Anda di halaman 1dari 3

Nama : Divapita Octavia Manurung

Fakultas : Kedokteran
Gugus/Absen : 12/026

KAPAL APUNG MENYELAMATKAN KESEHATAN BANGSA

dr. Lie Agustinus Dharmawan, Ph.D, Sp.B, Sp.BTKV, seseorang yang sangat
berpengaruh dibidang kesehatan dan terkenal dengan rasa kepeduliaannya terhadap rakyat
miskin melalui rumah sakit yang didirikannya. Lie A. Dharmawan yang bernama Tionghoa
Lie Tek Bie lahir di Padang, Sumatra Barat, 16 April 1946. Beliau seorang dokter ahli
bedah Indonesia yang dikenal sebagai pendiri Rumah Sakit Apung (floating hospital) swasta
pertama Indonesia.
Pepatah mengatakan “bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian” itulah yang
menggambarkan kerja kerasnya selama ini. dr. Lie Agustinus Dharmawan lahir dari seorang
ayah bernama Lie Goan Hoey dan ibunya bernama Pek Leng Kiau (Julita Diana). Beliau
memulai kehidupan nya dikeluarga kecil yang serba kekurangan. Beliau Bersama ke 6
saudara nya menikmati kehidupannya secara bersamaan. Namun saat ia berusia 10
tahun,Tuhan memanggil ayahnya untuk tinggal bersama-sama denganNya dan ibunya pun
harus menjalani semua kehidupan ini sendiri bersama ke 7 anaknya. Dimana sang ibu pun
hanya tamatan sekolah dasar. Tekad Lie Dharmawan untuk menjadi dokter datang ketika ia
melihat masyarakat disekitarnya sulit untuk pergi ke dokter di rumah sakit yang disebabkan
karena faktor kemiskinan. Sebab lain mengapa Lie Dharmawan ingin menjadi dokter karena
ia melihat sendiri adiknya meninggal karena penyakit diare akut dan telambat ditangani oleh
dokter. kedua hal itulah yang membuat lie dharmawan bertekad kuat untuk menjadi dokter.
Namun apadaya ketika di sekolah ia menyampaikan cita-citanya ingin menjadi dokter, ia
hanya mendapatkan tertawaan dari teman- temannya seisi kelas itu.
Di tahun 1965, Lie Dharmawan kemudian lulus SMA dengan prestasi yang cemerlang
dan berkesempatan kuliah di fakultas Kodekteran Universitas Res Publica (URECA). Namun
baru beberapa hari kuliah, kampusnya dibakar oleh massa dan Lie khawatir akan masa
depannya.
Karena kejadian itu, di umur 21 tahun ia pun memberanikan diri untuk mendaftarkan
diri ke sekolah kedokteran di Berlin Barat, Jerman namun tanpa dukungan beasiswa. Dengan
tekad yang kuat ia akhirnya diterima di fakultas Kedokteran Free University, Berlin Barat.
Dan untuk memenuhi biaya kuliah dan kehidupan sehari-harinya, Lie Dharmawan kemudian
bekerja sebagai kuli bongkar muat barang dan sebuah panti jompo yang salah satu tugasnya
adalah membersihkan kotoran orang tua berusia 80 tahunan. Walaupun begitu Lie
Dharmawan tetap berprestasi sekalipun sibuk bekerja.
Tahun 1974, Lie berhasil menyelesaikan pendidikannya dan mendapat gelar M.D.
(Medical Doctor). Setelah lulus dari Free University, ia kemudian melanjutkan
pendidikannya di University Hospital, Cologne, Jerman dan jenjang Pendidikan terakhirnya
atau S3 di Free University Berlin pun berhasil ia jalani hingga ia menyandang gelar Ph.D.
Tahun 1988, Lie berkarir di RS Husada, Jakarta dan di tahun 1992, Lie akhirnya
sukses melangsungkan bedah jantung terbuka untuk pertama kalinya di rumah sakit swasta di
Jakarta. Seiring berjalannya kesuksesan beliau, ia pun mendirikan Yayasan DoctorSHARE
dimana organisasi ini merupakan organisasi kemanusiaan nirlaba yang memfokuskan diri
pada pelayanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan.
Melalui Yayasan DoctorSHARE inilah beliau membuat program kreatif atau inspirasi
yang sudah melekat dibenaknya yaitu mendirikan Rumah Sakit Apung (Floating Hospital)
Swasta yang diberi nama KM RSA DR. LIE DHARMAWAN. Dimana tujuan adanya rumah
sakit ini untuk berlayar mengobati ribuan warga miskin yang tak memiliki akses pada
pelayanan medis. Sehingga dr. Lie dianggap sebagai dokter gila, karena keberaniannya
menggunakan kapal kayu mengarungi pelosok negeri ini untuk membantu saudara-saudara
kita yang kurang mampu tetapi memerlukan pelayanan kesehatan segera.
Nilai Inspiratif yang dimiliki oleh sosok dr. Lie Agustinus Dharmawan, adalah pribadi
pantang menyerah, kemiskinan bukanlah penghambat untuk mencapai kesuksesan, serta
pengabdiannya yang sangat berharga terhadap rakyat miskin yang membutuhkan seorang
dokter atau pelayanan kesehatan.
Dari sinilah penulis belajar Kesuksesan itu berasal dari tekad kuat dirimu,seberapa
kuat memegang semua beban dirimu, seberapa bahagianya dirimu melihat sekitar mu
bahagia. Nilai inspiratif inilah yang membuat penulis tergerak untuk mengambil jurasan
penulis, pengabdian sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi yang memotivasi penulis untuk
melihat senyuman masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Kalau kamu jadi dokter, jangan memeras orang kecil.


Mereka akan bayar kamu, tetapi mereka menangis dirumah karena mereka tidak
punya uang untuk membeli beras” – dr. Lie Hendrawan

Anda mungkin juga menyukai