PENGUKURAN DASAR
2.1 Tujuan
1. Mempelajari penggunaan alat ukur.
2. Menuliskan hasil pengukuran atau hitungan.
3. Menghitung besaran lain berdasarkan besaran yang terukur langsung.
4. Memahami besaran pokok dan besaran turunan.
5. Memahami besaran fisika dan non fisika.
7
BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 9
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka dan nilai yang memiliki satuan. Besaran berdasarkan cara memperolehnya
dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Besaran fisika yaitu besaran yang didapatkan dari hasil pengukuran. Karena
didapatkan dari hasil pengukuran, maka harus ada alat ukurnya. Contoh
besaran fisika adalah massa. Karena massa merupakan besaran fisika dan
massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2. Besaran nonfisika yaitu besaran yang didapatkan dari penghitungan. Pada
besaran nonfisika ini tidak dibutuhkannya alat ukur, tetapi yang
dibutuhkannya adalah alat hitung, contohnya kalkulator. Contoh besaran
nonfisika adalah jumlah.
Besaran berdasarkan satuannya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telat ditetapkan. Besaran
pokok ada 7 macam, yaitu panjang (m), massa (kg), waktu (sekon), suhu
(kelvin), kuat arus (ampere), intensitas cahaya (Cd), dan jumlah zat
(mol). Saya sendiri sering menyebutnya PaMaWaSuKuInJu agar lebih
mudah untuk dihafal.
Besaran pokok mempunyai ciri – ciri, antara lain :
a. Pengukuran bisa dilakukan secara langsung.
b. Besaran pokok mempunyai satu satuan.
c. Memiliki nilai yang pasti dalam proses pengukuran.
Tabel 2.1 Besaran Pokok
Besaran Satuan Lambang
Panjang Meter l
Massa Kilogram M
Waktu Sekon t
Suhu Kelvin T
Kuat arus Ampere I
2. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran
pokok. Besarannya diturunkan dari besaran pokok.
Besaran turunan mempunyai ciri – ciri, antara lain :
a. Pengukuran bisa dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
b.Besaran turunan mempunyai lebih dari satu satuan.
c. Diturunkan dari besaran pokok.
Tabel 2.2 Besaran Turunan
Besaran Satuan Lambang
Luas m2 A
Kecepatan m/s V
Percepatan m/s2 ɑ
Gaya Kg m/s2 F
Tekanan Kg ms2 P
Usaha Kg m2/s2 W
∆x =
b. Nilai Interval (P ; L ; T)
X=
ɑ< X < b
2. Nilai ketidakpastian volume dan nilai intervalnya.
b. Nilai interval
V=
∆V
ɑ<V<b
3. Massa jenis dan nilai interval setiap benda kerja.
ɑ< <b
Terdapat berbagai macam alat ukur antara lain jangka sorong, mikrometer
sekrup, neraca teknis, dan lainnya. Alat – alat tersebut disebut alat ukur
langsung karena objek yang diukur dibandingkan dengan skala pada alat
ukurnya secara langsung. Berikut ini ada beberapa alat yang digunakan
dalam pengukuran dasar diantaranya :
1. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat untuk mengukur panjang, lebar, tebal dan
kedalaman. Jangka sorong pertama kali ditemukan oleh seorang ahli
matematika bernama Pierre Vernier tahun 1600-an. Jangka sorong
A
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR T.A. 2020/2021 Page 14
BAB II PENGUKURAN DASAR KELOMPOK 9
B. Mikrometer Teknis
A. BK.1 (Kuningan)
:Σ=
= 176,55 mm
= 35,31 mm
i2 = 35,452 + 35,252 + 35,402 + 35,202 + 35,252
= 6233,96 mm2
2
= 2
= 31169,8 mm2
: Σ=
= 91,40 mm
= 18,28 mm
i2 = 18,102 + 18,802 + 18,352 + 18,102 + 18,052
= 1671,18 mm2
2
= 2
= 8359,06 mm2
:Σ=
= 45,25 mm
= 9,05 mm
i2 = 9,052 + 9,052 + 9,052 + 9,052 + 9,052
= 409,51 mm2
2
= 2
= 2047,56 mm2
Volume BK.1
V = 35,31 x 16,28 x 9,05
= 5841,47 mm3
Nilai Ketidakpastian (ΔP ; ΔL ; ΔT) dan Nilai Intervalnya
∆P =
= 0 mm
P1 = 35,41 + 0
= 35,31 mm Nilai max
P2 = 35,31 – 0
= 35,31 mm Nilai min
Nilai Intervalnya 35,31 = 35,31 = 35,31
∆L =
= x 0,34
= 0,068 mm
L1 = 18,28 + 0,068
= 18,34 mm Nilai max
L1 = 18,28 - 0,068
= 18,21 mm Nilai min
Nilai Intervalnya 18,21 < 18,28 < 18,34
∆T =
= x 33,92
= 6,78 mm
T1 = 9,05 + 6,78
= 15,83 mm Nilai max
T2 = 9,05 – 6,78
= 2,27 mm Nilai min
Nilai Intervalnya 2,27 < 9,05 < 15,83
Nilai Ketidakpastian Volume dan Nilai Intervalnya
Nilai Ketidakpastian (ΔV)
= + +
= x
= x 5.841,47
= x 5.841,47
= 4397,458 mm3
V1 = 5.841,47 + 4.397,458
= 10238,928 mm3 Nilai max
V2 = 5.841,47 – 4.397,458
= 1444,012 mm3 Nilai min
Nilai Intervalnya 1444,012 < 5841,47 < 10238,928
Nilai Massa Jenis Benda dan Nilai Intervalnya
= 0,00793
1 =
= 0,0045
2 =
= 0,032
Nilai Intervalnya 0,032 > 0,00793 > 0,0045
B. BK.2 (Tembaga)
:Σ=
= 21,07 mm
= 42,14 mm
i2 = 42,102 + 42,052 + 42,152 + 42,102 + 42,202
= 8878,87 mm2
2
= 2
= 44394,49 mm2
: Σ=
= 12,05 mm
= 24,1 mm
i2 = 24,052+ 24,102 + 24,052 + 24,152 + 24,152
= 17424,3 mm2
2
= 2
= 14520,25 mm2
:Σ=
= 75,4 mm
= 15,08 mm
i2 = 15,052+ 15,052 + 15,052 + 15,102 + 15,152
= 1137,03 mm2
2
= 2
= 5685,16 mm2
Volume BK.2
V = 42,14 x 24,1 x 15,08
= 15314,855 mm3
Nilai Ketidakpastian (ΔP ; ΔL ; ΔT) dan Nilai Intervalnya
∆P =
= 0 mm
P1 = 42,14 + 0
= 42,14 mm Nilai max
P2 = 42,14 – 0
= 42,14 mm Nilai min
Nilai Intervalnya 42,14 = 42,14 = 42,14
∆L =
= x 67,3
= 13,46 mm
L1 = 24,1 + 13,46
= 37,56 mm Nilai max
L1 = 24,1 – 13,46
= 10,64 mm Nilai min
∆T =
= 0 mm
T1 = 15,08 + 0
= 15,08 mm Nilai max
T2 = 15,08 – 0
= 15,08 mm Nilai min
Nilai Intervalnya 15,08 = 15,08 = 15,08
Nilai Ketidakpastian Volume dan Nilai Intervalnya
Nilai Ketidakpastian (ΔV)
= + +
= x
= x 15314,855
= 8553,441 mm3
V1 = 15314,855 + 8553,441
= 23868,296 mm3 Nilai max
V2 = 15314,85 – 8553,441
= 6761,414 mm3 Nilai min
Nilai Intervalnya 6761,414 < 15314,855 < 23868,296
Nilai Massa Jenis Benda dan Nilai Intervalnya
= 0,00868
1 =
= 0,00557
2 =
= 0,01967
Nilai Intervalnya 0,01967 > 0,00868 > 0,00557
C. BK.3 (Besi)
:Σ=
= 21,06 mm
= 42,12 mm
i2 = 42,102 + 42,202 + 42,052 + 42,152 + 42,102
= 8870,48 mm2
2
= 2
= 44352,36 mm2
: Σ=
= 120,55 mm
= 24,11 mm
i2 =24,102 + 24,152 + 24,102 + 24,152 + 24,052
= 2906,46 mm2
2
= 2
= 14532,30 mm2
:Σ=
= 75,6 mm
= 15,12 mm
i2 = 15,052 + 15,102 + 15,152 + 15,202 + 15,102
= 1143,08 mm2
2
= 2
= 5715,36 mm2
Volume BK.3
V = 42,12 x 24,11 x 15,12
= 15354,559 mm3
Nilai Ketidakpastian (ΔP ; ΔL ; ΔT) dan Nilai Intervalnya
∆P =
= x 0,05
= 0,01 mm
P1 = 42,12 + 0,01
= 42,13 mm Nilai max
P2 = 42,12 – 0,01
= 42,11 mm Nilai min
Nilai Intervalnya 42,11 < 42,12 < 42,13
∆L =
= x0
= 0 mm
L1 = 24,11 + 0
= 24,11 mm Nilai max
L1 = 24,11 - 0
= 24,11 mm Nilai min
Nilai Intervalnya 24,11 = 24,11 = 24,11
∆T =
= 0,01 mm
T1 = 15,12 + 0,01
= 15,13 mm Nilai max
T2 = 15,12 – 0,01
= 15,11 mm Nilai min
Nilai Intervalnya 15,11 < 15,12 < 15,13
Nilai Ketidakpastian Volume dan Nilai Intervalnya
Nilai Ketidakpastian (ΔV)
= + +
= x
= x 15354,559
= x 15354,559
= 13,80056 mm3
V1 = 15354,559 + 13,80056
= 15368,359 mm3 Nilai max
V2 = 15354,559 – 13,80056
= 15340,758 mm3 Nilai min
Nilai Intervalnya 15340,758 < 15354,559 < 15368,359
Nilai Massa Jenis Benda dan Nilai Intervalnya
= 0,00762119
1 =
= 0,00761435
2 =
= 0,00762805
Nilai Intervalnya 0,00762805 > 0,0076119 > 0,00761435
2.7 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dan percobaan dapat diambil kesimpulan ;
1. Dapat mempelajari penggunaan alat ukur
2. Dapat menuliskan hasil pengukuran atau hitungan