Anda di halaman 1dari 9

PT.

MULTI TERAINDO

INSTRUKSI KERJA
KALIBRASI TIMBANGAN ELEKTRONIK

No, Dukumen wt-Ms-02


Tipe Dokumen

No, Revisi a2

Tanggal Berlaku 27 Februari 2020

Dibuat oleh Dlperiksa oleh Disetujuioleh

Nama : Sangap Simarmata Nama : Sangap Simarmata Nama : Sangap Simarmata


Jabatan : KA. Unit Jabatan : ManagerTeknik Jabatan : ManagerTeknik
Tanggal :27 Feb2020 Tanggal :27 Feb2020 Tanggal :27 Feb2A2O

Cafcton : llanya sslinan ycng terkendali yong mendapatkon perboikan


No. Dokumen : WI-MS-02
INSTRUKSI KERJA
No. Revisi : 02
KALIBRASI TIMBANGAN Tanggal : 27 Feb 2020
PT MULTI TERAINDO
ELEKTRONIK Halaman : 2 dari 9

AMANDEMEN

No. Tanggal Bagian Perubahan Catatan


1 04‐04‐19 II.1 Tahun 2004 menjadi 2010

2 04‐04‐19 III.3 Penambahan Thermohygrometer


3 04‐04‐19 V.2.a.1 Pencatatan suhu menjadi pada awal dan akhir kalibrasi

4 04‐04‐19 V.3.c Berat anak timbangan dari ½ kapasitas menjadi 1/3 dan ½ dari
kapasitas maksimun, direkomendasikan 1/3 dari kapasitas
maksimum.
5 04‐04‐19 VI.2.b stdev timbangan
u
√𝑛
v=9
Jika nilai standar deviasi ≤ 0,82 maka urepeat = 0,82a
a = ½ dari resolusi, v =1000 dan K = 1

6 27‐02‐2020 V. Kondisi Lingkungan 1. Suhu : 23 ± 3 ° C, stabilitas temperature dijaga ± 3 ° C selama


periode delapan jam
2. Relative Humidity : 45 – 65 % RH

Daftar Distrbusi :

Original : Manajer Mutu


Copy 1 : Ka. Unit
Copy 2 : Manajer Teknik
No. Dokumen : WI-MS-02
INSTRUKSI KERJA
No. Revisi : 02
KALIBRASI TIMBANGAN Tanggal : 27 Feb 2020
PT MULTI TERAINDO
ELEKTRONIK Halaman : 3 dari 9

I. RUANG LINGKUP

1. Instruksi Kerja ini ini digunakan untuk mengkalibrasi timbangan Elektronik dengan
menggunakan perbandingan langsung terhadap anak timbangan standar.
2. Besaran yang dikalibrasi : Massa dalam bentuk Kilo gram, gram atau mili gram

II. DOKUMEN ACUAN :

1. Edwin C. Morris & Kitty M.K.Fen, “ The Calibration of Wight and Balance”, Monograph 4,
CSIRO Australia, 2010.
2. OIML R111‐1 Edition 2004 (E), Weight of classes E1, E2, F1, F2, M1, M1‐2, M2, M2‐3 and M3,
Part 1: Metrological and technical requirements.
3. JCGM 100:2008 “Evaluation of Measurement Data ‐ Guide to the Expression of Uncertainty
in Measurement”

III. PERALATAN

1. Anak Timbangan Standar kelas E2


2. Timbangan yang dikalibrasi (UUT)
3. Thermohygrometer

IV. SAFETY

Pastikan memakai sarung tangan khusus yang sudah disediakan.

V. Kondisi Lingkungan

3. Suhu : 23 ± 3 ° C, stabilitas temperature dijaga ± 3 ° C selama periode delapan jam.


4. Relative Humidity : 45 – 65 % RH

VI. METODE KALIBRASI

1. Langkah Awal
a. Menentukan tingkat ketelitian timbangan yang akan dikalibrasi.
b. Menentukan anak timbangan standar yang digunakan, yang dipakai sebagai standar
adalah anak timbangan yang telah dikalibrasi dan masih valid.
c. Ketidakpastian anak timbangan standar ≤ 1/3 [e]. [e] verification scale interval adalah
nilai yang dinyatakan dalam satuan massa, yang digunakan untuk klasifikasi dan verifikasi
suatu timbangan.
No. Dokumen : WI-MS-02
INSTRUKSI KERJA
No. Revisi : 02
KALIBRASI TIMBANGAN Tanggal : 27 Feb 2020
PT MULTI TERAINDO
ELEKTRONIK Halaman : 4 dari 9

2. Persiapan :
a. Periksa kondisi lingkungan :
1. Catat suhu dan kelembaban relatif pada awal dan akhir kalibrasi.
2. Pastikan kondisi stabil
3. Atur posisi level timbangan, pastikan gelembung pada sprint level berada ditengah.

b. Pastikan timbangan dalam keadaan bersih


c. Hidupkan timbangan untuk pemanasan sesuai dengan yang disarankan pabrik pembuat
timbangan, apabla tidak diketahui hidupkan timbangan paling sedikit 30 menit sebelum
dilakukan kalibrasi.
d. Kondisikan anak timbangan dekat dengan timbangan untuk kesamaan temperature.
e. Tempatkan anak timbangan diatas pan sampai kapasitas maksimum timbangan.

3. Cara Pengambilan Data:


Prosedur pengambilan data kalibrasi dilakukan sesuai dengan output atau hasil kalibrasi
yang ditampilkan pada sertifikat kalibrasi. Hasil kalibrasi diantaranya:

a. Daya ulang pembacaan (repeatability)


Daya ulang pembacaan diambil pada 2 titik pengukuran yaitu pada setengah kapasitas
dan kapasitas maksimum timbangan. Dalam hal ini diambil 10 kali pengulangan untuk tiap
titik pengukuran dan data pengukuran tersebut dicatat pada lembar kerja yang sudah
disediakan. Satu atau dua anak timbangan dapat digunakan untuk melakukan
pengulangan pengukuran, apabila digunakan dua anak timbangan, penempatan anak
timbangan pada center of grafity timbangan.
Untuk timbangan yang multi range misalnya 0 ~ 100 g, 100 ~ 1000g, maka repeatability
diukur pada setiap rentang ukurnya.
Tahapan dalam melakukan pengulangan pengukuran:
1. Timbangan dalam keadaan standby
2. Letakkan anak timbangan standar setengah dari kapsitas timbangan pada tengah
pan, lalu catat hasilnya. Angkat kembali anak timbangan standar.
3. Ulangi langkah 2 sebanyak 10 kali.
4. Letakkan anak timbangan standar sebesar kapasitas maksimum timbangan pada
tengah pan, lalu catat hasilnya. Angkat kembali anak timbangan standar.
5. Ulangi langkah 4 sebanyak 10 kali.
No. Dokumen : WI-MS-02
INSTRUKSI KERJA
No. Revisi : 02
KALIBRASI TIMBANGAN Tanggal : 27 Feb 2020
PT MULTI TERAINDO
ELEKTRONIK Halaman : 5 dari 9

Gbr.1. Contoh pengulangan pengukuran timbangan

b. Penyimpangan penunjukkan
Penyimpangan penunjukkan menunjukkan koreksi yang harus diberikan pada nilai yang
ditunjukkan oleh timbangan.
Tahapan dalam pengambilan data untuk penyimpangan penunjukkan pada satu titik ukur
adalah:
1. Dalam keadaan pan kosong, catat zero reading ,z1 (timbangan harus di ‘tare’ sebelum
pembacaan).
2. Tempatkan anak timbangan diatas pan, catat pembacaan, m1.
3. Angkat kembali anak timbangan dari pan, dan letakkan kembali anak timbangan catat
pembacaan, m2.
4. Angkat anak timbangan dari pan, catat pembacaan z2.
5. Tahapan ini dilakukan dari 10% sampai 100% kapadasitas timbangan.

c. Efek pembebanan tidak dipusat pan


Ketika pusat massa suatu benda yang ditimbang tidak berada pada pusat pan, dapat
terjadi kesalahan pengukuran. Pengukuran ini dilakukan agar pemakai dapat dengan
tepat meletakkan benda diatas pan untuk menghindarai kesalahan tersebut.
Tahapannya adalah:
Timbangan diberi beban sebesar 1/3 dan setengah dari kapsitas maksimum timbangan
recomendasi 1/3 dari maksimum kapasitas, diletakkan ditengah (0) pan, kemudian secara
berurutan diletakkan di sebelah depan (1), kiri (2), belakang (3), dan kanan (4) pan
dengan jarak ¼ jari‐jari pusat pan dan hasilnya dicatat pada lembar kerja.
No. Dokumen : WI-MS-02
INSTRUKSI KERJA
No. Revisi : 02
KALIBRASI TIMBANGAN Tanggal : 27 Feb 2020
PT MULTI TERAINDO
ELEKTRONIK Halaman : 6 dari 9

3
2 0 4
1

Gbr.2. Ilustrasi pemberian beban pada timbangan.

d. Histerisis
Histerisi adalah perbedaan penunjukkan timbangan ketika nilai besaran yang sama diukur
dengan menambah atau megurangi nilai besaran tersebut. Timbangan dalam kondisi baik
apabila histerisisnya tidak lebih dari 1 resolusi.
Tahapan dalam pengambilan data histerisis.
1. Timbangan dalam kondisi standby catat nilai z1.
2. Letakkan anak timbangan ½ dari kapasitas timbangan, lalu dicatat hasilnya m1.
3. Tambahkan anak timbangan (M’) hingga mendekati kapasitas timbangan
4. Angkat anak timbangan M’ dari kapsitas maksimum, kemudian catat hasilnya,m2.
5. Angkat anak timbangan ½ dari kapasitas timbangan, catat hasilnya,z2.
6. Ulangi sebanyak 3 kali pengulangan.

e. Limit of performance (LOP)


Limit of performance timbangan (± F) adalah rentang toleransi dimana didalamnya
terdapat kemungkinan semua pembacaan timbangan. Pembacaan timbangan akan
memberikan nilai sebenarnya dari massa benda yang ditimbang dalam range ± F.
Jika nilai massa sebenarnya dari suatu benda dinyatakan denan m, dan pembacaan
timbangan dinyatakan dengan md, maka nilai m akan berada pada range:

Md – F < m < md + F

LOP timbangan dapat dihitung dengan rumus:


F = 2,26 × s(max) + |Cmax|+ U(Cmax)
Dimana:
s(max) = nilai standar deviasi maksimum pengukuran timbangan
Cmax = Koreksi maksimum pembacaan timbangan
U(Cmax) = nilai ketidakpastian maksimum pada titik ukur koreksi maksimum.
No. Dokumen : WI-MS-02
INSTRUKSI KERJA
No. Revisi : 02
KALIBRASI TIMBANGAN Tanggal : 27 Feb 2020
PT MULTI TERAINDO
ELEKTRONIK Halaman : 7 dari 9

VII. PERHITUNGAN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

1. Model Matematis.
C i = mi – r i

Dengan :
Ci = koreksi penunjukkan pembacaan ke ‐ i
mi = Massa konvensional anak timbangan standar ke – i
ri = Penunjukkan pembacaan ke ‐ i

2. Evaluasi komponen ketidakpastian


a. Ketidakpastian baku dari kalibrasi anak timbangan standar
Berdasarkan sertifikat kalibrasi anak timbangan standar yang digunakan, dapat dihitung
dengan rumus :
um = Ue/k

bila digunakan lebih dari satu anak timbangan standar maka:


Ue = U1 + U2 + U3 +... Un

b. Ketidakpastian baku daya ulang pembacaan (urepeat)

𝐬𝐭𝐝𝐞𝐯 𝐭𝐢𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧
𝐮𝐫𝐞𝐩𝐞𝐚𝐭
√𝒏
v=9
Jika nilai standar deviasi ≤ 0,82a maka urepeat = 0,82a
a = ½ dari resolusi, v =1000 dan K = 1

c. Ketidakpastian baku kemampuan baca timbangan (uread)


Ketidakpastian pembacaan alat diperoleh dari nilai skala terecil (NST) yang terbaca pada
alat tersebut dengan asumsi distribusinya adalah segi‐empat

1
𝑢 2 𝑁𝑆𝑇
√3
v=∞
No. Dokumen : WI-MS-02
INSTRUKSI KERJA
No. Revisi : 02
KALIBRASI TIMBANGAN Tanggal : 27 Feb 2020
PT MULTI TERAINDO
ELEKTRONIK Halaman : 8 dari 9

d. Ketidakpastian baku ketidakstabilan anak timbangan standar, 𝒖𝜹

Ketidakpastian baku dari instability anak timbangan standar diperoleh dari besarnya nilai
maximum permissible error (mpe) anak timbangan standar dikali 8%.

%
𝒖𝜹

Dengan:
mpe : nilai maximum permissible error anak timbangan standar dapat dilihat pada tabel
mpe
dengan Derajat kebebasan :
𝑽𝜹 𝟒

e. Ketidakpastian baku dari buoyancy udara, 𝑢

𝑼𝒃 𝟏 𝒑𝒑𝒎 𝒙 𝒎𝒏

𝒎𝒏 = massa nominal standar, gr

maka ketidakpastian baku dari bouyancy udara dengan asumsi mempunyai distribusi
segi empat:
𝑼𝒃
𝑢

Derajat kebebasan : 100

f. Ketidakpastian baku persamaan regresi


s = ( SSR / v ) ½
SSR = sum square of residuals, dapat dievaluasi
SSR = Σ (yi – a – bxi)2
V adalah derajat kebebasan untuk garis lurus, dapat dihitung dengan:
V=n–2
No. Dokumen : WI-MS-02
INSTRUKSI KERJA
No. Revisi : 02
KALIBRASI TIMBANGAN Tanggal : 27 Feb 2020
PT MULTI TERAINDO
ELEKTRONIK Halaman : 9 dari 9

3. Ketidakpastian baku gabungan.


Ketidapastian baku gabungan dari hasil kalibrasi anak timbangan dinyatakan dalam
persamaan berikut :

𝒖𝒄 𝟐 𝒄𝒊 𝒖𝟐𝒎𝒊 𝒖𝟐𝒓𝒆𝒑𝒆𝒂𝒕 𝒖𝟐𝒓𝒆𝒂𝒅 𝒖𝟐𝜹 𝒖𝟐𝒃 𝒖𝟐𝒓𝒆𝒈

4. Ketidakpastian Perluasan (Expanded Uncertainty)


Sebelum kita tentuan nilai ketidakpastian perluasannya, terlebih dahulu kita cari derajat
kebebasan efektifnya dengan menggunakan persamaan berikut :

𝒖𝒄𝟒
𝒗𝒆𝒇𝒇 𝟒
𝒖𝑽𝟒𝒎 𝒖𝑽𝒓𝒆𝒑𝒆𝒂𝒕 𝒖𝑽𝒓𝒆𝒂𝒅𝟒 𝒖𝑽𝜹 𝟒
𝒖𝑽𝒃 𝟒 𝒖𝑽𝒓𝒆𝒈 𝟒
𝒗𝑽𝒎 𝒗𝑽𝒓𝒆𝒑𝒆𝒂𝒕 𝒗𝑽𝒓𝒆𝒂𝒅 𝒗𝑽𝜹 𝒗𝑽𝒃 𝒗𝑽𝒓𝒆𝒈

Kemudian dicari nilai factor cakupan (k) dari table Student’s t untuk tingkat kepercayaan
95%, sehingga ketidakpastian perluasannya adalah :

𝑼 𝒌. 𝒖 𝑪𝒙

VIII. LAMPIRAN

1. Lembar Kerja Kalibrasi

‐‐ akhir dokumen ‐‐

Anda mungkin juga menyukai