Anda di halaman 1dari 4

VERIFIKASI TERMOMETER

DI FASILITAS PELAYANAN
KEFARMASIAN
DALAM KONDISI KONDISI
DARURAT PANDEMI COVID-19
No Dokumen : SOP/21/AP/2021

No Revisi : 00

SOP Tanggal Terbit : 01 Oktober 2021

Halaman: 1/4

PUSKESMAS
dr. AGUSTINUS
BLIMBING GUDO SUMARNO
NIP 196909042002121010

1. Pengertian Pemverifikasian keakuratan termometer di fasilitas pelayanan kefarmasian.


Verifikasi keakuratan ini hanya digunakan saat darurat pandemi sebagai upaya
meminimalkan ketidaksesuaian pemantauan suhu pengelolaan vaksin Covid-19,
dan tidak dapat menggantikan kegiatan kalibrasi termometer.
2. Tujuan Sebagai panduan proses verifikasi keakuratan termometer di fasilitas pelayanan
kefarmasian dilakukan sesuai persyaratan dan ketentuan yang berlaku sehingga
dapat digunakan pada kondisi darurat pandemi.
3. Kebijakan SK BLUD Puskesmas Blimbing Gudo No: 188.4/539.1/415.17.7/2020
Tentang Pelayanan Kesehatan selama Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 di BLUD Puskesmas Blimbing Gudo
4. Referensi 1. Verification Methods for Alternative Thermometers Article of NIST
(National Institute of Standards and technology) December 16, 2019
2. Kan Guide On Measurement Assurance KAN Pd-02.05, 2019
5. Prosedur Alat dan Bahan:
1. Termometer
2. Es serut/ es balok ukuran ± 2cm
3. Aquadest/ Aqua Demineralisasi
4. Etanol 70% secukupnya
5. Beaker Glass / Wadah
6. Chiller/Kulkas
7. MS Excel

6. Langkah- langkah Tata Cara Verifikasi Termometer dengan Metode Titik Es:
1. Masukkan es serut atau es balok dalam beaker glass/wadah lalu padatkan,
tambahkan aquadest ± 80% dari volume es serut kemudian padatkan dan
buang air sisa, tambahkan es serut lagi, tambahkan aquadest kemudian
padatkan es serut dan buang air sisa. Es serut berubah warna menjadi agak
keabuan. Jika menggunakan es balok cukup memasukkan es balok memenuhi
wadah, kemudian tambahkan aquadest 80% dari volume es balok.
2. Masukkan sensor termometer digital ke dalam es serut/ es balok tanpa
menyentuh dinding beaker glass/wadah, atau jika menggunakan termometer
cairan dalam gelas maka titik nol thermometer harus dapat terlihat dengan
jelas.
3. Amati pergerakan suhu pada termometer 1-2 menit hingga menunjukkan
angka kurang lebih nol derajat (ditandai dengan tidak ada pergerakan suhu
lagi) dan suhu titik es akan bertahan ± 2 menit.
4. Catat hasil dan tentukan faktor koreksi dengan rumus ( 0 – suhu yang terbaca
pada termometer).
5. Termometer sarana siap digunakan untuk pemantauan suhu penyimpan
vaksin dengan memperhatikan faktor koreksi.

Pemantauan Suhu Refigerator Sekaligus Verifikasi Termometer Sarana


yang Tidak Memungkinkan Dilakukan Pengecekan Titik Es:

1. Letakkan sensor termometer lain yang telah dikalibrasi/ diverifikasi dalam


sebuah wadah berisi air pada bagian tengah refrigerator
2. Tunggu 1-2 jam hingga suhu refrigerator stabil
3. Catat suhu refrigerator 2x sehari masing-masing data diambil setiap 2 menit
sebanyak 5 kali dengan memperhatikan faktor koreksi termometer (dari hasil
pengukuran titik es sebelumnya).
4. Hitung SD dan nilai rata-rata dengan MS Excel
5. Analisa data menggunakan t-test dan atau f-test dengan tingkat kepercayaan
95%
6. Jika menggunakan termometer cairan dalam gelas, maka harus diletakkan
pada chamber berisi air demineralisasi dan tidak perlu dikeluarkan dari
refrigerator. Jika pemantauan harus dengan cara membuka pintu
refrigerator, maka jangan terlalu lama membuka pintu.
7. Termometer sarana bisa sekaligus diverifikasi dan didapatkan faktor koreksi
dengan cara pembacaan suhu terkoreksi termometer lain dikurangi
pembacaan suhu termometer sarana (form file excel).

7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang Perlu a. Termometer yang digunakan dapat berupa termometer digital maupun
thermometer cairan dalam gelas dengan ketelitian (accuracy) maksimal ± 2
diperhatikan °C. untuk thermometer cairan dalam gelas diusahakan dari jenis termometer
cairan dalam gelas celup parsial (agar lebih mudah diamati)
b. Pada intinya yang dipastikan baik adalah refrigerator penyimpan vaksin,
bukan termometer pemantau suhunya. Meskipun termometer dalam kondisi
baik, tidak serta merta membuktikan proses penyimpanan baik sebelum ada
data pengamatan refrigerator tersebut.
c. Agar diperhatikan bahwa yang lebih tepat digunakan untuk mengukur suhu
ruang adalah termometer digital. Sedangkan jika menggunakan termometer
cairan dalam gelas, maka harus ditempatkan pada media yang dapat
mempertahankan suhu konstan dan mudah diamati (misal: air demineral yang
diletakkan pada beker glass). Dan jika mengharuskan membuka pintu ruang
suhu jangan terlalu lama dan tidak perlu mengeluarkan termometer.
d. Termometer yang dapat digunakan untuk pengukuran suhu di fasilitas
pelayanan kefarmasian adalah termometer yang memiliki akurasi maksimal
2 °C (dapat dilihat dari spesifikasi pada kemasan) atau maksimal 2/3 dari
nilai toleransi suhu yang diukur.
e. Suhu yang ditunjukkan oleh termometer pada chiller/lemari pendingin
setelah ditambahkan koreksi/simpangannya harus berada pada kisaran suhu
penyimpanan Cold Chain Product/CCP (2-8°C).
f. Rumus Menghitung Koreksi :
Suhu Standar – Suhu Alat Ukur
Rumus Menghitung Simpangan Baku :

Dimana,
S
D = Simpangan Baku
Jumlah Pengukuran (10
n = kali)
xi = Nilai Pengukuran ke-i
Nilai Rata-rata
ẋ = Pengukuran
9. Unit terkait Koordinator Vaksinasi
10. Dokumen Terkait
11. Rekaman Historis Tanggal mulai
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan
perubahan
1 Tanggal terbit - 01 Oktober 2021
2 Kebijakan Sesuai aturan terbaru 01 Oktober 2021
3 Referensi Sesuai aturan terbaru 01 Oktober 2021
4 Prosedur Sesuai aturan terbaru 01 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai