Anda di halaman 1dari 87

ANALISIS KUANTITAS PENGUNAAN OBAT-OBAT

KARDIOVASKULAR UNTUK PASIEN RAWAT JALAN


DI RSUD KOTA YOGYAKARTA
PERIODE TAHUN 2015-2017

SKRIPSI

Oleh:

ABDUL ROHMAN
14613247

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
ANALISIS KUANTITAS PENGUNAAN OBAT-OBAT
KARDIOVASKULAR UNTUK PASIEN RAWAT JALAN
DI RSUD KOTA YOGYAKARTA
PERIODE TAHUN 2015-2017

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Oleh:

ABDUL ROHMAN
14613247

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
SKRIPSI
ANALISIS KUANTITAS PENGUNAAN OBAT-OBAT
KARDIOVASKULAR UNTUK PASIEN RAWAT JALAN
DI RSUD KOTA YOGYAKARTA
PERIODE TAHUN 2015-2017

Yang diajukan oleh :

ABDUL ROHMAN
14613247

Telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Saepudin, S.Si., M.Si., Ph.D., Mutiara Herawati, M.Sc., Apt.


Apt.
SKRIPSI

ANALISIS KUANTITAS PENGUNAAN OBAT-OBAT


KARDIOVASKULAR UNTUK PASIEN RAWAT JALAN
DI RSUD KOTA YOGYAKARTA
PERIODE TAHUN 2015-2017

Oleh :

ABDUL ROHMAN

14613247

Telah lolos uji etik penelitian


dan dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Islam Indonesia

Tanggal : 15 September 2019

Ketua Penguji : Saepudin, S.Si., M.Si., Ph.D., Apt. (..............)


Anggota Penguji : 1. Mutiara Herawati , M.Sc., Apt. (..............)
2. Mir’a Kemila, M.Sc., Apt. (..............)
3. (..............)

Mengetahui,
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Islam Indonesia

Prof. Riyanto, S.Pd., M.Si., Ph.D.


PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan diterbitkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 15 September 2019


Penulis,

Abdul Rohman
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur penulis ucapkan setinggi-tingginya
atas kehadirat dan nikmat Alah SWT sehingga atas izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS KUANTITAS
PENGGUNAAN OBAT-OBAT KARDIOVASKULAR UNTUK PASIEN
RAWAT JALAN DI RSUD KOTA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN
2015-2017”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat bagi mahasiswa untuk
memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Program Studi Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Islam Indonesia.
Dalam penyusunan skripsi ini, dari awal hingga akhir telah banyak pihak
yang memberikan bantuan dan masukan baik berupa moril maupun materil. Untuk
itu, penulis menghaturkan terimakasih banyak yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua, kakak, mba, adek, dan semua keluarga besar barokah.
Skripsi ini penulis dedikasikan kepada kalian sebagai persembahan kecil
atas segala dukungan, pengorbanan, dan kasih sayang yang selalu diberikan
kepada penulis.
2. Bapak Saepudin, S.Si., M.Si., Ph.D., Apt, selaku dosen pembimbing utama,
Ibu Endang Sulistiowati, M.Sc., Apt dan Ibu Mutiara Herawati, M.Sc., Apt
selaku dosen pembimbing pendamping, yang telah bersedia memberikan
waktunya untuk membimbing, mengarahkan, mendukung, memberikan
masukan dan memberikan kemudahan kepada penulis selama proses
penelitian dan penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Mir’a Kemila, M.Sc., Apt dan Dr. , M.Sc., Apt selaku dosen penguji
yang telah bersedia memberikan waktunya untuk menguji dan memberikan
arahan pada penulis demi terciptanya naskah skripsi yang baik.
4. Bapak Prof. Riyanto, S.Pd., M.Si., Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia yang telah
memberikan sarana dan prasarana bagi penulis.
5. Segenap civitas akademika dan berbagai pihak yang telah banyak membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
6. Elina Febrianti, Siti Nurul Fadila, Reza Marnata Sari, Sri Astututi, Nurul
Aulia Putri dan Riska selaku teman satu tim dalam pengerjaan skripsi ini.
Teman-teman (Renaldi Gigih W.B, Alvaynah Novara, M.Ulul Azmi,
M.Bahraen, Bobby F, Yose K, Adha Panji A, Didit Erwin S, Rinaldi A,
Amirullah P.W, Putri L) yang selama ini selalu bersama dan saling
memberikan suport.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran sebagai bahan
perbaikan. Akhir kata, penulis berharap semoga Alah SWT membalas kebaikan
semua pihak yang turut membantu dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, 15 September 2019


Penulis

Abdul Rohman
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................

HALAMAN PERNYATAAN...................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................viii

DAFTAR TABEL.......................................................................................................

DAFTAR GAMBAR................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................

INTISARI.................................................................................................................xiii

ABSTRAC................................................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
1.1. Latar Belakang Masalah........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................................
1.4. Manfaat Penelitian.................................................................................................

BAB II STUDI PUSTAKA........................................................................................


2.1. Penyakit Kardiovaskular........................................................................................
2.1.1. Epidemiologi Penyakit Kardiovaskular.....................................................
2.1.2. Penggunaan Obat-obat Kardiovaskular.....................................................
2.2. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO).........................................................................
2.2.1. Definisi dan Ruang Lingkup EPO.............................................................
2.2.2. Sejarah Metode ATC/DDD........................................................................
2.2.3. Metode DU90%.......................................................................................

BAB IIIMETODE PENELITIAN...........................................................................


3.1. Rancangan Penelitian...........................................................................................
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................................
3.3. Populasi dan Sampel............................................................................................
3.4. Definisi Operasional Variabel.............................................................................
3.5. Pengambilan Data................................................................................................
3.6. Pengolahan dan Analisis Data.............................................................................
3.6.1. Perhitungan Kuantitas Penggunaan Obat.................................................
3.6.2. Profil DU90%..........................................................................................
3.7. Skema Penelitian..................................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................


4.1. Gambaran Umum Hasil Penelitian......................................................................
4.1.1. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Jumlah Kunjungan Kasus
Kardiovaskular..................................................................................................
4.1.2. Profil Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan dan Kasus sepuluh Besar
Kardiovaskular Periode Tahun 2015-2017........................................................
4.2. Profil Penggunaan Obat Berdasarkan Klasifikasi ATC/DDD.............................
4.2.1. Profil Penggunaan Obat Rawat Jalan Berdasarkan Klasifikasi
ATC/DDD di RSUD Kota Yogyakarta Selama Tahun 2015-2017..................
4.3. Penggunaan Obat-obat Kardiovaskular Berdasarkan DU90%............................
4.3.1. Drug Utilization 90% (DU 90%) Tahun 2015-2017...............................
4.3.2. Perubahan Penggunaan Obat-obat Kardiovaskular selama Periode
Tahun 2015-2017...............................................................................................
4.4. Keterbatasan Peneliti...........................................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................


5.1. Kesimpulan..........................................................................................................
5.2. Saran....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

LAMPIRAN..............................................................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kode Level Pertama pada Sistem ATC..................................................8
Tabel 2.2 Pengkodean ATC Lisinopril...................................................................9
Tabel 4.1 Jumlah kunjungan pasien rawat jalan selama periode tahun 2015-2017
di RSUD Kota Yogyakarta……………………………………….…………………
16
Tabel 4.2 Daftar profil 10 penyakit terbesar pada tahun 2015……………………
16
Tabel 4.3 Daftar profil 10 penyakit terbesar pada tahun 2016……………………
16
Tabel 4.4 Daftar profil 10 penyakit terbesar pada tahun 2017……………………
17
Tabel 4.5 Jumlah total kuantitas pengunaan obat-obat kardiovaskular untuk
pasien rawat jalan di RSUD Kota Yogyakarta selama periode tahun 2015-
2017………..19
Tabel 4.6 Profil penggunaan obat kardiovaskular berdasarkan golongan obatyang
digunakan di RSUD Kota Yogyakarta periode tahun 2105-
2017………………...20
Tabel 4.7 Profil penggunaan obat kardiovaskular yang digunakan di RSUD Kota
Yogyakarta selama periode 2015-2017 serta total DDD/1000 KPRJ
pertahun…..22
Tabel 4.8 Persentase penggunaan obat kardiovaskular periode tahun
2015……...24
Tabel 4.9 Persentase penggunaan obat kardiovaskular periode tahun
2016……...24 Tabel 4.10 Persentase penggunaan obat kardiovaskular periode
tahun 2017..…...24
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pengkodean ATC
Lisinopril………………………………………..8
Gambar 4.1 Obat-obat kardiovaskular yang masuk dalam segmen DU90% dan
mengalami perubahan kuantitas penggunaan obat di RSUD Kota Yogyakarta
selama tahun 2015-
2017………………………………………………………….25
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat ujin penelitian rumah sakit…………..………………………


31
Lampiran 2. Surat Ijin Dinas Penanaman Modal dan Perizinan..........................32
Lampiran 3. Ethical Clearance.............................................................................33
Lampiran 4. Penggunaan Obat pada Pasien Rawat Jalan berdasarkan Klasifikasi
ATC/DDD Periode Tahun 2015............................................................................34
Lampiran 5. Penggunaan Obat pada Pasien Rawat Jalan berdasarkan Klasifikasi
ATC/DDD Periode Tahun 2016............................................................................36
Lampiran 6. Penggunaan Obat pada Pasien Rawat Jalan berdasarkan Klasifikasi
ATC/DDD Periode Tahun 2017............................................................................38
Lampiran 7. Presentase Penggunaan Obat Kardiovaskular dan DU90% Periode
tahun 2015..............................................................................................................40
Lampiran 8. Presentase Penggunaan Obat Kardiovaskular dan DU90% Periode
tahun 2016..............................................................................................................41
Lampiran 9. Presentase Penggunaan Obat Kardiovaskular dan DU90% Periode
tahun 2017..............................................................................................................42
Lampiran 10. Daftar Nama Obat Kardiovaskular Sesuai Kode ATC Menurut
WHO......................................................................................................................43
Analisis Kuantitas Pengunaan Obat-obat Kardiovaskular pada Pasien Rawat
Jalan di RSUD Kota Yogyakarta
Periode Tahun 2015-2017

Abdul Rohman
Prodi Farmasi

INTISARI

Penggunaan obat-obat kardiovaskular meningkat setiap tahunya, hal ini sebanding


dengan meningkatnya penyakit kardiovaskular. Peningkatan ini berdampak pada
penggunaan obat dan biaya pengobatan, sehingga perlu dilakukan evaluasi terkait
penggunaan obat-obat kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
profil penggunaan obat-obat kardiovaskular berdasarkan kuantitas yang dihitung
dalam metode Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose
(ATC/DDD) dan perubahan penggunaan obat-obat kardiovaskular berdasarkan
profil Drug Utilization 90% (DU90%) pada pasien rawat jalan di RSUD Kota
Yogyakarta periode tahun 2015-2017. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif yang diperoleh dari bagian
instalasi farmasi rumah sakit. Data yang diambil meliputi nama obat, zat aktif,
bentuk sediaan, kekuatan sediaan, dan kuantitas penggunaan obat pada pasien
rawat jalan. Data tersebut dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode
ATC/DDD dan analisis profil penggunaan obat-obat kardiovaskular dengan
metode DU90%. Hasil penelitian ini menunjukan profil obat yang digunakan
adalah amlodipin, furosemid, kandesartan, irbesartan, digoksin, dan bisoprolol.
Kuantitas total penggunaan obat-obat kardiovaskular pada tahun 2015 sebesar
11390,81, pada tahun 2016 sebesar 10324,59, pada tahun 2017 sebesar 11432,76
DDD/1000 KPRJ. Amlodipin merupakan obat dengan penggunaan tertinggi dan
mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Kata kunci: Obat kardiovaskular, ATC/DDD, DU90%.


Quantity Analysis of the Use of Cardiovascular Medicines for Outpatients at
Yogyakarta City Hospital During Period of 2015-2017

Abdul Rohman
Departemen Of Pharmacy

ABSTRAC

The use of cardiovascular drugs is increasing every year, this is proportional to the
increase in cardiovascular disease. This increase has an impact on the use and cost
of treatment, so there needs to be an evaluation related to the use of cardiovascular
drugs. This study aims to determine the profile of the use of cardiovascular drugs
based on the quantity calculated in the Anatomical Therapeutic Chemical/Defined
Daily Dose (ATC/DDD) method and the change in the use of cardiovascular
drugs based on the profile of Drug Utilization 90% (DU90%) in outpatients in
Yogyakarta City Hospital in the period 2015-2017. This research is a descriptive
study with retrospective data collection obtained from the hospital pharmacy
installation. Data taken included the name of the drug, active substance, dosage
form, strength of the dosage, and quantity of drug use in outpatients. The data was
analyzed quantitatively using the ATC/DDD method and analysis the use of
cardiovascular drugs profile with the DU90% method. The results of this study
show the profile of drug use in cardiovascular patients based on the quantity
calculated by the ATC/DDD and DU90% methods. The results of this study
showed the profile of the drugs used were amlodipine, furosemide, candesartan,
irbesartan, digoxin, and bisoprolol. The total quantity of use of cardiovascular
drugs in 2015 was 11390.81, in 2016 it was 10324.59, in 2017 it was 11432.76
DDD / 1000 KPRJ. Amlodipine is the drug with the highest use and is increasing
every year.

Keywords: Drugs Cardiovascular, ATC/DDD, DU90%.


BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah


Menurut World Health Organization (WHO) Penyakit Kardiovaskular atau
Cardiovaskular Diseases (CVD) merupakan penyebab kematian akibat penyakit
tidak menular (PTM) terbesar di dunia. Pada tahun 2013 secara global
diperkirakan telah terjadi lebih dari 54 juta kematian dan 32 % dari kematian ini
disebabkan akibat penyakit kardiovaskular (Mendis et al., 2011; Roth et al.,
2015). Data dari hasil Survei Kesehatan Nasional di Indonesia tahun 2013
menunjukan gambaran bahwa gangguan kardiovaskular merupakan penyebab
kematian utama. Prevalensi tertinggi untuk penyakit kardiovaskular yang
menyebabkan kematian adalah Penyakit Jantung Koroner, yaitu 7,4 juta (42,3%).
Sementara itu di Yogyakarta sendiri didapatkan angka sebesar 11.109 orang yang
mengalami kejadian kematian akibat kardiovaskular (Riskesdas, 2013). Tingginya
angka kematian akibat PTM berdampak besar terhadap alokasi anggaran
kesehatan. Kementerian Kesehatan tahun 2016 mengeluarkan alokasi anggaran
sebesar 65,66 trilyun rupiah dengan realisasi sebesar 57,01 trilyun rupiah. Besar
alokasi maupun realisasi anggaran tahun 2016 mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2015, yaitu alokasi sebesar 54,33 trilyun rupiah dengan
realisasi sebesar 48,85 trilyun rupiah (Kemenkes, 2016).
Pelayanan kefarmasian merupakan suatu pelayanan langsung yang
bertanggung jawab kepada kesembuhan pasien. Tujuannya untuk mencapai hasil
terapi yang optimal, meningkatkan mutu kehidupan pasien dan melindungi pasien
dari penggunaan obat yang tidak rasional. Standar pelayanan kefarmasian
merupakan tolak ukur dan pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menjalankan
pelayanan kefarmasian. Evaluasi penggunaan obat sebagai bagian dari standar
pelayanan kefarmasian, dimana farmasis dituntut untuk secara rutin mengevaluasi
pola penggunaan obat di rumah sakit (Permenkes RI, 2017).
Rekomendasi dari WHO untuk mengevaluasi penggunaan obat secara
kualitatif yaitu dengan menggunakan metode Anatomical Therapeutic
Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD). Metode (ATC/DDD) merupakan
2

sistem klasifikasi pengukuran penggunaan obat, pengembangan penelitian


penggunaan obat dan sekaligus sebagai standar pengukuran internasional.
Perhitungan lebih lanjut menggunakan DU90% yang merupakan metode dari
sistem Defined Daily Dose (DDD) baik berupa data kualitatif maupun data
kuantitatif (WHO, 2016).
Beberapa negara seperti China, Maroko dan Bosnia telah melakukan
evaluasi penggunaan obat kardiovaskular dengan menggunakan metode
ATC/DDD dan DU90%. Menurut penelitian yang sudah dilakukan di China pada
tahun 2007 sampai 2012 penggunaan obat antihipertensi golongan calcium
channel blockers (CCBs), angiotensin receptor blocker (ARB), angiotensin
converting enzyme inhibitor (ACEI), β-blocker, dan diuretik mengalami
peningkatan sebesar 83,35% (Xu et al., 2015). Penelitian serupa yang dilakukan
di Maroko dengan menggunakan data tahun 1991 sampai 2010 menunjukan hasil
yang hampir sama, yaitu jumlah konsumsi obat antihipertensi rawat jalan sebesar
4,37 yang mengalami peningkatan menjadi 23,14 DDD/1000 penduduk/hari
(Azizi et al., 2012). Pada penelitian yang dilakukan di Bosnia, obat antihipertensi
yang paling banyak diresepkan adalah obat golongan ACEI, baik pemberian
tunggal maupun kombinasi dengan diuretik tiazid, dan CCB. Sementara
penggunaan β-blocker dan diuretik tiazid lebih rendah. Penggunaan obat
kardiovaskular dari tahun 2002 sampai 2006 mengalami peningkatan 8 menjadi
12 yang merupakan hasil perhitungan metode DU90% (Pekovic et al., 2009).
Sedangkan di Indonesia penelitian yang dilakukan oleh Evi Purnamasary tahun
2015 menunjukan bahwa obat yang masuk kedalam profil DU 90% dan memiliki
presentase penggunaan tertinggi adalah valsartan pada pasien rawat jalan dan
mecobalamin pada psien rawat inap. Berdasarkan jumlah penggunaan obat di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta didapatkan persentase kesesuain
obat terhadap formularium nasional yaitu sebesar 64,43 % pada pasien rawat jalan
dan 63,55% pada pasien rawat inap (Purnamasary, 2015)
Menurut penelitian Fitriana Yuliastuti, Acmad Purnomo, R. S. (2013)
dampak dari ketidak sesuaian penggunaan obat menyebababkan terjadinya
peningkatan penyakit kardiovaskular dan peningkatan biaya yang harus
3

dikeluarkan oleh pasien, sedangkan dampak dari penggunaan obat yang sesuai
dengan formularium nasional adalah meningkatkan kualitas dan efesiensi biaya
dengan pengobatan di rumah sakit (Yuliastuti and dkk, 2009). Berdasarkan latar
belakang yang telah dipaparkan, analisis kuantitas penggunaan obat-obat
kardiovaskular untuk pasien rawat jalan di RSUD Kota Yogyakarta Menggunakan
metode ATC/DDD dan DU90% penting dan menarik untuk dilakukan penelitian.

I.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana profil pengunaan obat-obat kardiovaskular untuk pasien rawat
jalan di RSUD Kota Yogyakarta selama periode tahun 2015-2017
berdasarkan profil DU90% ?
2. Apakah terdapat perubahan kuantitas dari penggunaan obat-obat
kardiovaskular untuk pasien rawat jalan di RSUD Kota Yogyakarta antara
tahun 2015-2017 berdasarkan kuantitas total dan profil DU90% ?

I.3. Tujuan Penelitian


1. Mengetahui profil penggunaan obat-obat kardiovaskular untuk pasien rawat
jalan di RSUD Kota Yogyakarta selama periode 2015-2017 berdasarkan
profil DU90%.
2. Mengetahui perubahan kuantitas dari penggunaan obat-obat kardiovaskular
untuk pasien rawat jalan di RSUD Kota Yogyakarta antara tahun 2015-2017
berdasarkan kuantitas total dan profil DU90%.

I.4. Manfaat Penelitian


1. Manfaat bagi peneliti sebagai wawasan pengetahuan terkait dengan evaluasi
menggunakan metode ATC/DDD dan DU90%, penggunaan obat-obat
kardiovaskular dari perspektif rumah sakit.
2. Manfaat bagi RSUD Kota Yogyakarta diharapkan dapat menjadi bahan
masukan bagi pihak manajemen rumah sakit untuk mengevaluasi pengunaan
obat-obat kardiovaskular dan sebagai refrensi dalam meningkatkan mutu
pelayanan medis.
BAB II
STUDI PUSTAKA

II.1. Penyakit Kardiovaskular


Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit gangguan pada jantung,
pembuluh darah yang meliputi penyakit jantung koroner, penyakit
serebrovaskular, penyakit jantung rematik dan kondisi lainnya. Empat dari lima
kematian akibat kardiovaskular disebabkan karena serangan jantung dan stroke.
Peningkatan tekanan darah, glukosa, lipid dan kelebihan berat badan (obesitas)
merupakan faktor-faktor pemicu utama timbulnya penyakit kardiovaskular (AHA,
2017). Penyakit kardiovaskular dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Tekanan Darah Tinggi merupakan meningkatnya aliran darah ke jantung
yang menyebabkan jantung harus bekerja lebih cepat untuk mengedarkan
darah menuju pembuluh darah (AHA, 2017).
b. Jantung Koroner terjadi karena darah mengalami penumpukan di arteri
yang menyebabkan arteri menjadi menyempit sehingga darah sulit untuk
mengalir menuju jantung (AHA, 2017).
c. Gagal Jantung Kongesif merupakan gangguan pada jantung, terjadi ketika
jantung tidak cukup memompa darah ke organ. Jantung bekerja, tetapi tidak
seperti itu seharusnya (AHA, 2017).
d. Atrial Fibrillation merupakan gangguan pada sistem listrik internal yang
mempengaruhi irama denyut jantung. Terjadi ketika atrium jantung
berdenyut lebih kencang, sedangkan pada ventrikel lebih rendah (AHA,
2017).
e. Stroke merupakan gangguan aliran darah menuju otak, terjadi ketika
pasokan darah ke otak berkurang akibat pecahnya pembuluh darah. Otak
tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi ketika darah tidak
mengalir, sehingga sel-sel sebagian area otak mati (AHA, 2017).
5

II.1.1. Epidemiologi Penyakit Kardiovaskular


Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2016 diperkirakan 17,9
juta orang meninggal disebabkan karena kardiovaskular pada setiap tahunnya.
Kematian tersebut, 85% disebabkan oleh serangan jantung dan stroke. Penyebab
utama serangan jantung dan stroke yaitu karena diet tidak sehat, menggunakan
alkohol dan merokok (WHO, 2017). Secara global pada tahun 2013 diperkirakan
telah terjadi lebih dari 54 juta kematian dan 32% dari kematian ini disebabkan
akibat kardiovaskular. Kardiovaskular menjadi perhatian penting di negara-negara
berpenghasilan rendah dan berkembang karena angka kejadian yang sangat tinggi
(Mendis et al., 2011; Roth et al., 2015). Data dari hasil Survei Kesehatan Nasional
di Indonesia tahun 2013 diperoleh gambaran bahwa kardiovaskular merupakan
penyebab kematian utama di Indonesia. Prevalensi tertinggi untuk kardiovaskuler
yang menyebabkan kematian yaitu Jantung Koroner, sebesar 7,4 juta (42,3%).
Sementara itu di Yogyakarta sendiri didapatkan angka sebesar 11.109 orang
mengalami kejadian kematian akibat kardiovaskular (Riskesdas, 2013).

II.1.2. Penggunaan Obat-obat Kardiovaskular


Obat-obat kardiovaskular terdiri dari macam-macam golongan yaitu obat
golongan Aspirin, Platelet P2Y12 Inhibitors, Glycoprotein IIb/IIIa Receptor
Inhibitors, Anticoagulants, β-Adrenergic Blockers, Statins, Nitrates, Calcium
Channel Blockers (Wells et al., 2015). Beberapa negara, obat kardiovaskular yang
paling banyak digunakan seperti di negara China adalah obat golongan calcium
channel blockers, angiotensin receptor blocker, angiotensin converting enzyme
inhibitor, β-blocker, dan diuretik (Sundbøll et al., 2017). Selain itu obat golongan
lain seperti antagonis reseptor aldosteron juga banyak digunakan di negara
Denmark (Xu et al., 2015).
6

II.2. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)

II.2.1. Definisi dan Ruang Lingkup EPO


Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) merupakan sistem evaluasi penggunaan
obat yang sistematis/terstruktur untuk membantu memastikan bahwa obat-obat
digunakan secara tepat pada individu (pasien). EPO disusun untuk menilai proses
peresepan, pengeluaran, atau pemberian obat (Holloway, 2003). Faktor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam EPO yaitu indikator peresepan, indikator
pelayanan dan indikator fasilitas (Permenkes RI, 2017).
Tujuan EPO adalah mendapatkan gambaran keadaan saat ini atas pola
penggunaan obat, membandingkan pola penggunaan obat pada periode waktu
tertentu, memberikan masukan untuk perbaikan penggunaan obat, dan menilai
pengaruh intervensi atas pola penggunaan obat. Tujuan tersebut dapat dicapai
sesuai rekomendasi WHO yaitu :
a. Membuat pedoman kriteria untuk pemanfaatan penggunaan obat dengan
tepat.
b. Evaluasi efektivitas terapi obat.
c. Mengendalikan biaya pengobatan
d. Mencegah masalah terkait obat misalnya yang merugikan seperti kegagalan
pengobatan, peggunaan berlebih, dosis yang salah dan penggunaan obat non
formularium (Holloway, 2003).

Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung


jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi, serta meningkatkan
mutu kehidupan pasien. Pelayanan farmasi klinik di rumah sakit meliputi
pengkajian dan pelayanan resep, penelusuran riwayat penggunaan obat,
rekonsiliasi obat, Pelayanan Informasi Obat (PIO), konseling, visite, Pemantauan
Terapi Obat (PTO), Monitoring Efek Samping Obat (MESO), Evaluasi
Penggunaan Obat (EPO), dispensing sediaan steril, dan Pemantauan Kadar Obat
dalam Darah (PKOD) (Permenkes RI, 2017).
7

II.2.2. Sejarah Metode ATC/DDD


Drug Utilization Research (DUR) merupakan bidang penelitian
pemanfaatan obat yang mulai menarik perhatian pada tahun 1960. Pada tahun
1966-1967 Eropa mencontohkan pentingnya dan penerapan DUR sebagai studi
terobosan obat dan telah dipelopori oleh WHO. Menurut WHO pada tahun 1969
perlunya dilakukan klasifikasi untuk studi pemanfaatan obat dalam skala
internasional, sehingga didirikan Drug Utilization Research Group (DURG)
sebagai pengembangan penggunaan obat-obatan lebih lanjut. Klasifikasi
Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) mulai dikembangkan di Norwegia
sebagai modifikasi dan perluasan riset pasar farmasi Eropa. Sistem klasifikasi
Asosiasi European Pharmaceutical Market Research Association (EphMRA)
digunakan untuk mengukur penggunaan narkoba. Untuk menghadapi ketidak
seimbangan terhadap pengukuran unit tradisional dan pengukuran unit teknis
maka dosis harian didefinisikan sebagai (DDD) dikembangkan untuk digunakan
dalam studi pemanfaatan obat. Selain itu, beberapa dekade telah terbukti
menggunakan metodologi ATC/DDD menunjukkan kesesuaian dalam
pemantauan dan penelitian pemanfaatan obat (WHO, 2016).
II.2.2.1. Anatomical Therapeutic Chemical (ATC)
Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) merupakan sistem klasifikasi
obat berdasarkan organ atau sistem organ dimana obat bekerja dan menimbulkan
efek terapi, farmakologi, dan sifat kimia. Kode ATC telah ditetapkan oleh WHO
Collaborating Centre for Drug Statistics Methodology (WHO, 2016). Klasifikasi
dan panduan terkait ATC mengalami pembaharuan rutin tiap tahun yang
disesuaikan dengan perubahan dan perkembangan informasi terkait obat. Sistem
ATC digunakan secara luas oleh dunia internasional. Obat di klasifikasikan
menjadi lima level yang berbeda, yaitu:
8

1. Level pertama : terdiri dari 1 huruf tentang kelompok anatomi


berdasarkan organ tempat kerja obat. level yang paling luas, obat dibagi
menjadi 14 kelompok utama anatomi dapat dilihat pada tabel 2.1.

Kode ATC Makna


A Alimentary tract and metabolism
B Blood and blood forming organs
C Cardiovascular system
D Dermatologics
G Genitourinary system and sex hormone
H Systemic hormonal preparations
J Antiinfectives for systemic
L Antineoplastic and immunomodelating
M Musculo-skeletal system
N Nervous system
P Antiparasitic product, insecticides and repellent
R Respiratory system
S Sensory organs
V Various

Tabel 2.1 Kode Level Pertama pada Sistem ATC


2. Level kedua : terdiri dari 2 digit angka tentang subkelompok terapetik.
3. Level ketiga : terdiri dari 1 huruf tentang subkelompok farmakologi.
4. Level keempat : terdiri dari 1 huruf tentang subkelompok kimiawi obat.
5. Level kelima : terdiri dari 2 digit angka tentang substansi kimiawi obat.

Berikut merupakan contoh pengkodean ATC (Anatomical Therapeutic Chemical)


Lisinopril :

Gambar 2.1 Pengkodean ATC lisinopril


9

Tabel 2.2 Pengkodean ATC Lisinopril

Kode ATC Makna


C Cardiovascular system (level pertama, kelompok utama
anatomis)
C09 Agents acting on the rennin-angiotensin system (level kedua,
subkelompok terapetik
C09A ACE-Inhibiotor, Plain (level ketiga, subkelompok
farmakologis)
C09AA ACE-Inhibiotor, Plain (level keempat, subkelompok kimia)
C09AA03 Lisinopril (level kelima, senyama kelima)

II.2.2.2. Defined Daily Dose (DDD)


Defined Daily Dose (DDD) merupakan dosis pemeliharaan rata–rata
perhari sebagai tujuan pemeliharaan untuk indikasi utama pasien dewasa. DDD
hanya ditetapkan untuk obat yang mempunyai kode ATC. Nilai DDD ditetapkan
secara internasional. Metode DDD mengubah dan menyeragamkan kuantitas
produk seperti dalam kemasan, tablet, injeksi vial, botol, ke dalam perkiraan kasar
dari pemaparan obat yang dinamakan sebagai dosis harian (WHO, 2016).
II.2.2.3. Penggunaan Metode ATC/DDD
World Health Organization (WHO) merekomedasikan metode
Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) sebagai
metode evaluasi kuantitatif. Metode ATC/DDD merupakan metode standar untuk
penelitian terkait penggunaan obat secara internasional. Data yang diperoleh dari
perhitungan ATC/DDD dapat digunakan untuk membandingkan data penggunaan
obat kardiovaskular di tingkat daerah, nasional maupun internasional. Metode ini
dapat membantu hasil evaluasi penggunaan obat dengan mudah. Hal ini dapat
bermanfaat untuk mendeteksi adanya perbedaan substansial. Sehingga dapat
dilakukan evaluasi lebih lanjut ketika ditemukan adanya perbedaan bermakna yang
mengarah pada identifikasi masalah dan perbaikan sistem penggunaan obat (WHO,
2016).
Metode ATC/DDD program evaluasi penggunaan obat yang terstruktur
dan berkesinambungan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Tujuan EPO
adalah mendapatkan gambaran keadaan saat ini atas pola penggunaan obat,
membandingkan pola penggunaan obat pada periode waktu tertentu, memberikan
10

masukan untuk perbaikan penggunaan obat, dan menilai pengaruh intervensi atas
pola penggunaan obat (Permenkes RI, 2017). Metode yang dapat digunakan untuk
menilai evaluasi penggunaan obat adalah metode ATC/DDD.
Keuntungan dari Metode ATC/DDD adalah merupakan unit tetap yang tidak
dipengaruhi oleh perubahan harga dan mata uang serta bentuk sediaan, sehingga
hasil penelitian dapat lebih mudah dibandingkan antara institusi, nasional,
regional, maupun internasional. Kelemahan metode ATC/DDD yaitu tidak
menggambarkan penggunaan yang sebenarnya, belum lengkap untuk semua obat
(topikal, vaksin, anastesi lokal atau umum, media kontras, ektrak alergen), dan
belum ada penggunaan pada anak-anak (WHO, 2016).

II.2.3. Metode DU90%


Metode Drug Utilization 90% (DU90%) adalah metode yang
menggambarkan pola penggunaan obat yang banyak diresepkan atau digunakan
dari total seluruh obat. DU90% merupakan obat yang masuk dalam akumulasi
90% penggunaan obat setelah diurutkan dari persentase penggunaan obat paling
tinggi dan hingga penggunaan terendah (Prasetyo et al., 2015). DU90% bertujuan
untuk mengelompokan data penggunaan obat, sehingga dapat menilai kualitas dari
penggunaan obat. Data dari DU90% dapat dinyatakan dalam bentuk data
kuantitatif maupun kualitatif (Bergman et al., 1998). Keuntungan metode
DU90% dibandingkan dengan indikator penggunaan obat lain adalah
menggunakan perhitungan jumlah penggunaan obat, dengan data penggunaan obat
berdasarkan metode ATC/DDD dengan perbandingan bertaraf internasional.
Selain itu, metode DU90% merupakan metode yang sederhana, tidak mahal,
mudah dimengerti dan telah direkomendasikan oleh WHO (WHO, 2016).
BAB III
METODE PENELITIAN

III.1. Rancangan Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data
secara retrospektif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data penggunaan
obat yang diperoleh dari instalasi farmasi dan data kunjungan pasien rawat jalan
yang diperoleh dari instalasi rekam medis periode tahun 2015-2017 di RSUD
Kota Yogyakarta.

III.2. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di RSUD Kota Yogyakarta bagian instalasi farmasi dan
instalasi rekam medis pada bulan Desember 2018.

III.3. Populasi dan Sampel


Penelitian ini menggunakan data populasi penggunaan obat-obat
kardiovaskular pada pasien rawat jalan di RSUD Kota Yogyakarta periode tahun
2015-2017. Kriteria inklusi obat-obat yang dimasukkan dalam penelitian
meliputi:
1. Obat-obat kardiovaskular yang memiliki kode C pada sistem kode ATC

III.4. Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional variabel dari penelitian yang akan dilakukan adalah :
1. Nama obat kardiovaskular yang digunakan adalah nama generik
berdasarkan nama yang terdapat pada sistem kode ATC yang ditetapkan
oleh WHO.
2. Bentuk sediaan adalah sediaan farmasi yang dikemas dalam bentuk
sediaannya oral. Bentuk sediaan obat diperlukan untuk menentukan nilai
DDD.
3. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas, diagnosis, dan pengobatan pasien. Diperlukan untuk melihat
jumlah kunjungan pada pasien rawat jalan.
12

4. Kekuatan Sediaan adalah informasi yang menggambarkan kadar zat aktif


yang terdapat dalam setiap sediaan obat.
5. Kuantitas Penggunaan Obat Kardiovaskular merupakan jumlah penggunan
obat tertentu. Data kuantitas diperlukan untuk menghitung jumlah total
penggunaan obat kardiovaskular yang digunakan selama periode tahun
2015-2017 yang dinyatakan dalam satuan gram.
6. Anatomical Therapeutic Chemical/ Defined Daily Dose (ATC/DDD) yaitu
pemberian kode pada setiap obat berdasarkan klasifikasi ATC/DDD yang
mana dapat dilihat langsung di website WHO resmi
https://www.whocc.no/atc_ddd_index/ 15 januari 2019.
7. DU90% adalah akumulasi 90% penggunaan obat yang memiliki kode ATC
dan nilai DDD yang telah diurutkan dari persentase penggunaan paling
besar hingga paling kecil.

III.5. Pengambilan Data


Pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder diperoleh melalui SIM rumah sakit. Tahapan
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Tahapan penelitian dimulai pada bulan Desember 2018. Dilakukan
pengumpulan data melalui SIM yang ada di rumah sakit tempat penelitian
dengan melihat data penggunaan obat yang digunakan 01 Januari 2015
sampai 31 Desember 2017.
2. Pencatatan penggunaan obat yang terdapat di SIM meliputi nama obat, zat
aktif, bentuk sediaan, kekuatan sediaan, dan kuantitas penggunaan obat pada
pasien rawat jalan selama periode tahun 2015-2017. Data nama obat
digunakan untuk menentukan kode ATC. Data kekuatan sediaan dan
kuantitas penggunaan obat digunakan untuk menghitung jumlah DDD suatu
obat.
3. Pengambilan data jumlah total kunjungan pasien rawat jalan tahun 2015-
2017 diperoleh hasil data rekam medis dari RSUD Kota Yogyakarta.
13

III.6. Pengolahan dan Analisis Data


Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode ATC/DDD dan
DU90%. Data penggunaan obat kardiovaskular yang sudah diperoleh dianalisis
secara kuantitatif. Data penggunaan obat yang sudah diperoleh dari SIM diolah
dengan menggunakan Microsoft Excel, kemudian disusun dalam format tabel
berdasarkan klasifikasi kode ATC.

III.6.1.Perhitungan Kuantitas Penggunaan Obat


Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode
ATC/DDD (Anatomical Therapeutic Chemical/ Defined Daily Dose). Analisis
data yang dilakukan meliputi:
1. Obat-obat kardiovaskular yang digunakan di rumah sakit diklasifikasikan
berdasarkan kode ATC yang diperoleh dari www.whocc.no 15 januari
2019.
2. Data kuantitas penggunaan obat-obat dari SIM rumah sakit dan kekuatan
sediaan obat yang diperoleh kemudian dihitung jumlah dosisnya.
Jumlah dosis = kuantitas penggunaan obat × kekuatan sediaan
3. Nilai DDD diperoleh dari www.whocc.no berdasarkan kode ATC
kardiovaskular, kemudian dihitung jumlah DDD obat.
jumlah dosis
jumlah DDD=
nilai DDD
4. Mengambil data pasien rawat jalan, jumlah penggunaan obat pertahun
dengan menggunakan satuan DDD/1000 KPRJ dihitung dengan rumus :
Total DDD satu tahun
DDD/1000 KPRJ =
Total KPRJ /1000
5. Menghitung jumlah total DDD dengan menambahkan seluruh DDD/1000
hari setiap obat.
6. Menghitung % penggunaan setiap obat:
DDD/1000 KPRJ
Persen penggunaan obat = × 100%
Total DDD/1000 KPRJ
14

III.6.2.Profil DU90%
1. Persen penggunaan obat yang diperoleh dari perhitungan sebelumnya,
diurutkan berdasarkan dari nilai persen penggunaan terbesar hingga terkecil.
2. Menjumlahkan persen penggunaanya ke dalam persen kumulatif.
3. Obat-obat kardiovaskular yang nilai kumulatifnya dibawah 90% adalah
obat-obat kardiovaskular yang masuk dalam segmen DU90%
15

III.7. Skema Penelitian

Pembuatan proposal penelitian

Meminta surat permohonan izin observasi dari Fakultas MIPA

Permohonan izin penelitian di RSUD Kota Yogyakarta

Observasi lapangan

Meminta surat pengantar penelitian dari Fakultas MIPA

Pengambilan data dibagian instalasi farmasi RSUD Kota Yogyakarta

Pencatatan data penggunaan obat kardiovaskular pada pasien rawat jalan

Pengelompokkan data obat pertahun 2015, 2016, dan 2017

Klasifikasi data obat yang disesuaikan dengan kode ATC

Perhitungan DDD dan DU90%

Analisis hasil dengan membandingkan perubahan data hasil pertahun

Pembahasan

Kesimpulan dan Saran


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Yogyakarta dan data yang


dianalisis merupakan data kuantitas penggunaan obat-obat kardiovaskular pada
seluruh pasien rawat jalan selama periode tahun 2015-2017. Obat-obat yang
dipilih dalam penelitian ini adalah obat kardiovaskular yang mempunyai kode C
pada sistem ATC dan digunakan secara oral.

IV.1. Gambaran Umum Hasil Penelitian

IV.1.1. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan


Data kunjungan pasien rawat jalan yang di ambil dari tahun 2015-2017 di
RSUD Kota Yogyakarta meliputi data rekam medis yang digunakan untuk
perhitungan DDD/1000 KPRJ, kemudian dari data tersebut akan menunjukkan
adanya perubahan jumlah pengunjung setiap tahunnya.

Tabel 4.1. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan selama Periode tahun 2015-
2017 di RSUD Kota Yogyakarta.

Tahun Jumlah kunjungan pasien rawat jalan


2015 108.451
2016 126.526
2017 121.044

Pada tabel 4.1 dapat dilihat jumlah kunjungan pasien rawat jalan di RSUD
Kota Yogyakarta dimana pada tahun 2015 dengan jumlah kunjungan 108.451,
mengalami peningkatan pada tahun 2016 dengan jumlah kunjugan 126.526,
mengalami penurunan pada tahun 2017 dengan jumlah 121.044.
Data jumlah kunjungan pasien rawat jalan diperlukan untuk perhitungan
DDD/1000 KPRJ. Hasil perhitungan DDD/1000 KPRJ digunakan untuk
membandingkan penggunaan obat kardiovaskular dengan penelitian lainnya.
Jumlah kunjungan pasien rawat jalan digunakan untuk menganalisis penggunaan
obat kardiovaskular, sehingga agar mengetahui profil penggunaan obat selama
periode tahun 2015 sampai 2017. Profil penggunaan obat kardiovaskular tersebut
17

dapat dilihat dari perubahan jenis obat yang digunakan serta perubahan kuantitas
dari penggunaan obat kardiovaskular.

IV.1.2. Profil Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan dan Kasus sepuluh Besar
Kardiovaskular Periode Tahun 2015-2017
Data ini berisi jumlah penyakit pasien rawat jalan di RSUD Kota
Yogyakarta selama tahun 2015-2017. Profil 10 besar penyakit dapat dilihat pada
tabel 4.2, 4.3, dan 4.4.

Tabel 4.2 Daftar Profil 10 penyakit terbesar pada tahun 2015


No Nama Penyakit Jumlah
1 Diabetes mellitus tidak spesifik tanpa komplikasi 11.086
2 Hipertensi Primer 3.949
3 Gagal Jantung Kongestif 3.934
4 Stroke, tidak spesifik 3.584
5 Low back pain 2.133
6 Arthrosis, tidak spesifik 1.805
7 Gagal Jantung Iskemik Kronik, tidak spesifik 1.626
8 Hipertensi tanpa Gagal Jantung 1.560
9 Epilepsi, tidak spesifik 1.421
10 Asma Bronkial 1.341

Tabel 4.3 Daftar Profil 10 penyakit terbesar pada tahun 2016


N Nama Penyakit Jumlah
o
1 Diabetes mellitus tidak spesifik tanpa komplikasi 9.491
2 Stroke, tidak spesifik 4.248
3 Gagal Jantung Kongestif 3.431
4 Hipertensi Primer 2.564
5 Hipertensi tanpa Gagal Jantung 2.197
6 Necrosis of pulp 2.197
7 Gagal Ginjal kronis, tidak spesifik 1.814
8 Low back pain 1.839
9 Epilepsi, tidak spesifik 1.610
10 Acne Vulgaris 1.728
18

Tabel 4.4 Daftar Profil 10 penyakit terbesar pada tahun 2017


No Nama Penyakit Jumlah
1 Diabetes mellitus tidak spesifik tanpa komplikasi 8.716
2 Stroke, tidak spesifik 5.270
3 Gagal Jantung Kongestif 3.476
4 Hipertensi tanpa Gagal Jantung 2.710
5 Low back pain 2.415
6 Nekrosis pulpa 2.172
7 Hipertensi primer 1.988
8 Non-insulin-dependent diabetes mellitus without complications 1.559
9 Epilepsi, tidak spesifik 1.497
10 Asma, tidak spesifik 1.468

Data 10 besar profil penyakit yang terjadi di RSUD Kota Yogyakarta


selama tahun 2015-2017 digunakan untuk melihat penyakit yang sering terjadi
dan menggambarkan apakah terjadi kesesuaian dengan data profil penggunaan
obat kardiovaskular yang banyak digunakan pada tahun 2015 sampai 2017.
Berdasarkan tabel 4.2 hingga 4.4 terdapat 2 penyakit yang paling sering terjadi
yaitu penyakit diabetes melitus dan penyakit kardiovaskular. Pada tahun 2015
hingga 2017 penyakit diabetes mellitus mengalami penurunan prevalensi,
sedangkan pada penyakit kardiovaskular dari tahun 2015 hingga 2017 mengalami
peningkatan prevalensi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yeni (2010)
menyebutkan bahwa kecenderungan masyarakat perkotaan lebih banyak
menderita hipertensi dibandingkan masyarakat pedesaan, dikarenakan gaya hidup
masyarakat kota yang selalu menginginkan kehidupan yang serba instant (makan
siap saji). Hipertensi masih tetap menjadi masalah karena banyaknya pasien
hipertensi yang belum mendapat pengobatan maupun yang sudah diobati tetapi
tekanan darahnya belum mencapai target, serta adanya penyakit penyerta atau
komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas (Yeni et al.,
2014).

IV.2. Profil Penggunaan Obat Berdasarkan Klasifikasi ATC/DDD


Data penggunaan obat yang didapatkan dari tempat penelitian digolongkan
berdasarkan klasifikasi ATC. Penggolongan obat berdasarkan klasifikasi ATC
diuraikan berdasarkan daftar obat yang didapatkan dari penggunaan obat pasien
19

rawat jalan. Pengkodean obat-obat dapat memudahkan dalam identifikasi obat-


obat yang digunakan.

IV.2.1. Profil Penggunaan Obat Rawat Jalan Berdasarkan Klasifikasi


ATC/DDD di RSUD Kota Yogyakarta Selama Tahun 2015-2017
Data yang diperoleh melalui sistem informasi manajemen di RSUD Kota
Yogyakarta didapatkan nama obat, zat aktif, bentuk sediaan, dosis dan jumlah
penggunaan obat kardiovaskular pertahunnya. Kekuataan sediaan obat diperlukan
untuk menghitung kandungan zat aktif pada setiap obat. Jumlah total kuantitas
penggunaan obat-obat kardiovaskular untuk pasien rawat jalan di RSUD Kota
Yogyakarta selama periode tahun 2015-2017 dan Profil penggunaan obat untuk 6
golongan obat dari tahun 2015 hingga 2017 pada pasien rawat jalan di RSUD
Kota Yogyakarta berdasarkan sistem klasifikasi ATC/DDD dapat dilihat pada
tabel 4.5 dan 4.6.

Tabel 4.5. Jumlah total kuantitas penggunaan obat-obat kardiovaskular untuk


pasien rawat jalan di RSUD Kota Yogyakarta selama periode tahun 2015-2017.

Tahun Jumlah Total Penggunaan


Jenis Obat DDD DDD/1000 KPRJ
2015 25 1.235.345 11.390,81
2016 25 1.306.281 10.324,59
2017 25 1.383.867 11.432,76
rata-rata 11.049,39

Kuantitas penggunaan obat kardiovaskular tidak menunjukkan perbedaan


yang signifikan dengan total berturut-turut selama periode tahun 2015-2017.
Penggunaan obat tahun 2015 yaitu sebesar 11.390,81 DDD/1000 KPRJ, 2016
sebesar 10.390,59 DDD/1000 KPRJ dan tahun 2017 sebesar 11.432,76 DDD/1000
KPRJ. Rata-rata penggunaan obat selama 3 tahun adalah sebesar 11.049,39
DDD/1000 KPRJ, yang artinya dalam rentang waktu 3 tahun rata-rata sebanyak
11.049,39 pasien rawat jalan di RSUD Kota Yogyakarta menerima 1 DDD
perharinya. Semakin besar nilai DDD/1000 KPRJ menunjukkan semakin besar
juga pemakaian obat tersebut.
20

Tabel 4.6. Profil penggunaan obat kardiovaskular berdasarkan golongan obat yang
digunakan di RSUD Kota Yogyakarta selama periode tahun 2015-2017.
Golongan Obat Nama Obat DDD/1000 KPRJ Rata-rata Total
2015 2016 2017 DDD/1000 DDD/1000
KPRJ KPRJ
Agents Acting On Kandesartan 1.759,78 1.617,86 2.760,2 2.045,96 4585,74
The Renin- 5
Angiotensin Irbesartan 1.125,70 1.066,29 1.433,8 1.208,62
System 6
Valsartan 43,65 1.274,88 84,30 467,61
Telmisartan 423,27 425,89 235,31 361,49
Ramipril 158,54 247,93 448,94 285,14
Lisinopril 126,91 111,90 103,47 114,09
Kaptopril 104,82 103,07 79,74 95,88
Peridoprilargini 1,73 7,31 11,80 6,95
n
Jumlah   3.744,40 4.855,14 5.157,6
7
Persen   32,87 47,03 45,08  
Penggunaan
Calcium Channel Amlodipin 2.880,62 2.720,59 3.057,9 2.886,39 3183,94
Blockers 5
Nifedipin 401,33 28,75 19,04 149,71
Diltiazem 150,39 147,47 143,13 147,00
Verapamil 0,09 0,56 1,91 0,85
Jumlah   3.432,43 2.897,37 3.222,0
3
Persen   30,14 28,06 28,20
Penggunaan
Diuretics Furosemid 1.864,75 1.453,18 1.721,6 1.679,84 1910,45
0
Spironolakton 99,42 151,09 162,94 137,82
Hidroklorotiazid 175,78 39,42 63,17 92,79
Jumlah   2.139,96 1.643,69 1.947,7
0
Persen   18,79 15,92 17,05  
Penggunaan
Cardiac Therapy Digoksin 475,23 404,57 338,75 406,18 945,49
Trimetazidin 1.201,12 1,73 0,20 401,02
Gliseril Trinitrit 54,62 91,61 166,18 104,13
Isosorbid 22,78 19,13 33,47 25,13
Dinitrat
Amiodaron 25,11 1,90 0,08 9,03
Jumlah   1.778,85 518,94 538,68

Persen   15,62 5,03 4,71


Penggunaan
Beta Blocking Bisoprolol 209,09 331,08 468,98 336,38 360,54
Agents Propanolol 15,88 16,67 10,67 14,41
Karvedilol 2,41 5,21 21,65 9,75
Jumlah   227,38 352,96 501,30
21

Persen   2,00 3,42 4,39


Penggunaan
Antihypertensives Klonidin 65,90 54,27 63,90 61,36 63,09
Metildopa 1,89 1,84 1,47 1,73
Jumlah   67,79 56,11 65,37

Persen   0,60 0,54 0,57  


Penggunaan

Berdasarkan klasifikasi ATC/DDD terdapat 6 golongan obat dan 25 nama


obat yang digunakan di rawat jalan RSUD Kota Yogyakarta tahun 2015-2017.
Golongan yang jumlah penggunaan obatnya terbanyak adalah golongan Agents
Acting On The Renin-Angiotensin System sebesar (4.585,74 DDD/1000 KPRJ)
dengan penggunaan obat kandesartan sebesar (2.045,96 DDD/1000 KPRJ), Jika
dihubungkan dengan sepuluh penyakit terbesar dimana penyakit stroke masuk
dalam urutan kedua pada sepuluh besar sehingga wajar penggunaan obat stroke
menjadi tinggi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Areski di RSUP Sardjito tahun
2015 pada pasien rawat jalan berdasarkan klasifikasi ATC/DDD dengan penggunaan
obat terbanyak yaitu golongan Agents Acting On The Renin-Angiotensin System
sebesar 3.943,10 DDD/1000 KPRJ (Areski, 2015). Selanjutnya penelitian yang
dilakukan oleh Purnamasary di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2015.
Berdasarkan Jumlah DDD/1000 KPRJ golongan yang jumlah penggunaan
obatnya terbanyak adalah golongan Sistem kardiovaskular dari sub golongan
Agents Acting On The Renin-Angiotensin System dengan nilai 185,21
DDD/1000KPRJ (Purnamasary, 2015). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ayudi di rawat jalan RSUD Sleman tahun 2015 penggunaan obat terbanyak
yaitu pada obat golongan sistem kardiovaskular yaitu sebesar 60.280,88 dan sub
golongan Calsium Channel Blocker jumlah penggunaan terbesar yaitu 26.090,74
DDD/1000 KPRJ (Ayudi, 2015).
Penelitian yang dilakukan di Medical University Rijeka Negara Croatia pada
pasien rawat jalan berdasarkan klasifikassi ATC/DDD, menujukan bahwa
golongan obat yang banyak digunakan yaitu pertama golongan Agents Acting On
The Renin-Angiotensin System (104,2 DDD/1000), kedua yaitu golongan calcium
22

channel blockers (80,5 DDD/1000) menyumbang lebih dari 50% obat yang
digunakan untuk pengobatan hipertensi (D. Stimac et al., 2010). Penelitian yang
dilakukan oleh Kaur (2012) juga menunjukkan bahwa penggunaan obat-obat
untuk penyakit kardiovaskular paling banyak digunakan adalah angiotension
converting enzyme inhibitors (ACEI) sebanyak 33,8% dan obat-obat angiotension
receptor blockers (ARB) sebanyak 10,7% berada diurutan keempat (Kaur, 2012).
Penelitian yang dilakukan di negara Denmark pada tahun 1999 sampai 2015
penggunaan obat antihipertensi telah meningkat selama 2 dekade terakhir yaitu
penggunaan per1.000 penduduk/hari meningkat dari 184 menjadi 379 dosis harian
yang ditentukan (DDD). Peningkatan signifikan diamati untuk penghambat enzim
pengubah angiotensin (dari 29 hingga 105 DDD per 1.000 penduduk/hari 260%)
dan penghambat reseptor angiotensin II (dari 13 hingga 73 DDD per 1.000
penduduk /hari 520% ). Untuk penggunaan diuretik, penggunaannya tetap stabil,
dengan sedikit penurunan (dari 89 menjadi 81 DDD per 1.000 penduduk / hari −
10%) (Sundbøll et al., 2017).

Tabel 4.7. Profil Penggunaan Obat Kardiovaskular yang digunakan di RSUD


Kota Yogyakarta Selama Periode Tahun 2015 – 2017 Serta Total DDD/1000
KPRJ pertahun
Kode Nama Obat DDD/1000 KPRJ Rata-rata Kecendrungan
ATC DDD/1000 Tren
2015 2016 2017 KPRJ Penggunaan
C08CA01 Amlodipin 2.880,62 2.720,59 3.057,95 2.886,39 Meningkat
C09CA06 Kandesartan 1.759,78 1.617,86 2.760,25 2.045,96 Meningkat
C03CA01  Furosemid 1.864,75 1.453,18 1.721,60 1.679,84 Menurun
C09CA04 Irbesartan 1.125,70 1.066,29 1.433,86 1.208,62 Meningkat
C09CA03 Valsartan 43,65 1.274,88 84,30 467,61 Fluktuatif
C01AA05 Digoksin 475,23 404,57 338,75 406,18 Menurun
C01EB15 Trimetazidin 1.201,12 1,73 0,20 401,02 Menurun
C09CA07 Telmisartan 423,27 425,89 235,31 361,49 Menurun
C07AB07  Bisoprolol 209,09 331,08 468,98 336,38 Meningkat
C09AA05 Ramipril 158,54 247,93 448,94 285,14 Meningkat
C08CA05  Nifedipin 401,33 28,75 19,04 149,71 Menurun
C08DB01 Diltiazem 150,39 147,47 143,13 147,00 Menurun
C03DA01 Spironolakton 99,42 151,09 162,94 137,82 Meningkat
C09AA03 Lisinopril 126,91 111,90 103,47 114,09 Menurun
C01DA02  Gliseril Trinitrat 54,62 91,61 166,18 104,13 Meningkat
C09AA01 Kaptopril 104,82 103,07 79,74 95,88 Menurun
C03AA03  Hidroklorotiazid 175,78 39,42 63,17 92,79 Menurun
C02AC01  Klonidin 65,90 54,27 63,90 61,36 Menurun
C01DA08 Isosorbid Dinitrat 22,78 19,13 33,47 25,13 Meningkat
23

C07AA05  Propanolol 15,88 16,67 10,67 14,41 Menurun


C07AG02  Karvedilol 2,41 5,21 21,65 9,75 Meningkat
C01BD01 Amiodaron 25,11 1,90 0,08 9,03 Menurun
C09AA04 Peridoprilarginin 1,73 7,31 11,80 6,95 Meningkat
C02AB01 Metildopa 1,89 1,84 1,47 1,73 Menurun
C08DA01  Verapamil 0,09 0,56 1,91 0,85 Meningkat
24

Hasil dari data tersebut menunjukkan bahwa penggunaan sebagian obat


kardiovaskular disetiap tahunnya mengalami peningkatan dan sebagian lainnya
mengalami penurunan sehingga bisa diambil kesimpulan bahwa penggunaan obat
kardiovaskular setiap tahunnya tidak stabil. Hal ini dapat terjadi karena adanya
perubahan profil penyakit setiap tahunnya serta adanya perbedaan pada profil
penggunaan obat kardiovaskular pada pasien rawat jalan yang ada di RSUD Kota
Yogyakarta selama 3 tahun dari periode 2015-2017. Obat kardiovaskular dengan
penggunaannya yang tertinggi selama periode tahun 2015-2017 yaitu amlodipin
dengan nilai rata-rata sebesar (2.886,39 DDD/1000).

IV.3. Penggunaan Obat-obat Kardiovaskular Berdasarkan DU90%

IV.3.1. Drug Utilization 90% (DU 90%) Tahun 2015-2017


Obat paling banyak digunakan pada pasien rawat jalan di RSUD Kota
Yogyakarta yang termasuk dalam segmen DU 90% tiap tahunnya mengalami
perubahan berdasarkan persentase penggunaannya. Perubahan persentase
penggunaan obat kardiovaskular mengalami peningkatan dan penurunan tersebut
disebabkan karena perbedaan jumlah pasien rawat jalan, serta faktor perubahan
pola penyakit tiap tahunnya. Data obat kardiovaskular yang termasuk dalam
segmen DU 90% selama tahun 2015 hingga 2017 dapat dilihat pada tabel 4.13,
4.14 dan 4.15.

Tabel 4.8. Persentase Penggunaan Obat Kardiovaskular Periode Tahun 2015


Zat Aktif Kode ATC %Penggunaan % Kumulatif
Amlodipin C08CA01 25,289 25,289
Furosemid C03CA01 16,371 41,660
Kandesartan C09CA06 15,449 57,109
Trimetazidin C01EB15 10,545 67,654
Irbesartan C09CA04 9,883 77,536
Digoksin C01AA05 4,172 81,708
Telmisartan C09CA07 3,716 85,424
Nifedipin C08CA05 3,523 88,947
Bisoprolol C07AB07 1,836 90,783
25

Tabel 4.9. Persentase Penggunaan Obat Kardiovaskular Periode Tahun 2016


Zat Aktif Kode ATC % Penggunaan % Kumulatif
Amlodipin C08CA01 26,352 26,352
Kandesarta C09CA06 15,671 42,022
n
Furosemid C03CA01 14,076 56,098
Valsartan C09CA03 12,349 68,446
Irbesartan C09CA04 10,328 78,774
Telmisartan C09CA07 4,125 82,899
Digoksin C01AA05 3,919 86,818
Bisoprolol C07AB07 3,207 90,025

Tabel 4.10. Persentase Penggunaan Obat Kardiovaskular Periode Tahun 2017


Zat Aktif Kode ATC % Penggunaan % Kumulatif
Amlodipin C08CA01 26,747 26,747
Kandesarta C09CA06 24,143 50,891
n
Furosemid C03CA01 15,059 65,949
Irbesartan C09CA04 12,542 78,491
Bisoprolol C07AB07 4,102 82,593
Ramipril C09AA05 3,927 86,520
Digoksin C01AA05 2,963 89,483

Pada tabel 4.8 hingga tabel 4.10 menunjukkan hasil dari analisis data
penggunaan obat yang masuk dalam segmen DU 90% tersebut meliputi nama zat
aktif obat, kode ATC, persen penggunaan obat, dan persen kumulatif penggunaan
obat kardiovaskular.

IV.3.2. Perubahan Kuantitas Penggunaan Obat-obat Kardiovaskular selama


Periode Tahun 2015-2017

30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0.000
in id n in n in n in ol n ril
dip em a rta z id a rta oks a rta dip
prol a rta ip
lo s es a es g is fe ls m
ro et Di Ni so Va Ra
Am Fu a nd r im Irb e lm Bi
K T T

2015 2016 2017


26

Gambar 4.1. Obat-obat kardiovaskular yang masuk segmen DU90% dan


mengalami perubahan kuantitas penggunaan di RSUD Kota Yogyakarta selama
tahun 2015-2017.

Berdasarkan Gambar 4.1. terdapat perbedaan profil penggunaan obat


kardiovaskular pada tahun 2015 hingga 2017. Obat kardiovaskular yang selalu
masuk kedalam segmen DU 90% tiap tahunnya adalah amlodipin, furosemid,
kandesartan, irbesartan, digoksin dan bisoprolol. Penggunaan obat trimetazidin,
nifedipin hanya digunakan tahun 2015, valsartan digunakan tahun 2016 dan
ramipril digunakan tahun 2017. Amlodipin, furosemid dan kandesartan
merupakan obat kardiovaskular yang selalu tinggi penggunaanya selama tahun
2015 hingga 2017.
Di RSUD Kota Yogyakarta tahun 2015 sampai 2017 terdapat 11 obat yang
masuk kedalam segmen DU 90%, obat tersebut dapat dilihat pada gambar 4.1.
Obat dengan persentase tertinggi yaitu amlodipin tahun 2015 sebesar 25,289%,
amlodipin tahun 2016 sebesar 26,352%, amlodipin tahun 2017 sebesar 26,747%.
penggunaan obat amlodipin mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jika
dihubungkan dengan sepuluh besar profil penyakit pada tahun 2015 hingga 2017
dimana stroke tidak spesifik dan gagal jantung mengalami jumlah prevalensi yang
tinggi sehingga wajar penggunaan amlodipin menjadi tertinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Ayudi di RSUD Sleman tahun 2015
menunjukan bahwa obat yang masuk dalam profil DU90% dan presentase
penggunaan obat paling tinggi yaitu amlodipin sebesar 19,57% pada pasien rawat
jalan (Ayudi, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Areski di RSUP Dr. Sardjito
pada tahun 2015 yang menyebutkan bahwa obat yang masuk dalam profil DU90%
dan memiliki persentase terbanyak adalah amlodipin sebesar 10,09% pada pasien
rawat jalan (Areski, 2015). Amlodipin merupakan obat antihipertensi golongan
Calcium Channel Blocker (CCB) dihidropiridin. Amlodipin memiliki afinitas
yang lebih besar pada kanal kalsium vaskular dari pada kanal kalsium jantung dan
efek amlodipin lebih kepada Vasodilator pembuluh darah (Aberg et al., 2009).
Menurut penelitian, amlodipin merupakan obat yang sesuai untuk pengobatan
27

jangka panjang hipertensi pada pasien diabetes dan disfungsi ginjal (Jeffers et al.,
2015). Selain itu, penggunaan amlodipin yang dikombinasikan dengan valsartan
memiliki efikasi dan tolerabilitas yang baik dan profil keamanan yang baik bagi
pasien hipertensi di turki (Kizilirmak, 2014).
Kandesartan merupakan obat yang masuk dalam segmen DU 90%, obat
tersebut adalah golongan angiotenisin receptor blocker (ARB). Golongan obat
ARB bekerja dengan cara memblock reseptor angiotensin II TIPE 1 (AT1) yang
dapat menyebabkan vasokontriksi secara langsung, angiotensin II juga
merangsang pelepasan aldosterone yang dapat menyebabkan penyerapan natrium
dan air sehingga meningkatkan tekanan darah (Wells et al., 2015). Menurut
penelitian, penggunaan obat kandesartan merupakan golongan Angiotensin
Reseptor Blocker terbukti efektif terhadap pasien hipertensi dan gagal jantung
yang intoleransi terhadap obat ACEI (Abraham et al., 2015). Jika dikaitkan
dengan sepuluh penyakit terbesar di rawat jalan selain sebagai antihipertensi obat-
obat ini juga digunakan terapi penyakit gagal jantung dan diabetes mellitus,
dimana kedua penyakit tersebut juga masuk dalam sepuluh penyakit terbesar di
rawat jalan.
Diuretik merupakan drug of choice bagi penyakit hipertensi disertai gagal
ginjal. Loop diuretics misalkan furosemid merupakan pilihan digunakan untuk
pasien gagal ginjal karena dapat meningkatkan pengeluaran sodium hingga 20%
dan karena efikasinya tidak tergantung pada glomelular filtration rate (GFR).
Obat-obat diuretik digunakan dalam mengobati hipertensi level 1 (Dipiro, 2005).
Selain itu efek samping dari penggunaan furosemid sangatlah jarang ditemui
(Dussol et al., 2012).

IV.4. Keterbatasan Peneliti


Berdasarkan data yang diperoleh dari sistem informasi manejeman RSUD
Kota Yogyakarta, pada penelitian ini memiliki keterbatasan berupa tidak
didapatkan data kuantaitas penggunaan obat tahun 2013 dan 2014. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif, hanya melihat perubahan kuantitas dari
penggunaan obat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan
1. Profil penggunaan obat-obat pada pasien kardiovaskular di RSUD Kota
Yogyakarta periode tahun 2015-2017 berdasarkan DU90 yaitu amlodipin,
kandesartan, furosemid, irbesartan, digoksin, dan bisoprolol. Trimetazidin
dan nifedipin digunakan tahun 2015, valsartan digunakan tahun 2016 dan
ramipril tahun 2017.
2. Terdapat perubahan kuantitas dari penggunaan obat-obat kardiovaskular
pasien rawat jalan di RSUD Kota Yogyakarta pada tahun 2015-2017, obat
tersebut yaitu amlodipin, kandesartan, irbesartan dan bisoprolol. Amlodipin
obat dengan penggunaan tertinggi dan mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Pada tahun 2015 penggunaan amlodipin sebesar 25,289%, pada
tahun 2016 sebesar 26,352% dan pada tahun 2017 sebesar 26,747%
berdasarkan kuantitas total DDD dan profil DU90%.

V.2. Saran
1. Saran untuk RSUD Kota Yogyakarta
Melakukan evaluasi terkait seleksi dan pengadaan obat trimetazidin,
nifedipin, valsartan, ramipril. Mencoba evaluasi menggunakan metode
ATC/DDD dan DU90% secara berkala.
2. Saran untuk peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih spesifik
terkait penyakit kardiovaskular mengunakan metode tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Aberg, J., Lancy, C.F., Lance, M.P., 2009. Drug Information Handbook, 17th
Edition.Lexi-Comp for the American Pharmacist Association; 2009.
Abraham, H.M.A., White, C.M., White, W.B., 2015. The Comparative Efficacy
and Safety of the Angiotensin Receptor Blockers in the Management of
Hypertension and Other Cardiovascular Diseases. Drug Saf. 38, 33–54.
https://doi.org/10.1007/s40264-014-0239-7
AHA, 2017. Cardiovasular Disease: A Costly Burden For America Projections
Through 2035. The American Heart Association Office of Federal
Advocacy.
Areski, 2015. Profil Drug Utilization 90% dan Kesesuaian Penggunaan Obat
Dengan Formularium Nasional di RSUP DR. SARDJITO pada
Tahun2015.
Ayudi, M.N.A., 2015. Profil Drug Utilization 90% Dan Kesesuaian Penggunaan
Obat Dengan Formularium Nasional Di Rumah Sakit Umum Daerah
Seman Pada Tahun 2015.
Azizi, G.B.E., Ahid, S., Ghanname, I., Belaiche, A., Hassar, M., Cherrah, Y.,
2012. Trends in antihypertensives use among Moroccan patients.
Pharmacoepidemiol. Drug Saf. 1067–1073.
Bergman, U., Popa, C., Tomson, Y., Wettermark, B., Einarson, T., Aberg, H.,
Sjöqvist, F., 1998. Drug Utilization 90% - A simple method for assessing
the quality of drug prescribing. Eur. J. Clin. Pharmacol. 54, 113–8.
https://doi.org/10.1007/s002280050431
D. Stimac, M. Polic-Vizintin, M. Skes, A. Cattunar, R. Cerovic, D. Stojanovic,
2010. Utilization of cardiovascular drugs in Zagreb 2001-2005. Acta
Cardiol. 65, 193–201. https://doi.org/10.2143/AC.65.2.2047053
Dipiro, J.T., 2005. Pharmacotherapy: a pathophysiologic approach. McGraw-Hill,
New York.
Dussol, B., Moussi-Frances, J., Morange, S., Somma-Delpero, C., Mundler, O.,
Berland, Y., 2012. A Pilot Study Comparing Furosemide and
Hydrochlorothiazide in Patients With Hypertension and Stage 4 or 5
Chronic Kidney Disease: Diuretics in Hypertension and CKD. J. Clin.
Hypertens. 14, 32–37. https://doi.org/10.1111/j.1751-7176.2011.00564.x
Holloway, K., 2003. Drug and therapeutics committees, A practical guide, World
Health Organization.
Jeffers, B.W., Robbins, J., Bhambri, R., Wajsbrot, D., 2015. A Systematic Review
on the Efficacy of Amlodipine in the Treatment of Patients With
Hypertension With Concomitant Diabetes Mellitus and/or Renal
Dysfunction, When Compared With Other Classes of Antihypertensive
Medication: Am. J. Ther. 22, 322–341.
https://doi.org/10.1097/MJT.0000000000000202
Kaur, S., 2012. Prescribing pattern of antihypertensive drugs in a tertiary care
hospital in Jammu- A Descriptive study.
Kemenkes, 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Kemetrian Kesehatan
Republik Indonesia 2017.
30

Kizilirmak, P., 2014. Efficacy and safety of valsartan/amlodipine single-pill


combination in patients with essential hypertension (PEAK LOW). Turk
Kardiyol. Dernegi Arsivi-Arch. Turk. Soc. Cardiol. 42, 339–348.
https://doi.org/10.5543/tkda.2014.04206
Mendis, S., Puska, P., Norrving, B., World Health Organization, World Heart
Federation, World Stroke Organization (Eds.), 2011. Global atlas on
cardiovascular disease prevention and control. World Health Organization
in collaboration with the World Heart Federation and the World Stroke
Organization, Geneva.
Pekovic, V.M., Svjetlana Stoisavljevic, S., Ranko, S., 2009. Utilisation of
cardiovascular medicines in Republic of Srpska, Bosnia and Herzegovina,
5 years study.
Permenkes RI, 2017. Peaturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2016, Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
Prasetyo, Y.E., Oetari, Tri Wijayanti, 2015. Evaluasi Penggunaan Obat
Antihipertensi pada Penyakit Hipertensi Disertai Gagal Ginjal Kronik
(ICD I12.0) Pasien Geriatri Rawat Inap di RSUD A.W. Sjahranie
Samarinda pada Tahun 2012 dan 2013 dengan Metode ATC/DDD. J.
Farm. Indones. Vol. 12 No. 1, 23–32.
Purnamasary, E., 2015. Profil Drug Utilization 90% danKesesuaian Penggunaan
Obat Dengan Formularium Nasional di Rumah Sakit PKU
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PadaTahun 2015 98.
Riskesdas, 2013. Riset Kesehatan Dasar, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kemetrian Kesehatan RI tahun 2013.
Roth, G.A., Huffman, M.D., Moran, A.E., Feigin, V., Mensah, G.A., Naghavi, M.,
Murray, C.J.L., 2015. Global and Regional Patterns in Cardiovascular
Mortality From 1990 to 2013. Circulation 132, 1667–1678.
https://doi.org/10.1161/CIRCULATIONAHA.114.008720
Sundbøll, J., Kasper, A., Kathryn E., M., Laurie A., T., Morten, S., 2017.
Seventeen-Year Nationwide Trends in Antihypertensive Drug Use in
Denmark.
Wells, B.G., DiPiro, J.T., Schwinghammer, T.L., DiPiro, C.V., 2015.
Pharmacotherapy handbook.
WHO, 2017. Cardiovascular diseases (CVDs) [WWW Document]. World Health
Organ. URL
http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-
(cvds) (accessed 10.20.18).
WHO, 2016. Guidelines for ATC classification and DDD assignment 2017, 20th
ed. WHO Collaborating Centre for Drug Statistics Methodology,
Norwegian Institute of Public Health.
Xu, H., He, Y., Xu, L., Yan, X., Dai, H., 2015. Trends and patterns of five
antihypertensive drug classes between 2007 and 2012 in China using
hospital prescription data. Int. J. Clin. Pharmacol. Ther. 53.
Yeni, Y., Djannah, S.N., Solikhah, S., 2014. FAKTORFAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA
WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS UMBULHARJO I
31

YOGYAKARTA TAHUN 2009. J. Kesehat. Masy. J. Public Health 4.


https://doi.org/10.12928/kesmas.v4i2.1027
Yuliastuti, F., dkk, 2009. ANALISIS PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN
RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SLEMAN
YOGYAKARTA PERIODE APRIL PDF [WWW Document]. URL
https://docplayer.info/29656680-Analisis-penggunaan-obat-pada-pasien-
rawat-jalan-di-rumah-sakit-umum-daerah-sleman-yogyakarta-periode-
april-2009.html (accessed 8.17.19).
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat izin penelitian
Lampiran 2. Surat Ijin Dinas Penanaman Modal dan Perizinan
34

Lampiran 3. Ethical Clearance


35

Nama ObatLampiran 4. Penggunaan Obat pada Pasien


Kekuatan
Rawat JalanKuanti
berdasarkan Klasifikasi Jumlah
Nilai ATC/DDD Periode
Jumlah
Tahun 2015 %
Bentuk Sediaan tas Jumlah Jumlah Jumlah DDD/1000 Total
No Zat Aktif Kode ATC DDD Total Penggunaan
Sediaan Dalam Dalam Penggu Dosis DDD
DDD
KPRJ KPRJ DDD/1000
(gr) Obat
( mg) (gr) naa n KPRJ
1 Amiodaron Tiaryt Tablet C01BD01 200 0.2 2723 544.6 0.2 2723 2723 108451 25.11 11390.81 0.220
Amlodipin Tablet 10 0.01 68945 689.45 0.005 137890 312406 108451 2880.62 11390.81 25.289
2 Amlodipin C08CA01
Amlodipin Tablet 5 0.005 174516 872.58 0.005 174516 0 108451 0 11390.81 0
Bisoprolol Tablet 5 0.005 26553 132.765 0.01 13276.5 22676 108451 209.09 11390.81 1.836
3 Bisoprolol C07AB07
Concor Tablet 5 0.005 18799 93.995 0.01 9399.5 0 108451 0 11390.81 0
Digoksin Tablet 0.25 0.00025 51464 12.866 0.00025 51464 51539 108451 475.23 11390.81 4.172
4 Digoksin C01AA05
Fargixin Tablet 0.25 0.00025 75 0.01875 0.00025 75 0 108451 0 11390.81 0
Herbeser Cd kapsul 200 0.2 1901 380.2 0.24 1584.17 16310.29 108451 150.39 11390.81 1.320
5 Diltiazem Herbeser Cd Kapsul C08DB01 100 0.1 24921 2492.1 0.24 10383.75 0 108451 0 11390.81 0
Diltiazem Hcl Tablet 30 0.03 34739 1042.17 0.24 4342.38 0 108451 0 11390.81 0
Farsix Tablet 40 0.04 60 2.4 0.04 60 202234 108451 1864.75 11390.81 16.371
6 Furosemid Furosemid Tablet C03CA01 40 0.04 202159 8086.36 0.04 202159 0 108451 0 11390.81 0
Uresix Tablet 40 0.04 15 0.6 0.04 15 0 108451 0 11390.81 0
Nitrokaf Retard Forte Kapsul 5 0.005 460 2.3 0.005 460 5923.5 108451 54.62 11390.81 0.480
7 Gliseril Trinitrat C01DA02
Nitrokaf Retard Kapsul 2.5 0.0025 10927 27.3175 0.005 5463.5 0 108451 0 11390.81 0
8 Hidroklorotiazid Concor Tablet C03AA03 25 0.025 19064 476.6 0.025 19064 19064 108451 175.78 11390.81 1.543
Irbedox Tablet 300 0.3 378 113.4 0.15 756 122083 108451 1125.70 11390.81 9.883
Irbedox Tablet 150 0.15 557 83.55 0.15 557 0 108451 0 11390.81 0
Irbesartan Tablet 300 0.3 32186 9655.8 0.15 64372 0 108451 0 11390.81 0
9 Irbesartan C09CA04
Irbesartan Tablet 150 0.15 54646 8196.9 0.15 54646 0 108451 0 11390.81 0
Irverbal Tablet 300 0.3 753 225.9 0.15 1506 0 108451 0 11390.81 0
Irverbal Tablet 150 0.15 246 36.9 0.15 246 0 108451 0 11390.81 0
Farsorbid Tablet 10 0.01 990 9.9 0.06 165 2470 108451 22.78 11390.81 0.200
10 Isosorbid Dinitrat Farsorbid Tablet C01DA08 5 0.005 8635 43.175 0.06 719.58 0 108451 0 11390.81 0
Isosorbid Dinitrat Tablet 5 0.005 19025 95.125 0.06 1585.42 0 108451 0 11390.81 0
Kandesartan Tablet 16 0.016 48851 781.616 0.008 97702 190850 108451 1759.78 11390.81 15.449
11 Kandesartan C09CA06
Kandesartan Tablet 8 0.008 93148 745.184 0.008 93148 0 108451 0 11390.81 0
Kaptopril Tablet 25 0.025 18012 450.3 0.05 9006 11368 108451 104.82 11390.81 0.920
12 Kaptopril C09AA01
Kaptopril Tablet 12.5 0.0125 9448 118.1 0.05 2362 0 108451 0 11390.81 0
13 Karvedilol V-Bloc Tablet C07AG02 6.25 0.00625 1567 9.79375 0.0375 261.17 261.17 108451 2.41 11390.81 0.021
14 Klonidin Klonidin Tablet C02AC01 0.15 0.00015 21440 3.216 0.00045 7146.67 7146.67 108451 65.90 11390.81 0.579
15 Lisinopril Noperten Tablet C09AA03 10 0.01 6078 60.78 0.01 6078 13763.5 108451 126.91 11390.81 1.114
36

Noperten Tablet 5 0.005 15371 76.855 0.01 7685.5 0 108451 0 11390.81 0


16 Metildopa Dopamet Tablet C02AB01 250 0.25 820 205 1 205 205 108451 1.89 11390.81 0.017
Adalat Oros Tablet 30 0.03 40003 1200.09 0.03 40003 43524.67 108451 401.33 11390.81 3.523
17 Nifedipin C08CA05
Nifedipin Tablet 10 0.01 10565 105.65 0.03 3521.67 0 108451 0 11390.81 0
18 Perindoprilarginin Bioprexum Tablet C09AA04 5 0.005 150 0.75 0.004 187.5 187.5 108451 1.73 11390.81 0.015
Propanolol Tablet 40 0.04 130 5.2 0.16 32.5 1722.25 108451 15.88 11390.81 0.139
19 Propanolol C07AA05
Propanolol Tablet 10 0.01 27036 270.36 0.16 1689.75 0 108451 0 11390.81 0
Cardace Tablet 5 0.005 90 0.45 0.0025 180 17194 108451 158.54 11390.81 1.392
Cardace Tablet 2.5 0.0025 2720 6.8 0.0025 2720 0 108451 0 11390.81 0
20 Ramipril C09AA05
Ramipril Tablet 5 0.005 6942 34.71 0.0025 13884 0 108451 0 11390.81 0
Ramipril Tablet 2.5 0.0025 410 1.025 0.0025 410 0 108451 0 11390.81 0
Spironolakton Tablet 100 0.1 1403 140.3 0.075 1870.67 10782.33 108451 99.42 11390.81 0.873
21 Spironolakton C03DA01
Spironolakton Tablet 25 0.025 26735 668.375 0.075 8911.67 0 108451 0 11390.81 0
22 Telmisartan Micardis Tablet C09CA07 80 0.08 22952 1836.16 0.04 45904 45904 108451 423.27 11390.81 3.716
23 Trimetazidin Trizedon MR Tablet C01EB15 35 0.035 312 10.92 0.04 273 130263 108451 1201.12 11390.81 10.545
Diovan Tablet 160 0.16 11365 1818.4 0.08 22730 0 108451 0 11390.81 0
24 Valsartan Diovan Tablet C09CA03 80 0.08 107260 8580.8 0.08 107260 0 108451 0 11390.81 0
Valsartan Tablet 160 0.16 2367 378.72 0.08 4734 4734 108451 43.65 11390.81 0.383
25 Verapamil Verapamil Tablet C08DA01 80 0.08 30 2.4 0.24 10 10 108451 0.09 11390.81 0.001
37

Lampiran 5. Penggunaan Obat pada Pasien Rawat Jalan berdasarkan Klasifikasi ATC/DDD Periode Tahun 2016

Kekuatan Kuantit
Jumlah
a Jumlah %
Bentuk Sediaan Jumlah Nilai Jumlah Jumlah DDD/1000 Total
No Zat Aktif Nama Obat Kode ATC s Total Penggunaan
Sediaan Dosis DDD DDD KPRJ KPRJ DDD/1000
Dala m Dalam Penggu DDD Obat
KPRJ
( mg ) ( gr ) naan
1 Amiodaron Tiaryt Tablet C01BD01 200 0.2 240 48 0.2 240 240 126526 1.897 10324.207 0.01
Amlodipin Tablet 10 0.01 79110 791.1 0.005 158220 344225 126526 2720.587 10324.207 26.35
Amlodipin C08CA01
2 Amlodipin Tablet 5 0.005 186005 930.025 0.005 186005 0 126526 0 10324.207 0
Bisoprolol Tablet 5 0.005 58813 294.065 0.01 29406.5 41889.75 126526 331.076 10324.207 3.20
Bisoprolol Concor Tablet C07AB07 5 0.005 30 0.15 0.01 15 0 126526 0 10324.207 0
3 Concor Tablet 2.5 0.0025 49873 124.6825 0.01 12468.3 0 126526 0 10324.207 0
Digoksin Tablet 0.25 0.0003 51189 12.79725 0.00025 51189 51189 126526 404.573 10324.207 3.91
Digoksin C01AA05
4 Fargixin Tablet 0.25 0.0003 0 0 0.00025 0 0 126526 0 10324.207 0
Herbeser Cd Kapsul 200 0.2 3016 603.2 0.24 2513.33 18658.42 126526 147.467 10324.207 1.42
Diltiazem Herbeser Cd Kapsul C08DB01 100 0.1 28040 2804 0.24 11683.3 0 126526 0 10324.207 0
5 Diltiazem Hcl Tablet 30 0.03 35694 1070.82 0.24 4461.75 0 126526 0 10324.207 0
Farsix Tablet 40 0.04 5568 222.72 0.04 5568 183865 126526 1453.180 10324.207 14.07
Furosemid Furosemid Tablet C03CA01 40 0.04 178261 7130.44 0.04 178261 0 126526 0 10324.207 0
6 Uresix Tablet 40 0.04 36 1.44 0.04 36 0 126526 0 10324.207 0
Nitrokaf Retard Forte Kapsul 5 0.005 670 3.35 0.005 670 11591 126526 91.610 10324.207 0.88
Gliseril Trinitrat C01DA02
7 Nitrokaf Retard Kapsul 2.5 0.0025 21842 54.605 0.005 10921 0 126526 0 10324.207 0
8 Hidroklorotiazid Concor Tablet C03AA03 2.5 0.0025 49873 124.6825 0.025 4987.3 4987.3 126526 39.417 10324.207 0.38
Irbedox Tablet 300 0.3 0 0 0.15 0 134914 126526 1066.295 10324.207 10.32
Irbedox Tablet 150 0.15 0 0 0.15 0 0 126526 0 10324.207 0
Irbesartan Tablet 300 0.3 35112 10533.6 0.15 70224 0 126526 0 10324.207 0
Irbesartan C09CA04
Irbesartan Tablet 150 0.15 64690 9703.5 0.15 64690 0 126526 0 10324.207 0
Irverbal Tablet 300 0.3 0 0 0.15 0 0 126526 0 10324.207 0
9 Irverbal Tablet 150 0.15 0 0 0.15 0 0 126526 0 10324.207 0
Farsorbid Tablet 10 0.01 870 8.7 0.06 145 2421 126526 19.134 10324.207 0.18
Isosorbid Dinitrat Farsorbid Tablet C01DA08 5 0.005 8126 40.63 0.06 677.17 0 126526 0 10324.207 0
10 Isosorbid Dinitra Tablet 5 0.005 19186 95.93 0.06 1598.83 0 126526 0 10324.207 0
Kandesartan Tablet 16 0.016 36556 584.896 0.008 73112 204701 126526 1617.857 10324.207 15.67
Kandesartan C09CA06
11 Kandesartan Tablet 8 0.008 131589 1052.712 0.008 131589 0 126526 0 10324.207 0
38

Kaptopril Tablet 25 0.025 14787 369.675 0.05 7393.5 13041 126526 103.070 10324.207 0.99
Kaptopril C09AA01
12 Kaptopril Tablet 12.5 0.0125 22590 282.375 0.05 5647.5 0 126526 0 10324.207 0
13 Karvedilol V-Bloc Tablet C07AG02 6.25 0.0063 3954 24.7125 0.0375 659 659 126526 5.208 10324.207 0.05
14 Klonidin Klonidin Tablet C02AC01 0.15 0.0002 20601 3.09015 0.00045 6867 6867 126526 54.273 10324.207 0.52
Noperten Tablet 10 0.01 11927 119.27 0.01 11927 14158 126526 111.898 10324.207 1.08
Lisinopril C09AA03
15 Noperten Tablet 5 0.005 4462 22.31 0.01 2231 0 126526 0 10324.207 0
16 Metildopa Dopamet Tablet C02AB01 250 0.25 931 232.75 1 232.75 232.75 126526 1.840 10324.207 0.01
Adalat Oros Tablet 30 0.03 0 0 0.03 0 3637.67 126526 28.750 10324.207 0.27
Nifedipin C08CA05
17 Nifedipin Tablet 10 0.01 10913 109.13 0.03 3637.67 0 126526 0 10324.207 0
18 Perindoprilarginin Bioprexum Tablet C09AA04 5 0.005 700 3.5 0.004 875 925.5 126526 7.315 10324.207 0.07
Propanolol Tablet 40 0.04 202 8.08 0.16 50.5 0 126526 0 10324.207 0
Propanolol C07AA05
19 Propanolol Tablet 10 0.01 33751 337.51 0.16 2109.44 2109.44 126526 16.672 10324.207 0.16
Cardace Tablet 5 0.005 0 0 0.0025 0 31370 126526 247.933 10324.207 2.40
Cardace Tablet 2.5 0.0025 644 1.61 0.0025 644 0 126526 0 10324.207 0
Ramipril C09AA05
Ramipril Tablet 5 0.005 13923 69.615 0.0025 27846 0 126526 0 10324.207 0
20 Ramipril Tablet 2.5 0.0025 2880 7.2 0.0025 2880 0 126526 0 10324.207 0
Spironolakton Tablet 100 0.1 1503 150.3 0.075 2004 19117 126526 151.091 10324.207 1.46
Spironolakton C03DA01
21 Spironolakton Tablet 25 0.025 51339 1283.475 0.075 17113 0 126526 0 10324.207 0
Micardis Tablet 80 0.08 26133 2090.64 0.04 52266 53886 126526 425.889 10324.207 4.12
Telmisartan C09CA07
22 Micardis Tablet 40 0.04 1620 64.8 0.04 1620 0 126526 0 10324.207 0
23 Trimetazidin Trizedon Mr Tablet C01EB15 35 0.035 250 8.75 0.04 218.75 218.75 126526 1.729 10324.207 0.01
Diovan Tablet 160 0.16 1384 221.44 0.08 2768 161306 126526 1274.884 10324.207 12.34
Diovan Tablet 80 0.08 20095 1607.6 0.08 20095 0 126526 0 10324.207 0
Valsartan Tablet 160 0.16 13783 2205.28 0.08 27566 0 126526 0 10324.207 0
Valsartan C09CA03
Valsartan Tablet 80 0.08 105049 8403.92 0.08 105049 0 126526 0 10324.207 0
Valesco Tablet 160 0.16 2914 466.24 0.08 5828 0 126526 0 10324.207 0
24 Valesco Tablet 80 0.08 25462 2036.96 0.08 25462 0 126526 0 10324.207 0
25 Verapamil Verapamil Tablet C08DA01 80 0.08 213 17.04 0.24 71 71 126526 0.561 10324.207 0.00
39

Lampiran 6. Penggunaan Obat pada Pasien Rawat Jalan berdasarkan Klasifikasi ATC/DDD Periode Tahun 2017

Kekuatan
Kuantit Jumlah %
Sediaan as Jumlah Jumlah Total Penggunaan
Bentuk Jumlah Nilai Jumlah DDD/1000
No Zat Aktif Nama Obat Kode ATC Total
Sediaan Dalam Dalam
Penggu Dosis DDD DDD KPRJ KPRJ DDD/1000 Obat
naan DDD KPRJ
(mg) (gr)
1 Amiodaron Tiaryt Tablet C01BD01 200 0.2 10 2 0.2 10 10 121044 0.083 11432.758 0.00
Amlodipin Tablet 10 0.01 84207 842.07 0.005 168414 370147 121044 3057.954 11432.758 26.74
2 Amlodipin C08CA01
Amlodipin Tablet 5 0.005 201733 1008.665 0.005 201733 0 121044 0 11432.758 0
Bisoprolol Tablet 5 0.005 75305 376.525 0.01 37652.5 56767 121044 468.978 11432.758 4.10
3 Bisoprolol Concor Tablet C07AB07 5 0.005 30 0.15 0.01 15 0 121044 0 11432.758 0
Concor Tablet 2.5 0.0025 76398 190.995 0.01 19099.5 0 121044 0 11432.758 0
Digoksin Tablet 0.25 0.0003 41004 10.251 0.0003 41004 41004 121044 338.753 11432.758 2.96
4 Digoksin C01AA05
Fargixin Tablet 0.25 0.0003 0 0 0.0003 0 0 121044 0 11432.758 0
Herbeser Cd Tablet 200 0.2 2850 570 0.24 2375 17325.21 121044 143.131 11432.758 1.25
Herbeser Cd Kapsul 100 0.1 29945 2994.5 0.24 12477.0 0 0 11432.758 0
5 Diltiazem C08DB01
8 121044
Diltiazem Hcl Kapsul 30 0.03 19785 593.55 0.24 2473.13 0 121044 0 11432.758 0
Farsix Tablet 40 0.04 30 1.2 0.04 30 208389 121044 1721.597 11432.758 15.05
6 Furosemid Furosemid Tablet C03CA01 40 0.04 208358 8334.32 0.04 208358 0 121044 0 11432.758 0
Uresix Tablet 40 0.04 1 0.04 0.04 1 0 121044 0 11432.758 0
Nitrokaf Retard Forte Kapsul 5 0.005 1523 7.615 0.005 1523 20114.5 121044 166.175 11432.758 1.45
7 Gliseril Trinitrat C01DA02
Nitrokaf Retard Kapsul 2.5 0.0025 37183 92.9575 0.005 18591.5 0 121044 0 11432.758 0
Concor Tablet 5 0.005 30 0.15 0.025 6 7645.8 121044 63.165 11432.758 0.55
8 Hidroklorotiaz C03AA03
Concor Tablet 2.5 0.0025 76398 190.995 0.025 7639.8 0 121044 0 11432.758 0
Irbedox Tablet 300 0.3 0 0 0.15 0 173560 121044 1433.859 11432.758 12.54
Irbedox Tablet 150 0.15 0 0 0.15 0 0 121044 0 11432.758 0
Irbesartan Tablet 300 0.3 56095 16828.5 0.15 112190 0 121044 0 11432.758 0
9 Irbesartan C09CA04
Irbesartan Tablet 150 0.15 61370 9205.5 0.15 61370 0 121044 0 11432.758 0
Irverbal Tablet 300 0.3 0 0 0.15 0 0 121044 0 11432.758 0
Irverbal Tablet 150 0.15 0 0 0.15 0 0 121044 0 11432.758 0
10 Isosorbid Dinitrat Farsorbid Tablet C01DA08 10 0.01 0 0 0.06 0 4051.5 121044 33.471 11432.758 0.29
40

Farsorbid Tablet 5 0.005 8148 40.74 0.06 679 0 121044 0 11432.758 0


Isosorbid Dinitrat Tablet 5 0.005 40470 202.35 0.06 3372.5 0 121044 0 11432.758 0
Kandesartan Tablet 16 0.016 72611 1161.776 0.008 145222 334112 121044 2760.252 11432.758 24.14
11 Kandesartan C09CA06
Kandesartan Tablet 8 0.008 188890 1511.12 0.008 188890 0 121044 0 11432.758 0
Kaptopril Tablet 25 0.025 13576 339.4 0.05 6788 9652 121044 79.740 11432.758 0.69
12 Kaptopril C09AA01
Kaptopril Tablet 12.5 0.0125 11456 143.2 0.05 2864 0 121044 0 11432.758 0
13 Karvedilol V-Bloc Tablet C07AG02 6.25 0.0063 15722 98.2625 0.0375 2620.33 2620.33 121044 21.648 11432.758 0.18
14 Klonidin Klonidin Tablet C02AC01 0.15 0.0002 23205 3.48075 0.0005 7735 7735 121044 63.902 11432.758 0.55
Noperten Tablet 10 0.01 10382 103.82 0.01 10382 12524.5 121044 103.471 11432.758 0.90
15 Lisinopril C09AA03
Noperten Tablet 5 0.005 4285 21.425 0.01 2142.5 0 121044 0 11432.758 0
16 Metildopa Dopamet Tablet C02AB01 250 0.25 710 177.5 1 177.5 177.5 121044 1.466 11432.758 0.01
Adalat Oros Tablet 30 0.03 0 0 0.03 0 2305 121044 19.043 11432.758 0.16
17 Nifedipin C08CA05
Nifedipin Tablet 10 0.01 6915 69.15 0.03 2305 0 121044 0 11432.758 0
18 Perindoprilargin Bioprexum Tablet C09AA04 5 0.005 1143 5.715 0.004 1428.75 1428.75 121044 11.804 11432.758 0.10
Propanolol Tablet 40 0.04 396 15.84 0.16 99 1291.81 121044 10.672 11432.758 0.09
19 Propanolol C07AA05
Propanolol Tablet 10 0.01 19085 190.85 0.16 1192.81 0 121044 0 11432.758 0
Cardace Tablet 5 0.005 0 0 0.0025 0 54341 121044 448.936 11432.758 3.92
Cardace Tablet 2.5 0.0025 0 0 0.0025 0 0 121044 0 11432.758 0
20 Ramipril Ramipril Tablet C09AA05 10 0.01 2150 21.5 0.0025 8600 0 121044 0 11432.758 0
Ramipril Tablet 5 0.005 19389 96.945 0.0025 38778 0 121044 0 11432.758 0
Ramipril Tablet 2.5 0.0025 6963 17.4075 0.0025 6963 0 121044 0 11432.758 0
Spironolakton Tablet 100 0.1 2811 281.1 0.075 3748 19722.67 121044 162.938 11432.758 1.42
21 Spironolakton Spironolakton Tablet C03DA01 25 0.025 47924 1198.1 0.075 15974.6 0 0 11432.758 0
7 121044
Micardis Tablet 80 0.08 13406 1072.48 0.04 26812 28483 121044 235.311 11432.758 2.05
22 Telmisartan C09CA07
Micardis Tablet 40 0.04 1671 66.84 0.04 1671 0 121044 0 11432.758 0
23 Trimetazidin Trizedon Mr Tablet C01EB15 35 0.035 28 0.98 0.04 24.5 24.5 121044 0.202 11432.758 0.00
Diovan Tablet 160 0.16 5072 811.52 0.08 10144 10204 121044 84.300 11432.758 0.73
24 Valsartan Diovan Tablet C09CA03 80 0.08 60 4.8 0.08 60 0 121044 0 11432.758 0
Valsartan Tablet 160 0.16 0 0 0.08 0 0 121044 0 11432.758 0
25 Verapamil Verapamil Tablet C08DA01 80 0.08 692 55.36 0.24 230.67 230.67 121044 1.906 11432.758 0.01
41
42

Lampiran 7. Presentase Penggunaan Obat Kardiovaskular dan DU90% Periode tahun 2015

Kode
Zat Aktif
No ATC % Penggunaan % Kumulatif
1 Amlodipin C08CA01 25.289 25.289
2 Furosemid C03CA01 16.371 41.660
3 Kandesartan C09CA06 15.449 57.109
4 Trimetazidin C01EB15 10.545 67.654
5 Irbesartan C09CA04 9.883 77.536
6 Digoksin C01AA05 4.172 81.708
7 Telmisartan C09CA07 3.716 85.424
8 Nifedipin C08CA05 3.523 88.947
9 Bisoprolol C07AB07 1.836 90.783
10 Hidroklorotiazid C03AA03 1.543 92.326
11 Ramipril C09AA05 1.392 93.718
12 Diltiazem C08DB01 1.320 95.038
13 Lisinopril C09AA03 1.114 96.152
14 Kaptopril C09AA01 0.920 97.073
15 Spironolakton C03DA01 0.873 97.945
16 Klonidin C02AC01 0.579 98.524
17 Gliseril Trinitrit C01DA02 0.480 99.003
18 Valsartan C09CA03 0.383 99.387
19 Amiodaron C01BD01 0.220 99.607
20 Isosorbid Dinitrat C01DA08 0.200 99.807
21 Propanolol CO7AA05 0.139 99.946
22 Karvedilol C07AG02 0.021 99.968
23 Metildopa C02AB01 0.017 99.984
24 Peridoprilarginin C09AA04 0.015 99.999
25 Verapamil C08DA01 0.001 100.000
43

Lampiran 8. Presentase Penggunaan Obat Kardiovaskular dan DU90% Periode tahun 2016

Kode
Zat Aktif
No ATC % Penggunaan % Kumulatif
1 Amlodipin C08CA01 26.352 26.352
2 Kandesartan C09CA06 15.671 42.022
3 Furosemid C03CA01 14.076 56.098
4 Valsartan C09CA03 12.349 68.446
5 Irbesartan C09CA04 10.328 78.774
6 Telmisartan C09CA07 4.125 82.899
7 Digoksin C01AA05 3.919 86.818
8 Bisoprolol C07AB07 3.207 90.025
9 Ramipril C09AA05 2.402 92.426
10 Spironolakton C03DA01 1.464 93.890
11 Diltiazem C08DB01 1.428 95.318
12 Lisinopril C09AA03 1.084 96.402
13 Kaptopril C09AA01 0.998 97.400
14 Gliseril Trinitrit C01DA02 0.887 98.288
15 Klonidin C02AC01 0.526 98.813
16 Hidroklorotiazid C03AA03 0.382 99.195
17 Nifedipin C08CA05 0.279 99.474
18 Isosorbid Dinitrat C01DA08 0.185 99.659
19 Propanolol CO7AA05 0.162 99.820
20 Perindoprilarginin C09AA04 0.071 99.891
21 Karvedilol C07AG02 0.050 99.942
22 Amiodaron C01BD01 0.018 99.959
23 Metildopa C02AB01 0.018 99.978
24 Trimetazidin C01EB15 0.017 99.995
25 Verapamil C08DA01 0.005 100.000
44

Lampiran 9. Presentase Penggunaan Obat Kardiovaskular dan DU90% Periode tahun 2017

Kode
Zat Aktif
No ATC % Penggunaan % Kumulatif
1 Amlodipin C08CA01 26.747 26.747
2 Kandesartan C09CA06 24.143 50.891
3 Furosemid C03CA01 15.059 65.949
4 Irbesartan C09CA04 12.542 78.491
5 Bisoprolol C07AB07 4.102 82.593
6 Ramipril C09AA05 3.927 86.520
7 Digoksin C01AA05 2.963 89.483
8 Telmisartan C09CA07 2.058 91.541
9 Gliseril Trinitrit C01DA02 1.454 92.995
10 Spironolakton C03DA01 1.425 94.420
11 Diltiazem C08DB01 1.252 95.672
12 Lisinopril C09AA03 0.905 96.577
13 Valsartan C09CA03 0.737 97.314
14 Kaptopril C09AA01 0.698 98.012
15 Klonidin C02AC01 0.559 98.570
16 Hidroklorotiazid C03AA03 0.553 99.123
17 Isosorbid Dinitrat C01DA08 0.293 99.416
18 Karvedilol C07AG02 0.189 99.605
19 Nifedipin C08CA05 0.167 99.772
20 Perindoprilarginin C09AA04 0.103 99.875
21 Propanolol CO7AA05 0.093 99.968
22 Verapamil C08DA01 0.017 99.985
23 Metildopa C02AB01 0.013 99.998
24 Trimetazidin C01EB15 0.002 99.999
25 Amiodaron C01BD01 0.001 100.000
45

Lampiran 10. Daftar Nama Obat Kardiovaskular Sesuai Kode ATC Menurut WHO
ATC OBAT-OBAT DDD U Adm.R Note Nama Dagang
KARDIOVASKULAR
C01 Cardiac Therapy

C01A Cardiac Glycosides

C01AA Digitalis Glycosides

01 Acetyldigitoxin 0,2 mg O

02 Acetyldigoxin 0,5 mg O

03 Digitalis Leaves 0,1 g O

04 Digitoxin 0.1 mg O/P

05 Digoksin 0,25 mg O/P Digoksin (0,25 mg)


Fargixin (0,25 mg)
06 Lanatoside C 1 mg R/O

07 Deslanoside 1 mg P

08 Metildigoxin 0,2 mg O/P

09 Gitoformote

C01AB Scilla Glycosides

01 Proscillaridin 0,75 mg O

C01AC Strophanthus Glycosides

01 G-strophanthin 0,25 mg P

03 Cymarin 2,5 mg O

C01AX 02 Peruvoside

C01B Antiarrhythmic class I and III

C01BA Antiarrhythmic, class Ia

01 Quinidine 1,2 g O

02 Procainamide 3 g O/P

03 Disopyramide 0,4 g O/P

04 Sparteine 0,2 g P

05 Ajmaline 0,3 g O

08 Prajmaline 30 mg O
46

12 Lorajmine 0,3 g O

13 Hydroquinidine

C01BB Antiarrhythmic, class Ib

01 Lidocain 3 g P

02 Mexiletine 0,8 g O/P

03 Tocainide 1,2 g O/P

04 Aprindine 0,1 g O/P

C01BC Antiarrhythmic, class Ic

03 Propafenone 0,3 g O/P

04 Flecainide 0,2 g O/P

07 Lorcainide 0,2 g P

08 Encainide 0,1 g O

09 Ethacizine

C01BD Antiarrhythmic, class III

01 Amiodarone 0,2 g O/P Tyarit (200 mg)

02 Bretylium tosilate

03 Bunaftine

04 Dofetilide

05 Ibutilide 1 mg P

06 Tedisamil

07 Dronedarone 0,8 g O

C01BG Other Antiarrhythmic, class I and


III
01 Moracizine 0,75 g O

07 Cibenzoline

11 Vernakalant 0,2 g P

C01C Cardiac Stimulants excl. Cardiac


glycosides
C01CA Adrenergic and dopaminergic
agents
01 Etilefrine 50 mg O/P
47

02 Isoprenaline 90 mg O/P

03 Norepinephrine 6 mg P

04 Dopamine 0,5 g P

05 Norfenefrine 25 mg O

06 Phenylephrine 4 mg P

07 Dobutamine 0,5 g P

08 Oxedrine 0,2 g O/P

09 Metaraminol 50 mg P

10 Methoxamine 30 mg P

11 Mephentermine 30 mg P

12 Dimetofrine

13 Prenalterol 10 mg P

14 Dopexamine 0,5 g P

15 Gepefrine 30 mg O

16 Ibopamine 0,3 g O

17 Midodrine 30 mg O

18 Octopamine

19 Fenoldopam

21 Cafedrine

22 Arbutamine

23 Theodrenaline

24 Epinephrine 0,5 mg P

25 Amezinium metilsulfate 30 mg O

26 ephedrine 50 mg P

27 Droxidopa 1 g O

C01CE Phosphodiesterase inhibitors

01 Amrinone 0,5 g P

02 Milrinone 50 mg P

03 Enoximone 1 g P

04 Bucladesine
48

C01CX Other cardiac stimulants

06 Angiotensinamide 5 mg P

07 Xamoterol 0,5 g O

08 Levosimendan 11 mg P

09 Angiotensin II

C01D Vasodilators Used In Cardiac


Diseases
C01DA Organic Nitrates

02 Glyceryl trinitrate 5 Mg O 1. Nitrokaf Retard forte


(kaps 5 mg)
2. Nitrokaf Retard (kaps
2,5 mg)
2,5 Mg Oral
Aerosol
2,5 mg SL
(Sublin
gual)
5 mg TD
(Transd
ermal)
04 Methylpropylpropanedilol
dinitrate
05 Pentaerithrityl tetranitrate 0,12 g O

07 Propatylnitrate 30 mg O

08 Isosorbide dinitrate 60 mg O isosorbid Dinitrat (5 mg)


Farsorbid (5 mg dan 10
mg)
20 mg Oral
aerosol
20 mg SL
(Sublin
gual)
0,1 g TD
(Transd
ermal)
49

09 Trolnitrate 20 mg O

13 Eritryl Tetranitrate 90 mg O

14 Isosorbite mononitrate 40 mg O

C01DB Quinolone Vasodilators

01 Flosequinan

C01DX Other Vasodilators Used In


Cardiac Diseases
01 Itramine tosilate

02 Prenylamine 0,12 g O

03 Oxyfedrine 40 mg O/P

04 Benziodarone 0,25 g O

05 Carbocromen

06 Hexobendine

07 Etafenone 0,225 g O

08 Heptaminol 0,45 g O/P

09 Imolamine 90 mg O

10 Dilazep 0,1 g O

11 Trapidil

12 Molsidomine

13 Efloxate 0,2 g O

14 Cinepazet 0,9 g O

15 Cloridarol

16 Nicorandil 40 mg O

18 Linsidomine

19 Nesiritide 1,5 mg P

21 Serelaxin

C01E Other Cardiac Preparations

C01EA Prostaglandins

01 Alprostadil 0,5 mg P

C01EB Other Cardiac Preparations


50

02 Camphora 0,15 g O

03 Indometacin

04 Crataegus glycosides

05 Creatinolfosfate

06 Fosfocreatine

07 Fructose 1,6-diphosphate

09 Ubidecarenone

10 Adenosine 15 mg P

11 Tiracizine

13 Acadesine

15 Trimetazidine 40 mg O Trizedon MR (tab 35mg)

16 Ibuprofen 30 mg P

17 Ivabradine 10 mg O

18 Ranolazine 1,5 g O

21 Regadenoson 0,4 mg P

22 Meldonium

23 Tiazotic acid

C02 Antihypertensives

C02A Antiadrenergic Agents, Centrally Acting

C02AA Rauwolfia alkaloids

01 Rescinnamine 0,5 mg O

02 Reserpine 0,5 mg P

03 Combinations Of Rauwolfia Alkaloids 

04 Rauwolfia Alkaloids, Whole Root 

05 Deserpidine
06 Methoserpidine

07 Bietaserpine 15 mg O

52 Reserpine, Combinations
51

53 Combinations Of Rauwolfia Alkoloids,


Combinations
57 Bietaserpine, Combinations

C02AB Methyldopa

01 Methyldopa (levorotatory) 1 g O/P Dopamet (250 mg)

02 Methyldopa (racemic) 1 g O

C02AC Imidazoline Receptor Agonists

01 Clonidine 0,45 mg O/P Klonidin (0,15 mg)

02 Guanfacine 3 mg O

04 Tolonidine 0,75 mg O

05 Moxonidine 0,3 mg O

06 Rilmenidine

C02B Antiadrenergic Agents, Ganglion-Blocking

C02BA Sulfonium Derivatives

01 Trimetaphan 0,25 g P

C02BB Secondary And Tertiary Amines

01 Mecamylamine

C02BC Bisquaternary Ammonium Compounds

C02C Antiadrenergic Agents, Peripherally Acting

C02CA Alpha-Adrenoreceptor Antagonists


01 Prazosin 5 mg O

02 Indoramin

03 Trimazosin 0,3 g O

04 Doxazosin 4 mg O

06 Urapidil 0,12 g O

50 mg P

C02CC Guanidine Derivatives

01 Betanidine 0,1 g O

02 Guanethidine 30 mg O

03 Guanoxan 20 mg O
52

04 Debrisoquine 20 mg O

05 Guanoclor

06 Guanazodine

07 Guanoxabenz 25 mg O

C02D Arteriolar Smooth Muscle, Agents Acting


On
C02DA Thiazide Derivatives

01 Diazoxide 0,3 g P

C02DB Hydrazinophthalazine Derivatives

01 Dihydralazine 75 mg O

25 mg P

02 Hydralazine 0,1 g O

03 Endralazine 10 mg O

04 Cadralazine 15 mg O

C02DC Pyrimidine Derivatives

01 Minoxidil 20 mg O

C02DD Nitroferricyanide Derivatives

01 Nitroprusside 50 mg P

C02DG Guanidine Derivatives

01 Pinacidil 50 mg O

C02K Other Antihypertensives

C02KA Alkaloids, Excl. Rauwolfia

01 Veratrum

C02KB Tyrosine Hydroxylase Inhibitors

01 Metirosine

C02KC MAO Inhibitors

01 Pargyline

C02KD Serotonin Antagonists

01 Ketanserin 40 mg O/P
53

C02KX Antihypertensives For Pulmonary Arterial


Hypertension
01 Bosentan 0,25 g O

02 Ambrisentan 7,5 mg O

03 Sitaxentan 0,1 g O

04 Macitentan 10 mg O

05 Riociguat 4,5 mg O

52 Amrisentan and Tadalafil

C03 Diuretic

C03A Low-Ceiling Diuretics, Thiazides

C03AA Thiazide, plain

01 Bendroflumethiazide 2,5 mg O

02 Hydroflumethiazide 25 mg O

03 Hydrochlorothiazide 25 mg O Concor (25 mg)

04 Chlorothiazide 0,5 g O

05 Polythiazide 1 mg O

06 Trichlormethiazide 4 mg O

07 Cyclopenthiazide 0,5 mg O

08 Methyclothiazide 5 mg O

09 Cyclothiazide 5 mg O

13 Mebutizide

C03AB Thiazides And Potassium In Combination

01 Bendroflumethiazide And Potassium 2,5 mg O

02 Hydroflumethiazide And Potassium 25 mg O

03 Hydrochlorothiazide And Potassium 25 mg O

04 Chlorothiazide And Potassium 0,5 g O

05 Polythiazide And Potassium 1 mg O

06 Trichlormethiazide And Potassium 4 mg O

07 Cyclopenthiazide And Potassium 0,5 mg O

08 Methyclothiazide And Potassium 5 mg O


54

09 Cyclothiazide And Potassium 5 mg O

C03AH Thiazides, Combinations With Psycholeptics


And/Or Analgesics
01 Chlorothiazide, Combinations 

02 Hydroflumethiazide, Combinations

C03AX Thiazides, Combinations With Other Drugs

01 Hydrochlorothiazide, Combinations

C03B Low-Ceiling Diuretics, Excl. Thiazides

C03BA Sulfonamides, Plain

02 Quinethazone 50 mg O

03 Clopamide 10 mg O

04 Chlortalidone 25 mg O

05 Mefruside 25 mg O

07 Clofenamide

08 Metolazone 5 mg O

09 Meticrane

10 Xipamide 20 mg O

11 Indapamide  2,5 mg O

12 Clorexolone

13 Fenquizone

82 Clorexolone, Combinations With


Psycholeptics
C03BB Sulfonamides And Potassium In
Combination
02 Quinethazone And Potassium  50 mg O

03 Clopamide And Potassium 10 mg O

04 Chlortalidone And Potassium 25 mg O

05 Mefruside And Potassium 25 mg O

07 Clofenamide And Potassium

C03BC Mercurial Diuretics

01 Mersalyl
55

C03BD Xanthine Derivatives

01 Theobromine 4 g O

C03BX Other Low-Ceiling Diuretics

03 Cicletanine

C03C High-Ceiling Diuretics

C03CA Sulfonamides, Plain

01 Furosemide 40 mg O/P Farsix (40 mg)


Uresix (40 mg)
Furosemide (40 mg)
02 Bumetanide 1 mg O/P

03 Piretanide

04 Torasemide 15 mg O/P

C03CB Sulfonamides And Potassium In


Combination
01 Furosemide And Potassium 40 mg O

02 Bumetanide And Potassium 1 mg O

C03CC Aryloxyacetic Acid Derivatives

01 Etacrynic Acid 50 mg O/P

02 Tienilic Acid

C03CD Pyrazolone Derivatives

01 Muzolimine 20 mg O

C03CX Other High-Ceiling Diuretics


01 Etozolin

C03D Potassium-Sparing Agents

C03DA Aldosterone Antagonists

01 Spironolactone 75 mg O Spironolakton (25,100 mg)

02 Potassium Canrenoate 0,4 g P

03 Canrenone

04 Eplerenone 50 mg O

C03DB Other Potassium-Sparing Agents


56

01 Amiloride  10 mg O

02 Triamterene 0,1 g Occ

C03E Diuretics And Potassium-Sparing Agents In


Combination
C03EA Low-Ceiling Diuretics And Potassium-
Sparing Agents
01 Hydrochlorothiazide And Potassium-
Sparing Agents
02 Trichlormethiazide And Potassium-
Sparing Agents
03 Epitizide And Potassium-Sparing Agents

04 Altizide And Potassium-Sparing Agents

05 Mebutizide And Potassium-Sparing


Agents
06 Chlortalidone And Potassium-Sparing
Agents 
07 Cyclopenthiazide And Potassium-
Sparing Agents
12 Metolazone And Potassium-Sparing
Agents 
13 Bendroflumethiazide And Potassium-
Sparing Agents
14 Butizide And Potassium-Sparing Agents

C03EB High-Ceiling Diuretics And Potassium-


Sparing Agents
01 Furosemide And Potassium-Sparing
Agents
02 Bumetanide And Potassium-Sparing
Agents
C04 Peripheral Vasodilators

C04A Peripheral Vasodilators

C04AA 2-Amino-1-Phenylethanol Derivatives

01 Isoxsuprine 60 mg O/P
57

02 Buphenine 30 mg O

31 Bamethan  75 mg O

C04AB Imidazoline Derivatives

01 Phentolamine 10 mg O/P

02 Tolazoline 75 mg O

C04AC Nicotinic Acid And Derivatives

01 Nicotinic Acid 0,2 g O/P

02 Nicotinyl Alcohol (Pyridylcarbinol) 0,3 g O/P

03 Inositol Nicotinate  1,2 g O

07 Ciclonicate

C04AD Purine Derivatives

01 Pentifylline 

02 Xantinol Nicotinate  0,9 g O/P

03 Pentoxifylline 1 g O

0,3 mg P

04 Etofylline Nicotinate 0,3 mg O/P

C04AE Ergot Alkaloids

01 Ergoloid Mesylates 3 mg O/P

02 Nicergoline

04 Dihydroergocristine

51 Ergoloid Mesylates, Combinations

54 Dihydroergocristine, Combinations

C04AF Enzymes

01 Kallidinogenase 30 U O/P

C04AX Other Peripheral Vasodilators

01 Cyclandelate 0,6 g O

02 Phenoxybenzamine 30 mg O

07 Vincamine

10 Moxisylyte

11 Bencyclane
58

17 Vinburnine

19 Suloctidil

20 Buflomedil  0,6 g O

21 Naftidrofuryl  0,6 g O

23 Butalamine

24 Visnadine 0,6 g O

26 Cetiedil 

27 Cinepazide

28 Ifenprodil 

30 Azapetine 0,15 g O

32 Fasudil 

C05 Vasoprotectives

C05A Agents For Treatment Of Hemorrhoids And


Anal Fissures For Topical Use
C05AA Corticosteroids

01 Hydrocortisone

04 Prednisolone

05 Betamethasone

06 Fluorometholone

08 Fluocortolone

09 Dexamethasone

10 Fluocinolone Acetonide 

11 Fluocinonide

12 Triamcinolone

C05AB Antibiotics

C05AD Local Anesthetics

01 Lidocaine 

02 Tetracaine

03 Benzocaine

04 Cinchocaine
59

05 Procaine

06 Oxetacaine 

07 Pramocaine

C05AE Muscle Relaxants

01 Glyceryl Trinitrate 

02 Isosorbide Dinitrate

03 Diltiazem

C05AX Other Agents For Treatment Of


Hemorrhoids And Anal Fissures For
Topical Use
01 Aluminium Preparations 

02 Bismuth Preparations, Combinations

03 Other Preparations, Combinations

04 Zinc Preparations

05 Tribenoside 

C05B Antivaricose Therapy

C05BA Heparins Or Heparinoids For Topical Use

01 Organo-Heparinoid 

02 Sodium Apolate 

03 Heparin

04 Pentosan Polysulfate Sodium 

51 Heparinoid, Combinations

53 Heparin, Combinations

C05BB Sclerosing Agents For Local Injection

01 Monoethanolamine Oleate

02 Polidocanol

03 Invert Sugar 

04 Sodium Tetradecyl Sulfate

05 Phenol

56 Glucose, Combinations 
60

C05BX Other Sclerosing Agents

01 Calcium Dobesilate

51 Calcium Dobesilate, Combinations

C05C Capillary Stabilizing Agents

C05CA Bioflavonoids

01 Rutoside

02 Monoxerutin 

03 Diosmin

04 Troxerutin 

05 Hidrosmin

51 Rutoside, Combinations

53 Diosmin, Combinations

54 Troxerutin, Combinations

C05CX Other Capillary Stabilizing Agents

01 Tribenoside 

02 Naftazone

03 Hippocastani Semen

C07 Beta Blocking Agents

C07A Beta Blocking Agents

C07AA Beta Blocking Agents, non-selective

01 Alprenolol 0.4 g O

0.4 g P

02 Oxprenolol 0.16 g O

0.16 g P

03 Pindolol 15 mg P

15 mg O

05 Propanolol 0.16 g O Propranolol (10 dan 40


mg)
0.16 g P

06 Timolol 20 Mg O
61

20 mg P

07 Sotalol 0.16 g P

0.16 g O

12 Nadalol 0.16 g O

14 Mepindolol 5 mg O

15 Carteolol 10 mg O

16 Tertatolol 5 mg O

17 Bopindolol

19 Bupranolol

23 Penbutolol 40 mg O

27 Cloranolol

C07AB Beta blocking agents, selective

01 Practolol 0.3 g O

20 mg P

02 Metoprolol 0.15 g O

0.15 g P

03 Atenolol 75 mg O

75 mg P

04 Acebutolol 0.4 g O

0.4 g P

05 Betaxolol 20 mg O

06 Bevantolol 0.3 g O

07 Bisoprolol 10 mg O Biprolol (tab 5mg)


Concor (tab 2,5mg & 5mg)
08 Celiprolol 0.2 g O

09 Esmolol 2.5 g P

10 Epanolol 0.2 g O

11 S-atenolol 50 mg O

12 Nebivolol 5 mg O

13 Talinolol 0.1 g O
62

14 Landiolol

C07AG Alpha and beta blocking agents

01 Labetolol 0.6 g O

0.6 g P

02 Carvedilol 37.5 mg O V-block (tab 6,25mg &


25mg)
C07B Beta Blocking Agents and Thiazides

C07BA Beta blocking agents, non-selective dan


thiazides
02 Oxprenolol dan thiazides

05 Propranolol dan thiazides

06 Timolol dan thiazides

07 Sotalol dan thiazides

12 Nadolol dan thiazides

68 Metilpranolol dan thiazides ,


combinations
C07BB Beta blocking agents, selective,and
thiazides
02 Metoprolol dan Thiazides

03 Atenolol dan thiazides

04 Acebutolol dan thiazides

06 Bevantolol dan thiazides

07 Bisoprolol dan thiazides

12 Nebivolol dan thiazides

52 Metroprolol dan thiazides, combinations

C07BG Alpha and beta blocking agents and


thiazides
01 Labetolol and Thiazides

C07C Beta Blocking Agents and Other Diuretics

C07CA Beta blocking agents, non-selective, and


other diuretics
02 Oxprenolol and other diuretics
63

03 Pindolol and other diuretics

17 Bopindolol and other diuretics

23 Penbutolol and other diuretics

C07CB Beta blocking agents, selective, and other


diuretics
02 Metoprolol and other diuretics

03 Atenolol and other diuretics

53 Atenolol and other diuretics ,


combinations
C07CG Alpha and beta blocking agents and other
diuretics
01 Labetalol and other diuretics

C07D Beta Blocking Agents, Thiazides, and Other


Diuretics
C07DA Beta Blocking Agents,Non selectives,
Thiazides, and Other Diuretics
06 Timolol,thiazides and other diuretics

C07DB Beta Blocking Agents, Selectives Thiazides,


and Other Diuretics
01 Atenolol ,thiazides and other diuretics

C07E Beta Blocking Agents and Vasodilators

C07EA Beta Blocking Agents, Non-selectives and


Vasodilators
C07EB Beta Blocking Agents,Selectives and
Vasodilators
C07F Beta Blocking Agents, Other Combinations

C07FB Beta Blocking Agents and Calcium Chanel


Blockers
02 Metoprolol and Felodipine

03 Atenolol and Nifedipine

07 Bisoprolol and Amlodipine

12 Nebivolol and Amlodipine

13 Metoprolol and Amlodipine


64

C07FX Beta Blocking Agents, other combinations

01 Propranolol and other combinations

02 Sotalol and Acetylsalicylic acid

03 Metoprolol and Acetylsalicylic acid

04 Bisoprolol and Acetylsalicylic acid

05 Metoprolol and Ivabradine

06 Carvedilol and Ivabradine

C08 Calcium Channel Blockers

C08C Selective Calcium Channel Blockers with


Mainly Vascular Effects
C08CA Dihydropyridine Derivatives

01 Amlodipine 5 mg O Amlodipin (5 dan 10 mg)


10
02 Felodipine 5 mg O

03 Isradipine 5 mg O

5 mg P

04 Nicardipine 90 mg P

90 mg O

05 Nifedipine 30 mg O Adalat OROS (30 mg)


Nifedipin (10 mg)
30 mg P

06 Nimodipine 0.3 g O

50 mg P

07 Nisoldipine 20 mg O

08 Nitrendipine 20 mg O

09 Lacidipine 4 mg O

10 Nilvadipine 8 mg O

11 Manidipine 10 mg O

12 Barnidipine 10 mg O

13 Lercanidipine 10 mg O

14 Clinidipine 10 mg O
65

15 Benidipine

16 Clevidipine

55 nifedipine, combinations

C08CX Other selective calcium channel blocker


with mainly vascular effects
01 Mibefradil 75 mg O

C08D Selective Calcium Channel Blockers With


Direct Cardiac Effects
C08DA Phenylalkylamine Derivatives

01 Verapamil 0.24 g O Verapamil (tab 80 mg)

0.24 g P

02 Gallopamil

51 Verapamil, combinations

C08DB Benzothiazepine derivatives

01 Diltiazem 0.24 g O Herbesser CD (tab 100 dan


200 mg)
Diltiazem Hcl (tab 30 mg)
C08E Non-Selectives Calcium Channel Blockers

C08EA Phenylalkylamine Derivatives

01 Fendiline

02 Bepridil 0.3 g O

C08EX Other non-selective calcium channel


blockers
01 Lidoflazine 0.18 g O

02 Perhexiline

C08G Calcium Channel Blockers and Diuretics

C08GA Calcium Channel Blockers and Diuretics

01 Nifedipine and diuretics

02 Amlodipine and diuretics

C09 Agents Acting On The Renin-Angiotensin


System
C09A Ace Inhibitors, Plain
66

C09AA ACE inhibitors, Plain

01 captopril 50 mg O Kaptopril (tab 12,5 dan 25


mg)
02 Enalapril 10 mg O

10 mg P

03 Lisinopril 10 mg O Noperten (tab 5 dan 10


mg)
04 Perindoprill 4 mg O Bioprexum (tab 5 mg)

05 Ramipril 2.5 & mg O Cardace (tab 2,5 dan 5 mg)


5 Ramipril (tab 2,5 dan 5
mg)
06 Quinapril 15 mg O

15 mg P

07 Benazepril 7.5 mg O

08 Cilazapril 2.5 mg O

09 Fosinopril 15 mg O

10 Trandolapril 2 mg O

11 Spirapril 6 mg O

12 Delapril 30 mg O

13 Moexipril 15 mg O

14 Temocapril 10 mg O

15 Zofenopril 30 mg O

16 Imidapril 10 mg O

C09B ACE Inhibitors, Combinations

C09BA ACE inhibitors and diuretics

01 captopril and diuretics

02 Enalapril and diuretics

03 Lisinopril and diuretics

04 Perindopril and diuretics

05 Ramipril and diuretics

06 Quinapril and diuretics


67

07 Benazapril and diuretics

08 Cilazapril and diuretics

09 Fosinopril and diuretics

12 Delapril and diuretics

13 Moexipril and diuretics

15 Zofenopril and diuretics

C09BB ACE Inhibitors and calcium channel


blockers
02 Enalapril and Lercanidipine

03 Lisinopril and Amlodipine

04 Perindopril and amlodipine

05 Ramipril and Felodipine

06 Enalapril and nitrendipine

07 Ramipril and amlodipine

10 Trandolapril and verapamil

12 Delapril and manidipine

C09BX ACE Inhibitors, other combinations

01 Perindopril,amlodipine and indapamide

02 perindopril and bisoprolol

03 ramipril ,amlodipine and


hydrochlorothiazide
C09C Angiotensin II Receptor Blockers (ARBs),
Plain
C09CA Angiotensin II Receptor Blockers (ARBs),
Plain
01 Losartan 50 mg O

02 Eprosartan 0.6 g O

03 Valsartan 80 mg O Diovan (tab 80mg &


160mg)
Diovan ( tab 160 mg)
04 Irbensartan 0.15 g O Irbedox (tab 150 dan 300
mg)
Irverbal ( tab 150 dan 300
68

mg)
Irbesartan (tab 150 dan
300 mg)
05 Tasosartan

06 Candesartan 8 mg O Kandesartan (tab 8 dan 16


mg)
07 Telmisartan 40 mg O Micardis (tab 80mg)

08 Olmesartan medoxomil 20 mg O

09 Azilsartan medoxomil 40 mg O

10 Fimasartan 60 mg O

C09D Angiotensin II Receptor Blockers (ARBs) ,


Combinations
C09DA Angiotensi II receptor blockers and
diuretics
01 losartan and diuretics

02 eprosartan and diuretics

03 valsartan and diuretics

04 Irbesartan and diuretics

06 Candesartan and diuretics

07 Telmisartan and diuretics

08 Olmesartan medoxomil and diuretics

09 Azilsartan Medoxomil and diuretics

10 Fimasartan and diuretics

C09DB Angiotensi II receptor blockers (ARBs) and


Calcium Channel Blockers
01 Valsartan and amlodipine

02 Olmesartan medoximil and amlodipine

04 Telmisartan and amlodipine

05 Irbesartan and amlodipine

06 losartan and amlodipine

07 candesartan and amlodipine

08 valsartan and lercanidipine


69

C09DX Angiotensin II receptor blockers (ARBs),


other combinations
01 Valsartan, amlodipine and
hydrochlorothiazide
02 Valsartan and aliskiren

03 Omelsartan medoxomil,amlodipine and


hydroclorothiazides
04 Valsartan and sacubitril

05 Valsartan and nebivolol

06 Candesartan , amlodipin and


hydrochlorothiazide
C09X Other Agents Acting On The Renin-
Angiotensin System
C09XA Renin-inhibitors

01 Remikiren

02 Aliskiren 0.15 g O

52 Aliskiren and hydrochlorothiazide

53 Aliskiren and amlodipine

54 Aliskiren , amlodipine and


hydrochlorothiazide
C10 Lipid Modifying Agents, Plain

C10AA HMG CoA reductase inhibitors

01 Simvastatin 30 mg O

02 Lovastatin 45 mg O

03 pravastatin 30 mg O

04 Fluvastatin 60 mg O

05 Atorvastatin 20 mg O

06 Cerivastatin 0.2 mg O

07 Rosuvastatin 5 mg O
10
20
08 Pitavastatin 2 mg O
70

C10AB Fibrates

01 clofibrate 2 g O

02 bezafibrate 0.6 g O

03 Alumunium Clofibrate

04 Gemfibrozil 1.2 g O

05 Fenofibrate 0.2 g O Micronis


ed
06 Simfibrate

07 Ronifibrate

08 Ciprofibrate 0.1 g O

09 Etofibrate

10 Clofibride

11 Choline Fenofibrate 0.135 g O Refers to


fenofibri
c acid
C10AC Bile Acid Sequestrants

01 Colestyramine 14 g O

02 Colestipol 20 g O

03 Colextran

04 Colesevelam 3.75 g O

C10AD Nicotinic acid and derivatives

01 niceritrol 1.5 g O

02 nicotinic acid 2 g O

03 nicofuranose

04 Aluminium Nicotinate

05 nicotinyl alcohol (pyridylcarbinol) 0.9 g O

06 acipimox 0.5 g O

52 nicotinic acid, combination

C10AX Other lipid modifying agents

01 dextrothyroxine 4 mg O

02 probucol
71

03 tiadenol

05 meglutol

06 omega-3-triglycerides incl.other esters


and acids
07 Magnesium pyridoxal 5-phosphate
glutamate
08 policosanol

09 ezetimibe 10 mg O

10 alipogene tiparvovec

11 mipomersen

12 lomitapide 40 mg O

13 evolucumab 10 mg P

14 alirocumab 5.4 mg P

C10B Lipid Modifying Agent, combinations

C10BA HMG CoA Reductase Inhibitors in


Combination with other lipid modifying
agents
01 lovastatin and nicotinic acid

02 simvastatin and ezetimibe

03 pravastatin and fenofibrate

04 simvastastin and fenofibrate

05 atorvastatin and ezetimibe

06 rosuvastatin and ezetimibe

C10BX HMG CoA reductase Inhibitors, other


combinations
01 simvastatin and acetylsalicylic acid 30 mg O

02 pravasatin and acetylsalicylic acid

03 atorvastatin and amlodipine

04 simvastatin,acetylsalicylic acid and


ramipril
05 rosuvastatin and acetylsalicylic acid

06 atorvastatin, acetylsalicylic acid and


72

ramipril
07 rosuvastatin amlodipine and lisinopril

08 atorvastatin and acetylsalicylic acid

09 rosuvastatin and amlodipine

10 rouvastatin and valsartan

11 atorvastatin,amlodipine, and perindopril

12 atorvastatin, acetylsalicylic acid and


perindopril
13 rosuvastatin, perindopril and indapamide

14 rosuvastatin ,amlodipine and perindopril

15 atorvastatin and perindopril

Anda mungkin juga menyukai