Anda di halaman 1dari 39

PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA

ANAK RANTING 1 RANTING BS 1 DENKAV 5 PD XVI/PATTIMURA

BUKU PANDUAN PENGURUSAN NIKAH


KOMPI MARKAS

AMBON, 2022
PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA
RANTING BS 1 DENKAV-5 PD/XVI/PATTIMURA

STRUKTUR KEPENGURUSAN

PEMBINA

Mayor Kav Arkom Fajri R


PEMBINA HARIAN

Letda Rizki Prihandoko


KETUA

Ny. Arkom Fahri R

WAKIL KETUA

Ny. Wahyu Yossa A.

BENDAHARA SEKRETARIS

Ny. Vega Ny. Rizki Prihandoko

WAKIL BENDAHARA URUSAN TATA USAHA

Ny. Fachrul

URUSAN DALAM

Ny. Asep Rantodi

KETUASEKSIORGANISASI KETUASEKSIEKONOMI KETUASEKSIKEBUDAYAAN KETUASEKSISOSIAL

Ny. Bangkit Yapto Ny. Dany Setyobudi N. Ny. Frans Purba Ny. Widna Galih K

URUSAN ORGANISASI URUSANUSAHA URUSANBUDAYA URUSAN BANTUAN


DAN PERSONALIA SOSIAL DAN BEASISWA
Ny. M. Arif Mulyadi Ny. Jusman
Ny. Bahril Ny. Widna Galih K

URUSANPERKOPERASIAN URUSAN PEMBINAAN


URUSANPENERANGAN MENTAL URUSAN KESEHATAN
Ny. La Irmani KEPENDUDUKANDAN KB
Ny.Jefri Ivan H Ny. I Made
Ny. Saryono

URUSAN KOMUNIKASI URUSANPENDIDIKAN


SOSIAL URUSANWARAKAWURI,
Ny. Jusman YATIM, YATIMPIATUDAN
Ny. Victor ANAKCACAT
Ny. Tatak
STRUKTUR KEPENGURUSAN ANAK RANTING KOMPI MARKAS

KOMANDAN KOMPI

Lettu Kav Dany Setyobudi N

KETUA ANAK RANTING

Ny.Rizky Dany Setyobudi N

IBU BATIH

Ny. Astri Jusman

SEKSI ORGANISASI SEKSI KEBUDAYAAN SEKRETARIS


Ny. Jusman Ny. Jefri Ivan Hanafi Ny. Asep Rantodi
Ny. Bahril Ny. Arif Mulyadi

SEKSI EKONOMI SEKSI SOSIAL


Ny. Reky Somantri Ny. Johan Siregar
Ny. Ariza Azwar Ny. Rohmad Fauzi
SEJARAH PERSIT

Satu tahun setelah kemerdekaan Indonesia, organisasi istri prajurit TNI AD yang bernama
“Persit Kartika Chandra Kirana” lahir. Organisasi ini berkembang di tengah-tengah perjuangan
bangsa Indonesia yang dijiwai semangat dan cita-cita luhur telah berhasil merebut kemerdekaan.

Persit Kartika Chandra Kirana (selanjutnya disebut Persit) adalah persatuan istri tentara


(Angkatan Darat) yang didirikan oleh Ratu Aminah Hidayat pada 3 April 1946
di Purwakarta, Jawa Barat. Organisasi ini berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
serta tetap membina terjalinnya.

1. Persatuan, kesatuan, persaudaraan serta kekeluargaan.


2. Rasa senasib, sepenanggungan serta seperjuangan sebagai istri prajurit.
Dalam perkembangannya, Persit menyesuaikan organisasinya dengan reorganisasi TNI
Angkatan Darat yang dimulai pada 1984. Dengan demikian, kedudukan Persit Kartika Chandra
Kirana menjadi organisasi kemasyarakatan yang berinduk pada organisasi kemasyarakatan Dharma
Pertiwi,

Dalam pertumbuhannya, organisasi ini tidak dapat dipisahkan dari perkembangan TNI AD. 
Kelahirannya didorong oleh kesadaran bela negara dan ingin ikut serta berjuang mendampingi suami
sesuai dengan sifat kewanitaannya.  Kegiatan dapur umum dan palang merah merupakan pilihannya
dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Dengan didasari rasa senasib seperjuangan maka di
beberapa tempat istri prajurit TNI AD membentuk organisasi yang bersifat lokal dengan nama yang
berbeda - beda antara lain :

Untuk  menghadapi  tantangan  perjuangan   yang   semakin  berat   maka   pada tanggal 15
Agustus 1946 PKIT mengadakan konferensi di Garut Jawa Barat guna mempersatukan organisasi -
organisasi istri tentara yang ada di daerah - daerah.  Dalam Konferensi tersebut nama (PKIT)
Persatuan Istri Tentara (PIT) pun diubah menjadi Persatuan Istri Prajurit Kartika Chandra Kirana
(PERSIT KCK). atas saran Ny. Hamara Effendi.  Selanjutnya kegiatan Persit semakin meningkat
seiring dengan perkembangan organisasi TNI AD.  Sesuai dengan situasi perkembangan negara RI
menghendaki diadakannya penyempurnaan dalam organisasi AD maka dengan Surat Keputusan
Kasad no 952 / X / 1959 tanggal 24 Oktober 1959 telah dilaksanakan re - organisasi / re - formasi
dengan pembagian wilayah dalam berbagai Kodam dan sesuai dengan kongres Persit yang ke VIII
tahun 1964 yang menghasilkan keputusan penting salah satunya adalah " Pemimpin dijabat oleh istri
pemimpin TNI AD secara fungsional.
Kepengurusan persit Kartika Chandra Kirana adalah :
1. Pengurus pusat (PP) 6. Pengurus cabang (PC)
2. Pengurus daerah (PD) 7. Pengurus ranting berdiri sendiri (PRBS).
3. Pengurus gabungan (PG) 8. Pengurus ranting (PR)
4. Pengurus cabang berdiri sendiri (PCBS) 9. Pengurus anak ranting (PAR)
5. Pengurus kordinasi cabang(PKC) 10. Pengurus sub anak ranting (PSAR)

Sifat dan Watak Persit Kartika Chandra Kirana

1. Suci, setia, sepi ing pamrih, rame ing gawe yang artinya seorang anggota persit haruslah suci
hatinya (bersih, lurus, tanpa niatan jahat sedikitpun), setia sifatnya (berpegang teguh pada
janji dan pendirian, patuh, taat) kepada suami TNI AD, persit, Negara, dan agama, didalam
bahasa jawa itu memiliki makna kita harus banyak “bekerja” (bukan banyak bicara apalagi
bicara tanpa fakta) dengan tidak mendasarkan pekerjaan karena imbasnya.
2. Ikhlas, rela, bijaksana dan cendekia

3. Berani dan bertanggung jawab


SEKSI ORGANISASI

A. Persatuan istri prajurit Kartika Chandra Kirana yang disingkat dengan Persit
B. Pakaian seragam Persit Kartika Chandara Kirana terdiri atas :
1. Pakaian Seragam Resmi (PSR).
Bentuk dan Warna seragam resmi terdiri atas :
a. Pakaian Seragam Resmi ( PSR ) Non Berjilbab.
1) Kain lurik hijau tua, berwiru dan kebaya pendek hijau muda polos, berkutubaru
dengan lapisan bahan yang sewarna.
2) Kutubaru tidak terlalu rendah dengan model bagian atas rata dan bagian bawah
meruncing dengan kancing jepret.
3) Penutup pinggang memakai longtorso hitam (boleh tidak memakai longtorso).
b. Pakaian Seragam Resmi ( PSR ) Berjilbab.
1) Kebaya lebih panjang, menutupi pinggul.
2) Memakai kutubaru di bagian atas tidak terlalu rendah dan di bagian bawah meruncing
kedepan.
3) Tutup kepala dalam ( ciput ) warna hitam polos, kerudung warna hijau dari bahan
spandek warna senada dengan warna kebaya.
c. Perlengkapan
1) Tas hitam polos bukan beludru dan tidak mengkilat denagan dua tali pendek dengan
model sederhana ( tidak beraksesoris )
2) Selop hitam polos bagian depan terbuka, tinggi hak maksimum 7 cm bahan bukan
beludru dan tidak mengkilat.
3) Perhiasan hanya diperkenankan memakai jam tangan bertali hitam , cincin kawin,
subang sederhana mutiara putih polos, dan masih diperkenanankan memakai sebuah
cicncin yang serasi dengan giwang atau subang.
4) Sanggul jawa ( bukan sanggul tekuk atau modern, tidak berjambul ), dengan tususk
konde polos warna hitam atau dari bahan tanduk/penyu
5) Lencana Persit Kartika Chandara Kirana disematkan pada lipatan kebaya sebelah kiri
sejajar dengan kutubaru.
d. Penggunaan
1) Pada acara serah terima jabatan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana dan
Ketua Umum Dharma Pertiwi.
2) Pada HUT Persit Kartika Chandra Kirana.
3) Pada undangan lain yang harus menyesuaikan pakaian.
Catatan :
a) Berlaku pada anggota IKKT Pragati Wira Anggini yang berasal dari unsur Persit
Kartika Chandara Kirana pada uapacara HUT Persit Kartika Chandra Kirana
b) Khusus untuk mengahadiri undangan dari Koawani, Dharma Wanita, BKOW dan
GOW penggunaan sergama disesuaikan dengan undangan dengan memakai
lencana Dharma Pertiwi atau Persit Kartika Chandra Kirana.
PAKAIAN SERAGAM RESMI (PSR)

PSR MUSLIM
2. Pakaian Seragam Upacara ( PSU )
Pakaian Seragam Upacara ( PSU ) terdiri dari Pakaian Seragam Kerja ( PSK ) dan jas.
a. Jas bagian depan
1) Model princess dengan satu garis jahitan dari tengah lengan kebawah yang menjadi
satu dengan garis kantong
2) Diantara garis potongan princess dengan ketiak, ada satu ( 1 ) garis potongan lain
menyerong ke depan dan berhenti di tengah kantong.
3) Panjang jas dari pinggang 25-30 cm atau lebih panjang 5-8 cm dari Pakaian Searagam
Kerja ( PSK ).
4) Kancing 2 buah dibungkus dengan kain yang sama. Bentuk kancing bundar gepeng,
garis tengah 2 ¾ cm, ( ukuran no.38 ) jarak kancing 9 cm dan lubang kancing
melintang dan dibobok ( paspol )
5) Panjang lengan diukur sampai pergelangan tangan ditambah 7 cm sudah termasuk 4
cm untuk lipatan.
6) Saku bentuk agak miring, lebar disesuaikan.
7) Jahitan lengan model jas
8) Tetap ada jahitan potongan dari ketiak kebawah yang menjadi satu dengan garis
kantong.
b. Jas bagian belakang
1) Model princess dengan 1 garis jahitan tengah lurus ke bawah.
2) Jas memakai kain pelapis ( vuring )
c. Kerah
1) Model kerah jas
2) Ukuran kerah : bagian depan 4 cm , bagian belakang 4 ½ cm, jarak anatara ujung
kerah dan bawah 4 cm
3) Pinggiran kerah ditindas dengan benang yang sama warnanya sampai bawah dengan
jarak ½ cm.
d. Warna
1) Seragam kerja anggota Persit Kartika Chandra Kirana berwarna hijau apel berlaku
juga bagi anggota yang sedang hamil
2) Jas Persit Kartika Chandra Kirana berwarna hijau tua.
e. Pakaian Seragam Upacara ( PSU ) Berjilbab.
- PSU Berjilbab sama dengan PSU Umum
f. Perlengkapan Pakaian Seragam Upacara (PSU) dan Pakaian Seragam Harian (PSH).
1) Tas hitam polos, bahan bukan beludru dan tidak mengkilat dengan satu tali panajang
dan dua tali pendek
2) Sepatu tertutup berwarna hitam ( wedges ), bukan dari beludru dan tidak mengkilat.
Tianggi hak maksimum 7 cm . Bagi yang berbusana berjilbab, diperkenakan memakai
kaos kaki warna kulit. Tidak diperkenanakan memakai kaos kaki warna hitam.
3) Perhiasan yang dipakai jam tangan bertali hitam, cincin kawin, subang sederhana,
mutiara putih polos dan masih diperkenankan memakai sebuah cicncin yang serasi
dengan giwang atau subang.
4) Lencana Persit Kartika Chandra Kirana disematkan pada bagian kerah seragam kerja
bawah sebelah kiri.
g. Penggunaan
1) Pada acara serah terima jabatan Ketua ( kecuali Ketua Umum) dan pengurus Persit
Kartika Chandra Kirana di semua tingkat kepengurusan.
2) Pada acara ziarah di Taman Makam Pahlawan dalam rangka HUT Persit Kartika
Chandra Kirana, HUT Kesatuan, HUT Dharma Pertiwi dan hari- hari besar nasional.
3) Pada acara pembukaan dan penutupan Musyawarah Pusat dan Rpat Kerja
4) Dapat digunakan pada upacara pembukaan dan penutupan pendidikna militer.
h. Pengadaan barang oleh Pengurus Pusat.

PAKAIAN SERAGAM UPACARA (PSU)

PSU MUSLIM
3. Pakaian Seragam Harian ( PSH )
Pakaian Seragam Harian ( PSH ) terdiri atas blus dan rok
a. Blus bagian depan
1) Model dengan jahitan mulai di tengah bahu.
2) Panjang lengan 3 cm di atas siku, bagian luar kelim lengan 4 cm, lingkungan lengan
diukur ps ditambah 6 cm.
3) Kancing
a) Kancing berbentuk bundar dan dibungkus dengan bahan yang sama, jumlah
kancing 4 buah dengan ukuran garis tengah 2 cm (no.28)
b) Lubang kancing melintang, tusuk veston (mata itik) kancing pertama diukur 3-4
cm di atas lekuk dada.
c) Jarak antara kancing diberi kancing jepret atau kancing kait agar rapi dan tidak
terbuka.
4) Panjang blus diukur dari pinggang 22 cm atau dari pinggul ke 2 ditambah 3 cm.
5) Kelim blus 4 cm.
b. Blus bagian belakang.
1) Diberi kupna
2) Tidak ada jahitan garis lurus kebawah.
c. Model dengan kerah siler
1) Lebar tengah belakang 7 cm.
2) Lebar kerah bagian depan 6 cm, seluruh tepi kerah diberi jahitan (ditindas) sampai
kebawah dengan jarak ½ cm.
3) Setengah panjang kerah sama dengan ½ lingkar leher ditambah 3 cm untuk membuat
kerah menjadi runcing.
4) Lebar kerah bawah, ditambah dari pola blus 4 cm.
a) Rok bagian depan
(1) BLUS Memakai lipat hadap yang dijahit dari tinggi pinggul. Ploi dimulai
dari ujung bawah blus.
(2) Ukuran lipat hadap 36 cm ( kedalam lipat hadap 9 cm kiri kanan ).
(3) Memakai kupnat ditindas dengan jahitan sepanjang 26 cm.
(4) Lebar rok adalah pola dasar ditambah 5 cm dari garis pinggul ke 2.
b) Rok bagian belakang.
(1) Memakai kupnat.
(2) Tidak memakai lipat hadap.
(3) Letak ritsleting di tengah belakang, menutup ke samping dengan ukuran 20
cm.
(4) Panjang rok 5-10 cm di bawah lutut ( disesuaikan dengan tinggi badan ).
(5) Lebar ban 3 cm.
(6) Kelim rok 5 cm.
d. Pakaian Seragam Kerja bagi anggota yang hamil dapat dilihat pada gambar.
e. Penggunaan.
1) Pada kegiatan organisasi
2) Pada acara pembukaan dan penutupan penataran istri anggota TNI.
f. Pakaian Seragam Harian ( PSH ) Berjilbab.
1) Model dengan jahitan mulai ditengah bahu.
2) Blus lengan panjang, di bagian bawah lengan dapat dibuat belahan yang panjangnya
10-15 cm diberi kancing jepret, untuk memudahkan berwudhu.
3) Panjang rok sampai mata kaki.
4) Dilengkapi dengan tutup kepala dalam ( ciput ) warna hitam polos dan kerudung
warna hijau berbahan spandex senada dengan warna bahan PSH
5) Blus bagian belakang diberi kupnat.
g. Pengadaan barang oleh Pengurus Pusat.

PAKAIAN SERAGAM HARIAN (PSH)


PAKAIAN SERAGAM HARIAN MUSLIM

PAKAIAN SERAGAM HARIAN HAMIL


4. Pakaian Seragam Lapangan ( PSL )
a. Pakaian Seragam Lapangan ( PSL ) terdiri atas blus seragam harian ( PSH ) dan celana
panjang.
b. Penggunaan Pakaian Seragam Lpangan ( PSL ) digunakan pada :
1) Acara kunjungan kerja ke daerah –daerah ( sesuai dengan situasi dan kondisi ).
2) Acara bakti social, tabur bunga dikapal, TMMD dsb.
3) Sesuai dengan undangan.
4) Pakaian Seragam Lapangan Berjilbab menyesuaikan.
5. Blazer Batik.
a. Blazer batik dapat digunakan dengan PSH atau PSL.
b. Penggunaan blazer.
1) Acara-acara ditempat bersuhu dingin / rendah.
2) Kegiatan bakti social TMMD
3) Sesuai situasi dan kondisi.

BLAZER BATIK

BLAZER BATIK MUSLIM


6. Pakaian Seragam Olahraga ( PSO )
a. Bahan kaos warna hijau lengan panjang dan menggunakan logo Pessrsit di saku sebelah
kiri.
b. Celana berwarna hitam.
c. Untuk pakaian olahraga berjilbab menggunakan kerudung spandex dengan warna hujau
sesuai dengan warna kaos olahraga memakai ciput hitam.
d. Pemakaian kerudung dikeluarkan.
e. Tas pinggang hitam berlogo Persit.
f. Sepatu berwarna hitam dengan lis hijau atau hitam polos / legas.
g. Pengadaan dari Persit Pusat.

PAKAIAN SERAGAM OLAH RAGA

PAKAIAN OLAH RAGA MUSLIM


7. Syal Persit
a. Syal Persit dapat digunakan oleh semua anggota Persit Kartika Chandra Kirana pada saat
menggunakan PSH dan PSL
b. Penggunaan syal Persit.
1) Aksesoris acara hiburan
2) Cuaca dingin.
3) Sesuai situasi dan kondisi.
Jika sudah sah menjadi Persit ada beberapa hal yang diperkenankan dan tidak
diperkenankan selama memakai seragam organisasi.
1. Hal- hal yang diperkenankan
a. Memakai lensa kontak sesuai warna asli mata si pemakai.
b. Memakai bulu mata palsu dengan ukuran dan model yang sederhana ( natural ).
c. Memakai bingkai kacamata dengan warna gelap dan model sederhana.
d. Memakai kacamata hitam pada saat kegiatan di luar ruangan dengan model hitam polos dan
sederhana.
e. Memakai cat rambut warna hitam atau coklat ( bagi yang tidak berjilbab )
f. Memakai kawat gigi orthodonti dengan warna natural.
g. Diperbolehkan memakai rambut palsu apabila yang bersangkutan dalam keadaan sakit.
2. Hal- hal yang tidak diperkenankan
a. Tidak boleh memakai cat kuku.
b. Tidak boleh memakai perhiasan gelang tangan/kaki, dan kalung. Hanya dapat
diperkenankan menggunakan anting mutiara/sederhana dan cincin mutiara/cincin kawin
c. Jam tangan tidak boleh dari bahan akrilik, boleh dari bahan kulit atau karet
d. Tas tidak boleh mengkilat harus drop
PERLENGKAPAN PERSIT

TAS RESMI
PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA

SEPATU DAN SELOP


C. Lagu Persit

1. Mars Persit

2. HymnePersit
3. Lagu Indonesia Raya
4. Lagu Garuda Pancasila

D. Di Persit terdapat dua ( 2 ) kartu setelah sah menjadi istri prajurit ( Persit ), yaitu :
1. Kartu Tanda Anggota ( KTA )
a. Kartu Tanda Anggota ( KTA ) adalah sebagai tanda pengenal dan tanda asah
keanggotaan Persit Kartika Chandra Kirana.
b. Kartu Tanda Anggota ( KTA ) Persit Kartika Chandra Kirana hanya diberikan kepada
anggota biasa dan luar biasa Persit Kartika Chandra Kirana.
c. Kartu Tanda Anggota ( KTA ) berlaku sampai ada pencabutan.
d. Bentuk empat persegi panjang dan dapay dilipat menjadi 3 lipatan saling menutup.
e. Warna hijau untuk anggota biasa dan kuning untuk anggota luar biasa.
f. Ukuran lebar 8 cm dan panjang 18 cm.
g. Bahan kertas yang tahan lama.

Adapun syarat untuk memperoleh Kartu Tanda Anggota ( KTA ) adalah sebagai berikut :
a. Mengisi formulir Kartu Tanda Anggota ( KTA ).
b. Foto gandeng latar merah ukuran 4x6 sebanyak 8 lembar.
c. Biaya administrasi sebesar Rp 15.000.
KARTU TANDA ANGGOTA
WARNA HIJAU MUDA
2. Kartu Penunjukan Istri ( KPI )
Adapun syarat untuk memperoleh Kartu Penunjukan Istri ( KPI ) adalah sebagai berikut :

TIDAK
NO BAGIAN JUMLAH ADA KET
ADA
1 Surat permohonan 4 Lembar
KPI
2 Surat izin nikah 4 Lembar

3 Akta nikah 4 Lembar

4 Daftar isian 4 Lembar

5 Sinyalemen/sidik jari 4 Lembar


( istri )
6 Data kepemilikan 4 Lembar
KPI
7 Skep pangkat 4 Lembar
pertama ( suami )
8 Skep pangkat 4 Lembar
terakhir ( suami )
9 Akta kelahiran 4 Lembar
( istri )
10 Ijazah terakhir
(istri) 4 Lembar
11 Foto a. 8 Lembar 4 lembar telah
a. 4 x 2,5 b. 4 Lembar ditempel pada daftar
b. 4 x 6 isian .
4 lembar foto
tersebut telah
ditempel pada
sinyalemen

NB :

- Bagi personel beragama nasrani, melampirkan surat pembaptisan isteri dan akta nikah dari
Gereja serta dari catatan sipil

- Poin yang ditebalkan adalah yang harus disiapkan pemohon.


E. Lambang Persit Kartika Chandra Kirana

1. Maksud
a. Menggambarkan cita-cita serta kewajiban istrin anggota Tentara Nasional Indonesia
( selanjutnya disingkat TNI ) Angkatan Darat yang tergabung dalam Persit Kartika
Chandra Kirana
b. Mencerminkan pola kehidupan, azas dan tujuan Persit Kartika Chandra Kirana.
2. Makna
Perjuangan Persit Kartika Chandra Kirana laksana sinar Hyang Kartika dan Hyang Chandra
yang menerangi, menghiasi angkasa dan menyinari kehidupan serta memberikan petunjuk
alami kepada umat manusia. Persit Kartika Chandra Kirana berkewajiban menempa para
anggota menjadi insan yang berguna bagi keluarga TNI Angkatan Darat khususnya, negara
dan bangsa pada umumnya serta dalam melaksanakan tugas selalu berpedoman pada
kebajikan dan kebenaran.
Cita-cita serta kewajiban Persit Kartika Chandra Kirana yang digambarkan dalam lambang
bermakna sebagai berikut :
a. Bunga Wijaya Kusuma yang dilukiskan dengan lima kelopak daun melambangkan
perjuangan Persit Kartika Chandra Kirana yang berdasarkan Pancasila untu membantu
TNI Angkatan Darat dalam rangka melaksanakan tugas.
b. Bokor kencana yang dilukiskan dengan cerana sesaji melambangkan kebaktian
c. Keris pusaka berlekuk lima melambangkan senjata pamungkas, lekuk lima kiasan dari
lima kalimat sumpah prajurit.
d. Bulu melambangkan kecendekiaan.
e. Rantai pengikat melambangkan persatuan.
f. Lambang Kartika Eka Paksi yang digambarkan di atas bunga Wijaya Kusuma serta
rangkaian padi dan kapas melambangkan Persit Kartika Chandra Kirana berjuang untuk
keagungan TNI Angkatan Darat.
g. Pita dengan tulisan Persit Kartika Chandra Kirana yang mengikat rangkaian padi dan
kapas melambangkan Persit Kartika Chandra Kirana turut serta mewujudkan
kesejahteraan dan kemampuan TNI Angkatan Darat dalam melaksanakan tugas.
h. Mata rantai berjumlah 17, bunga kapas berjumlah 8, dan padi berjumlah 45,
melambangkan perjuangan Persit Kartika Chandra Kirana yang dijiwai oleh semnagat 17
Agustus 1945.
3. Warna
Warna melambangkan sifat sebagai berikut :
a. Merah : keberanian yang gagah perkasa
b. Putih : kesucian tanpa pamrih
c. Kuning : keluhuran yang bijaksana dan cendekia
d. Hitam : kemantapan, keteguhan dan kekekalan
e. Hijau : doa, harapan, dan kepercayaan
4. Arti Keseluruhan
Setiap anggota yang bernaung dibawah lambang Persit Kartika Chandra Kirana harus
memiliki sifat dan watak.
a. Suci, setia, sepi ing pamrih rame ing gawe
b. Ikhls, rela, bijaksana, dan cendekia
c. Berani dan bertanggung jawab
Keselurahan lambang berarti Persit Kartika Chandra Kirana membantu tugas prajurit TNI
Angkatan Darat sebagai senjata pamungkas yang selalu setia pada sumpahnya untuk
menjaga keselamatan negara dan bangsa dari marabahaya.
5. Penggunaan
Lambang Persit Kartika Chandra Kirana digunakan pada :
a. Papan nama kantor, mimbar dan banguna Persit Kartika Chandra Kirana
b. Surat resmi dan buku yang dikeluarkan oleh Persit Kartika Chandra Kirana.
c. Panji, Pataka, dan Vandel.
d. Bendera dan seragam olahraga.
e. Medali pendiri Persit Kartika Chandra Kirana.
f. Medali penghargaan Persit Kartika Chandra Kirana.
g. Plakat Pusara Karya Persit Kartika Chandra Kirana.
h. Lencana Persit Kartika Chandra Kirana, Lencana Jasa Karya, Lencana Setia Bakti Bina
Utama, Lencana Setia Bakti Utama, Lencana Setia Bakti Pratama, Lencana Setia Bakti 8
Tahun, Lencana Setia Bakti 16 Tahun dan Lencana Setia Bakti 24 Tahun.
i. Plakat, Vandel kecil serta cenderamata lainnya yang dikeluarkan oleh Persit Kartika
Chandra Kirana.
j. Kartu Tanda Anggota ( KTA ).
k. Pembuatan cenderamata lainnya dalam bentuk apapun misalnya : cincin, jam dinding,
payung, piring kenangan, gelas ( alat minum lainnya ), taplak, tas dan lain-lain.
l. Dapat digunakan pada kain rentang dalam kegiatan selain serah terima jabatan.
6. Pembuatan
Untuk keseragaman lambang dibuat oleh pengurus pusat
F. Lencana Persit Kartika Chandra Kirana
1. Bentuk, Warna, Ukuran, bahan dan gambar.
a. Bentuk : lonjong ( bulat panjang )
b. Warna : sama dengan, panji
c. Ukuran : lebar 3 cm dan panjang 3,5 c
d. Bahan : logam
e. Gambar : ditengah tergambar lambang Persit Kartika Chandra Kirana
2. Pembuatan
Lencana dibuat oleh Pengurus Pusat, Pengurus Daerah, diperkenankan untuk membuat
lencana dengan ketentuan bentuk, warna, ukuran sesuai dengan yang dikeluarkan oleh
Pengurus Pusat
3. Penggunaan
a. Lencana dipakai sebagai tanda pengenal anggota Persit Kartika Chandra Kirana pada
waktu memakai Seragam Resmi, Seragam Upacara, dan Seragam Kerja
b. Pemakaian lencana pada:
1) Pakaian Seragam Resmi di dada sebelah kiri, pada lipatan kebaya sejajar dengan kutu
baru.
2) Pakaian Seragam Upacara dikerah bawah sebelah kiri pada Seragam Kerja.
3) Pakaian Seragam harian dikerah bawah sebelah kiri.
4. Jenis-jenis Lencana Persit Kartika Chandra Kirana.
a. Lencana Jasa Karya disahkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Persit Kartika
Chandra Kirana nomor : Skep/01/KCK/V/1976 tanggal 18 Mei 1976 lencana Jasa Karta
diberikan kepada anggota Persit Kartika Chandra Kirana yang mendapat kecelakaan
dalam menjalankan tugas organisasi. Dibuat dari emas dengan kadar 85% berat 10 gram
dan berbentuk bundar. Tujuannya untuk memberikan penghargaan bagi anggota Persit
Kartika Chandra Kirana atas pengorbanan yang diberikan kepada organisasi yang dinilai
cukup berat sehingga mengakibatkan cacat dan memerlukan perawatan dokter.
b. Lencana Setia Bakti Bina Utama diserahkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum
Persit Kartika Chandra Kirana nomor : Skep/5/II/1996 tanggal 28 Februari 1996.
1) Lencana Setia Bakti Bina Utama diberikan kepada mantan Pembina Utama Persit
Kartika Chandra Kirana, berbentuk lambang Persit Kartika Chandra Kirana, dibuat
dari emas murni dengan kadar 85% seberat 20 garam dengan garis tengah 4,5 cm.
2) Lencana disampaikan padaa saat serah terima Ketua Umum Persit Kartika Chandra
Kirana.
3) Pemakaian lencana disematkan di dada sebelah kiri.
c. Lencana Setia Bakti Utama dan lencana Setia Bakti Pratama disahkan berdasarkan Surat
Keputusan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana nomor : Skep/10/II/1989 tanggal
18 Februari 1989.
1) Lencana Setia Bakti Utama diberikan kepada mantan Ketua Umum Persit Kartika
Chandra Kirana, berebntuk lambang Persit Kartika Chandra Kirana, dan dibuat dari
emas dengan kadar 85% seberat 20 garam dengan ukuran garis tengah 4,5 cm.
2) Lencana Setia Bakti Pratama diberikan kepada mantan Wakil Ketua Umum Persit
Kartika Chandra Kirana , berebentuk lambang Persit Kartika Chandra Kirana, dan
dibuat dari emas dengan kadar 85% seberat 20 gram dengan ukuran garis tengah 4,5
cm.
3) Lencana disampaikan pada saat serah terima jabatan Ketua Umum dan Wakil Ketua
Umum Persit Kartika Chandra Kirana.
d. Lencana Setia Bakti 8 Tahun, Lencana Setia Bakti 16 Tahun dan lencana Setia Bakti 24
Tahun. Diberikan berdasrkan Surat Keputusan Ketua Umum Persit Kartika Chandra
Kirana nomor : SKep/03/II/1979 tanggal 15 Februari 1979.
1) Lencana Setia Bakti 8 Tahun dibuat dari perunggu asli, diberikan kepada pengurus
yang terlah bertugas terus menerus sekurang-kurangnya selama 8 tahun.
2) Lencana Setia Bakti 16 Tahun dibuat dari perak asli diberikan kepada pengurus yang
terlah bertugas terus menerus sekurang-kurangnya selama 16 tahun.
3) Lencana Setia Bakti 24 Tahun dibuat dari emas asli dengan kadar 85% seberat 8 gram,
diberikan kepada pengurus yang terlah bertugas terus menerus sekurang-kurangnya
selama 24 tahun. Tujuannya adalah memberikan pengakuan atas jasa-jasa anggota,
meningkatkan kualitas dan kegembiraan bekerja dan merangsang semangat berbakti.
4) Lencana disampaikan pada HUT Persit Kartika Chandra Kirana.
5) Pemakain lencana 1), 3) a) b), dan 4) a) b) c) disematkan sejajar sebelah kiri Lencana
Persit Kartika Chandra Kirana, dipakai pada waktu upacara resmi, dikenakan pada
pakaian Seragam Resmi dan Seragam Upacara Persit Kartika Chandra Kirana serta
tidak dipakai bersamaan dengan pemakain tandan penghargaan dari Dharma Pertiwi.
GAMBAR LENCANA TANDA PENGHARGAAN
BAGI ANGGOTA PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA
SKALA 1:1
CONTOH PEMAKAIAN LENCANA SETIA BHAKTI
PADA PSR DAN PSU
G. Majalah Persit Kartika Chandra Kirana
Majalah Persit Kartika Chandra Kirana terbagi atas dua yaitu :
1. Majalah Kartika Kencana.
2. Majalah Dharma Pertiwi
H. Kasad Dan Istri
 Nama KASAD : Jenderal TNI AD Dudung Abdurachman
 Nama Istri : Rahma Setyaningsih
I. Pangdam XVI/Pattimura dan ISTRI
 Nama PANGDAM : Mayjen TNI Ruruh A. Setyawibawa, SE,.M.M.
 Nama Istri : Indah Ruruh Setyawibawa
J. Kasdam XVI/Pattimura dan ISTRI
 Nama KASDAM : Brigadir Jenderal TNI Asep Abdurachman
 Nama Istri : Evi Asep Abdurachman
K. Dandenkav-5/BLC dan ISTRI
 Nama DANDENKAV: Mayor Kav Arkom Fajri Romadon, S.Sos
NRP 1109002930588
 Nama Istri : Dr. Pandu Santiko Basworo
 Nama Anak : - Mikha Aqila Ayunindya
- Nara Laksita Ayunina
L. Wadan Denkav Dan Istri
 Nama WADAN DENKAV: Kapten Kav Wahyu Yossa Aditya, S.S.T.Han., S.I.P
NRP 11120012820989
 Nama Istri : Anisa Nurma Kusumaningtyas
 Nama Anak : Waradana Valeri Nuraditya
M. Dankima Dan Istri
 Nama DANKIMA : Lettu Kav Dany Setyobudi Nugroho, S.T.Han
NRP 11140016600392
 Nama Istri : Rizky Khoirunnisa
 Nama Anak : Rafka Zayn Elfatih
N. Batih Dan Istri
 Nama BATIH : Serka Jusman
NRP 21080766840688
 Nama Istri : Astri Ivo
 Nama Anak : - Fachrie Syahban Pasau
- Faradina Almaqfira Pasau
O. Nama-nama senior yang sudah menghadap
P. Nama suami, pangkat, NRP dan Jabatan
(Apa dan Bagaimana pekerjaan suami sesuai jabatannya?).
SEKSI EKONOMI

A. Kegiatan Seksi Ekonomi


1. Kegiatan Seksi Ekonomi Pada umumnya berbeda dengan kegiatan seksi lainnya, maka perlu
adanya suati pembukuan khusus.
2. Kegiatan seksi ekonomi meliputi kegiatan urusan usaha dan urusan perkoperasian
B. Modal Seksi Ekonomi, didapat dari bendahara atas persetujuan Ketua Umum Persit Kartika
Chandra Kirana atau ketua tingkat kepengurusan yang bersangkutan.
C. Keuntungan Hasil Usaha Ekonomi, Digunakan untuk mendukung kegiatan organisasi dan harus
di setorkan kepada bendahara sesuai kebijaksanaan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana
atau masing-masing tingkat kepengurusan.
D. Organisasi Ekonomi dan Bendahara Persit antara lain:
1. Ketua Ny. Dany Setyobudi N.
2. Urusan Bendahara Ny. La Irmani
3. Urusan Perkoperasian Ny. Agustan
4. Urusan Usaha Ny. Arif Mulyadi
E. Di ekonomi ranting khususnya urusan usaha menjual barang perlengkapan dan atribut Persit
 Jika membeli atribut Persit di ekonomi bisa dicicil maksimal 4 kali
 Bagi ibu ibu calon persit diharapkan membeli perlengkapan persit saat pengajuan di
ekonomi persit
F. Bagi Ibu ibu persit yang memiliki keahlian khusus misalnya dalam hal memasak atau membuat
kue boleh melakukan pengajuan di ekonomi, dari pihak ekonomi akan membantu memasarkan
jualan ibu – ibu tentunya sesuai dengan kesepakatan dari pihak ekonomi dan ibu.
G. Tidak di perkenankan ibu-ibu diluar dari pengurus ranting khususnya seksi ekonomi ranting saja
yang diperbolehkan untuk menjual atribut-atribut persit, diluar dari itu ibu-ibu tidak menjual
atribut persit di asrama maupun keluar asrama.
SEKSI KEBUDAYAAN

A. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Denkav-5 yaitu :


 olahraga senam bersama, pelaksanaanya setiap hari selasa sore pukul 16.30 WIT.
 olahraga ( volley ) bersama, pelaksanaanya setiap hari jumat sore pukul 16.30 WIT.
B. Kegiatan senam dan olahraga yang dilaksanakan diluar, pelaksanaanya setiap hari selasa dan
jumat pagi bertempat di Tapal Kuda ( Kediaman PANGDAM ) / Kodam pukul 07.00 WIT.
C. Untuk kegiatan luar ibu-ibu Kompi Markas sudah terjadwal dan disesuaikan urutan jadwal
yang sudah ditentukan.
D. BINTAL yaitu pembinaan mental , adapun kegiatan yang termasuk yaitu adanya kegiatan
rohani seperti ibadah bersama.
 Bagi yang muslim melaksanakan Yasinan bersama di Masjid Al-Amin Denkav-5
(diminggu terakhir ) setiap hari kamis sore pukul 16.30 WIT.
 Bagi yang beragama Nasrani melaksanakan ibadah setiap hari kamis pukul 20.00 WIT
dirumah-rumah anggota secara bergantian ( khusus rumah dalam )
 Bagi yang beragama Hindu melaksanakan ibadah setiap hari minggu di Pure Asmil
Denkav-5.
E. Untuk pelaksanaan kegiatan harian didalam asrama seperti olahraga ataupun BINTAL,
kebijakan dari kompi bagi ibu-ibu Kompi Markas yang rumah luar dari kompi tidak
memaksakan untuk ikut kegiatan olahraga maupun BINTAL tetapi jika dilibatkan kegiatan
diluar asrama wajib ikut.
F. Bagi ibu-ibu Kompi Markas yang bekerja kebijakan dari kompi tetap dilibatkan ikut kegiatan
sesuai urutan absen.
G. Untuk yel-yel pada saat menghadap bertema tentang Persit.

Note :
 Kegiatan tersebut dilaksanakan sebelum masa pandemi
 Karena sekarang masa pandemi, jadi kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan kondisi diasrama
saat ini
SEKSI SOSIAL

A. Seksi Sosial dibagi 3 Urusan :


1. Urusan Bantuan Sosial yaitu mengusahakan, menghimpun dan menyalurkan bantuan
sosial dan beasiswa.
2. Urusan Kesehatan, kependudukan dan keluarga berencana yaitu mengusahakan brosur
dan menyalurkan informasi tentang kesehatan, kependudukan serta menjalin kerjasama
dengan instansi yang terkait dengan kesehatan kependudukan dan KB, mendata dan
meningkatkan kelompok KB
3. Urusan Warakawuri, Yatim, Piatu, Yatim Piatu dan Anak Berkebutuhan Khusus yaitu
menhimpun data warakawuri terhitung dua tahun meninggalnya suami serta
mengusahakan, menghimpun dan menyalurkan bantuan

B. Kegiatan – kegiatan yang diadakan di sosial yaitu :


 Posyandu Balita. Dilakukan rutin setiap bulannya. Dilaksanakan setiap tanggal 7 dan
bertempat dikantor persit. Nama posyandunya adalah MIMOSA.
 Bantuan sosial , jika ada bencana alam.
 Urusan beasiswa.
 Urusan kesehatan.
 Kependudukan dan keluarga bencana ( KB ).

C. Posyandu terdapat 5 meja, masing – masing meja tersebut, mempunyai fungsinya dan
kegiatannya masing-masing.
 Meja I : Pendaftaran.
 Meja II : Penimbangan ( Untuk memantau pertumbuhan anak ).
 Meja III : Pengisian KMS.
 Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.
 Meja V : Pelayanan kesehatan berupa Imunisasi, Pemberian Vitamin A,
Pembagian Pil KB atau Kondom, Pengobatan Ringan, Konsultasi KB.

Meja I s/d Meja IV dilaksanakan oleh kader sedangkan Meja V Pelayanan Medis yang
dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan.

Fungsi dari adanya posyandu tersebut meliputi :


 Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan lainnya yang
menunjang untuk tercapainya masyarakat yang sehat dan sejahtera.
 Sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga,
gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
 Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) ibu hamil,
melahirkan dan nifas.

Kegiatan – kegiatan pokok dalam posyandu tersebut meliputi : KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan
Penanggulangan Diare.
D. PMT dan BKB.
 PMT adalah Pemberian Makanan Tambahan pada ibu hamil, balita dan anak sekolah.
PMT biasanya diberikan pada anak yang tidak cukup pertumbuhannya (kurang dari 200
gram/bulan) dan anak yang berat badannya berada dibawah garis merah KMS. Program
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa biskuit dengan kandungan gizi yang
tinggi. Biskuit ini hanya makanan sampingan (makanan tambahan). Artinya ibu – ibu
harus tetap makan dan tetap memberikan makanan yang baik pula untuk anak – anaknya
(makanan gizi seimbang tetap yang utama).
 BKB adalah Bina Keluarga Balita. Tujuan dari BKB ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap orang tua serta anggota keluarga yang lainnya
dalam membina tumbuh kembang secara menyeluruh dan terpadu guna mencapai
tumbuh kembang yang optimal. Sasaran dari BKB tersebut adalah orang tua yang
memiliki balita dan secara tidak langsung juga anggota keluarga yang lain, tokoh
masyarakat, tokoh agama, organisasi profesi, LSM dan tokoh – tokoh masyarakat
lainnya.

1. Manfaat dari BKB tersebut bagi orang tua sendiri antara lain :
 Pandai mengurus dan merawat anak serta pandai membagi waktu dan mengasuh
anaknya.
 Memiliki wawasan yang luas dan pengetahuan tentang pola asuh anak.
 Meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik alita.
 Akan lebih baik dalam cara pembinaan anak.
 Akan tercipta keluarga yang berkualitas.
2. Manfaat bagi anak sendiri antara lain :
 Bertaqwa kepada Tuhan YME.
 Berkepribadian luhur.
 Tumbuh dan berkembang secara optimal.
 Cerdas, terampil dan sehat.
 Memiliki dasar kepribadian yang kuat guna perkembangan selanjutnya.

E. Nama posyandu di Denkav 5 dan usia yang wajib ikut posyandu.


 Nama Posyandu di Denkav 5 adalah MIMOSA.
 Yang wajib ikut posyandu adalah anak usia 0 – 5 th. Para ibu harus wajib mengajak
anaknya untuk menimbang bayi sejak baru lahir sampai usia 5 tahun ke posyandu, karena
untuk mengetahui status tumbuh kembang Balita. Untuk mengetahui dan mencegah
gangguan pertumbuhan Balita. Ibu akan mendapat penyuluhan gizi pertumbuhan Balita,
merujuk balita ke Puskesmas bila Balita mengalami demam, batuk, pilek dan diare serta
sebagai lampu kuning bagi ibu jika dalam 2 bulan berat badan bayi tidak ada perubahan.
Jika sudah dalam lampu merah, maka posyandu akan merujuk balita ke Puskesmas.

F. PUS dan Kontrasepsi.


 PUS adalah Pasangan Usia Subur berkisar antara 20 – 45 tahun dimana pasangan laki-
laki dan perempuan sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya
sudah berfungsi dengan baik.
 Kontrasepsi adalah metode atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Alat
Kontrasepsi tersebut terdiri dari Pil KB, Kondom Pria, Kondom Wanita, Suntik KB
(Suntik 1 Bulan dan Suntik 3 Bulan), Implant dan IUD. Adapun kontraspsi yang bersifat
permanen yang disebut vasektomi dan tubektomi.

G. Pemberian Vitamin A.
 Pemberian Vitamin A diberikan pada bulan Februari dan Agustus.

H. Bagi capeng sebelum menikah ada dilakukan suntik, suntik yang dilakukan yaitu :
1. Suntik TT (Suntik Tetanus) / Imunisasi TT merupakan program pemerintah yang
bertujuan untuk menekan angka terjadinya penyakit tetanus.
Setiap wanita yang akan dan setelah menikah perlu mendapatkan suntik tetanus sebanyak
5 kali, yang dilakukan secara bertahap. Jadwal suntik biasanya dimulai sebulan sebelum
menikah, hingga 2 tahun setelah menikah. Berdasarkan informasi dari Kemenkes RI
berikut jadwal suntik tetanus untuk calon pengantin wanita sebagai berikut :
 TT 1 : Dilakukan sekitar 2 minggu hingga sebulan ebelum menikah, agar tubuh
memiliki waktu untuk membentuk antibody.
 TT 2 : Dilakukan sebulan setelah TT 1. Vaksin dapat efektif melindungi hingga 3
tahun kedepan.
 TT 3 : Dilakukan 6 bulan setelah TT 2. Efektif meindungi dari tetanus hingga 5
tahun berikutnya.
 TT 4 : Dilakukan 12 bulan setelah TT3. Lama perlindungan efektif adalah 10 tahun.
 TT 5 : Dilakukan 12 bulan setelah TT 4. Tangkaian vaksin terakhir ini mampu
melindungi dari tetanus hingga 25 tahun.

2. Adapun manfaat dari suntik tetanus tersebut adalah :


 Mencegah infeksi tetanus pada vagina.
 Mencegah tetanus pada ibu hamil.
 Melindungi bayi baru lahir dari tetanus.

I. Imunisasi lengkap.
Imunisasi dasar lengkap adalah penyuntikan vaksin tertentu yang diberikan kepada bayi
sesuai dengan usianya :
 Bayi berusia kurang dari 24 jam : Imunisasi Hepatitis B (HB-0).
 Bayi usia 1 bulan : BCG dan Polio 1.
 Bayi usia 2 bulan : DPT – HB – Hib 1, Polio 2 dan Rotavirus.
 Bayi usia 3 bulan : DPT – HB – Hib 2 dan Polio 3.
 Bayi usia 4 bulan : DPT – HB – Hib 3, Polio 4, IPV atau Polio Suntik
dan Rotavirus.
 Bayi usia 9 bulan : Campak atau MR.

J. Waktu Suntik / imunisasi Ibu hamil dan jenis imunisasinya/suntik.


1. Beberapa jenis vaksin yang direkomendasikan diberikan pagi ibu hamil untuk
melindungi dirinya dan janin dari serangan penyakit antara lain : Vaksin Tetanus Toksoid
– Difteri Toksoid – Pertussis Aseluler (Tdap), Pneumokokus, Meningokokus, Hepatitis
A, Hepatitis B. Vaksin Tdap diberikan saat usia kehamilan sudah 27 – 36 minggu.
2. Waktu terbaik untuk melakukan imunisasi TT pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
 Imunisasi TT tahap pertama perlu segera diberikan ketika trimester pertama usia
kehamilan 1-3 bulan.
 Imunisasi TT tahap kedua perlu diberikan dengan jarak 1 bulan setelah tahap
pertama berhasil dilakukan.
SEKSI SEKRETARIS

A. Percutian dan Perizinan.


1. Cuti.
Cuti adalah suatu hak yang bisa kita ambil kapan saja dan tentunya ada peraturan yang
mengikat.
Contoh ( cuti mengikuti cuti dinas suami dan cuti melahirkan ).
2. Izin.
Izin adalah suatu bentuk kebijakan yang dikeluarkan dengan pertimbangan-pertimbangan
tertentu, yang mana kebijakan yang didapat tidak akan sama satu dengan yang lainnya.
Yang termasuk perizinan disini adalah izin menjenguk orang tua dan izin orang tua
meninggal.
Contoh ( perbedaan kebijakan : Ibu A dan Ibu B sama-sama menghadap intuk meminta
izin pulang kampung, kebijakan yang didapat oleh Ibu A diizinkan pulang sedang Ibu B
tidak diizinkan. Disisnilah disebut perbedaan kebijakan karena pertimbangan tertentu.

B. Kebijakan Ibu Ketua Perihal Perizinan dan Percutian:


1. Perizinan Orang Tua sakit diberi izin selama 2 minggu (Bagi yang berdomisili di Kota
Ambon).
2. Perizinan Orang Tua sakit diberi izin selama 1 Bulan (Bagi yang Berdomisili di luar Kota
Ambon dan disesuaikan dengan kondisi Orang Tua ).
3. Perizinan Orang Tua Meninggal diberi izin selama 1 Bulan
4. Izin mengikuti suami cuti tahunan dilaksanakan 2 Minggu (Sesuai kedinasan suami) dan
dalam pelaksanaan cuti tersebut pada saat kompi raport hanya sampai ke Danki dan
wajib kembali tepat waktu.
5. Apabila suami melaksanakan satgas/sekolah/kursus, Ibu-ibu tidak DIPERBOLEHKAN
untuk pulang kampung dan tetap berada di Asrama selama suami melaksanakan
satgas/sekolah/kursus sampai suami kembali.
6. Ibu-ibu yang melaksanakan izin atau cuti tanpa di dampingi suami perizinannya wajib
melewati wakil dan ibu ketua pada saat kompi raport, dan mengetahui staf 1.
7. Pada saat Ibu-ibu melaksanakan perizinan/cuti mengikuti suami diwajibkan agar
melaporkan ke Ibu Batih, Ibu Danton dan Ibu Danki pada saat keberangkatan maupun
pada saat kembali ke Asrama.

C. Kebijakan Ibu Ketua perihal cuti melahirkan


1. Bagi ibu anggota yang ingin melahirkan di kampung halaman, diberikan maksimal cuti 4
bulan terhitung dari pemberangkatan kembali ke kampung
2. Bagi ibu anggota yang akan melahirkan di satuan, akan diberikan perizininan cuti selama
3 bulan (Ibu-ibu dapat mengatur waktu cuti melahirkan disesuaikan dengan kondisi
kehamilan masing-masing)

D. Sanksi anggota persit bagi suami yang melaksanakan SATGAS apabila melanggar aturan yang
sudah di tetapkan dari atasan yaitu:
1. Bagi Persit yang kabur/meninggalkan satuan tanpa perizinan pada saat suami Satgas akan
mendapatkan sanksi secara bertahap, yaitu :
 Sanksi tahap pertama, pd bulan itu jg akan di blokir gaji dan remon nya sehingga ATM
tidak dapat digunakan.
 Sanksi tahap kedua, diberi waktu 30 hari untuk kembali ke satuan terhitung mulai dari
yang bersangkutan meninggalkan asrama. Apabila melewati batas waktu yg telah
ditentukan untuk barang2 akan dikeluarkan dari rumah dan akan di tempati oleh anggota
lain yang belum mendapatkan rumah dinas, kemudian untuk yang bersangkutan ikut
antrian rumah kembali. Selain itu juga mendapat sanksi administrasi untuk suami di LF
(Luar Formasi) kan dari jabatan selama 1 Tri Wulan setelah kembali Satgas.

2. Bagi Persit yang melaksanakan perizinan namun tidak taat untuk waktu kembali ke Satuan
pada saat suami Satgas, akan mendapatkan sanksi secara bertahap yaitu :
 Sanksi tahap pertama, Apabila lewat dari TMT yang telah ditentukan maka untuk gaji
dan remon akan diblokir sehingga ATM tidak dapat digunakan.
 Sanksi tahap kedua, diberi waktu 30 hari terhitung mulai dari TMT tanggal kembali ke
satuan yang tertulis pada buku perizinan Persit. Apabila melewati batas waktu untuk
barang2 akan dikeluarkan dari rumah dan akan ditempati oleh anggota lain yang belum
mendapat rumah dinas, kemudian untuk yang bersangkutan ikut antrian rumah kembali.
Selain itu juga mendapat sanksi administrasi untuk suami di LF kan dari jabatan selama 1
Tri Wulan setelah kembali Satgas.

3. Bagi Persit yang meninggalkan satuan tanpa perizinan atau yang melaksanakan perizinan
namun tidak patuh untuk waktu kembalinya sedangkan suami berada di Satuan, yaitu :
 Suami bertanggung jawab untuk memerintahkan/membujuk istri nya untuk kembali ke
satuan. Mendapat kebijakan untuk menjemput apabila sulit untuk di atur melalui
komunikasi HP.
 Apabila tetap tidak mau kembali ke satuan maka untuk sanksi nya rumah yang di tempati
sekarang diserahkan ke anggota lain yang belum mendapat rumah dinas dan suami akan
di LF kan dari Jabatan sampai istri nya kembali ke Satuan.
PERTANYAAN UMUM

 Pengurus Ranting Satuan (nama dan susunannya)


 Pengurus Kompi Markas ( nama dan susunannya )
 Perkenalan:
 Nama Lengkap
 Nama Panggilan
 Tempat dan Tanggal Lahir
 Pendidikan Terakhir
 Kota Asal
 Hobby
 Nama Suami
 NRP
 Jabatan
 Alasan mau menjadi istri TNI
 Komitmen sesudah menjadi istri TNI

Anda mungkin juga menyukai