1. Siswa yang mengikuti kegiatan PRAMUKA belajar KALIMAT SANDI. Sandi angka berfungsi mengubah
kalimat asal menjadi kalimat sandi, berdasar pada kata kunci dan cakram urutan abjad, seperti di bawah ini.
Contoh:
Penggunaan sandi angka pada kalimat asal INDONESIA JAYA dengan kata kunci 312 berubah menjadi
kalimat sandi LOFROGVJC MBAD.
Penggunaan sandi angka pada kalimat asal INDONESIA JAYA dengan kata kunci 123 berubah menjadi
kalimat sandi JPGPPHTKD KCBB.
Carilah kalimat asal bermakna dari dua kalimat sandi di atas bila diketahui kata kuncinya terdiri dari tiga angka
berbeda, yaitu 1, 2, dan 3. (Tiap kalimat sandi dimungkinkan memiliki kata kunci berbeda).
1
2. Diberikan empat potong kawat yang terdiri dari tiga kawat masingmasing panjangnya 20 cm, dan satu kawat
panjangnya 22 cm. Potonglah semua kawat tersebut menjadi sembilan potongan dengan ukuran setiap potongan
berupa bilangan bulat. Kemudian susunlah seluruh hasil potongan menjadi tiga segitiga siku-siku. Dengan
menggunakan selotip yang disediakan, tempelkan semua hasil susunan segitiga yang terbentuk di lembar jawab
yang disediakan, dan tulis panjang sisi setiap segitiga tersebut.
3. Diberikan segitiga sama sisi ABC. Titik-titik P, Q, dan R berturutturut merupakan titik tengah ruas garis AB,
BC, dan AC.
Gambarlah sebanyak mungkin segitiga yang titik sudutnya berasal dari titik-titik A, B, C, P, Q, atau R.
a. Kelompokkan gambar segitiga sama sisi,
b. Kelompokkan gambar segitiga sama kaki yang bukan sama sisi,
c. Kelompokkan gambar segitiga siku-siku.
4. Tetromino adalah bangun datar yang merupakan gabungan dari empat persegi yang sama dan terhubung sisi
dengan sisi. Berikut adalah contohcontoh tetromino.
Potong-potonglah gambar di bawah ini menjadi enam tetromino dan warnai setiap tetromino dengan warna
yang berbeda. Kemudian bentuklah suatu persegi panjang dari keenam tetromino tersebut. Tempelkan persegi
panjang yang terbentuk pada tempat yang telah disediakan.
5. Gambar (1) terbentuk dari delapan persegi panjang identik masingmasing berukuran 2 × 1 satuan. Gambarlah
lintasan dari A ke B, sehingga titik sudut persegi panjang hanya boleh dilewati tepat satu kali, seperti contoh
pada Gambar (2).
Contoh:
Bukan Contoh: