Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENGUKURAN TEKNIK

NAMA : HERIYANTO TODING LAYUK


KELAS :B
NIM : 221212049
MATA KULIAH : PENGUKURAN TEKNIK
DOSEN PENGAMPU : CHRISTOF GERALDI SIMON ,ST.,M.T.

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2022
DASAR-DASAR ALAT UKUR

▪ 2.1 Tujuan. a Mengetahui dan memahami standar satuan-satuan pokok. b. Mengetahui


dan memahami karakteristik kerja alat ukur. c. Mengetahui dan memahami
karakteristik statis suatu alat ukur. d. Mengetahui dan memahami karakteristik
dinamis suatu alat ukur.
2.2 Pendahuluan

Rancangan dan pengembangan sebuah mesin atau suatu sistem,


nilai praktisnya masih dipertanyakan kecuali jika operasi dan daya
gunanya telah diuji. Semua operasi ini memerlukan pengukuran,
yaitu membandingkan secara kuantitatif suatu standar yang telah
ditentukan sebelumnya dengan suatu besaran yang tidak diketahui
2.2.1 Standar Panjang
Pada tanggal 14 Oktober 1960, Konferensi Umum ke Sebelas tentang Berat dan
Ukuran (The Eleventh ceneral Conference on Weights and Measures)
mengadopsi definisi meter (satuan panjang) yang terbaru yaitu 1650763,73
panjang gelombang di dalam ruang hampa udara dari radiasi atom Kripton yang
mengalami transisi di antara tingkat 2p10 dan 5d5.

2.2.2 Standar Massa

Satuan massa adalah kilogram, yang didefinisikan oleh massa The


lnternational Prototype Kilogram, terbuat dari platinum-irridium
dan disimpan oleh Biro lnternasional untuk Berat dan Ukuran di
dekat Paris.
Standar Waktu dan frekuensi

▪ Di Paris, pada tanggal 13 Oktober 1967, Konferensi Umum ke


Tiga Belas tentang Berat dan Ukuran (The Thirteenth ceneral
Conference on Weights and Measures) secara resmi mengadopsi
detik sebagai Satuan Waktu lnternasional, yang didefinisikan
sebagai berikut: Detik adalah jangka waktu 9192631770 periode
radiasi atom cesium 133 yang mengalami transisi di antara dua
tingkat yang sangat kecil pada keadaan dasar
▪ Jam cesium merupakan stanlar frekuensi dasar Pendulum, garpu tala,
osilator elektronik dan sebagainya dapat digunakan sebagai standar
sekunder. Frekuensi adalah jumlah pengulangan gejala/fenomena atau satu
rangkaian kejadian selama satu interval waktu tertentu (satuannya adalah
Hertz) dan kebalikan dari frekuensi adalah periode
Definisi
dapat mengasosiakan pengukuran dengan suatu nilai numerik dengan suatu benda atau
kegiatan.. Kita dapPertanyaan awal yang mungkin muncul adalah, “Apa itu pengukuran?” Dalam
bentuk yang paling sederhana kita at mengartikan nilai tersebut sebagai besaran dari suatu
kuantitias atau pengenal yang dimiliki oleh benda atau kegiatan.
(kt benda) suatu standar atau satuan pengukuran: panjang, demensi, kapasitas, dll dari segala
sesuatu, khususnya seperti yang ditentukan berdasarkan suatu standar: kegiatan atau proses
melakukan pengkuran; hasil dari suatu pengukuran.
Jika kita mencari didalam kamus dan daftar istilah teknik, kita akan memperoleh definisi-definisi
sebagai berikut:
Mengukur (kata kerja) untuk menentukan kuantitias, masa, panjang, atau derajat/tingkatan
sesuatu dalam batasan suatu unit standar atau jumlah yang pasti, biasanya dengan
menggunakan instrument atau proses; misalnya untuk mengetahui ukuran suatu benda melalui
pengukuran dimensinya; memperkirakan panjang benda, kekuatan, harga atau sifat dari benda:
dalam hal ini melakukan pengukuran.
A. Definisi Pengukuran Teknik
Pengukuran Teknik
“Jika kita dapat mengukur apa yang kita bicarakan, dan mengekspresikannya dalam bentuk bilangan, kita
mengetahui sesuatu mengenainya; namun bila kita tidak dapat mengukurnya - tidak dapat menyatakannya
dalam bilangan, maka pengetahuan kita tidak cukup dan tidak memuaskan” – Lord Kelvin.

Seberapa bagus unjuk kerja suatu peralatan, misalnya: mesin? Seberapa tangguh mesin tersebut dalam
proses operasinya? Berapa banyak pengetesan yang perlu dilakukan untuk menguji mesin
tersebut? Berapa banyak kasus kerusakan atau gangguan yang akan ditemukan selama masa operasi
mesin? Berapa banyak uang yang diperlukan untuk melakukan pengujian terhadap mesin tersebut?
Seberapa sulit melakukan proses pemeliharaan suatu mesin? Berapa biaya yang diperlukan untuk
membuat mesin tersebut lima tahun lalu? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat suatu
mesin?
Pertanyaan-pertanyaan diatas akan ditemukan didalam pekerjaan seorang tenaga professional dalam
bidang permesinan. Pada inti dari pertanyaan-pertanyaan tersebut terdapat salah satu konsep penting
dalam bidang keteknikan: pengukuran. Seorangh insinyur perlu untuk mengetahui kenapa harus membuat
pengukuran-pengukuran, apa yang harus diukur? Bagaimana melakukan pengukuran-pengukuran
tersebut? Dan apa yang dapat dilakukan dengan hasil-hasil pengukuran yang diperoleh? Hal-hal ini akan
ditinjau lebih lanjut dalam konteks umum dari sisi ilmu pengetahuan dan keteknikan.
B. Mengukur Besaran Fisis
Materi-materi dan gaya-gaya dalam Fisika adalah material dasar dari disiplin ilmu teknik yang sudah lama ada
misalnya teknik sipil, teknik permesinan, teknik kelistrikan dan teknik kimia. Dengan demikian, pengukuran
dalam dunia fisik adalah merupakan suatu kebutuhan ketrampilan dasar yang diperlukan oleh para
insinyur/ahli teknik.
Hanya terdapat beberapa besaran fisik dasar, yang paling umum digunakan adalah panjang, masa dan waktu.
Besaran yang lain dapat dinyatakan dari tiga besaran umum ini misalnya, kita dapat menyatakan kecepatan
mobil yang kita kendarai dalam km per jam ( jarak di bagi waktu), atau berat badan kita (yang mana dalam
kenyataannya ini merupakan besaran gaya gravitasi yang bekerja terhadap badan kita di permukaan bumi)
dalam kg (masa dikalikan panjang per kuadrat waktu).
Bisa terdapat banyak satuan-satuan pengukuran yang berbeda untuk suatu besaran fisik. Sebagai contoh, kita
dapat mengukur panjang dalam satuan meter, kilometer, inchi, mil, dan dalam satuan tahun-cahaya, dan kita
dapat mengukur waktu dengan mengunakan satuan detik, menit, jam dan tahun.
Sistim satuan pengukuran pengukuran yang paling umum digunakan adalah sistim metrik, sistim ini digunakan
diseluruh dunia, kecuali di Amerika Serikat, dimana sistim Inggris umum digunakan. (Sebagai catatan sistim
Inggris adalah sistim yang secara resmi tidak lagi digunakan secara umum di Inggris sendiri) Tujuh besaran
satuan pengukuran dalam sistim metrik adalah:
Tabel 1. Satuan dan Besaran Umum

Satuan Besaran yang Diukur

meter Panjang

kilogram Massa

detik Waktu

Ampere Arus Listrik

Kelvin Temperatur termodinamika

mol Jumlah partikel

candela Kuat cahaya

Suatu standar prefiks telah ditetapkan untuk dipakai dalam menyatakan jumlah hasil pengukuran yang sangat
besar dan yang sangat kecil, hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Prefiks Satuan Pengukuran
n n
Prefiks Simbol x10 Prefiks Simbol x10
deka- da 1 deci- d -1
hecto- h 2 centi- c- -2
kilo- k 3 milli- m -3
Mega- M 6 micro- μ -6
Giga- G 9 nano- n -9
Tera- T 12 pico- p -12
Exa E 18 atto- a -18
zetta Z 21 zepto- z -21
C. Apa Yang Diukur oleh Ahli Teknik
Ilmu teknik sering dijelaskan sebagai suatu proses yang menghasilkan produk yang berguna untuk
kehidupan. Hal ini juga yang mendasari kita untuk menjawab pertanyaan: apa yang diukur oleh para ahli
teknik? Yang diukur adalah barang produksi dan proses produksi.
Lebih lanjut, kita dapat menggolongkan pengukuran barang produksi kedalam golongan statis dan dinamis.
Banyak satuan untuk pengukuran benda-benda fisik yakni misalnya, panjang, tinggi, lebar, berat, kapasitas
dan volume adalah statis, artinya benda-benda yang termasuk dalam golongan ini dapat diukur sementara
mereka dalam keadaan tidak digunakan; hal ini juga termasuk besaran-besaran seperti kecepatan,
konsumsi bahan bakar atau tenaga, disipasi panas, getaran, dan tingkat kebisingan. Para ahli teknik dalam
berbagai disiplin (teknik sipil, permesinan, vibrasi, listrik, kimia dan lain-lain) biasanya perlu untuk
mengetahui sekian banyak satuan statis dan dinamis khusus untuk berbagai jenis produk yang mereka
rancang.
Pengukuran proses digunakan untuk mengkuantisasi aktifitas manusia dalam bidang teknik, hal ini memiliki
banyak kemiripan untuk berbagai jenis disiplin ilmu, jika dibandingkan dengan perbedaan yang banyak
dimiliki oleh pengukuran produk. Pengukuran proses biasanya meliputi jumlah tenaga kerja, kegiatan,
waktu kalender, biaya dan produktifitas. Kegunaan dari jenis-jenis pengukuran ini dapat lebih dipahami
dengan mengingat bahwa aktifitas teknik dalam masyarakat kita menuju kepada batasan-batasan
ekonomi. Untuk aktifitas teknik dilakukan baik untuk keperluan pribadi, badan non-profit atau umum, para
ahli teknik yang didanai oleh dana dari pajak, maka kesuksesan suatu proyek hampir seluruhnya
bergantung kepada pencapaian hasil yang diinginkan pada waktu yang tepat dengan jumlah biaya tepat
seperti yang telah dianggarkan.
D. Jenis Alat Ukur Mekanik Presi
a. Jangka Sorong/Vernier Caliper/Mistar Ingsut

b. Mikrometer

c. Dial Indikator

E. Pengenalan Alat Ukur Jangka Sorong


Jangka sorong kadang - kadang disebut dengan nama lain yaitu
schuifmaat. Pada jangka sorong dibuat rahang ukur tetap dan rahang ukur
gerak yang berfungsi sebagai sensor untuk menjepit benda ukur sewaktu
melakukan pengukuran. Permukaan kedua rahang ukur dibuat sejajar.
Pembacaan skala linier (skala utama) dilakukan melalui garis indeks yang
terletak pada peluncur (yang bersatu dengan rahang ukur gerak) dan
kecermatannya dapat lebih baik dari mistar ukur (lebih kecil dari 0,5 mm)
karena dibantu dengan skala nonius.
Secara umum jangka sorong/mistar ingsut berfungsi untuk :
a. Mengukur jarak luar (panjang), lebar, tebal, tinggi, dan diameter luar
b. Mengukur diameter dalam atau jarak celah
• Keteranga
Keterangan
Rahang Dalam
Rahang dalam adalah bagian dari jangka sorong yang berfungsi untuk mengukur sisi bagian luar benda
kerja. Rahang dalam terdiri atas rahang geser serta rahang tetap.
2.Tombol Pengunci /Clamp Screw
Digunakan untuk menahan bagian - bagian yang bergerak ketika pengukuran seperti rahang atau Depth
probe.
3.Depth Probe
Depth probe adalah bagian dari jangka sorong yang berfungsi untuk mengukur kedalaman benda.
4.Skala Utama / Main Scale
Skala utama adalah skala yang terletak pada rahang tetap yang berupa skala dalam cm dan mm
5.Skala Nonius / Vernier Scale
Skala nonius adalah skala yang terletak pada rahang geser yang terdapat 10 skala yang panjangnya 9 mm
6.Rahang Luar
Rahang luar adalah bagian dari jangka sorong yang berfungsi untuk mengukur sisi bagian dalam benda
kerja. Rahang luar ini terdiri atas rahang geser serta rahang tetap.
G. Cara Menggunakan Jangka Sorong
Langkah - langkah menggunakan alat ukur jangka sorong (mengukur tebal/panjang/diameter luar);

H. Pembacaan Hasil Pengukuran Jangka Sorong

a. Pembacaan hasil ukuran dengan jangka sorong tergantung dari kecermatannya, tetapi secara
umum cara pembacaan hasil pengukuran yaitu; Lihat letak angka nol skala nonius sesudah garis
skala utama, pada skala ini mempunyai ketelitian 1 mm
b. Lihat garis skala nonius yang tepat segaris dengan salah satu garis skala utama, angka pada skala
nonius tersebut menunjukkan angka desimal yang tergantung kecermatannya.
c. Kemudian menjumlahkan hasil pembacaan skala utama dan skala nonius (mm)
Standar Suhu

▪ Sebelum tahun 1948 standar listrik didasarkan pada Ohm, Ampere dan Volt
lnternasional yang diakui pada tahun 1893. Ohm internasional didefinisikan
sebagai tahanan kolom air raksa dengan penampang melintang yang sama,
mempunyai panjang 106,3 cm dan massa 14,4521 gram pada temperatur 0
derajat celsius. Ampere lnternasional didefinisikan sebagai arus konstan yang
apabila melalui larutan perak nitrat dalam air yang sesuai dengan spesifikasi
standar, dapat mengendapkan perak dengan kecepatan 0,001118 gram per
detik.Volt internasional didefinisikan sehingga sel Clark pada 15 derajat
celsius mempunyai ggl 1,434 Volt. Standar listrik internasional ini dimodifikasi
menjadi sistem absolut pada tanggal 1 Januari 1948 sebagai berikut: Ohm
internasional = 1,00049 ohm absolut Volt internasional = 1,000330 volt
absolut Ampere internasional = 0,99835 ampere absolut
Karakteristik Kerja Alat Ukur

▪ Karakteristik efektif alat ukur secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu karakteristik statis dan dinamis. Secara umum karakteristik statis juga
mempengaruhi kualitas pengukuran di bawah kondisi-kondisi dinamis. Dalam
kenyataannya persamaan-persamaan diferensial daya guna dinamis mengabaikan
pengaruh gesekan kering, gerak-balik (blacklash), histerisis, sebaran statistik dan
sebagainya, walaupun persamaan-persamaan tersebut mempunyai pengaruh pada
tingkah laku dinamis. Tentu saja pendekatan ini merupakan perkiraan, namun sangat
berguna.
Karakteristik Statis

▪ Karakteristik statis suatu alat ukur adalah karakteristik yang harus


diperhatikan apabila alat tersebut digunakan untuk mengukur suatu kondisi
yang tidak berubah karena waktu atau hanya berubah secara lambat laun.
Karakteristik statis terdiri atas: a. Kalibrasi. b. Ketelitian (Akurasi). c.
Ketepatan (Presisi). d. Kepekaan. e. Jangkauan (Rangebility). f. Kesalahan
Pengukuran
Kalibrasi

▪ Kalibrasi mengacu kepada satu keadaan di mana semua masukan (yang dikehendaki, yang
mengganggu, yang mengubah) kecuali satu masukan dipertahankan pada nilai tetap.
Masukan yang dipelajari tersebut kemudian diubah-ubah sepanjang rentang nilai konstanta
yang sama, yang menyebabkan nilai keluaran berubah sepanjang rentang nilai konstanta
tertentu. Prosedur yang sama diulangi secara bervariasi sesuai dengan setiap masukan
yang diteliti berdasarkan minat, sehingga mengembangkan satu kumpulan hubungan
masukankeluaran statis. Tidak mungkin melakukan kalibrasi suatu alat ukur dengan
ketepatan lebih besar dari standar yang diikuti adalah suatu standar kalibrasi yang paling
sedikit mempunyai ketepatan 10 kali alat ukur yang dikalibrasi. Jadi adalah amat penting
bahwa orang yang melakukan kalibrasi alat ukur harus yakin bahwa standar kalibrasi
mempunyai ketepatan yang memadai sebagai pembanding.
Ketelitian
▪ Ketelitian juga dikenal sebagai reproduksibilitas. Ketelitian pembacaan merupakan
kecocokan antara pembacaan-pembacaan itu sendiri. Jika nilai yang sama dari peubah
yang terukur, diukur beberapa kali dan memberikan hasil yang kurang-lebih sama,
maka alat ukur tersebut dikatakan mempunyai ketelitian atau reproduksibilitas tinggi,
dan juga berarti alat ukur tidak mempunyai penyimpangan. Penyimpangan nilai alat
ukur yang telah dikalibrasi disebabkan oleh berbagai faktor seperti, kontaminasi logam
pada termokopel. Hal ini terjadi secara berangsur-angsur dalam satu periode waktu,
dan nampaknya tidak diperhatikan. Penyimpangan ini hanya dapat diketahui melalui
pemeriksaan secara berkala kalibrasi alat ukur
Ketepatan
▪ Ketepatan didefinisikan sebagai tingkat perbedaan yang sekecil-kecilnya antara nilai
pengamatan dengan nilai sebenarnya. Untuk memperoleh ketepatan yang
diharapkan kalibrasi alat ukur, perlu dilakukan secara berkala dengan menggunakan
standar konstan yang telah diketahui. Meskipun semua pemakai alat ukur bertujuan
agar selalu memperoleh tingkat ketepatan setinggi mungkin, namun kesalahan
relatif tetap harus diingat. Ukuran relatif suatu kesalahan biasanya dinyatakan dalam
lingkup nilai sesungguhnya dari kuantitas yang diukur, sebagai prosentase. Sebagai
contoh, bila termokopel digunakan untuk mengukur suhu api, misalnya pada 1000
0C dengan ketepatan ± 50 0C, maka prosentase kesalahannya adalah Namun bila
kesalahan ± 5 0C terjadi pada pengukuran suhu air mendidih pada 1

Anda mungkin juga menyukai