Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PPAUD
TAHUN AJARAN 2021/2022

Naufal Musaffa
A020034
BAB II
TEORI DASAR
A. Dial Indicator (Dial Gauge)
1. Pengertian Dial Indicator
Dial gauge adalah salah satu jenis alat ukur dalam besaran panjang
yang digunakan untuk mengukur ketebalan dari suatu material. Dial indicator
atau yang sering disebut dengan Dial Gauge ialah alat ukur yang digunakan
untuk mengukur dan memeriksa kerataan atau kesejajaran pada permukaan
benda dengan skala pengukuran yang sangat kecil (Novi Eka Wulandari,
2016), penggunaanya sangat penting dalam dunia pemesinan seperti
pengukuran kerataan permukaan benda atau ke bulatan suatu poros,
bentuknya menyerupai jam analog dengan menjukan skala utama dan skala
nonius dan memiliki batang penunjuk yang dapat di tekan yang bersentuhan
langsung pada permukaan benda, yang istimewa dari alat ini adalah tingkat
simpangannya yang sangat kecil bias mencapai 0.0002 mm.

Gambar 2.1 Dial Indicator


Dial Indicator ini merupakan suatu alat ukur yang tidak dapat berdiri
sendiri, alat ini memiliki alat bantunya sendiri yang disebut sebagai Magnetic
Base ataupun dial stand. Fungsi dari magnetic base ini adalah sebagai
pemegang dial indicator dan berfungsi untuk mengatur tinggi, rendah serta
kemiringan pada benda yang akan diukur, berbeda magnetic base, dial stand
hanya dapat mengatur tinggi rendah dari dial dan tidak memiliki magnet di
base nya melainkan meja rata, tentunya masing masing alat tersebut di
rancang menurut fungsinya masing-masing. Berikut beberapa contoh gambar
magnetic base dan dial stand :
LAPORAN PRAKTIKUM
PPAUD
TAHUN AJARAN 2021/2022

Naufal Musaffa
A020034

Gambar 2.2 Dial Stand

Gambar 2.3 Magnetic Base

2. Fungsi Dial Indicator


Dial indicator sangat diperlukan dalam dunia industri karena memiliki sejumlah
kegunaan penting seperti berikut ini.
1. Memeriksa level kesejajaran dari suatu permukaan atau bidang.
2. Mengatur kesentrisan benda kerja yang dicekam oleh mesin bubut.
3. Mengetahui penyimpangan eksentris yang terjadi.
4. Memeriksa tingkat kebulatan pada diameter poros.
5. Mengatur plat siku.
6. Mengetahui terjadinya penyimpangan putaran pada bearing atau bantalan
seperti di bagian poros engkol.
7. Memeriksa penyimpangan aksial yang ada pada drum roda mobil.
3. Bagian-bagian Dial Indicator
LAPORAN PRAKTIKUM
PPAUD
TAHUN AJARAN 2021/2022

Naufal Musaffa
A020034

Gambar 2.4 Bagian-bagian Dial Indicator


1. Spindle : berfungsi sebagai input dial indicator dan bagian yang
bersentuhan langsung dengan benda.
2. Stem : berfungsi sebagai tempat spindle bergerak naik dan turun.
3. Dial Frame : berfungsi sebagai rumah mekanisme dial indicator.
4. Scale Mark : berfungsi sebagai penunjukkan angka pada scale mark.
5. Long Pointer : berfungsi sebagai penunjuk angka pada scale mark.
6. Short Pointer : berfungsi untuk menunjukkan jumlah putaran yang
dilakukan oleh long pointer.
7. Outer Ring : berfungsi untuk mengkalibrasi atau mengatur nol agar
pengukuran sesuai dengan standar.
8. Pine Adjustment : berfungsi untuk mengencangkan outer ring agar tidak
bergeser.
4. Prinsip Kerja Dial Indicator
• Prinsip kerja pada dial indicator adalah memanfaatkan perubahan gerak
linier yang dihasilkan sensor menjadi gerak rotasi pada jarum penunjuk.
• Perubahan gerakan dua bagian ini terjadi dengan dukungan batang
bergerigi serta susunan roda gigi yang ada pada alat.
• Pegas koil bekerja dengan memberikan tekanan pada batang bergerigi
agar sensor tetap menekan ke bawah.
• Sementara itu, pegas spiral menekan transmisi roda gigi sehingga
permukaan gigi selalu menekan ke sisi yang sama pada kedua arah
putaran.
LAPORAN PRAKTIKUM
PPAUD
TAHUN AJARAN 2021/2022

Naufal Musaffa
A020034
• Komponen tersebut berfungsi untuk mengurangi resiko backlash yang
mungkin muncul akibat profil gigi tidak sempurna atau gigi-gigi yang sudah
aus.
• Alat ini pun memiliki jewel untuk mengurangi gesekan yang biasanya
terjadi pada posisi poros roda gigi.
5. Cara Pengukuran Dial Indicator
1. Pasang dial indikator pada dudukan atau magnetic base. Pastikan dial
indikator terpasang dengan kencang.
2. Dekatkan sensor pada permukaan yang akan diukur hingga menyentuh
permukaan benda.
3. Gerakkan sepanjang permukaan yang diukur
4. Baca hasil pengukuran atau penyimpangannya
B. Universal Calibrator
Universal Calibrator merupakan alat ukur yang digunakan sebagai standar untuk
mengkalibrasi alat ukur besaran panjang khususnya dial indicator.

Gambar 2.5 Universal Calibrator


C. Thermohygrometer
Thermohygrometer adalah alat yang mempunyai dua indikator pengukuran
yaitu thermometer dan hygrometer. Thermometer berfungsi untuk mengukur
suhu pada suatu ruangan,sedangkan hygrometer berfungsi untuk mengukur
kelembaban pada suatu ruangan. Jadi,bisa disimpulkan bahwa thermohygrometer
berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban di suatu tempat baik itu indoor
(dalam ruangan) maupun outdoor (luar ruangan).
LAPORAN PRAKTIKUM
PPAUD
TAHUN AJARAN 2021/2022

Naufal Musaffa
A020034

Gambar Thermohygrometer
Proses pengukuran thermohygrometer terdapat dua skala yang satu
menunjukan tempatur dan yang satu lagi menunjukkan kelembaban.
Thermohygrometer terbagi menjadi dua jenis yaitu thermohygrometer analog dan
thermohygrometer digital. Thermohygrometer digital menunjukkan suhu dan
kelembaban dengan angka yang jelas seperti jam tangan
digital,sedangkan thermohygrometer analog dapat menunjukkan suhu dan
kelembaban dengan jarum jam.
Thermohygrometer memiliki dua thermometer yaitu dry bulb dan wet bulb.Dry
bulb terdiri dari sumbu kapas yang kering sedangkan wet bulb terdiri dari sumbu
kapas basah yang terendam air.Wet bulb mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kerja alat ini. Thermohygrometer bekerja berdasarkan fenomena
yang disebut penguapan dingin. Ketika air menguap dari suatu permukaan,
permukaan akan dingin karena molekul air membawa energi panas dari
permukaan selama penguapan. Karena adanya efek pendinginan ini wet bulb
selalu menunjukkan temperatur yang rendah dibandingkan dry bulb. Penguapan
air dari permukaan wet bulb sebanding dengan kelembapan udara di atmosfer.
D. Pengertian Kalibrasi
Kalibrasi adalah proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar
yang tertelusur dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan
acuan tersertifikasi. Sedangkan pengertian / arti kalibrasi ISO/IEC Guide 17025
adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang
ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari
LAPORAN PRAKTIKUM
PPAUD
TAHUN AJARAN 2021/2022

Naufal Musaffa
A020034
besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, kalibrasi adalah
kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur
dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu
telusur (traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau
internasional.
E. Pengujian Kalibrasi Dial Indicator Menggunakan Universal Calibrator
1. Pastikan dial gauge berfungsi dengan baik
2. Lalu, cek posisi nol dial gauge dengan cara mengatur skala universal calibrator
pada skala nol.
3. Pasang dial indicator pada penyangga universal calibrator.
4. Atur tekanan pada spindle sehingga short pointer atau jarum pendek
menunjukkan angka nol.
5. Kemudian, kencangkan sekrup pada penyangga.
6. Perhatikan posisi long pointer harus berada pada skala nol, jika tidak maka
putar outer ring agar long pointer menunjukkan angka nol.
7. Kemudian, lakukan kalibrasi dial indicator dengan pengujian naik dan turun
dengan pengulangan sebanyak tiga kali.
8. Lakukan pengujian menggunakan titik titik uji pada dial indicator sebagai
berikut : 0 mm, 0,5 mm, 1,2 mm, 2 mm, dan 2,5 mm.
9. Kemudian, catat pembacaan skala universal calibrator pada kolom uji naik dan
uji turun.
10. Jangan lupa untuk mencatat suhu dan kelembapan pada awal dan akhir
kalibrasi.
11. Hasil akhir dari data yang didapatkan selanjutnya dapat diolah untuk
memperoleh budget ketidakpastian dari berbagai sumber ketidakpastian.
F. Ketidakpastian
Ketidakpastian pengukuran merupakan selisih antara
hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya dari objek yang diukur. Sifat dari
ketidakpastian ialah memungkinkan terjadi dengan selisih maksimal antara nilai
ukur dan nilai sebenarnya. Adanya ketidakpastian dalam pengukuran dipengaruhi
oleh kondisi alat ukur dan ketelitian dari pengukur.
Pada praktikum kalibrasi dial gauge kali ini terdapat beberapa sumber
ketidakpastian yang digunakan yaitu :
1. Standar Ukur yang Digunakan/ Kalibrator (𝑈𝐿𝑆 )
2. Alat yang Dikalibrasi (𝑈𝐿𝑎 )
3. Koefisien Muai Panjang Standar (𝑈𝑎𝑠 )
4. Koefisien Muai Panjang Alat (𝑈𝑎𝑎 )
5. Temperatur Ruangan (𝑈𝑡 )
6. Repeatability (𝑈𝑠𝑎 )

Anda mungkin juga menyukai