Anda di halaman 1dari 14

Instruksi Kerja Laboratorium Kalibrasi UTSIKLK-D-02

18 November 2022
No. Revisi : 04

DIMENSI
– Caliper
I. PERIODE KALIBRASI DAN PERAWATAN
Interval kalibrasi adalah 1 tahun dan pemeliharaan masing-masing 6 bulan atau
ditentukan oleh pengguna alat sesuai frekuensi pemakaian.

II. DOKUMEN ACUAN


2.1 JIS B 7507 – 2016. Vernier, Dial, and Digital Caliper
2.2 ISO 13385-1 - 2019. Design and metrological characteristics of calipers
2.3 SNSU PK.P-02:2020. Panduan Kalibrasi Jangka Sorong.
2.4 JCGM 100:2008, Evaluation of measurement data - Guide to the expression of
uncertainty in measurements.

III. RUANG LINGKUP


3.1 Instruksi Kerja ini digunakan untuk melaksanakan kalibrasi caliper baik digital
(digimatic caliper) maupun analog, dengan rentang ukur 0 sd 300 mm.
3.2 Instruksi Kerja ini juga menetapkan prosedur evaluasi ketidakpastian pengukuran
yang terkait dengan kalibrasi jangka sorong.

IV. PERALATAN
4.1 Peralatan untuk pemeliharaan:
 Kain lap pembersih
4.2 Peralatan untuk kalibrasi:
 Gauge Block

V. PERAWATAN
5.1 Pembersihan
Bersihkan Caliper dengan kain bersih yang kering.
5.2 Pengecekan
 Periksa skala apakah dapat terbaca dengan jelas. Jika tidak terbaca jangan
dikalibrasi. Hubungi Kepala Lab Kalibrasi untuk penyelesaian lebih lanjut.
 Periksa permukaan dalam dan luar untuk pengukuran apakah rusak atau tidak.
Jika rusak perlakukan seperti poin diatas.

Halaman :
ke 1 dari 12
Instruksi Kerja Laboratorium Kalibrasi UTSIKLK-D-02
18 November 2022
No. Revisi : 04

DIMENSI
– Caliper
VI. KOMPONEN

VII. PROSEDUR KALIBRASI


Secara umum, kalibrasi harus mencakup pengujian verifikasi dari semua
karakteristik metrologi yang ada disepanjang rentang pengukuran. Kalibrasi juga perlu
mempertimbangkan penggunaan dari jangka sorong itu sendiri, misalnya sebuah
jangka sorong yang hanya digunakan untuk pengukuran diameter luar saja, maka
semua jenis pengujian karakteristik metrologi terkait dengan kesalahan shift dapat
dianggap tidak perlu. Begitu pula untuk jangka sorong yang baru, pemeriksaan
kesejajaran, kerataan, dan keausan muka ukur pengukuran luar (line contact error)
seringkali tidak diperlukan.
7.1 Kondisi Ruang Kalibrasi
Persyaratan suhu ruangan kalibrasi adalah 20 ± 1 C, dan kelembaban relatif
kurang dari 65%. Jika suhu ruang pengukuran di luar rentang tersebut, kalibrasi dapat
dilakukan tetapi pengaruh suhu terhadap ketidakpastian pengukuran harus
diperhitungkan dan dipastikan masih di bawah batas toleransi.

7.2 Pemeriksaan kerataan dan keausan muka ukur (pengukuran luar)


Rapatkan kedua rahang pengukuran luar. Terawang celah di antara kedua rahang
tersebut dengan latar belakang lampu atau objek yang cukup terang. Jika tidak ada
berkas cahaya yang tampak di antara celah tersebut, kondisi rahang dan muka ukur

Halaman :
ke 2 dari 12
Instruksi Kerja Laboratorium Kalibrasi UTSIKLK-D-02
18 November 2022
No. Revisi : 04

DIMENSI
– Caliper
dapat dianggap cukup baik.

7.3 Pengukuran kesejajaran muka ukur (pengukuran luar)


7.3.1 Letakkan sebuah pin gauge berdiameter kecil, misal 15 mm, di antara kedua muka
ukur jangka sorong, lalu geser rahang hingga muka ukurnya berhimpit dengan pin
gauge;
7.3.2 Berikutnya geser pin gauge sehingga posisinya relatif terhadap rahang jangka sorong
bervariasi, sebagaimana diuraikan pada Gambar 3, yakni di pangkal muka ukur,
pertengahan muka ukur, dan ujung muka ukur. Lakukan pembacaan pada setiap
posisi tersebut.

Halaman :
ke 3 dari 12
Instruksi Kerja Laboratorium Kalibrasi UTSIKLK-D-02
18 November 2022
No. Revisi : 04

DIMENSI
– Caliper
7.4 Pengukuran kesalahan kontak permukaan sebagian (pengukuran luar)
7.4.1 Letakkan balok ukur atau gabungan balok ukur (cara menggabungkan beberapa
balok ukur dapat dilihat pada butir 7.5 instruksi kerja ini) di antara kedua pangkal
muka ukur jangka sorong, lalu geser rahang hingga muka ukurnya berhimpit dengan
balok ukur, seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Berikutnya lakukan pembacaan
skala (penunjukan) jangka sorong. Nilai kesalahan penunjukan jangka sorong adalah
nilai penunjukan dikurangi panjang balok ukur. Nilai koreksi balok ukur harus
diperhitungkan.

7.4.2 Lakukan pengukuran pada 7.4.1 dengan posisi balok ukur relatif terhadap rahang
jangka sorong pada ujung muka ukur, seperti ditunjukkan pada Gambar 5.

7.4.3 Lakukan pengukuran pada 7.4.1 dan 7.4.2 dengan beberapa ukuran balok ukur atau
gabungan balok ukur. Ukuran balok ukur atau gabungan balok ukur yang digunakan
tidak ditetapkan secara khusus dalam standar, jumlah minimum nilai ukur untuk
kapasitas 0-300 mm adalah sebanyak 6 nilai ukur (referensi SNSU Pk.p-02:2020

Halaman :
ke 4 dari 12
Instruksi Kerja Laboratorium Kalibrasi UTSIKLK-D-02
18 November 2022
No. Revisi : 04

DIMENSI
– Caliper
pada Tabel 1. Klausul 7.3.1.3) beberapa nilai yang dipilih tersebut setidaknya ada 1
(satu) nilai ukur yang besarnya 90% atau lebih dari rentang pengukuran.

7.5 Kombinasi (Penggabungan/wringing) beberapa gauge block.


Jika ukuran balok ukur tidak ada, maka bisa dilakukan proses penggabungan
beberapa buah balok ukur (wringing). Untuk jumlah kombinasi pengunaan
penggabungan beberapa gauge block dalam kalibrasi caliper dapat dilihat pada
lampiran 1 instruksi kerja ini.

Gambar 6. Menggabungkan 2 balok ukur yang tebal

Gambar 7. Menggabungkan balok ukur tebal dengan balok ukur yang tipis

Gambar 8. Menggabungkan 2 balok ukur tipis

Halaman :
ke 5 dari 12
Instruksi Kerja Laboratorium Kalibrasi UTSIKLK-D-02
18 November 2022
No. Revisi : 04

DIMENSI
– Caliper
7.6 Pengukuran kesalahan shift - Pengukuran dalam
7.6.1 Letakkan penjepit gauge block di atas permukaan meja yang rata;
7.6.2 Susun gauge block atau gabungan gauge block bernilai nominal sama dengan nilai
ukur jangka sorong di antara dua jaw tipe rata menggunakan penjepit gauge block;
7.6.3 Letakkan jangka sorong di antara kedua muka ukur jaw tipe rata, lalu geser rahang
hingga muka ukurnya berhimpit dengan kedua muka ukur jaw tersebut lihat
gambar 9;
7.6.4 Lakukan pengukuran kesalahan penunjukan dengan menambahkan balok-gauge
block dan menghitung selisih penunjukan jangka sorong dan panjang gauge
block;

Gambar 9. Pengukuran kesalahan penunjukan jangka sorong dengan


menggunakan balok ukur (pengukuran dalam)

7.7 Pengukuran kesalahan shift - Pengukuran kedalaman


7.7.1 Letakkan balok ukur di atas meja rata. Salah satu muka ukurnya berimpit dengan
permukaan meja rata tersebut;
7.7.2 Letakkan sebagian muka ukur kedalaman pada jangka sorong di atas muka ukur
balok ukur, lalu geser rahang hingga muka ukur pada bilah pengukur kedalaman
berhimpit dengan permukaan meja rata, seperti ditunjukkan oleh Gambar 10.
Kemudian lakukan pembacaan skala (penunjukan) jangka sorong. Nilai kesalahan
penunjukan jangka sorong adalah nilai penunjukan dikurangi panjang balok ukur.
Nilai koreksi balok ukur harus diperhitungkan.

Halaman :
ke 6 dari 12
Instruksi Kerja Laboratorium Kalibrasi UTSIKLK-D-02
18 November 2022
No. Revisi : 04

DIMENSI
– Caliper

VIII. EVALUASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN


8.1 Model Matematis
Kesalahan penunjukan jangka sorong dihitung dengan model seperti pada Persamaan
(1)

(1)

Keterangan :

: Kesalahan penunjukan jangka sorong


: Penunjukan jangka sorong
: Panjang gauge block
Selisih antara (suhu rata-rata kedua benda)
:
terhadap suhu acuan 20°C
: Suhu gauge block
: Suhu jangka sorong
: Selisih antara koefisien muai kedua benda
: Koefisien muai termal gauge block
: Koefisien muai thermal jangka sorong

Halaman :
ke 7 dari 12
Instruksi Kerja Laboratorium Kalibrasi UTSIKLK-D-02
18 November 2022
No. Revisi : 04

DIMENSI
– Caliper
: Koefisien muai thermal rata-rata kedua
benda
: Selisih antara suhu kedua benda
: Drif nilai koreksi gauge block
: Koreksi akibat wringing gauge block
: Koreksi akibat ketidaksempurnaan
geometrik muka ukur jangka sorong
: Koreksi akibat variasi gaya yang diberikan
oleh operator

Berdasarkan model matematis pada persamaan (1), ketidakpastian baku gabungan dalam
nilai kesalahan penunjukan dapat dihitung dengan persamaan (2).

(2)

8.2 Evaluasi Sumber Ketidakpastian


Sumber ketidakpastian dalam persamaan (2) dapat dievaluasi menurut panduan
dalam Tabel 8.2.1.

Halaman :
ke 8 dari 12
Instruksi Kerja Laboratorium Kalibrasi UTSIKLK-D-02
18 November 2022
No. Revisi : 04

DIMENSI
– Caliper
Tabel 8.2.1. Evaluasi beberapa sumber ketidakpastian

Besaran Estimasi nilai besaran Evaluasi ketidakpastian


Nilai didapat dari rata-rata Terdapat dua sumber ketidakpastian yaitu
penunjukan jangka sorong variasi pengukuran berulang dan
dari pengukuran berulang pembulatan akibat keterbatasan resolusi
.

s : simpangan baku
n : banyaknya pengukuran pada titik
ukur yang dievaluasi

Pengukuran berulang untuk mengevaluasi


sebaran nilai dapat dilakukan pada salah
satu titik ukur dan sebaiknya dilakukan 10
kali pada titik tersebut.

a : setengah dari nilai terkecil yang


dapat dibaca dari skala
penunjukan jangka sorong.

Pada jangka sorong dengan skala analog


tanpa nonius, nilai a bisa saja lebih kecil dari
½ divisi skala terkecil jangka sorong.
Nilai adalah jumlah dari Ketidakpastian nilai koreksi gauge block
nilai nominal gauge block didapatkan dari nilai ketidakpastian
dan koreksi terentang U95 di sertifikat kalibrasinya,
dibagi factor cakupan k:

Jika menggunakan gabungan gauge


block, nilainya dihitung
; sesuai aturan
penggabungan ketidakpastian:
5(,&3/" ) =
√3

Gunakan nilai terbesar dari semua


ukuran yang dikalibrasi.

Halaman :
ke 9 dari 12
Instruksi Kerja Laboratorium Kalibrasi UTSIKLK-D-02
18 November 2022
No. Revisi : 04

DIMENSI
– Caliper
Kalibrasi dilakukan dalam Karena dan mempunyai nilai harapan
ruangan yang dikondisikan nol, maka ketidakpastiannya diestimasi
pada rentang 20 ± pada orde kedua.
sehingga nilai dapat di mempunyai rentang dengan
estimasi 0 . distribusi persegi:
Jangka sorong dan gauge
block diasumsikan terbuat
dari material yang sama Jika koefisien muai jangka sorong dan
sehingga keduanya gauge block masing-masing mempunyai
mempunyai koefisien muai rentang ketidakpastian dengan distribusi
thermal yang sama pula, atau persegi, maka gabungan keduanya akan
mempunyai rentang dua kali lipat dan
distribusi segitiga:

Jangka sorong dan gauge mempunyai rentang sebesar selisih


block dikondisikan cukup suhu residual antara kedua benda
lama sehingga mempunyai dengan distribusi persegi:
suhu yang sama, sehingga
perbedaan suhunya
mendekat nol.

Drift nilai koreksi gauge mempunyai rentang sebesar


block diasumsikan nol: penyimpangan temporal maksimum yang
diizinkan menurut standar ISO 3650 ,
dengan distribusi persegi:

,
Atau

: panjang nominal gauge block dalam


mm.
y : jangka waktu sejak kalibrasi gauge
block terakhir dalam tahun.

Halaman :
ke 10 dari 12
Instruksi Kerja Laboratorium Kalibrasi UTSIKLK-D-02
18 November 2022
No. Revisi : 04

DIMENSI
– Caliper
Efek wringing gauge block mempunyai rentang ketidakpastian
diasumsikan bernilai nol. yang sebanding dengan banyaknya
wringing (k) dengan distribusi persegi:

Efek geometris akibat mempunyai rentang ketidakpastian


ketidaksempurnaan muka dengan distribusi persegi:
ukur jangka sorong
diasumsikan bernilai nol.

Efek mekanik akibat variasi mempunyai rentang ketidakpastian


gaya yang diberikan oleh dengan distribusi persegi:
operator diasumsikan bernilai
nol.

Tabel 8.2.2. Budget ketidakpastian Caliper

Halaman :
ke 11 dari 12
Instruksi Kerja Laboratorium Kalibrasi UTSIKLK-D-02
18 November 2022
No. Revisi : 04

DIMENSI
– Caliper
IX. CALIBRATION MEASUREMENT CAPABILITY = CMC
CMC (calibration measurement capability) adalah uraian yang berisi
jenis alat yang diukur/dikalibrasi, metode pengukuran/kalibrasi, rentang ukur,
parameter yang dipersyaratkan, dan nilai ketidakpastian terkecil yang dapat dicapai
oleh laboratorium kalibrasi untuk jenis kalibrasi tertentu dibawah kondisi lab yang
telah ditentukan.
Nilai estimasi yang diperoleh dalam instruksi kerja merupakan nilai estimasi
ketidakpastian terhadap semua faktor signifikan yang mungkin mempengaruhi
ketidakpastian kalibrasi kecuali nilai ketidakpastian yang berasal dari alat yang
dikalibrasi.
Berdasarkan sumber ketidakpastian tersebut diperkirakan bahwa nilai
ketidakpastian terkecil yang dapat diclaim dalam CMC sebesar ± 8,2 µm untuk
rentang ukur (0 ~ 300) mm.

Halaman :
ke 12 dari 12
Lampiran 1

Kombinasi Penggunaan Jumlah Penggabungan Gauge Block


Nominal (mm) Ukuran Gauge Block Set (mm) Uncertainty U95% (μm)
1 1,005 ± 0,60
1,2 1,20 ± 0,60
2 2,00 ± 0,60
2,4 1+1,4 ± 0,85
2,5 1+1,5 ± 0,85
3 3,00 ± 0,60
3,6 2+1,6 ± 0,85
4 4,00 ± 0,60
4,8 3+1,8 ± 0,85
5 5,00 ± 0,60
5,1 4+1,1 ± 0,85
6 6,00 ± 0,60
7 7,00 ± 0,60
7,2 6+1,2 ± 0,85
7,5 6+1,5 ± 0,85
7,7 6+1,7 ± 0,85
8 8,00 ± 0,60
8,4 7+1,4 ± 0,85
9 9,00 ± 0,60
9,6 8+1,6 ± 0,85
10 10,00 ± 0,60
10,3 9+1,3 ± 0,85
10,8 9+1,8 ± 0,85
11 10+1 ± 0,85
12 10+2 ± 0,85
12,5 10+1+1,5 ± 1,04
12,9 10+1+1,9 ± 1,04
15 10+5 ± 0,85
17,6 10+5+1+1,6 ± 1,20
20 20 ± 0,60
20,2 10+9+1,2 ± 1,04
22,8 10+9+2+1,8 ± 1,20
25 20+5 ± 0,85
30 30 ± 0,60
40 40 ± 0,60
45 40+5 ± 0,85
60 60 ± 0,60
75 70+5 ± 0,85
80 80 ± 0,60
90 90 ± 0,60
100 100 ± 0,60
105 100+5 ± 0,85
120 100+20 ± 0,85
135 100+30+5 ± 1,04
Lampiran 1

140 100+40 ± 0,85


150 100+50 ± 0,85
160 100+60 ± 0,85
180 100+50+30 ± 1,04
200 100+90+10 ± 1,04
210 100+50+60 ± 1,04
240 100+80+60 ± 1,04
270 100+90+80 ± 1,04
300 100+90+60+50 ± 1,22

Anda mungkin juga menyukai