DAFTAR ISI
ISI HALAMAN
Sistim Regristrasi 1
Ketidakpastian Kalibrasi 8
PT. SUBUR DJAJA DIESINDO No. Dok. : SDD/ IK/ QC01/01
Tanggal Revisi :
A. Tujuan :
Untuk mengontrol dan mengidentifikasi alat ukur.
XXX - XX - XX - XXX
Dimana :
3 angka pertama = Kode Divisi
2 angka kedua = Kode Alat Ukur
2 angka ketiga = Kode Seksi yang menggunakan
3 angka terakhir = Nomor Urut Alat tersebut
Keterangan :
Disahkan Dibuat
Tanda tangan
NO. INSTRUKSI
1 Referensi Standart
JIS B 7507 - 79 Height Gauge
2 Ruang lingkup
Tulisan ini membahas cara mengkalibrasi Verniier Caliper dengan rentang ukur
0 - 1000 mm dan resolusi 0,1 - 0,2 mm.
Standard ukur yang digunakan untuk untuk memeriksa kedua fungsi ukur Vernier Caliper
adalah Balok ukur kelas 1 dan Caliper Cheker.
Periode kalibrasi untuk pelaksanaan kalibrasi pada kondisi normal dianjurkan adalah
6 bulan.
3 Definisi
Karakteristik fungsional dan metrologis Vernier Caliper ditunjukkan pada gambar
Kesalahan pengukuran adalah perbedaan antara nilai terukur dengan nilai sebenarnya .
Dalam hal ini nilai ukur sebenarnya adalah nilai ukur standard ukur.
Ketidakpastian pengukuran adalah batas kesalahan yang dikaitkan dengan sumber kesalahan
pengukuran Vernier Caliper.
Ketidakpastian, besarnya didefinisikan untuk selang kepercayaan 95 % adalah ± 2 S
(simpangan baku)
PT. SUBUR DJAJA DIESINDO No. Dok. : SDD/ IK/ QC/01/01
NO. INSTRUKSI
4 Peralatan dan bahan yang digunakan
1 Standard caliper checker, rentang ukur 10 mm hingga 600 mm dengan uncertainty +
0.5 um yang berfungsi sebagai acuan untuk memperoleh nilai penyimpangan Vernier
Caliper
2 Gauge block kelas 1 dengan uncertainty + 0.5 um yang juga berfungsi sebagai acuan
untuk memperoleh nilai penyimpangan vernier caliper.
3 Plat gelas standard dengan kerataan 0.12 um untuk memeriksa kerataan permukaan
ukur vernier caliper.
4 Pengukur kondisi lingkungan, agar apabila terjadi penyimpangan lebih dari 20 derajat
celsius maka perlu untuk dikoreksi.
5 Alkohol / wash benzene untuk membersihkan debu atau kotoran lain dari standar ukur
maupun alat ukur.
6 Lap kulit ( chamois ) / kapas untuk membersihkan debu dan kotoran lain dari standar
ukur maupun alat ukur.
7 Blower karet untuk meniup debu kecil dari standar maupun dari alat ukur.
8 Holder ( alat bantu ) untuk memegang balok ukur atau height gauge.
5 Prosedur kalibrasi
5.1. Persiapan kalibrasi
Bersihkan alat dari kotoran atau debu yang menempel dengan menggunakan cairan
alkohol wash benzene dengan kapas dan dilap dengan serbet kulit (chamois)
kemudian ditiup dengan blower karet.
Bersihkan pula alat kalibratornya dengan bahan yang sama pula, lalu kondisikan
dengan alat yang akan dikalibrasi maupun alat kalibratornya selama 30 menit.
Setelah alat kalibrator dibersihkan, susun alat kalibrator pada holder / pemegang
balok urut menurut step yang sudah ada juga bisa pakai standard caliper cheker.
NO. INSTRUKSI
1 Referensi Standard :
JIS B 7502 - 1979 Micrometer Caliper for External Measurement
2 Ruang Lingkup :
a. Tulisan ini membahas cara mengkalibrasi alat ukur jenis Micrometer dengan rentang
ukur 0 - 25 mm, 25 - 50 mm, 50 - 75 mm, demikian seterusnya sampai dengan 100
mm dengan lebar rentang ukur alat ukur 25 mm. Prosedur ini juga dapat untuk
mengkalibrasi alat ukur sejenis yang mempunyai satuan inch, dan lebar rentang ukur
alat ukur adalah 1 inch.
b. Pada tulisan ini juga dibahas cara pemeriksaan kerataan permukaan ukur spindel
tetap dan spindel bergerak, kesejajaran antara antara spindel tetap dan bergerak
(khusus untuk micrometer luar) dan juga ketelitian posisi pergeseran spindel.
c. Bahan acuan standard adalah balok ukur yang sesuai dengan besar pergeseran
(displacement) ukur digunakan balok ukur sesuai dengan besar pergeserannya. Dapat
juga digunakan transduser linier yang akurasinya 10 kali lebih baik dari micrometer
luar.
d. Periode kalibrasi dilakukan secara berkala dengan selang waktu yang bergantung
pada penggunaan alat tersebut .
3 Definisi :
a. Lihat gambar 1 untuk memahami istilah yang dipergunakan untuk micrometer luar
dan istilah yang sama dipergunakan juga untuk alat ukur jenis micrometer lainnya.
b. Kesalahan pengukuran adalah perbedaan nilai yang ditujukan oleh alat ukur
terhadap nilai ukur yang sebenarnya.
c. Kerataan adalah suatu posisi dimana suatu permukaan ukur benar - benar sejajar
keadaan ini dapat diperiksa dengan " Optical Paralel
NO. INSTRUKSI
d. Gerakan ulir adalah pergeseran spindel yang diakibatkan oleh putaran ulir sebagai
respon dari pengukuran suatu objek ukur.
Wringing adalah proses melekatkan dua buah benda (misalnya balok ukur) yang
f. permukaannya rata, sehingga diantara kedua permukaan tersebut tidak lagi ada
ruang kosong. Semakin sempurna kerataan dan keparalelan permukaan yang
melekat, maka makin sempurna proses wringing yang terjadi pada benda tersebut.
Proses wringing sering dilakukan untuk mengkombinasi balok ukur untuk
memperoleeh nilai nominl yang dinginkan.
Misalnya jika hanya mempunyai balok ukur dengan nilai ukur 5,1 mm + 0,08 um dan
26 mm - 0,02 um maka dapat memwringing kedua balok ukur tersebut untuk
memperoleh balok ukur dengan nilai ukur 5,1 mm + 0,06 um. Tapi perlu diingat
bahwa nilai koreksi 0,06 um hanya akan diperoleh jika kerataan dan keparalelan
permukaannya sempurna dapat mencapai tingkat koreksi hingga 1 um.
NO. INSTRUKSI
5 Pelaksanaan kalibrasi
5.1 Persiapan kalibrasi dan pengujian.
1 Bersihkkan lat dari kotoran atau debu yang menempel dengan menggunakan cairan
alkohol/wash benzene dengan kapas, kemudian lap dengan lap kulit (chamois) hingga
2 terlihat mengkilap
Bersihkan pula dengan lat kalibratornya dengan bahan yang sama.
3 Susun alat kalibrator pada holder atau pemegang gauge block menurut step yang
sudah ada, lalu kondisikan alat yang akan dikalibrasi maupun alat kalibratornya
selama 30 menit.
NO. INSTRUKSI
a. Langkah pelaksanaannya.
1. Micrometer terlebih dahulu diset nol
2. Letakan micrometer dengan kedudukan yang sempurna pada dudukan.
3. Dengan hati-hati letakan optical paralel tetap pada antara kedua permukaan
ukur micrometer.
4. Perhatikan permukaan ukur dengan mengamati dari bagian atas parallel optik.
5. Perhatikan jumlah frinji yang terlihat antara permukaan ukur dan parallel optik.
6. Lakukan yang sama point 2, 3 dan 4 pada kedua permukaan ukur untuk
mengganti optical parallel dengan ukuran yang berbeda-beda sebanyak 4 buah.
b. Analisa
1. Bandingkan jumlah frinji yang diamati untuk setiap pengujian.
2. Bandingkan keratan yang diperoleh dengan kerataan yang diizinkan sebanyak
4 frinji.
3. Bandingkan kesejajaran yang diperoleh dengan kesejajaran yang diinginkan
sebanyak 8 frinji.
f = ± ( 2 + A/50 )
dimana ;
f adalah toleransi yang diizinkan
A adalah seting awal micrometer
PT. SUBUR DJAJA TEGUH No. Dok. : SDD/ IK/ QC/01/01
NO. INSTRUKSI
B. Menggunakan LVDT
1. Analog dengan langkah kalibrasi diatas, kalibrasi pergeseran posisi spindel dapat
juga dilakukan dengan sensor LVDT.
2. Sensor LVDT dipasang pada posisi satu sumbu dengan batang spindel
micrometer.
6 Data pengamatan
Lihat lembar kerja kalibrasi micrometer luar.
NO. INSTRUKSI
UR = Resolusi alat
√3
3 Ketidakpastian gabungan :
4 Ketidakpastian pengukuran :
U 95 % = ± 2 . U gabungan