OBAT DI
PUSKESMAS
Permintaan obat
Pengadaan mandiri
1.
PERMINTAAN
OBAT
Permintaan obat
puskesmas diajukan
Sumber penyediaan oleh Kepala
obat di puskesmas Puskesmas kepada
berasal dari Dinas Kepala Dinas
Kesehatan Kesehatan
Kabupaten/Kota, Kabupaten/Kota
terutama untuk obat dengan menggunakan
program kesehatan Laporan Pemakaian
masyarakat. dan Lembar
Permintaan Obat
(LPLPO)
Data pemakaian, sisa stok dan permintaan
kebutuhan obat puskesmas dituangkan dalam LPLPO
puskesmas.
Istilah Keterangan
Stok Kerja Pemakaian rata-rata per periode distribusi
Waktu Kekosongan Lamanya kekosongan obat dihitung dalam hari
Waktu Tunggu Waktu tunggu, dihitung mulai dari permintaan obat oleh
Puskesmas sampai dengan penerimaan obat di Puskesmas
Sisa Stok Adalah sisa obat yang masih tersedia di Puskesmas pada akhir periode distribusi
Stok Optimum Adalah stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode tertentu.
Lalu, kita perlu mengetahui cara menghitung kebutuhan obat (stok optimum), dengan
prinsip: Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan
pemakaian pada periode sebelumnya
SO = SK + SWK + SWT+ SP
• SO = Stok optimum
• SK = Stok Kerja
• SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat
• SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu ( Lead Time )
• SP = Stok penyangga
Kemudian, kita dapat menghitung permintaan obat dengan rumus :
Permintaan = SO - SS
• SO = Stok optimum
• SS = Sisa stok
APJ
menyampaikan APJ harus APJ harus
daftar kebutuhan memonitor menyimpan salinan
obat kepada pelaksanaan dokumen e-
pelaksana sistem pengadaan purchasing dan/atau
pengadaan obat; Surat Pesanan
barang/jasa
pemerintah;
Melalui Langkah-
Langkah tersebut kita
dapat melihat obat apa
saja yang tersedia
dalam e-katalog
beserta harga dan
nama produsen obat..
Namun proses
pemesanan hanya
dapat dilakukan
melalui akun sesuai
yang didaftarkan ke
Layanan Pengadaan
Secara Elektronik
masing-masing
wilayah.
Tanya : Berapa besar nilai pengadaan obat yang dapat dilakukan melalui e-katalog?