Anda di halaman 1dari 19

PT. SUBUR DJAJA DIESINDO No. Dok.

: SDD/ IK/ QC/01/01

CILEUNGSI Mulai Berlaku : 01 Maret 2004

INSTRUKSI KERJA Revisi :

KALIBRASI Tanggal Revisi :

SECTION QC Halaman : 0 dari 9

DAFTAR ISI

ISI HALAMAN

Sistim Regristrasi 1

Instruksi Kerja Kalibrasi Vernier Caliper 2

Instruksi Kerja Kalibrasi Micrometer 4

Ketidakpastian Kalibrasi 8
PT. SUBUR DJAJA DIESINDO No. Dok. : SDD/ IK/ QC01/01

CILEUNGSI Mulai Berlaku : 01 Maret 2004

SISTEM REGRISTRASI Revisi :

Tanggal Revisi :

SECTION QC Halaman : 1 dari 9

A. Tujuan :
Untuk mengontrol dan mengidentifikasi alat ukur.

B. Penomoran Alat Ukur :


Label regristrasi yang digunakan untuk penomoran alat ukur adalah sebagai berikut :

XXX - XX - XX - XXX

Dimana :
3 angka pertama = Kode Divisi
2 angka kedua = Kode Alat Ukur
2 angka ketiga = Kode Seksi yang menggunakan
3 angka terakhir = Nomor Urut Alat tersebut

Syarat penempelan label regristrasi adalah :


- Didaerah / bagian yang mudah terlihat
- Jangan di bagian skala pembacaan
- Jangan di bagian yang bisa mengganggu kerja alat tersebut

Contoh : BKS - VC - QC - 001

Keterangan :

BKS : Divisi Bekasi


VC : Vernier Caliper
QC : Quality Control
001 : Nomor Urut Alat Ukur

C. Penomoran Sertifikat Kalibrasi

SDTK AABB XXXX


SDT : Subur Djaja Teguh
K : Kalibrasi
AA : Tahun
BB : Bulan
XXXX : No. urut sertifikat

Disahkan Dibuat
Tanda tangan

Nama Ilyas Umar Syarif .H


Tanggal 28 - 02 - 2004 28 - 02 - 2004
Tanda tangan

Nama Ilyas Umar Syarif .H


Tanggal 28 - 02 - 2004 28 - 02 - 2004
PT. SUBUR DJAJA DIESINDO No. Dok. : SDD/ IK/ QC/01/01

CILEUNGSI Mulai Berlaku : 01 Maret 2004

INSTRUKSI KERJA Revisi :

KALIBRASI VERNIER CALIPER Tanggal Revisi :

SECTION QC Halaman : 2 dari 9

NO. INSTRUKSI

1 Referensi Standart
JIS B 7507 - 79 Height Gauge

2 Ruang lingkup
Tulisan ini membahas cara mengkalibrasi Verniier Caliper dengan rentang ukur
0 - 1000 mm dan resolusi 0,1 - 0,2 mm.
Standard ukur yang digunakan untuk untuk memeriksa kedua fungsi ukur Vernier Caliper
adalah Balok ukur kelas 1 dan Caliper Cheker.
Periode kalibrasi untuk pelaksanaan kalibrasi pada kondisi normal dianjurkan adalah
6 bulan.

3 Definisi
Karakteristik fungsional dan metrologis Vernier Caliper ditunjukkan pada gambar

Gambar Kalibrasi Caliper dengan Caliper Checker

Kesalahan pengukuran adalah perbedaan antara nilai terukur dengan nilai sebenarnya .
Dalam hal ini nilai ukur sebenarnya adalah nilai ukur standard ukur.
Ketidakpastian pengukuran adalah batas kesalahan yang dikaitkan dengan sumber kesalahan
pengukuran Vernier Caliper.
Ketidakpastian, besarnya didefinisikan untuk selang kepercayaan 95 % adalah ± 2 S
(simpangan baku)
PT. SUBUR DJAJA DIESINDO No. Dok. : SDD/ IK/ QC/01/01

CILEUNGSI Mulai Berlaku : 01 Maret 2004

INSTRUKSI KERJA Revisi :

KALIBRASI VERNIER CALIPER Tanggal Revisi :

SECTION QC Halaman : 3 dari 9

NO. INSTRUKSI
4 Peralatan dan bahan yang digunakan
1 Standard caliper checker, rentang ukur 10 mm hingga 600 mm dengan uncertainty +
0.5 um yang berfungsi sebagai acuan untuk memperoleh nilai penyimpangan Vernier
Caliper
2 Gauge block kelas 1 dengan uncertainty + 0.5 um yang juga berfungsi sebagai acuan
untuk memperoleh nilai penyimpangan vernier caliper.
3 Plat gelas standard dengan kerataan 0.12 um untuk memeriksa kerataan permukaan
ukur vernier caliper.
4 Pengukur kondisi lingkungan, agar apabila terjadi penyimpangan lebih dari 20 derajat
celsius maka perlu untuk dikoreksi.
5 Alkohol / wash benzene untuk membersihkan debu atau kotoran lain dari standar ukur
maupun alat ukur.
6 Lap kulit ( chamois ) / kapas untuk membersihkan debu dan kotoran lain dari standar
ukur maupun alat ukur.
7 Blower karet untuk meniup debu kecil dari standar maupun dari alat ukur.
8 Holder ( alat bantu ) untuk memegang balok ukur atau height gauge.

5 Prosedur kalibrasi
5.1. Persiapan kalibrasi
Bersihkan alat dari kotoran atau debu yang menempel dengan menggunakan cairan
alkohol wash benzene dengan kapas dan dilap dengan serbet kulit (chamois)
kemudian ditiup dengan blower karet.
Bersihkan pula alat kalibratornya dengan bahan yang sama pula, lalu kondisikan
dengan alat yang akan dikalibrasi maupun alat kalibratornya selama 30 menit.
Setelah alat kalibrator dibersihkan, susun alat kalibrator pada holder / pemegang
balok urut menurut step yang sudah ada juga bisa pakai standard caliper cheker.

5.2. Pemeriksaan kerataan & keparallelan permukaan


Periksa kerataan muka ukur vernier caliper dengan menggunakan plat gelas standard,
dengan cara merapatkan muka ukur kepada plat gelas.
Periksa keparallelan muka ukur dengan merapatkan kedua permukaan ukur, bila ada
cahaya yang bisa lewat celah kedua permukaan maka keparallelan permukaan ukur
sudah tidak baik lagi.

5.3. Kalibrasi posisi


Periksa kesalahan pembacaan posisi vernier caliper dengan menggunakan blok ukur,
pada waktu pembacaan hindari kesalahan cosinus, kesalahan paralex. Perkecil
kemungkinan kesalahan Abbe dengan cara menyentuhkan permukaan balok ukur
atau muka ukur caliper checker sedekat mungkin terhadap sumbu skala utama vernier
caliper.
Pemeriksaan kesalahan posisi dilakukan pada sedikitnya 10 titik posisi dan
diusahakan tersebar merata disepanjang skala ukur.
PT. SUBUR DJAJA DIESINDO No. Dok. : SDD/ IK/ QC/01/01

CILEUNGSI Mulai Berlaku : 01 Maret 2004

INSTRUKSI KERJA Revisi :

KALIBRASI MICROMETER Tanggal Revisi :

SECTION QC Halaman : 4 dari 9

NO. INSTRUKSI
1 Referensi Standard :
JIS B 7502 - 1979 Micrometer Caliper for External Measurement

2 Ruang Lingkup :
a. Tulisan ini membahas cara mengkalibrasi alat ukur jenis Micrometer dengan rentang
ukur 0 - 25 mm, 25 - 50 mm, 50 - 75 mm, demikian seterusnya sampai dengan 100
mm dengan lebar rentang ukur alat ukur 25 mm. Prosedur ini juga dapat untuk
mengkalibrasi alat ukur sejenis yang mempunyai satuan inch, dan lebar rentang ukur
alat ukur adalah 1 inch.
b. Pada tulisan ini juga dibahas cara pemeriksaan kerataan permukaan ukur spindel
tetap dan spindel bergerak, kesejajaran antara antara spindel tetap dan bergerak
(khusus untuk micrometer luar) dan juga ketelitian posisi pergeseran spindel.

c. Bahan acuan standard adalah balok ukur yang sesuai dengan besar pergeseran
(displacement) ukur digunakan balok ukur sesuai dengan besar pergeserannya. Dapat
juga digunakan transduser linier yang akurasinya 10 kali lebih baik dari micrometer
luar.
d. Periode kalibrasi dilakukan secara berkala dengan selang waktu yang bergantung
pada penggunaan alat tersebut .

e. Kalibrasi micrometer juga harus dilakukan pada keadaan baru.

f. Keadaan ruang kalibrasi harus terplihara pada kondisi 20 ° C ± 0,5 ° C, dengan


kelembaman 55 %.

3 Definisi :
a. Lihat gambar 1 untuk memahami istilah yang dipergunakan untuk micrometer luar
dan istilah yang sama dipergunakan juga untuk alat ukur jenis micrometer lainnya.

b. Kesalahan pengukuran adalah perbedaan nilai yang ditujukan oleh alat ukur
terhadap nilai ukur yang sebenarnya.
c. Kerataan adalah suatu posisi dimana suatu permukaan ukur benar - benar sejajar
keadaan ini dapat diperiksa dengan " Optical Paralel

Gambar 1. Sistem kalibrasi micrometer dengan linier transduser


PT. SUBUR DJAJA DIESINDO No. Dok. : SDD/ IK/ QC/01/01

CILEUNGSI Mulai Berlaku : 20 Maret 2002

INSTRUKSI KERJA Revisi : 1

KALIBRASI MICROMETER Tanggal Revisi : 01 Maret 2002

SECTION QC Halaman : 5 dari 9

NO. INSTRUKSI

d. Gerakan ulir adalah pergeseran spindel yang diakibatkan oleh putaran ulir sebagai
respon dari pengukuran suatu objek ukur.

e. Setting nol adalah penyetelan penunjukan skala posisi awal.

Wringing adalah proses melekatkan dua buah benda (misalnya balok ukur) yang
f. permukaannya rata, sehingga diantara kedua permukaan tersebut tidak lagi ada
ruang kosong. Semakin sempurna kerataan dan keparalelan permukaan yang
melekat, maka makin sempurna proses wringing yang terjadi pada benda tersebut.
Proses wringing sering dilakukan untuk mengkombinasi balok ukur untuk
memperoleeh nilai nominl yang dinginkan.
Misalnya jika hanya mempunyai balok ukur dengan nilai ukur 5,1 mm + 0,08 um dan
26 mm - 0,02 um maka dapat memwringing kedua balok ukur tersebut untuk
memperoleh balok ukur dengan nilai ukur 5,1 mm + 0,06 um. Tapi perlu diingat
bahwa nilai koreksi 0,06 um hanya akan diperoleh jika kerataan dan keparalelan
permukaannya sempurna dapat mencapai tingkat koreksi hingga 1 um.

4 Peralatan dan bahan yang digunakan


4.1 Peralatan.
1 Kalibrasi micrometer luar, 0 ~ 25 mm, 25 ~ 50 mm, 50 ~ 75 mm, 75 ~ 100 mm.
2 Alat standard yang digunakan adalah balok ukur kelas I atau kelas 2, dengan nilai
ukur nominal mempunyai variasi panjang 2,5 mm, 5,1 mm, 7,7 mm, 10,3 mm, 12,9
mm, 15 mm, 17,6 mm, 20,2 mm, 22,8 mm dan 25 mm.
3 Bila balok ukur dengan nilai nomonal seperti diatas tidak ada, maka nilai nominal
tersebut dapat diperoleh dengan cara wringing.
4 Kalibrasi micrometer luar, 100 mm ~ 125 mm, 125 ~ 150 mm, 150 ~ 175 mm, .......
975 mm - 1000 mm.
Kalibrasi dapat dilakukan dengan menggunakan standard ukur balok ukur, tetapi
balok ukur harus disangga sedemikian rupa agar tidak terjadi deformasi. Gerakan ulir
dapat juga dikalibrasi dengan linier transduser yang mempunyai akurasi tinggi.
Gambar 2. : satu set balok ukur yang umum (kiri) dan balok ukur khusus untuk mikrometer luar (kanan)
PT. SUBUR DJAJA DIESINDO No. Dok. : SDD/ IK/ QC/01/01

CILEUNGSI Mulai Berlaku : 01 Maret 2004

INSTRUKSI KERJA Revisi :

KALIBRASI MICROMETER Tanggal Revisi :

SECTION QC Halaman : 6 dari 9

NO. INSTRUKSI

4.2 Alat bantu dan bahan


1 Dudukan micrometer untuk memegang micrometer jika balok ukur standard yang
digunakan adalah balok ukur yang biasa atau balok ukur yang tidak terpasang pada
dudukan khusus.
2 Klem untuk balok ukur, untuk memegang balok ukur khusus, untuk mengkalibrasi
micrometer.
3 Kunci-kunci penyetel untuk menyetel posisi nol micrometer.
4 Alkohol atau wash benzene untuk membersihkan balok dan micrometer dari minyak,
lemak, karat, atau kotoran lain.
5 Sarung tangan untuk mencegah perpindahan panas tubuh Teknisi Pelaksana kalibrasi
kepada standard atau micrometer.
6 Alkohol atau wash benzene untuk membersihkan balok dan micrometer dari minyak,
lemak, karat, atau kotoran lain.
7 Optocal plat dan optical untuk memeriksa keratan atau keparallelan permukaan ukur
micrometer.
8 Chamois (lap pembersih) untuk lebih membersihkan balok ukur dan micrometer dari
minyak, lemak, karat atau kotoran lain.
9 Thermometer untuk memonitor kondisi suhu ruang kalibrasi pada suhu yang
diinginkan
10 Hygrometer untuk memonitor kondisi kelembaban ruang kalibrasi.

5 Pelaksanaan kalibrasi
5.1 Persiapan kalibrasi dan pengujian.
1 Bersihkkan lat dari kotoran atau debu yang menempel dengan menggunakan cairan
alkohol/wash benzene dengan kapas, kemudian lap dengan lap kulit (chamois) hingga
2 terlihat mengkilap
Bersihkan pula dengan lat kalibratornya dengan bahan yang sama.
3 Susun alat kalibrator pada holder atau pemegang gauge block menurut step yang
sudah ada, lalu kondisikan alat yang akan dikalibrasi maupun alat kalibratornya
selama 30 menit.

k mencegah perpindahan panas tubuh teknisi pelaksana kalibrasi kepada standard


5.2 atau micrometer.
Pengujian keratan permukaan ukur.
a. Langkah pelaksanaannya :
1. Micrometer terlebih dahulu diset nol
2. Letakan micrometer dengan kedudukan yang sempurna pada holder.
3. Dengan hati-hati letakan optical flat tetap dipermukaan micrometer.
4. Perhatikan permukaan ukur dengan mengamati dari bagian atas optical flat.
5. Perhatikan jumlah frinji yang terlihat antara permukaan ukur dan optical flat.
6. Lakukan point 5 untuk permukaan kedua.
PT. SUBUR DJAJA DIESINDO No. Dok. : SDT-G/ IK/ MFG/01/01

CILEUNGSI Mulai Berlaku : 20 Maret 2002

INSTRUKSI KERJA Revisi : 1

KALIBRASI MICROMETER Tanggal Revisi : 01 Maret 2002

SECTION QC Halaman : 7 dari 9

NO. INSTRUKSI

5.3 Pengujian kerataan permukaan ukur.

a. Langkah pelaksanaannya.
1. Micrometer terlebih dahulu diset nol
2. Letakan micrometer dengan kedudukan yang sempurna pada dudukan.
3. Dengan hati-hati letakan optical paralel tetap pada antara kedua permukaan
ukur micrometer.
4. Perhatikan permukaan ukur dengan mengamati dari bagian atas parallel optik.
5. Perhatikan jumlah frinji yang terlihat antara permukaan ukur dan parallel optik.
6. Lakukan yang sama point 2, 3 dan 4 pada kedua permukaan ukur untuk
mengganti optical parallel dengan ukuran yang berbeda-beda sebanyak 4 buah.

b. Analisa
1. Bandingkan jumlah frinji yang diamati untuk setiap pengujian.
2. Bandingkan keratan yang diperoleh dengan kerataan yang diizinkan sebanyak
4 frinji.
3. Bandingkan kesejajaran yang diperoleh dengan kesejajaran yang diinginkan
sebanyak 8 frinji.

5.4 Kalibrasi ketelitian

A. Menggunakan balok ukur


1 Stel posisi spindel pada posisi nol atau posisi awal.
2 Untuk micrometer luar dapat dilakukan dengan merapatkan kedua permukaan
ukur, bila seting awal micrometer tidak nol maka pergunakan standard
micrometer atau balok uur yang sesuai.
3 Periksa penyimpangan pergeseran posisi spindel micrometer pada posisi 1/8 dan
selanjutnya pada posisi 2/8, 3/8, 4/8, 5/8, 6/8, 7/8 dan 1 untuk micrometer yang
menggunakan satuan inch.
4 Kalibrasi pada setiap posisi dilakukan tiga sampai 5 kali.
5 Catat hasil kalibrasi dan rata-rata dari setiap posisi seperti tabel dibawah ini.
Kesalahan pergeseran posisi yang direkomendasikan adalah :

f = ± ( 2 + A/50 )
dimana ;
f adalah toleransi yang diizinkan
A adalah seting awal micrometer
PT. SUBUR DJAJA TEGUH No. Dok. : SDD/ IK/ QC/01/01

GROUP Mulai Berlaku : 01 Maret 2004

INSTRUKSI KERJA Revisi :

KALIBRASI MICROMETER Tanggal Revisi :

SECTION QC Halaman : 8 dari 9

NO. INSTRUKSI

B. Menggunakan LVDT
1. Analog dengan langkah kalibrasi diatas, kalibrasi pergeseran posisi spindel dapat
juga dilakukan dengan sensor LVDT.
2. Sensor LVDT dipasang pada posisi satu sumbu dengan batang spindel
micrometer.

6 Data pengamatan
Lihat lembar kerja kalibrasi micrometer luar.

7 Ketidak pastian kalibrasi.


Sumber ketidak pastian berasal dari ketidak pastian type A dan type B.

A. Ketidakpastian type A adalah ketidakpastian yang disebabkan oleh :


1. Kesempurnaan geometri alat ukur
2. Kemampuan pengulangan dari alat ukur

Perhitungan Ketidak pastian type A :


dimana
1 S = √ ∑ ( Xi – X )2 Xi : data pengukuran
n–1 n : jumlah data
X : rata-rata
Um : Ketidak pastian simpangan baku
2 Um = S
√n

B. Ketidakpastian type B adalah ketidakpastian yang disebabkan oleh :


1. Kemudahan baca
2. Perbedaan suhu
3. Ketidak pastian dari kalibrator
4. Fluktuasi suhu
5. Kesempurnaan skala

Perhitungan ketidak pastian type B :

1. Ketidak pastian dari reference / master

Ug = Ketidak pastian dari sertifikat alat ukur (misal 0,03um)


2
PT. SUBUR DJAJA DIESINDO No. Dok. : SDD/ IK/ QC/01/01

CILEUNGSI Mulai Berlaku : 01 Maret 2004

INSTRUKSI KERJA Revisi :

KALIBRASI MICROMETER Tanggal Revisi :

SECTION QC Halaman : 9 dari 9

NO. INSTRUKSI

2 Ketidakpastian darialat ukur :

UR = Resolusi alat
√3

3 Ketidakpastian gabungan :

U gabungan = √ Um2 + Ug 2 + UR 2 ... dikatakan U 95 = 95 %

4 Ketidakpastian pengukuran :

U 95 % = ± 2 . U gabungan

Anda mungkin juga menyukai