Mengapa Memilih Profil tersebut? Karna dr. Lie A Darmawan merupakan orang yang sangat mengispirasi, dimana beliau merupakan orang yang berasal dari Keluarga yang kurang mampu, namun memiliki tekad yang kuat untuk bercita-cita menjadi seorang Dokter, dan ia membuktikannya menjadi nyata. Ia juga memiliki jiwa sosial yang tinggi dimana hal itu ia buktikan dengan membangun sebuah Rumah Sakit Apung( Sebuah kapal yang didalamnya dibuat menjadi sebuah Rumah Sakit). Samuel Putra Ariando Malau | H1A022009 Profil dr. Lie A Dharmawan
Nama : dr. Lie Agustinus Dharmawan, Ph.D,
Sp.B, Sp. BTKV Nama Tionghoa : Lie Tek Bie Tempat dan Tanggal Lahir : Padang, Sumatera Barat, Indonesia Pendidikan Terakhir : - University Hospital, Cologne, Jerman - Free University Berlin, Jerman Kewarganegaraan : Indonesa
Samuel Putra Ariando Malau | H1A022009
Karakter dari Seorang dr. Lie A. mempunyai sifat yang konsisten dan komitmen yang tinggi terhadap apa yang Dharmawan telah di katanya. Bahwa beliau ingin menjadi dokter, dan selalu menjaga dr. Lie A. Dharmawan merupakan amanat atau nasehat yang diberikan oleh ibunya " kalau, kamu jadi dokter, jangan seorang pemimpin berjiwa melupakan orang-orang kecil. sosialisasi yang tinggi dan memiliki menciptakan peluang bagi masyarakat sikap kepedulian terhadap seksama, untuk mendapat keadilan untuk diberikan tanpa memandang dari manakah perawatan kesehatan yang baik di pulau- pulai terkecil. mereka berasal. Namun bukan hal menjalin komunikasi yang terbuka antar itu saja, dr. Lie memiliki beberapa masyarakat. Dengan melakukan blusukkan karakter lainnya yang juga tidak ke berbagai daerah dimiliki oleh orang lain. Samuel Putra Ariando Malau | H1A022009 Apa motivasi beliau? dr. Lie merupakan seorang dokter yang berasal dari keluarga yang kurang mampu(miskin). Pada zaman itu, di wilayah beliau jarang dokter dan obat- obatan juga sangat minim, tahun 1940-an. Ketika pada masa itu, karna hal tersebut, membuat adik dr. Lie meninggal yang disebabkan karna penyakit diare yang tidak tertolong. Sehingga dia bertekad untuk menjadi dokter yang siap melayani pasien kapan dan dimana saja. Lalu hal lainnya yaitu dr. Lie pernah bertemun dengan seorang anak di daerah Saumlaki yang sedang sakit karena ususnya terjepit. Perjalanan dari pulai Saumlaki ke pulau Kei (Maluku) dalam berlayar membutuhkan waktu selama 3 malam 2 hari. Sementara anak tersebut mengalami muntah-muntah apa yang masuk ke dalam perutnya akan keluar kembali. Melihat kondisi fisik anak itu, secara teoris medis, penanganan anak tersebut sudah terlambat. Namun,dr. Lie melakukan tindakan operasi pada anak tersebut, dan operasi pun berjalan dengan lancer. Hal itu juga yang membuat dr. Lie berpikir untuk membuat sebuah Rumah Sakit yang dapat menjangkau ke berbagai daerah yang terpencil sekalipun, yang dimana disana sangat minim tenaga medis dan kehidupan ekonomi yag kritis sehingga dr. Lie bisa memberikan pelayanan medis dengan luar biasa tanpa memberikan beban biaya yang besar. Samuel Putra Ariando Malau | H1A022009 Pada 2009 di Langgur, Kei Kecil, Maluku Utara saat tengah melakukan pelayanan medis gratis, ada seorang ibu yang mendatanginya dengan membawa anak Mengapa Beliau perempuannya dalam keadaan usus terjepit. Keduanya telah berlayar selama 3 hari 2 memilih bisnis malam. Beruntung, anak perempuan berusia 9 tahun tersebut berhasil dioperasi dan tersebut? sembuh. Kejadian ini lah yang membuat dr Lie ingin bisa menjangkau lebih banyak orang dengan mendirikan rumah sakit apung. Dengan begitu, beliau berpikir akan bisa berlayar kemana saja bahkan ke daerah terpencil dengan kehidupan ekonomi yang krisis sekalipun itu untuk memberikan pelayanan medis tanpa mengharapkan imbalan Samuel Putra Ariando Malau | H1A022009 Bagaimana awal bisnis tersebut? . Dengan adanya ide untuk mebuat sebuah Rumah Sakit Apung, akhirnya dr. Lie membeli sebuah kapal yang terbuat dari kayu dan sudah berumur tua dan membangung sebuah Rumah Sakit yang kecil dari pinisi kapalnya. Setelah itu beliau menjual rumahya untuk down payment-nya, lalu ia cicil selama 1 tahun, dan 3 tahun lamanya ia pakai untuk merubah sepotong demi sepotong kapal itu, sampai akhirnya menjadi sebuah rumah sakit apung. Kapal itu tergolong kecil. Hanya berukuran panjang 23,5 m, lebar 6,55 m dan bobot mati 114 ton. Kapal terbagi atas tiga dek. Dek atas untuk nakhoda dan tempat para relawan, dek tengah berisi ruangan steril dan ruang operasi, sedangkan dek bawah adalah laboratorium. Setelah jadi, kapal itupun berganti nama menjadi 'Floating Hospital'. Sebagai pilot project, kapal ini melakukan pelayaran perdananya pada 16 - 17 Maret lalu di pulau Panggang, kepulauan Seribu. Samuel Putra Ariando Malau | H1A022009 Pembangunan Rumah Sakit Apung ini tentu membutuhkan modal dengan jumlah yang tidak sedikit. Namun pada awal pembuatan RSA ini, dr. Lie menjual Rumahnya dan Dimana menjadikannya sebagai modal awal untuk mendapatkan membangun RSA tersebut.Jika diperkirakan, modal untuk membangun RSA ini modalnya dan menghabiskan dana Rp 3 miliar dari rencana semula Rp 6 miliar. Namun tak cukup hanya berapa? modal dari hasil jual rumah dr. Lie, Sebagian besar Dana tersebut diperoleh dari sponsor. Menurut dr Lie, ada sponsor yang menyumbang dengan cara memberikan diskon untuk peralatan dan perlengkapan yang diperlukan, jadi bisa menghemat biaya sekian banyak. Samuel Putra Ariando Malau | H1A022009 Pengembangan Model Bisni ke Depan dr. Lie berkata bahwa kedepan beliau Bersama tim rekan kerjanya akan berusaha mendapatkan dana dari donatur. Dimana mereka akan membuka sebuah klinik di Jakarta dan penghasilannya digunakan untuk membiayai kelangsungan hidup doctorSHARE. Mereka belum tahu apa lagi yang dapat mereka lakukan untuk mendapatkan dana bagi kelangsungan pelayanan yang terus mereka kerjakan. Tapi satu yang menjadi concern atau tujuan mereka, yaitu mereka berjanji bahwa masyarakat tidak akan dibebani dengan pembayaran. Dan setelah itu, dr. Lie juga menargetkan dalam beberapa waktu akan menambah beberapa RSA lagi dengan kapal yang lebih besar lagi, dan fasilitas yang lebih lengkap lagi, serta dibekali dengan mesin yang mampu membawa kapal lebih cepat lagi, sehingga bisa menjelajahi seluruh daerah terpencil yang membutuhkan tenaga medis dengan cepat, agar dapat diberikan penanganan medis dengan tepat waktu, sehingga semua pasien dapat terselamatkan. Samuel Putra Ariando Malau | H1A022009 Terima kasih! Pesan Moral dari dr. Lie A. Dharmawan : "Kalau kamu jadi Dokter, jangan memeras orang kecil. Mereka akan bayar kamu, tapi mereka akan menangis dirumah karena mereka tidak punya uang lagi untuk beli beras."