Direktur SPO (Standar Prosedur Operasional) dr. Budi Samroni NIP. 19820726 201101 1 003 Proses pengadaan obat yang dibutuhkan melalui pembelian dari manufaktur atau pedagang besar farmasi lain sesuai dengan Pengertian Pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik.
1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
memelihara ketersediaan stok sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkesinambungan dan teratur. Tujuan 2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memastikan bahwa obat yang tersedia terjamin keamanannya dan sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan. Kebijakan Keputusan Direktur Nomor.....................tentang Kebijakan Pengadaan Perbekalan Farmasi Rumah Sakit 1. Kepala Instalasi Farmasi menyiapkan daftar Rencana Kebutuhan Obat dan BMHP 2. Menyampaikan daftar Rencana Kebutuhan Obat dan BMHP kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). 3. Melakukan identifikasi obat dan bmhp yang masuk E- katalog dan yang tidak masuk E-katalog. 4. Menyerahkan hasil identifikasi Rencana Kebutuhan Obat dan BMHP yang masuk E-Katalog dan yang tidak masuk E- Katalog kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). 5. PPTK mengajukan nota dinas kebutuhan obat ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Prosedur 6. PPK memerintahkan pengadaan obat dan BMHP ke Pejabat. Pengadaan 7. Pa. Pengadaan melakukan pemesanan obat dan BMHP E- katalog ke sistem E-Purchasing. 8. Pa. Pengadaan menerbitkan SOP (Surat Order Pembelian) kepada pemasok. 9. Pemesanan obat yang tidak masuk dalam E-katalog dilakukan dengan pembelian langsung kepada PBF(Pedagang Besar Farmasi) oleh PPTK. 10. Kepala Instalasi membuat surat pesanan kepada PPTK dan diteruskan kepada PBF (Pedagang Besar Farmasi).
Unit Terkait 1. Instalasi Farmasi
2. Bagian Pengadaan 3. Pedagang Besar Farmasi (PBF)