Cover Rempah 2
Cover Rempah 2
Disusun Oleh :
AHMAD ALAM AKBAR
193020403013
Kelompok I
i
LEMBAR PENGESAHAN
TEKNOLOGI INDUSTRI BAHAN PENYEGAR DAN
REMPAH
ASISTEN PRAKTIKUM
SAKKAP SIHOTANG
CGA 118 007
ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum........................................................................... 2
II. LANDASAN TEORI
2.1 Wedang Uwuh .............................................................................. 3
2.2 Morfologi Tanaman ....................................................................... 3
2.3 Komponen Penyusun dan Senyawa Spesifik Bahan ...................... 6
2.4 Manfaat Bahan Rempah ................................................................. 8
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat ......................................................................... 12
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................... 12
3.3 Prosedur Kerja ............................................................................... 12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan ........................................................................... 13
4.2 Pembahasan .................................................................................... 14
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 16
5.1 Saran .............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
1
I. PENDAHULUAN
saling membungkus. Daun jahe merupakan tipe daun tunggal dan memiliki
pelepah serta seludang daun. Bentuk helai daunnya sempit dan panjangnya sekitar
15-23 cm sedangkan lebarnya hanya sekitar 1,5 cm. Daun ini tumbuh berselingan.
Daunnya memiliki tepi yang rata, ujung daun meruncing namun pangkalnya
tumpul. Daun jahe memiliki pertulangan daun yang sejajar dan seluruh
permukaan daunnya licin. Bunga jahe menyembul dari permukaan tanah
bentuknya bulat seperti tongkat atau bulat dengan panjang tangkai sekitar 25 cm.
Bunga ini merupakan malai yang tersusundari beberapa bunga. Bunga jahe
memiliki aroma yang sangat tajam dan berbau seperti jahe. Bunga jahe memiliki
mahkota bunga yang berbentuk tabung sepanjang 2 – 2,5 cm dan jumlah
kelopaknya 3 buah berwarna putih kekuningan, memiliki kepala sari yang
berwarna ungu dan dua tangkai putik oleh karena itu bunga jahae merupakan
bunga hermaprodit. Bunga jahe dilindungi oleh daun pelindung yang berwarna
hijau (Astina, 2010).
Kayu secang biasa tumbuh di daerah tropis umumnya di tempat terbuka
sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan laut seperti di pegunungan namun
tidak bersuhu terlalu dingin. Kayu secang termasuk suku Caesalpiniaceae.
Memiliki nama berbeda di setiap daerah seperti cang (Bali), sepang (Sasak), kayu
sena (Manado), naga, sapang (Makassar), soga jawa (Jawa), kayu secang
(Madura), secang (Sunda), sepeung, sopang, cacang (Sumatra), sepang (Bugis),
sawala, hinianga, sinyhiaga, singiang (Halmahera Utara), sepen (Halmahera
Selatan), lacang (Minangkabau), sepel (Timor), hape (Sawu), hong (Alor)
(Karlina et al., 2012). Secang adalah tanaman berkayu yang biasa dimanfaatkan
bagian batangnya (Praja, 2015). Batang kayu secang berbentuk bulat, berwarna
hijau kecokelatan memberikan warna merah bila serutan kayunya direbus
(Padmaningrum et al., 2012).
Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) merupakan tanaman pohon dengan
batang besar berkayu keras yang tingginya mencapai 20–30 m. Tanaman ini
mampu bertahan hidup hingga lebih dari 100 tahun dan tumbuh dengan baik di
daerah tropis dengan ketinggian 600–1000 meter di atas permukaan laut (dpl).
Tanaman cengkeh memiliki 4 jenis akar yaitu akar tunggang, akar lateral, akar
5
serabut dan akar rambut. Daun dari tanaman cengkeh merupakan daun tunggal
yang kaku dan bertangkai tebal dengan panjang tangkai daun sekitar 2–3 cm
(Nuraini, 2014). Daun cengkeh berbentuk lonjong dengan ujung yang runcing,
tepi rata, tulang daun menyirip, panjang daun 6–13 cm dan lebarnya 2,5–5 cm.
Daun cengkeh muda berwarna hijau muda, sedangkan daun cengkeh tua berwarna
hijau kemerahan (Kardinan, 2003). Tanaman cengkeh mulai berbunga setelah
berumur 4,5–8,5 tahun, tergantung keadaan lingkungannya. Bunga cengkeh
merupakan bunga tunggal berukuran kecil dengan panjang 1–2 cm dan tersusun
dalam satu tandan yang keluar pada ujung-ujung ranting. Setiap tandan terdiri dari
2–3 cabang malai yang bisa bercabang lagi. Jumlah bunga per malai bisa
mencapai lebih dari 15 kuntum. Bunga cengkeh muda berwarna hijau muda,
kemudian berubah menjadi kuning pucat kehijauan dan berubah menjadi
kemerahan apabila sudah tua. Bunga cengkeh kering akan berwarna coklat
kehitaman dan berasa pedas karena mengandung minyak atsiri (Thomas, 2007).
Kapulaga merupakan tanaman tahunan berupa perdu dengan tinggi 1,5 m,
berbatang semu, buahnya berbentuk bulat, membentuk anakan berwarna hijau.
Mempunyai daun tunggal yang tersebar, berbentuk lanset, ujung runcing dengan
tepi rata.Pangkal daun berbentuk runcing dengan panjang 25-35 cm dan lebar 10-
12 cm, pertulangan menyirip dan berwarna hijau (Maryani, 2003). Batang
kapulaga disebut batang semu, karena terbungkus oleh pelepah daun yang
berwarna hijau, bentuk batang bulat, tumbuh tegak, tingginya sekitar 1-3 m.
Batang tumbuh dari rizome yang berada di bawah permukaan tanah, satu rumpun
bisa mencapai 20-30 batang semu, batang tua akan mati dan diganti oleh batang
muda yang tumbuh dari rizoma lain. Kapulaga berbunga majemuk, berbentuk
bonggol yang terletak di pangkal batang dengan panjang kelopak bunga 12,5 cm
di kepala sari terbentuk elips dengan panjang 2 mm, tangkai putik tidak berbulu,
dan berbentuk mangkok. Mahkota berbentuk tabung dengan panjang 12,5 mm,
berwarna putih atau putih kekuningan. Mahkota berbuah kotak dengan biji kecil
berwarna hitam (Maryani, 2003).
Tanaman serai merupakan tanaman dengan habitus terna perenial yang
tergolong suku rumput-rumputan. Tanaman serai mampu tumbuh sampai 1-1,5 m.
6
Panjang daunnya mencapai 70-80 cm dan lebarnya 2-5 cm, berwarna hijau muda,
kasar dan memiliki aroma yang kuat. Serai memiliki akar yang besar dan
merupakan jenis akar serabut yang berimpang pendek. Batang serai bergerombol
dan berumbi, serta lunak dan berongga. Isi batangnya merupakan pelepah umbi
pada pucuk dan berwarna putih kekuningan. Namun ada juga yang berwarna putih
keunguan atau kemerahan. Daun tanaman serai berwarna hijau dan tidak
bertangkai. Daunnya kesat, panjang, runcing dan memiliki bentuk seperti pita
yang makin ke ujung makin runcing dan berbau citrus ketika daunnya diremas.
Daunnya juga memiliki tepi yang kasar dan tajam. Tulang daun tanaman serai
tersusun sejajar dan letaknya tersebar pada batang. Panjang daunnya sekitar 50-
100 cm sedangkan lebarnya kirakira 2 cm. Daging daun tipis, serta pada
permukaan dan bagian bawah daunnya berbulu halus. Tanaman serai jenis ini
jarang sekali memiliki bunga. Jika ada, bunganya tidak memiliki mahkota dan
merupakan bunga berbentuk bulir majemuk, bertangkai atau duduk, berdaun
pelindung nyata dan biasanya berwarna putih. Buah dan bijinya juga jarang sekali
atau bahkan tidak memiliki buah maupun biji (Wijayakusuma, 2005).
yang disebut salisilat. Untuk mendapatkan efek antikoagulan dari salisilat alami,
jahe dapat dikonsumsi dalam kondisi segar atau kering secara teratur
(Astina, 2010).
Manfaat dari mengonsumsi cengkeh adalah Cengkeh digunakan untuk
meredakan sakit perut dan meredakan batuk berdahak. Selain itu, ekstrak cengkeh
yang dijadikan minyak juga digunakan untuk mengatasi diare, perut kembung,
mual dan muntah, hernia dan bau mulut (Rismunandar, 1990).
Kapulaga dapat merangsang produksi air liur yang membantu proses
pencernaan makanan. Kapulaga juga mengandung serat yang bermanfaat
mencegah sembelit. Selain itu, kapulaga juga dipercaya bisa mengurangi produksi
gas dalam lambung (Maryani, 2003).
Manfaat mengonsumsi kayu manis, yaitu; a) Kandungan
antioksidan polifenol dan flavonoid dalam kayu manis menjadikannya baik untuk
dikonsumsi guna mengatasi peradangan, mempercepat pemulihan luka, dan
mencegah kerusakan sel dan jaringan tubuh akibat radikal bebas; b) Beberapa riset
menunjukkan bahwa ekstrak kayu manis dapat menurunkan kadar gula darah dan
menjaganya tetap stabil (Thomas, 2007).
Ada beberapa manfaat mengonsumsi serai seperti meningkatkan kekebalan
tubuh, mengurangi kolesterol dalam darah, meningkatkan kualitas tidur, dan
menghilangkan rasa sakit. Minyak atsiri dari bahan serai ini bisa mengusir
nyamuk, menyegarkan udara, dan mengurangi stress (Wijayakusuma, 2005).
8
1. 5 5 6
2. 5 6 6
3. 3 6 3
4. 4 5 6
5. 5 6 5
6. 5 6 6
7. 5 5 6
8. 4 5 4
9. 5 5 5
Responden
5.4
5.2
5
4.8
Responden
4.6
4.4
4.2
Warna
Aroma
rasa
10
4.2 Pembahasan
Pada praktikum Teknologi Bahan Penyegar Dan Rempah materi Pengolahan
Bahan Rempah. Kelompok 1 membuat pengolahan bahan rempah menjadi
minuman tradisional Wedang Uwuh, minuman tradisional ini terbuat dari
beberapa bahah rempah-rempahan. Langkah pertama yaitu menyiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan dalam pengolahan minuman tradisional wedang
uwuh, bahan utama yang digunakan antara lain; cengkeh, kayu secang, daun serai,
jahe, kapulaga dan kayu manis. Alat yang digunakan yaitu; pisau, kompor dan
panci. Setelah semua alat dan bahan tersedia langkah selanjutnya mencuci bahan
agar bahan bersih dan aman untuk dikonsumsi. Lalu jemur bahan dibawah sinar
matahari untuk mengurangi kadar air nya. Mengambil simplisia sesuai takaran
untuk 200 ml wedang uwuh. Didihkan air sebanyak 200 ml lalu masukkan semua
simplisia kedalam panci. Kemudia angkat dan masukkan kedalam gelas. Jadilah
wedang uwuh sebanyak 200 ml.
Metode pengujian yang digunakan adalah metode uji organoleptik, tujuan
dari menggunakan metode uji organoleptik adalah untuk mengetahui rating
kesukaan dari para pengujinya. Setelah dilakukan uji organoleptik didapatkan
hasil pangamatan dan dirata-ratakan untuk kesukaan terhadap warna sampel
adalah 4,5. Rata-rata kesukaan terhadap aroma dari wedang uwuh adalah 5,4.
Sedangkan nilai rata-rata dari rasa untuk wedang uwuh yaitu 5,2.
11
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Rempah adalah jenis tanaman yang memiliki kandungan senyawa fitokimia,
senyawa ini dapat berperan dalam memberikan rasa, warna dan aroma dalam
makanan. Hal ini lah yang membuat rempah sangat bermanfaat dalam kesehatan
dan bumbu suatu masakan. Pengolahan peroduk berbahan dasar rempah sangatlah
banyak salah satunya yaitu minuman tradisional Wedang Uwuh, minuman ini
berasal dari daerah Yogyakarta, manfaat dari Mengonsumsi Wedang uwuh adalah
menghangatkan badan dan juga dapat meningkatkan imunitas dalam tubuh.
Pengolahan wedang uwuh bisa dikatakan sangatlah mudah, karena prosesnya
hanya pencucian, pemotongan, penjemuran dan perebusan.
5.2 Saran
Menurut saya alangkah lebih baik setiap praktikan agar lebih teliti dan
berhati-hati dalam proses pengolahan produknya, agar produk yang dihasilkan
memiliki kualitas yang baik.
12
DAFTAR PUSTAKA