43
44
Gambar 4.1 RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2019.
4.1.2 Data Umum
Karakteristik responden berdasarkan data umum yaitu: umur, pendidikan,
pekerjaan, pernah dapat informasi, dan sumber informasi.
4.1.2.1 Umur
Berikut merupakan gambaran data umum responden dalam penelitian ini
berdasarkan umur.
2; 4%
2; 4% 1; 2%
16; 31%
<20 Tahun
21 - 30 Tahun
15; 29%
31 - 40 Tahun
41 - 50 Tahun
51 - 60 Tahun
> 60 Tahu
16; 31%
Laik-laki
Perempuan
32; 62%
Diagram 4.2 Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya.
Berdasarkan diagram di atas di atas karakteristik responden sesuai jenis kelamin
dari 52 responden di ketahui bahwa jenis kelamin laki lebih sedikit dibandingkan
perempuan, yaitu responden jenis kelamin kelamin laki-laki sebanyak 20
responden (38%) sedangkan perempuan sebanyak 32 responden (62%).
47
4.1.2.3 Pendidikan
Berikut merupakan gambaran data umum responden dalam penelitian ini
berdasarkan Pendidikan.
10;
20% 21;
41%
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
16;
31% 4; 8%
4.1.2.4 Pekerjaan
Berikut merupakan gambaran data umum responden dalam penelitian ini
berdasarkan Pekerjaan.
18; 35%
Petani
22; 42%
Swasta
Buruh
Karyawan Swasta
PNS
Lain-lain
10; 19%
1; 2%
1; 2%
25;
48% Sangat Baik
27;
Baik
52%
Tidak Baik
Sangat Tidak Baik
16;
31%
Baik
Cukup
Kurang
36;
69%
Berdasarkan Hasil penelitian ini mengunakan uji statistik rank spearman (rho)
menunjukan bahwa nilai 0,000 < 0,05 yang berarti Ha diterima menunjukan
hubungan yang signifikan dan bermakna antara Dukungan Keluarga dengan
Motivasi Melakukan Kemoterapi yang menujukan jumlah N sebanyak 52
responden, dan berdasarkan nilai Correlation Coefficient pada Motivasi untuk
melaksanakan kemoterapi (0,642**) Maksud dari nilai (0.645**) tersebut
menunjukan bahwa jika dukungan keluarga turun maka Motivasi Melaksanakan
Kemoterapi akan turun dan jika tingkat Dukungan keluarga naik maka Motivasi
Melakukan Kemoterapi akan naik, jadi nilai tersebut menunjukan kekuatan yang
signifikan dengan tanda (** ) pada Correlation Coefficient menunjukkan tingkat
korelasi tinggi.
53
4.2 Pembahasan
Data yang dikumpulkan merupakan data yang diambil langsung dengan
responden. Kemudian data yang terkumpul diolah secara manual dan elektronik,
dimana peneliti melakukan editing, coding, dan tabulating dengan menggunakan
program SPSS 20, kemudian data di analisa dan selanjutnya data tersebut
disajikan dalam bentuk tulisan dan diagram distribusi frekuensi, sesuai dengan
variabel yang diteliti. Berikut merupakan pembahasan dari masing-masing
variabel:
4.2.1 Dukungan Keluarga Dengan Motivasi Pasien Kanker Untuk
Melaksanakan Kemoterapi.
Berdasarkan hasil penelitian dari 52 responden, dukungan keluarga dengan
motivasi pasien kanker untuk melaksanakan kemoterapi dengan angka paling
tinggi mempunyai dukungan keluarga katagori baik yaitu sebanyak 27 responden
(52%) dan katagori sangat baik sebanyak 25 responden (48%). Hal tersebut
menunjukan bahwa responden dengan kategori dukungan keluarga dengan
motivasi pasien kanker untuk melaksanakan kemoterapi baik.
Dukungan keluarga sangatlah penting bagi seseorang yang sedang mengalami
sakit. Seseorang yang mendapatkan dukungan keluarga akan membuat mereka
jadi lebih semangat dalam menghadapi penyakitnya. Seseorang yang memiliki
dukungan keluarga juga dapat mencegah berkembangnya masalah karena tekanan
yang tinggi akan lebih berhasil mengatasi dan menghadapi suatu masalah
dibanding dengan seseorang yang tidak memiliki dukungan keluarga ( Saputera,
dkk., 2015). Penggunaan dukungan keluarga juga memberikan dampak pada
kesehatan fisik dan mental anggota keluarganya bahkan rendahnya dukungan
keluarga yang diberikan secara konsisten berhubungan dengan meningkatnya
angka kesakitan dan kematian individu. Individu dengan dukungan keluarga
tinggi lebih cenderung untuk mempertahankan dan mengadopsi perilaku
kesehatan yang baru dari pada individu yang tidak memiliki dukungan keluarga
untuk mengubah perilaku kesehatannya. Dukungan keluarga yang diberikan akan
bermanfaat dalam memotivasi klien untuk mengubah perilaku kesehatannya
menjadi lebih baik ( Saputera, dkk., 2015).
54
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kuijer, et al (2000),
dalam Fauziana (2011), yang mengatakan bahwa dukungan keluarga
mempengaruhi kesembuhan pasien kanker. Jadi bagi pasien kanker yang
menjalani kemoterapi dengan mendapatkan dukungan dari keluarga mereka lebih
bersemangat untuk menjalani kemoterapinya, dan hal ini dapat membantu
mempercepat proses penyembuhannya.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan responden dengan usia semakin tua,
pengetahuan akan semakin bertambah ini sesuai dengan teori bahwa semakin tua
usia seseorang maka semakin matang seseorang untuk berfikir. Keyakinan
seseorang terhadap adanya dukungan terbentuk oleh variabel intelektual terdiri
dari pengetahuan, latar belakang pendidikan, dan pengalaman masa lalu.
Kemampuan kognitif akan membentuk cara berfikir seseorang termasuk
kemampuan untuk memahami faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit
dirinya. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil responden yang di damping
keluarga akan mendapatkan dukungan yang lebih baik, ini sesuai dengan teori
bahwa sumber dukungan yang pertama adalah dari orang terdekat seperti
istri/suami. Sumber dukungan keluarga dapat berupa dukungan keluarga internal,
seperti dukungan dari istri/suami, dukungan dari saudara kandung, dukungan dari
anak dan dukungan dari keluarga eksternal seperti dukungan dari sahabat,
tetangga, keluarga besar, tempat ibadah dan praktisi kesehatan.
4.2.2 Motivasi Pasien Kanker Untuk Melaksanakan Kemoterapi di RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya.
Berdasarkan diagram 4.4 diatas, motivasi pasien kanker untuk melaksanakan
kemoterapi dengan angka paling tinggi mempunyai motivasi katagori baik yaitu
sebanyak 36 responden (69%), katagori cukup sebanyak 16 responden (31%) dan
katagori kurang 0 responden (0%).
Motivasi adalah suatu usaha yang di sadari untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang agar ia bergerak hatinya untuk bertindak melakukan suatu sehingga
mencapai hasil atau tujuan tertentu. Kebutuhan adalah suatu potensi dalam diri
manusia yang perlu di tanggapi atau di respon (Notoatmojo , 2010) motivasi
menurut Stoner dan freman adalah karakteristik psikologi manusia yang
memberikan kontribusihasrat, pembangkit tenaga dan dorongan dalam diri
55
manusia yang menyebabkan mereka, berbuat sesuatu secara singkat dalam diri
individu yang menyadari atau menentukan prilaku indivadu . kata lain Motif
adalah energi dasar yang terdapat dalam diri individu dan menentukan individu
dan menentukaan prilaku dan memberi tujuan dan arah kepada prilaku manusia.
Hasil penelitian Fauziana (2011), bahwa dari 48 responden terdapat 31 (64,6%)
pasien kanker yang memiliki motivasi tinggi dalam menjalani kemoterapi.
Motivasi merupakan keadaan psikologis yang dimanifestasikan melalui tingkah
laku, dimana tingkah laku dipengaruhi oleh penguatan, baik positif maupun
penguatan negatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa terdapat
kesamaan antara fakta dan teori didapatkan bahwa responden dominan memiliki
motivasi yang baik dalam melaksanakan kemoterapi. Sebagian besar pasien
memiliki pendidikan SD sampai perguruan tinggi, pendidikan merupakan
pengalaman untuk mengembangkan kualitas diri seseorang, jika semakin tinggi
pendidikan seseorang maka akan semakin besar keinginanya dalam memanfatkan
pengetahuan dan ketrampilanya. Pola pikir dipengaruhi oleh pendidikan maka
semakin tinggi pendidikan maka seseorang akan semakin baik kualitas hidup dan
kesehatanya. Berdasarkan hasil peneletian terdapat hubungan yang bermakna antara
tingkat pendidikan pasien dengan kepatuhan melaksanakan kemoterapi, karena akan
mempengaruhi daya serap pasien dalam menerima segala informasi .
4.2.3 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Motivasi Pasien Kanker Untuk
Melaksanakan Kemoterapi di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Berdasarkan hasil analisis Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Motivasi
Pasien Kanker Untuk Melaksanakan Kemoterapi di RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya dengan menggunakan uji statistik dengan metode Spearman Rank
didapatkan hasil p = 0,000, nilai signifikasi = 0,05, maka nilai p value lebih kecil
dari batas nilai signifikasi = 0,000 < 0,05, maka hipotesis Ho ditolak (tidak ada
hubungan), H1 diterima (ada hubungan dengan kekuatan hubungan 0.642 corelasi
hubungan tinggi).
Berdasarkan hasil penelitian Mahwita Sari (2012), Berdasarkan hasil
penelitian dari 37 responden, terdapat 15 responden yang memiliki dukungan
rendah dari keluarga yaitu 10 orang (66,7%) dengan motivasi rendah, sedangkan
yang memiliki motivasi tinggi sebanyak 5 orang (33,3%). Responden dengan
56
4.3 Keterbatasan
Keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti pada saat penelitian adalah pada saat
penelitian sebagian responden tidur, sehingga peneliti harus menunggu responden
ada waktu luang untuk mengisi kuisioner, dan beberapa pasien kemoterapi yang
tidak kooperatif atau tidak bersedia menjad iresponden.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Mengacu pada penelitian dan pembahasan maka hasil penelitian terhadap 52
responden yaitu pasien kanker yang melakukan kemoterapi berada di RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya yang dilakukan peneliti pada tanggal 03 juli 2019
sd 23 juli 2019 maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 Dukungan Keluarga Dengan Motivasi Pasien Kanker Untuk
Melaksanakan Kemoterapi di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Dukungan keluarga dengan motivasi pasien kanker untuk melaksanakan
kemoterapi dengan angka paling tinggi mempunyai dukungan keluarga katagori
baik yaitu sebanyak 27 responden (52%) dan katagori sangat baik sebanyak 25
responden (48%).
5.1.2 Motivasi Pasien Kanker Untuk Melaksanakan Kemoterapi di RSUD dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya
Motivasi pasien kanker untuk melaksanakan kemoterapi dengan angka
paling tinggi mempunyai motivasi katagori baik yaitu sebanyak 36 responden
(69%), katagori cukup sebanyak 16 responden (31%) dan katagori kurang 0
responden (0%).
5.1.3 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Motivasi Pasien Kanker Untuk
Melaksanakan Kemoterapi di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Berdasarkan analisis dengan menggunakan uji statistik dengan metode
Spearman Rank didapatkan hasil p = 0,000, nilai signifikasi = 0,005, maka nilai p
value lebih kecil dari batas nilai signifikasi= 0,000 < 0,005, maka hipotesis Ho
ditolak (tidak ada hubungan0, H1 diterima (ada hubungan dengan kekuatan
hubungan 0.642 corelasi hubungan tinggi).
56
57
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Rumah Sakit
Bagi rumah sakit dan petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan
kesehatan terhadap pasien kanker yang melakukan kemoterapi tidak hanya dalam
pengobatan medis saja, namun perlu melibatkan dukungan keluarga internal
dalam rangka meningkatkan motivasi pasien kanker yang melakukan kemoterapi,
serta berguna untuk ditularkan bagi calon perawat masa depan agar mampu
mengoptimalkan kinerja tenaga kesehatan mengenai pentingnya
5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan
atau referensi dan informasi serta panduan kepustakaan dalam menyusun proposal
yang berkaitan dengan kasus tersebut sehingga dapat digunakan sebagai data
dasar jika suatu saat akan dilakukan penelitian tentang hal yang terkait.
5.2.3 Bagi Mahasiswa
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan
atau referensi dan informasi serta panduan kepustakaan dalam menyusun proposal
yang berkaitan dengan kasus tersebut sehingga dapat digunakan sebagai data
dasar jika suatu saat akan dilakukan penelitian tentang hal yang terkait. Untuk
peneliti selanjutnya, hendaknya meneliti lebih dalam lagi tentang faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi dukungan keluarga terhadap motivasi pasien kanker
untuk melaksanakan kemoterapi di tempat lain dan kemudian hari.
5.2.4 Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat memberikan bahan acuan untuk peneliti
selanjutnya dan dapat dijadikan sebagai sumber data awal, pada peneliti
selanjutnya diharapkan untuk lebih mendalami lagi tentang dukungan keluarga
dengan motivasi pasien kanker untuk melaksanakan kemoterapi dan hendaknya
meneliti lebih dalam lagi tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
dukungan keluarga terhadap motivasi pasien kanker untuk melaksanakan
kemoterapi di tempat lain dan kemudian hari.
DOKUMENTASI PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN
56
57