AMBON, 2022
PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA
RANTING BS 1 DENKAV-5 PD/XVI/PATTIMURA
STRUKTUR KEPENGURUSAN
PEMBINA
WAKIL KETUA
BENDAHARA SEKRETARIS
Ny. Fachrul
URUSAN DALAM
Ny. Bangkit Yapto Ny. Dany Setyobudi N. Ny. Frans Purba Ny. Widna Galih K
KOMANDAN KOMPI
IBU BATIH
Satu tahun setelah kemerdekaan Indonesia, organisasi istri prajurit TNI AD yang bernama
“Persit Kartika Chandra Kirana” lahir. Organisasi ini berkembang di tengah-tengah perjuangan
bangsa Indonesia yang dijiwai semangat dan cita-cita luhur telah berhasil merebut kemerdekaan.
Dalam pertumbuhannya, organisasi ini tidak dapat dipisahkan dari perkembangan TNI AD.
Kelahirannya didorong oleh kesadaran bela negara dan ingin ikut serta berjuang mendampingi suami
sesuai dengan sifat kewanitaannya. Kegiatan dapur umum dan palang merah merupakan pilihannya
dalam perjuangan merebut kemerdekaan. Dengan didasari rasa senasib seperjuangan maka di
beberapa tempat istri prajurit TNI AD membentuk organisasi yang bersifat lokal dengan nama yang
berbeda - beda antara lain :
Untuk menghadapi tantangan perjuangan yang semakin berat maka pada tanggal 15
Agustus 1946 PKIT mengadakan konferensi di Garut Jawa Barat guna mempersatukan organisasi -
organisasi istri tentara yang ada di daerah - daerah. Dalam Konferensi tersebut nama (PKIT)
Persatuan Istri Tentara (PIT) pun diubah menjadi Persatuan Istri Prajurit Kartika Chandra Kirana
(PERSIT KCK). atas saran Ny. Hamara Effendi. Selanjutnya kegiatan Persit semakin meningkat
seiring dengan perkembangan organisasi TNI AD. Sesuai dengan situasi perkembangan negara RI
menghendaki diadakannya penyempurnaan dalam organisasi AD maka dengan Surat Keputusan
Kasad no 952 / X / 1959 tanggal 24 Oktober 1959 telah dilaksanakan re - organisasi / re - formasi
dengan pembagian wilayah dalam berbagai Kodam dan sesuai dengan kongres Persit yang ke VIII
tahun 1964 yang menghasilkan keputusan penting salah satunya adalah " Pemimpin dijabat oleh istri
pemimpin TNI AD secara fungsional.
Kepengurusan persit Kartika Chandra Kirana adalah :
1. Pengurus pusat (PP) 6. Pengurus cabang (PC)
2. Pengurus daerah (PD) 7. Pengurus ranting berdiri sendiri (PRBS).
3. Pengurus gabungan (PG) 8. Pengurus ranting (PR)
4. Pengurus cabang berdiri sendiri (PCBS) 9. Pengurus anak ranting (PAR)
5. Pengurus kordinasi cabang(PKC) 10. Pengurus sub anak ranting (PSAR)
1. Suci, setia, sepi ing pamrih, rame ing gawe yang artinya seorang anggota persit haruslah suci
hatinya (bersih, lurus, tanpa niatan jahat sedikitpun), setia sifatnya (berpegang teguh pada
janji dan pendirian, patuh, taat) kepada suami TNI AD, persit, Negara, dan agama, didalam
bahasa jawa itu memiliki makna kita harus banyak “bekerja” (bukan banyak bicara apalagi
bicara tanpa fakta) dengan tidak mendasarkan pekerjaan karena imbasnya.
2. Ikhlas, rela, bijaksana dan cendekia
A. Persatuan istri prajurit Kartika Chandra Kirana yang disingkat dengan Persit
B. Pakaian seragam Persit Kartika Chandara Kirana terdiri atas :
1. Pakaian Seragam Resmi (PSR).
Bentuk dan Warna seragam resmi terdiri atas :
a. Pakaian Seragam Resmi ( PSR ) Non Berjilbab.
1) Kain lurik hijau tua, berwiru dan kebaya pendek hijau muda polos, berkutubaru
dengan lapisan bahan yang sewarna.
2) Kutubaru tidak terlalu rendah dengan model bagian atas rata dan bagian bawah
meruncing dengan kancing jepret.
3) Penutup pinggang memakai longtorso hitam (boleh tidak memakai longtorso).
b. Pakaian Seragam Resmi ( PSR ) Berjilbab.
1) Kebaya lebih panjang, menutupi pinggul.
2) Memakai kutubaru di bagian atas tidak terlalu rendah dan di bagian bawah meruncing
kedepan.
3) Tutup kepala dalam ( ciput ) warna hitam polos, kerudung warna hijau dari bahan
spandek warna senada dengan warna kebaya.
c. Perlengkapan
1) Tas hitam polos bukan beludru dan tidak mengkilat denagan dua tali pendek dengan
model sederhana ( tidak beraksesoris )
2) Selop hitam polos bagian depan terbuka, tinggi hak maksimum 7 cm bahan bukan
beludru dan tidak mengkilat.
3) Perhiasan hanya diperkenankan memakai jam tangan bertali hitam , cincin kawin,
subang sederhana mutiara putih polos, dan masih diperkenanankan memakai sebuah
cicncin yang serasi dengan giwang atau subang.
4) Sanggul jawa ( bukan sanggul tekuk atau modern, tidak berjambul ), dengan tususk
konde polos warna hitam atau dari bahan tanduk/penyu
5) Lencana Persit Kartika Chandara Kirana disematkan pada lipatan kebaya sebelah kiri
sejajar dengan kutubaru.
d. Penggunaan
1) Pada acara serah terima jabatan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana dan
Ketua Umum Dharma Pertiwi.
2) Pada HUT Persit Kartika Chandra Kirana.
3) Pada undangan lain yang harus menyesuaikan pakaian.
Catatan :
a) Berlaku pada anggota IKKT Pragati Wira Anggini yang berasal dari unsur Persit
Kartika Chandara Kirana pada uapacara HUT Persit Kartika Chandra Kirana
b) Khusus untuk mengahadiri undangan dari Koawani, Dharma Wanita, BKOW dan
GOW penggunaan sergama disesuaikan dengan undangan dengan memakai
lencana Dharma Pertiwi atau Persit Kartika Chandra Kirana.
PAKAIAN SERAGAM RESMI (PSR)
PSR MUSLIM
2. Pakaian Seragam Upacara ( PSU )
Pakaian Seragam Upacara ( PSU ) terdiri dari Pakaian Seragam Kerja ( PSK ) dan jas.
a. Jas bagian depan
1) Model princess dengan satu garis jahitan dari tengah lengan kebawah yang menjadi
satu dengan garis kantong
2) Diantara garis potongan princess dengan ketiak, ada satu ( 1 ) garis potongan lain
menyerong ke depan dan berhenti di tengah kantong.
3) Panjang jas dari pinggang 25-30 cm atau lebih panjang 5-8 cm dari Pakaian Searagam
Kerja ( PSK ).
4) Kancing 2 buah dibungkus dengan kain yang sama. Bentuk kancing bundar gepeng,
garis tengah 2 ¾ cm, ( ukuran no.38 ) jarak kancing 9 cm dan lubang kancing
melintang dan dibobok ( paspol )
5) Panjang lengan diukur sampai pergelangan tangan ditambah 7 cm sudah termasuk 4
cm untuk lipatan.
6) Saku bentuk agak miring, lebar disesuaikan.
7) Jahitan lengan model jas
8) Tetap ada jahitan potongan dari ketiak kebawah yang menjadi satu dengan garis
kantong.
b. Jas bagian belakang
1) Model princess dengan 1 garis jahitan tengah lurus ke bawah.
2) Jas memakai kain pelapis ( vuring )
c. Kerah
1) Model kerah jas
2) Ukuran kerah : bagian depan 4 cm , bagian belakang 4 ½ cm, jarak anatara ujung
kerah dan bawah 4 cm
3) Pinggiran kerah ditindas dengan benang yang sama warnanya sampai bawah dengan
jarak ½ cm.
d. Warna
1) Seragam kerja anggota Persit Kartika Chandra Kirana berwarna hijau apel berlaku
juga bagi anggota yang sedang hamil
2) Jas Persit Kartika Chandra Kirana berwarna hijau tua.
e. Pakaian Seragam Upacara ( PSU ) Berjilbab.
- PSU Berjilbab sama dengan PSU Umum
f. Perlengkapan Pakaian Seragam Upacara (PSU) dan Pakaian Seragam Harian (PSH).
1) Tas hitam polos, bahan bukan beludru dan tidak mengkilat dengan satu tali panajang
dan dua tali pendek
2) Sepatu tertutup berwarna hitam ( wedges ), bukan dari beludru dan tidak mengkilat.
Tianggi hak maksimum 7 cm . Bagi yang berbusana berjilbab, diperkenakan memakai
kaos kaki warna kulit. Tidak diperkenanakan memakai kaos kaki warna hitam.
3) Perhiasan yang dipakai jam tangan bertali hitam, cincin kawin, subang sederhana,
mutiara putih polos dan masih diperkenankan memakai sebuah cicncin yang serasi
dengan giwang atau subang.
4) Lencana Persit Kartika Chandra Kirana disematkan pada bagian kerah seragam kerja
bawah sebelah kiri.
g. Penggunaan
1) Pada acara serah terima jabatan Ketua ( kecuali Ketua Umum) dan pengurus Persit
Kartika Chandra Kirana di semua tingkat kepengurusan.
2) Pada acara ziarah di Taman Makam Pahlawan dalam rangka HUT Persit Kartika
Chandra Kirana, HUT Kesatuan, HUT Dharma Pertiwi dan hari- hari besar nasional.
3) Pada acara pembukaan dan penutupan Musyawarah Pusat dan Rpat Kerja
4) Dapat digunakan pada upacara pembukaan dan penutupan pendidikna militer.
h. Pengadaan barang oleh Pengurus Pusat.
PSU MUSLIM
3. Pakaian Seragam Harian ( PSH )
Pakaian Seragam Harian ( PSH ) terdiri atas blus dan rok
a. Blus bagian depan
1) Model dengan jahitan mulai di tengah bahu.
2) Panjang lengan 3 cm di atas siku, bagian luar kelim lengan 4 cm, lingkungan lengan
diukur ps ditambah 6 cm.
3) Kancing
a) Kancing berbentuk bundar dan dibungkus dengan bahan yang sama, jumlah
kancing 4 buah dengan ukuran garis tengah 2 cm (no.28)
b) Lubang kancing melintang, tusuk veston (mata itik) kancing pertama diukur 3-4
cm di atas lekuk dada.
c) Jarak antara kancing diberi kancing jepret atau kancing kait agar rapi dan tidak
terbuka.
4) Panjang blus diukur dari pinggang 22 cm atau dari pinggul ke 2 ditambah 3 cm.
5) Kelim blus 4 cm.
b. Blus bagian belakang.
1) Diberi kupna
2) Tidak ada jahitan garis lurus kebawah.
c. Model dengan kerah siler
1) Lebar tengah belakang 7 cm.
2) Lebar kerah bagian depan 6 cm, seluruh tepi kerah diberi jahitan (ditindas) sampai
kebawah dengan jarak ½ cm.
3) Setengah panjang kerah sama dengan ½ lingkar leher ditambah 3 cm untuk membuat
kerah menjadi runcing.
4) Lebar kerah bawah, ditambah dari pola blus 4 cm.
a) Rok bagian depan
(1) BLUS Memakai lipat hadap yang dijahit dari tinggi pinggul. Ploi dimulai
dari ujung bawah blus.
(2) Ukuran lipat hadap 36 cm ( kedalam lipat hadap 9 cm kiri kanan ).
(3) Memakai kupnat ditindas dengan jahitan sepanjang 26 cm.
(4) Lebar rok adalah pola dasar ditambah 5 cm dari garis pinggul ke 2.
b) Rok bagian belakang.
(1) Memakai kupnat.
(2) Tidak memakai lipat hadap.
(3) Letak ritsleting di tengah belakang, menutup ke samping dengan ukuran 20
cm.
(4) Panjang rok 5-10 cm di bawah lutut ( disesuaikan dengan tinggi badan ).
(5) Lebar ban 3 cm.
(6) Kelim rok 5 cm.
d. Pakaian Seragam Kerja bagi anggota yang hamil dapat dilihat pada gambar.
e. Penggunaan.
1) Pada kegiatan organisasi
2) Pada acara pembukaan dan penutupan penataran istri anggota TNI.
f. Pakaian Seragam Harian ( PSH ) Berjilbab.
1) Model dengan jahitan mulai ditengah bahu.
2) Blus lengan panjang, di bagian bawah lengan dapat dibuat belahan yang panjangnya
10-15 cm diberi kancing jepret, untuk memudahkan berwudhu.
3) Panjang rok sampai mata kaki.
4) Dilengkapi dengan tutup kepala dalam ( ciput ) warna hitam polos dan kerudung
warna hijau berbahan spandex senada dengan warna bahan PSH
5) Blus bagian belakang diberi kupnat.
g. Pengadaan barang oleh Pengurus Pusat.
BLAZER BATIK
TAS RESMI
PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA
1. Mars Persit
2. HymnePersit
3. Lagu Indonesia Raya
4. Lagu Garuda Pancasila
D. Di Persit terdapat dua ( 2 ) kartu setelah sah menjadi istri prajurit ( Persit ), yaitu :
1. Kartu Tanda Anggota ( KTA )
a. Kartu Tanda Anggota ( KTA ) adalah sebagai tanda pengenal dan tanda asah
keanggotaan Persit Kartika Chandra Kirana.
b. Kartu Tanda Anggota ( KTA ) Persit Kartika Chandra Kirana hanya diberikan kepada
anggota biasa dan luar biasa Persit Kartika Chandra Kirana.
c. Kartu Tanda Anggota ( KTA ) berlaku sampai ada pencabutan.
d. Bentuk empat persegi panjang dan dapay dilipat menjadi 3 lipatan saling menutup.
e. Warna hijau untuk anggota biasa dan kuning untuk anggota luar biasa.
f. Ukuran lebar 8 cm dan panjang 18 cm.
g. Bahan kertas yang tahan lama.
Adapun syarat untuk memperoleh Kartu Tanda Anggota ( KTA ) adalah sebagai berikut :
a. Mengisi formulir Kartu Tanda Anggota ( KTA ).
b. Foto gandeng latar merah ukuran 4x6 sebanyak 8 lembar.
c. Biaya administrasi sebesar Rp 15.000.
KARTU TANDA ANGGOTA
WARNA HIJAU MUDA
2. Kartu Penunjukan Istri ( KPI )
Adapun syarat untuk memperoleh Kartu Penunjukan Istri ( KPI ) adalah sebagai berikut :
TIDAK
NO BAGIAN JUMLAH ADA KET
ADA
1 Surat permohonan 4 Lembar
KPI
2 Surat izin nikah 4 Lembar
NB :
- Bagi personel beragama nasrani, melampirkan surat pembaptisan isteri dan akta nikah dari
Gereja serta dari catatan sipil
1. Maksud
a. Menggambarkan cita-cita serta kewajiban istrin anggota Tentara Nasional Indonesia
( selanjutnya disingkat TNI ) Angkatan Darat yang tergabung dalam Persit Kartika
Chandra Kirana
b. Mencerminkan pola kehidupan, azas dan tujuan Persit Kartika Chandra Kirana.
2. Makna
Perjuangan Persit Kartika Chandra Kirana laksana sinar Hyang Kartika dan Hyang Chandra
yang menerangi, menghiasi angkasa dan menyinari kehidupan serta memberikan petunjuk
alami kepada umat manusia. Persit Kartika Chandra Kirana berkewajiban menempa para
anggota menjadi insan yang berguna bagi keluarga TNI Angkatan Darat khususnya, negara
dan bangsa pada umumnya serta dalam melaksanakan tugas selalu berpedoman pada
kebajikan dan kebenaran.
Cita-cita serta kewajiban Persit Kartika Chandra Kirana yang digambarkan dalam lambang
bermakna sebagai berikut :
a. Bunga Wijaya Kusuma yang dilukiskan dengan lima kelopak daun melambangkan
perjuangan Persit Kartika Chandra Kirana yang berdasarkan Pancasila untu membantu
TNI Angkatan Darat dalam rangka melaksanakan tugas.
b. Bokor kencana yang dilukiskan dengan cerana sesaji melambangkan kebaktian
c. Keris pusaka berlekuk lima melambangkan senjata pamungkas, lekuk lima kiasan dari
lima kalimat sumpah prajurit.
d. Bulu melambangkan kecendekiaan.
e. Rantai pengikat melambangkan persatuan.
f. Lambang Kartika Eka Paksi yang digambarkan di atas bunga Wijaya Kusuma serta
rangkaian padi dan kapas melambangkan Persit Kartika Chandra Kirana berjuang untuk
keagungan TNI Angkatan Darat.
g. Pita dengan tulisan Persit Kartika Chandra Kirana yang mengikat rangkaian padi dan
kapas melambangkan Persit Kartika Chandra Kirana turut serta mewujudkan
kesejahteraan dan kemampuan TNI Angkatan Darat dalam melaksanakan tugas.
h. Mata rantai berjumlah 17, bunga kapas berjumlah 8, dan padi berjumlah 45,
melambangkan perjuangan Persit Kartika Chandra Kirana yang dijiwai oleh semnagat 17
Agustus 1945.
3. Warna
Warna melambangkan sifat sebagai berikut :
a. Merah : keberanian yang gagah perkasa
b. Putih : kesucian tanpa pamrih
c. Kuning : keluhuran yang bijaksana dan cendekia
d. Hitam : kemantapan, keteguhan dan kekekalan
e. Hijau : doa, harapan, dan kepercayaan
4. Arti Keseluruhan
Setiap anggota yang bernaung dibawah lambang Persit Kartika Chandra Kirana harus
memiliki sifat dan watak.
a. Suci, setia, sepi ing pamrih rame ing gawe
b. Ikhls, rela, bijaksana, dan cendekia
c. Berani dan bertanggung jawab
Keselurahan lambang berarti Persit Kartika Chandra Kirana membantu tugas prajurit TNI
Angkatan Darat sebagai senjata pamungkas yang selalu setia pada sumpahnya untuk
menjaga keselamatan negara dan bangsa dari marabahaya.
5. Penggunaan
Lambang Persit Kartika Chandra Kirana digunakan pada :
a. Papan nama kantor, mimbar dan banguna Persit Kartika Chandra Kirana
b. Surat resmi dan buku yang dikeluarkan oleh Persit Kartika Chandra Kirana.
c. Panji, Pataka, dan Vandel.
d. Bendera dan seragam olahraga.
e. Medali pendiri Persit Kartika Chandra Kirana.
f. Medali penghargaan Persit Kartika Chandra Kirana.
g. Plakat Pusara Karya Persit Kartika Chandra Kirana.
h. Lencana Persit Kartika Chandra Kirana, Lencana Jasa Karya, Lencana Setia Bakti Bina
Utama, Lencana Setia Bakti Utama, Lencana Setia Bakti Pratama, Lencana Setia Bakti 8
Tahun, Lencana Setia Bakti 16 Tahun dan Lencana Setia Bakti 24 Tahun.
i. Plakat, Vandel kecil serta cenderamata lainnya yang dikeluarkan oleh Persit Kartika
Chandra Kirana.
j. Kartu Tanda Anggota ( KTA ).
k. Pembuatan cenderamata lainnya dalam bentuk apapun misalnya : cincin, jam dinding,
payung, piring kenangan, gelas ( alat minum lainnya ), taplak, tas dan lain-lain.
l. Dapat digunakan pada kain rentang dalam kegiatan selain serah terima jabatan.
6. Pembuatan
Untuk keseragaman lambang dibuat oleh pengurus pusat
F. Lencana Persit Kartika Chandra Kirana
1. Bentuk, Warna, Ukuran, bahan dan gambar.
a. Bentuk : lonjong ( bulat panjang )
b. Warna : sama dengan, panji
c. Ukuran : lebar 3 cm dan panjang 3,5 c
d. Bahan : logam
e. Gambar : ditengah tergambar lambang Persit Kartika Chandra Kirana
2. Pembuatan
Lencana dibuat oleh Pengurus Pusat, Pengurus Daerah, diperkenankan untuk membuat
lencana dengan ketentuan bentuk, warna, ukuran sesuai dengan yang dikeluarkan oleh
Pengurus Pusat
3. Penggunaan
a. Lencana dipakai sebagai tanda pengenal anggota Persit Kartika Chandra Kirana pada
waktu memakai Seragam Resmi, Seragam Upacara, dan Seragam Kerja
b. Pemakaian lencana pada:
1) Pakaian Seragam Resmi di dada sebelah kiri, pada lipatan kebaya sejajar dengan kutu
baru.
2) Pakaian Seragam Upacara dikerah bawah sebelah kiri pada Seragam Kerja.
3) Pakaian Seragam harian dikerah bawah sebelah kiri.
4. Jenis-jenis Lencana Persit Kartika Chandra Kirana.
a. Lencana Jasa Karya disahkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Persit Kartika
Chandra Kirana nomor : Skep/01/KCK/V/1976 tanggal 18 Mei 1976 lencana Jasa Karta
diberikan kepada anggota Persit Kartika Chandra Kirana yang mendapat kecelakaan
dalam menjalankan tugas organisasi. Dibuat dari emas dengan kadar 85% berat 10 gram
dan berbentuk bundar. Tujuannya untuk memberikan penghargaan bagi anggota Persit
Kartika Chandra Kirana atas pengorbanan yang diberikan kepada organisasi yang dinilai
cukup berat sehingga mengakibatkan cacat dan memerlukan perawatan dokter.
b. Lencana Setia Bakti Bina Utama diserahkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum
Persit Kartika Chandra Kirana nomor : Skep/5/II/1996 tanggal 28 Februari 1996.
1) Lencana Setia Bakti Bina Utama diberikan kepada mantan Pembina Utama Persit
Kartika Chandra Kirana, berbentuk lambang Persit Kartika Chandra Kirana, dibuat
dari emas murni dengan kadar 85% seberat 20 garam dengan garis tengah 4,5 cm.
2) Lencana disampaikan padaa saat serah terima Ketua Umum Persit Kartika Chandra
Kirana.
3) Pemakaian lencana disematkan di dada sebelah kiri.
c. Lencana Setia Bakti Utama dan lencana Setia Bakti Pratama disahkan berdasarkan Surat
Keputusan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana nomor : Skep/10/II/1989 tanggal
18 Februari 1989.
1) Lencana Setia Bakti Utama diberikan kepada mantan Ketua Umum Persit Kartika
Chandra Kirana, berebntuk lambang Persit Kartika Chandra Kirana, dan dibuat dari
emas dengan kadar 85% seberat 20 garam dengan ukuran garis tengah 4,5 cm.
2) Lencana Setia Bakti Pratama diberikan kepada mantan Wakil Ketua Umum Persit
Kartika Chandra Kirana , berebentuk lambang Persit Kartika Chandra Kirana, dan
dibuat dari emas dengan kadar 85% seberat 20 gram dengan ukuran garis tengah 4,5
cm.
3) Lencana disampaikan pada saat serah terima jabatan Ketua Umum dan Wakil Ketua
Umum Persit Kartika Chandra Kirana.
d. Lencana Setia Bakti 8 Tahun, Lencana Setia Bakti 16 Tahun dan lencana Setia Bakti 24
Tahun. Diberikan berdasrkan Surat Keputusan Ketua Umum Persit Kartika Chandra
Kirana nomor : SKep/03/II/1979 tanggal 15 Februari 1979.
1) Lencana Setia Bakti 8 Tahun dibuat dari perunggu asli, diberikan kepada pengurus
yang terlah bertugas terus menerus sekurang-kurangnya selama 8 tahun.
2) Lencana Setia Bakti 16 Tahun dibuat dari perak asli diberikan kepada pengurus yang
terlah bertugas terus menerus sekurang-kurangnya selama 16 tahun.
3) Lencana Setia Bakti 24 Tahun dibuat dari emas asli dengan kadar 85% seberat 8 gram,
diberikan kepada pengurus yang terlah bertugas terus menerus sekurang-kurangnya
selama 24 tahun. Tujuannya adalah memberikan pengakuan atas jasa-jasa anggota,
meningkatkan kualitas dan kegembiraan bekerja dan merangsang semangat berbakti.
4) Lencana disampaikan pada HUT Persit Kartika Chandra Kirana.
5) Pemakain lencana 1), 3) a) b), dan 4) a) b) c) disematkan sejajar sebelah kiri Lencana
Persit Kartika Chandra Kirana, dipakai pada waktu upacara resmi, dikenakan pada
pakaian Seragam Resmi dan Seragam Upacara Persit Kartika Chandra Kirana serta
tidak dipakai bersamaan dengan pemakain tandan penghargaan dari Dharma Pertiwi.
GAMBAR LENCANA TANDA PENGHARGAAN
BAGI ANGGOTA PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA
SKALA 1:1
CONTOH PEMAKAIAN LENCANA SETIA BHAKTI
PADA PSR DAN PSU
G. Majalah Persit Kartika Chandra Kirana
Majalah Persit Kartika Chandra Kirana terbagi atas dua yaitu :
1. Majalah Kartika Kencana.
2. Majalah Dharma Pertiwi
H. Kasad Dan Istri
Nama KASAD : Jenderal TNI AD Dudung Abdurachman
Nama Istri : Rahma Setyaningsih
I. Pangdam XVI/Pattimura dan ISTRI
Nama PANGDAM : Mayjen TNI Ruruh A. Setyawibawa, SE,.M.M.
Nama Istri : Indah Ruruh Setyawibawa
J. Kasdam XVI/Pattimura dan ISTRI
Nama KASDAM : Brigadir Jenderal TNI Asep Abdurachman
Nama Istri : Evi Asep Abdurachman
K. Dandenkav-5/BLC dan ISTRI
Nama DANDENKAV: Mayor Kav Arkom Fajri Romadon, S.Sos
NRP 1109002930588
Nama Istri : Dr. Pandu Santiko Basworo
Nama Anak : - Mikha Aqila Ayunindya
- Nara Laksita Ayunina
L. Wadan Denkav Dan Istri
Nama WADAN DENKAV: Kapten Kav Wahyu Yossa Aditya, S.S.T.Han., S.I.P
NRP 11120012820989
Nama Istri : Anisa Nurma Kusumaningtyas
Nama Anak : Waradana Valeri Nuraditya
M. Dankima Dan Istri
Nama DANKIMA : Lettu Kav Dany Setyobudi Nugroho, S.T.Han
NRP 11140016600392
Nama Istri : Rizky Khoirunnisa
Nama Anak : Rafka Zayn Elfatih
N. Batih Dan Istri
Nama BATIH : Serka Jusman
NRP 21080766840688
Nama Istri : Astri Ivo
Nama Anak : - Fachrie Syahban Pasau
- Faradina Almaqfira Pasau
O. Nama-nama senior yang sudah menghadap
P. Nama suami, pangkat, NRP dan Jabatan
(Apa dan Bagaimana pekerjaan suami sesuai jabatannya?).
SEKSI EKONOMI
Note :
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebelum masa pandemi
Karena sekarang masa pandemi, jadi kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan kondisi diasrama
saat ini
SEKSI SOSIAL
C. Posyandu terdapat 5 meja, masing – masing meja tersebut, mempunyai fungsinya dan
kegiatannya masing-masing.
Meja I : Pendaftaran.
Meja II : Penimbangan ( Untuk memantau pertumbuhan anak ).
Meja III : Pengisian KMS.
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.
Meja V : Pelayanan kesehatan berupa Imunisasi, Pemberian Vitamin A,
Pembagian Pil KB atau Kondom, Pengobatan Ringan, Konsultasi KB.
Meja I s/d Meja IV dilaksanakan oleh kader sedangkan Meja V Pelayanan Medis yang
dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan.
Kegiatan – kegiatan pokok dalam posyandu tersebut meliputi : KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan
Penanggulangan Diare.
D. PMT dan BKB.
PMT adalah Pemberian Makanan Tambahan pada ibu hamil, balita dan anak sekolah.
PMT biasanya diberikan pada anak yang tidak cukup pertumbuhannya (kurang dari 200
gram/bulan) dan anak yang berat badannya berada dibawah garis merah KMS. Program
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa biskuit dengan kandungan gizi yang
tinggi. Biskuit ini hanya makanan sampingan (makanan tambahan). Artinya ibu – ibu
harus tetap makan dan tetap memberikan makanan yang baik pula untuk anak – anaknya
(makanan gizi seimbang tetap yang utama).
BKB adalah Bina Keluarga Balita. Tujuan dari BKB ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap orang tua serta anggota keluarga yang lainnya
dalam membina tumbuh kembang secara menyeluruh dan terpadu guna mencapai
tumbuh kembang yang optimal. Sasaran dari BKB tersebut adalah orang tua yang
memiliki balita dan secara tidak langsung juga anggota keluarga yang lain, tokoh
masyarakat, tokoh agama, organisasi profesi, LSM dan tokoh – tokoh masyarakat
lainnya.
1. Manfaat dari BKB tersebut bagi orang tua sendiri antara lain :
Pandai mengurus dan merawat anak serta pandai membagi waktu dan mengasuh
anaknya.
Memiliki wawasan yang luas dan pengetahuan tentang pola asuh anak.
Meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik alita.
Akan lebih baik dalam cara pembinaan anak.
Akan tercipta keluarga yang berkualitas.
2. Manfaat bagi anak sendiri antara lain :
Bertaqwa kepada Tuhan YME.
Berkepribadian luhur.
Tumbuh dan berkembang secara optimal.
Cerdas, terampil dan sehat.
Memiliki dasar kepribadian yang kuat guna perkembangan selanjutnya.
G. Pemberian Vitamin A.
Pemberian Vitamin A diberikan pada bulan Februari dan Agustus.
H. Bagi capeng sebelum menikah ada dilakukan suntik, suntik yang dilakukan yaitu :
1. Suntik TT (Suntik Tetanus) / Imunisasi TT merupakan program pemerintah yang
bertujuan untuk menekan angka terjadinya penyakit tetanus.
Setiap wanita yang akan dan setelah menikah perlu mendapatkan suntik tetanus sebanyak
5 kali, yang dilakukan secara bertahap. Jadwal suntik biasanya dimulai sebulan sebelum
menikah, hingga 2 tahun setelah menikah. Berdasarkan informasi dari Kemenkes RI
berikut jadwal suntik tetanus untuk calon pengantin wanita sebagai berikut :
TT 1 : Dilakukan sekitar 2 minggu hingga sebulan ebelum menikah, agar tubuh
memiliki waktu untuk membentuk antibody.
TT 2 : Dilakukan sebulan setelah TT 1. Vaksin dapat efektif melindungi hingga 3
tahun kedepan.
TT 3 : Dilakukan 6 bulan setelah TT 2. Efektif meindungi dari tetanus hingga 5
tahun berikutnya.
TT 4 : Dilakukan 12 bulan setelah TT3. Lama perlindungan efektif adalah 10 tahun.
TT 5 : Dilakukan 12 bulan setelah TT 4. Tangkaian vaksin terakhir ini mampu
melindungi dari tetanus hingga 25 tahun.
I. Imunisasi lengkap.
Imunisasi dasar lengkap adalah penyuntikan vaksin tertentu yang diberikan kepada bayi
sesuai dengan usianya :
Bayi berusia kurang dari 24 jam : Imunisasi Hepatitis B (HB-0).
Bayi usia 1 bulan : BCG dan Polio 1.
Bayi usia 2 bulan : DPT – HB – Hib 1, Polio 2 dan Rotavirus.
Bayi usia 3 bulan : DPT – HB – Hib 2 dan Polio 3.
Bayi usia 4 bulan : DPT – HB – Hib 3, Polio 4, IPV atau Polio Suntik
dan Rotavirus.
Bayi usia 9 bulan : Campak atau MR.
D. Sanksi anggota persit bagi suami yang melaksanakan SATGAS apabila melanggar aturan yang
sudah di tetapkan dari atasan yaitu:
1. Bagi Persit yang kabur/meninggalkan satuan tanpa perizinan pada saat suami Satgas akan
mendapatkan sanksi secara bertahap, yaitu :
Sanksi tahap pertama, pd bulan itu jg akan di blokir gaji dan remon nya sehingga ATM
tidak dapat digunakan.
Sanksi tahap kedua, diberi waktu 30 hari untuk kembali ke satuan terhitung mulai dari
yang bersangkutan meninggalkan asrama. Apabila melewati batas waktu yg telah
ditentukan untuk barang2 akan dikeluarkan dari rumah dan akan di tempati oleh anggota
lain yang belum mendapatkan rumah dinas, kemudian untuk yang bersangkutan ikut
antrian rumah kembali. Selain itu juga mendapat sanksi administrasi untuk suami di LF
(Luar Formasi) kan dari jabatan selama 1 Tri Wulan setelah kembali Satgas.
2. Bagi Persit yang melaksanakan perizinan namun tidak taat untuk waktu kembali ke Satuan
pada saat suami Satgas, akan mendapatkan sanksi secara bertahap yaitu :
Sanksi tahap pertama, Apabila lewat dari TMT yang telah ditentukan maka untuk gaji
dan remon akan diblokir sehingga ATM tidak dapat digunakan.
Sanksi tahap kedua, diberi waktu 30 hari terhitung mulai dari TMT tanggal kembali ke
satuan yang tertulis pada buku perizinan Persit. Apabila melewati batas waktu untuk
barang2 akan dikeluarkan dari rumah dan akan ditempati oleh anggota lain yang belum
mendapat rumah dinas, kemudian untuk yang bersangkutan ikut antrian rumah kembali.
Selain itu juga mendapat sanksi administrasi untuk suami di LF kan dari jabatan selama 1
Tri Wulan setelah kembali Satgas.
3. Bagi Persit yang meninggalkan satuan tanpa perizinan atau yang melaksanakan perizinan
namun tidak patuh untuk waktu kembalinya sedangkan suami berada di Satuan, yaitu :
Suami bertanggung jawab untuk memerintahkan/membujuk istri nya untuk kembali ke
satuan. Mendapat kebijakan untuk menjemput apabila sulit untuk di atur melalui
komunikasi HP.
Apabila tetap tidak mau kembali ke satuan maka untuk sanksi nya rumah yang di tempati
sekarang diserahkan ke anggota lain yang belum mendapat rumah dinas dan suami akan
di LF kan dari Jabatan sampai istri nya kembali ke Satuan.
PERTANYAAN UMUM