Anda di halaman 1dari 3

PEMANTAUAN TERAPI OBAT

Rumah Sakit Umum NOMOR DOKUMEN NOMOR


HALAMAN :
Cut Meutia RSCM/SPO/ / / REVISI
½
Jln. Garuda No.01 /2019 00
Kebun Baru Langsa
Ditetapkan Oleh,
Kepala Rumah Sakit Umum
STANDAR Tanggal terbit :
Cut Meutia
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Hj. Cut Diah. AK, MM


Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah suatu proses yang
mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat yang
aman, efektif dan rasional bagi pasien. Kegiatan ini
PENGERTIAN
mencakup pengkajian pilihan obat, dosis, cara pemberian
obat, resepon terapi, reaksi obat yang tidak dikehendaki
(DRP)
Sebagai acuan dalam memastikan terapi obat yang aman,
TUJUAN
efektif, dan rasional bagi pasien
Keputusan Kepala Rumah Sakit Umum Cut Meutia Nomor:
tentang Kebijakan
KEBIJAKAN
Indentifikasi Efek Kejadian Tidak Diharapkan Terkait Obat
di Rumah Sakit Umum Cut Meutia
1. Kondisi pasien yang perlu dilakukan PTO antara lain:
a. Pasien yang masuk rumah sakit dengan multi
penyakit sehingga menerima polifarmasi
PROSEDUR b. Pasien dengan gangguan fungsi organ terutama hati
dan ginjal
c. Pasien geriatri dan pediatri
d. Pasien hamil dan menyusui
PEMANTAUAN TERAPI OBAT

Rumah Sakit Umum NOMOR DOKUMEN NOMOR


HALAMAN :
Cut Meutia RSCM/SPO/ / / REVISI
2/2
Jln. Garuda No.01 /2019 00
Kebun Baru Langsa
e. Pasien dengan perawatan intensif
f. Pasien yang menerima regimen yang kompleks:
PROSEDUR polifarmasi, variasi rute pemberian, variasi aturan
pakai, cara pemberian khusus (contoh inhalasi, drip
intravena), dsb.
g. Pasien yang menerima obat dengan resiko tinggi
yaitu bila menerima:
1) Obat dengan indeks terapi yang sempit (contoh:
digoxin, fenitoin)
2) Obat yang bersifat nefrotoksik (contoh:
gentamisin) dan hepatotoksik (Contoh: OAT)
3) Obat antikoagulan (contoh: warfarin, heparin)
4) Obat yang sering menimbulkan ROTD (contoh:
metokloprami, AINS)
5) Obat kardiovaskular (contoh: nitrogliserin)
2. Metode pelaksanaan pemantauan terapi obat adalah
dengan menggunakan kerangka SOAP sebagai berikut:
S = Subjective (gejala yang dikeluhkan pasien)
O = Objective (gejala yang terukur oleh tenaga
kesehatan)
A = Assesment (Analisa berdasarkan data S dan O)
P = Plans (rencana untuk menyelesaikan masalah)
3. Setelah data terkumpul, dilakukan analisa untuk
identifikasi adanya masalah terkait obat, antara lain:
a. Ada indikasi tetapi tidak diterapi
PEMANTAUAN TERAPI OBAT

Rumah Sakit Umum NOMOR DOKUMEN NOMOR


HALAMAN :
Cut Meutia RSCM/SPO/ / / REVISI
2/2
Jln. Garuda No.01 /2019 00
Kebun Baru Langsa
a. Pemberian obat tanpa indikasi
b. Pemilihan obat yang tidak tepat
c. Dosis terlalu tinggi
d. Dosis terlalu rendah
e. Reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD)
f. Interaksi obat
4. Hasil identifikasi masalah terkait obat dikomunikasikan
kepada tenaga kesehatan terkait

UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai