DI FASILITAS PELAYANAN
KEFARMASIAN
DALAM KONDISI KONDISI
DARURAT PANDEMI COVID-19
No Dokumen : SOP/21/AP/2021
No Revisi : 00
Halaman: 1/4
PUSKESMAS
dr. AGUSTINUS
BLIMBING GUDO SUMARNO
NIP 196909042002121010
6. Langkah- langkah Tata Cara Verifikasi Termometer dengan Metode Titik Es:
1. Masukkan es serut atau es balok dalam beaker glass/wadah lalu padatkan,
tambahkan aquadest ± 80% dari volume es serut kemudian padatkan dan
buang air sisa, tambahkan es serut lagi, tambahkan aquadest kemudian
padatkan es serut dan buang air sisa. Es serut berubah warna menjadi agak
keabuan. Jika menggunakan es balok cukup memasukkan es balok memenuhi
wadah, kemudian tambahkan aquadest 80% dari volume es balok.
2. Masukkan sensor termometer digital ke dalam es serut/ es balok tanpa
menyentuh dinding beaker glass/wadah, atau jika menggunakan termometer
cairan dalam gelas maka titik nol thermometer harus dapat terlihat dengan
jelas.
3. Amati pergerakan suhu pada termometer 1-2 menit hingga menunjukkan
angka kurang lebih nol derajat (ditandai dengan tidak ada pergerakan suhu
lagi) dan suhu titik es akan bertahan ± 2 menit.
4. Catat hasil dan tentukan faktor koreksi dengan rumus ( 0 – suhu yang terbaca
pada termometer).
5. Termometer sarana siap digunakan untuk pemantauan suhu penyimpan
vaksin dengan memperhatikan faktor koreksi.
7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang Perlu a. Termometer yang digunakan dapat berupa termometer digital maupun
thermometer cairan dalam gelas dengan ketelitian (accuracy) maksimal ± 2
diperhatikan °C. untuk thermometer cairan dalam gelas diusahakan dari jenis termometer
cairan dalam gelas celup parsial (agar lebih mudah diamati)
b. Pada intinya yang dipastikan baik adalah refrigerator penyimpan vaksin,
bukan termometer pemantau suhunya. Meskipun termometer dalam kondisi
baik, tidak serta merta membuktikan proses penyimpanan baik sebelum ada
data pengamatan refrigerator tersebut.
c. Agar diperhatikan bahwa yang lebih tepat digunakan untuk mengukur suhu
ruang adalah termometer digital. Sedangkan jika menggunakan termometer
cairan dalam gelas, maka harus ditempatkan pada media yang dapat
mempertahankan suhu konstan dan mudah diamati (misal: air demineral yang
diletakkan pada beker glass). Dan jika mengharuskan membuka pintu ruang
suhu jangan terlalu lama dan tidak perlu mengeluarkan termometer.
d. Termometer yang dapat digunakan untuk pengukuran suhu di fasilitas
pelayanan kefarmasian adalah termometer yang memiliki akurasi maksimal
2 °C (dapat dilihat dari spesifikasi pada kemasan) atau maksimal 2/3 dari
nilai toleransi suhu yang diukur.
e. Suhu yang ditunjukkan oleh termometer pada chiller/lemari pendingin
setelah ditambahkan koreksi/simpangannya harus berada pada kisaran suhu
penyimpanan Cold Chain Product/CCP (2-8°C).
f. Rumus Menghitung Koreksi :
Suhu Standar – Suhu Alat Ukur
Rumus Menghitung Simpangan Baku :
Dimana,
S
D = Simpangan Baku
Jumlah Pengukuran (10
n = kali)
xi = Nilai Pengukuran ke-i
Nilai Rata-rata
ẋ = Pengukuran
9. Unit terkait Koordinator Vaksinasi
10. Dokumen Terkait
11. Rekaman Historis Tanggal mulai
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan
perubahan
1 Tanggal terbit - 01 Oktober 2021
2 Kebijakan Sesuai aturan terbaru 01 Oktober 2021
3 Referensi Sesuai aturan terbaru 01 Oktober 2021
4 Prosedur Sesuai aturan terbaru 01 Oktober 2021