. Mubah

B. Haram

C. Sunah

D. Makruh

E. Wajib

23
. Pengertian dari Maslahatul Mursalah adalah

A. Keputusan untuk kebaikan Ummat

B. Kebiasaan yang baik

C. Majelis Ummat
D. Kesepakatan para Ulama

E. Perumpamaan

24
. Keadaan seseorang yang telah melakukan dua diantara tiga perbuatan : misalnya

melontar jamarah aqabah dan bercukur, dan tawaf ifadah serta sa’i, disebut

A. Tahallul Akhir

B. Tahallul Awal

C. Tahallul

D. Tahallul wajib

E. Tahallul Tsani

25
. Balasan dari Haji Mabrur sesuai Hadits Rasulullah SAW adalah

A. Sertifikat Haji dari pemerintah

B. Pengampunan dosa

C. Syurga

D. Neraka

E. Penambahan Pahala

26
. Bangunan Ka’bah terletak di tengah – tengah masjid ?

A. Masjid Qishas

B. Masjidil Aqsa

C. Masjid Quba

D. Masjidil Haram

E. Masjidil Nabawi
27
. Kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang

terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga Jemaah Haji

dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan agama Islam

A. Istithaah Kebugaran Jemaah Haji

B. Istithaah Kesehatan Jemaah Haji

C. Istithaah Mabrur Jemaah Haji

D. Istithaah rohani Jemaah Haji

E. Istithaah Jasmani Jemaah Haji

28
. Sebutkan nomor dan tahun Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

yang mengatur tentang penyelenggaraan kesehatan jemaah haji

A. Nomor 32 Tahun 2016

B. Nomor 12 Tahun 2012

C. Nomor 62 Tahun 2016

D. Nomor 62 Tahun 2015

E. Nomor 23 Tahun 2016

29
. Terhadap Jemaah Haji harus dilakukan Pemeriksaan Kesehatan dan Pembinaan

Kesehatan Jemaah Haji dalam rangka Istithaah Kesehatan Haji, dalam Permenkes no 15

tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan jemaah haji pernyataan ini terdapat pada

A. Pasal 3

B. Pasal 4

C. Pasal 5

D. Pasal 2

E. Pasal 6
30
. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebagai dasar pelaksanaan pembinaan kesehatan

jemaah haji dalam rangka Istithaah Kesehatan jemaah haji, dalam Permenkes no 15 tahun

2016 tentang Istithaah Kesehatan jemaah haji pernyataan ini terdapat pada

A. Pasal 4

B. Pasal 2

C. Pasal 6

D. Pasal 3

E. Pasal 5

31
. Dalam rangka penyelenggaraan Istithaah Kesehatan Haji, dinas kesehatan

kabupaten/kota membentuk tim penyelenggara kesehatan haji di wilayahnya, dalam

Permenkes no 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan jemaah haji pernyataan ini

terdapat pada

A. Pasal 6

B. Pasal 2

C. Pasal 5

D. Pasal 4

E. Pasal 3

32
. Pemeriksaan kesehatan tahap masa embarkasi dilaksanakan oleh PPIH Embarkasi Bidang

Kesehatan di embarkasi untuk menetapkan

A. Status kesehatan Risiko Tinggi atau Tidak Risiko Tinggi

B. Status Istithaah Kesehatan jemaah haji

C. Sehat atau tidak sehat

D. Laik atau tidak Laik Terbang

E. Vaksinasi jemaah haji

Anda mungkin juga menyukai