Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ida Ayu Putu Sharira Kirana

NIM : 2112521022
Mata Kuliah : Ekonomi Politik Global
Program Studi : Hubungan Internasional

Review Film Let’s Make Money

Film ini dimulai dengan adegan situs tambang emas yang sedang di ekstraksi dan
berlokasi di Ghana, Afrika. Bagaimana selanjutnya emas di produksi di Balerna, Switzerland, di
mana setelah produksi hanya 3% untuk negara Afrika dan 97% untuk negara-negara barat.
Berikutnya dilanjutkan dengan adegan seorang pebisnis kelas atas di Singapur yang sedang
diskusi mengenai investasi melalui telepon, dan setelah itu pebisnis tersebut menjelaskan lebih
mengenai bagaimana tinggal di Singapur para investor seperti dia sangat dibutuhkan, sehingga
harga pajak untuk mereka murah. Singapore berusaha untuk menjadi negara global financial
center. Berikutnya kita pergi ke adegan di wilayah Chennai, India bagaimana banyak warganya
terlihat tidur di pinggir jalan bahkan di tengah-tengah pantai. Pebisnis asing bisa beli tanah
dengan mudah dan harga yang murah di negara India, dan merasa sangat diuntungkan dengan
sistem tersebut. Berikutnya muncul seorang wanita yang menjelaskan bagaimana masyarakat
sekitarnya hidup dengan kondisi yang sangat miskin. Pebisnis asing juga menjelaskan mengenai
perbedaan ketertarikan mahasiswa Eropa dalam belajar sosiolog dan ingin menjadi guru dan
mahasiswa India engineering, namun sistemnya tetap membuat para warga India lebih miskin.
Banyak lokal menjadi pekerja buruh, dan pebisnis asing tersebut melihat kondisi pabriknya.
Diskusi mengenai cheaper labour, guna menjadi lebih efisien dalam pabriknya. Warga India
bayar pajak, tetapi pendapatannya diberi kepada investor asing, sehingga pemerintah tidak
mempunyai cukup uang untuk memberdayakan kehidupan warga sendiri. Para investor merasa
bahwa mereka tidak memilik kewajiban bagaimana pabriknya membuat polusi dan etik kerja dan
lain-lainnya di dalamnya. Pertumbuhan ekonomi tidak untuk warga masyarakat biasa di India
tetapi untuk mereka para pebisnis kelas atas. Berikutnya kita dibawa ke wilayah London,
England dan seorang economist developer diskusi bagaimana mengubah krisis ekonomi di masa
lalu melakukan perubahan hingga sampai cheap capital. Jika capital kita terus meningkat, utang
akan terbentuk di wilayah lain. Burkina Faso, Afrika dimana diperlihatkan bahwa ada ladang
kapas yang dulunya diambil besar-besaran dan uangnya pun juga diambil. Para pekerja buruh
yang memetik kapas digaji sangat rendah, bagaimana merekalah yang melakukan kerja paling
keras tetapi sangat dirugikan. Walaupun kapasnya dianggap terbaik dan termahal di dunia, tetap
tidak mampu untuk membayar para pekerja buruh dengan harga yang adil. Walaupun Amerika
serikat merupakan negara yang mempraktekkan liberalisme ekonomi, tetapi tetap melakukan
proteksionisme dan mengsubsidi produksi kapas mereka dan memaksa negara afrika untuk
menerapkan liberalisme ekonomi. Para investor hanya tertarik untuk mengekstrak segala bahan
mentah sampai habis. Apabila Amerika tidak mengsubsidi kapasnya bisa saja burkina faso
menghasilkan profit. Bahkan menjual tanah guna mendapatkan sedikit uang. Dan salah satu efek
sampingnya ialah anak-anak tidak bisa ke sekolah dan terpaksa untuk ikut kerja.

Paradigma Merkantilis Paradigma Liberalis Paradigma Strukturalisme

- Adegan saat tambang emas - Adegan di mana diperlihatkan - Adegan saat para
di wilayah Ghana, Afrika di bahwa Amerika Serikat pebisnis asing datang ke
ekstrak sebanyak mungkin merupakan negara yang pabriknya dan
dan diproduksi di wilayah menganut liberalisme ekonomi membentuk strategi
Switzerland namun hanya dan menuntuk negara lain untuk untuk mendapatkan
3% untung produksi menganut sistem yang sama, pekerja yang banyak dan
kembali ke Afrika, tetapi AS mengsubsidi produk kompeten namun dengan
sedangkan 97% untung kapas di negaranya, sehingga gaji yang rendah guna
produksi ke negara barat. membebani para pekerja buruh di menjadi efisien
- Adegan kapas-kapas di Burkina Fasso. Tetapi dikritik - Adegan saat para buruh
Burkina Fasso yang dipetik bahwa AS justru menerapkan tidak hanya wanita
dengan jumlah banyak oleh proteksionisme, bukan namun anak-anak juga
para buruh dan mereka librealisme ekonomi. harus kerja demi gaji
dirugikan. Karena para - Adengan ketika pebisnis di yang kecil di wilayah
investor hanya tertarik Singapur menjelaskan bagaimana Afrika, karena tidak
untuk mengambil bahan investor privat sangat dibayar dengan adil.
baku sebanyak-banyaknya. diuntungkan melalui sistem (karena strukturalisme
(karena merkantilisme liberalisasi ekonomi yang ada di mengkritik adanya
fokus kepada bagaimana Singapur struktur yang tidak adil
mengoptimalkan kekuatan (karena liberalisasi ekonomi dalam politik ekonomi
ekonomi negara melalui bertujuan untuk memberi sehingga menimbulkan
penyedia raw material dan kebebasan terhadap sektor privat kesenjangan sosial)
untung bagi pengolah raw dibandingkan sektor milik
material.) negara)

Anda mungkin juga menyukai