Anda di halaman 1dari 11
PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA RUMAH SAKIT RAFFLESIA BENGKULU DENGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.M.YUNUS BENGKULU TENTANG PELAKSANAAN RUJUKAN VCT, ART, IQ, ODHA, IDU Lee nn eee aaa ttnnnn NAR EIREEEREE EERE Nomor :3892 /PKS /BS Ge fyp O21 Nomor : 049 / 9! / HK-RS/ 2021 Pada hari ini, Selasa tanggal dua puluh tiga bulan November tahun Dua Ribu Dua Puluh satu (23 - 11 - 2021) telah ditandatangani perjanjian kerjasama oleh PARA PIHAK yang akan disebutkan dibawah ini: 1 Nama : drg. RAHMI AYU BUDI AMALIA, MMR Jabatan : Direktur Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu Dalam hal ini karena jabatannya bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu. Alamat : Jl. Mahoni No.10 Kel.Padang Jati Kec.Padang Jati Kec.Ratu Samban Kota Bengkulu. Dalam hal ini selanjutnya disebut PIHAK KESATU. I. Nama : dr. H, ZAINI DAHLAN, Sp.PD Jabatan : Pit. Direktur RSUD dr.M.Yunus Bengkulu Dalam hal ini karena jabatannya bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit Umum Daerah dr.M.Yunus Bengkulu. i Alamat : Jl. Bhayangkara Sidomulyo Kota Bengkulu. Dalam hal ini selanjutnya disebut PIHAK KEDUA _ Selanjutnya PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dalam perjanjian kerjasama ini A disebut PARA PIHAK. \’ kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama pelayanan rujukan VCT,ART,IO,ODHA,IDU dari PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan ketentuan sebagai berikut; DASAR KERJASAMA . Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Undang - Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 3. Peraturan Pemerintah No, 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah. 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah. PARAF Piak | Pinak | Lf CO 5. Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 21 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. M. Yunus Bengkulu beserta perubahannya Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 31 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 21 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. M. Yunus Bengkulu. 6. Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 50 Tahun 2018 tentang Tarif Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr.M.Yunus Bengkulu. 7. Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor M310 XXXVIII Tahun 2009 tentang Penetapan Status Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK - BLUD) pada RSUD dr. M. Yunus Bengkulu. MENERANGKAN BAHWA (1) PIHAK KESATU adalah rumah sakit umum swasta yang memberikan layanan kesehatan tingkat lanjut. (2) PIHAK KEDUA adalah rumah sakit yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih dikenal dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah Bengkulu. (3) PIHAK KESATU bermaksud menunjuk PIHAK KEDUA untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan rujukan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini, PIHAK KEDUA dengan ini menerima penunjukan dari PIHAK KESATU tersebut. Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas PARA PIHAK sepakat menuangkannya dalam bentuk perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut : Pasal 1 PENGERTIAN Istilah-istilah dipergunaken dalam perjanjian ini memiliki pengertian istilah yang dijabarkan dibawah ini, kecuali disebutkan lain : 1. “Perjanjian” adalah naskah perjanjian kerjasama pelayanan kesehatan ini beserta seluruh lampiran -lampirannya dan perjanjian tambahan atau perubahan (addendum) yang menyertainya dan dimasukkan kemudian 2. “Pasien” adalah seseorang yang menjadi tanggungan PIHAK KESATU yang meliputi pasien yang sedang menjalani perewatan dan péngobatan di Rumah Sakit PIHAK KESATU yang sedang dalam keadaan sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan PIHAK KEDUA. 3. “Pelayanan Kesehatan” adalah semua pelayanan kesehatan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada pasien dalam batas-batas fasilitas yang ada yaitu rawat jalan, rawat inap, gawat darurat dan pelayanan penunjang. 4. “Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan” terdiri dari Poliklinik Spesialis (Penyakit Dalam, Anak, Kebidanan, Bedah, Paru, Jantung, Mata, Syaraf, THT, Kulit dan Kelamin, Urologi, Gigi, Gastro, Ortopedi) dan Subspesialistik. PARAF Piak | Pihak it | Lf @ 10. dy 12. 13, 14, 18. 16. . “Pelayanan Kesehatan Rawat Inap” adalah semua jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA kepada pasien di rumah sahit dalam upaya perawatan dan atau pengobatan dan atau pemulihan kesehatan dimana pasien harus menginap di ruang perawatan sesuai dengan haknya “Pelayanan Kesehatan Gawat Darurat” adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit PIHAK KEDUA kepada pasien yang berada pada kasus-kasus yang mengancam nyawa di Instalasi Gawat Darurat (pelayanan 24 Jam). . “Pelayanan Kesehatan Rujukan Termasuk Ponek” adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertical (Ke unit yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal (antar unit-unit yang setingkat kemampuannya). . “Transfer Pasien” adalah proses pemindahan pasien dalam rangka indikasi medis dan non medis dari suatu tempat ke tempat lainnya beserta pendamping dan sarana pendukung. . “Pelayanan Intensif” adalah pelayanan kesehatan rawat inap yang terdiri dari ICU, ICCU, NICU,PICU dan High Care. “Pelayanan Pusat Diagnostik” terdiri dari Laboratorium, Radiologi, CT-Scan, MRI, USG, ECG, Treadmill, Spyrometri, Audiometri dan lain-lain. “Pelayanan Pendukung Medis” terdiri dari Gizi, Ambulance, Pemulasaran Jenazah. “Ruang Rawat atau Kamar Rawat” adalah tempat pasien mendapatkan pelayanan kesehatan dari PIHAK KEDUA selama menginap mendapatkan perawatan di rumah sakit. “Dokter yang Merawat (Doctor in Charge)” adalah tenaga medis yang memiliki gelar dokter dari berbagai disiplin ilmu atau terapis yang telah disertifikasi, mendapat ijin dan diakui untuk melakukan praktik kedokteran rumah sakit PIHAK KEDUA serta bertanggung jawab penuh atas pelayanan kesehatan yang diberikan terhadap pasien dengan melakukan tindakan medis menurut standar yang berlaku. “Tarif’ adalah harga atau biaya pelayanan kesehatan yang dibebankan kepada PIHAK KESATU sebagai imbalan atas pelayanan kesehatan yang diterima pasien saat berada di rumah sakit PIHAK KEDUA yang berlaku pada saat pasien memperoleh pelayanan kesehatan. “Lembaran Surat Rujukan” adalah lembaran surat yang berlaku dan menunjukkan bahwa pasien tersebut adalah pasien PIHAK KESATU yang berisi data medis dan pengobatan yang telah diberikan serta tujuan mengapa pasien dirujuk untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lanjutan terutama pada kasus gawat darurat di rumah sakit PIHAK KEDUA. Surat Jaminan adalah pernyataan yang dibuat oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA bahwa PIHAK KESATU bersedia menanggung semua biaya selama tertanggung mendapat pelayanan kesehatan sesuai Kelas Perawatan dari PIHAK KEDUA dan berlaku untuk 1 (satu) kali kunjungan. PARAF | Pihek 1 {4 Pihak Il | #7 v @ Pasal 2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan dilaksanakannya perjanjian kerja sama ini adalah untuk dapat memberikan dasar pelaksanaan proses rujuken pasien antar rumah sakit baik ke rumah sakit lebih rendah, setara, maupun yang lebih tinggi Pasal 3 RUANG LINGKUP PELAYANAN 1. Rawat Inap / Gawat Darurat, mencakup: 1) Pemeriksaan / visite dokter. 2) Pemondokan / perawatan, beserta maken / minum sesuai dengan ketentuan kebutuhan gizi orang sakit di rumah sakit. 3) Pemakaian alat kesehatan / kedokteran. 4) Tindakan medis diagnostik dan atau terapi sesuai Standar Pelayanan Medik. 5) Obat — obatan oleh Instalasi Farmasi PIHAK KEDUA. 6) Penunjang Medik lainnya (Radiologi, Laboratorium, Rehabilitasi Medik, CT Scan, USG, ECG, Endoscopy,Treadmil dan Echo). 7) Ambulance. 8) Administrasi. 9) Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif. 10) Kantong Darah (Tranfusi). 11) Haemodalisa (Cuci Darah). 12) Kecelakaan. 13) Rehabilitasi Medik. 14) Biaya atas pelayanan kesehatan Rawat Inap / Gawat Darurat ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KESATU. 15) Catheter Double Lumen (CDL). 2. Rawat Jalan, mencakup: 1) Pemeriksaan dan atau konsultasi termasuk Dokter Spesialis dan Dokter Sub Spesialis. 1) Pemakaian alat kesehatan / kedokteran. 2) Tindakan medis diagnostik dan atau terapi, sesuai Standar Pelayanan Medik (PIHAK KEDUA). 3) Obat - obatan oleh Instalasi farmasi PIHAK KEDUA termasuk vitamin atas resep Dokter. 4) Penunjang Medik lainnya (Radiologi, Laboratorium, CT Sca::, USG, Echo dan Rehabilitasi Medik.. 5) Perawatan refraksi mata, perbaikan kaca mata 6) Medical Check Up. 7). Penyakit gigi. 8) Rehabilitasi Medik. 9) Biaya atas pelayanan kesehatan Rawat Jalan ditanggung sepenuhnya oleh PIHAK KESATU 3. Dengan pengecualian seperti yang tercantum dalam pasal 4 perjanjian Kerjasama ini. Pasal 4 PENGECUALIAN 1, Jenis pelayanan yang tidak menjadi tanggungan PIHAK KESATU baik Rawat Inap / Gawat Darurat maupun Rawat Jalan meliputi: a. Segala bentuk ketidak warasan pikiran, konsultasi untuk istirahat atau sanitari, kecanduan obat - obatan terlarang atau alkohol. PARAF Pihak Pihak I b. Penyakit atau cidera sebagai akibat dari melukai diri sendiri, penyakit kelamin,HIV,AIDS. c. Perawatan kecantikan atau pembedahan kosmetik / plastik dan perubahan jenis kelamin. d. Keperluan - keperluan pribadi seperti: biaya pemakaian telephone, telex, makanan dan minuman pesanan (diluar jatah yang disediakan rumah sakit). . Pelayanan khusus dan kemudahan - kemudahan lain yang tidak ada hubungannya dengan pelayanan medis. {. Perawatan atau pengobatan yang tidak ditujukan langsung kepada penyakit penderita (yang bersifat sekunder) misalnya pemberian vitamin atau nutrisi tambahan tanpa resep Dokter. g. Gigi palsu, bridge, crow gigi, orthodonitist, kawat gigi dan semua bentuk estetika gigi, mata dan anggota badan. h, Cacat bawaan. Penyakit menahun atau kronis seperti diabetes, jantung, tumor, kanker, osteoporosis, paru-paru, ginjal dan sejenisnya. Bayi Tabung, Pap Smear. . Tes Alergi. ‘Tes Golongan Darah. . Tes Buta Warna. . Operasi Besar meliputi Operasi Otak / Syaraf / Tengkorak. Sirkumsisi. . Operasi Gigi Bungsu. Hyperbillirubin atau bayi kuning. Medical check up berkala yang diatur melalui ketentuan tersendiri. Immunisasi dasar program Keluarga berencana (pil, suntik dan IUD), Perawatan kehamilan, Ligasi, sterilisasi laki-laki atau perempuan dan segala bentuk KB. Surat Keterangan Sehat. u, Obat - obatan yang dibeli sendiri oleh pasien, pemeriksaan sinar X atau tes - tes laboratorium yang tanpa resep atau rujukan pengantar dari seorang dokter. v. Pelayanan kesehatan yang belum diakui secara luas dibidang kedokteran, misalnya acupressure dan akupunture epnevosyrRS Pasal 5 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA Kecuali ditentukan lain dalam perjanjian ini PARA PIHAK sepakat bahwa hak dan kewajiban PIHAK KESATU adalah sebagai berikut : 1 Pasien merupakan tanggung jawab PIHAK KESATU berhak atas mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai permintaan PIHAK KESATU. PIHAK KESATU wajib melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA atas biaya pelayanan kesehatan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 6 (enam) perjanjian ini. Pasal 6 HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA Kecuali ditentukan lain dalam perjanjian ini PARA PIHAK sepakat bahwa hal dan kewajiban PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut : 1. PIHAK KEDUA wajib memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien PIHAK KESATU sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini. | PARAF Pinak 1 [4 Pihak | Lew yh “@ QQ) (2) (3) (1) (2) (3) (4) PIHAK KEDUA wajib memastikan formulir Laporan Medis Rawat Jalan / Inap (Inpatient Medical Care Record) yang disediakan PIHAK KESATU sudah dilengkapi sebagaimana mestinya dan jelas oleh Dokter yang merawat. PIHAK KEDUA berhak mendapat pembayaran atas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien yang dirujuk oleh PIHAK KESATU. Pasal 7 ‘TARIF KEGIATAN PEMERIKSAAN PELAYANAN KESEHATAN Besaran biaya yang timbu! dalam proses rujukan pasien adalah tanggungjawab PIHAK KESATU. Besaran biaya yang timbul selama perawatan di rumah sakit PIHAK KEDUA dibayarkan oleh PIHAK KESATU sesuai dengan tarif yang berlaku dirumah sakit PIHAK KEDUA, dan apabila di butuhkan pasien yang dikirim PIHAK KESATU setelah selesai mendapat pelayanan kesehatan dapat dirujuk balik ke rumah sakit pengirim. Apabila pasien PIHAK KESATU mendapatkan pelayanan kesehatan sampai selesai di rumah sakit PIHAK KEDUA, maka besaran biaya pelayanan kesehatan dibebankan kepada pasien PIHAK KESATU sesuai dengan ketentuan tarif rumah sakit PIHAK KEDUA pada saat mendapatkan pelayanan kesehatan. Pasal 8 ‘TATA CARA PELAYANAN KESEHATAN PARA PIHAK menetapkan Nomor Kontak telepon khusus rumah sakit yang mudah dan standby 24 jam untuk dihubungi. PARA PIHAK wajib menggunakan system rujukan terintegrasi (SISRUTE) Pihak Pertama sebagai perujuk pasien berkewajiban : a.Wajib menggunakan rujukan terintegrasi (SISRUTE) untuk mendapatkan kepastian dari rumah sakit terujuk untuk ketersediaan SDM, Sarana dan Prasarana. b.Wajib melakukan pertolongan Pra rujukan (stabilitasi) dan dalam transport pasien harus di dampingin oleh 2 tenaga Kesehatan terlatih, melakukan monitoring dalam perjalanan. c. Mengisi formulir rujukan dengan semua informasi yang di perlukan dan melampirkan dokumen-dokumen yang relevan pada saat serah terima. Pihak Kedua Sebagai Penerima Rujukan : a. Pihak Kedua sebagai penerima rujukan harus sudah memberikan kepastian kesediaan untuk menerima transfer pasien dengan menggunakan system rujukan terintegrasi. . b. Pihak Kedua wajib menolak rujukan jika tidak sesuai dengan prosedur menggunakan SISRUTE. c. Pihak Kedua berkewajiban menyiapkan Tim Transfer untuk menerima pasien yang di transfer di igd. d. Pihak Kedua dapat memberikan saran mengenai penanganan segera / resusitasi yang perlu di lakukan terhadap pasien pads situasi-situasi khusus, namun tanggung jawab tetap pada tim transfer. PARAF Pihak! | [Pinakn |" 2 sc J oe (5) Proses pengaturan transfer ini harus dicatat dalam status rekam medis pasien yang meliputi : nama, jabatan, dan detail kontak personel yang membuat kesepakatan baik di rumah sakit yang merujuk dan rumah sakit penerima; tanggal dan waktu dilakukannya komunikasi antar rumah sakit; serta saran- saran / hasil negoisasi kedua belah pihak. (6) Saat tiba di rumah sakit tujuan, harus ada proses serah-terima pasien antara tim transfer dengan pihak rumah sakit yang menerima (paramedik dan perawat) yang akan bertanggung jawab terhadap perawatan pasien sclanjutnya. (7) Proses serah terima pasien harus mencakup pemberian informasi (baik secara verbal maupun tertulis) mengenai riwayat penyakit pasien, tanda vital, hasil pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologi), terapi dan kondisi klinis selama transfer berlangsung. (8) Kelas Perawatan dan Pemeriksaan Penunjang untuk pasien yang dirujuk ke rumah sakit PIHAK KEDUA tercantum dalam Surat Rujukan dari PIHAK KESATU. Pasal 9 SISTEM PEMBAYARAN PELAYANAN KESEHATAN (1) Pembayaran dengan cara transfer dapat dikirimkan ke rekening bank PIHAK KEDUA melalui : Nama Bank — : Bank Benglulu No.Rekening —_: 0010102023392. Atas Nama : RUMAH SAKIT UMUM BENGKULU ( RSUD dr. M. Yunus Bengkulu ) (2) Pembayaran melalui transfer bank dianggap sah setelah ada lampiran bukti transfer dan uang telah diterima di dalam rekening yang dimaksud. (3) Pembayaran pelayanan kesehatan akan dilakukan oleh PIHAK KESATU paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja semenjak tanggal tagihan diterima secara lengkap oleh PIHAK KESATU. (4) PIHAK KEDUA berhak menanyakan perihal detail pembayaran yang telah dilakukan oleh PIHAK KESATU. (5) Perhitungan biaya kegiatan pelayanan kesehatan yang dibebankan kepada PIHAK KESATU adalah berdasarkan tarif yang berlaku pada saat pelayanan Kesehatan berlangsung sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 6 (enam) perjanjian ini. Pasal 10 SISTEM PENAGIHAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN (1) PIHAK KEDUA mengirimkan tagihan biaya pelayanan kesehatan pada PIHAK KESATU ditujukan sesuai nama dan alamat yang tercantum dalam surat jaminan dilengkapi dengan foto copy: a. Surat Pengantar Tagihan PIHAK KEDUA dalam bentuk asli. b. Formulir Laporan Medis Rawat Jalan IGD / Inap (inpatient medical care record) yang telah diisi oleh dokter yang merawat ditandatangani dan diberi cap rumah sakit dalam bentuk asli. c. Kuitansi global bermaterai cukup dalam bentuk asli._[ PARAF | Pihak | | Pihak I 2 » (2) Dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja dari semenjak berkas tagihan diterima, maka PIHAK KESATU akan melakukan verifikasi terhadap kelengkapan berkas tersebut. Apabila berkas kurang lengkap, maka PIHAK KESATU akan memberitahukan kepada PIHAK KEDUA dan meminta PIHAK KEDUA untuk melengkapi berkas tersebut. Apabila dalam batas waktu yang telah ditentukan 10 hari kerja tidak ada pemberitahuan dari PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA maka berkas tagihan tersebut dianggap sah dan telah memenuhi persyaratan untuk dilakukan pembayaran. (3) Apabila PIHAK KEDUA tidak melengkapi berkas tersebut dalam waktu 15 (lima belas) hari kerja semenjak pemberitahuan dari PIHAK KESATU, maka PIHAK KESATU berhak melakukan pembayaran sesuai dengan nilai tagihan yang berkasnya telah dianggap lengkap saja dan menunda sisa pembayaran lainnya ssambil menunggu PIHAK KEDUA melengkapi berkas tersebut. (4) PIHAK KEDUA harus mengirimkan tagihan pelayanan keschatan tersebut paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah pasien meninggalkan rumah sakit. Pasal 11 JAMINAN - JAMINAN @ (1) PIHAK KEDUA akan menjamin akan memberikan pelayanan kesehatan sesuai YY co standar profesi masing-masing praktisi yang berlaku. (2) PIHAK KESATU menjamin akan mempergunakan resume medis dengan sebaik- baiknya dan menjaga kerahasiaan resume medis dengan sebaik-baiknya dan menjaga kerahasiaan medis pasien kepada pihak lain. (3) PARA PIHAK menjamin akan memenuhi seluruh syarat dan ketentuan yang telah disepakati bersama dalam perjanjian ini dengan sebaik-baiknya. (4) PARA PIHAK menjamin akan menghormati dan menjaga kredibilitas masing- masing pihak terutama dalam menjalankan dan melaksanakan perjanjian ini, Pasal 12 ALAMAT SURAT MENYURAT (1) Setiap pemberitahuan dan permintaan yang ditujukan kepada PIHAK KESATU berkaitan dengan perjanjian ini adalah sah apabila dilakukan secara tertulis dan diserahkan langsung atau melalui pos atau melalui faximile kepada pejabat yang ditunjuk oleh PIHAK KESATU , yaitu: Nama : drg. Rahmi Ayu Budi Amalia, MMR. Jabatan : Direktur Rs.Rafflesia Email : Marketingrsraflesiab! mail.com Alamat : Jin, Mahoni No. 10 Telp. (0736) 21710, 26673 Fax. (0736) 342677- 21954 Bengiulu (2) Setiap pemberitahuan dan/atau permintaan yang ditujukan kepada PIHAK KEDUA berkaitan dalam perjanjian ini adalah sah apabila dilakukan secara tertulis dan diserahkan langsung atau melalui pos atau melalui faximile kepada pejabat yang ditunjuk PIHAK KEDUA, yaitu a L PARAF | Pibak! | 4 [Pinan |! aH C® (o RSUD dr. M. YUNUS BENGKULU i, Sasri Haryanti, S. Sos : Hp. 0853-5751-3421 2. Kusmadi,SE : Hp. 0823-7171-1066 3. Hendika Ramlan Saputra,SKM : HP. 0813-6845-4430 4, Hendrik, SKM : HP. 0812-7322-6416 5. Fax. RSUD dr. M. Yunus Bengkulu 3 (0736) 52004 6. Telp. RSUD dr. M. Yunus Bengkulu : (0736) 51111 Pasal 13 JANGKA WAKTU PERJANJIAN (1) Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak tanggal 01 Januari 2022 sampai dengan tanggal 31 Desember 2022. (2) Apabila PARA PIHAK ingin memperpanjang kembali perjanjian ini, maka salah satu pihak wajib memberitahukan pihak lainnya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum perjanjian ini berakhir untuk segera melakukan perpanjangan perjanjian. Apabila tidak ada permintaan dari salah satu atau PARA PIHAK, maka masa berlaku perjanjian ini diperpanjang 30 (tiga puluh) hari dan setelahnya secara otomatis akan berakhir. Pasal 14 PEMUTUSAN PERJANJIAN (1) PIHAK KEDUA secara sepihak berhak memutuskan perjanjian ini dengan pemberitahuan 1 (satu) bulan sebelumnya, dalam hal : a. PIHAK KESATU telah memberikan keterangan yang tidak benar menurut PIHAK KEDUA, yang merugikan atau dapat merugikan PIHAK KEDUA sehubungan dengan pelayanan pemeriksaan kesehatan yang diberikan. b. PIHAK KESATU tidak melaksanakan ketentuan yang diatur dalam pasal 8 (delapan). (2) Apabila SALAH SATU PIHAK ingin mengakhiri perjanjian, maka PIHAK tersebut harus memberitahukan secara tertulis akan maksudnya kepada PIHAK LAINNYA berikut alasan berhentinya perjanjian kerjasama ini sekurang- kurangnya 5 (lima) hari sebelum tanggal mulai pemutusan perjanjian kerjasama ini. (3) Dalam hal terjadi pemutusan perjanjian karena salah satu atau beberapa alasan sebagaimana diatur dalam pasal ini maka semua kewajiban yang belum diselesaikan PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA pada saat pemutusan hubungan perjanjian kerjasama ini akan diselesaikan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah perjanjian berakhir. Untuk itu PIHAK KESATU tetap terikat sampai semua kewajiban selesai sepenuhnya. (4) Apabila terjadi pemutusan perjanjian oleh salah satu pihak atau perjanjian telah berakhir, namun ternyata masih ada peserta PIHAK KESATU yang masih dalam proses pelayanan pemeriksaan kesehatan, maka PIHAK KESATU tetap terikat dengan tanggungjawab semua kewajiban selesai sepenuhnya. (5) Apabila terjadi perubahan dalam isi kontrak dan telah disetujui oleh PARA PIHAK pada waktu belum habis masa perjanjian kerjasama, (sebelum 30 hari) maka dapat dilakukan addendum. PARAF Pinak 1 [f- Pihak |" 7 (6) Dalam hal pemutusan perjanjian yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA ini, PIHAK KESATU tetap bertanggungjawab dan harus memenuhi semua yang menjadi kewajiban PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA. (7) Dalam pemutusan perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk menyampingkan ketentuan dalam pasal 1266 dan 1267 KUHPerdata. Pasal 15 KERAHASIAAN PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri satu sama lainnya menjaga Kerahasiaan perjanjian ini dan atau semua hal yang berkaitan dengan kerjasama yang dimaksud dalam perjanjian kecuali apabla pengungkapan itu dimintakan oleh SALAH SATU PIHAK dalam berdasarkan persetujuan oleh pihak lainnya baik selama perjanjian ini berlaku maupun setelah perjanjian ini berakhir. Pasal 16 KETERPISAHAN Apabila terjadi kekeliruan dalam salah satu Klausul perjanjian ini yang berakibat tidak sah / batal demi hukum, maka yang tidak sah / batal dem: hukum hanya Hausul perjanjian itu saja, sedangkan klausul lainnya tetap berlaku sebagaimana ketentuan dalam perjanjian ini. Pasal 17 PENGALIHAN HAK (1) Hak dan kewajiban yang timbul berdasarkan perjanjian ini tidak dapat dialihkan oleh SATU’ PIHAK kepada. siapapun tanpa persetujuan tertulis dari pihak lainnya. (2) Perjanjian ini tetap berlaku walapun terjadi pergantian pimpinan PARA PIHAK. Pasal 18 FORCE MAJEURE (1) Yang dimaksud dengan force majeure adalah terjadinya peperangan, pemberontakan, blockade, kebakaran, sabotase, epidemic atau bencana alam seperti banjir, ‘gempa bumi, pemogokan masal dan Peraturan Perundang- undangan yang secara langsung berpengaruh terhadap pelaksanaan perjanjian ini serta kejadian diluar kemampuan PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA. (2) Apabila dalam pelaksanaan perjanjian ini SALAH SATU PIHAK megalami keterlambatan atau gagal atau tidak dapat melaksanakan perjanjian ini sebagai akibat dari force majeure, maka pihak tersebut harus memberitahukan pihak lainnya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah terjadinya force majeure. Pasal 19 PENYELESAIAN PERSELISIHAN Apabila terjadi perselisihan dalam melaksanakan perjai PIHAK sepakat akan menyelesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan. (2) Apabial perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah kekeluargaan, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyerahkan persoalannya kepada Pengadilan Negeri Kelas IA Bengkulu. PARAF | Pihak 1 { [Pinakn [= Wh} Pasal 20 LAIN-LAIN (1) Hal-hal yang belum diatur dan / atau tidak cukup diatur dan / atau menyangkut perubahan - perubahan lainnya yang dianggap perlu oleh PARA PIHAK akan diatur lebih lanjut berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK. (2) Semua lampiran yang digunaken dan disatukan dalam perjanjian ini merupakan bagian yang terikat tidak terpisahkan dengan surat perjanjian ini Pasal 21 ADDENDUM Apabila dalam pelaksanaan perjanjian ini PARA PIHAK merasa perlu melakukan perubahan, maka perubahan tersebut hanya dapat dilakuken atas kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan dalam addendum perjanjian ini yang merupakan bagian tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini. Pasal 22 PENUTUP (1) Jika terdapat kewajiban yang belum diselesaikan oleh PIHAK KESATU pada saat berakhirnya perjanjian ini, maka PIHAK KESATU akan tetap bertanggung jawab kepada PIHAK KEDUA sampai kewajiban tersebut diselesaikan. (2) Perjanjian kerja sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dual, diberi materai secukupnya ditanda tangani oleh kedua belah pihak dan masing - masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. (3) Perjanjian kerja sama ini dibuat dengan itikad baik untuk dipatuhi dan dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. PYHAK KEDUA PIHAK KESATU z H SAKIT RAFFLESIA

Anda mungkin juga menyukai