Anda di halaman 1dari 39

BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN

PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I


P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

INSTRUKSI KERJA
PENGAMBILAN SAMPEL AIR
LABORATORIUM BALAI TEKNIK KESEHATAN
LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
PALEMBANG

DEPARTEMEN KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT
DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2012

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

LEMBAR PENGESAHAN

INSTRUKSI KERJA
KIMIA AIR

INSTALASI LABORATORIUM KIMIA AIR


BTKL-PP PALEMBANG
Palembang, April 2012

Disahkan :
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan
dan Pengendalian Penyakit Palembang

(Titi Sari Renowati,SKM,MSc.PH )

Nomor salinan :
Distribusi kepada :
Status distribusi : terkendali tidak terkendali

Catatan :
1. Instruksi kerja ini diterbitkan untuk digunakan secara internal dibawah kewenangan
Manajer Eksekutif / Manajemen Puncak pada Lab. BTKLPP Palembang
2. Agar pengendalian dan pendistribusian dokumen selalu terjaga, maka tanda tangan
yang tertera pada lembar ini adalah tanda tangan asli.

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA.i Revisi : 0 Tgl : 1 dari 1 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

LEMBAR PERUBAHAN

PERUBAHAN MENCABUT MEMASUKAN


Edisi/ Edisi/ Ket. Paraf
No Tgl No. Dokumen Hal No. Dokumen Hal
Revisi Revisi

* Prosedur Pengisian Catatan Perubahan :


- Keluarkan catatan yang lama dan masukkan catatan perubahannya ke dokumen.
- Tuliskan alasan singkat perubahan di kolom keterangan.
- Kembalikan catatan yang lama ke Manajer Administrasi

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. ii Revisi : 0 Tgl : 1 dari 1 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

DISTRIBUSI

Nomor Salinan Pemegang


01 Manajer Puncak
02 Manajer Mutu
03 Manajer Administrasi
04 Kepala Seksi PTL
05 Manajer Teknis Kimia Air
06 Manajer Teknis Pelayanan Teknik
07 Instalasi Laboratorium Kimia Air
08 Komite Akreditasi Nasional

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. iii Revisi : 0 Tgl : 1 dari 1 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

DAFTAR ISI

No Kode Judul Jumlah Halaman


IK.KA. i Lembar Pengesahan 1
IK.KA. ii Lembar Perubahan 1
IK.KA. iii Distribusi 1
IK.KA. iv Daftar Isi 1
IK.KA. 01 Metoda Pengambilan Contoh Air Dan Sedimen Sungai 10
IK.KA. 02 Metoda Pengambilan Contoh Air Dan Sedimen Danau 11
IK.KA. 03 Metoda Pengambilan Contoh Air Limbah 12

DAFTAR LAMPIRAN
FR.KA.01 Berita Acara Pengambilan Contoh 1
FR.KA.02 Data Lapangan Pengambilan Contoh 1
FR.KA.03 Data Lapangan 1
FR.KA.04 Rencana Sampling 1
FR.KA.05 Daftar Pemeriksaan Persiapan Sampling (Checklist Of 2
Sampling Prepare)
FR.KA.06 Pengukuran Debit Sungai 1
FR.KA.07 Keterangan Contoh 1

TABEL
TB.KA.01 Prosedur Pencucian Wadah Contoh Air 1
TB.KA.02 Tata Cara Pengawetan & Penyimpanan Contoh Air 1
GAMBAR
GB.KA.01 Jenis Alat Pengambil Contoh 4

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. iv Revisi : 0 Tgl : 1 dari 1 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN SUNGAI

1. Ruang Lingkup

Metode ini digunakan untuk pengambilan contoh air guna keperluan pengujian sifat
fisika dan kimia air permukaan.

2. Acuan Normatif

SNI 6989.57:2008 : Metoda Pengambilan Contoh Air Permukaan

3. Istilah dan definisi

3.1 Air permukaan


Air yang terdiri atas air sungai, air danau, air waduk, air saluran, mata air, air rawa
dan air gua.

3.2 Epilimnion
Lapisan atas danau atau waduk yang suhunya realatif sama

3.3 Termoklin atau Metalimnion


Lapisan danau atau waduk yang mengalami penurunan suhu yang cukup besar
(lebih dari 1°C/m)

3.4 Hipolimnion
Lapisan bawah danau atau waduk yang mempunyai suhu relatif sama dan lebih
dingin dari lapisan atasnya, biasanya lapisan ini mengandung kadar oksigen yang
lebih rendah dan relatif stabil

3.5 Kualias Air permukaan


Sifat-sifat air permukaan yang ditunjukkan dengan besaran, nilai atau kadar bahan
pencemar atau komponen lain yang terkandung di dalam air.

3.6 Kebutuhan Oksigen Biologi (Biological Oxygen Demand, BOD)


Kebutuhan oksigen biokimiawi bagi proses deoksigenasi dalam sutu perairan atau
air limbah

3.7 Kebutuhan Oksigen Kimiawi (Chemical Oxygen Demand, COD)


Kebutuhan oksigen kimiawi bagi proses deoksigenasi dalam sutu perairan atau air
limbah

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 01 Revisi : 0 Tgl : 1 dari 10 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN SUNGAI

3.8 Contoh Gabungan Kedalaman


Campuran contoh yang diambil dari titik-titik yang berbeda kedalamannya pada
waktu yang sama, dengan volume yang sama

3.9 Nutrien
Senyawa yang dibutuhkan oleh organisme yang meliputi fosfat, nitrogen, nitrit,
nitrat dan ammonia.

3.10 Contoh Yang Diperkaya (spike sample)


Contoh uji yang ditambah dengan standar yang bersertifikat dalam jumlah tertentu
untuk keperluan pengendalian mutu

3.11 Contoh Yang Terbelah (split sample)


Contoh dikumpulkan dalam satu wadah, dihomogenkan dan dibagi menjadi dua
atau lebih sub contoh dan diperlakukan seperti contoh uji, selanjutnya dikirim ke
beberapa laboratorium yang berbeda

3.12 Blanko Matriks


Media bebas analit yang mempunyai matrik hampir sama dengan contoh.

3.13 Blanko Media


Blanko yang digunakan untuk mendeteksi kontaminasi pada media yang
digunakan dalam pengambilan contoh, misalnya alat pengambil contoh, wadah
dan sebagainya

3.14 Blanko Perjalanan


Blanko yang digunakan untuk mengukur kontaminasi yang mungkin terjadi
selama pengambilan contoh dan transportasi contoh

3.15 Titik Pengambilan Contoh Air Permukaan


Tempat pengambilan contoh yang mewakili kualitas air permukaan.

4. Peralatan Pengambil Contoh Uji

4.1 Persyaratan Alat Pengambil Contoh


a. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh
b. Mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya
c. Contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah penampung tanpa ada sisa bahan
tersuspensi didalamnya.
d. Mudah dan aman dibawa
e. Kapasitas alat tergantung dari tujuan penelitian.
No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:
IK.KA. 01 Revisi : 0 Tgl : 2 dari 10 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN SUNGAI

4.2 Jenis Alat Pengambil Contoh (GB.KA.01)


a. Alat pengambil contoh sederhana dapat berubah ember plastik yang dilengkapi
dengan tali, gayung plastik yang bertangkai panjang
b. Alat pengambil contoh kedalaman tertentu
c. Alat pengambil contoh gabungan kedalaman
d. Alat pengambil contoh otomatis
e. Kapasitas alat tergantung dari tujuan penelitian.

4.3 Alat Pengambil Contoh Air Sungai


a. Pengambil Contoh :
- Grab Sampling : Point Sampler Horizontal, Point Sampler Integrated
- Composite Sampler
- Continual Sampler
b. Zobel sampler

4.4 Alat Pengambil Sedimen Sungai


a. Eickman grabbe
b. Sorber

4.5 Peralatan Pengambilan Contoh Air Sungai


a. Alat Pengukur Debit ( current meter, v-not, laju alir bola)
b. Meteran 50 m
c. Peralatan gelas untuk analisis parameter lapangan
d. Peralatan pengumpul contoh (ember, gayung khusus)
e. Peralatan pemilahan contoh (botol-botol plastik)
f. Peralatan reagen-reagen pengawet
g. Peralatan box wadah contoh
h. Peralatan safety sampling
i. Peralatan transportasi

4.6 Alat Pengukur Parameter Lapangan


a. Water Quality Checker : pH meter, termometer, konduktometer, turbidimeter,
DO meter.
b. GPS.
c. Alat pengukur kecepatan angin
d. Alat pengukur kelembaban udara

4.7 Alat Pendingin


Alat ini dapat menyimpan contoh pada 4 °C ± 2 °C, digunakan untuk menyimpan
contoh untuk pengujian sifat fisika dan kimia.
No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:
IK.KA. 01 Revisi : 0 Tgl : 3 dari 10 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN SUNGAI

4.8 Alat Penyaring


Corong pemisah terbuat dari bahan gelas atau teflon yang tembus pandang dan
mudah memisahkan fase pelarut dari contoh.

4.9 Alat Penyaring


Alat ini dilengkapi dengan pompa isap atau pompa tekan serta dapat menahan
saringan yang mempunyai ukuran pori 0,45 μm.

5. Wadah Contoh Uji

5.1 Persyaratan Wadah Contoh Uji


a. Terbuat dari bahan gelas atau plastik Poli Etilen (PE) atau Poli Propilen (PP)
atau Teflon (Poli Tetra Fluoro Etilen, PTFE)
b. Dapat ditutup dengan kuat dan rapat.
c. Bersih dan bebas kontaminan
d. Tidak mudah pecah
e. Tidak berinteraksi dengan contoh

5.2 Pencucian Wadah Contoh Uji


Untuk menghindari kontaminasi contoh, seluruh wadah contoh harus benar-benar
dibersihkan dilaboratorium sebelum berangkat ke lapangan.Jenis wadah contoh dan
cara membersihkan wadah contoh tergantung dari parameter analisis yang
dibutuhkan (TB.KA.01)

5.3 Pencucian Alat Pengambilan Contoh


Peralatan pengambil contoh harus dicuci dengan deterjen bebas fosfat, disikat
untuk menghilangkan partikel yang menempel dipermukaan.Bila peralatannya
terbuat dari non logam, maka cuci dengan asam nitrat encer, dibilas dengan
aquadest dan isopropanol, selanjutnya dibilas dengan air bebas analit.Peralatan
yang sudah bersih diberi label “ bersih” dilengkapi dengan tanggal pencucian,
nama petugas

6. Pengawetan Contoh
Agar contoh tidak mengalami perubahan sampai saat dilakukan analisis
dilaboratorium

6.1 Pengawetan Dengan Cara Fisika


a. Tujuan : agar volume tetap, tidak terjadi penguraian organik / anorganik dan
konsentrasi sifat biologi tetap
b. Pengawetan dilakukan dengan pendinginan.
No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:
IK.KA. 01 Revisi : 0 Tgl : 4 dari 10 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN SUNGAI

6.2 Pengawetan Dengan Cara Kimia


a. Pengawetan dapat berupa pengaturan pH, pengendapan, penambahan inhibitor
atau oksidator.
b. Pengawetan dilakukan dengan penambahan bahan kimia tertentu sesuai dengan
parameter analisisnya. ( TB.KA.02)

7. Volume Contoh
c. Volume contoh yang diambil untuk keperluan pemeriksaan di lapangan dan
laboratorium bergantung dari jenis pemeriksaan yang diperlukan. ( TB.KA.02)

8. Lokasi Dan Titik Pengambilan Contoh Air Sungai

8.1 Lokasi Pemantauan Kualitas Air


Lokasi pemantauan kualitas air pada umumnya dilakukan pada:
a. Sumber Air Alamiah : pada lokasi yang belum atau sedikit terjadi pencemaran
(titik 1,lihat gambar a)
b. Sumber air tercemar : pada lokasi yang telah menerima limbah (titik 4, lihat
gambar a)
c. Sumber air yang dimanfaatkan : pada lokasi tempat penyadapan sumber air
tersebut. (titik 2 dan 3, lihat gambar a).
d. Lokasi masuknya air ke waduk atau danau (titik 5, lihat gambar a).

Gambar a. Lokasi Pemantauan Kualitas Air


No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 29-02-2016 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:
IK.KA. 01 Revisi : 0 Tgl : 5 dari 10 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN SUNGAI

8.2 Titik Pengambilan Contoh Air Sungai (lihat gambar b)


Titik pengambilan contoh air sungai ditentukan berdasarkan debit air sungai yang
diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Sungai dengan debit < 5 m3/detik, contoh diambil pada satu titik ditengah
sungai pada kedalaman 0,5 kali kedalaman dari permukaan atau diambil
dengan alat integrated sampler sehingga diperoleh contoh air dari permukaan
sampai ke dasar secara merata
b. Sungai dengan debit antara 5 m3/detik – 150 m3/detik, contoh diambil pada dua
titik masing-masing pada jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai pada kedalaman 0,5
kali kedalaman dari permukaan atau diambil dengan alat intregrated sampler
sehingga diperoleh contoh air dari permukaan sampai ke dasar secara merata,
kemudian dicampurkan.
c. Sungai dengan debit > 150 m3/detik, contoh diambil minimum pada enam titik
masing-masing pada jarak 1/4, 1/2, dan 3/4 lebar sungai pada kedalaman 0,2
dan 0,8 kali kedalaman dari permukaan atau diambil dengan alat intregrated
sampler sehingga diperoleh contoh air dari permukaan sampai ke dasar secara
merata lalu dicampur.

Gambar b. Titik Pengambilan Air Sungai

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 01 Revisi : 0 Tgl : 6 dari 10 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN SUNGAI

9. Tahap-Tahapan Pengambilan Contoh Uji

9.1 Perencanaan Pengambilan Contoh


a. Menentukan tujuan pengambilan contoh
b. Menentukan kualitas data yang dibutuhkan
c. Menentukan cara pengambilan contoh, dengan judgemental, systematic atau
random
d. Menentukan alat pengambil yang sesuai dengan kondisi lokasi
e. Menentukan parameter dan kisaran lokasi
f. Menentukan frekuensi pengambilan contoh
g. Menetukan jumlah, volume dan wadah contoh
h. Menyiapkan dokumentasi yang diperlukan
i. Menentukan jenis K3 untuk di lapangan.
j. Pengendalian mutu : dengan blanko alat dan blanko lapangan

9.2 Persiapan Pengambilan Contoh


a. Menyiapkan dan mencuci wadah sample yang dibutuhkan, sehingga bebas dari
kontaminan.
b. Membuat bahan pengawet sesuai dengan parameter analisisnya.
c. Menyiapkan label yang dibutuhkan
d. Menyiapkan dan mencuci peralatan untuk pengambilan contoh
e. Menyiapkan air suling untuk blanko
f. Menyiapkan bahan dan peralatan (termasuk bahan kalibrasi) untuk parameter in
situ di lapangan
g. Menyiapkan dan memahami prosedur yang dibutuhkan dilapangan
h. Menyiapkan dokumentasi dan alat tulis yang dibutuhkan
i. Menyiapkan peralatan P3K yang diperlukan
j. Menyiapakan transportasi sesuai lokasi sampling

10. Prosedur Pengambilan Contoh Uji

10.1 Cara Pengambilan Contoh Uji Air Sungai


a. Menentukan lokasi yang aman untuk sebagai stasiun/tempat pengumpulan
peralatan dan bahan disekitar lokasi pengambilan contoh.
b. Menentukan lokasi pengambilan contoh.
c. Mengukur debit air sungai
d. Menentukan titik sampling untuk komposit berdasarkan debit air sungai, yaitu :
- Bila debit air sungai < 5 M3/detik contoh diambil 1 titik ditengah sungai
( 0,5 x kedalaman dari permukaan air ).

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 01 Revisi : 0 Tgl : 7 dari 10 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN SUNGAI

- Bila debit air sungai antara 5 s/d 150 s/M3/detik contoh diambil pada 2 titik
yaitu pada 1/3 dan 2/3 dari lebar sungai, dengan kedalaman 0,5 kedalaman.
- Bila debit air sungai > 150 s/M3/detik contoh diambil pada 6 titik yaitu ¼ ,
½ dan ¾ dari lebar sungai, dengan kedalaman 0,2 dan 0,8 kedalaman
sungai.
e. Membuka satu wadah contoh yang bersih dan diisi dengan aquadest, disimpan
terbuka sampai waktu sampling selesai ditempat yang aman sebagai blanko
lapangan.
f. Membilas alat pengambil contoh sebanyak 3 kali dengan aquadest dan
ditampung sebagai blanko alat.
g. Membilas alat pengambil contoh sebanyak 3 kali dengan air yang akan diambil.

h. Mengambil contoh sesuai titik sampling yang telah ditentukan berdasarkan


debit air sungai dan masukkan ke wadah yang sesuai atau ember plastik besar
untuk pengumpul contoh.
i. Mendistribusikan contoh pada wadah contoh sesuai parameter analisisnya.
j. Memberikan bahan pengawet yang sesuai dengan parameternya (seperti pada
lampiran 6.3.1)
k. Memberi label pada wadah contoh.
l. Mengamankan contoh serta wadahnya (misal disegel, yakin tidak tumpah)
m. Mengukur parameter lapangan yang dibutuhkan
n. Mencatat kondisi lapangan saat dilakukan sampling (suhu, kelembaban,
kecepatan angin, arah angin dan tekanan udara)
o. Membuat peta lokasi
p. Membuat berita acara sampling.

10.2 Cara Pengambilan Sedimen Sungai

a. Tujuan :
- Sedimen (lumpur) untuk parameter kimia (pemeriksaan kimia anorganik
atau organik)
- Sedimen untuk parameter biologi (pemeriksaan benthos).
b. Cara Kerja :
- Alat eickman grabb dibersihkan dengan bantuan sabun dan dibilas dengan
bersih.
- Pasangkan tali/seling pengeruk pada bagian atas alat sehingga alat eickman
grabb mulutnya terbuka.
- Dengan hati-hati celupkan alat eickman grabb ke badan air sungai pada titik
yang sudah ditentukan.(misal pada satu titik sampling di ambil 3 titik ,
yaitu : 1/3 lebar sungai bagian kiri, ½ lebar sungai dan 2/3 lebar sungai).
No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:
IK.KA. 01 Revisi : 0 Tgl : 8 dari 10 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN SUNGAI

- Pada posisi tali tegak, ketika alat eickman grabb sampai ke dasar, jatuhkan
dengan kuat stainless steel pemukul (passanger) pada tali, sehingga alat
eickman grabb didasar sungai menutup dan mencengkram lumpur dasar.
- Angkat dengan menarik tali eickman grabb sampai dipermukaan.
- Tampung lumpur pada ember yang sudah disediakan.
- Bila untuk pengujian logam-logam berat sampling sebagian dengan squar
cone sehingga cukup untuk kebutuhan di laboratorium (misal 250 gram),
dikemas dan dilabeling dengan rapi.
- Bila untuk pengujian benthos, bila sampel terlalu banyak disaring dengan
sorber sampai batu dan lumpur halus terbuang.Masukkan ke stoples atau
kantong yang sudah disiapkan, tambahkan formalin 10 % sebagai pengawet.

11. Pengujian Parameter Lapangan


Pengujian parameter lapangan yang dapat berubah dengan cepat, dilakukan
langsung setelah pengambilan cobtoh.Parameter tersebut antara lain : pH (SNI 06-
6989.11-2004),suhu (SNI 06-6989.23-2005), daya hantar listrik (SNI 06-6989.1-
2004), klor bebas (SNI 06-4824-1998) dan oksigen terlarut (SNI 06-6989.14-2004)

12. Penyaringan Contoh


Bila analisis tidak dapat segera dilakukan, maka perlu dilakukan penyaringan di
lapangan untuk pemeriksaan parameter yang terlarut. Cara penyaringan dapat
dilakukan sebagai berikut :
a. contoh yang akan disaring diambil sesuai keperluannya.
b. masukkan contoh tersebut ke dalam alat penyaring yang telah dilengkapi
saringan yang mempunyai ukuran pori 0,45 μm dan saring sampai selesai
c. air saringan ditampung dalam wadah yang telah disiapkan sesuai keperluannya.

13. Pengawetan Contoh


Pengawetan contoh dilakukan apabila pemeriksaan tidak dapat langsung dilakukan
setelah pengambilan contoh.

14. Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu


14.1Jaminan Mutu
a. Gunakan alat gelas bebas kontaminasi
b. Gunakan alat ukur yang terkalibrasi.
c. Dikerjakan oleh petugas pengambil contoh yang kompeten

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 01 Revisi : 0 Tgl : 9 dari 10 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN SUNGAI

14.2Pengendalian Mutu
Untuk menjamin kelayakan pengambilan contoh maka kemampuan melacak
seluruh kejadian selama pelaksanaan pengambilan contoh harus dijamin.
Kontrol akurasi dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
a. Contoh split :
- contoh terbelah diambil dari satu titik dan dimasukka ke dalam wadah
yang sesuai.
- contoh dicampur sehomogen mungkin serta dipisahkan ke dalam dua
wadah yang telah disiapkan.
- kedua contoh tersebut diawetkan dan mendapatkan perlakuan yang sama
selama perjalanan dan preparasi serta analisa laboratorium.
b. Contoh duplikat :
- contoh diambil dari titik yang sama pada waktu yang hamper bersamaan
- bila contoh kurang dari lima, contoh duplikat tidak diperlukan.
- bila contoh diambil 5 sampai dengan 10 contoh, satu contoh duplikat harus
diambil
- bila contoh diambil lebih dari 10 contoh, contoh duplikat adalah 10% per
kelompok parameter matrik diambil.
c. Contoh blanko media :
- Digunakan untuk mendeteksi kontaminasi pada media yang digunakan
dalam pengambilan contoh (peralatan pengambilan, wadah)
- Peralatan pengambilan, sedikitnya satu blanko peralatan harus tersedia
untuk setiap dua puluh contoh per kelompok parameter untuk matrik yang
sama
- Wadah, salah satu wadah yang akan digunakan diambil secara acak
kemudian di isi dengan media bebas analit dan dibawa ke lokasi
pengambilan contoh.blanko tersebut dibawa ke laboraotium untuk
dianalisis.
d. Contoh blanko perjalanan
- Blanko digunakan apabila contoh yang diambil bersifat mudah menguap
- Sekurang-kurangnya satu blanko perjalanan disiapkan untuk setiap jenis
contoh yang mudah menguap.
- Berupa media bebas analit yang disiapkan di laboratorium.
- Blanko dibawa ke lokasi pengambilan, ditutup selama pengambilan contoh
dan dibawa kembali ke laboratorium.

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 01 Revisi : 0 Tgl : 10 dari 10 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN DANAU

1. Ruang Lingkup
Metode ini digunakan untuk pengambilan contoh air guna keperluan pengujian sifat
fisika dan kimia air permukaan.

2. Acuan Normatif

SNI 6989.57:2008 : Metoda Pengambilan Contoh Air Permukaan

3. Istilah dan definisi

3.1 Air permukaan


Air yang terdiri atas air sungai, air danau, air waduk, air saluran, mata air, air rawa
dan air gua.

3.2 Epilimnion
Lapisan atas danau atau waduk yang suhunya realatif sama

3.3 Termoklin atau Metalimnion


Lapisan danau atau waduk yang mengalami penurunan suhu yang cukup besar
(lebih dari 1°C/m)

3.4 Hipolimnion
Lapisan bawah danau atau waduk yang mempunyai suhu relatif sama dan lebih
dingin dari lapisan atasnya, biasanya lapisan ini mengandung kadar oksigen yang
lebih rendah dan relatif stabil

3.5 Kualias Air permukaan


Sifat-sifat air permukaan yang ditunjukkan dengan besaran, nilai atau kadar bahan
pencemar atau komponen lain yang terkandung di dalam air.

3.6 Kebutuhan Oksigen Biologi (Biological Oxygen Demand, BOD)


Kebutuhan oksigen biokimiawi bagi proses deoksigenasi dalam sutu perairan atau
air limbah

3.7 Kebutuhan Oksigen Kimiawi (Chemical Oxygen Demand, COD)


Kebutuhan oksigen kimiawi bagi proses deoksigenasi dalam sutu perairan atau air
limbah

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 02 Revisi : 0 Tgl : 1 dari 11 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN DANAU

3.8 Contoh Gabungan Kedalaman


Campuran contoh yang diambil dari titik-titik yang berbeda kedalamannya pada
waktu yang sama, dengan volume yang sama

3.9 Nutrien
Senyawa yang dibutuhkan oleh organisme yang meliputi fosfat, nitrogen, nitrit,
nitrat dan ammonia.

3.10 Contoh Yang Diperkaya (spike sample)


Contoh uji yang ditambah dengan standar yang bersertifikat dalam jumlah tertentu
untuk keperluan pengendalian mutu

3.11 Contoh Yang Terbelah (split sample)


Contoh dikumpulkan dalam satu wadah, dihomogenkan dan dibagi menjadi dua
atau lebih sub contoh dan diperlakukan seperti contoh uji, selanjutnya dikirim ke
beberapa laboratorium yang berbeda

3.12 Blanko Matriks


Media bebas analit yang mempunyai matrik hampir sama dengan contoh.

3.13 Blanko Media


Blanko yang digunakan untuk mendeteksi kontaminasi pada media yang
digunakan dalam pengambilan contoh, misalnya alat pengambil contoh, wadah
dan sebagainya

3.14 Blanko Perjalanan


Blanko yang digunakan untuk mengukur kontaminasi yang mungkin terjadi
selama pengambilan contoh dan transportasi contoh

3.15 Titik Pengambilan Contoh Air Permukaan


Tempat pengambilan contoh yang mewakili kualitas air permukaan.

4. Peralatan Pengambil Contoh Uji

4.1 Persyaratan Alat Pengambil Contoh


a. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh
b. Mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya
c. Contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah penampung tanpa ada sisa bahan
tersuspensi didalamnya.
d. Mudah dan aman dibawa
e. Kapasitas alat tergantung dari tujuan penelitian.
No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:
IK.KA. 02 Revisi : 0 Tgl : 2 dari 11 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN DANAU

4.2 Jenis Alat Pengambil Contoh (GB.KA.01)


a. Alat pengambil contoh sederhana dapat berubah ember plastik yang dilengkapi
dengan tali, gayung plastik yang bertangkai panjang
b. Alat pengambil contoh kedalaman tertentu
c. Alat pengambil contoh gabungan kedalaman
d. Alat pengambil contoh otomatis
e. Kapasitas alat tergantung dari tujuan penelitian.

4.3 Alat Pengambil Contoh Air Danau


a. Pengambil Contoh :
- Grab Sampling : Point Sampler Vertikal, Point Sampler Integrated
- Composite Sampler
- Continual Sampler
b. Zobel sampler
c. Plankton net

4.4 Alat Pengambil Sedimen Danau


a. Eickman grabbe
b. Sorber

4.5 Peralatan Pengambilan Contoh Air Danau


a. Alat Pengukur Kecerahan ( Sechi disc)
b. Meteran 50 m
c. Peralatan gelas untuk analisis parameter lapangan
d. Peralatan pengumpul contoh (ember, gayung khusus)
e. Peralatan pemilahan contoh (botol-botol plastik)
f. Peralatan reagen-reagen pengawet
g. Peralatan box wadah contoh
h. Peralatan safety sampling
i. Peralatan transportasi

4.6 Alat Pengukur Parameter Lapangan


a. Water Quality Checker : pH meter, termometer, konduktometer, turbidimeter,
DO meter.
b. GPS.
c. Alat pengukur kecepatan angin
d. Alat pengkur kelembaban udara

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 02 Revisi : 0 Tgl : 3 dari 11 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN DANAU

4.7 Alat Pendingin


Alat ini dapat menyimpan contoh pada 4 °C ± 2 °C, digunakan untuk menyimpan
contoh untuk pengujian sifat fisika dan kimia.

4.8 Alat Penyaring


Corong pemisah terbuat dari bahan gelas atau teflon yang tembus pandang dan
mudah memisahkan fase pelarut dari contoh.

4.9 Alat Penyaring


Alat ini dilengkapi dengan pompa isap atau pompa tekan serta dapat menahan
saringan yang mempunyai ukuran pori 0,45 μm.

5. Wadah Contoh Uji

5.1 Persyaratan Wadah Contoh Uji


a. Terbuat dari bahan gelas atau plastik Poli Etilen (PE) atau Poli Propilen (PP)
atau Teflon (Poli Tetra Fluoro Etilen, PTFE)
b. Dapat ditutup dengan kuat dan rapat.
c. Bersih dan bebas kontaminan
d. Tidak mudah pecah
e. Tidak berinteraksi dengan contoh

5.2 Pencucian Wadah Contoh Uji


Untuk menghindari kontaminasi contoh, seluruh wadah contoh harus benar-benar
dibersihkan dilaboratorium sebelum berangkat ke lapangan.Jenis wadah contoh dan
cara membersihkan wadah contoh tergantung dari parameter analisis yang
dibutuhkan (TB.KA.01)

5.3 Pencucian Alat Pengambilan Contoh


Peralatan pengambil contoh harus dicuci dengan deterjen bebas fosfat, disikat
untuk menghilangkan partikel yang menempel dipermukaan.Bila peralatannya
terbuat dari non logam, maka cuci dengan asam nitrat encer, dibilas dengan
aquadest dan isopropanol, selanjutnya dibilas dengan air bebas analit.Peralatan
yang sudah bersih diberi label “ bersih” dilengkapi dengan tanggal pencucian,
nama petugas

6. Pengawetan Contoh
Agar contoh tidak mengalami perubahan sampai saat dilakukan analisis
dilaboratorium

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 02 Revisi : 0 Tgl : 4 dari 11 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN DANAU

6.1 Pengawetan Dengan Cara Fisika


a. Tujuan : agar volume tetap, tidak terjadi penguraian organik / anorganik dan
konsentrasi sifat biologi tetap
b. Pengawetan dilakukan dengan pendinginan.

6.2 Pengawetan Dengan Cara Kimia


a. Pengawetan dapat berupa pengaturan pH, pengendapan, penambahan inhibitor
atau oksidator.
b. Pengawetan dilakukan dengan penambahan bahan kimia tertentu sesuai dengan
parameter analisisnya. (TB.KA.02)

7. Volume Contoh
Volume contoh yang diambil untuk keperluan pemeriksaan di lapangan dan
laboratorium bergantung dari jenis pemeriksaan yang diperlukan.( TB.KA.02)

8. Lokasi Dan Titik Pengambilan Contoh Air Danau/Waduk

8.1 Lokasi Pemantauan Contoh Air Pada Danau Atau Waduk


Lokasi pengambilan contoh air danau atau waduk disesuaikan dengan tujuan
pengambilan contohnya, paling tidak diambil dilokasi-lokasi:
a. Tempat masuknya sungai ke waduk atau danau.
b. Ditengah waduk atau danau.
c. Lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan.
d. Tempat keluarnya air dari waduk atau danau.

8.2 Titik Pengambilan Contoh Air Danau atau Waduk


Titik pengambilan contoh disesuaikan dengan kedalaman danau/waduk sebagai
berikut (lihat gambar a) :
a. Danau atau waduk yang kedalamannya < 10 m, contoh diambil di 2 (dua) titik,
yaitu permukaan dan bagian dasar, kemudian dicampurkan (komposit
kedalaman)
b. Danau atau waduk yang kedalamannya 10 m – 30 m, contoh diambil di 3 (tiga)
titik yaitu permukaan, lapisan termoklin dan bagian dasar kemudian
dicampurkan (komposit kedalaman).
c. Danau atau waduk yang kedalamannya 31 m – 100 m, contoh diambil di 4
(empat) titik, yaitu permukaan, lapisan termoklin, di atas lapisan hipolimnion,
dan bagian dasar kemudian dicampurkan (komposit kedalaman).
d. Danau atau waduk yang kedalamannya lebih dari 100 m, titik pengambilan
contoh ditambah sesuai keperluan kemudian dicampurkan (komposit
kedalaman).
No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:
IK.KA. 02 Revisi : 0 Tgl : 5 dari 11 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN DANAU

Gambar a. Titik Pengambilan Air Danau/Waduk

9. Tahap-Tahapan Pengambilan Contoh Uji

9.1 Perencanaan Pengambilan Contoh


a. Menentukan tujuan pengambilan contoh
b. Menentukan kualitas data yang dibutuhkan
c. Menentukan cara pengambilan contoh, dengan judgemental, systematic atau
random
d. Menentukan alat pengambil yang sesuai dengan kondisi lokasi
e. Menentukan parameter dan kisaran lokasi
f. Menentukan frekuensi pengambilan contoh
g. Menetukan jumlah, volume dan wadah contoh
h. Menyiapkan dokumentasi yang diperlukan
i. Menentukan jenis K3 untuk di lapangan.
j. Pengendalian mutu : dengan blanko alat dan blanko lapangan

9.2 Persiapan Pengambilan Contoh


a. Menyiapkan dan mencuci wadah sample yang dibutuhkan, sehingga bebas dari
kontaminan.

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 02 Revisi : 0 Tgl : 6 dari 11 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN DANAU

b. Membuat bahan pengawet sesuai dengan parameter analisisnya.


c. Menyiapkan label yang dibutuhkan
d. Menyiapkan dan mencuci peralatan untuk pengambilan contoh
e. Menyiapkan air suling untuk blanko
f. Menyiapkan bahan dan peralatan (termasuk bahan kalibrasi) untuk parameter in
situ di lapangan
g. Menyiapkan dan memahami prosedur yang dibutuhkan dilapangan
h. Menyiapkan dokumentasi dan alat tulis yang dibutuhkan
i. Menyiapkan peralatan P3K yang diperlukan
j. Menyiapakan transportasi sesuai lokasi sampling

10. Prosedur Pengambilan Contoh Uji

10.1. Cara Pengambilan Contoh Air Danau


a. Menentukan lokasi yang aman untuk sebagai stasiun/tempat pengumpulan
peralatan dan bahan disekitar lokasi pengambilan contoh.
b. Menentukan lokasi pengambilan contoh.
c. Mengukur suhu dan DO dari beberapa kedalaman danau/waduk, lokasi
ditengah/dalam waduk. (Penentuan titk lapisan epilimnion,hipolimnion)
d. Membuka satu wadah contoh yang bersih dan diisi dengan aquadest, disimpan
terbuka sampai waktu sampling selesai ditempat yang aman sebagai blanko
lapangan.
e. Membilas alat pengambil contoh sebanyak 3 kali dengan aquadest dan
ditampung sebagai blanko alat.
f. Membilas alat pengambil contoh sebanyak 3 kali dengan air yang akan diambil
g. Mengambil contoh sesuai titik sampling yang telah ditentukan berdasarkan
INLET dari beberapa sungai dan OUTLET dari danau/waduk.
h. Mendistribusikan contoh pada wadah contoh sesuai parameter analisisnya.
i. Menyaring untuk logam terlarut
j. Memberikan bahan pengawet sesuai dengan parameternya.
k. Memberi label pada wadah contoh.
l. Mengamankan contoh serta wadahnya (misal disegel, yakin tidak tumpah)
m. Mengukur parameter lapangan yang dibutuhkan alat Water Quality Checker,
termasuk parameter kecerahan.
n. Mencatat kondisi lapangan saat dilakukan sampling (suhu, kelembaban,
kecepatan angin, arah angin dan tekanan udara)
o. Membuat peta lokasi
p. Membuat berita acara sampling.

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 02 Revisi : 0 Tgl : 7 dari 11 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN DANAU

10.2. Cara Pengambilan Sedimen Danau


a. Tujuan :
- Sedimen (lumpur) untuk parameter kimia (pemeriksaan kimia anorganik
atau organik)
- Sedimen untuk parameter biologi (pemeriksaan benthos).

b. Cara Kerja :
- Alat eickman grabb dibersihkan dengan bantuan sabun dan dibilas dengan
bersih.
- Pasangkan tali/seling pengeruk pada bagian atas alat sehingga alat eickman
grabb mulutnya terbuka.
- Dengan hati-hati celupkan alat eickman grabb ke air danau pada titik yang
sudah ditentukan.(misal pada satu titik sampling,ditengah danau)
- Pada posisi tali tegak, ketika alat eickman grabb sampai ke dasar, jatuhkan
dengan kuat stainless steel pemukul (passanger) pada tali, sehingga alat
eickman grabb didasar danau menutup dan mencengkram lumpur dasar.
- Angkat dengan menarik tali eickman grabb sampai dipermukaan.
- Tampung lumpur pada ember yang sudah disediakan.
- Bila untuk pengujian logam-logam berat sampling sebagian dengan squar
cone sehingga cukup untuk kebutuhan di laboratorium (misal 250 gram),
dikemas dan dilabeling dengan rapi.
- Bila untuk pengujian benthos, bila sampel terlalu banyak disaring dengan
sorber sampai batu dan lumpur halus terbuang.Masukkan ke stoples atau
kantong yang sudah disiapkan, tambahkan formalin 10 % sebagai pengawet

10.3. Cara Pengambilan Plankton


a. Alat :
- Plankton Net
- Gayung
b. Cara Kerja :
- Alat plankton net dibersihkan dan dibilas dengan air bersih
- Kemudian isi plankton net dengan air danau sebanyak ± 30 liter atau 30 x
cidukan gayung.
- Masukan contoh ke dalam botol sampel, bilas plankton net dengan air danau
agar plankton yang menempel bisa terlarut ke dalam botol sampel, lalu beri
formalin 1 % sebagai pengawet.

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 02 Revisi : 0 Tgl : 8 dari 11 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN DANAU

11. Pengujian Parameter Lapangan


Pengujian parameter lapangan yang dapat berubah dengan cepat, dilakukan
langsung setelah pengambilan cobtoh.Parameter tersebut antara lain : pH (SNI 06-
6989.11-2004),suhu (SNI 06-6989.23-2005), daya hantar listrik (SNI 06-6989.1-
2004), klor bebas (SNI 06-4824-1998) dan oksigen terlarut (SNI 06-6989.14-2004)

12. Penyaringan Contoh


Bila analisis tidak dapat segera dilakukan, maka perlu dilakukan penyaringan di
lapangan untuk pemeriksaan parameter yang terlarut. Cara penyaringan dapat
dilakukan sebagai berikut :
a. contoh yang akan disaring diambil sesuai keperluannya.
b. masukan contoh tersebut ke dalam alat penyaring yang telah dilengkapi
saringan yang mempunyai ukuran pori 0,45 µm dan disaring samapai selesai di
masukkan.
c. air saringan ditampung dalam wadah yang telah disiapkan sesuai keperluannya.

13. Pengawetan Contoh


Pengawetan contoh dilakukan apabila pemeriksaan tidak dapat langsung dilakukan
setelah pengambilan contoh.

14. Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu


14.1Jaminan Mutu
a. Gunakan alat gelas bebas kontaminasi
b. Gunakan alat ukur yang terkalibrasi.
c. Dikerjakan oleh petugas pengambil contoh yang kompeten

14.2Pengendalian Mutu
Untuk menjamin kelayakan pengambilan contoh maka kemampuan melacak
seluruh kejadian selama pelaksanaan pengambilan contoh harus dijamin.
Kontrol akurasi dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
a. Contoh split :
- contoh terbelah diambil dari satu titik dan dimasukka ke dalam wadah
yang sesuai.
- contoh dicampur sehomogen mungkin serta dipisahkan ke dalam dua
wadah yang telah disiapkan.
- kedua contoh tersebut diawetkan dan mendapatkan perlakuan yang sama
selama perjalanan dan preparasi serta analisa laboratorium.

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 02 Revisi : 0 Tgl : 9 dari 11 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN DANAU

b. Contoh duplikat :
- contoh diambil dari titik yang sama pada waktu yang hamper bersamaan
- bila contoh kurang dari lima, contoh duplikat tidak diperlukan.
- bila contoh diambil 5 sampai dengan 10 contoh, satu contoh duplikat harus
diambil
- bila contoh diambil lebih dari 10 contoh, contoh duplikat adalah 10% per
kelompok parameter matrik diambil.
c. Contoh blanko media :
- Digunakan untuk mendeteksi kontaminasi pada media yang digunakan
dalam pengambilan contoh (peralatan pengambilan, wadah)
- Peralatan pengambilan, sedikitnya satu blanko peralatan harus tersedia
untuk setiap dua puluh contoh per kelompok parameter untuk matrik yang
sama
- Wadah, salah satu wadah yang akan digunakan diambil secara acak
kemudian di isi dengan media bebas analit dan dibawa ke lokasi
pengambilan contoh.blanko tersebut dibawa ke laboraotium untuk
dianalisis.
d. Contoh blanko perjalanan
- Blanko digunakan apabila contoh yang diambil bersifat mudah menguap
- Sekurang-kurangnya satu blanko perjalanan disiapkan untuk setiap jenis
contoh yang mudah menguap.
- Berupa media bebas analit yang disiapkan di laboratorium.
- Blanko dibawa ke lokasi pengambilan, ditutup selama pengambilan contoh
dan dibawa kembali ke laboratorium.

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 02 Revisi : 0 Tgl : 10 dari 11 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR DAN SEDIMEN DANAU

14.2Pengendalian Mutu
Untuk menjamin kelayakan pengambilan contoh maka kemampuan melacak
seluruh kejadian selama pelaksanaan pengambilan contoh harus dijamin.
Kontrol akurasi dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
e. Contoh split :
- contoh terbelah diambil dari satu titik dan dimasukka ke dalam wadah
yang sesuai.
- contoh dicampur sehomogen mungkin serta dipisahkan ke dalam dua
wadah yang telah disiapkan.
- kedua contoh tersebut diawetkan dan mendapatkan perlakuan yang sama
selama perjalanan dan preparasi serta analisa laboratorium.
f. Contoh duplikat :
- contoh diambil dari titik yang sama pada waktu yang hamper bersamaan
- bila contoh kurang dari lima, contoh duplikat tidak diperlukan.
- bila contoh diambil 5 sampai dengan 10 contoh, satu contoh duplikat harus
diambil
- bila contoh diambil lebih dari 10 contoh, contoh duplikat adalah 10% per
kelompok parameter matrik diambil.
g. Contoh blanko media :
- Digunakan untuk mendeteksi kontaminasi pada media yang digunakan
dalam pengambilan contoh (peralatan pengambilan, wadah)
- Peralatan pengambilan, sedikitnya satu blanko peralatan harus tersedia
untuk setiap dua puluh contoh per kelompok parameter untuk matrik yang
sama
- Wadah, salah satu wadah yang akan digunakan diambil secara acak
kemudian di isi dengan media bebas analit dan dibawa ke lokasi
pengambilan contoh.blanko tersebut dibawa ke laboraotium untuk
dianalisis.
h. Contoh blanko perjalanan
- Blanko digunakan apabila contoh yang diambil bersifat mudah menguap
- Sekurang-kurangnya satu blanko perjalanan disiapkan untuk setiap jenis
contoh yang mudah menguap.
- Berupa media bebas analit yang disiapkan di laboratorium.
- Blanko dibawa ke lokasi pengambilan, ditutup selama pengambilan contoh
dan dibawa kembali ke laboratorium.

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 02 Revisi : 0 Tgl : 11dari 11 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR LIMBAH

1. Ruang Lingkup
Metode ini digunakan untuk pengambilan contoh air guna keperluan pengujian sifat
fisika dan kimia air limbah.

2. Acuan Normatif

SNI 6989.59:2008 : Metoda Pengambilan Contoh Air Limbah

3. Istilah dan definisi

3.1 Air limbah


sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair

3.2 Kualitas air limbah


sifat-sifat air limbah yang ditunjukkan dengan besaran, nilai atau kadar bahan
pencemar atau komponen lain yang terkandung didalamnya

3.3 Contoh sesaat (grab sample)


air limbah yang diambil sesaat pada satu lokasi tertentu

3.4 Contoh gabungan waktu


campuran contoh yang diambil dari satu titik pada waktu yang berbeda, dengan
volume yang sama

3.5 Contoh gabungan tempat


campuran contoh yang diambil dari titik yang berbeda pada waktu yang sama,
denganvolume yang sama

3.6 Contoh gabungan waktu dan tempat


campuran contoh yang diambil dari beberapa titik dalam satu lokasi pada waktu
yang berbeda, dengan volume yang sama

3.7 Contoh duplikat


contoh yang diambil dari titik pengambilan yang sama dengan rentang waktu antar
pengambilan yang sekecil mungkin, duplikat contoh digunakan untuk menguji
ketelitian tata kerja pengambilan contoh

3.8 Contoh yang diperkaya (spike sample)


contoh yang ditambah dengan standar yang bersertifikat dalam jumlah tertentu
untuk keperluan pengendalian mutu

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 03 Revisi : 0 Tgl : 1 dari 12 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR LIMBAH

3.9 Contoh yang terbelah (split sample)


contoh dikumpulkan dalam satu wadah, dihomogenkan dan dibagi menjadi dua
atau lebih sub contoh dan diperlakukan seperti contoh, selanjutnya dikirim ke
beberapa laboratorium yang berbeda

3.10 Blanko Matrik


media bebas analit yang mempunyai matrik hampir sama dengan contoh yang
akan diambil

3.11 Blanko Media


media yang digunakan untuk mendeteksi adanya kontaminasi pada media yang
digunakan dalam pengambilan contoh

3.12 Blanko perjalanan


media yang digunakan untuk mengukur kontaminasi yang mungkin terjadi
selama pengambilan dan transportasi contoh.

3.13 Kebutuhan Oksigen Biologi (Biological Oxygen Demand, BOD)


Kebutuhan oksigen biokimiawi bagi proses deoksigenasi dalam sutu perairan
atau air limbah

3.14 Kebutuhan Oksigen Kimiawi (Chemical Oxygen Demand, COD)


Kebutuhan oksigen kimiawi bagi proses deoksigenasi dalam sutu perairan atau
air limbah

3.15 Nutrien
Senyawa yang dibutuhkan oleh organisme yang meliputi fosfat, nitrogen, nitrit,
nitrat dan ammonia.

3.16 Titik Pengambilan Contoh Air Permukaan


Tempat pengambilan contoh yang mewakili kualitas air limbah.

3.17 Bak Equalisasi


bak penampungan air limbah yang bertujuan untuk menghomogenkan beban dan
pengaturan aliran air limbah

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 03 Revisi : 0 Tgl : 2 dari 12 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR LIMBAH

4. Peralatan Pengambil Contoh Uji

4.1 Persyaratan Alat Pengambil Contoh


a. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh
b. Mudah dicuci dari bekas contoh sebelumnya
c. Contoh mudah dipindahkan ke dalam wadah penampung tanpa ada sisa bahan
tersuspensi didalamnya.
d. Mudah dan aman dibawa
e. Kapasitas alat tergantung dari tujuan penelitian.

4.2 Jenis Alat Pengambil Contoh (GB.KA.01)


a. Alat pengambil contoh sederhana dapat berubah ember plastik yang dilengkapi
dengan tali, gayung plastik yang bertangkai panjang
b. Alat pengambil contoh kedalaman tertentu
c. Alat pengambil contoh gabungan kedalaman
d. Alat pengambil contoh otomatis
e. Kapasitas alat tergantung dari tujuan penelitian.

4.3 Alat Pengambil Contoh Air Limbah


a. Pengambil Contoh :
- Grab Sampling : Point Sampler Vertikal, Point Sampler Integrated
- Composite Sampler
- Continual Sampler
b. Zobel sampler

4.4 Peralatan Pengambilan Contoh Air Limbah


a. Peralatan gelas untuk analisis parameter lapangan
b. Peralatan pengumpul contoh (ember, gayung khusus)
c. Peralatan pemilahan contoh (botol-botol plastik)
d. Peralatan reagen-reagen pengawet
e. Peralatan box wadah contoh
f. Peralatan safety sampling
g. Peralatan transportasi

4.5 Alat Pengukur Parameter Lapangan


a. Water Quality Checker : pH meter, termometer, konduktometer, turbidimeter,
DO meter.
b. GPS.

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 03 Revisi : 0 Tgl : 3 dari 12 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR LIMBAH

c. Alat pengukur kelembaban udara


d. Alat pengukur kecepatan angin
e. Alat pengukur debit air

4.6 Alat Pendingin


Alat ini dapat menyimpan contoh pada 4 °C ± 2 °C, digunakan untuk menyimpan
contoh untuk pengujian sifat fisika dan kimia.

4.7 Alat Penyaring


Corong pemisah terbuat dari bahan gelas atau teflon yang tembus pandang dan
mudah memisahkan fase pelarut dari contoh.

4.8 Alat Penyaring


Alat ini dilengkapi dengan pompa isap atau pompa tekan serta dapat menahan
saringan yang mempunyai ukuran pori 0,45 μm.

5. Wadah Contoh Uji

5.1 Persyaratan Wadah Contoh Uji


a. Terbuat dari bahan gelas atau plastik Poli Etilen (PE) atau Poli Propilen (PP)
atau Teflon (Poli Tetra Fluoro Etilen, PTFE)
b. Dapat ditutup dengan kuat dan rapat.
c. Bersih dan bebas kontaminan
d. Tidak mudah pecah
e. Tidak berinteraksi dengan contoh

5.2 Pencucian Wadah Contoh Uji


Untuk menghindari kontaminasi contoh, seluruh wadah contoh harus benar-benar
dibersihkan dilaboratorium sebelum berangkat ke lapangan.Jenis wadah contoh dan
cara membersihkan wadah contoh tergantung dari parameter analisis yang
dibutuhkan (TB.KA.01)

5.3 Pencucian Alat Pengambilan Contoh


Peralatan pengambil contoh harus dicuci dengan deterjen bebas fosfat, disikat
untuk menghilangkan partikel yang menempel dipermukaan.Bila peralatannya
terbuat dari non logam, maka cuci dengan asam nitrat encer, dibilas dengan
aquadest dan isopropanol, selanjutnya dibilas dengan air bebas analit.Peralatan
yang sudah bersih diberi label “ bersih” dilengkapi dengan tanggal pencucian,
nama petugas .
No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:
IK.KA. 03 Revisi : 0 Tgl : 4 dari 12 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR LIMBAH

6. Pengawetan Contoh
Agar contoh tidak mengalami perubahan sampai saat dilakukan analisis
dilaboratorium

6.1 Pengawetan Dengan Cara Fisika


a. Tujuan : agar volume tetap, tidak terjadi penguraian organik / anorganik dan
konsentrasi sifat biologi tetap
b. Pengawetan dilakukan dengan pendinginan.

6.2 Pengawetan Dengan Cara Kimia


a. Pengawetan dapat berupa pengaturan pH, pengendapan, penambahan inhibitor
atau oksidator.
b. Pengawetan dilakukan dengan penambahan bahan kimia tertentu sesuai dengan
parameter analisisnya. (TB.KA.02)

7. Volume Contoh
Volume contoh yang diambil untuk keperluan pemeriksaan di lapangan dan
laboratorium bergantung dari jenis pemeriksaan yang diperlukan. (TB.KA.02)

7.1 Tipe Contoh


Beberapa tipe contoh air limbah :
a. contoh sesaat (grab sample);
b. contoh gabungan waktu (composite samples);
c. contoh gabungan tempat (integrated samples);
d. contoh gabungan waktu dan tempat.

8. Lokasi Dan Titik Pengambilan Contoh

8.1 Pemilihan lokasi pengambilan contoh


a. Lokasi pengambilan contoh air limbah industri harus mempertimbangkan ada
atau tidak adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
b. Contoh harus diambil pada lokasi yang telah mengalami pencampuran secara
sempurna

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 03 Revisi : 0 Tgl : 5 dari 12 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR LIMBAH

8.2 Penentuan lokasi pengambilan contoh


Lokasi pengambilan contoh dilakukan berdasarkan pada tujuan pengujian, sebagai
berikut:
8.2.1 Untuk keperluan evaluasi efisiensi Instalasi pengolahan Air Limbah (IPAL)
a. Contoh diambil pada lokasi sebelum dan setelah IPAL dengan
memperhatikan waktu tinggal (waktu retensi).
b. Titik lokasi pengambilan contoh pada inlet (titik 2,gambar a)
- Dilakukan pada titik pada aliran bertubulensi tinggi agar terjadi
pencampuran dengan baik, yaitu pada titik dimana limbah mengalir pada
akhir proses produksi menuju ke IPAL.
- Apabila tempat tidak memungkinkan untuk pengambilan contoh maka
dapat ditentukan lokasi lain yang dapat mewakili karakteristik air limbah
c. Titik lokasi pengambilan contoh pada outlet (titik 3, gambar a)
- Pengambilan contoh pada outlet dilakukan pada lokasi setelah IPAL atau
titik dimana air limbah yang mengalir sebelum memasuki badan air
penerima (sungai).

Gambar a. Contoh lokasi pengambilan contoh sebelum dan setelah IPAL


Keterangan gambar:
1) Bak kontrol saluran air limbah
2) Inlet IPAL
3) Outlet IPAL
4) Perairan penerima sebelum air limbah masuk ke badan air
5) Perairan penerima setelah air limbah masuk badan air

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 03 Revisi : 0 Tgl : 6 dari 12 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR LIMBAH

8.2.2 Untuk keperluan pengendalian pencemaran air


Untuk keperluan pengendalian pencemaran air, contoh diambil pada 3 (tiga)
lokasi :
a. Pada perairan penerima sebelum tercampur limbah (upstream) (titik 4,
gambar a).
b. Pada saluran pembuangan air limbah sebelum ke perairan penerima
(titik 3, Gambar a).
c. Pada perairan penerima setelah bercampur dengan air limbah
(downsream), namun belum tercampur atau menerima limbah cair
lainnya (titik 5, Gambar a).

8.3 Untuk Industri yang belum memiliki IPAL


8.3.1 Air limbah industri dengan proses kontinyu berasal dari satu saluran
pembuangan:
a. Jika tidak terdapat bak ekualisasi
- Kualitas air limbah tidak berfluktuasi, maka pengambilan contoh
dilakukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air
limbah, dengan cara sesaat (grab sampling).
- Kualitas air limbah erfluktuasi akibat proses produksi, maka
pengambilan contoh dilakukan pada saluran sebelum masuk ke
perairan penerima air limbah, dengan cara komposit waktu.
b. Jika terdapat bak ekualisasi
- Pengambilan contoh dilakukan pada saluran sebelum masuk ke
perairan penerima air limbah, dengan cara sesaat (grab sampling).

8.3.2 Air Limbah Industri dengan proses batch dari satu saluran
pembuangan:
a. Jika tidak terdapat bak ekualisasi
- Kualitas air limbah berfluktuasi akibat proses produksi, maka
pengambilan contoh dilakukan pada saluran sebelum masuk ke
perairan penerima air limbah, dengan cara komposit waktudan
proporsional pada saat pembuangan dilakukan.
b. Jika terdapat bak ekualisasi
- Pengambilan contoh dilakukan pada saluran sebelum masuk ke
perairan penerima air limbah, dengan cara sesaat (grab sampling).

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 03 Revisi : 0 Tgl : 7 dari 12 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR LIMBAH

8.3.3 Air Limbah Industri dengan proses kontinyu berasal dari beberapa
saluran pembuangan :
a. Jika tidak terdapat bak ekualisasi
- Kualitas air limbah tidak berfluktuasi dan semua saluran
pembuangan limbah dari beberapa sumber sebelum masuk perairan
penerima limbah disatukan, maka pengambilan contoh dilakukan
pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air limbah,
dengan cara sesaat.
- Kualitas air limbah tidak berfluktuasi dan semua saluran
pembuangan limbah dari beberapa sumber sebelum masuk perairan
penerima limbah tidak disatukan, maka pengambilan contoh
dilakukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air
limbah, dengan cara komposit tempat dengan mempertimbangkan
debit.
- Kualitas air limbah berfluktuasi akibat proses produksi dan semua
saluran pembuangan limbah dari beberapa sumber sebelum masuk
perairan penerima limbah disatukan, maka pengambilan contoh
dilakukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air
limbah, dengan cara komposit waktu.
- Kualitas air limbah berfluktuasi akibat proses produksi dan semua
saluran pembuangan limbah dari beberapa sumber sebelum masuk
perairan penerima limbah tidak disatukan, maka pengambilan
contoh dilakukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima
air limbah, dengan cara komposit waktu dan tempat.
c. Jika terdapat bak ekualisasi
- Kualitas air limbah berfluktuasi atau tidak berfluktuasi akibat proses
produksi, semua air limbah dari masing-masing proses disatukan
dan dibuang melalui bak equalisasi, maka pengambilan contoh
dilakukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air
limbah, dengan cara sesaat (grab sampling).
8.3.4 Air Limbah Industri dengan proses batch berasal dari beberapa
saluran pembuangan :
a. Jika tidak terdapat bak ekualisasi
- Kualitas air limbah berfluktuasi akibat proses produksi dan semua
saluran pembuangan limbah dari beberapa sumber sebelum masuk
perairan penerima limbah disatukan, maka pengambilan contoh
dilakukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air
limbah, dengan cara komposit waktu.

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 03 Revisi : 0 Tgl : 8 dari 12 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR LIMBAH

- Kualitas air limbah berfluktuasi akibat proses produksi dan semua


saluran pembuangan limbah dari beberapa sumber sebelum masuk
perairan penerima limbah tidak disatukan, maka pengambilan contoh
dilakukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima air
limbah, dengan cara komposit waktu dan tempat dengan
mempertimbangkan debit.

b. Jika terdapat bak ekualisasi


- Kualitas air limbah berfluktuasi atau sangat berfluktuasi akibat
proses produksi, semua air limbah dari masing-masing proses
disatukan dan dibuang melalui bak equalisasi, maka pengambilan
contoh dilakukan pada saluran sebelum masuk ke perairan penerima
air limbah, dengan cara sesaat (grab sampling).

8.4 Untuk Industri yang memiliki IPAL


Lakukan pengambilan contoh pada saluran pembuangan air limbah sebelum
ke perairan penerima (titik 3, Gambar a).

9. Tahap-Tahapan Pengambilan Contoh Uji

9.1 Perencanaan Pengambilan Contoh


a. Menentukan tujuan pengambilan contoh
b. Menentukan kualitas data yang dibutuhkan
c. Menentukan cara pengambilan contoh, dengan judgemental, systematic atau
random
d. Menentukan alat pengambil yang sesuai dengan kondisi lokasi
e. Menentukan parameter dan kisaran lokasi
f. Menentukan frekuensi pengambilan contoh
g. Menetukan jumlah, volume dan wadah contoh
h. Menyiapkan dokumentasi yang diperlukan
i. Menentukan jenis K3 untuk di lapangan.
j. Pengendalian mutu : dengan blanko alat dan blanko lapangan

9.2 Persiapan Pengambilan Contoh


a. Menyiapkan dan mencuci wadah sample yang dibutuhkan, sehingga bebas
dari kontaminan.
b. Membuat bahan pengawet sesuai dengan parameter analisisnya.
c. Menyiapkan label yang dibutuhkan

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 03 Revisi : 0 Tgl : 9 dari 12 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR LIMBAH

d. Menyiapkan dan mencuci peralatan untuk pengambilan contoh


e. Menyiapkan air suling untuk blanko
f. Menyiapkan bahan dan peralatan (termasuk bahan kalibrasi) untuk
parameter in situ di lapangan
g. Menyiapkan dan memahami prosedur yang dibutuhkan dilapangan
h. Menyiapkan dokumentasi dan alat tulis yang dibutuhkan
i. Menyiapkan peralatan P3K yang diperlukan
j. Menyiapakan transportasi sesuai lokasi sampling

10 Prosedur Pengambilan Contoh Uji

10.1 Cara Pengambilan Contoh Uji


a. Menentukan lokasi yang aman untuk sebagai stasiun/tempat pengumpulan
peralatan dan bahan disekitar lokasi pengambilan contoh.
b. Menentukan lokasi pengambilan contoh.
c. Mengukur debit air
d. Membuka satu wadah contoh yang bersih dan diisi dengan aquadest,
disimpan terbuka sampai waktu sampling selesai ditempat yang aman
sebagai blanko lapangan.
e. Membilas alat pengambil contoh sebanyak 3 kali dengan aquadest dan
ditampung sebagai blanko alat.
f. Membilas alat pengambil contoh sebanyak 3 kali dengan air yang akan
diambil.
g. Mengambil contoh sesuai titik sampling yang telah ditentukan berdasarkan
INLET DAN OUTLET IPAL dan ke wadah yang sesuai atau ember plastik
besar untuk pengumpul sampel yang sudah dibilas dengan sampel yang
akan diambil.
h. Mendistribusikan contoh pada wadah contoh sesuai parameter analisisnya.
i. Memberikan bahan pengawet yang sesuai dengan parameternya (seperti
pada lampiran 6.3.1)
j. Memberi label pada wadah contoh.
k. Mengamankan contoh serta wadahnya (misal disegel, yakin tidak tumpah)
l. Mengukur parameter lapangan yang dibutuhkan
m. Mencatat kondisi lapangan saat dilakukan sampling (suhu, kelembaban,
kecepatan angin, arah angin dan tekanan udara)
n. Membuat peta lokasi

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 03 Revisi : 0 Tgl : 10 dari 12 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR LIMBAH

o. Meminta data dari perusahaan yang dilakukan pengambilan contoh untuk


data :
- Jenis produksi
- Jumlah produksi rata-rata ( 3 bulan terakhir )
- Hari kerja dalam sebulan
p. Membuait berita sampling.

11. Pengujian Parameter Lapangan


Pengujian parameter lapangan yang dapat berubah dengan cepat, dilakukan
langsung setelah pengambilan contoh.Parameter tersebut antara lain : pH (SNI
06-6989.11-2004),suhu (SNI 06-6989.23-2005), daya hantar listrik (SNI 06-
6989.1-2004), klor bebas (SNI 06-4824-1998) dan oksigen terlarut (SNI 06-
6989.14-2004)

12. Penyaringan Contoh


Bila analisis tidak dapat segera dilakukan, maka perlu dilakukan penyaringan
di lapangan untuk pemeriksaan parameter yang terlarut. Cara penyaringan
dapat dilakukan sebagai berikut :
a. contoh yang akan disaring diambil sesuai keperluannya.
b. masukkan contoh tersebut ke dalam alat penyaring yang telah dilengkapi
saringan yang mempunyai ukuran pori 0,45 μm dan saring sampai selesai
c. air saringan ditampung dalam wadah yang telah disiapkan sesuai
keperluannya.

13. Pengawetan Contoh


Pengawetan contoh dilakukan apabila pemeriksaan tidak dapat langsung
dilakukan setelah pengambilan contoh.

14. Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu


14.1Jaminan Mutu
a. Gunakan alat gelas bebas kontaminasi
b. Gunakan alat ukur yang terkalibrasi.
c. Dikerjakan oleh petugas pengambil contoh yang kompeten

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 03 Revisi : 0 Tgl : 11 dari 12 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

METODA PENGAMBILAN CONTOH AIR LIMBAH

14.2 Pengendalian Mutu


Untuk menjamin kelayakan pengambilan contoh maka kemampuan melacak
seluruh kejadian selama pelaksanaan pengambilan contoh harus dijamin.
Kontrol akurasi dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
a. Contoh split :
- contoh terbelah diambil dari satu titik dan dimasukka ke dalam wadah
yang sesuai.
- contoh dicampur sehomogen mungkin serta dipisahkan ke dalam dua
wadah yang telah disiapkan.
- kedua contoh tersebut diawetkan dan mendapatkan perlakuan yang sama
selama perjalanan dan preparasi serta analisa laboratorium.
b. Contoh duplikat :
- contoh diambil dari titik yang sama pada waktu yang hamper bersamaan
- bila contoh kurang dari lima, contoh duplikat tidak diperlukan.
- bila contoh diambil 5 sampai dengan 10 contoh, satu contoh duplikat harus
diambil
- bila contoh diambil lebih dari 10 contoh, contoh duplikat adalah 10% per
kelompok parameter matrik diambil.
c. Contoh blanko media :
- Digunakan untuk mendeteksi kontaminasi pada media yang digunakan
dalam pengambilan contoh (peralatan pengambilan, wadah)
- Peralatan pengambilan, sedikitnya satu blanko peralatan harus tersedia
untuk setiap dua puluh contoh per kelompok parameter untuk matrik yang
sama
- Wadah, salah satu wadah yang akan digunakan diambil secara acak
kemudian di isi dengan media bebas analit dan dibawa ke lokasi
pengambilan contoh.blanko tersebut dibawa ke laboraotium untuk
dianalisis.
d. Contoh blanko perjalanan
- Blanko digunakan apabila contoh yang diambil bersifat mudah menguap
- Sekurang-kurangnya satu blanko perjalanan disiapkan untuk setiap jenis
contoh yang mudah menguap.
- Berupa media bebas analit yang disiapkan di laboratorium.
- Blanko dibawa ke lokasi pengambilan, ditutup selama pengambilan contoh
dan dibawa kembali ke laboratorium.

No.Dokumen: Edisi : 1 Tgl : 07-03-2012 Halaman: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:


IK.KA. 03 Revisi : 0 Tgl : 12 dari 12 Manajer Teknis Manajer Mutu

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang
BALAI TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT KELAS I
P A L E M B A N G
INSTRUKSI KERJA
Jln. Sultan Mahmud badaruddin II Km. 11 No. 55 Telp/Fax. 0711-5495923

Isi Dokumen ini tidak diperkenankan untuk disalin atau digandakan tanpa seijin dari
Manajer Puncak Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Palembang

Anda mungkin juga menyukai