Anda di halaman 1dari 5

Review Hasil Ujian FAJAR CRISTIANTA GINTING ( Terdapat 70

Data)

 TABEL DETAIL HASIL UJIAN FORMATIF MODUL P2K2 T.A 2021/2022 (H1A022014 - FAJAR

CRISTIANTA GINTING)

NO SOAL KUNCI PESERTA SKOR

1 SPGDT merupakan suatu mekanisme pelayanan korban/ pasien B B 1


gawat darurat yang terintegrasi dan berbasis call center dengan
menggunakan kode akses telekomunikasi 119 dengan melibatkan
masyarakat

2 SPGDT sehari-hari bertujuan menyelamatkan korban sebanyak- S S 1


banyaknya

3 Prinsip SPGDT adalah untuk menyelamatkan jiwa dan mencegah B B 1


kecacatan

4 National Command Center berada di Dinas Kesehatan Kabupaten S S 1


Kota, RS atau lokasi lain sesuai ketetapan Pemda

5 Pemberi pelayanan korban melalui proses triase dan pemandu S B 0


pertolongan pertama merupakan fungsi dari NCC

6 Fungsi PSC adalah sebagai pemberi informasi dan panduan S S 1


terhadap penanganan kasus kegawatdaruratan

7 Penanganan korban/pasien Gawat Darurat meliputi penanganan B B 1


prafasilitas, intrafasilitas, dan antarfasilitas pelayanan kesehatan

8 Yang harus diperhatikan pada proses evakuasi adalah memiliki B B 1


Peta Geomedik dan Kondisi pasien stabil dan optimal pra dan
selama evakuasi hingga tujuan

9 Cervical collar dan short/long spine board bukan termasuk sarana- S S 1


prasarana evakuasi minimal

10 Acute emergency response, emergency relief, dan emergency B B 1


rehabilitation merupakan fase acute response pada saat terjadi
bencana

11 Pediatric Assesment Triangle merupakan penilaian kesan awal B B 1


(General Assesment) pada kasus kegawatdaruratan anak
NO SOAL KUNCI PESERTA SKOR

12 Penilaian menggunakan PAT hanya menilai behaviour dan S S 1


breathing pada anak

13 Fungsi dari PAT adalah memudahkan tenaga medis B B 1


mengelompokkan pasien anak sakit kritis atau tidak

14 Dengan penilaian PAT dapat mengarahkan ke diagnosis dan dapat S B 0


menggantikan pemeriksaan tanda-tanda vital pada pasien anak.

15 Tonus, interactiveness, consolability, look/gaze, dan speech/cry B B 1


merupakan penilaian dari Appearance pasien

16 Pada kasus hipoksia berat, anak menggunakan otot leher untuk B B 1


membantu pernafasan yang disebut head bobbing.

17 Jika penilaian Behaviour anak mengalami gangguan, dan B B 1


Breathing serta Circulation dalam batas Normal, kemungkinan
anak mengalami kelainan metabolik atau SSP

18 Pallor, mottling, dan cyanosis adalah penilaian pada Breathing S S 1


pasien.

19 Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penilaian dengan sistem S S 1


PAT adalah 5 menit

20 Tindakan pada kasus obstruksi jalan nafas akibat benda asing S B 0


untuk anak <1 tahun adalah dengan melakukan subdiaphragmatic
abdominal thrusts

21 Torniquet merupakan pilihan terakhir alat yang dapat digunakan B S 0


untuk memberikan pertolongan awal pada perdarahan berat

22 Perdarahan luar dapat dihentikan dengan melakukan penekanan B S 0


langsung pada sisi luka

23 Indirect pressure dapat diberikan pada a. brachialis dan a. B B 1


femoralis

24 a. carrotis merupakan salah satu struktur arteri terbesar pada B B 1


tubuh manusia

25 Blood Streaming infection dapat dihindari salah satunya dengan S B 0


hanya mencuci tangan sebelum menolong pasien

26 Syok hipovolemik derajat 1 dan 2 dapat ditatalaksana dengan B B 1


pemberian cairan kristaloid

27 Luka lecet akibat terjatuh dari sepeda motor disebut sebagai B B 1


vulnus ekskoriatum
NO SOAL KUNCI PESERTA SKOR

28 Meninggikan bagian tubuh yang mengalami luka derajat berat dari S S 1


posisi jantung bertujuan untuk mengurangi aliran darah yang
mungkin hilang melalui permukaan luka. Hal ini juga dapat
dilakukan pada sisi tubuh yang mengalami fraktur.

29 jika melakukan bebat tekan , bagian distal luka yang dibebat harus S S 1
di cek minimal setiap 2 menit

30 Hipotensi, oligouri dan perfusi perifer yang buruk merupakan B B 1


tanda-tanda Syok

31 Luka bakar ialah suatu trauma panas yang disebabkan oleh B B 1


air/uap panas, arus listrik, bahan kimia, radiasi, dan petir yang
mengenai kulit, mukosa, dan jaringan yang lebih dalam sehingga
menyebabkan kerusakan/kehilangan kulit.

32 Luka bakar yang luas dapat menyebabkan gangguan ginjal dan B B 1


lambung.

33 Derajat kedalaman luka bakar tidak dipengaruhi oleh lamanya S S 1


kontak antara kulit dengan sumber panas.

34 Luka bakar derajat IIB mengenai seluruh lapisan kulit hingga ke S S 1


otot dan tulang.

35 Luka bakar pada wajah selalu dikategorikan menjadi luka bakar B B 1


berat, berapapun dalam dan luas luka yang dialami.

36 Fase subakut dalam luka bakar ialah masa 48 jam hingga 32 hari B B 1
setelah onset luka.

37 Primary survey pada korban luka bakar akibat sengatan listrik juga B B 1
mencakup pemeriksaan cervical spine.

38 Pada penanganan awal luka bakar derajat I, luka tidak boleh S B 0


diolesi dengan salep silver sulfadiazine.

39 Kerusakan jaringan pada luka bakar akibat sengatan listrik dapat B B 1


bersifat ekstensif lokal maupun sistemik.

40 Pada penanganan awal luka bakar derajat IIB perlu diberikan obat S B 0
analgetik untuk mengurangi rasa nyeri.

41 Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan B B 1


tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa dan
pencegahan kecacatan

42 Luka abrasi tidak nyeri karena saraf motorik yang terlibat S S 1

43 Sprain adalah cedera pada otot ekstremitas S S 1


NO SOAL KUNCI PESERTA SKOR

44 Prinsip tatalaksana airway pada trauma muskuloskeletal adalah S S 1


melakukan pemeriksaan paru

45 Primary survey merupakan upaya tatalaksana dengan S S 1


menentukan diagnosis anatomis

46 Penggunaan tourniquet pada luka amputasi bertujuan untuk B B 1


oklusi arteri

47 Sindroma kompartemen akut dicirikan dengan adanya nyeri B B 1


hebat, pulseless, dan parestesi

48 Pemberian oksigen pada pasien trauma harus diberikan nasal S S 1


cannul

49 Penggunaan bidai pada kondisi fraktur bertujuan untuk B S 0


mengurangi nyeri

50 Pemeriksaan pupil merupakan bagian dari primary survey B S 0

51 Tujuan pertolongan pertama adalah untuk menyelamatkan nyawa B B 1


atau mencegah kematian serta mengurangi rasa sakit.

52 Pelayanan kesehatan kegawat daruratan (dalam kedaan B B 1


emergency) sehari hari adalah hak azasi manusia/hak setiap
orang, dan merupakan kewajiban yang dimiliki setiap orang.

53 Prinsip penanganan pelayanan gawat darurat adalah cepat, tepat, S B 0


cermat dan hemat.

54 Tindakan medis dasar adalah tindakan perawatan berdasarkan B B 1


ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh orang awam yang terlatih
secara khusus dimana, batasannya sesuai sertifikasi yang dimiliki
oleh pelaku pertolongan pertama tersebut.

55 Salah satu dasar hukum pertolongan pertama adalah pasal 531 B B 1


KUHP.

56 Adanya landasan hukum di atas, baik yang mengatur tentang B B 1


kewajiban melakukan pertolongan dan juga hak korban yang
ditolong maka setiap pelaku hendaknya selalu bertindak sesuai
dengan prosedur penatalaksanaan pertolongan pertama agar si
pelaku tidak terjerat hukum.

57 Saat memberikan pertolongan sangat penting untuk meminta izin B S 0


kepada korban terlebih dahulu atau kepada keluarga, orang
disekitar bila korban tidak sadar.

58 Persetujuan yang dinyatakan secara lisan maupun tulisan oleh S B 0


penderita disebut dengan expressed consent.
NO SOAL KUNCI PESERTA SKOR

59 Pada PERMENKES RI No. 290/MENKES/PER/III/2008 tentang B S 0


Persetujuan Tindakan Kedokteran disebutkan bahwa “dalam
keadaan gawat darurat, untuk menyelamatkan jiwa pasien
dan/atau mencegah kecacatan tidak diperlukan persetujuan
tindakan kedokteran".

60 Salah satu prinsip dalam pertolongan pertama kegawatdaruratan B B 1


adalah time saving is life saving.

61 Konsep Bantuan Hidup Dasar adalah dengan menggunakan S B 0


peralatan tambahan yang kompleks

62 Defibrilator adalah peralatan yang termasuk peralatan yang B B 1


termasuk dalam peralatan BHD

63 Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah usaha untuk B B 1


mempertahankan sirkulasi dan pernapasan

64 Resusitasi jantung paru tidak dapat dilakukan di luar fasilitas S S 1


pelayanan kesehatan

65 Perawatan setelah resusitasi tidak diperlukan jika pasien sudah S S 1


stabil

66 Defibrilasi adalah teknik RJP yang dapat dilakukan pada anak usia S B 0
12 tahun

67 Airway adalah usaha untuk menekan dada untuk S S 1


mempertahankan sirkulasi darah

68 Nyeri dada dan sesak adalah ciri jika tindakan RJP dilakukan B S 0

69 Pada tindakan RJP, dada ditekan dengan jarak 5 cm dibagian B B 1


tengah dada diantara garis putting

70 Saat Kompresi pada proses RJP perlu proses recoil sempurna B B 1

Total Skor 53

Copyright © 2022 Laboratorium IT dan Audiovisual FKIK Universitas Bengkulu

Anda mungkin juga menyukai