Konsep Dasar Metrologi, Kalibrasi & Ketelusuran (V 1.1.6)
Konsep Dasar Metrologi, Kalibrasi & Ketelusuran (V 1.1.6)
dan Ketertelusuran
Sumber: Amazon
Sumber: HighFinesse
Meter
panjangnya jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam ruang hampa dalam waktu 1/299 792 458
sekon
Sumber: HighFinesse
Meter
1960 – didefinisikan ulang sebagai 1 650 763,73 panjang gelombang dari garis
spektral tertentu krypton-86.
1983 – didefinisikan sebagai panjangnya jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam
ruang hampa dalam waktu 1/299 792 458 sekon
Measurand [2]
Measurand merupakan besaran tertentu yang didapat dari sebuah proses pengukuran.
Contoh:
“Panjang sebuah mistar baja
pada suhu 25oC” merupakan
measurand dan 20oC
merupakan“influence quantity”
.
.
Pada prakteknya, nilai sebenarnya (true value) dari sebuah besaran tidak bisa didapat
tanpa kesalahan experimen sehingga sebuah true value tidak bisa didapat dari hasil
sebuah eksperimen.
Sumber: Starrett
Nominal value merupakan nilai pendekatan (approximation) sebuah material ukur atau
karakteristik sebuah instrumen ukur .
Exact value atau conventional true value diketahui dengan membandingkan UUT
dengan sebuah standar pengukuran pada level yang lebih tinggi di bawah kondisi yang
ditentukan/didefinisikan.
Contoh:
Untuk gauge block dengan nilai 100 mm,
maka yang digunakan adalah nilai
nominal. Maka nilai pastinya bisa jadi
9.9997 mm atau 10.0003 mm
Sumber: Diesella
Sejak true value tidak mungkin untuk didapat dalam experimen maka conventional true
value di digunakan dalam praktek pengukuran.
Relative error dihasilkan dengan membagi error dengan rata-rata nilai hasil
pengukuran.
Random Error muncul dari satu atau lebih variasi tidak bisa diprediksi yang
mempengaruhi besaran. Efek dari variasi tersebut disebut dengan random effects.
Variasi suhu lingkungan dalam sebuah pengukuran mengakibatkan sebuah error dalam
nilai yang diukur. Error yang diakibatkan oleh random effect di namakan variasi suhu
lingkungan tidak terprediksi.
Ketidakpastian dari random effects bisa dihitung dengan melakukan beberapa kali
experimen pengukuran.
Terkontrol dalam besarannya, maka jenis kesalahan bisa disebut dengan controllable
error.
Definisi Kalibrasi
Sumber: jaking.com
Manfaat Kalibrasi[4]
Memastikan bahwa alat ukur tersebutsesuai dengan hasil pengukuran alat ukur lain.
Istilah nilai besaran yang diukur (measured quantity value) didefinisikan sebagai nilai
besaran yang merepresentasikan sebuah hasil pengukuran, juga sebagai catatan bahwa
dalam GUM, istilah “hasil pengukuran” digunakan untuk nilai besaran yang diukur.
Note:
GUM – Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement
Sumber: http://jateng.news/berita/detail/1492664686/78158/tera-timbangan-sementara-masih-gratis
Prosedur untuk melakukan pengujian, pengukuran atau analisis yang ditelaah dengan
seksama dan dikontrol dengan ketat.
Tujuan prosedur acuan adalah untuk mengkaji prosedur lain untuk pekerjaan yang
serupa atau untuk menentukan sifat-sifat bahan acuan (termasuk objek acuan), atau untuk
menentukan suatu nilai acuan.
Nilai measurand tidak bisa didapat secara pasti karena kesalahan-kesalahan yang muncul
pada saat proses pengukuran.
Yang bisa dilakukan adalah meng-estimasi nilai measurand yang dihasilkan dari proses
pengukuran. Estimasi dilakukan dengan menambahkan nilai yang tidak pasti atau
ketidakpastian (uncertainty).
“Ukuran kuantitatif mutu dari hasil sebuah pengukuran, sehingga hasil pengukuran
tersebut dapat dibandingkan dengan hasil pengukuran lain, acuan, spesifikasi dan
standar.”
Ketidakpastian Gabungan
Expanded Uncertainty
Kalibrasi peralatan pengukuran selalu dilakukan oleh standar pengukuran pada level
yang lebih tinggi, biasanya sebuah standar kerja (working standard).
Rasio ketidakpastian dari unit under test (UUT) terhadap standar yang digunakan dalam
kalibrasi dikenal dengan test unceratinty ratio (TUR). Pada umumnya, TUR dengan nilai
Setidak-tidaknya 1:4 digunakan.
Jika UUT mempunyai ketidakpastian yang relativ kecil, nilai TUR yang lebih kecil (1:2
atau bahkan 1:1) harus digunakan.
TUR sebagai rasio hasil ketidakpastian gabungan (uncertainty budget) yang didapat oleh
standar pengukuran terhadap yang didapat oleh UUT.
Instrument Instrument
Standar Primer (Primary Standard) mempunyai kualitas metrolgi paling tinggi dan
nilainya di-referensikan kepada standar besaran yang sama lainnya.
Standar kerja (Working Standard) merupakan sebuah standar yamg digunakan secara
rutin untuk mengkalibrasi instrumen pengukuran.
Semua sistem pengukuran besaran yang sama harus mempertahankan ukuran satuan
yang sama.
Ketertelusuran Pengukuran