Anda di halaman 1dari 4

VERIFIKASI TERMOMETER

DI FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN


DALAM KONDISI DARURAT PANDEMI COVID-19
No. Dokumen : UKP/………/SOP/2021
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Pembuatan : 2 Februari 2021
Tanggal Terbit : 4 Februari 2021
Halaman : 1/4
Dibuat oleh: Disahkan oleh:

PUSKESMAS
MODO
apt. Ninik Setyoningrum, S.Farm. dr. Endrijanto
NIP. 19870925 202012 2 006 NIP . 19710119 200112 1 004

1. Ruang Pemverifikasian keakuratan termometer di fasilitas pelayanan kefarmasian. Verifikasi


Lingkup keakuratan ini hanya digunakan saat darurat pandemi sebagai upaya meminimalkan
ketidaksesuaian pemantauan suhu pengelolaan vaksin Covid-19, dan tidak dapat menggantikan
kegiatan kalibrasi termometer.
2. Tujuan Sebagai panduan proses verifikasi keakuratan termometer di fasilitas pelayanan kefarmasian
dilakukan sesuai persyaratan dan ketentuan yang berlaku sehingga dapat digunakan pada
kondisi darurat pandemi.
3. Referensi 1. Verification Methods for Alternative Thermometers Article of NIST (National Institute of
Standards and technology) December 16, 2019
2. Kan Guide On Measurement Assurance KAN Pd-02.05, 2019
4. Tugas dan 1. Penanggung Jawab Sarana
Tanggung 2. Petugas Pengelola Vaksin
Jawab
5. Prosedur Alat dan Bahan:
1. Termometer
2. Es serut/ es balok ukuran ± 2cm
3. Aquadest/ Aqua Demineralisasi
4. Etanol 70% secukupnya
5. Beaker Glass / Wadah
6. Chiller/Kulkas
7. MS Excel

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan:


a. Termometer yang digunakan dapat berupa termometer digital maupun thermometer cairan
dalam gelas dengan ketelitian (accuracy) maksimal ± 2 °C. untuk thermometer cairan
dalam gelas diusahakan dari jenis termometer cairan dalam gelas celup parsial (agar lebih
mudah diamati)
b. Pada intinya yang dipastikan baik adalah refrigerator penyimpan vaksin, bukan
termometer pemantau suhunya. Meskipun termometer dalam kondisi baik, tidak serta
merta membuktikan proses penyimpanan baik sebelum ada data pengamatan refrigerator
tersebut.
c. Agar diperhatikan bahwa yang lebih tepat digunakan untuk mengukur suhu ruang adalah
termometer digital. Sedangkan jika menggunakan termometer cairan dalam gelas, maka
harus ditempatkan pada media yang dapat mempertahankan suhu konstan dan mudah
diamati (misal: air demineral yang diletakkan pada beker glass). Dan jika mengharuskan
membuka pintu ruang suhu jangan terlalu lama dan tidak perlu mengeluarkan termometer.
d. Termometer yang dapat digunakan untuk pengukuran suhu di fasilitas pelayanan
kefarmasian adalah termometer yang memiliki akurasi maksimal 2 °C (dapat dilihat dari
spesifikasi pada kemasan) atau maksimal 2/3 dari nilai toleransi suhu yang diukur.
e. Suhu yang ditunjukkan oleh termometer pada chiller/lemari pendingin setelah
ditambahkan koreksi/simpangannya harus berada pada kisaran suhu penyimpanan Cold
Chain Product/CCP (2-8°C).

Tata Cara Verifikasi Termometer dengan Metode Titik Es:


1. Masukkan es serut atau es balok dalam beaker glass/wadah lalu padatkan, tambahkan
1/4
aquadest ± 80% dari volume es serut kemudian padatkan dan buang air sisa, tambahkan es
serut lagi, tambahkan aquadest kemudian padatkan es serut dan buang air sisa. Es serut
berubah warna menjadi agak keabuan. Jika menggunakan es balok cukup memasukkan es
balok memenuhi wadah, kemudian tambahkan aquadest 80% dari volume es balok.
2. Masukkan sensor termometer digital ke dalam es serut/ es balok tanpa menyentuh dinding
beaker glass/wadah, atau jika menggunakan termometer cairan dalam gelas maka titik nol
thermometer harus dapat terlihat dengan jelas.
3. Amati pergerakan suhu pada termometer 1-2 menit hingga menunjukkan angka kurang
lebih nol derajat (ditandai dengan tidak ada pergerakan suhu lagi) dan suhu titik es akan
bertahan ± 2 menit.
4. Catat hasil dan tentukan faktor koreksi dengan rumus ( 0 – suhu yang terbaca pada
termometer).
5. Termometer sarana siap digunakan untuk pemantauan suhu penyimpan vaksin dengan
memperhatikan faktor koreksi.

Pemantauan Suhu Refigerator Sekaligus Verifikasi Termometer Sarana yang Tidak


Memungkinkan Dilakukan Pengecekan Titik Es:

1. Letakkan sensor termometer lain yang telah dikalibrasi/ diverifikasi dalam sebuah wadah
berisi air pada bagian tengah refrigerator
2. Tunggu 1-2 jam hingga suhu refrigerator stabil
3. Catat suhu refrigerator 2x sehari masing-masing data diambil setiap 2 menit sebanyak 5
kali dengan memperhatikan faktor koreksi termometer (dari hasil pengukuran titik es
sebelumnya).
4. Hitung SD dan nilai rata-rata dengan MS Excel
5. Analisa data menggunakan t-test dan atau f-test dengan tingkat kepercayaan 95%
6. Jika menggunakan termometer cairan dalam gelas, maka harus diletakkan pada chamber
berisi air demineralisasi dan tidak perlu dikeluarkan dari refrigerator. Jika pemantauan
harus dengan cara membuka pintu refrigerator, maka jangan terlalu lama membuka pintu.
7. Termometer sarana bisa sekaligus diverifikasi dan didapatkan faktor koreksi dengan cara
pembacaan suhu terkoreksi termometer lain dikurangi pembacaan suhu termometer
sarana (form file excel).

2/4
6. Diagram
Alir

7. Perhitunga Rumus Menghitung Koreksi :


n Suhu Standar – Suhu Alat Ukur

Rumus Menghitung Simpangan Baku :

3/4
Dimana,
S
D = Simpangan Baku
Jumlah Pengukuran (10
n = kali)
xi = Nilai Pengukuran ke-i
Nilai Rata-rata
ẋ = Pengukuran

4/4

Anda mungkin juga menyukai