Anda di halaman 1dari 17
1 PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN INSTALASI GAWAT DARURAT DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP Rumah Sehat untuk Jakarta RSU D Kebayoran Lama _ RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEBAYORAN LAMA Ji. Jatayu RT. 001 RW. 012, Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama Telp. (021) 27939067 rsud,kebayoranlama@amail.com dakar jelatan 12240 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEBAYORAN LAMA DINAS KESEHATAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEBAYORAN LAMA NOMOR : 72 TAHUN 2022 TENTANG PENETAPAN PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEBAYORAN LAMA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan tata cara Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dan Penerimaan Pasien Rawat Inap yang benar di Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lame; b. Bahwa agar pelaksanaan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dan Penerimaan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Daerah Kebayoran Lama dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lama sebagai landasan bagi pelaksanaan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dan Penerimaan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lama; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Mengingat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lama; . Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116. Tambahan Lembaran Negara nomor 4431); . Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 ‘Tahun 2009 tentang Kesehatan; . Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; . Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1173/MENKES.PER/X/2004 tentang Standar Akreditasi RS; . Keputusan Menteri_ ~=—-Kesehatan = Nomor 129/MENKBS/SK/II/2008 Tentang —_—Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; . Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/II1/2008 tentang Rekam Medis; . Peraturan Menteri Kesehatan RI = Nomor 512/MENKES/PER/IV/2007 tentang izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran; . Pertaturan Menteri Kesehatan RI Nomor 17 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/148/1/2010 tentang izin dan penyelenggaraan Praktik Perawat; . Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 436/MENKES/SK/VI/1993 tentang Berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis di Indonesia MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEBAYORAN LAMA TENTANG PANDUAN PENDAFTARAN ASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP KESATU : Kebijakan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dan Penerimaan Pasien Rawat Inap dilakukan di Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, dan Instalasi Rawat Inap. KEDUA Panduan Pendafteran Pasien Rawat Jalan dan Penerimaan Pasien Rawat Inap dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan pelayanan pasien pada RSUD Kebayoran Lama KETIGA Pasien Rawat Inap diberikan oleh profesional pemberi asuhan yang kompeten dan memberi pelayanan pasien serta memenuhi standar minimal asesmen pasien di setiap disiplin klinis. KEEMPAT Apabila dikemudian hari ditemukan adanya kekeliruan dalam keputusen ini, maka akan dilakuken perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya. KELIMA Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta. pada tanggal 07 September 2022 DIREKTUR RSUD KEBAYORAN LAMA, Dr. ¥ wari Harumsyah, MARS NIP, 198306262010012034 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta hidayah-Nya sehingga kemi dapat menyelesaikan panduan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat dan Penerimaan Pasien Rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lama ini dengan baik. Buku panduan ini disusun untuk menjadi acuan bagi semua staff dalam pelaksanaan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat dan Pererimaan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lama guna mendukung tercapainya pelayanan yang professional tethadap pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lama. Kami mengucapken terimakasih kepada pihak yang telah membantu sehingga Penduan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan, instalasi Gawat Darurat dan Penerimaan Pasien Rawat Inap ini dapat di selesaikan dan dapat di terbitkan. Berbagai bentuk kritikan dan saran yang membangun akan sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurngan panduan ini, Jakarta, 07 September 2022 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .. DAFTAR ISI ..... BABI — : DEFINIS! BAB Il: RUANG LINGKUP BABII: TATA LAKSANANA. BABIV : DOKUMENTASI BABI DEFINISI Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan pasien adalah mendapatken pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan dengan waktu ‘sesingkat singkatnya. Pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, Klinik ‘swasta maupun dokter praktek sesungguhnya tidak hanya memberikan pelayanan medis profesional namun juga memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Selain mendapatkan pelayanan kesehatan sebaik- baiknya, pasien dan keluarga juga mengharapkan kenyamanan dan keamanan baik dari segi petugas yang cekaten, kenyamanen ruang tunggu, antrian yang tidak terlalu lama, kebersihan toilet maupun dari sumber daya manusia yang bertugas ditempat pelayanan kesehatan tersebut harus profesional. Dalam preses admisi di RSUD Kebayoran Lama pasien diterima sebagai pesien rawat inap atau di dafter untuk pelayanan rawat jalan berdasarkan kebutuhan pelayanan kesehatan mereka yang teleh diidentifikxasikan sesuai misi serta sumber daya RSUD Kebayoran Lama, Pelayanan pendaftaran rawat jalan di RSUD Kebayoran Lama adalah suatu proses, tata cara atau tahapan dalam menerima pasien baru dan pasien lama yang akan berobat di poliklinik maupun instalasi gawat darurat pasien rawat jalan di RSUD Kebayoran Lama. Penerimaan pasien rawat inap di RSUD Kebayoran Lama merupakan prosedur atau tata cara dalam melakukan pendaftaran pesien yang akan menjalani rewat inap baik dari Instalesi Rawat Jalan maupun pasien emergency dari Instalasi Gawat Darurat RSUD Kebayoran Lama. Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan. Pasien lama adalah pasien yang pemah datang sebelumnya untuk keperiuan mendapatkan pelayanan Kesehatan. Selain itu instalasi rawat jalan sebagai salah satu tempat pelayanan yang pertama, yang diharapkan pasien maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat pemberi informasi yang jelas sebelum pasien mendepatkan tindakan / pelayanan berikutnya bahkan sampai memerlukan rawat inap. A TUJUAN 4. Tujuan Umum Meregistrasi pasien untuk memastikan agar catatan pelayanan kesehatan pasien sekarang, sebelumnya dan berikutnya terangkum di dalam satu catatan rekam medis pasien yang sama. 2. Tujuan Khusus a) Pendaftaran pasien gawat darurat; b) Penerimaan langsung pasien dari IGD ke rawat inap; ¢) Admisi pasien rawat inap; 4) Pendaftaran pasion rewat jalan; ) Observasi pasien; dan ‘) Mengelola pasien bila tidak tersedia tempat Rumah Sakit sering melayani berbagai pasien misalnya pasien lansia, disabilitas (fisik, mental, intelektuel), berbagai bahasa dan dialek, budaye yang berbeda atau hambatan yang lainnya, sehingga dibutuhkan sistem pendaftaran dan admisi secara online. Sistim tersebut diharapkan dapat mengurangi hambatan pada saat penerimaan pasien. BABII RUANG LINGKUP Proses admisi di RSUD Kebayoran Lama meliputi pendaftaran rawat jalan dan penerimaan pasien rawat inap meliputi : 1. Rawat Jalan/Poliklinik 2. Instalasi Gawat Derurat 3. Regristrasi di Pendaftaran Pendeftaran pasien rawat jalan dapat di akses langsung di bagian pendafteran dengan pasien datang langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lama atau dengan membuat perjanjian, dan dapat diakses mulai dari senin sampei sabtu, pagi hari mulai pukul 08.00 - 12.00 WIB dan sore hari mulai pukul 14.00 - 18.00 WIB. Untuk pelayanan Emergensi 24 jam senin sampai minggu. Pasien hanya dapat dilayani di Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lama, jika tersedia jenis layanan yang di butuhkan. Apabila layanan yang di butuhkan tidak memadai atau tidak eda, make pesien harus di rujuk ke rumah sakit lain yang memiliki kebutuhan jenis layanan yang dibutuhkan pasien saat itu dengan sebelumnya dilakukan test pemeriksaan penunjang sebagai dasar pengambilan keputusan sesuai standard pelayanan medis. Pasien akan dipindahkan/dirujuk ke rumah sakit lain, untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai, ketika tidak tersedianya pelayanan tersebut di Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lama, atau jika pasien ingin untuk dipindahkan ke rumah sakit dikarenakan asuransi atau masalah iainnya (merujuk kepada kebljaken transfer pasien). 10 BAB II TATA LAKSANA Proses pendaftaran pasien di RSUD Kebayoran Lama meliputi proses pendaftaran rawat jelen di Instalasi Rewat Jalan dan proses penerimaan pasien rawat inap dari Rawat Jalan ataupun penerimaan pasien emergensi dari Instalasi Gawat Darurat ke instalasi Rawat inap RSUD Kebayoran Lama. A. PROSES PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN 4. Pasien Baru a. Pasien mengembil nomor antrian pendaftaran yang diberikan oleh petugas security . Pasien mengisi Formulir Identitas Pasien dan General Concent yang ‘sudah disediakan di meja loket atau di lakukan wawancara oleh petugas: loket bila pasien tidak dapat menuliskan data identitas dirinya. . Pasien BPJS harus mempersiapkan kelengkapan berkas BPJS, yaitu : Kartu identitas, Kartu BPJS asli dan rujukan dari faskes tingket satu yang masih berlaku dan dilekukan pengecekan kelengkapan data oleh security Security melakukan panggilan pasien sesuai dengan nomor urut panggilan . Petugas pendaftaran menanyakan apakah sebelumnya pernah datang berobat ke RSUD Kebayoran Lama atau belum, untuk memastikan apakah pasien memang belum pemah datang ke RSUD Kebayoren Lama. Petuges pendaftaran menanyakan tujuan layanan yeng akan dituju . Petugas pendaftaran memeriksa kelengkapan berkas BPJS (iika pasien BPJS) |. Pasien IGD dinyatakan sebagai pasien BPJS terlebih dahulu, bila dinyatakan sebagai kasus true emergency, maka BPJS dapat digunakan sebagai jaminan pembayarannya, jika dinyatakan sebagai kasus false emergency maka BPJS tidak dapat digunakan dan pasien dinyatakan ‘sebegei pasien umum (bayar pribadi) Petugas pendaftaran melakukan input data pasien dalam SIMRS Petugas pendaftaran melakukan registrasi tujuan layanan yang akan di tuju Petugas pendaftaran menandatangani Form Pendaftaran dan General Concent cry Petugas pendaftaran menuliskan nomor rekam medis, nama pasien di sampul rekam medis pasion Untuk pasien BPJS petugas pendaftaran mencetak bukti registrasi pendaftaran SEP, label pasien dan tracer sebagai permintaan berkas rekam medis ke bagian rekam medis, . Pasien umum diarahkan menuju kasir untuk melakukan pembayaran, lalu di arahkan ke poliklinik tujuan, sedangkan pasien BPJS langsung diarahkan ke polikfinik tujuan Petugas rekam maedis mengambil berkas rekam medis di loket pendaftaran dan mengirim berkas rekam medis pasien ke tempat yang cituju. 2. Pasien Lama a 2 Pasien mengambil nomor antrian pendaftaran yang diberikan oleh petugas security . Pasien BPJS harus membawe kelengkapan berkas BPJS yaitu : Kartu Identitas, Kartu BPJS asli dan rujukan dari faskes tingkat satu yang masih berlaku dan dilakukan pengecekan kelengkapan data oleh security Security melakukan panggilan pasien sesuai dengan nomor urut panggilan |. Pasien IGD dinyatakan sebagai pasien BPJS terlebih dahulu, bila dinyatakan sebagai kasus true emergency, maka BPJS dapet digunakan sebegal jaminan pembayarannya, jika dinyatakan sebagel kasus false emergency maka BPJS tidak dapat digunakan dan pasien dinyatakan sebagai pasien umum (bayar pribadi) . Pasien medaftar langsung ci loket pendaftaran dengan menyertakan surat rujukan asli dari faskes tingkat satu yang masih berlaku Petugas pendaftaran melakukan verifikasi data pasien pada system |. Petugas pendaftaran melakukan registrasi tujuan layanan yang akan di tuju |. Untuk pasien BPJS petuges pendaftaran mencetak bukti registrasi pendaftaran SEP, label pasien dan tracer sebagai permintaan berkas rekam medis ke bagian rekam medis, Pasien umum diarahkan menuju kasir untuk melakukan pembayaran, lalu di arahkan ke poliklinik tujuan, sedangkan pasien BPJS langsung diarahkan ke poliklinik tujuan 12 Petugas rekam medis mengambil berkas rekam medis sesuai dengan permintaen tracer kemudian mengitim berkas rekam medis pasien ke tempat yang dituju. B. PROSES PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN DI POLIKLINIK 1 2, Pasien datang ke poliklinik yang dituju Perawat menginformasikan pasien untuk menunggu diruang tunggu poliklinik sampai namanya dipanggil untuk pemeriksaan. Perawat polikiinik menerima berkas rekam medis pasien dan melakukan pengkajian awal keperawatan rawat jalan, melipuli anamnesa dan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien Perawat poliklinik melakukan input hasil pengkejian dalam system dan langsung membawa berkas rekam medis ke Klinik yang dituju oleh pasien Asisten dokter atau perawat poliklinik memanggil nama pasien dan mempersilakan masuk untuk diperiksa Pasien masuk dan dokter menanyakan keluhan kepada pasien Dokter memariksa pasien Dokter menulis berkas rekam medis pasien secara lengkep dari kunjungan poliklinik dan Catatan Terintegrasi a) _ Jika ada dilakukan tindakan medis seperti pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan leboratorium kepada pasien, dokter terlebih dahulu meminta persetujuan kepada pasien bahwa akan dilakukan tindakan pemeriksaan penunjang. Kemudian perawat menyiapkan lembar permintan pemeriksaan penunjang sesuai instruksi dokter. b) _Jika dilakukan pemeriksaan laboratorium, dokter mengisi lembar Perminteen laboratorium. Kemudian perawat melakuken input pemeriksaan taboratorium yang diminta, pengambilan bahan laboratorium ditakukan oleh petugas laboratorium. ©) _ Petugas laboratorium nanti akan mengkonfirmasi ke perawat poliklinik bahwa pemeriksaan bahan lab sudah selesai dan petugas mengantarkan hasilnya ke polikiinik. d) — Hasil laboratorium ada dua yaitu yang asli dan yang copian. Yang asli diberiken ke pasien dan yang copian di baca oleh dokter seta disampeikan hasilnya ke pasien kemudian hasil laboratorium copian tersebut disertakan di berkas rekam medis pasien. Dokter memberikan therapi obat melalui resep kepada pasien. Identitas pasien di resep harus ditulis dengan jelas. 10, 47. 18. 19. 2B Perawat atau asisten dokter melakukan input tindaken secara lengkap, jike ada tindakan. Asisten dokter/Perawat poliklinik menginformasikan kepada pasien bahwa tindakan sudah selesai dan memberikan resep obat . Pasien keluar dari ruangan periksa, Perawat poliklinik atau asisten dokter menginformasikan ke pasien untuk menunggu di ruang tunggu . Asisten dokter atau perawat poliklinik membawa resep, Resume medis rawat jalan, dan berkas rekam medis ke nurse station poliklinik . Perawat poliklinik menyerahkan resep obat kepada pasien, kemudian pasien diarahkan ke farmasi dan menyelesaikan administrasi ke kasir. Pasien menyelesaikan administrasi . Setelah selesai administrasi, pesien mendapatkan bukti pembayaran dikasir, dan pasien menunjukan bukti pembayaran tersebut di farmasi untuk mengambil obat jika ada resep obat Pasien pulang Perawat poliklinik menulis di sensus harian pasien Petugas rekam medis mengambil semua berkas rekam medis dari Poliklinik pada pukul 20.30 WIB €. PROSES PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALAS] GAWAT DARURAT a Pasien baru masuk di IGD diterima oleh perawat jaga dan keluarga dierahkan mengurus administrasi, jika pasien datang sendiri didaftarkan oleh perawat dan petugas pendaftaran datang sendiri untuk kelengkapan administrasi Untuk pasien lama, ditanyakan apakah pasien sudah pernah berobat atau belum, jika sudah mintakan identitas lengkap pasien untuk mencari nomor rekam medis dan konfirmasi ke petugas pendaftaran Pengelompokan pasien menurut TRIAGE oleh perawat dan dokter jaga icp Sebelum pasien tidur di bed IGD, perawat memastikan roda bed dalam keadaan terkunci baru pasien dipersilakan tidur di bed dilanjutkan perawat dan dokter melakukan anamesa singkat dan memeriksa tanda-tanda vital kemudian dilaporkan ke dokter jaga Hesil pemeriksaan dari dokter dan perawat ditulis di lembar penilaian awal medis keperawatan IGD serta di berkas rekam medis pasien yang dibawa oleh petugas rekam medis. 41. 12. 4 Jike pasien membawa rujukan dari dokter spesialis, dokter jaga IGD akan menghubungi dokter spesialis yang merujuk pasien tersebut dan memberi tahu hasil pemeriksaan yang dilakukan di |GD Kemudian dokter memberitahukan rencana terapi sementara lainnya yang dilaksenaken oleh perawat Terapi atau obat yang diberikan di pesan oleh perawat di farmasi. Sebelum terapi atau obat yang diberikan, semua dipersiapkan di meja persiapan sebelum ke pasien. . Jika ada dilakukan tindakan medis kepada pasien, dokter terlebih dahulu meminta persetujuan kepada pasien bahwa akan dilakukan tindakan pasien. Jika disetujui, perawat mengambil lembar pemberian informasi persetujuen/penolakan tindakan kedokteran, kemudian meminta tanda tangan dokter dan pasien. Jike akan dilakukan pemeriksaan penunjang seperti radiologi atau dirawat oleh 2 dokter spesialis, dokter terlebih meminta persetujuan kepada pasien bahwa akan dilakukan tindakan pasien. Jika disetujui, perawat mengambil lembar pemberian informasi perkembangan pasien, kemudian meminta tanda tangan dokter dan pasien. Kemudian perawat mengisi lembar permintaen pemeriksaan penunjang. Jike dilakukan pemeriksaan laboratorium, dokter mengisi lembar permintaan laboratorium dan melakukan pengambilan spesimen. Perawat membawa sendiri bahan spesimen ke ruang laboratorium. Hesil laboratorium nanti akan dibawa oleh petugas laboratorium ke IGD. Hasil laboratorium ada dua yaitu yang asli dan yang copian. Yang asii diberikan ke pasien dan yang copian di baca oleh dokter serta disampaikan hesilnya ke pesien kemiudian hasil laboratorium eopian tersebut disimpen di delem berkas rekam medis pasien . Setelah semua selesai pasien diobservasi selama beberapa jam, kemudian dokter akan Kembali melakukan'| pemeriksaan setelah hasil dari Pemeriksan penunjang sudah ada di |GD dan menginformasikan kepada pasien dan keluarga . }. Pasien berada di {GD maksimal dalam waktu maksimal 4 jam. ». Bila kondisi pasien baik, pasien dipulangkan dengan mendapet resep dari dokter jaga dengan persetujuan pasien dan keluarga. Kemudian perawat menyerahkan resep tersebut ke bagian farmasi. . Sebelum pasien pulang, perawat mengarahkan pasien atau keluarga untuk mengambil obat dan menyelesaikan administrasi di kasir 35, 17. Setelah keluarga pasien menyelesaikan administrasi, persiapkan pasien untuk pulang, yakinkan semua hak milik pasien dikembalikan ke pasien seperti hasil lab yang asli, hasil radiotogi, dll. 18. Semua tindakan medis selama di IGD didokumentasikan pada berkas tekam medis pasien secara lengkap dan catat data pasien dalam semsus harian IGD 19. Berkas pasien IGD dikumpulkan di IGD dan nanti diambil oleh petugas rekam medis dalam waktu 1x24 jam. 20, Pasien pulang D. PROSES PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP Pasien dapat didaftarkan masuk ke rumah sakit oleh dokter spesialis, yang memilki Surat Ijin Praktek di Rumah Sekit Umum Daerah Kebayoran Lama. Dokter spesialis akan menjebarkan kondisi pesien dan diagnosis sementara, berlaku tidak lebih dari 24 jam. Jika lebih dari masa berlaku tersebut, pasien harus dikgji ulang.Penerimaan pasien non-emergensi atau pasien rujukan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lama harus dilakukan verfikasi terlebih dahulu mengenai kelayakan pasien serta kesediaan unit pelayanan sesuai kebutuhan pasien untuk dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lama Surat Pengentar Rawat inap/ Surat Rujukan dari dokter Spesialis tidak termasuk perinatologi, memeriukan kelengkapan dari dokter spesialis atau dokter unum, dengan instruksi dari dokter spesialis, dan diagnosa ICD X seat datang. Jenis-jenis pendaftaran : 1. Pendaftaran bagi pasien rawat jalan: Pasien mungkin didaftarkan secara langsung dari poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lama. Dokumen yang diperlukan akan dikirimkan ke bagian pendaftaran dan pesien akan mendapatkan kamer perawatan yang sesuai dan tersedia di unit rawat inap. 2. Pendaftaran dari Instalasi Gawat Darurat: Pasien dari Instalasi Gawat Darurat memerlukan pendaftaran rawat inap, harus mempunyai formulir dari pendaftaran dan dikirimkan bagian pendaftaran dan pasien akan diberiken kamar rawat yang tersedia di ruang rawat inap. 3. Pendaftaran pasien observasi: Pasien dapat di observesi di Instalasi Gawat Derurat maksimal 4 jam sejak pasien masuk rumah sekit, selanjutnya dokter harus memutuskan apakah pasien masuk dalam perawatan rumah sakit, rujuk ke rumah sakit lain atau pasien di pulangkan den di informasikan kepada pasien atau kelvarga. Selama observasi pasien dimonitor secara berkala. Ketika pasien diobservasi dan diputuskan oleh 18 + kurvel grafik tanda tanda vital pasien - Catatan pemindahan pasien dari ruang lain e. Rawatjalan - Catatan pemindahan pasien rawat jalan 48, Memilah form serte diisi lengkep a 19. 20. eonmgpaog Form CPPT Form Nursing Care Plan (sesuai diagnosa pasien ) Form rencana dan implementasi Form observasi dan balance eairan Form discharge planning Form pengkajian Form edukasi Menghubungi dokter jaga ruangan bahwa ada pasien baru Jika pasien telah selesai hari perawatan ‘Ada pendokumentasian tertulis dari dokter yang merawat di lembar terintegrasi dan mengisi form ringkesan mesuk keluar pasien / medical report (resume) dan peresepan obat untuk rawat jalan Kemudian perawat mengisi form CPTT dengan instruksi dokter bahwa pasien boleh pulang dengan mengisi lengkap therapy oral selama rawat jalan, dan waktu kontrol pasien. Perawat melengkapi form discharge planning, surat kontrol. Perawat melakukan retur obat jika masih ada obat tersisa Perawet rewat inap menghubungi kesir jika pesien tersebut sudah diperbolehkan pulang oleh DPJP. Setelah kasir menelpon ruangan bahwa penanggung jawab pasien sudah dapat mengurus administasi, perawat _menghubungi penanggung jawab pasien untuk ke kasir. Setelah penanggung jawab pasien menunjukkan struk pembayaran yang telah dicap unas, perawat rawat inap menghubungi kasir untuk konfirmasi Kemudian perawat memberi penjelasan tentang cara, kegunaan dan dosis obat, surat kontrol, serta memberikan seluruh hasil pemeriksaan penunjang yang dimiliki oleh pasien. Setelah memberi penjelasan, pada lembar discharge planning minta tanda tangan penanggung jawab pasien. Kemudian perawat ke kamar pasien untuk melakukan eff infus dan memotong gelang pesien, mengingatkan meletakkan alat inventaris RS pada tempat semula (remote, AC) setelah itu pasien boleh pulang. 20 BABIV DOKUMENTASI 1. Formulir admisi 2. Formulir general consent Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 07 September 2022 DIREKTUR RSUD KEBAYORAN LAMA,

Anda mungkin juga menyukai