Anda di halaman 1dari 2

Jadi Dokter Bukan Untuk Kaya Raya

Di era ini, tak sedikit anak-anak yang berpikiran bahwa dengan menjadi dokter mereka akan
menjadi kaya raya. Begitu pula dengan para orangtua yang selalu berpikir bahwa bila
anaknya menjadi dokter, maka hidupnya sudah pasti terjamin kesejahteraannya karena pasti
memiliki banyak uang. Paradigma diatas sudah seharusnya diubah dikalangan masyarakat,
karena pikiran itulah yang nantinya menyebabkan para dokter kedepannya akanmenjadikan
pasien sebagai objek untuk mereka mencari uang.
Ironi memang, karena pada hakikatnya dokter adalah sebuah profesi bukanlah hanya sekedar
pekerjaan yang tujuaannya untuk mencari nafkah. Dimana menurut Daniel Bell, profesi
merupakan sebuah tanggung jawab pada suatu keilmuan tertentu dalam melayani masyarakat,
menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi, kewenangan,
ketrampilan, teknis serta moral. Dengan definisi profesi tersebut, sudah jelas bahwa dokter
memiliki society contract dengan masyarakat yang dalam hal ini berarti dokter bertanggung
jawab atas kesehatan masyarakat.
Seharusnya, dokter umum selalu berada di garda terdepan pelayanan kesehatan, kapanpun
dan dimanapun. Tanpa bisa ditawar, itu adalah hal mutlak yang menjadi kewajiban dan
tanggung jawab seorang dokter umum sang pionir layanan kesehatan. Namun tak jarang,
seorang dokter umum terpaku pada paradigma kaku yang menuntut seorang dokter harus
pintar, hapal mati semua isi buku ajar, piawai menatalaksana sesuai guidelines, dan
sebagainya yang sudah terdokterin semenjak menjadi seorang mahasiswa
kedokteran.Praktis, mindset seorang dokte terlanjur mengacu pada anamnesis, pemeriksaan,
diagnosis, dan tatalaksana.
Nyatanya, menjadi garda terdepan bukan soal ketepatan mendiagnosis atau akurasi dalam
memberikan obat.Berada di garda terdepan bukan berarti menjadi penyembuh, melainkan
promotor.Dokter umum yang baik bukan dokter yang senang jika memiliki banyak pasien
dan bisa menimbun pundi-pundinya dari penyakit pasien.Dokter umum, dan juga dokter
spesialis, yang baik adalah mereka yang sedih kalau tempat praktiknya ramai.Hal-hal seperti
itulah yang seharusnya ditekankan.
Tidaklah mengherankan jika timbul pertanyaan Bagaimana dokter bisa menghidupi dirinya
serta keluarganya jika praktiknya sepi? Tak bisa dipungkiri bahwa seorang dokterpun butuh
materi untuk kelangsungan hidupnya, namun yang harus ditekankan adalah dokter tidak
boleh menjadikan pasien sebagai sumber rupiah untuknya dengan cara menarik biaya
periksa dengan sangat tinggi atau dengan cara memberikan obat yang harganya mahal karena
adanya koalisi dengan suatu perusahaan obat tertentu.
Untuk itu sangatlah perlu menanamkan jiwa entrepreneurship pada seorang dokter maupun
seorang calon dokter. Dengan profesi sebagai dokter yang merangkap sebagai entrepreneur
(doktorpreneur) bukan berarti mengabaikan tugas utama sebagai seorang dokter, karena
sebenarnya entrepreneur juga memegang peran penting dalam sistem perekonomian, karena
baik secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan kontribusi nyata terhadap

peningkatan perekonomian. Salah satu kontribusi nyata yang dihasilkan adalah bertambahnya
jumlah lapangan kerja sehingga dapat membantu meningkatkan tingkat kesejahteraan
masyarakat.
Sebagai contoh, dokter yang telah sukses menjadi seorang doctorpreneur adalah
dr.Boenjamin Setiawan, beliau merupakan salah satu dokter dan pengusaha terbesar serta
terkaya di Indonesia, beliau adalah pemilik PT. Kalbe Farma Tbk. Ketika awal merintis usaha
sebagai seorang entrepreneur, walaupun bisnisnya masih belum berjalan dengan lancar,
beliau selalu membebaskan semua biaya berobat pasiennya jika ada yang tidak mampu.
Karena sumber utama penghasilan beliau adalah dari bisnis yang beliau rintis.
Sebetulnya banyak para dokter yang sudah jadi Dokterpreneur, di Jakarta ada dokter yang
memiliki armada taksi, di Bandung ada dokter yang memiliki bisnis kue kering, di Semarang
ada dokter yang memiliki toko buku, dan masih banyak lagi contoh dokterpreneur sukses
lainnya. Yang sangat diharapkan kedepannya adalah dokterpreneur masa depan
memanfaatkan kemampuan berwirausahanya untuk membangun klinik serta rumah sakit
gratis untuk kaum dhuafa dan tersebar hingga ke pelosok Indonesia, berkampanye untuk
hidup sehat melalui unit-unit bisnisnya, membuka banyak sekali lapangan kerja bagi rakyat
Indonesia yang membutuhkan, dan masih banyak hal lain yang bisa dilakukan untuk
membangun masyarakat Indonesia yang sehat dan sejahtera.
Ketika seorang dokter memiliki kemampuan berwirausaha yang baik dengan tidak
mengabaikan prinsip-prinsip berniaga yang benar, maka dokter itu tidak akan menjadikan
pasiennya sebagai obyek bisnisnya. Karena dengan menjadi seorang dokterpreneur, maka ia
akan memiliki bisnis yang dapat mensejahterakan hidupnya tanpa harus menjadikan pasien
sebagai sumber rupiah. Dengan begitu,hal ini dapat meringankan beban pasien, bahkan
dokter bisa menerapan system zero fee karena hidupnya sudah dijamin oleh unit
wirausaha-nya.Sejatinya, dokter merupakan tempat untuk mengabdi dan entrepreneur adalah
jalan bagi dokter untuk mencari uang.

Anda mungkin juga menyukai