Hasil dan pembahasan dari pengumpulan data yang dilakukan pada tanggal
5-19 Juli 2019 tentang Hubungan Sikap dan Peran terhadap dukungan keluarga
dalam perawatan pasien stroke di Ruang Nusa Indah dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode korelasional dan data
penelitian diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden pasien usia
17-56 tahun di ruang Nusa Indah dan Keluarga Pasien. Data yang disajikan terdiri
dari 2 macam yaitu data umum dan data khusus. Data umum yang merupakan
karakteristik subjek penelitian yaitu data demografi meliputi, usia, Jenis Kelamin
pendidikan terakhir,Pekerjaan dan hubungan dengan penderita. Dalam data
khusus yaitu karakteristik adalah pengetahuan dan Sikap keluarga pasien di Ruang
Nusa Indah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Keluarga
Dalam Perawatan Stroke di Ruang Nusa Indah RSUD Dr Doris Sylvanus
Palangka Raya. Responden pada penelitian ini berjumlah 37 responden,
pengumpulan data diambil pada tanggal 5-19 juli 2019.
4.1.1 Karakteristik tempat penelitian
Perkembangan RSUD dr Doris Sylvanus dimulai pada tahun 1959 dengan
adanya kegiatan klinik di rumah bapak Abdul Gapar Aden, Jl. Suta Negara Nomor
447 yang dikelolanya sendiri dibantu oleh isterinya, Ibu Lamus Lamon. nama
dr. Doris Sylvanus sendiri diambil nama seorang dokter pertama asli Kalimantan
Tengah. Kesehatan Propinsi Kalimantan Tengah dan pada tahun 1961 pindah lagi
di Jl Bahutai Dereh (sekarang Jl. dr. Sutomo Nomor 9) dan berubah menjadi
rumah sakit kecil berkapasitas 16 tempat tidur yang dilengkapi dengan peralatan
kesehatan beserta laboratorium. Sampai dengan tahun 1973 Rumah Sakit
Palangka Raya masih dibawah pengelolaan/milik Pemerintah Dati II Kodya
Palangka Raya dan selanjutnya dialihkan pengelolaannya/menjadi milik
Pemerintah Propinsi Dati I Kalimantan Tengah. Rumah sakit terus dikembangkan
47
48
menjadi 67 tempat tidur dan pada tahun 1977 secara resmi menjadi rumah sakit
kelas D (sesuai dengan klasifikasi Departemen Kesehatan RI). Kapasitas terus
meningkat menjadi 100 tempat tidur pada tahun 1978. Pada tahun 1980 kelas
rumah sakit ditingkatkan menjadi kelas C sesuai dengan kriteria Departemen
Kesehatan RI dan SK Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 641/ KPTS/ 1980
dengan kapasitas 162 tempat tidur. 19 tahun kemudian pada tahun 1999 sesuai
Perda Nomor 11 tahun 1999 RSUD dr. Doris Sylvanus kelasnya ditingkatkan
menjadi kelas B non pendidikan walaupun belum diterapkan secara operasional
karena pejabatnya belum dilantik. Dengan dilantiknya pejabat pengelola pada 1
Mei 2001, maka kelas B non pendidikan mulai diberlakukan secara operasional.
Pada Tahun 2011 RSUD dr. Doris Sylvanus terakreditasi 12 pelayanan dan
menjadi Badan Layanan Umum Daerah. Tahun 2014 Rumah Sakit dr. Doris
Sylvanus sudah menjadi Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menteri
Kesehatan RI Nomor HK 02.03/I/0115/2014 Tentang penetapan RSUD dr. Doris
Sylavnus sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Dan pada tahun 2015 Rumah Sakit dr.
Doris Sylvanus sudah memiliki 306 tempat tidur. Sedangkan sampai dengan bulan
Desember 2017 jumlah tempat tidur di RSUD dr. Doris Sylvanus berjumlah 357
tempat tidur.
Gambar 4.1 Gedung I RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2019
49
Secara geografis RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya dibangun di atas
lahan seluas ± 4.5 Ha dengan luas bangunan 17.554 M² yang beralamat di jalan
Tambun Bungai No. 04 Palangka Raya dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut:
1) Visi
Menjadi Rumah Sakit pendidikan unggulan di Kalimantan
2) Misi
(1) Meningkatkan pelayanan yang bermutu prima dan berbasis Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (IPTEKDOK)
(2) Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang profesional dan berkomitmen
tinggi
(3) Meningkatkan prasarana dan sarana yang modern
(4) Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien
(5) Meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang kedokteran
dan kesehatan
3) Motto
Bajenta Bajorah artinya Memberikan pelayanan dan pertolongan kepada
semua orang dengan baik, ramah tamah, tulus hati dan kasih sayang
4) Tujuan
Menjadi rumah sakit pendidikan unggulan di Kalimantan dalam pelayanan
medis khususnya bidang Kebidanan dan Kandungan serta dalam bidang
service excellence
1.1.1.2 Logo RSUD dr. Doris Sylvanus
Gambar di bawah ini merupakan logo dari RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya.
50
Gambar 4.2 Ruang Nusa Indah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun
2019
1. Profil ruang Nusa Indah
1) Tujuan Keperawatan
“Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan berbagai macam
kasus penyakit saraf, THT, Mata, dan Gigi Mulut, Mengacu pada Standar Asuhan
Keperawatan dan Standar Operational Prosedur dan peraturan yang berlaku”.
2) Motto
Bajenta Bajorah. Memberikan pelayanan dan pertolongan kepada semua
orang dengan ramah tamah, tulus hati dan kasih sayang.
3) Sifat Kekaryaan Ruang
(1) Fokus Telaah
Ruang Nusa Indah merupakan ruang rawat inap dengan kasus penyakit
saraf, THT, Mata dan Gigi mulut. Ruang nusa indah menggunakan Metode
Asuhan Keperawatan yang di adopsi dari SP2KP (Sistem Pemberian Pelayanan
Keperawatan Profesional). Ruangan ini menggunakan pola Modifikasi Tim-
Primer (Moduler) yang mana terbagi atas 2 Tim/Grup. Masing-masing Tim/Grup
diketuai oleh perawat primer dan selanjutnya beranggotakan Perawat Asosiate
atau perawat pelaksana.
52
(38%)
(38%)
Laki-Laki
Perempuan
(62%)
ini.
Berdasarkan diagram di atas menunjukan bahwa dari 37 responden (100%)
yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 14 responden (38%), yang berjenis
55
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN
(11%)
(22%)
(13%)
SD
SMP
SMA
PT
(54%)
KARAKTERISTIK PEKERJAAN
(11%)
IRT/TIDAK BEKERJA
wiraswasta
pns
(46%)
(43%)
.
Berdasarkan diagram di atas menunjukan bahwa dari 37 responden (100%) yang
bekerja sebagai PNS sebanyak 4 responden (11%), yang bekerja swasta sebanyak
16 responden (43%), yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga sebanyak 17
responden (46%
4.3 Data khusus
Data khusus adalah penyajian variabel secara terperinci. Tujuan data khusus
adalah mempermudah untuk melakukan penyajian data dalam bentuk tabel
ataupun gambar. Data khusus dalam penelitian ini terdiri dari Sikap, Peran dan
Dukungan Keluarga di Ruang Nusa Indah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya.
4.3.1 Karakteristik Berdasarkan Sikap
Sumber: Data primer 2019
Diagram 4.5 Karakteristik responden berdasarkan Sikap di Ruang Nusa Indah
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
SIKAP
(19%)
Positif
Negativ
(81%)
PENGETAHUAN
(19%)
(27%)
Baik
Cukup
Kurang
(54%)
Baik 3 4 7(100%)
Cukup 1 17 1 1 20(100%)
Kurang 5 3 2 10(100%)
Total 4 26 4 3 37(100%)
Positif 4 26 30(100%)
Negatif 4 3 7(100%)
Total 4 26 4 3 37(100%)
yang memiliki dukungan keluarga tidak baik 4 responden dan yang memiliki
dukungan keluarga sangat tidak baik 3 responden (0%).
4.3.3.2 Analisa uji statistik Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap keluarga
dalam perawatan pasien stroke di Ruang Nusa Indah RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya.
Tabel 4.3 uji statistik Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap keluarga dalam
perawatan pasien stroke di Ruang Nusa Indah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya.
Sikap Dukungan
keluarga
Correlation
1.000 .571**
Pengetahua coefficient
n Sig. (2-tailed) . .000
Spearma N 37 37
n's rho Correlation
.571** 1.000
coefficient
Sikap
Sig. (2-tailed) .000 .
N 37 37
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji statistik Spearman Rank menunjukkan bahwa nilai p value < α yaitu 0,000 <
0,05 sehingga H1 diterima menunjukkan hubungan yang signifikan dan bermakna
antara Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap keluarga dalam perawatan
pasien stroke di Ruang Nusa Indah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
4.4 Pembahasan
4.4.1 Sikap keluarga dalam perawatan pasien stroke di Ruang Nusa Indah
RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
Diketahui bahwa dari dari 37 responden (100%) didapatkan sebanyak 31
(81%) responden yang memiliki sikap positif (SD 2 responden, SMP 19
responden, SMA 5 responden, Perguruan Tinggi 4 responden). pekerjaan sebagai
PNS sebanyak 4 responden, yang bekerja swasta sebanyak 16 responden, yang
tidak bekerja/IRT 17 responden. Sebanyak 6 responden yang memiliki sikap
negatif (SD sebanyak 5 responden, yang berpendidikan SMP sebanyak 1
responden).
Menurut Hanurawan (2012: 64) sikap adalah tendensi untuk bereaksi dalam
cara suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap merupakan emosi atau efek
yang diarahakan oleh seseorang kepada orang lain, benda, atau peristiwa sebagai
60
Berdasarkan fakta dan teori, terdapat kesesuaian yang menunjukan bahwa terdapat
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap keluarga dalam perawatan stroke di
Ruang Nusa Indah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Keluarga yang
memiliki pengetahuan baik dan cukup cenderung memiliki sikap yang positif hal
ini dikarenakan responden yang memiliki pengetahuan baik dan cukup memiliki
informasi dan pengalaman yang banyak, semakin banyak informasi yang didapat
maka pengetahuan seseorang akan bertambah baik dengan semakin banyaknya
infomasi yang didapat maka pola pikirnya seseorang akan semakin terbuka dan
dapat mencari solusi dari suatu masalah, semakin banyak pengalaman seseorang
maka pengetahuannya akan menjadi baik dimana pengalaman yang banyak akan
menjadi suatu perbandingan dan pembelajaran bagi seseorang untuk menentukan
sikap yang lebih baik, sehingga sikap yang ditunjukan cenderung positif,
dibandingkan dengan yang memiliki pengetahuan kurang yang cenderung
memiliki sikap negatif karena pendidikan yang rendah sehingga sumber infomasi
yang didapat sedikit serta pengalaman diperoleh yang sedikit berpengaruh
terhadap sikap yang cenderung negatif.
Sikap positif yang dimiliki oleh responden tentunya dipengaruhi oleh
pengetahuan yang baik pula karena dengan pengetahuan yang baik akan muncul
pemahaman dan pengertian akan pentingnya suatu jaminan kesehatan bagi dirinya
maupun keluarga dimasa sekarang maupun dimasa depan. Pengalaman pribadi
adalah dasar dari pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan
kesan yang kuat. Pengalaman pribadi dapat mempengaruhi sikap seseorang hal ini
dikarenakan responden memiliki hubungan yang baik terhadap keluarga sehingga
mempengaruhi sikap orang lain dimana keluarga tersebut memiliki peran penting
didalam keluarga. Karena pengetahuan sejalan dengan sikap keluarga terhadap
pasien stroke. Semakin baik pengetahuan responden maka akan semakin baik pula
sikap yang diberikan.
4.5 Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan yang ditemukan pada saat melakukan penelitian, yaitu:
1. Dalam penelitian ini terdapat kendala dari responden, yaitu setiap responden
memiliki waktu luang yang berbeda-beda untuk menjawab kuesioner,
sehingga tidak maksimal dalam pengisian kuesioner.
64
2. Penelitian ini hanya dilakukan di ruangan Nusa Indah dan terdapat responden
yang menolak saat untuk dilakukan penelitian.
3. Penelitian dilakukkan hanya diruangan Nusa Indah sebagai hasil penelitian
untuk generalisasikan