Anda di halaman 1dari 6

PENGADAAN OBAT & BMHP

No.Dokumen: SOP/ BLUD Puskesmas


Japanan/ JBG/ UKP/
SO
P No.Revisi :
Tgl Terbit :
Halaman : 1/5
drg. Ariany
Puskesmas Ratnaningtyas
Japanan Penata Tk. I
Mojowarno NIP.198209192010012
009
Pengadaan obat dan BMHP dengan on line (e-purchasing) adalah
proses kegiatan untuk pemenuhan atau penyediaan kebutuhan dan
pasokan Obat, BMHP dan reagen dibawah kontrak atau pembelian
langsung melalui e-catalog LKPP untuk memenuhi kebutuhan
puskesmas.
1.Pengertian

Pengadaan obat dan BMHP dengan off line ( dengan pihak ke 3 )


adalah proses kegiatan untuk pemenuhan atau penyediaan kebutuhan
dan pasokan BMHP dan reagen dibawah kontrak atau pembelian
langsung melalui penunjukan langsung atau tender untuk memenuhi
kebutuhan puskesmas.
Sebagai pedoman bagi pengelola obat dalam melakukan pengadaan

2.Tujuan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) baik secara online maupun
offline dan untuk memperoleh Obat, BMHP, reagen yang aman dan
terjamin kualitasnya
SK Kepala BLUD Puskesmas Japanan Nomor 188.4/
3.Kebijakan /415.17.32/2021 tentang Penyediaan obat yang menjamin
ketersediaan obat.

1. Permenkes no 74 tahun 2016 tentang standar pelayanan


kefarmasian di puskesmas

4.Referensi 2. Petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian, Kemenkes RI


tahun 2019
3. Pedoman Pengelolaan Obat Puskesmas, Dirjen Kefarmasian dan
Alkes, 2010
1. ATK
5. Alat dan
2. Komputer
Bahan
3. Printer
a. Pengadaan Obat & BMHP dengan online
1. Petugas membuat perencanaan kebutuhan obat dan BMHP
berdasarkan data LPLPO, kebutuhan tiap program dan DPA Dinkes
2. Petugas membuka aplikasi e-catalog LKPP
3. Petugas membuat daftar nama obat, jumlah, penyedia dan distributor
yang ada di e-catalog sesuai kebutuhan Puskesmas.
4. Petugas membuat surat pengajuan usulan pengadaan obat & BMHP
5. Usulan pengadaan kemudian di upload oleh pejabat pengadaan
Puskesmas melalui aplikasi e-catalog LKPP dan diklik
6. Pejabat Pengadaan membuat Surat Pesanan setelah mendapat
konfirmasi dari penyedia dan AKS ( e-purchasing ) keluar
7. Setelah barang dikirim dan dicek kesesuaiannya ( jumlah, jenis, no
batch dan tanggal kadaluarsa ), dibuat BAST (Berita Acara Serah
Terima ) penyedia ke PPK ( Pejabat Pembuat Komitmen )
8. Membuat Berita Acara Penerimaan dari PPK ke bendahara barang
9. Membuat Berita Acara Penyerahan bendahara barang ke Apoteker /
6.Prosedur/
Pengelola obat dan ditandatangani
Langkah-
10.Membuat Surat Bukti Barang Masuk ( SBBM )
langkah

b. Pengadaan Obat & BMHP dengan offline


1. Petugas membuat perencanaan kebutuhan obat dan BMHP
berdasarkan data LPLPO, kebutuhan tiap program dan DPA Dinkes.
2. Petugas menghubungi 3 distributor obat dan BMHP.
3. Petugas memeriksa kelengkapan administrasi distributor obat dan
BMHP.
4. Petugas meminta penawaran harga dari 3 distributor.
5. Petugas membuat perbandingan harga yang ditawarkan untuk
dijadikan dasar untuk menentukan distributor mana yang menjadi
rekan untuk pengadaan obat dan BMHP.
6. Petugas mengajukan HPS ( Harga Perkiraan Sendiri ) untuk
mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK )
7. Petugas pengadaan membuat SP ( Surat Pesanan ) untuk
pengadaan obat dan BMHP
. Pengadaan Obat & BMHP Dengan Online

7.Diagram alir Petugas membuat perencanaan kebutuhan obat


(jika dan BMHP berdasarkan data LPLPO,
dibutuhkan) kebutuhan tiap program dan DPA Dinkes

Petugas membuka aplikasi e-catalog


LKPP

Petugas membuat daftar nama obat, jumlah,


penyedia dan distributor yang ada di e-catalog
sesuai kebutuhan Puskesmas.

Petugas membuat surat pengajuan usulan pengadaan


obat & BMHP

Usulan pengadaan kemudian di upload oleh pejabat


pengadaan Puskesmas melalui aplikasi e-catalog
LKPP dan diklik

Pejabat Pengadaan membuat Surat Pesanan setelah


mendapat konfirmasi dari penyedia dan AKS ( e-
purchasing ) keluar

Barang dikirim dan dicek kesesuaiannya ( jumlah, jenis,


no batch dan tanggal kadaluarsa ), dibuat BAST (Berita
Acara Serah Terima ) penyedia ke PPK ( Pejabat
Pembuat Komitmen )

Membuat Berita Acara Penerimaan dari PPK ke


bendahara barang
Membuat Berita Acara Penyerahan bendahara barang
ke Apoteker / Pengelola obat dan ditandatangani

Membuat Surat Bukti Barang Masuk ( SBBM )

Pengadaan Obat & BMHP dengan offline

Petugas membuat perencanaan kebutuhan obat


dan BMHP berdasarkan data LPLPO, kebutuhan tiap
program dan DPA Dinkes.

Petugas menghubungi 3 distributor obat dan BMHP

Petugas memeriksa kelengkapan administrasi


distributor obat dan BMHP

Petugas meminta penawaran harga dari 3 distributor

Membuat perbandingan harga yang ditawarkan untuk


dijadikan dasar untuk menentukan distributor mana yang
menjadi rekan untuk pengadaan obat dan BMHP.

Petugas mengajukan HPS ( Harga Perkiraan Sendiri )


untuk mendapat persetujuan dari PPK

Pejabat pengadaan membuat SP ( Surat Pesanan ) untuk


pengadaan obat dan BMHP

Barang dikirim dan dicek kesesuaiannya ( jumlah, jenis,


no batch dan tanggal kadaluarsa ), dibuat BAST (Berita
Acara Serah Terima ) penyedia ke PPK ( Pejabat
8. Hal hal Yang Mengecek kembali identitas pasien dan alamat pasien saat penyerahan
Perlu obat
Diperhatikan

1. Puskesmas induk
2. Loket
9.Unit terkait 3. Poli BP
4. Poli KIA
5. Poli Lansia
1. LPLPO
10.Dokumen 2. Laporan Persediaan IFK
Terkait 3. Laporan Persediaan Mandiri
4. DPA Dinkes
N
11.Rekaman Yang dirubah Isi Perubahan Tgl diberlakukan

Historis
Perubahan Tata naskah Sesuai tata naskah 16 Januari 2021
1
terbaru

Isi Konten Perubahan prosedur / 1 Juli 2022


2
langkah dari SOP lama

Anda mungkin juga menyukai