Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Faye Glenn Abdellah (lahir 1919) mengabdikan hidupnya untuk keperawatan, sebagai peneliti,
pendidik, dan membantu mengubah fokus profesi dari penyakit berpusat pendekatan-
pendekatan yang berpusat pada pasien. Dia menjabat sebagai perawat kesehatan masyarakat
selama 40 tahun, membantu untuk mendidik orang Amerika tentang kebutuhan lansia dan
bahaya yang ditimbulkan oleh AIDS, kecanduan, merokok, dan kekerasan. Sebagai seorang
profesor keperawatan, ia mengembangkan metode mengajar berdasarkan penelitian ilmiah.
Abdellah terus bekerja sebagai pemimpin dalam profesi keperawatan ke dalam delapan
puluhan nya.

Faye Glenn Abdellah (lahir 13 Maret 1919) adalah pelopor perawat penelitian yang telah diakui
dengan 77 dan akademis kehormatan profesional. Dia adalah petugas perawat pertama yang
menerima pangkat bintang belakang laksamana-dua 150-nya lebih dari publikasi, termasuk
karya-karya mani nya, Better Perawatan Perawatan Melalui Penelitian dan Pasien-Centered
Pendekatan untuk Keperawatan, mengubah fokus teori keperawatan dari penyakit-berpusat ke
pendekatan yang berpusat-pasien dan pindah praktek keperawatan di luar pasien untuk
memasukkan mengurus keluarga dan orang tua Care nya Pasien Penilaian Evaluasi metode
untuk mengevaluasi perawatan kesehatan sekarang standar bagi bangsa ini.

B. Tujuan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulisan makalah ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui biografi Faye Glenn Abdellah

2. Untuk mengetahui konsep teori keperawatan Faye Glenn Abdellah

3. Untuk mengetahui konsep teori Abdellah dikenal sebagai 21 tipologi masalah


keperawatan

4. Untuk mengetahui konsep teori keperawatan Abdellah dalam Tomey dan Alligood

5. Untuk mengetahui paradikma keperawatan berdasar teori Abdellah


6. Untuk mengetahui penerapan teori keperawatan Abdellah

7. Untuk mengetahui asumsi-asumsi utama


BAB II

Kajian tentang teori dua puluh satu masalah ilmu keperawatan faye glen abellah

A. Biografi Faye Glenn Abdellah

Faye Glenn Abdellah lahir pada tanggal 13 Maret 1919, di New York City. Pada tahun 1942,
Abdellah memperoleh ijazah keperawatan dan Magna Cum Laude dari Fitkin Memorial Hospital
School of Nursing New Jersey (sekarang Ann Mei 1947 dan Ed.D., dari Techers College, di
Columbia University pada tahun 1955.Dengan pendidikan lanjutannya, Abdellah bisa memilih
untuk menjadi dokter. Namun, seperti ia menjelaskan dalam dirinya dalam wawancara Perawat,
"Aku tidak pernah ingin menjadi MD karena aku bias melakukan semua yang ingin saya
lakukan di keperawatan, yang merupakan profesi yang peduli."(Tomey&Alligood, 2006).

Dr. Abdellah melayani selama 40 tahun di U.S. Public Health Service (USPHS).Pada tahun
1981 ia menjabat deputi ahli bedah umum. Abdellah juga menjabat sebagai Kepala
keperawatan U.S. Public Health Service (USPHS) dan Department of Health and Human
Services, Washington, DC.. Tahun 1993, beliau menjabat Dekan di Newly Formed Graduate
School of Nursing, Uniformed Services University of Health Sciences.Abdellah menerbitkan
lebih dari 140 publikasi ilmiah terkait keperawatan, pendidikan untuk praktisi lanjutan
keperawatan, administrasi kesehatan, dan riset keperawatan. Beberapa diantaranya
diterjemahkan dalam enam bahasa (George, 2008)

Beliau mendapat 6 gelar Doktor kehormatan dari berbagai institusi. Beberapa diantaranya
adalah Case Western Reserve, Rutgers, University of Akron, Catholic University of America,
Eastern University, and Monmouth College. Gelar kehormatan ini didapatkan oleh beliau dari
pengabdiannya di riset keperawatan, pengembangan pelatihan pertama perawat peneliti, ahli
dalam kebijakan kesehatan, dan kontribusinya dalam pengembangan kesehatan negara.
(George, 2008).

Kiprah Abdellah dalam dunia Internasional meliputi anggota delegasi USSR, Yugoslavia,
Perancis, dan RRC; Koordinator Proyek Riset Kedokteran dan Kesehatan Argentina; Konsultan
Program pengembangan anak cacat dan lansia di Portugis; Riset keperawatan dan Perawatan
Jangka Panjang di Tel Aviv University; Asosiasi Keperawatan Jepang dalam Riset dan
Pendidikan Keperawatan; Riset, Pendidikan Keperawatan, dan Home care Nursing di Australia
dan New Zealand; dan sebagai konsultan Riset WHO (George, 2008).

Abdellah menyadari supaya ilmu keperawatan meraih status professional penuh dengan
otonomi, maka basis pengetahuan yang kuat menjadi sangat penting. Keperawatan juga perlu
beralih dari pengendalian pengobatan (control of medicine) dan menuju filosofi perawatan yang
lengkap yang berpusat pada pasien. Abdellah dan rekan-rekannya menyusun konsep 21
masalah keperawatan (nursing problems) untuk mendidik dan mengevaluasi para siswa.
Tipologi 21 nursing problems, pertama muncul di dalam buku Patient-centered Approaches to
Nursing edisi tahun 1960 dan berdampak pada hasil yang luas (far reaching) untuk profesi
tersebut.

Tahun 1960, Abdellah berkeinginan untuk mempromosikan keperawatan komprehensif yang


berpusat pada klien. Abdellah menggambarkan keperawatan sebagai layanan pada individu,
keluarga dan masyarakat. Mengakui pengaruh Henderson, maka diperluas menjadi 21 masalah
keperawatan yang ia percaya akan berfungsi sebagai dasar pengetahuan untuk pengembangan
teori keperawatan. (Tomey and Alligood, 2006).

B. Konsep Teori Keperawatan Faye Glenn Abdellah

George (2008) menjelaskan, Dr. Abdellah mendefinisikan keperawatan sebagai


pelayanan kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Pelayanan ini sebagai pelayanan
komprehensif, yang meliputi:

1. Menyadari masalah keperawatan pasien.

2. Menentukan tindakan yang tepat untuk merawat pasien sesuai prinsip-prinsip


keperawatan yang relevan.

3. Memberikan perawatan yang berkelanjutan kepada individu dengan tingkat


ketergantungan total.
4. Memberikan perawatan yang berlanjutan untuk menghilangkan nyeri dan
ketidaknyamanan dan memberikan rasa keamanan kepada individu.

5. Mengatur rencana perawatan menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien.

6. Membantu individu untuk menyadari kebutuhan kesehatan dirinya dan mengarahkan


dalam mencapai kesehatanfisik dan psikis.

7. Mengarahkan petugas keperawatan dan keluarga untuk membantu pasien memenuhi


kebutuhan dasarnya sendiri sesuai dengan keterbatasannya.

8. Membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan dan masalah


psikisnya.

9. Bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya dalam merencanakan peningkata derjat


kesehatan yang optimal pada tingkat lokal, daerah, nasional dan internasional.

10. Melakukan evaluasi dan penelitian yang berkelanjutan untuk meningkatkan keahlian
dalam tindakan keperawatan dan untuk mengembangkan tindakan keperawatan yang
baru, untuk memenuhi semua kebutuhan kesehatan masyarakat. Individu dengan
tingkat ketergantungan total. Dihilangkan.

C. Konsep Teori Abdellah dikenal Sebagai 21 Tipologi Masalah Keperawatan

Ada pun konsep Abdellah dikenal sebagai 21 tipologi masalah keperawatan, yaitu:

1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik.

2. Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, dan tidur yang optimal.

3. Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera, atau trauma lain dan mencegah meluasnya
infeksi.

4. Mempertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencegah dan memperbaiki


deformitas.

5. Memfasilitasi masukkan oksigen keseluruh sel tubuh.

6. Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh.

7. Mempertahankan eliminasi.
8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.

9. Mengenali respon-respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit patologis, fisiologis,


dan kompensasi.

10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi.

11. Mempertahankan fungsi sensorik.

12. Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan, dan reaksi positif dan negatif.

13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbale balik antara emosi dan
penyakit organic.

14. Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal.

15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif

16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif.

17. Menghasilkandan atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik.

18. Memfasilitasi kesadaranakan diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan fisik,
emosi, dan perkembangan yang berbeda.

19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan fisik dan
emosional.

20. Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam mengatasi


masalah yang muncul akibat daripenyakit.

21. Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
munculnya suatu penyakit.
D. Konsep Teori Keperawatan Abdellah Dalam Tomey dan Alligood (2006)

Adapun tiga teori keperawatan Abdellah dalam Tomey dan Alligood (2006), yaitu:

1. Keperawatan

Keperawatan adalah suatu pelayanan kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Perawatan
didasarkan pada seni dan ilmu pengetahuan yang menyiapkan perawat dengan sikap,
kompetensi intelektual, dan keterampilan teknis yang siap membantu orang sakit maupun sehat
untuk memenuhi kebutuhannya dengan penuh keinginan dan kemampuan.

2. Masalah Keperawatan

Abdellah mendifinisikan masalah keperawatan dalam tiga konsep, yaitu kebutuhan pasien
secara fisik, sosiologis, dan emosional; jenis hubungan interpersonal antara perawat dan
pasien; unsur umum perawatan pasien.

3. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah keperawatan merupakan proses mengidentifikasi, menginterpretasikan,


menganalisa, dan memilih tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Salah satu
proses ini adalah menentukan diagnosa keperawatan.

E. Paradigma Keperawatan Berdasar Teori Abdellah

Tomey and Alligood (2006) membahas asumsi utama teori Abdellah sebagai berikut:

1. Keperawatan

Keperawatan adalah profesi pelayanan untuk membantu individu atau memberikan informasi
untuk memenuhi kebutuhan dasar, meningkatkan atau memulihkan kemandirian atau
mengurangi kecacatan dengan menggunakan strategi keperawatan yang merupakan suatu
cara berdasarkan pola pemecahan masalah.

2. Individu

Individu merupakan seseorang yang mempunyai kebutuhan dasar fisik, emosi, dan sosial.
Kemandirian dan kesadaran diri individu untuk memenuhi kebutuhannya merupakan fokus dari
teori Abdellah.
3. Kesehatan

Pada pendekatan keperawatan berpusat pada pasien, kesehatan merupakan keadaan dimana
terpenuhinya semua kebutuhan dasar dan tidak adanya kecacatan.

4. Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud disini merupakan membuat atau menyediakan lingkungan


terapeutik. Yang termasuk lingkungan adalah rumah dan komunitas dimana pasien berasal.

F. Penerapan Teori Keperawatan Abdellah

Adapun penerapan teori keperawatan Abdellah, yaitu:

1. Pelayanan Keperawatan

Teori 21 tipologi masalah keperawatan Abdellah membantu perawat untuk melakukan proses
keperawatan secara sistematik. Ini membantu perawat dalam memahami alasan tindakan yang
dilakukan. Perawat menggunakan teori ini sebagai dasar melakukan pengkajian, membuat
diagnosa keperawatan, dan rencana keperawatan sebagai cara untuk mengatasi masalah
pasien berdasar keperawatan yang berpusat pada pasien (Tomey and Alligood, 2006).

Penerapan teori Abdellah dalam praktek keperawatan sangat dikaitkan dengan pengaruh yang
kuat dengan pendekatan berpusat pada pasien yang berfokus pada pemecahan masalah
pasien. Proses pemecahan masalah Abdellah meliputi identifikasi masalah, memilih data yang
relevan, merumuskan hipotesis melalui pengumpulan data, dan merevisi hipotesis berdasarkan
kesimpulan yang diperoleh dari data paralel langkah-langkah dari proses keperawatan
penilaian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Abdellah dan Levine, 1986;
George, 2008).

Pada akhirnya, teori Abdellah membantu perawat berlatih mengatur administrasi proses
keperawatan, strategi keperawatan dan menyediakan basis ilmiah untuk membuat keputusan.
Sebagai doktor yang aktif terlibat pada keperawatan dan perawatan kesehatan internasional,
Abdellah memberikan kepercayaan untuk penggunaan model dan menganjurkan menerapkan
pengetahuan baru untuk meningkatkan pelayanan keperawatan.

2. Pendidikan Keperawatan

Teori dan konsep Abdellah dikembangkan di tahun 1950 dan merupakan rekor klinis yang
komprehensif untuk mahasiswa keperawatan, dengan menyediakan struktur kurikulum
pendidikan keperawatan. Pendekatan berpusat pada pasien merupakan dasar yang digunakan
pada saat itu untuk model keperawatan. Teori Abdellah merupakan teori yang paling
berpengaruh dibanding teori lainnya. Teori ini digunakan untuk merubah pola pengajaran
berbasis medik ke pendektan berpusat apada pasien untuk pendidikan keperawatan (Tomey
and alligood, 2006)

3. Riset Keperawatan

Teori 21 tipologi masalah keperawatan Abdellah merupakan teori yang berbasis riset. Hal ini
menjadi sangat memungkinkan untuk dilanjutkan dengan riset lainnya. Abdellah sangat percaya
bahwa gagasan penelitian keperawatan akan menjadi faktor kunci dalam membantu perawatan
muncul sebagai profesi yang benar. Penelitian ekstensif dilakukan tentang kebutuhan pasien
dan masalahnya telah menjadi landasan untuk pengembangan dari apa yang sekarang dikenal
sebagai diagnosis keperawatan.

Teori Abdellah melahirkan penelitian keperawatan dalam mengembangkan model keperawatan


untuk merencaranakn pola staff keperawatan di klinik. Pola staff ini yaitu unit perawatan intensif,
unit perawatan intermediate, unit perawatan jangka panjang, unit perawatan mandiri dan unit
perawatan home care. Dengan mengelompokkan pasien seuai kesamaan kebutuhan, selain
dengan kesamaan diagnosa keperawatannya, pelayanan keperawatan akan dapat memenuhi
kebutuhan pasien dengan baik (Tomey and Alligood, 2006)

G. Asumsi-Asumsi Utama

Adapun asumsi-asumsi utama sebagai berikut:

1. Nursing

Nursing (keperawatan) adalah profesi memberikan pertolongan. Dalam model Abdellah, nursing
care adalah melakukan sesuatu untuk atau kepeda seseorang atau memberikan informasi
untuk seseorang dengan tujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan, meningkatkan atau
mengembalikan kemampuan menolong diri sendiri (self-help), atau meringankan suatu
penderitaan.

Penentuan strategi penanganan perawatan yang hendak dijalankan didasarkan pada


pendekatan problem solving. Proses perawatan dipandag sebagai problem solving dan
identifikasi yang tepat atas masalah-masalah perawatan merupakan perhatian yang paling
penting. Observasi langsung atas kebutuhan -kebutuhan yang nampak jelas (overt) memang
memungkinkan, tetapi penentuan kebutuhan-kebutuhan yang tersembunyi (covert) memerlukan
ketrampilan komunikasi yang baik serta interaksi dengan pasien. Keputusan bagaimana
kebutuhan-kebutuhan pasien dapat dipenuhi dengan baik dianggap sebagai tanggung jawab
rumah sakit dan para pegawai kesehatan publik.

Selama kemampuan menolong diri sendiri dibangun dan terjaga pada tingkatan dimana tanpa
perlu bantuan, maka perawat tidak aka dibituhkan. Prinsip perawat dalam pengembangan
kesehatan dibatasi oleh keadaan-keadaan kelemahan yang terantisipasi (anticipated
impairmant). Di tahun 1960 Abdellah menyatakan bahwa para dokter perlu pengetahuan lebih
banyak mengenai pencegahan dan rehabilitasi dari pada melakukan perawatan. Tetapi dalam
korespondensinya denga para penulisan di tahun 1984, Abdellah menunjukkan tentang
pentingnya pula bagi para perawat untuk mengetahui perihal pencegahan dan rehabilitasi.
Belum ada perhatian yang dilakukan atas pencapaian tingkat yang lebih tinggi pada masalah
kesehatan dibanding yang sudah ada, ketika kebutuhan-kebutuhan seseorang terpenuhi atau
ketika kelemahan-kelemahan yang jelas dan terantisipasi tidak ada.

2. Person

Abdellah menjelaskan sebagai orang-orang yang memiliki kebutuhan -kebutuhan fisik,


emosional, dan sosiologis. Kebutuhan ini dapat berupa yang nampak jelas seperti sejumlah
besar kebutuhan-kebutuhan fisik, atau yang tersembunyi, seperti kebutuhan emosional dan
sosial. Tipologi nursing problems dikatakan berkembang (evolve) dari mengenali suatu
kebutuhan untuk pendekatan patient-centered ke perawatannya sendiri. Pasien dijelaskan
sebagai satu-satunya alasan pembenaran hadirnya perawatan. Tetapi seperti dikatakan
sebelumnya pasien tidak menjadi fokus utama karya Abdellah.

Orang-orang ditolong dengan mengidentifikasi dan meringankan masalah-masalah yang


mereka alami. Model tersebut menyatakan bahwa dengan memecahkan setiap masalah,
seseorang kembali ke kondisi sehat atau kondisi lain dimana ia dapat mengatasi sendiri,
karenanya ide holisme sendiri tidak dijumpai dalam model ini. Keseluruhan, yakni si pasien,
tidak lebih besar dari akumulasi bagian-bagiannya, yang merupakan masalah-masalah pasien
tersebut.

Dalam model Abdellah semua orang memiliki kemampuan mandiri (self-help) dan kemampuan
untuk belajar, dimana keduanya berbeda antara individu satu dengan lainnya. Karena
pengidentifikasikan ukuran-ukuran ini mungkin mengalami kesulitan, pada orang yang pingsan
(tidak sadarkan diri) atau pada anak balita bila tanpa sumber-sumber dari keluarga, maka
kelalaian dapat saja terjadi tatkala hendak menyusun perawatan pasien dengan model seperti
ini.

3. Environment

Masalah environment merupakan konsep yang paling sedikit dibahas dari model Abdellah ini.
Nursing problem nomor 17, dari tipologi, yakni "to create and maintain a therapeutic
environment". Abdellah juga menyatakan bila reaksi perawat kepada pasien adalah
bermusuhan atau negatif, suasana di dalam ruangan mungkin juga negatif (bermusuhan). Hal
ini menunjukkan bahwa pasien berinteraksi dan merespon terhadap lingkungan mereka serta
bahwa perawat adalah merupakan bagian dari environment (lingkungan) tersebut. Lingkungan
juga termasuk rumah da masyarakat tempat asal pasien. Sekalipun dibicarakan sepintas,
Abdellah berpendapat bahwa para perawat tidak dibatasi dengan identifikasi masalah
perawatan kepada hal-hal yang ada di rumah sakit aja. Ia memprediksi suatu community center
di masa datang yang akan meluas melewati batas dinding rumah sakit memasuki masyarakat.

4. Health

Kesehatan, seperti didiskusikan Abdellah dalam Patient-centered Approaches to Nursing,


adalah suatu kondisi tidak tersangkut paut dengan penyakit. Sehat idefinisikan secara implisit
sebagai suatu kondisi ketika seseorang tidak memiliki ketidaksinkonan kebutuhan-kebutuhan
dan tidak ada kelemahan-kelemahan aktual atau yang harus diantisipasi. Banyak praktik
perawatan di tahun 1950-an memfokuskan pada penyembuhan atau penanganan penyakit,
sehingga tidak mengherankan jika status sehat (health) belum didefinisikan dengan jelas. Tetapi
30 tahun berlalu semenjak terbitnya buku tesebut dan Abdellah sekarang menyatakan dan
"akan memberikan perhatian besar sekarang ini pada status sehat sebagai bagian penting dari
rangkaian kesatuan masalah penyakit-penyakit". Dia juga mendukung penuh pendekatan
holistik untuk perawatan patient-centered dan faktor-faktor lingkungan.
Bab III

Aplikasi teori

1. TAHAP PENGKAJIAN

Dalam tahap pengkajian menurut Abdellah: Berdasarkan pendekatan pemecahan

a. Tiap problem diidentifikasi


b. Data yang dikumpulkan adalah data yang tepat Data yang dikumpulkan baik pada
masalah terbuka maupun tertutup harus tepat. misalnya

1) Masalah terbuka: masalah nutrisi, maka datanya adalah berat badan, ukuran
tubuh, intake nutrisi.

2) Masalah tertutup: mempertahankan suasana terapeutik yang memungkinkan


terjadinya hubungan harmonis antara perawat dan klien. Dalam hal ini
memerlukan pendekatan tidak langsung dalam pengumpulan data (allo anamnesa
atau data lain yang mendukung).

2. TAHAP MASALAH KEPERAWATAN

a. Tahap Dasar dari penyakitnya maka masalah keperawatannya adalah nomor 1-4
dari kedua puluh satu problem keperawatan menurut AbdellahTahap ini merupakan
basic stage berlaku untuk semua klien, kemudian apabila hasil pengidentifikasian
problem dan pengumpulan data ditemukan klien pada subterial

b. Tahap Pemeliharaan maka masalah keperawatannya adalah nomor 5-11 dari ke-21
problem keperawatan Abdellah

c. tahap Remedial bila klien dalam usaha penyembuhan atau care need berarti
masalah keperawatannya adalah nomor 12-18.

d. Tahap restorative atau pemulihan problem keperawatannya adalah nomor 19-21.


Pengklasifikasian masalah keperawatan
KLASIFIKASI MASALAH KEPERAWATAN No 1 - 4 Bisa masalah tertutup atau terbuka
dengan pendekatan secara langsung maupun tidak lansung No 5 - 11 Merupakan
masalah terbuka, oleh karenanya pendekatannya adalah metode langsung, misalnya
lansung mengukur BB, melihat warna kulit N0 12 - 18 Biasanya berupa masalah terbuka
dan pendekatannya adalah metode tak lansung N0 19 - 21 Dapat di katagorikan sebagai
masalah tertutup ataupun terbuka, pendekatan dengan metode langsung atau tak
langsung maupun kedua-duannya.

3. TAHAP DIAGNOSA KEPERAWATAN

Setelah pengumpulan data dilakukan, maka diperoleh masalah-masalah yang spesifik


baik masalah terbuka atau tertutup. Kemudian masalah-masalah keperawatan ini masuk
ke dalam salah satu dari ke 21 problem kesehatan keperawatan Abdellah, atau bisa
dikelompokkan ke beberapa problem keperawatan secara luas (dari ke-21 problem
keperawatan).

4. TAHAP INTERVENSI

a. Untuk problem nomor 1 4 ( intervensinya di golongkan yang menyangkut


pencegahan untuk problem ): Pertahankan personal hygiene,Kenyamanan
,Aktifitas,Tidur dan istirahat, Keamanan

b. Untuk problem nomor 5-11 ( Intervensinya di golongkan dalam criteria yang


berhubungan dengan pemeliharaan atau maintenance ) Pertahankan suplay oksigen
Nutrisi, eliminasi, balance cairan, mempertahankan fungsi sensorik Termasuk
intervensi untuk mengenal respon-respon tubuh terhadap penyakit

c. Untuk problem nomor 12-18 intervensinya mengarah kepada tindakan yang berguna
untuk klien, keluarganya pada saat munculnya respon-respon emosional akibat
penyakitnya, perawat sebagai konselor. Intervensi berhubungan dengan kebutuhan
klien akan pemulihan atau rehabilitasi.

d. Untuk problem nomor 19-21 tindakan yang diberikan adalah tindakan yang
membantu klien dan keluarganya untuk mengatasi masalah dan dalam menentukan
keperluan-keperluan hidup. Tindakan ini termasuk dalam kriteria sosial
kemasyarakatan.
5. TAHAP PERENCANAAN Seperti pada intervensi di atas pembuatan rencana sama
dengan teori proses keperawatan yang sudah kita ketahui. Perencanaan ini dikaitkan
dengan perumusan tujuan.

6. TAHAP IMPLEMENTASI

Sesuai dengan intervensi, bisa dimodifikasi dengan bentuk dokumentasi keperawatan


yang dipakai sekarang.

7. TAHAP EVALUASI

Pada tahap evaluasi Abdellah mempunyai pandangan perawatan tentang


perkembangan yang dievaluasi yaitu perkembangan perawatan bukan perkembangan
klien. Hal ini berangkat dari konsepnya pada problemkeperawatan bukan perkembangan
klien. Namun dasar penilaian perkembangan keperawatan sama saja yaitu
membandingkan tujuan pencapaian
Bab IV

Pemberian askep bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi, intelektual ,
spiriual, baik klien maupun keluarga, ketika menggunakan pendekatan ini perawat
membutuhkan ketrampilan dalam hubungan interpesonal, psikologi, pertumbuhan dan
perkembangan manusia, komunikasi dan sosiologi, juga pengetahuan tentang ilmu dassar dan
ketrampilan keperwatan tertentu.

Perawat adalah pemberi jalan dalam menyelesaikan masalah juga membuat keputusan.

Perawat merumuskan gambaran tentang kebutuhan klien secara individual, yang mungkin
terjadi :

1. Kenyamanan , kebersihan dan keamanan

2. Keseimbangan fisiologi

3. Faktor-faktor pskologi dan sosial

4. Faktor sosiologi dan komunitas

Seperti halnya yang kita dapatkan di Rumah sakit maupun puskesmas, dalam
pelakasanaannya dari teori 21 faye gale ada beberapa yang belum di terapkan dengan baik di
Rumah sakit misalnya :

1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik alasanya karena di


beberapa area rumah sakit belum mampu mempertahankan kebersihan dan
kenyamanan pasien.

2. Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, dan tidur yang optimal alasannya di rumah sakit
jarang melakukan latihan fisik pada pasien Contohnya ROM dan untuk mempertahan
kan tidur yang optimal rumah sakit masih belum mampu membatasi pengunjung karena
pengunjung yang banyak akan menganggu istirahat pasien

3. Menghasilkan atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik.

bila reaksi perawat kepada pasien adalah bermusuhan atau negatif, suasana di dalam
ruangan mungkin juga negatif (bermusuhan). Hal ini menunjukkan bahwa pasien
berinteraksi dan merespon terhadap lingkungan mereka serta bahwa perawat adalah
merupakan bagian dari environment (lingkungan) tersebut.

4. Menerima ekspresi, perasaan dan reaksi positif dan negatif

Karakter perawat berbeda-beda begitu juga dengan cara menerima ekspresi yang di
berikan klien kepada perawat, terkadang perawat tidak mampu menerima reaksi yg di
berikan klien yang di anggpnya sebgai reaksi yang negatif sehingga perawat tidak
mampu menerima, tetapi ada juga perawat yang mampu menerima reaksi dari klien
meskipun itu merupakan reaksi yang negatif.

5. Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal

Terkadang perawat tidak dapat mempertahankan komunikasi non-verbal salah satu


Contohnya : intonasi (nada suara) Perawat harus menyadari emosinya ketika sedang
berinteraksi dengan klien, karena maksud untuk menyamakan rasa tertarik yang tulus
terhadap klien dapat terhalangi oleh nada suara perawat, ekpresi wajah,dll.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian teori keperawatan yang telah dijelaskan, maka terdapat beberapa
kesimpulannya yaitu Faye Glenn Abdellah lahir pada tanggal 13 Maret 1919, di New York City.
Pada tahun 1942, Abdellah memperoleh ijazah keperawatan dan Magna Cum Laude dari Fitkin
Memorial Hospital School of Nursing New Jersey (sekarang Ann Mei School of Nursing). Ia
menerima gelar B.S. pada tahun 1945, gelar M.A pada 1947 dan Ed.D., dari Techers College, di
Columbia University pada tahun 1955.Dengan pendidikan lanjutannya, Abdellah bisa memilih
untuk menjadi dokter. Namun, seperti ia menjelaskan dalam dirinya dalam wawancara Perawat,
"Aku tidak pernah ingin menjadi MD karena aku bisa melakukan semua yang ingin saya
lakukan di keperawatan, yang merupakan profesi yang peduli."(Tomey&Alligood, 2006).

Dr. Abdellah melayani selama 40 tahun di U.S. Public Health Service (USPHS).Pada tahun
1981 ia menjabat deputi ahli bedah umum. Abdellah juga menjabat sebagai Kepala
keperawatan U.S. Public Health Service (USPHS) dan Department of Health and Human
Services, Washington, DC.. Tahun 1993, beliau menjabat Dekan di Newly Formed Graduate
School of Nursing, Uniformed Services University of Health Sciences.

Beliau mendapat 6 gelar Doktor kehormatan dari berbagai institusi. Beberapa diantaranya
adalah Case Western Reserve, Rutgers, University of Akron, Catholic University of America,
Eastern University, and Monmouth College. Beliau mendapat 6 gelar Doktor kehormatan dari
berbagai institusi. Beberapa diantaranya adalah Case Western Reserve, Rutgers, University of
Akron, Catholic University of America, Eastern University, and Monmouth College.

George (2008) menjelaskan, Dr. Abdellah mendefinisikan keperawatan sebagai pelayanan


kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Pelayanan ini sebagai pelayanan komprehensif,
dari kesepuluh penjelasan George tersebut pada tahun 1973, point ke-3 Memberikan
perawatan yang berkelanjutan kepada individu dengan tingkat ketergantungan total.
Dihilangkan. Konsep teori Abdellah dikenal sebagai 21 Tipologi masalah keperawatan.

Ada tiga konsep teori keperawatan Abdellah dalam Tomey and Alligood (2006) yaitu
Keperawatan adalah suatu pelayanan kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Abdellah
mendifinisikan masalah keperawatan dalam tiga konsep, yaitu kebutuhan pasien secara fisik,
sosiologis, dan emosional; jenis hubungan interpersonal antara perawat dan pasien; unsur
umum perawatan pasien. Pemecahan masalah keperawatan merupakan proses
mengidentifikasi, menginterpretasikan, menganalisa, dan memilih tindakan yang tepat untuk
menyelesaikan masalah.

Tomey and Alligood (2006) membahas asumsi utama teori Abdellah sebagai berikut:

Keperawatan adalah profesi pelayanan untuk membantu individu atau memberikan informasi
untuk memenuhi kebutuhan dasar, meningkatkan atau memulihkan kemandirian atau
mengurangi kecacatan dengan menggunakan strategi keperawatan yang merupakan suatu
cara berdasarkan pola pemecahan masalah.

Individu merupakan seseorang yang mempunyai kebutuhan dasar fisik, emosi, dan sosial.
Kemandirian dan kesadaran diri individu untuk memenuhi kebutuhannya merupakan fokus dari
teori Abdellah.

Pada pendekatan keperawatan berpusat pada pasien, kesehatan merupakan keadaan dimana
terpenuhinya semua kebutuhan dasar dan tidak adanya kecacatan.

Lingkungan yang dimaksud disini merupakan membuat atau menyediakan lingkungan


terapeutik. Yang termasuk lingkungan adalah rumah dan komunitas dimana pasien berasal.

Asumsi-Asumsi Utama dari teori keperawatan Abdellah, Nursing (keperawatan) adalah profesi
memberikan pertolongan. Person, Abdellah menjelaskan sebagai orang-orang yang memiliki
kebutuhan -kebutuhan fisik, emosional, dan sosiologis. Kebutuhan ini dapat berupa yang
nampak jelas seperti sejumlah besar kebutuhan-kebutuhan fisik, atau yang tersembunyi, seperti
kebutuhan emosional dan sosial. Abdellah menjelaskan sebagai orang-orang yang memiliki
kebutuhan -kebutuhan fisik, emosional, dan sosiologis. Kebutuhan ini dapat berupa yang
nampak jelas seperti sejumlah besar kebutuhan-kebutuhan fisik, atau yang tersembunyi, seperti
kebutuhan emosional dan sosial. Kesehatan, seperti didiskusikan Abdellah dalam Patient-
centered Approaches to Nursing, adalah suatu kondisi tidak tersangkut paut dengan penyakit.
Sehat idefinisikan secara implisit sebagai suatu kondisi ketika seseorang tidak memiliki
ketidaksinkonan kebutuhan-kebutuhan dan tidak ada kelemahan-kelemahan aktual atau yang
harus diantisipasi.
B. Saran

Perawat disarankan untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu keperawatan, mengingat ilmu
keerawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman dan
perawat disatankan untuk bersikap professional dalam memberikan perawatan kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai