Anda di halaman 1dari 23

Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045

Berinvestasi Pada Manusia I

Perlindungan Sosial untuk


Visi Indonesia 2045

Berinvestasi Pada Manusia

Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045

©2020 World Bank Indonesia

Indonesia Stock Exchange ( IDX ) Tower 2 L12 &


L15, Jalan Jend Sudirman, Senayan, Kebayoran
Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 12190

www.worldbank.org
II Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 III

Kata
jumlah masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, telah ditetapkan untuk tahun 2045. Dengan kelas
sebuah penanda yang jelas akan kerentanan yang menengah yang tumbuh pesat, terdiri dari sekitar

Pengantar
masih harus dihadapi Indonesia. 61 juta penduduk, dan pertumbuhan calon kelas
menengah yang saat ini terdiri dari 126 juta
Indonesia terus menetapkan sasaran-sasaran penduduk Indonesia, masih banyak penduduk
ambisius untuk mencapai model pembangunan yang berisiko tertinggal karena cakupan yang
yang lebih inklusif. Visi Pemerintah untuk tidak lengkap dan, dalam beberapa kasus,
tahun 2045—bertepatan dengan perayaan tingkat manfaat yang belum memadai untuk
100 tahun kemerdekaan Indonesia—adalah kelompok lansia, penyandang disabilitas, atau
untuk mencapai status pendapatan tinggi dan rumah tangga tanpa anak. Indonesia juga dapat
mengentaskan kemiskinan hingga hampir tidak menerapkan pelajaran-pelajaran berharga dari
ada. Selain pertumbuhan yang berkelanjutan perluasan cakupan asuransi kesehatan sosial
dan kesempatan berpenghasilan untuk semua, untuk reformasi pensiun, serta menerapkan
sistem perlindungan sosial yang inklusif dan sistem jaminan kehilangan pekerjaan yang
efisien juga sangat penting untuk dapat mencapai modern. Dan untuk menyampaikan layanan
sasaran-sasaran ambisius tersebut. Indonesia program-program tersebut, masih dibutuhkan
akan memerlukan serangkaian program dan investasi dalam sistem-sistem untuk identifikasi,
sistem perlindungan sosial modern yang penargetan, dan pembayaran. Sebagaimana
siap menyongsong masa depan, dan mampu telah ditunjukkan oleh krisis COVID-19, adalah
beradaptasi dan beroperasi dalam konteks negara-negara dengan data terpadu sosial
perubahan yang berkelanjutan. mayoritas penduduknya yang lebih cepat
dan komprehensif mampu merespons dan
Dan Indonesia sudah memiliki fondasi yang membantu keluarga-keluarga yang menghadapi
kuat untuk membangun sistem tersebut. Sistem guncangan mata pencaharian. Oleh karena itu,
perlindungan sosial Indonesia telah melalui perluasan data terpadu sosial yang ada muncul
transformasi mendasar selama dua dekade sebagai prioritas utama Indonesia, sebagaimana
terakhir. Program-program bantuan sosial berbasis disarankan dalam laporan ini.
keluarga telah meningkatkan kemampuan mereka
menjangkau keluarga-keluarga miskin sebagai Tidak ada waktu yang lebih baik dari sekarang
hasil dari investasi dalam daftar terpadu sosial untuk memikirkan cara-cara meningkatkan
rumah tangga miskin dan rentan. Selain itu, telah perlindungan sosial di Indonesia. Kami berharap

I
terjadi perluasan cakupan yang signifikan dari laporan ini dapat menstimulasi perbincangan
Satu Kahkonen ndonesia telah mengalami penghasilan mereka hanya sedikit program-program bantuan sosial dan asuransi yang sangat diperlukan tentang cara memadukan
transformasi yang luar biasa di atas garis kemiskinan nasional. sosial, khususnya pada asuransi kesehatan, jalur-jalur kebijakan yang akan menghasilkan
Kepala Perwakilan dalam 20 tahun terakhir. Ketidaksetaraan merupakan, dan serta sistem pensiun. Sejalan dengan perluasan sistem perlindungan sosial yang lebih efisien,
Indonesia dan Timor Leste Tingkat kemiskinan nasional telah sepertinya akan tetap menjadi, tersebut, alokasi-alokasi pembelanjaan yang lebih efektif, dan relevan dalam dunia yang berubah
berkurang separuhnya, dari 19,1 tantangan utama yang mengancam baik serta pengembangan platform-platform dengan cepat. Sistem perlindungan sosial di
persen pada tahun 2000 menjadi 9,2 pertumbuhan dan kemakmuran yang dibutuhkan untuk menyampaikan layanan Indonesia akan perlu lebih mengembangkan
persen tahun 2019. Pertumbuhan Indonesia di masa depan. program-program secara efektif dan efisien telah kemampuannya mendukung jutaan orang
rata-rata mencapai 5,5 persen per Ketidaksetaraan dan kerentanan memungkinkan terjadinya transformasi tersebut. memperoleh keterampilan yang tepat agar
tahun sejak 2000. Indonesia, sebagai berlanjut tersebut dapat berakibat dapat bersaing dalam pasar kerja yang terus
negara dengan populasi terbesar cukup buruk terhadap pertumbuhan Walaupun telah dilakukan upaya-upaya signifikan berubah saat ini, serta memberikan kesempatan
keempat di dunia, tampil sebagai maupun stabilitas sosial dan
untuk memperbaiki sistem perlindungan sosial di kepada jutaan anak-anak untuk sekolah dan
negara ekonomi menengah yang politik . Indonesia juga perlu
Indonesia, proses transformasinya masih belum mendapatkan akses ke layanan kesehatan,
bergairah, dengan penduduk kelas mempersiapkan diri menghadapi
selesai. Agar siap di masa depan, diperlukan menyiapkan mereka memasuki pasar tenaga
menengah yang tumbuh pesat. masa depan yang akan terlihat
suatu pemikiran ulang atas kontrak sosial yang kerja dalam waktu yang tidak lama lagi. Kami
berbeda dari sekarang – penuaan
berlaku dan upaya-upaya yang berkelanjutan menyadari bahwa investasi-investasi tersebut
Namun demikian, masih terdapat populasi, kemajuan teknologi yang
supaya dapat memberikan cakupan perlindungan tidak sedikit dan akan memerlukan biaya yang
berbagai tantangan yang harus memengaruhi cara dan tempat
yang memadai terhadap guncangan-guncangan cukup signifikan. Namun, kami juga percaya
dihadapi. Dari sekitar 264 juta bekerja, bencana terkait perubahan
pada saat ini dan di masa depan. Hal ini menjadi bahwa dengan bahu-membahu – pemerintah
penduduk Indonesia, sekitar iklim, dan juga - seperti yang
mendesak seiring dengan penuaan populasi dan bersama masyarakat sipil, dan sektor swasta,
25,9 juta penduduk masih hidup ditunjukkan oleh pengalaman baru-
meningkatnya informalitas dalam pasar tenaga serta dukungan mitra-mitra pembangunan –
di bawah garis kemiskinan dan baru ini - pandemi. Kenyataannya,
kerja – tanpa reformasi yang dimaksud, akan sulit Indonesia mampu mencapai visi 2045 untuk
20,2 persen penduduknya masih pandemi COVID-19 kemungkinan
mencapai target-target ambisius pengentasan masa depan yang melindungi dan melayani
rentan kembali jatuh miskin karena akan secara signifikan meningkatkan
kemiskinan dan pertumbuhan inklusif yang semua penduduknya.
IV Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 V

Ucapan Terima Kasih

L
aporan ini disiapkan oleh Mitchel Wiener and William Wiseman,
Social Protection and Jobs dan juga dari Derek Chen, Ralph van
Global Practice Bank Dunia, Doorn, Eko Pambudi, Reem Hafez,
bagian dari Human Development Noah Yarrow, dan Jaffar Al-Rikabi.
Practice Group yang dipimpin oleh Tim juga mendapatkan masukan
Camilla R. Holmemo dan Pablo A. berharga dari Badan Perencanaan
Acosta. Tim penulis inti bab-bab Pembangunan Nasional (Bappenas),
utama adalah Tina George, Robert J. Kementerian Keuangan, Kementerian
Palacios, Juul Pinxten, Shonali Sen, Sosial, Kantor Staff Presiden (KSP) dan
and Sailesh Tiwari, dengan kontribusi Tim Nasional Percepatan Pengentasan
yang berarti dari Himanshi Jain, Kemiskinan (TNP2K). Dukungan
Michal Weber, Ilsa Meidina, dan logistik dan editorial disediakan
Tanya A. Putri. Masukan penting juga oleh Rizky Fitrianti, Peter K. Milne,
diberikan oleh Conrad Daly, Richard Gedsiri Suhartono, Eddy Q. Trang and
Mark Davis, Pandu Harimurti, Ekki Syamsulhakim. Desain dan tata
Jonathan Marskell, Somil Nagpal, Jian letak oleh Yudit Halim and Kamal
Vun, Changqing Sun, Steisianasari Muhammad.
Mileiva, Nurzanty Khadijah, Anissa
Rachmawati, Laura Ralston, Imam Pembuatan laporan ini mendapatkan
Setiawan dan Pui Shen Yoong. bimbingan keseluruhan dari Margaret
E. Grosh and Philip B. O’Keefe dari
Tim sangat terbantu dengan Social Protection and Jobs Global
komentar-komentar pengulas Practice. Pengawasan strategis dan
sejawat Kenichi N. Chavez, Aline ulasan penting telah disampaikan
Coudouel, Truman G. Packard, Michal Rutkowski, Rodrigo Chaves dan
Frederico G. Sander, Ugo Gentilini, Rolande S. Pryce.
Nithin Umapathi, Veronica Villalobos

Sumber Foto

www.unsplash.com
www.pexels.com
www.pixabay.com
VI Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 1

Selama dua dekade


terakhir, sistem
perlindungan sosial
Indonesia telah
bertransformasi
secara
fundamental.
2 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 3

1. Laporan ini menguraikan visi untuk


sistem perlindungan sosial Indonesia
juga akan berdampak pada kontrak sosial
dan memerlukan langkah-langkah yang

Visi Indonesia tahun 2045 menetapkan di masa depan. Dengan mengacu pada
keberhasilan pemberlakuan kebijakan
berkelanjutan untuk menuju sistem di
mana negara membiayai mereka yang tidak Secara keseluruhan,
tujuan ambisius yang akan membutuhkan dan dengan lugas mengusulkan kebijakan mampu mengasuransikan diri terhadap belanja negara
investasi besar dalam modal manusia dan tambahan yang dapat meningkatkan
efektivitas dan relevansi sistem
gejolak baik saat ini maupun di masa depan,
sementara mereka dengan pendapatan lebih
dalam perlindungan
sosial harus
perlindungan sosial perlindungan sosial dalam lingkungan
yang sangat dinamis. Laporan ini juga
tinggi, pengusaha dan mereka yang berada
di lapisan atas ikut membayar iuran dalam ditingkatkan
m e re ko m e n d a s i k a n “ b a g a i m a n a ” mekanisme asuransi sosial, seperti jaminan
efisiensinya, dan
mewujudkan visi tersebut, khususnya pensiun dan jaminan kehilangan pekerjaan.
terkait pembiayaan sistem perlindungan Ekonomi politik dari reformasi ini sangat perlu diidentifikasi
sosial yang lebih inklusif untuk kompleks karena terkait adanya potensi sumber pendapatan
mencapai penerapan kebijakan yang perbedaan kepentingan antara, misalnya,
tambahan.
lebih kuat. Selanjutnya, laporan ini juga investasi terhadap generasi pekerja saat ini
menyampaikan rekomendasi kebijakan dibandingkan dengan generasi yang akan
untuk jangka menengah (2025), dan jangka datang. Secara keseluruhan, belanja negara
panjang (2045), serta mengulas tantangan dalam perlindungan sosial harus ditingkatkan
yang yang juga dihadapi oleh negara- efisiensinya, dan perlu diidentifikasi sumber
negara berpendapatan tinggi lainnya. pendapatan tambahan. Berinvestasi sekarang
akan menjadi langkah awal dalam memastikan
Perubahan yang diusulkan tidaklah bahwa Indonesia melindungi dan memajukan
kecil dan memerlukan biaya yang seluruh rakyat sekaligus bergerak menuju
signifikan. Perubahan-perubahan ini pencapaian target 2045 yang ambisius.

2.
Indonesia menetapkan tujuan ambisius untuk mencapai
model pembangunan yang lebih inklusif. Visi Pemerintah
baik dari sisi kebijakan maupun institusi dalam beberapa tahun
terakhir. Semua ini dapat terwujud berkat perbaikan alokasi
Ini saat yang tepat untuk Indonesia meninjau
Indonesia untuk tahun 2045 — ketika Indonesia merayakan 100 belanja dan pembangunan pijakan yang dibutuhkan untuk kembali bagaimana perlindungan sosial bisa
tahun kemerdekaannya — adalah menjadi negara berpendapatan
tinggi dan mengurangi kemiskinan hingga mendekati nol.1 Selain
melaksanakan program secara efektif dan efisien.
hasilkan tujuan masa depan.
pertumbuhan berkelanjutan dan peluang pendapatan untuk Kendati signifikan, transformasinya belum lengkap. Perluasan
Dalam dua dekade terakhir, Indonesia maju pesat dalam berkonsekuensi negatif terhadap pertumbuhan, serta stabilitas
semua, sistem perlindungan sosial yang inklusif dan efisien akan cakupan bantuan sosial sebagian besar terkonsentrasi pada
pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.2 sosial dan politik, dan tanpa perlindungan yang memadai,
menjadi sangat penting untuk memenuhi tujuan ambisius ini. Di rumah tangga miskin dengan anak-anak, tetapi kelompok
Pertumbuhan ekonomi yang relatif kuat, dengan rata-rata 5,5 guncangan kecil pun dapat dengan mudah menghempaskan
sebagian besar negara, risk-sharing dan kebijakan perlindungan lain seperti kelompok lansia dan penyandang disabilitas
persen per tahun sejak tahun 2000, disertai oleh penurunan mereka yang rentan kembali dalam kemiskinan.
sosial yang efektif berperan penting dalam membangun belum tercakup secara memadai. Tingginya jumlah tenaga
tingkat kemiskinan yang terus berlanjut: dari 19,1 persen dari
kesetaraan, ketahanan dan peluang, serta penguatan sumber kerja informal — ciri khas Indonesia, berbanding kontras dengan
populasi penduduk pada tahun 2000 menjadi 9,2 persen dari Pertumbuhan ekonomi yang kuat telah memungkinkan
daya manusia. Demikian pula dengan Indonesia. Intervensi ekonomi Asia Timur dan Pasifik (EAP) lainnya yang berhasil
populasi penduduk pada tahun 2019. Namun, kemajuan ini Indonesia mencapai status negara berpendapatan menengah.
risk-sharing dapat mengurangi dan mencegah kemiskinan, dan melakukan industrialisasi dengan cepat — juga berdampak pada
sangat kontras dengan kinerja Indonesia dalam pemerataan Kelas menengah Indonesia mengalami ekspansi pesat yaitu sekitar
memeratakan pertumbuhan dengan melindungi sumberdaya rendahnya cakupan asuransi sosial, manfaat yang tidak memadai,
kemakmuran. Ketimpangan, yang diukur dengan koefisien 61 juta orang, dan munculnya “aspiring middle class” (AMC) atau
rumah tangga dan modal fisik. dan sulit berkembang. Penerapan sistem masih terfragmentasi
Gini, meningkat dari nilai terendahnya pada 30 poin pada tahun calon kelas menengah. Saat ini, sekitar 126 juta orang Indonesia,
dan belum menumbuhkan koherensi yang mencakup seluruh
2000 menjadi 41 poin di tahun 2014, dan berkurang menjadi 38 atau 48 persen dari total populasi, dianggap sebagai kelompok
Selama dua dekade terakhir, sistem perlindungan sosial bidang bantuan sosial dan asuransi sosial. Yang paling penting,
poin di bulan September 2019. Ketimpangan tetap merupakan calon kelas menengah. Meskipun tidak mengalami kemiskinan
Indonesia telah bertransformasi secara fundamental. muncul berbagai tantangan dan peluang baru, seperti perubahan
tantangan utama yang mengancam pertumbuhan dan kronis, kelompok ini belum mapan secara ekonomi seperti kelas
Sistem perlindungan sosial telah berubah dari dominasi subsidi demografis, perubahan cara orang bekerja (termasuk pengaturan
kesejahteraan Indonesia di masa depan. Demikian pula dengan menengah. Bahkan, hampir seperlima dari calon kelas menengah
konsumen regresif dan respons terhadap krisis secara ad-hoc yang lebih fleksibel), kemajuan teknologi, perubahan iklim serta
kerentanan: mengingat 24,7 juta orang Indonesia hidup di bawah tahun 1993 kembali menjadi rentan kemiskinan pada tahun 2014.
menjadi program-program bantuan sosial berbasis rumah tangga pandemic kesehatan seperti COVID-19. Sistem perlindungan
garis kemiskinan, diperkirakan sekitar 64 juta orang hidup sedikit Dua pertiga diantaranya juga mengalami setidaknya satu dimensi
dengan perluasan cakupan yang masif. Bidang perlindungan sosial yang berlaku saat ini belum siap untuk menghadapi
di atas garis kemiskinan. Ketimpangan dan kerentanan dapat kehilangan kesejahteraan non-moneter.3
sosial juga telah melalui berbagai pengembangan dan integrasi berbagai tantangan dan peluang baru ini secara memadai.

2
Bagian ini mengacu pada sumber-sumber berikut: Bank Dunia (2019a) dan Bank Dunia (2016a)
1
Bappenas (2019) 3
53 persen tinggal di perumahan berkualitas rendah, 30 persen tidak memiliki akses sanitasi yang layak, dan 7 persen tidak memiliki akses air bersih. Beberapa hal lain yang
2
Bagian ini mengacu pada sumber-sumber berikut: Bank Dunia (2019a) dan Bank Dunia (2016a) membedakan calon kelas menengah (Aspiring Middle Class, AMC) dari kelas menengah termasuk tempat tinggal, status pendidikan dan penggunaan layanan umum.
4 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 5

Salah satu prioritas utama Indonesia dalam Gambar 1: Persentase populasi dari waktu ke waktu Bonus demografi akan mengharuskan Indonesia Gambar 2: Jumlah, jenis, dan kerusakan akibat bencana, 1996-2017
visinya untuk tahun 2045 adalah mempercepat untuk menciptakan jumlah dan jenis pekerjaan
pengembangan sumber daya manusia. Sumber
90 yang memadai bagi jutaan orang yang memasuki 9000
Total Rasio Ketergantungan;
daya manusia sangat penting untuk pertumbuhan angkatan kerja setiap tahun. 7 Hal ini akan 8000
dan perkembangan Indonesia, dan memastikan
80 mengharuskan pekerja untuk memiliki keterampilan 7000
tenaga kerja masa depan yang produktif dengan yang memadai untuk kebutuhan pasar kerja di masa
6000
keterampilan yang tepat. Masa depan Indonesia 70 depan. Teknologi dan otomatisasi kemungkinan akan
dibayang-bayangi oleh rendahnya kualitas sumber 5000
lebih jauh mempengaruhi pasar tenaga kerja, dan
daya manusianya, sebagaimana dibuktikan oleh 60 Persentase usia 15-64; 4000
membentuk kembali keterampilan yang dibutuhkan.
tingkat stunting 28 persen,4 tingginya tingkat 3000
50 Selain itu, ada kemungkinan sebagian besar pekerja
kematian balita dan orang dewasa (26 kematian akan beralih dari pola kerja tradisional ‘satu karir satu 2000
per 1,000 kelahiran hidup dan 182 kematian di pekerjaan’ ke memiliki-banyak-pekerjaan selama karir
40 1000
bawah usia 60 tahun per 1,000 kehidupan pada mereka, termasuk periode non-upah/bekerja mandiri. 0
usia 15), serta rendahnya mutu pendidikan 30 Anak-anak di bawah 14; Sektor informal di Indonesia masih mempekerjakan

Banjir

Tanah longsor

Banjir

Banjir dan tanah longsor

Kenaikan Permukaan Laut

Badai

Kekeringan

Kebakaran Hutan dan Lahan

Gempa Bumi

Tsunami

Gempa Bumi dan Tsunami

Kebakaran
yang diukur dengan skor PISA (55 persen anak lebih dari 50 persen dari total pekerja (70 persen
usia 15 tahun buta huruf). Indeks Sumberdaya 20
di daerah pedesaan), dan kemungkinan tingkat
Manusia 2017 menempatkan Indonesia pada
10 Berusia di atas 64 informalitas yang tinggi akan tetap bertahan.
peringkat ke-87 dari 157 negara dengan skor
0,53,5 yang berarti bahwa, rata-rata, meskipun
0 Indonesia rentan terhadap risiko bencana
memenuhi tolok ukur kelengkapan pendidikan alam dan perubahan iklim. Indeks Risiko Dunia8
1950

1955

1960

1965

1970

1975

1980

1985

1990

1995

2000

2005

2010

2015

2020

2025

2030

2035

2040

2045

2050
dan kesehatan, generasi berikut pekerja Indonesia menempatkan peringkat paparan Indonesia
hanya mampu menunjukkan produktifitas sebesar terhadap risiko bencana alam pada tingkat yang
53 persen. Kesenjangan kemampuan sumber daya Sumber: Data Populasi PBB dan perhitungan staf Bank Dunia.
tertinggi. Dampak ekonomi tahunan dari bencana
manusia akan menghambat pertumbuhan dan alam antara tahun 2000 dan 2016 diperkirakan
pekembangan Indonesia dalam bebebapa dekade mencapai 22.8 triliun rupiah (atau 1.4 miliar dolar
mendatang , kecuali hal ini segera diatasi dan AS), atau sekitar 0,3 persen dari Produk Domestik
kemajuan kebijakan yang positif saat ini dapat Bruto (PDB) Indonesia. Ini belum termasuk perkiraan
dipertahankan. kerusakan dan kerugian langsung dari gempa bumi
Nusa Tenggara Barat (Lombok) dan gempa bumi dan
Indonesia sedang mengalami masa transisi tsunami di Sulawesi Tengah (Palu) pada tahun 2018,
demografis yang akan berdampak pada yang diperkirakan menelan biaya setidaknya 1.8
dinamika pasar tenaga kerja dan sumber daya miliar dolar AS (0,2 persen dari PDB).
manusia dalam beberapa dekade mendatang.
Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan
Jenis bencana Lokasi Tahun Dampak langsung terhadap manusia Dampak
tingkat kesuburan telah menyebabkan
keuangan
peningkatan populasi usia kerja (yaitu, orang
(Rp Miliar)
yang berusia 15 hingga 64 tahun) sebesar 1,6
persen, atau 2,5 juta orang , per tahun selama
periode 2000-2016. Namun, bonus demografi akan Tsunami Samudra Hindia Nanggroe Aceh Darussalam 2004 167.000 korban jiwa 7
berakhir sekitar tahun 2030, seiring meningkatnya
Gempa Bumi Yogyakarta 2006 6.000 korban jiwa. 3,2 juta jiwa terdampak 2,3
proporsi di atas usia pensiun, yang menyebabkan
peningkatan tajam dalam rasio ketergantungan Banjir DKI Jakarta 2007 68 korban jiwa. 2,2 juta jiwa terdampak 0,6
Indonesia6 setelah tahun 2040. Antara tahun
2040 dan 2080, rasio ketergantungan Indonesia Gempa Bumi Padang 2009 1.195 korban jiwa. 2,5 juta jiwa terdampak 2,1
diproyeksikan akan meningkat dari 25 menjadi
Erupsi Vulkanik Gunung Merapi 2010 322 korban jiwa. 137.000 jiwa terdampak 0,4
47 persen.

Banjir DKI Jakarta 2013 34 korban jiwa. 250.000 jiwa terdampak 0,83
4
Susenas, 2019.
5
Indeks Sumberdaya Manusia - Human Capital Index (HCI) Gempa Bumi Nusa Tenggara Barat 2018 564 korban jiwa. 396.000 juta jiwa terdampak 0,68
Bank Dunia menggabungkan tiga komponen yang terkait dengan
kelangsungan hidup, pendidikan dan kesehatan untuk menjadi
Gempa Bumi dan Tsunami Sulawesi Tengah 2018 2.256 korban jiwa. 1,5 juta jiwa terdampak 1,3
ukuran produktivitas sebagai pekerja masa depan dari anak-
anak yang lahir hari ini, relatif terhadap tolok ukur kelengkapan
pendidikan dan kesehatan penuh. Nilai X berarti bahwa pekerja
Sumber: Situs resmi BNPB
dari generasi berikutnya akan hanya X × 100 persen produktif di
bawah tolok ukur kelengkapan pendidikan dan kesehatan penuh
6
Jumlah pemuda dan lanjut usia dibandingkan dengan jumlah 7
Mengacu pada sumber-sumber berikut: Bank Dunia (2019b) dan Bank Dunia (2016a)
orang dewasa usia kerja. 8
Hanya lima bencana alam umum yang dipertimbangkan — gempa bumi, angin dan badai, banjir, kekeringan, dan kenaikan permukaan laut.
6 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 7

1
3. Sistem perlindungan sosial harus terus

Sistem perlindungan Program perlindungan


mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
modal manusia. Program bantuan sosial sudah menjadi
sosial sangat penting sosial juga inti komitmen Pemerintah Indonesia untuk mempercepat

saat negara mempercepat memungkinkan


investasi modal manusia, termasuk Strategi Nasional
Percepatan Pencegahan Stunting, atau StraNas Stunting.

pengembangan sumber individu untuk Program bantuan sosial dapat memegang peranan penting

berinvestasi dalam dalam mengembangkan modal manusia dengan memberi


daya manusia dan kemampuan mereka
insentif untuk permintaan, penggunaan, dan akses ke

beradaptasi dengan sifat sendiri atau dalam


pendidikan, kesehatan, nutrisi dan layanan lainnya.

pekerjaan yang berubah perusahaan, ketimbang

2
Program perlindungan sosial yang efektif adalah
menabung untuk kunci yang membantu masyarakat menjadi produktif
alasan pencegahan. dengan pemanfaatan modal manusia yang dimiliki.
Indonesia perlu melanjutkan investasi dalam pekerja
yang masih muda dan mengembangkan angkatan kerja
untuk mengurangi ketimpangan serta menyiapkan
pekerja menghadapi transisi yang disebabkan oleh
sifat pekerjaan yang berubah. Kualitas pendidikan
perlu ditingkatkan, demikian pula dengan peluang
Di seluruh dunia, sistem perlindungan sosial, melalui formal — asumsi utama yang melandasi peningkatan keterampilan untuk pengembangan profesi,
bantuan sosial, asuransi sosial, dan program bursa model pembayaran iuran asuransi sosial termasuk pelatihan di tempat kerja. Program bantuan
Kelompok miskin dan rentan tenaga kerja, bertujuan untuk membangun ketahanan, saat ini. Selain itu, perubahan teknologi, sosial juga dapat mencakup elemen “inklusi produktif”
terdampak bencana 9 secara tidak meningkatkan kesetaraan, dan mengembangkan peluang.10 termasuk perubahan dalam cara dan di yang menghubungkan kelompok miskin dan rentan
proporsional. Hal ini disebabkan mereka Perlindungan sosial juga dapat berkontribusi signifikan dalam mana orang bekerja, serta perkembangan tanpa keterampilan dengan pekerjaan berupah maupun
lebih berisiko terekspos bencana karena meningkatkan, mempekerjakan, dan melindungi modal manusia. demografis, akan berdampak pada pekerjaan mandiri (wirausaha). Penciptaan tenaga kerja
tinggal di daerah yang rentan seperti Program bantuan sosial dapat meningkatkan modal manusia sistem dan program perlindungan masa depan akan bertumpu pada kebutuhan terhadap
lahan rawan banjir dan lereng bukit yang melalui bantuan konsumsi dan memastikan bahwa semua warga sosial yang dibutuhkan, dan selanjutnya keterampilan kognitif dan perpaduan keterampilan tingkat
curam, atau menghuni pemukiman yang negara mendapatkan nutrisi dan pendidikan yang memadai. perlu dipertimbangkan keberlanjutan lanjut dan adaptabilitas, seperti kemampuan nalar dan
dirancang dan dibangun dengan buruk. Asuransi sosial dan program bursa tenaga kerja membantu warga dari pendekatan dengan model ini. kepercayaan diri dalam melakukan pekerjaan / efikasi
Guncangan juga dapat memaksa rumah menerapkan kemampuan mereka berkontribusi terhadap pasar Perubahan ini akan membutuhkan mandiri. Sistem asuransi sosial inklusif yang tersedia
tangga miskin untuk menggunakan tenaga kerja yang modern dan efektif sesuai ketentuan untuk pemikiran ulang kontrak sosial yang untuk semua dan tidak terbatas pada bagaimana atau
strategi bertahan hidup/koping yang mene-rima manfaat pensiun, bantuan kehilangan pekerjaan dan dapat mensejahterakan semua orang , di mana seseorang bekerja (misalnya pekerja penerima
negatif atau merusak, seperti melikuidasi akses pekerjaan produktif melalui intervensi pada bursa tenaga dan memungkinkan Indonesia untuk upah formal) mendukung partisipasi pekerja, dan
tabungan dan aset, mengurangi tingkat kerja, seperti layanan lowongan kerja dan program pelatihan mencapai target ambisius pengentasan mengakomodasi perubahan pada pasar tenaga kerja dari
gizi, mengeluarkan anak-anak dari atau pengembangan keterampilan yang ditargetkan. Akhirnya, kemiskinan, pengembangan modal teknologi, otomatisasi, hingga kemunculan gig economy.
sekolah untuk bekerja, dan menunda program perlindungan sosial melindungi modal manusia saat manusia dan pertumbuhan inklusif
atau mengabaikan kebutuhan kesehatan. terjangkit penyakit dan bencana, dan membangun ketahanan yang telah ditetapkan untuk tahun 2045.
Mereka juga dapat membunuh, melukai, dengan mempertanggungkan dampak buruk dari guncangan. Untuk merespons hal ini, Indonesia

3
atau memindahkan anggota keluarga. Program perlindungan sosial juga memungkinkan individu untuk membutuhkan sistem perlindungan sosial Indonesia perlu terus mengembangkan kebijakan
Dalam semua kasus ini, kemampuan berinvestasi dalam kemampuan mereka sendiri atau dalam yang komprehensif yang menyiapkan dan program yang melindungi modal manusia
yang terbatas untuk dapat dengan cepat perusahaan, ketimbang menabung untuk alasan pencegahan. kelompok miskin dan rentan agar lebih dan memastikan ketahanan masyarakat terhadap
merespons dan pulih mendorong rumah tahan terhadap guncangan, dengan guncangan. Cakupan dan tingkat manfaat yang memadai
tangga yang sudah miskin semakin Sistem perlindungan sosial masa depan di Indonesia perlu modal manusia dan keterampilan yang dari program bantuan sosial memegang peranan penting
terperosok ke dalam kemiskinan, dan beradaptasi dan merespons dunia yang terus berubah dan dapat memastikan bahwa pekerja lebih dalam melindungi modal manusia dan membangun
mendorong mereka yang rentan jatuh tujuan yang terus berkembang. Berbeda dengan kawasan siap menghadapi gangguan dan transisi ketahanan. Sistem perlindungan sosial yang berfungsi
miskin. Karena itu, sangat lazim bahwa ekonomi besar lainnya (Tiongkok, Korea Selatan, Jepang , pekerjaan, serta mampu mendorong dengan baik, adaptif, dan responsif dapat melindungi
rumah tangga miskin beralih jatuh Vietnam, Thailand, Malaysia), Indonesia belum pernah mobilitas ekonomi dengan memajukan rumah tangga miskin dan rentan terhadap risiko dan
bangun dari kemiskinan akibat guncangan mencapai basis manufaktur yang kuat. Hal ini, ditengarai, telah inklusi sosial dan produktif untuk seluruh guncangan sepanjang siklus hidup. Hal ini meminimalkan
bencana alam dan perubahan iklim. melemahkan upaya untuk meningkatkan pangsa pekerjaan warga Indonesia. Apa arti peluang dan perilaku koping negatif (misalnya mengorbankan investasi
risiko ini untuk sistem perlindungan sosial produktif demi mempertahankan konsumsi minimum) dan
9
Perkiraan dari Rush (2013) menunjukkan bahwa, di tingkat kabupaten, peningkatan deviasi standar dalam bahaya bencana dapat meningkatkan tingkat kemiskinan sebesar
Indonesia, termasuk bantuan sosial dan berkontribusi jangka panjang terhadap modal finansial
0.8 persen dan kesenjangan kemiskinan sebesar 2.3 persen
10
World Bank (2012a). program asuransi sosial? sumberdaya manusia dan keuangan penerima manfaat.
8 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 9

4. Saat ini pemerintah Indonesia mengutamakan


penyelenggaraan program bantuan sosial untuk rumah
target utama rumah tangga dalam pemerataan kesejahteraan.
Yang dimaksud dengan gambaran “de-jure” adalah bahwa titik di

Selama dua dekade terakhir, Indonesia telah tangga dengan anak-anak. Paket bantuan sosial “de-jure” saat
ini menunjukkan bahwa rumah tangga miskin dengan anak-
sepanjang sumbu horizontal mewakili apa yang ingin dicapai oleh
Pemerintah Indonesia dalam masing-masing program, meskipun
meletakkan dasar yang kuat untuk sistem anak telah terlindungi dengan baik. Gambar 3 menunjukkan alokasi aktualnya teregang karena kesalahan inklusi.

perlindungan sosial masa depan kecukupan “de-jure” manfaat program bantuan sosial terhadap

Gambar 3. Nilai “de-jure” dari manfaat bantuan sosial untuk rumah tangga dengan anak-anak, 2019

PKH
60%
60%

4.1 Membangun dan melindungi modal manusia: komposisi dan kinerja Sembako
50%

Nilai manfaat (% dari belanja rata-rata)


50%
program-program bantuan sosial Indonesia
PIP

Program bantuan sosial adalah instrumen kebijakan utama bantuan tunai bersyarat (Program Keluarga Harapan, PKH), subsidi 40%
40%
PBI-JKN
Pemerintah Indonesia untuk mengurangi kemiskinan dan pendidikan (Program Indonesia Pintar, PIP), program bantuan
ketimpangan, serta membangun dan melindungi modal makanan (BPNT, sekarang berganti nama menjadi Sembako), dan 30%
30%
manusia. Sistem bantuan sosial Indonesia baru diperkenalkan subsidi penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional
pada akhir 1990-an, namun telah mengalami ekspansi yang (PBI-JKN). Program-program ini menyasar kelompok miskin dan
signifikan dan mencapai hasil-hasil yang membanggakan. Sistem rentan, bertujuan membantu konsumsi mereka dan mengentaskan 20%
20%
ini telah berkembang dari pemberian bantuan sementara saat kemiskinan. Sistem bantuan sosial juga berperan penting dalam
dibutuhkan, termasuk reformasi subsidi (BLSM/BLT),11 hingga meningkatkan dan melindungi modal manusia Indonesia. 10%
10%
implementasi serangkaian program inti yang mencakup program

0%
Tabel 1: Program-program inti bantuan sosial di Indonesia, 2019 0%
11
11 10
10
01 15
15
52 20
20
02 25
25
54 30
30 40
40
0
Program Tujuan Cakupan Anggaran Manfaat Kecukupan (% Cakupan Insiden Badan
Persentil rumah tangga
Household (% dari
percentile (% ofpopulasi yang
population ditargetkan)
targeted)
yang (Rp (nominal / dari rata-rata 10% penerima Pelaksana
ditargetkan miliar) rata-rata) konsumsi termiskin manfaat
Sumber: Susenas 2018 dan perhitungan staf Bank Dunia.
bulanan dari yang terhadap 10%
10% termiskin) memenuhi termiskin yang
syarat memenuhi
Mengacu pada rancangannya, paket PIP dan BPNT/Sembako masing-masing
syarat *
bantuan sosial untuk rumah tangga hanya mencapai 7 persen konsumsi rata-
dengan anak-anak memberikan rata, sehingga apabila hanya menerima
PKH Pengentasan 10 juta 34,300 Bantuan tunai 21% 47% 24% Kementerian
kemiskinan, keluarga bersyarat– Rp. Sosial perlindungan yang sangat signifikan PIP dan BPNT/Sembako (sekitar 14 persen Sistem bantuan
penguatan 315.000 /
sumberdaya bulan / KK
bagi rumah tangga yang termasuk dari anggaran konsumsi yang didukung), sosial indonesia juga
manusia (rata-rata) 15 persen dari populasi termiskin. atau hanya menerima satu diantaranya,
Rumah tangga yang berhak menerima tidak akan mampu mencukupi kebutuhan berperan penting
PIP Biaya 15 juta KK 11,200 Bantuan 7% 56% 19% Kementerian PKH seharusnya menerima 21 persen paket bantuan yang memadai. Mereka dalam meningkatkan
sekolah yang / 20 juta tunai– Rp. Pendidikan dan
lebih rendah siswa ** 100.000/ Kebudayaan dan
dari konsumsi rata-rata dalam bantuan yang tidak termasuk dalam 20 persen dan melindungi modal
bulan / KK Kementerian tunai. Artinya, sebagai rumah tangga dari populasi termiskin dengan demikian
(rata-rata) Agama
penerima PKH, keluarga tersebut menerima paket perlindungan minimum, manusia.
menerima perlindungan minimum yang sementara mereka yang tidak termasuk
BPNT/ Peningkatan 15,6 juta KK 20,800 Rp. 150.000 10% 42% 17% Kementerian
dirancang program.12 Ditambah dengan dalam 40 persen dari populasi termiskin
Sembako ketahanan / bulan/ Sosial
pangan dan KK untuk PIP, BPNT/Sembako dan PBI-JKN, PKH sesuai rancangan tidak menerima bantuan.
gizi beras, telur
menjadi paket perlindungan yang sangat Seiring meningkatnya manfaat BPNT/
dan lainnya
(nominal) memadai untuk 15 persen rumah tangga Sembako pada tahun 2020, kecukupan
termiskin dengan anak-anak, dengan 37 keseluruhan paket pun semakin
PBI-JKN Mencegah 92,4 juta 26,700 Pembebasan 11% 54% 15% BPJS & Kemenkes persen dari konsumsi rata-rata. Manfaat meningkat.
guncangan orang biaya layanan
kesehatan kesehatan
(nominal)
12
Tingkat perlindungan minimum didefinisikan secara relatif sebagai tingkat konsumsi minimum yang diperlukan
untuk secara rata-rata mengangkat rumah tangga miskin ke atas garis kemiskinan, kadang didefinisikan juga
Sumber: Catatan keuangan Kemenkeu, Susenas dan perhitungan Staf Bank Dunia
sebagai indeks kesenjangan kemiskinan. Menjadi kekhawatiran potensial adalah dampak disinsentif tenaga kerja
diantara penerima manfaat. Namun, literatur telah menunjukkan bahwa efek tersebut tidak kentara di negara-
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) merupakan program bantuan tunai tanpa syarat yang diselenggarakan untuk
11
negara (termasuk Indonesia) yang bantuan tunainya mencapai lebih dari seperempat konsumsi rata-rata penerima
mengompensasi dampak reformasi subsidi energi; BLSM terakhir digunakan pada tahun 2015, bersamaan dengan pengurangan subsidi bahan bakar. manfaat (Banerjee et al. 2015).
10 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 11

Cakupan program “de-facto” berbeda dari rancangan “de- Sebaliknya, keluarga miskin dan rentan tanpa anak, persen dari belanja konsumsi rata-rata dan karenanya
jure”. Masih terdapat kesalahan eksklusi dan inklusi pemerataan baik de-jure maupun de-facto, tidak terlindungi. hanya memberikan ketahanan pangan parsial.
kesejahteraan, yang berarti bahwa ada rumah tangga yang Keluarga tanpa anak hanya berhak menerima PBI-JKN Dengan peningkatan yang direncanakan pada tahun
diikutsertakan kendati tidak memenuhi syarat, sementara rumah dan BPNT/Sembako, bukan PIP atau PKH. Penerima 2020, nilai manfaat akan ditingkatkan menjadi sekitar
tangga lain yang memenuhi kriteria kelayakan malah tidak BPNT/Sembako mendapatkan setara dengan sekitar 9 persen. Layanan kesehatan JKN untuk Penerima
diikutsertakan. Pada kenyataannya tidak banyak rumah tangga satu minggu bantuan makanan pokok melalui Bantuan Iuran (PBI) membantu melindungi rumah
dengan anak-anak yang menerima semua manfaat ini.13 Dapat penyediaan 10 kg beras dan telur. Nilainya sekitar 7 tangga dari gangguan terkait kesehatan.
dilihat pada Gambar 4, pada cakupan distribusi konsumsi, alokasi
aktual program jauh melampaui 40 persen populasi termiskin.14 Gambar 5: Nilai “de-jure” dari manfaat bantuan sosial bagi 40 persen keluarga termiskin tanpa anak
PBI-JKN menjangkau paling banyak rumah tangga tidak miskin yang menerima dua program utama, 2019
dan rentan, diikuti oleh PIP, BPNT/Sembako dan kemudian
PKH. Luasnya cakupan PBI-JKN melebihi kelompok sasarannya 60%
Sembako
45%
merupakan fungsi dari program yang luas dan kewenangan
PBI-JKN
pemerintah daerah untuk mengajukan penerima manfaat sesuai 40%
50%

Nilai manfaat (% dari belanja rata-rata)


skema sebelumnya, Jamkesda. Pengaturan serupa diterapkan untuk
35%
PIP, yang kemungkinan akan menjelaskan, setidaknya sebagian,
40%
tingkat kesalahan inklusi saat ini. Namun, patut dicatat bahwa 30%

meskipun ada kesalahan penargetan, kekeliruannya minimal. 25%


30%
Ketercakupan mereka yang berada dalam kisaran 40 hingga 70
20%
persentil dalam beberapa hal dapat dipahami, mengingat relatif
20%
datarnya pemerataan kesejahteraan yaitu hanya sekitar 70 15%

persentil, menyarankan perbedaan yang kurang berarti terkait 10%


status kesejahteraan rumah tangga dalam bagian pemerataan ini. 10%
5%

Gambar 4: Nilai manfaat dan cakupan program bantuan sosial unggulan 2019 0%
0%

11
11 10 15
52
15 20
02
20 25
54
25 30
30 40
0
40
100%
Cakupan populasi yang memenuhi syarat (%) dan nilai manfaat

Household
Persentil percentile
rumah tangga (% of
(% dari population
populasi yangtargeted)
ditargetkan)

90%
(%) dari pendapatan rata-rata untuk setiap desil)

Sumber: Susenas 2018 dan perhitungan staf Bank Dunia.

80%
Memenuhi syarat tetapi tidak ikut serta Karena itulah ada kebutuhan untuk mengisi kesehatan yang berkelanjutan, pembagian pensiun
Nilai Manfaat PIP Nilai Manfaat PKH
70%
Nilai Manfaat Sembako kesenjangan pertanggungan untuk kelompok- dan perawatan jangka panjang untuk kelompok
kelompok tertentu dalam sistem bantuan sosial, populasi ini. Walaupun Indonesia belum menghadapi
60%
Tidak memenuhi syarat tetapi ikut serta
terutama kelompok lanjut usia. Lansia adalah penyusutan jumlah pekerja, negara ini dengan cepat
kelompok populasi Indonesia yang saat ini rentan akan menua dan berlangsung tanpa perangkat
50%
(sekitar 36 persen tergolong miskin atau rentan) perlindungan yang tepat.
40% dan akan semakin meningkat jumlahnya di masa
depan mengingat cepatnya laju penuaan. Meskipun Dukungan bantuan sosial untuk lansia di Indonesia
30% program bantuan sosial untuk lansia mengatasi risiko masih rendah. Sekitar 36 persen lansia tergolong
semakin bertambahnya usia lanjut sudah ada, namun miskin atau rentan, dan sekitar 30 persen hidup
20% masih sangat terbatas. Penyandang disabilitas adalah sendirian atau dengan orang lain. Hal ini, ditambah
kelompok lain yang juga membutuhkan perlindungan dengan pertanggungan jaminan hari tua yang
10%
yang lebih baik. Kesenjangan pertanggungan terakhir rendah dan regresif (Gambar 6), menjadikan jaminan
berkaitan dengan bantuan sosial untuk masyarakat pendapatan untuk lansia layak medapatkan perhatian,
0%
miskin dan rentan yang dirugikan akibat bencana mengingat respons kebijakan hinga saat ini belum
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 alam dan guncangan maupun tekanan terkait iklim, memadai. Kementerian Sosial telah melaksanakan
Desil konsumsi karena sistem bantuan sosial saat ini tidak sepenuhnya program untuk membantu mengatasi risiko hari tua
mengakomodasi kebutuhan mereka untuk ‘kembali berupa bantuan tunai. Asistensi Sosial Lanjut Usia
Sumber: Susenas 2018. Penyesuaian cakupan pada populasi yang memenuhi syarat dan cakupan survei yang dilambungkan hingga tingkat cakupan administrasi
2019. Cakupan BPNT diukur dengan menggunakan variabel partisipasi BPNT atau Rastra. Diharapkan bahwa Susenas berikutnya akan menunjukkan cakupan bangkit’ setelah mengalami guncangan semacam itu. Terlantar atau ASLUT, adalah program untuk lansia
BPNT yang lebih rendah di antara kelompok-kelompok populasi non-target.
miskin berusia di atas 60 tahun, dengan kondisi fisik
13
Kecukupan PKH, BPNT/Sembako dan PIP dinyatakan dalam nilai bantuan tunai atau voucer pangan sebagai bagian dari belanja atau konsumsi rumah tangga. Kecukupan Lansia adalah kelompok yang saat ini rentan di yang tergantung pada orang lain, tidak memiliki
PBI-JKN, meskipun merupakan program pembebasan biaya tanpa manfaat langsung yang diberikan, dapat dianggap sebagai manfaat serupa. Sederhananya, pembebasan
Indonesia dan akan menjadi semakin rentan di sumber pendapatan lain, dan bukan penerima PKH.
biaya PBI dapat dipandang sebagai nilai iuran yang dibayarkan Pemerintah Indonesia untuk rumah tangga. Hal ini mengasumsikan elastisitas konstan kebutuhan PBI-JKN.
Ukuran kecukupan lain untuk PBI-JKN terdiri dari pemanfaatan layanan kesehatan dibandingkan dengan setelah pengeluaran tambahan (out of pocket) meskipun ada masa depan seiring bertambahnya usia negara. Bantuan keuangan senilai Rp 200.000 per bulan
anggapan bahwa program JKN membebaskan biaya layanan kesehatan.
Penuaan dapat menimbulkan tantangan signifikan diberikan setiap empat bulan, dan diberikan kepada
14
Penyesuaian dilakukan untuk mencerminkan dengan wajar cakupan administratif populasi yang memenuhi syarat (penerima PIP dan PKH disebut sebagai rumah tangga
dengan setidaknya satu anak). bagi perekonomian, seperti penyediaan layanan 30,000 penerima manfaat pada tahun 2017.
12 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 13

Gambar 6: Total cakupan pensiun menurut desil berusia 65 tahun keatas, 2018 penerima upah dan pekerja bukan penerima upah. Reformasi untuk kedua program asuransi sosial dalam bidang ketenagakerjaan
tahun 2014 merupakan awal perjalanan panjang menuju ini. Peningkatan jumlah peserta JKN — dari 130 menjadi lebih dari
40% rasionalisasi kerangka hukum dan pengaturan kelembagaan 220 juta dalam lima tahun terakhir - adalah pencapaian besar.

30%
Cakupan

Tabel 2: Program-program asuransi sosial inti, 2019


20%

10%

0% Program Tujuan Cakupan Cakupan yang Jumlah iuran Deskripsi Badan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
yang memenuhi manfaat Pelaksana
Desil Konsumsi ditargetkan syarat
Sumber: Susenas 2018, termasuk Jaminan Hari Tua (JHT) dan Pensiun Veteran.

Baru-baru ini, PKH telah memasukkan anggota keluarga manfaat PBI yang dialokasikan dari pusat (ditargetkan langsung JKN Mencegah guncangan 268 juta 223 juta; 83% 5% dari pendapatan Pembebasan biaya BPJS Kesehatan
penyandang disabilitas dan lanjut usia, yang secara signifikan melalui BDT) jauh lebih efisien dialokasikan (58 persen dari (Jaminan kesehatan orang1 (2019) bulanan (gaji) atau Rp layanan kesehatan
meningkatkan cakupan untuk kedua kelompok tersebut. total penerima manfaat ditemukan dalam 40 persen kelompok Kesehatan 42.000-Rp 160.000
Melalui PKH, pada tahun 2018, sekitar 64,000 penyandang termiskin) daripada alokasi PBI pemerintah daerah (47 persen Nasional) (tidak berupah dan
disabilitas dan 1,1 juta lansia masing-masing telah menerima dari total penerima manfaat ditemukan pada 40 persen kelompok bukan pekerja)
bantuan sebesar Rp 2.400.000 per tahun. Kebijakan ini akan termiskin).
terus dilanjutkan dan merupakan bantuan yang berfaedah bagi
penyandang disabilitas dan lansia dalam keluarga PKH yang Bantuan sosial berkontribusi signifikan terhadap peningkatan JKK Layanan kesehatan dan 0,24%–1,75% dari Perawatan medis,
tidak menerima bantuan ASLUT atau ASPDB, program dukungan sumber daya manusia terbukti dari dampak positif kesehatan (Jaminan uang tunai untuk cedera pendapatan bulanan layanan perawatan
disabilitas (akan dibahas di bawah). Namun, bantuan tunai ini dan pendidikan pada tingkat rumah tangga. Hal ini berlaku Kecelakaan dan/atau kematian terkait di rumah, dan uang
secara gabungan ditransfer ke kartu KKS keluarga dan bukan khusus untuk PKH. Evaluasi dampak terbaru PKH, yang diterbitkan Kerja) pekerjaan 17,8 juta4; tunai5
langsung kepada penyandang disabilitas/lansia, sehingga tidak pada tahun 2018, menemukan bahwa stunting diantara kelompok 15% (2017)
memungkinkan mereka langsung mengakses manfaat secara penerima PKH berkurang antara 9 sampai 11 poin persentase JKM Manfaat uang tunai untuk 120 juta 0,3% dari pendapatan Hibah kematian
mandiri. (stunting diperkirakan mempengaruhi sekitar 27 persen anak- (Jaminan ahli waris dalam hal orang2 bulanan (gaji) atau Rp dan hibah
anak) dan pendaftaran ke sekolah dasar meningkat sebesar 4 poin Kematian) kematian peserta 6.800 (tidak berupah) pemakaman
Analisis menunjukkan bahwa program bantuan langsung persentase diantara kelompok penerima manfaat, hal yang sangat sebesar Rp42 juta
tunai kepada rumah tangga sasaran, khususnya PKH, paling mengesankan mengingat sudah tingginya tingkat pendaftaran dan beasiswa anak
efisien dalam mengalokasikan manfaat kepada masyarakat Sekolah Dasar (SD) yaitu sekitar 93 persen. Tingkat pendaftaran hingga Rp174 juta6
miskin dan rentan. Tahun 2018, PKH dan PIP masing-masing untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga meningkat sekitar
mengalokasikan 71 persen dan 63 persen manfaat, untuk 40 8 poin persentase, dengan angka partisipasi murni (net enrolment JHT Memastikan peserta 15,4 juta; 12% 5,7% dari pendapatan Lumpsum BPJS
persen kelompok termiskin. Dibutuhkan upaya lebih lanjut rate) SMP berada pada kisaran 78 persen. Ditemukan juga dampak (Jaminan memiliki tabungan (2018) bulanan (gaji) atau pembayaran tunai Ketenagakerjaan
untuk meningkatkan penargetan dan memastikan pemanfaatan positif PKH terhadap konsumsi dan perilaku sehat sehubungan Hari Tua) saat memasuki masa sekitar 2% (tidak saat pensiun6
basis data terpadu (BDT) untuk meningkatkan efisiensi alokasi dengan praktik ibu dan bayi baru lahir.15 pensiun atau dalam berupah)
bantuan sosial. Menariknya, dalam kasus PBI-JKN, penerima kondisi disabilitas total
permanen.
4.2 Mempekerjakan dan melindungi modal manusia: komposisi dan
kinerja program asuransi sosial Indonesia
JP (Jaminan Memastikan kondisi 45 juta 11,8 juta; 26% 3% dari pendapatan Pembayaran tunai
Asuransi sosial dapat membantu rumah tangga dan individu dalam modal manusia atau penghidupan mereka ketimbang Pensiun) kehidupan yang layak orang3 (2018) bulanan bulanan
menghadapi guncangan besar yang mempengaruhi sebagian semata menabung untuk pencegahan. bagi para peserta paska-
besar penduduk. Ini termasuk guncangan yang terkait dengan pensiun atau dalam
biaya prosedur medis, kehilangan pekerjaan, disabilitas, Sistem asuransi sosial Indonesia masih relatif baru, dan kondisi disabilitas total
kematian dan lanjut usia. Kendati bantuan sosial bertujuan Indonesia telah menghasilkan banyak kemajuan yang permanen
untuk mengangkat seseorang keluar dari kemiskinan kronis, signifikan dalam menerapkan sistem asuransi sosialnya
asuransi sosial yang efektif memungkinkan rumah tangga serta memperluas cakupannya, khususnya dalam jaminan
untuk memperingan konsumsi selama siklus hidup. Melalui kesehatan. Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN) kini telah berlaku
Sumber: Kompilasi staf Bank Dunia
penyatuan risiko, dampak guncangan dapat dimitigasi dengan untuk seluruh penduduk Indonesia, tiga skema pensiun yang
biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan mekanisme koping terpisah untuk pekerja sektor formal swasta, pegawai negeri 1
Total jumlah total Juli 2019 termasuk PBI. 2 Penduduk yang bekerja pada tahun 2018; 3 jumlah pekerja formal tidak termasuk pegawai negeri sipil pada tahun 2018; 4 data
tahun 2017, tidak termasuk pekerja konstruksi; 5tergantung pada tingkat keparahan cedera (kecacatan) dan pendapatan bulanan; 6peraturan yang memungkinkan penarikan
alternatif seperti asuransi, pinjaman atau menjual aset. Selain itu, sipil dan angkatan bersenjata, serta Jaminan Kecelakaan Kerja dini mencakup pemutusan hubungan kerja dan pengunduran diri sebagai bentuk pensiun.
perlindungan ini memungkinkan individu untuk berinvestasi atau JKK, dan Jaminan Kematian, atau JKM, untuk pekerja
Catatan: Pasal 1 dari UU Nomor 40 tahun 2004 tentang SJSN menyatakan definisi dan batasan SJSN. UU tersebut menyatakan bahwa “asuransi sosial adalah mekanisme
pengumpulan dana wajib yang berasal dari iuran dan digunakan untuk melindungi dari risiko sosial-ekonomi” Pasal 1 (3). Lebih lanjut, undang-undang ini mendefinisikan
“pekerja adalah individu yang bekerja dan yang menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain, Pasal 1 (11).
15
Cahyadi (2018).
14 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 15

Kendati ada peningkatan pemanfaatan jaminan ditengarai karena tidak adanya subsidi iuran untuk pekerja
kesehatan, masih ditemukan banyak masalah terkait sektor informal. Sebagian besar pekerja sektor formal
akses masyarakat miskin, khususnya di daerah-daerah bekerja pada perusahaan yang tidak memperkerjakan
terpencil. Dibutuhkan solusi untuk mengatasi kesenjangan lebih dari 20 karyawan (perusahaan kecil dan mikro), dan
kepesertaan yang diperkirakan mencapai 50 juta penduduk karenanya tidak wajib untuk membayar iuran. Selain itu,
yang belum tercakup. Selain itu, biaya jaminan kesehatan kecukupan skema JP untuk pekerja saat ini terbilang rendah
yang ditanggung Pemerintah Indonesia terus meningkat lantaran besaran penghasilan16 yang digunakan untuk
dan defisit pun kian melambung dalam beberapa tahun menghitung manfaat. Sementara kecukupan skema JHT
terakhir (total mencapai sekitar 0,1 persen dari PDB pada dapat dianggap membahayakan akibat maraknya penarikan
tahun 2018). dini yang dimungkinkan sejak 2015 (Gambar 7).

Perluasan cakupan asuransi sosial untuk program- Di Indonesia tidak ada sistem jaminan kehilangan
program lain jauh lebih lambat, dan besaran pensiun pekerjaan. Hal ini, dikombinasikan dengan sistem
tidak akan memadai bagi sebagian besar dari mereka pembayaran pesangon yang tidak diterapkan dengan
yang ditanggung. Pada tahun 2018, masing-masing memadai, telah menyebabkan penarikan dini JHT dalam
hanya 14 juta dan 11 juta pekerja yang ditanggung oleh jumlah besar, dan melemahkan fungsinya sebagai bagian
Jaminan Hari Tua ( JHT) dan Jaminan Pensiun ( JP). Cakupan dari sistem pensiun dan malah berfungsi sebagai akun
kepesertaan JHT dan JP lebih rendah dibanding JKN, pengangguran de-facto bagi banyak pekerja (Gambar 7).

Gambar 7: Penarikan JHT (Jaminan Hari Tua) telah meningkat tajam sejak Peraturan Pemerintah No. 60/201517

Mencapai Usia Pensiun Masa Iur 10 Tahun (penarikan sebagian)

Pemutusan Hubungan Kerja Mengundurkan Diri


September

Oktober

November

Desember

September

Oktober

November

Desember

September

Oktober

November

Desember

September

Oktober

November

Desember
September

Oktober

November

Desember
Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus
16
Ukuran penghasilan untuk manfaat pensiun adalah pendapatan rata-rata yang divalidasi dengan harga-harga.
Sumber: Data Administrasi Ketenagakerjaan BPJS (2019). 17
Peraturan Pemerintah No. 60/2015 tentang “Amandemen Peraturan Pemerintah No. 46/2015 tentang Implementasi Program Jaminan Sosial Hari Tua”. Peraturan Pemerintah
No. 60/2015 dikeluarkan dua bulan setelah Peraturan Pemerintah No. 46/2015 tentang Implementasi Tabungan Hari Tua mulai berlaku, telah menciptakan celah yang
memungkinkan penarikan dini JHT. Peraturan tersebut secara mendasar mengubah persyaratan penarikan JHT dengan memungkinkan penghentian pekerjaan, baik sukarela
(pengunduran diri) maupun dipaksa (pemutusan hubungan kerja), sebagai suatu bentuk usia pensiun yang karenanya memungkinkan penarikan dana tanpa harus memenuhi
masa iur minimum 10 tahun. Setelah amandemen, diterbitkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 19/2015 tentang Pembayaran Manfaat JHT untuk memungkinkan
pembayaran. Persyaratan penarikan dini JHT dengan alasan pengunduran diri dan pemutusan hubungan kerja selanjutnya secara eksplisit disebutkan dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja No.19/2015.
16 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 17

Dalam jangka pendek, tekanan fiskal terutama akan


muncul dari meningkatnya defisit dalam sistem jaminan
menjadi cadangan yang signifikan tetapi pada akhirnya juga akan
mengalami defisit, kecuali jika besarnya iuran dinaikkan sesuai
5.
kesehatan, namun dalam jangka menengah hingga jangka perhitungan aktuarial yang wajar. Perlindungan sosial untuk masa depan Indonesia:
panjang, belanja pegawai negeri akan meningkat dan defisit
dari skema JP tidak akan dapat dielakkan. Saat ini, sistem Sebagaimana negara-negara berkembang Asia Timur lainnya, Sistem perlindungan sosial yang koheren,
Jaminan Kesehatan mengarah pada serangkaian subsidi silang
yang apabila dihitung jumlah yang sesungguhnya, merupakan
laju penuaan penduduk mengungguli pengumpulan iuran
pensiun, oleh karena itu dibutuhkan pendekatan yang
terkonsolidasi, dan terkoordinasi untuk melayani
defisit yang harus ditanggung oleh anggaran pemerintah pusat, mencakup semua pekerja dewasa tanpa menyebabkan negara yang berubah di dunia yang senantiasa
penjamin utama skema keuangan. Pensiun pegawai negeri sipil
saat ini dibiayai dengan sistem pay-as-you-go dan biayanya
distorsi pada pasar tenaga kerja.18 Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN), yang mulai beroperasi pada tahun 2015, hanya berganti
terus meningkat seiring waktu lantaran demografi sistem akan membayar penuh pensiun hingga tahun 2050. Meskipun
dan meningkatnya usia harapan hidup. Namun, aturan yang kepesertaannya meningkat akibat terdaftarnya perusahaan dan
berlaku untuk menghitung manfaat pensiun Pegawai Negeri karyawan, pengalaman internasional (Gambar 8) menyarankan
Sipil (PNS) tidak wajar dan menyebabkan keterbatasan manfaat bahwa potensi kepesertaan berdasarkan pekerja sektor formal Lingkungan yang berubah dengan geografis; selama periode sakit atau cedera,
pensiun tidak memadai untuk mayoritas PNS. Langkah untuk sebenarnya terbatas. Tanpa upaya tambahan untuk meningkatkan cepat, termasuk profil demografis maupun setelah guncangan. Melalui

1
memperbaiki ketidakwajaran ini perlu disertai dengan perubahan kepesertaan pekerja sektor informal dan memastikan bahwa Indonesia dan perubahan sifat berbagai perubahan tersebut, sistem
parametrik dalam aturan untuk menghindari kenaikan defisit. lansia miskin dilindungi oleh bantuan sosial, persentase lansia pekerjaan, dipadukan dengan kegigihan akan melayani perubahan kebutuhan
Sementara itu, skema pensiun SJSN untuk sektor swasta dapat yang hidup dalam kemiskinan hampir pasti akan meningkat. informalitas dalam pasar tenaga kerja, penduduk negara berpenghasilan
menimbulkan tantangan bagi kebijakan menengah beserta harapan bahwa negara
Gambar 8: Tingkat cakupan pensiun dan tingkat pendapatan lintas negara dan program perlindungan sosial yang dan sistem perlindungan sosialnya mampu
sepatutnya membantu seseorang memberikan perlindungan yang memadai
100%
mengelola risiko dalam kehidupan dan saat lanjut usia, mendukung dalam
Kontributor sebagai % dari populasi usia kerja

90% penghidupan mereka. Sekarang adalah pencarian pekerjaan, dan menyediakan


saat yang tepat untuk meninjau kembali dukungan keuangan saat terjadi
80%
penanggungan risiko kontrak sosial dan guncangan. Sistem perlindungan sosial
70% bagi Indonesia untuk secara menyeluruh Indonesia perlu berkontribusi terhadap
60%
melanjutkan pengembangan sistem akumulasi kesejahteraan nasional dan
perlindungan sosialnya untuk memenuhi sumberdaya manusia, menanggapi
50%
Memberikan kepada pesertanya
tuntutan akan layanan yang memadai dinamika dan kebutuhan sosial yang perlindungan “jaminan
dalam konteks yang berkembang pesat. timbul, dan aktif mendukung perluasan
40% minimum” untuk seluruh siklus
Sistem tersebut perlu menawarkan kelas menengah. Yang terpenting, sistem
30%
hidup melalui program-program
perlindungan yang memadai untuk semua, ini harus komprehensif dan dapat diakses yang lebih terkonsolidasi; dan
20% terlepas dari status pekerjaan mereka baik oleh seluruh penduduk Indonesia, tanpa
formal maupun informal. Indonesia telah menghiraukan dari apakah mereka bekerja
10%
membangun program dan sistem yang baik pada sektor formal atau informal.
0% dalam bantuan maupun asuransi sosial,
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000
dan kinilah saatnya untuk memperkuat Untuk mencapai ini, Pemerintah

2
Penghasilan per kapita dalam USD, disesuaikan dengan PPP cakupan kepesertaan, implementasi dan Indonesia akan membutuhkan paket
Sumber: Basis data pensiun Bank Dunia. efisiensi dalam kedua bidang tersebut komprehensif jaring pengaman sosial,
menjadi sebuah sistem kohesif yang asuransi, tabungan dan layanan yang
melayani kebutuhan semua pihak, dan melindungi masyarakat dari guncangan
inklusif, memadai, berkelanjutan dan ser ta menyediakan alat untuk
efisien untuk kebutuhan masa depan. mengelola risiko dan ketidakpastian.
Meningkatnya risiko yang dihadapi
Melayani negara yang berubah dalam sesuai sifat pekerjaan yang berubah juga
dunia yang senantiasa berganti, sistem membutuhkan penyesuaian pada sistem
perlindungan sosial Indonesia perlu perlindungan pekerja yang ada.19 Kontrak
mendukung keluarga dan individu sosial baru dapat mencakup sistem
dalam berbagai masa transisi: dari tidak perlindungan sosial yang terpisah dari Melengkapi jaminan
bekerja menjadi bekerja; dari kemiskinan bagaimana atau di mana mereka bekerja, minimum dengan serangkaian
atau kerentanan menuju kemakmuran; meningkatkan koherensi lintas bantuan program asuransi sosial yang
dari masa muda ke lanjut usia; dari satu sosial dan asuransi sosial, serta dapat diamanatkan dan dibiayai
pekerjaan ke pekerjaan lain; antar lokasi membangun sistem yang: secara individual untuk
pemerataan konsumsi.
18
Bank Dunia (2016b). 19
Packard (2019).
18 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 19

Gambar 9: Visi 2025 Gambar 10: Visi 2045

Tinggi Tinggi

Dibiayai swasta Dibiayai swasta


Tingkat Perlindungan: Tinggi/Rendah

Tingkat Perlindungan: Tinggi/Rendah


Asuransi yang Asuransi yang
semata-mata semata-mata
sukarela sukarela
Basis perlindungan

Basis perlindungan
Paket bantuan sosial berbasis kebutuhan Paket bantuan sosial berbasis kebutuhan

Dibiayai negara Dibiayai negara

Rendah Rendah
10% 25% 40% 70% 10% 25% 40% 70%

Miskin Rentan Calon Kelas Menengah Kelas Menengah Kelas Atas Miskin Rentan Calon Kelas Menengah Kelas Menengah Kelas Atas

Government contributions
Jaminan minimum, termasuk to premiums
bantuan lanjutinusia
health
dan insurance
disabilitas + Government
Jaminan contributions
minimum, to premiums
termasuk bantuan lanjutin health
usia insurance+
dan disabilitas
Asuransi sosial - pensiun dan perlindungan risiko jangka pendek Asuransi sosial - pensiun dan perlindungan risiko jangka pendek
bantuan
and tambahan
pensions yangterm
+ short meruncing
risks for all workers and pensions
bantuan + short
tambahan yangterm risks for all workers
meruncing

Government transfer
Subsidi iuran untuk to provide
jaminan hhldsdan
kesehatan guaranteed
kontribusiminimum
subsidi Government
Subsidi transfer
iuran untuk to provide
jaminan hhlds
kesehatan guaranteed
dan kontribusi minimum
subsidi
Pensiun swasta dan skema jaminan kesehatan pensiun + risiko jangka Pensiun swasta dan skema jaminan kesehatan
pensiun + risiko
including jangka
elderly pendek support + top -up transfer
and disability including elderly and pendek
disability support + top -up transfer

6.
Bagaimana hal ini dapat dicapai?
Jaminan minimum dapat dilengkapi hanya akan dibutuhkan oleh sekelompok Pada tahun 2045,
dengan subsidi iuran pensiun untuk kecil penduduk yang dikategorikan
meningkatkan cakupan pekerja miskin. Penduduk miskin ini dapat, jumlah kelas menengah
informal dalam SJSN. Subsidi iuran seiring meningkatnya konsumsi dan diharapkan telah
untuk asuransi sosial dapat dihitung kesejahteraan secara keseluruhan, meningkat secara 6.1 Menetapkan jaminan minimum untuk menyediakan landasan perlindungan
berdasarkan besaran pensiun yang menerima paket bantuan yang secara
diinginkan (misalnya setara dengan absolut lebih besar nilainya daripada signifikan, subsidi Inti dari tujuan kebijakan “jaminan minimum” adalah untuk penduduk. Di Indonesia saat ini, perbedaan kesejahteraan antar
garis kemiskinan) dan subsidi dapat yang diberikan oleh program saat ini. iuran yang telah mencegah kemiskinan melanda mereka yang rentan berada rumah tangga dari persentil ke-40 hingga ke-70 sangat kecil,
dibiayai sebagian atau seluruhnya dari Biaya program bantuan sosial di masa dibayarkan selama di/dekat garis kemiskinan dan pemiskinan lebih lanjut dari dan berpotensi mencakup perlindungan untuk rumah tangga
pendapatan negara, seperti dalam hal depan akan tergantung pada jumlah orang-orang yang sudah miskin, yaitu, dengan menyediakan hingga persentil ke-70. Penting untuk dicatat bahwa, meksipun
jaminan kesehatan. penerima bantuan dan besarnya paket 20 tahun mendatang landasan perlindungan bagi semua kelompok. Selain itu, jaminan usulan jaminan minimum pada prinsipnya akan memberikan
bantuan yang akan mereka terima. Pada akan memadai untuk minimum dapat mendukung tujuan prioritas lain, seperti perlindungan yang menyeluruh (universal), pembayaran
S e s u a i p e r ke m b a n g a n , s e l a g i waktu yang bersamaan, sebagian besar membiayai jaminan akselerasi sumberdaya manusia, produktivitas dan mobilitas tunjangan dapat bersifat kontingensi dan progresif, artinya
ekonomi terus tumbuh dan Indonesia penduduk akan dilindungi oleh paket tenaga kerja, maupun respons terhadap bencana dengan tunjangan baru tersedia saat dan jika dibutuhkan.
semakin pesat melaju menjadi negara asuransi sosial yang memadai. Pada tahun pensiun yang bagi melanjutkan pemanfaatan berbagai instrumen, seperti bantuan
berpendapatan tinggi, diharapkan 2045, jumlah kelas menengah diharapkan sejumlah besar pekerja tunai bersyarat, membangun hubungan dengan program- Keadaan ini dapat dicapai dengan penerapan universalisme
bahwa jumlah penduduk miskin, telah meningkat secara signifikan, subsidi yang mencapai usia program ketenagakerjaan atau keterampilan, dan dengan progresif dan mengurangi tunjangan yang dibiayai negara untuk
rentan, dan calon kelas menengah iuran yang telah dibayarkan selama 20 menginkorporasikan mekanisme ketahanan dan pembiayaan orang-orang dengan pendapatan lebih besar. Selain itu, beberapa
akan berkurang dan digantikan tahun mendatang akan memadai untuk pensiun, dan kebutuhan yang responsif. manfaat mungkin tidak diperlukan dalam periode tertentu, atau
oleh jumlah kelas menengah yang membiayai jaminan pensiun yang bagi akan paket bantuan bahkan tidak diperlukan sama sekali, sehingga yang penting
bertambah. Sejalan dengan pengalaman sejumlah besar pekerja yang mencapai sosial akan berkurang Dengan pemerataan kesejahteraan yang tengah berlangsung, adalah ketersediaan hak untuk mendapatkan pertanggungan
negara-negara lain, ada kemungkinan usia pensiun, dan kebutuhan akan paket menentukan tingkat perlindungan minimum akan dalam hal terjadi kerugian yang memiskinkan. Mereka yang
bahwa kebutuhan akan paket bantuan bantuan sosial akan berkurang dengan dengan sendirinya. memerlukan perluasan paket bantuan sosial berbasis tidak mengalami kerugian dapat ditanggung oleh jaminan, tetapi
sosial akan berkurang, dan suatu waktu sendirinya. kebutuhan dan dibiayai negara untuk sebagian besar sebenarnya tidak menerima pembayaran.
20 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 21

1
Mengonsolidasikan bantuan tunai dengan
mengintegrasikan program PKH dan PIP

Program PKH dan PIP saat ini melayani kelompok akan diuntungkan dengan kenaikan rata-rata manfaat
dan tujuan yang serupa. Mengintegrasikan kedua dari 7 menjadi 21 persen dari konsumsi rata-rata.
program di bawah PKH akan memperkuat penargetan Dari sudut pandang efisiensi, integrasi PIP dan PKH
dan pelaksanaan program, karena sistem PKH sudah dapat mengurangi hingga 4 persen perhitungan
terbangun dan berfungsi dengan baik. Integrasi kemiskinan. Biaya administrasi pelaksanaan PIP juga
PKH dan PIP juga akan meningkatkan cakupan dapat dihemat.
kelompok miskin, dan penerima manfaat PIP juga

2
Meningkatkan cakupan PKH dan BPNT/Sembako
dengan tingkat manfaat yang meruncing
Pemerataan kesejahteraan di Indonesia terbilang untuk mengantar rata-rata rumah tangga miskin ke
relatif datar, dan sekitar 40 persen rumah tangga atas garis kemiskinan. Tingkat kedua menilai rata-
miskin pada tahun tertentu ternyata tidak miskin rata posisi rumah tangga rentan sehubungan dengan
pada tahun sebelumnya. 20 Segmen populasi garis kerentanan, dan menetapkan rata-rata paket
Indonesia yang rentan hanyalah sedikit lebih baik perlindungan yang memadai untuk mengangkat
daripada kelompok miskin. Karena itu, ada banyak rumah tangga tersebut tepat di atas garis kerentanan.
alasan untuk memperluas bantuan sosial melebihi Hal ini akan mengurangi kemungkinan rumah tangga-
cakupan saat ini. Perlindungan yang lebih baik dapat rumah tangga tersebut kembali terjerembap dalam
diberikan dengan memperluas program seperti PKH kemiskinan. Semua rumah tangga dalam 40 persen
dan BPNT/Sembako, dan menyesuaikan tingkat termiskin telah dirancang untuk mendapatkan
manfaatnya. Idealnya, paket bantuan tunai konsisten keringanan pembayaran iuran jaminan kesehatan,
dengan bantuan langsung tunai (BPNT/Sembako), dan yang akan melindungi mereka dari jerat kemiskinan
dengan penambahan bantuan tunai bersyarat (PKH). akibat guncangan kesehatan. Perubahan kebijakan
ini, dikombinasikan dengan merger PIP dan
Nilai bantuan tunai yang diperpanjang dapat PKH sebagaimana telah dijabarkan di atas, akan
dikaitkan dengan tingkat kesejahteraan dan meningkatkan perlindungan bagi rumah tangga baik
dikurangi distribusi konsumsi, mengingat posisi dengan maupun tanpa anak, dan mengurangi tingkat
relatif rata-rata mereka dari garis kerentanan. kemiskinan hingga sekitar 41 persen. Kerentanan dapat
Tingkat pertama mempertimbangkan nilai PKH dan berkurang sekitar 12 persen dan koefisien Gini akan
BPNT/Sembako pada tingkat sekarang - memadai berkurang sekitar 1,4 poin.

3
Meningkatkan perlindungan sepanjang
siklus hidup, khususnya untuk lansia

Bagi rumah tangga tanpa anak, jaminan minimum sasaran kelompok miskin yang diberikan secara tunai
dapat dicapai dengan meningkatkan, berpotensi selanjutnya akan membentuk lapisan pertama dari
dilipatgandakan, manfaat bantuan langsung “jaminan minimum” untuk semua rumah tangga, tanpa
BPNT/Sembako yang ditargetkan untuk kelompok menghiraukan komposisi keluarga.
miskin. Manfaat BPNT/Sembako yang berlipat ganda
Berbagai program bantuan sosial yang tengah dilaksanakan memenuhi syarat untuk menerima BPNT/Sembako dan PBI-JKN. selanjutnya dapat mengurangi kemiskinan hingga Mengingat tingkat kemiskinan lansia dan transisi
di Indonesia merupakan dasar yang kuat, dan dapat Untuk kelompok ini, peningkatan kecukupan BPNT/Sembako, 0,8 poin persentase dan kerentanan sekitar 0,5 poin demografis Indonesia, lansia akan menjadi
dikonsolidasikan bahkan direformasi lebih lanjut untuk ditambah dengan keikutsertaan dalam program-program lain, persentase. Pada tahun 2020, Pemerintah Indonesia kelompok yang sangat rentan di masa depan.
menutup celah perlindungan yang belum mencakup seperti pengembangan keterampilan, dapat memberikan lapisan meningkatkan manfaat BPNT/Sembako hingga 40 Diperlukan langkah-langkah khusus untuk secara
kelompok miskin/rentan dengan disabilitas, rumah perlindungan tambahan yang dibutuhkan. Akhirnya, dengan persen, dan telah memperluas jenis makanan yang komprehensif menempatkan lansia dalam sistem
tangga tanpa anak dan lansia. Kendati skema pensiun ( JHT) mempertimbangkan kesalahan eksklusi dan perbedaan marginal diberikan, termasuk ikan, daging , dan kacang- bantuan sosial dan memastikan bahwa mereka juga
yang baru, dirancang untuk melindungi populasi usia kerja dalam tingkat konsumsi antara rumah tangga kuintil terbawah, kacangan. Pada waktunya, Pemerintah Indonesia dilindungi oleh jaminan minimum. Skema pensiun
saat ini dari kemiskinan saat lansia di masa depan, sekitar 5,4 tersedia justifikasi yang gamblang untuk memperluas cakupan juga dapat mempertimbangkan pengalihan manfaat SJSN tidak akan membayarkan penghasilan saat usia
juta lansia dan 3,5 juta penyandang disabilitas yang miskin bantuan sosial dari sekitar 20 persen yang dijangkau saat ini. BPNT/Sembako menjadi bantuan langsung tunai, lanjut untuk sebagian besar penduduk Indonesia,
atau rentan sekarang tidak akan terlindungi dari guncangan yang dapat meningkatkan fleksibilitas sekaligus karena mereka yang kini sudah paruh baya dan lanjut
usia tua di masa depan jika tidak ada jaring pengaman yang Berdasarkan program-program yang ada, terdapat tiga membangkitkan ekonomi lokal. Bantuan untuk usia tidak berkesempatan membayar iuran untuk
dirancang untuk mereka. Rumah tangga tanpa anak juga potensi opsi yang dapat dipertimbangkan untuk memenuhi
20
Bank Dunia (2016a)
tidak terlindungi dengan baik karena mereka saat ini hanya paket jaminan minimum:
22 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 23

jangka waktu yang telah ditentukan saat Apa perkiraan dampak dari reformasi jauh lebih inklusif dan protektif dibanding
usia pensiun. Tanpa langkah-langkah ini secara keseluruhan? Dibandingkan jaring pengaman yang sekarang. Perkiraan
6.2 Pemerataan konsumsi melalui
tambahan untuk untuk memastikan dengan situasi saat ini, di mana sekitar 60 dampak kumulatif dari berbagai skenario program asuransi sosial yang diwajibkan
bahwa lansia miskin dicakup oleh bantuan persen dari 10 persen kelompok termiskin ini terbilang besar (Tabel 3). Kebijakan dan dibiayai sendiri
sosial sembari menunggu skema iuran menerima setidaknya satu program yang mengarah pada perluasan inklusi,
jatuh tempo, persentase lansia yang hidup (PKH atau BPNT/Sembako), tiga anjuran cakupan dan kecukupan program
dalam kemiskinan relatif hampir dapat reformasi di atas memperkirakan bahwa bantuan sosial selanjutnya dapat
dipastikan akan meningkat. Oleh karena 90 persen orang miskin akan menerima mengarah pada pengurangan kemiskinan
itu, kebutuhannya sudah mendesak untuk setidaknya satu program (antara PKH, (hingga mencapai setengah dari level saat
memberikan lebih banyak bantuan sosial BPNT/Sembako maupun bantuan ini), kerentanan (sekitar 12 persen), dan
kepada lansia miskin dan rentan. Hal ini lansia atau bantuan disabilitas). Jaring ketimpangan (penurunan dalam Koefisien
dapat dilakukan dengan secara khusus pengaman semacam ini pada hakekatnya Gini sekitar 1,8 poin).
menargetkan kelompok ini sebagai
penerima bantuan BPNT/Sembako dan/
atau memperluas cakupan untuk lansia
dalam PKH, tanpa menghiraukan apakah Tabel 3: Perkiraan dampak kumulatif dari reformasi bantuan sosial
mereka tinggal di rumah tangga dengan Cakupan kontingensi kerugian bencana (kesehatan,
anak-anak atau tidak. bencana alam/perubahan iklim). Guncangan biasanya
mengakibatkan kerugian yang akan membebani jaminan
Model Komponen Tingkat Tingkat Ketimpangan
Apa nilai manfaat dari jaminan pendapatan minimum. Kerugian termasuk pengeluaran
kemiskinan kerentanan (Gini)
minimum? Manfaat harus ditetapkan biaya terkait kesehatan (kehilangan waktu bekerja/
pada tingkat yang sesuai dan berkelanjutan pendapatan/biaya perawatan medis dan obat-obatan),
secara fiskal, serta mengakomodasi bahwa A Menggabungkan PIP -4% -1% -0.0 disabilitas, kematian dan bencana alam. Dampak
penerima tidak terjerat kemiskinan namun dengan PKH guncangan, seperti pandemic COVID-19, dengan potensi
tetapi tidak mematahkan semangat memiskinkan rumah tangga secara keseluruhan dalam
mereka untuk bekerja. Nilai manfaat rangkaian pemerataan kesejahteraan. Indonesia sudah
gabungan program PKH dan BPNT/ A+B Memperluas cakupan -31% -9% -1.3 mengatasi guncangan kesehatan melalui subsidi iuran
Sembako untuk 15 persen kelompok PKH, BPNT/Sembako JKN untuk PBI. Dengan ini, Indonesia telah memperluas
termiskin saat ini dianggap memadai, cakupan kontingensi kerugian akibat bencana dengan
hingga 40% dengan
karena secara rata-rata bantuan cukup mengintegrasikan mereka yang tidak mampu membayar
untuk membawa rumah tangga penerima tingkat manfaat yang iuran JKN dalam sistem pengelompokan risiko bersama. A s u ra n s i s o s i a l s a n ga t besar pekerja dan keluarga
ke atas garis kemiskinan. Garis kemiskinan meruncing penting untuk membantu mereka dari pertanggungan
tahunan adalah sekitar 22 juta rupiah Sejalan dengan itu, sistem perlindungan sosial dapat individu dan rumah tangga terhadap risiko jangka pendek
dan konsumsi tahunan rata-rata rumah diadaptasi untuk lebih baik menanggapi bencana alam menghadapi guncangan dan mungkin malah tertinggal
tangga 10 persen kelompok termiskin A, B + C1 Memperluas bantuan -41% -12% -1.8 dan pandemi seperti COVID-19 untuk mendukung yang memengaruhi sebagian dibanding cakupan jaminan
adalah sekitar 19 juta rupiah. Ini berarti korban bencana memenuhi kebutuhan dasar dan segera
lansia hingga 70% besar penduduk, termasuk pensiun dan populasi yang
bahwa nilai gabungan bantuan tunai membangun kembali kehidupannya. Tanpa respons yang yang berkaitan dengan biaya m e n u a . M e m p e r ke n a l k a n
yang rata-rata mencapai 5 juta rupiah sistematis dan tepat waktu, rumah tangga yang terkena prosedur medis, kehilangan insentif baru untuk mendorong
dapat mengangkat rumah tangga miskin A, B + C2 Memperluas bantuan -32% -10% -1.4 bencana akan mengalami periode kesengsaraan yang p e ke r j a a n , d i s a b i l i t a s , partisipasi sukarela dalam
ke atas garis kemiskinan. Pemerintah disabilitas hingga 70% dapat terasa tak kunjung berakhir dan mungkin tidak kematian dan lanjut usia. Masa asuransi sosial, termasuk
Indonesia dapat mempertimbangkan dapat sepenuhnya pulih dari kehilangan mata pencaharian depan sebagian besar pekerjaan menyelaraskan dengan sifat
untuk mengindeks nilai bantuan terhadap mereka. Tanggap bencana di Indonesia sebagian besar di Indonesia kemungkinan “pekerjaan masa depan”, dapat
inflasi atau melakukan asesmen rutin dirancang dan dioperasikan secara terpisah dari program- akan berlangsung tanpa membantu mengurangi risiko
Keterangan: Dari Pemodelan CEQ Bank Dunia. Estimasi dampak untuk model B,
untuk memastikan bahwa bantuan tetap program bantuan sosial inti, dan penyalurannya kerap tidak kontrak kerja terstandar, tidak ini. Asuransi sosial Indonesia di
C1 atau C2 bersifat kumulatif dan mencakup model terdahulu. Dampaknya bersifat
memadai untuk mencapai tujuan program. tepat waktu karena terkendala proses realokasi anggaran. mencakup manfaat skema masa depan harus dapat diakses
indikatif dan dapat berubah karena pertumbuhan tajuk utama, inflasi serta insiden
Bantuan sosial lanjut usia sebesar Agar bantuan sosial dapat menjadi adaptif dan terukur asuransi sosial konvensional oleh semua penduduk, tanpa
pertumbuhan maupun dan inflasi terkait pemerataan kesejahteraan. Melalui model A
Rp 200.000 per bulan dapat diindeks menanggapi bencana, sistemnya harus dimungkinkan untuk atau perlindungan pekerja menghiraukan apakah bekerja
dan B dan termasuk C1 atau C2 dalam tabel, dampak dari meningkatnya kecukupan21
terhadap inflasi untuk 70 persen kelompok meningkatkan manfaat bagi penerima yang memenuhi yang diwajibkan. Jika Indonesia pada sektor formal atau informal.
dan perluasan program, hingga 40 persen dari populasi dan mencapai 70 persen
termiskin di atas usia 65 tahun. ketentuan, memperluas bantuan bagi penerima baru, dan seterusnya mengandalkan Seiring perkembangan, tujuan
lansia dan disabilitas, baik yang sudah berlangung maupun baru diujicobakan. memberikan manfaat tambahan dari program yang berlaku. skema asuransi sosial berbasis asuransi sosial harus mencakup
Pembahasan menyangkut PKH, BPNT/Sembako, PIP dan program bantuan lansia dan Hal ini perlu diimplementasikan dalam kerangka kerja iuran yang menghubungkan seluruh pekerja, termasuk
disabilitas. perlindungan sosial yang adaptif dan kuat serta mencakup cakupan dengan status pasar wiraswasta dan sektor informal,
21
Kecukupan paket simulasi untuk 15 persen kelompok termiskin dipertahankan apa adanya, pada sekitar 28 sistem peringatan dini, pendanaan yang transparan, dan tenaga kerja formal, keadaan agar terlindung dari risiko-risiko
persen konsumsi rata-rata, kecukupan paket simulasi untuk 16-40 persen kelompok termiskin ditetapkan untuk
skalabilitas program-program inti agar dapat menanggapi
terdiri dari 11 persen konsumsi rata-rata — tingkat manfaat untuk membawa rumah tangga rata-rata dalam ini akan mengucilkan sebagian yang telah disebutkan.
kelompok tersebut ke atas garis kerentanan bencana secara tepat waktu dan dapat diandalkan.
24 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 25

Reformasi 2014 telah berhasil


m e m b e n a h i a s u ra n s i s o s i a l
dapat mengurangi biaya administrasi.
Seperti halnya paket jaminan Kotak 1: Rekomendasi untuk
sistem pembayaran pesangon, yang secara de-facto
sesungguhnya mencakup perlindungan yang sangat
7.
di Indonesia namun terdapat
kesenjangan dalam sistem
minimum, subsidi untuk kontingensi
dapat secara bertahap dikurangi
keberlanjutan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)
terbatas untuk pekerja. Pengenalan jaminan kehilangan
pekerjaan dapat membantu pengelolaan risiko ini.
Berapa biaya yang diperlukan
pensiun SJSN terkait kecukupan, seiring meningkatnya pendapatan
Kerangka kerja untuk meningkatkan
Sistem jaminan kehilangan pekerjaan “campuran” dapat untuk memperkuat sistem
keberlanjutan dan pertanggungan.
Perhitungan pertanggungan pensiun,
atau konsumsi masyarakat.
implementasi JKN, yang pada
mengintegrasikan kewajiban pembayaran pesangon saat
ini dengan Jaminan Hari Tua, sekaligus meringankan
perlindungan sosial
saat ini dan di masa depan, adalah
masalah yang meresahkan mengingat
Reformasi untuk merasionalisasi
skema pensiun pegawai negeri
akhirnya bertujuan meningkatkan
keberlanjutannya, perlu mencakup:
beban ekonomi pekerja dan pengusaha. Sistem jaminan
kehilangan pekerjaan “campuran” di Indonesia dapat
Indonesia?
penuaan penduduk dan tingginya sipil dan mengalihkan pegawai mencakup porsi tabungan individu dan dana solidaritas Belanja pemerintah untuk bantuan sosial, tidak termasuk subsidi,
tingkat informalitas. Program-program negeri sipil yang lebih muda untuk • Peningkatan pendapatan. secara riil telah meningkat lebih dari dua kali lipat antara tahun 2009
yang baru akan dikumpulkan. Pekerja dan pengusaha
asuransi sosial ini dapat dibuat lebih masuk ke skema nasional juga akan • Pembaruan iuran JKN berdasarkan dan 2018, yaitu mencapai Rp 87.5 triliun pada 2018. Hampir 90 persen
masing-masing berkontribusi membayar iuran untuk
efisien dan efektif melalui penerapan diperlukan. Untuk memastikan analisis aktuaria yang kuat. tabungan individu. Desain ini memungkinkan pengusaha dari total belanja nasional berasal dari pemerintah pusat, sementara sisanya
beberapa perubahan pada sistem kecukupan pensiun berdasarkan • Pertimbangan perluasan subsidi untuk mengimbangi (sebagian dari) kewajiban pesangon dibelanjakan oleh pemerintah daerah. Pengeluaran belanja mencerminkan
SJSN, termasuk secara bertahap peraturan pegawai negeri sipil yang kepada sektor informal untuk mereka dengan membayar iuran untuk akun individual peningkatan yang masif dalam cakupan; jumlah penerima manfaat PKH
menarik peserta yang sehat untuk
memperpanjang usia pensiun. berlaku saat ini, basis penghitungan pekerja, dan secara efektif mengintegrasikan kewajiban dan PIP meningkat hiingga empat kali lipat antara tahun 2010 dan 2017,
mendaftar.
Untuk memastikan keberlanjutan, pensiun perlu didefinisikan ulang pembayaran pesangon dalam sistem. Dengan menipisnya dan penerima PKH sekarang telah mencapai 10 juta keluarga. Akan tetapi,
• Identifikasi, mobilisasi sumber
peningkatan kecukupan manfaat yaitu dari yang hanya dihitung dana dalam akun individual, pekerja yang kehilangan total belanja bantuan sosial tetap rendah yaitu 0,7 persen dari PDB, kurang
daya potensial terutama dari pajak
akan memerlukan langkah-langkah berdasarkan gaji pokok saja menjadi pekerjaan dapat mengakses komponen solidaritas dari rata-rata belanja bantuan sosial negara berpendapatan menengah ke
tembakau.
tambahan seperti perubahan dalam juga mencakup tunjangan. Namun, berdasarkan persyaratan tertentu. Hal ini dapat bawah (Gambar 11). Dibandingkan dengan beberapa sejawat regionalnya di
• Pengelolaan pertumbuhan belanja
penilaian manfaat , sementara s e t i a p ke n a i k a n p e n d a p a t a n melibatkan partisipasi dalam program pasar tenaga kawasan Asia Timur dan Pasifik (EAP), PDB Indonesia untuk bantuan sosial
kesehatan.
pertanggungan idealnya baru dapat harus disertai dengan perubahan kerja aktif, termasuk konseling pekerjaan, pencarian hampir sama dengan Vietnam dan Thailand namun, lebih rendah dibanding
• Penguatan peran pembelian BPJS-
ditingkatkan setelah dapat dipastikan parametrik lainnya, demi memastikan pekerjaan, dan pelatihan keterampilan. Dengan reformasi kebanyakan negara-negara Amerika Latin (LAC) dan Eropa Timur dan
Kesehatan untuk memberdayakan
keberlanjutannya. bahwa utang pensiun relatif tetap. ini, Perlindungan pendapatan pekerja yang kehilangan Asia Tengah (ECA). Secara global, terbukti bahwa belanja agregat bantuan
mereka mengelola sumber
Keterjangkauan skema pensiun pekerjaan, secara keseluruhan melalui reformasi ini, akan sosial (jaring pengaman sosial) rata-rata adalah sekitar 1.6 persen dari
daya secara lebih efisien, serta
Tingkat iuran dalam skema SJSN pegawai negeri sipil juga merupakan jauh lebih efektif dan memadai dibanding sistem yang PDB, dengan rata-rata sekitar 1,5 persen dari PDB untuk negara-negara
memungkinkan mereka untuk
dapat ditingkatkan untuk menunda masalah di depan mata mengingat berlaku saat ini. berpendapatan rendah.22
menciptakan insentif yang
defisit di masa depan, namun hal ini gelombang pensiun yang akan tiba
memengaruhi perilaku penyedia
akan meningkatkan potongan pajak dalam beberapa tahun mendatang. Gambar 11: Belanja bantuan sosial sebagai bagian dari PDB (%) - negara contoh
layanan agar lebih efektif,
- kesenjangan antara biaya tenaga Jika Pemerintah Indonesia ingin
penggunaan sumber daya yang 4,0
kerja dan upah yang dibawa pulang - meningkatkan tunjangan pensiun
efisien, dan peningkatan kualitas
dan dapat mendorong meningkatnya sembari memastikan bahwa biaya

Pengeluaran bantuan sosaial sebagai persentase dari PDB


layanan.
informalitas. Pendekatan alternatif program pensiun pegawai negeri
• Rasionalisasi dan penjelasan
untuk perluasan kepesertaan tanpa sipil tidak berubah, pilihan solusinya Afrika Selatan
manfaat.
mendistorsi distorsi pasar tenaga kerja termasuk memperpanjang usia 3,0
• Perbaikan skema pembayaran
telah diterapkan dalam pelaksanaan pensiun dan mengubah menjadi
penyedia layanan, misalnya
jaminan kesehatan di Indonesia, indeks inflasi. Kedua perubahan
menentukan pembayaran terbuka
yaitu, Pemerintah Indonesia telah ini menciptakan ruang fiskal yang
rumah sakit yang merupakan pos Republik Dominika,
membayarkan iuran untuk pekerja diperlukan untuk meningkatkan
pengeluaran terbesar. 2,0
miskin sektor informal. Pendekatan manfaat karena pencairan manfaat
• Peningkatan kualitas dan
serupa, yang dikombinasikan dengan baru akan dimulai pada usia yang
penggunaan data dengan
perluasan cakupan bantuan sosial lebih lanjut dan peningkatan manfaat
berinvestasi dalam kualitas dan
untuk lansia, dapat membantu setelah pensiun akan menjadi lebih
interoperabilitas berbagai sistem
mengatasi kesenjangan pertanggungan kecil. Menyusul pelaksanaan kedua 1,0
informasi
tepat ketika penuaan populasi semakin perubahan ini, ada opsi yang dapat
meningkat. Untuk dapat mencapai mengubah skema dan pembiayaan
cakupan semesta asuransi sosial, program pensiun untuk menciptakan Filipina
Indonesia perlu mengandalkan sistem yang lebih adil, memadai Reformasi asuransi sosial juga dapat
0,0
kombinasi pembayaran iuran mandiri dan merata lintas generasi pegawai menggabungkan sis tem pembayaran
untuk mereka yang mampu, dan negeri sipil. Reformasi sistemik pesangon saat ini dengan pra-pendanaan 6 7 8 9 10 11 12
subsidi bagi mereka yang tidak mampu. pegawai negeri sipil baru juga akan rekening jaminan kehilangan pekerjaan PDB per kapita dalam PPP konstan
Subsidi iuran akan ditanggung oleh membuka jalan bagi integrasi pensiun untuk dikelola bersama program Jaminan
Sumber: ASPIRE Bank Dunia dan perhitungan staf Bank Dunia.
negara. Kelancaran sistem semacam pegawai negeri sipil dan skema SJSN, Hari Tua. Perlindungan pekerja yang saat ini Catatan: Seleksi mengacu pada ketersediaan data. Warna abu-abu menunjukkan negara-negara yang memiliki kinerja pengumpulan pendapatan
yang sama dengan Indonesia (warna hitam).
ini akan menciptakan portabilitas sebagaimana diamanatkan dalam berlaku di Indonesia tidak mencakup jaminan
terlepas dari status pekerjaan dan undang-undang. kehilangan pekerjaan, dengan pengecualian pada 22
Bank Dunia (2018c).
26 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 27

Biaya untuk menyediakan sistem perlindungan sosial yang PIP yang ada) yaitu Rp145 triliun per tahun. Secara agregat, Akibat dari skema pensiun BPJS
lebih inklusif dan efektif akan bervariasi tergantung pada persyaratan belanja sistem perlindungan sosial akan mencapai yang relatif terlambat, belanja iuran
opsi kebijakan yang diterapkan. Penyediaan jaminan minimum, sekitar 2,3 persen dari PDB. Jumlah ini adalah investasi yang pensiun Indonesia sebagai bagian
diperkirakan akan memerlukan biaya sekitar 1 persen dari PDB, signifikan dibandingkan dengan total pendapatan negara sekitar dari PDB juga akan tetap lebih rendah
(sekitar 0,4 poin persentase belanja PKH, BPNT/Sembako, dan 14,9 persen dari PDB pada tahun 2018. dibanding banyak negara dalam tahap
penuaan demografisnya. Pendekatan
yang menyeluruh akan meningkatkan
Persyaratan pengeluaran tambahan pada Tabel 4: Biaya memperluas pertanggungan bantuan sosial dan asuransi sosial
kebutuhan subsidi yang signifikan untuk
sistem SP akan menjadi sekitar dalam % PDB dalam berbagai opsi (biaya tambahan)
memperluas porsi non-iuran, setidaknya

1.5
dalam jangka pendek hingga menengah.
Intervensi Program Skenario Total Tambahan
Pada akhirnya, tingkat belanja keseluruhan
Reformasi
harus ditingkatkan untuk mencapai tingkat
kecukupan yang memadai dan mengurangi
Bantuan sosial PKH* dan Perluasan pertanggungan PKH, 0.77% 0.24%
belanja out-of-pocket. Secara total, akan
BPNT/ BPNT/Sembako hingga 40%
dibutuhkan 0,8 persen dari PDB tahun 2019
Sembako dengan tingkat manfaat yang
untuk membayar bantuan sosial kepada 70
meruncing
persen lansia termiskin yang berusia di atas

%
65 tahun (0,17 persen), dan subsidi iuran
Bantuan lansia Perluasan bantuan lansia hingga 0.17% 0.15%
untuk semua pekerja berusia antara 20
mencakup 70% lansia
hingga 64 tahun (0,71 persen). Garis abu-abu
menunjukkan berapa biaya yang diperlukan
dengan pensiun sebesar Rp200.000 per
dari PDB. Bantuan Perluasan bantuan disabilitas 0.03% 0.03%
bulan diindeks dengan pertumbuhan upah
disabilitas hingga mencakup 70%
dan dibayarkan kepada semua yang berusia
penyandang disabilitas
di atas 65 tahun.

Gambar 12: Perkiraan total biaya perluasan dan reformasi pensiun (sebagai % dari PDB)
Bantuan Sosial Campuran 0.97% 0.41%

Asuransi sosial Jaminan Penawaran subsidi iuran 0.54% 0.12% 0.12% % Biaya dari PDB
0.90%
Kecelakaan dari upah minimum * untuk semua
Kerja (JKK) & orang dewasa 0.80%
Jaminan
Kematian (JKM) 0.70%

Pensiun Penawaran subsidi iuran pensiun 0.71% 0.71% 0.60%


sebesar 3% dari upah minimum *
untuk semua orang dewasa
0.50%

% PDB
0.40%
Asuransi Sosial Campuran 0.83% 0.83%

0.30%
Perlindungan Sosial Bantuan Sosial + Asuransi Sosial 1.8% 1.2%

0.20%
Kesehatan Subsidi Penawaran subsidi jaminan 0.49% 0.28%
jaminan kesehatan untuk semua orang 0.10%
kesehatan dewasa
0.00%
Bantuan sosial + asuransi sosial dan subsidi
2.3% 1.5%

2019

2021

2024

2025

2027

2029

2019

2031

2033

2037

2039

2041

2043

2045

2047

2049
pertanggungan jaminan kesehatan

Catatan: * Upah minimum mengacu pada upah minimum untuk semua pekerja pada survei angkatan kerja tahun 2018. Upah
minimum untuk 2018 yang kami simpulkan dari data adalah Rp2 juta per bulan. Kenaikan upah minimum diasumsikan naik
seiring tingkat pertumbuhan upah dalam perekonomian. Untuk perkiraan asuransi sosial: orang dewasa dalam perhitungan
kami mencakup semua individu berusia antara 20 hingga 64 tahun. Perhitungan JKK dan JKM mengasumsikan subsidi 3% subsidi iuran asuransi sosial Bantual sosial untuk 70% lansia 65+ (indeks inflasi)
sebesar 0,54 persen dari upah bulanan rata-rata Rp2 juta yang dibayarkan untuk semua orang dewasa/40 persen orang
dewasa terbawah. Perlu dicatat bahwa berdasarkan peraturan yang berlaku, JKK/JKM/JP hanya melindungi sebagian dari
semua orang dewasa. Peningkatan kepesertaan jaminan kesehatan berarti kenaikan cakupan untuk melindungi 60 juta Bantual sosial untuk semua lansia 65+ (indeks upah)
individu yang berlum terlindungi. Subsidi iuran pensiun ini setara dengan 3 persen dari Rp2 juta per bulan dan subsidi ini
akan memberikan pensiun bulanan setara dengan Rp200.000 setiap bulan. Sumber: Perhitungan staf Bank Dunia.
28 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 29

8.
Menerapkan dan membiayai sistem
perlindungan sosial Indonesia 1
Memperluas cakupan hingga 80
persen dari populasi untuk membantu
menjangkau sektor informal yang tidak
terlindungi dan “kelas menengah yang
tidak tertanggung”;

2
Memfasilitasi pembaruan data yang
Tak terhingga potensi pemanfaatan
teknologi untuk mentransformasi proses
pun, sudah direncanakan tetapi saat ini
belum diimplementasikan. Di masa depan,
bisnis dan penyelenggaraan program penting untuk mengembangkan sistem
dinamis;
perlindungan sosial. pengiriman pembayaran bersama untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi.
Sudah banyak program perlindungan

3
sosial Indonesia yang menyampaikan Sistem identitas yang kuat merupakan
8.1 Implementasi yang efektif dari sistem perlindungan sosial bantuan melalui model Pemerintah- input penting untuk integrasi sistem
ke-Orang (Government-to-Persons, perlindungan sosial, memungkinkan
Integrasi sistem yang berfungsi dengan baik diperlukan untuk sosial. Meskipun penggunaan BDT telah berkembang secara G2P) 2.0, yang menandai perubahan otentikasi identitas penerima manfaat
menyediakan jaminan minimum dan mengimplementasikan signifikan sejak diluncurkan pada tahun 2012, sejauh ini baru signifikan dari pembagian menjadi dan memfasilitasi pertukaran informasi
serangkaian program asuransi sosial yang koheren dan PKH dan PIP yang sepenuhnya memanfaatkan data BDT untuk transfer melalui rekening bank. mengenai penerima manfaat (misalnya
Mengadopsi peringkat
efisien. Implementasi program perlindungan sosial yang efektif penentuan kelayakan, pemilihan penerima dan pendaftaran.24 Perubahan ini telah meningkatkan pendapatan, tingkat manfaat) dari
kemiskinan absolut;
memerlukan sistem yang terintegrasi untuk mengidentifikasi, Selain itu, BDT saat ini masih merupakan dataset statis, yang efisiensi dan transparansi. Namun, semua berbagai program. Sistem perlindungan
mendaftarkan, dan membayar populasi sasaran. Sistem dirancang untuk mencakup 40 persen termiskin. Kementerian ini baru menyangkut sebagian proses sosial di Indonesia dapat menjadi lebih
pemantauan dan evaluasi modern serta mekanisme pendeteksi Sosial (Kemsos) telah memprakarsai kegiatan pemutakhiran data digitalisasi antara penyedia layanan sistematis dengan menggunakan sistem

4
kesalahan, kecurangan dan korupsi yang memadai juga yang dipimpin oleh pemerintah daerah, tetapi sebagian besar pembayaran dan penerima. Penerima identitas dasar untuk identifikasi dan
tidak kalah penting. Indonesia telah membangun landasan data masih mengacu pada survei yang terakhir dilakukan pada manfaat masih harus menanggung biaya otentikasi. Kementerian Dalam Negeri
dan platform terintegrasi yang kokoh untuk meningkatkan tahun 2015. Data rumah tangga yang dikumpulkan diambil yang signifikan untuk menarik uang tunai, (Kemendagri) mendukung sistem Sistem
pelaksanaan berbagai program termasuk basis data terpadu pada waktu tertentu dan tidak terus menerus diperbarui untuk mungkin karena mereka tinggal jauh dari Informasi Administrasi Kependudukan
(BDT)23 untuk mengidentifikasi penerima manfaat, portal mencerminkan perubahan kebutuhan dan kondisi. Akhirnya, cabang bank/ATM di pelosok dan tidak (SIAK) ID yang mengeluarkan Nomor Induk
pembayaran terintegrasi dalam naungan Himpunan Bank Milik membatasi cakupan pada 40 persen penduduk termiskin, memiliki cara lain untuk mengakses atau Kependudukan (NIK) untuk semua orang
Menyesuaikan BDT agar dapat
Negara (Himbara), bermitra dengan pemerintah daerah untuk menyisakan bagian besar populasi rentan dan “calon kelas menggunakan dana selain secara tunai. yang terdaftar melalui Kartu Keluarga
dioperasikan dengan basis data lain
menguji portal layanan digital, memungkinkan pembaruan menengah”25 yang belum terjamin secara ekonomi dan berisiko Selain itu, sejauh ini hanya PKH dan PIP (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP),
(pajak, listrik, kepemilikan tanah/aset,
data dan mekanisme penanganan keluhan yang dinamis. Akan terjerembap ke dalam kerentanan atau kemiskinan saat yang menggunakan portal pembayaran menggunakan biometrik untuk menghapus
pembelian mobil/motor); dan
dibutuhkan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan efektifitas mengalami guncangan. Oleh karena itu, penggunaan BDT masih terintegrasi Himbara. Program-program duplikasi data individu. Meskipun 95 persen
komponen-komponen ini supaya menjadi lebih efektif dan terbatas pada program-program yang perlu melakukan penilaian lain masih menggunakan bank milik populasi memiliki NIK dalam SIAK, datanya
responsif terhadap perubahan kebutuhan sistem perlindungan kelayakan terhadap orang-orang miskin, rentan dan termasuk negara untuk menyalurkan bantuan, tidak selalu digunakan dan/atau diverifikasi.
sosial. Tidak kalah pentingnya bagi Indonesia untuk memperkuat dalam kelompok calon kelas menengah untuk penerimaan

5
tetapi menggunakan prosedur yang Program-program ketenagakerjaan SJSN,
perlindungan data dan privasi yang masih belum lengkap dan subsidi listrik, pelatihan keterampilan, jaminan kesehatan berbeda dalam pengelolaan pembayaran misalnya, tidak membutuhkan NIK pekerja
terkesan ad-hoc. atau bantuan bencana. Bahkan untuk program-program yang bantuan dan menggunakan kartu untuk mendaftar. Bahkan ketika individu
dirancang untuk mencakup 40 persen termiskin, BDT belum yang berbeda bagi penerima untuk memiliki NIK dan identitas fungsional
Indonesia memiliki basis data sosial yang dikembangkan dapat menyediakan kumpulan peserta yang lengkap dan akurat menguangkan bantuan tunai mereka. lainnya seperti Kartu Keluarga Sejahtera
dengan baik, BDT, untuk menilai kebutuhan dan kondisi tanpa kesalahan inklusi atau eksklusi. Akan ada manfaat yang Berintegrasi dengan sistem informasi Interoperabilitas antar bank, yang (KKS) dan kartu BPJS, berbagai program
untuk menentukan kelayakan program perlindungan signifikan seyogianya: geografis untuk memungkinkan seharusnya memungkinkan penerima masih menawarkan metode dan praktik
tanggap darurat menghadapi untuk menguangkan bantuan tunai otentikasi yang beragam dan terkadang
24
Bank Dunia (2017a).
25
Bank Dunia (2019a). guncangan dan krisis. mereka di ATM atau cabang bank mana tidak kompatibel.
30 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 31

Gambar 13: Sebagian belanja untuk subsidi energi Tingkat belanja perlindungan sosial
8.2 Pembiayaan perlindungan sosial sudah diarahkan untuk bantuan sosial... juga dibatasi oleh pendapatan yang
dapat dihasilkan Pemerintah Indonesia.
Sistem perlindungan sosial kesehatan yang dibebankan kepada A l o k a s i d a n e f i s i e n s i b e l a n ja
Meningkatnya sumber daya untuk sektor
Indonesia sebagian besar tergantung Pemerintah Indonesia terus meningkat perlindungan sosial saat ini dapat Miliar Rupiah
perlindungan sosial akan memerlukan
pembiayaannya dari pendapatan dan defisit pun telah muncul. Selain itu, lebih ditingkatkan. Meskipun terjadi
pertimbangan mengenai c a ra - c a ra
negara (termasuk pajak penghasilan), jumlah populasi yang menua melampaui penurunan secara keseluruhan sejak 2014,
250 mengoptimalkan peningkatan pendapatan
dan iuran peserta. Pendapatan negara pertumbuhan iuran jaminan pensiun. belanja untuk subsidi energi yang tidak
fiskal. Ada beberapa alternatif untuk
digunakan untuk mendanai bantuan Tanpa langkah-langkah tambahan untuk ditargetkan dengan baik baru-baru ini
meningkatkan pengumpulan iuran dan beban
sosial dan komponen subsidi program meningkatkan kepesertaan pekerja kembali meningkat dan jumlahnya tetap
jaminan kesehatan (PBI-JKN), sementara sektor informal dan memastikan bahwa bertahan (Rp153.5 triliun, atau 1 persen 200 yang adil sembari menghindari langkah-
langkah yang berpotensi membebani populasi
iuran peserta program-program jaminan lansia miskin dilindungi oleh bantuan dari PDB pada tahun 2018). Realokasi dari
yang seharusnya mendapatkan manfaat dari
sosial bidang ketenagakerjaan dan pajak sosial, jumlah lansia yang hidup dalam subsidi regresif menuju bantuan tunai
150 perluasan perlindungan sosial, khususnya
penghasilan mendanai asuransi sosial. kemiskinan relatif akan meningkat. yang ditargetkan seperti PKH dan BPNT/
yang berada di bagian bawah. Pengurangan
Kendati ada perbedaan subsidi silang yang Untuk membiayai sistem perlindungan Sembako akan meningkatkan efisiensi
pembebasan PPN akan meningkatkan
signifikan antara rumah tangga sektor sosial di masa depan, Indonesia dapat belanja sosial secara keseluruhan. Efisiensi
100 sumber daya, tetapi menempatkan beban
formal dan informal, subsidi jaminan mempertimbangkan kombinasi dari: juga dapat ditingkatkan melalui usulan
yang signifikan pada kelompok miskin yang
penggabungan PKH dan PIP, penargetan
cenderung mengonsumsi barang yang paling
yang lebih ketat, dan pemantauan 50
dikecualikan. Alternatif lain yang menjanjikan
penerima manfaat yang lebih selektif.

1 2
dapat berupa pajak tembakau, yang
menawarkan manfaat kesehatan tambahan
0
untuk kelompok miskin, dengan elastisitas
2012-2014 2015 2016 2017 2018 konsumsi yang lebih tinggi. Akhirnya, ada
Rata-Rata ruang untuk meningkatkan pengumpulan
Menggunakan pendapatan dan belanja Mengumpulkan sumber daya iuran dari pajak penghasilan pribadi dengan
Subsidi BBM Subsidi Listrik Bantuan Sosial
yang ada untuk meningkatkan alokasi tambahan melalui peningkatan mengurangi keleluasaan pembebasan
dan penggunaan sumber daya dengan pendapatan negara. dan mengurangi pemotongan pajak. Pada
lebih baik; dan akhirnya, Pemerintah Indonesia perlu
Gambar 14: ...namun tetap bertahan pada kisaran 1.0 persen dari PDB menyelaraskan ambisi untuk memperluas
cakupan sistem perlindungan sosial dan
melakukan reformasi fiskal yang dapat
memenuhi harapan.
Persen PDB
Persen PDB

Pengurangan pembebasan PPN adalah cara


2,5
yang menjanjikan untuk meningkatkan
sumber daya. Struktur pembebasan PPN
2,0 saat ini adalah Rp90.6 triliun, setara dengan
21.6 miliar dolar AS (dalam hal PPP 2011),

1,5 atau 0,67 persen dari PDB. Peningkatan


pendapatan dengan cara ini perlu disertai
dengan semacam kompensasi bagi mereka
1,0 yang berada di ujung bawah distribusi
konsumsi, merekalah yang paling besar
0,5 merasakan pembebasan beban tambahan
PPN. Kondisi ini harus dimungkinkan,
karena perolehan tambatan pendapatan
0,0
tambahan akan mencukupi pemberian
2012-2014 2015 2016 2017 2018 kompensasi untuk masyarakat miskin
Rata-Rata aktual aktual aktual aktual dan dapat dicapai jika ruang fiskal yang
diciptakan dengan menutup pembebasan
Subsini BBM (solar dan LPG) Subsidi Listrik Bantuan Sosial
PPN dapat dimanfaatkan secara lebih
luas untuk meningkatkan pertanggungan
Sumber: Kementerian Keuangan, perhitungan staf Bank Dunia. dan/atau kedermawanan dari beberapa
Catatan: Semua data dan tahun dalam Gambar 13 mengacu pada belanja pemerintah pusat yang diaudit. Bantuan
program (menyasar kemiskinan) yang sudah
sosial tahun 2018 termasuk anggaran pada program Padat Karya Tunai (PKT) yang baru diluncurkan. Data tahun
2018 pada Gambar 14, adalah data anggaran yang dilaporkan oleh Kementerian Keuangan pada Januari 2019. dilaksanakan Pemerintah.
32 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045 33

Pajak untuk tembakau merupakan Tabel 5: Dampak fiskal yang diproyeksikan dari berbagai reformasi (persen dari PDB)
alternatif lain. Untuk negara dengan salah
Keuntungan fiskal
satu prevalensi perokok dewasa tertinggi di
dunia, beban pajak Indonesia untuk tembakau
Keuntungan dari penghilangan subsidi energi 0.7
masih lebih rendah dibandingkan banyak
negara lain dan tidak cukup berpengaruh Keuntungan dari reformasi cukai tembakau 0.7
pada perilaku konsumsi.26 Pajak ini juga dapat
Keuntungan dari penghapusan pembebasan PPN 0.4
menawarkan manfaat kesehatan tambahan
bagi masyarakat miskin. Mengingat elastisitas Total keuntungan 1.8
konsumsi rokok yang lebih tinggi, beban
Total biaya reformasi perlindungan sosial tambahan 1.5
pajak ini akan lebih proporsional berdampak
pada kelas menengah. Sekali lagi, besarnya Source: Bank Dunia (2020a),perhitungan CEQ untuk angka PPN dan perhitungan staf
Bank Dunia. Subsidi energi berdasarkan data 2017.
pendapatan potensial yang dihasilkan akan
cukup besar untuk mengimbangi mereka yang
menanggung beban cukai tambahan. Misalnya,
9. Penutup
dapat dipertimbangkan paket bantuan sosial
Visi Pemerintah Indonesia untuk tahun pendapatan lebih tinggi berkontribusi
yang mengusulkan perluasan PKH dan BPNT/
2045 adalah menjadi negara yang pada mekanisme asuransi, seperti jaminan
Sembako untuk mencakup semua rumah
berdaulat, adil, dan makmur, dan untuk pensiun dan jaminan kehilangan pekerjaan.
tangga dalam 40 persen terbawah, dan bantuan
beralih status dari negara berpendapatan Pencegahan kemiskinan sangat penting
sosial untuk lansia dan penyandang disabilitas
menengah ke negara berpendapatan dalam strategi risk-sharing yang baru,
dalam 40 persen terbawah. Dengan perkiraan
tinggi. Sistem perlindungan sosial yang dan merupakan alasan meningkatkan
biaya sekitar 0,7 persen dari PDB, paket ini
inklusif dan efisien akan sangat penting subsidi iuran untuk kelompok miskin yang
akan menyumbang setengah dari pendapatan
untuk mencapai tujuan ambisius ini, dan dibiayai dari pajak seperti PPN. Hal ini
tambahan yang dapat dihasilkan dari kenaikan
akan perlu beroperasi dalam konteks dapat dilakukan dengan reformasi yang
harga rokok sebesar 84 persen.
pengembangan teknologi, perubahan dalam tepat, seperti mengakhiri subsidi yang
sifat pekerjaan, perubahan demografis, tidak membantu dan merombak kebijakan
Simulasi menunjukkan bahwa keberhasilan
perubahan cara dan di mana orang perpajakan.
implementasi beberapa perubahan
bekerja, dan peristiwa terkait iklim seperti
inti dalam sistem pendapatan dapat
meningkatnya bencana. Walaupun pandemic Sekarang adalah waktu yang tepat untuk
menghasilkan ruang fiskal tambahan hingga
COVID-19 telah memotivasi respon memikirkan bagaimana meningkatkan
1.8 persen dari PDB untuk belanja pada
pemerintah yang signifikan melalui program perlindungan sosial di Indonesia. Defisit
sektor-sektor prioritas. Dampak keseluruhan
perlindungan sosial, terdapat beberapa isu modal manusia Indonesia membutuhkan
dari realokasi subsidi energi termasuk LPG
terkait dengan tingkat cakupan dan sistem investasi yang signifikan pada tahun-tahun
dan diesel, menghapus pembebasan PPN
alokasi manfaat kepada penerima manfaat mendatang menyiapkan orang Indonesia
yang tidak tepat sasaran, dan meningkatkan
yang tepat waktu, tepat jumlah dan tepat untuk pekerjaan masa depan. Bantuan dan
cukai tembakau, dapat secara gabungan
sasaran. Untuk mencapai visi Indonesia dan program asuransi sosial yang disesuaikan
meningkatkan PDB hingga 1,8 persen.
memiliki sistem perlindungan sosial yang dengan perubahan tenaga kerja akan menjadi
Perubahan perlindungan sosial yang diusulkan
melindungi dan melayani semua penduduk kunci. Pada saat yang sama, pekerjaan yang
yang meliputi 1,5 persen PDB akan berada
akan memerlukan pemikiran ulang dari baik membantu peningkatan sumberdaya
dalam kisaran kapasitas fiskal pemerintah
kontrak sosial yang saat ini berlaku di manusia, selanjutnya menciptakan siklus baik
yang baik sambil terus menargetkan defisit
Indonesia. Hal ini mendesak, karena jika yang memungkinkan mereka untuk menjadi
fiskal PDB sebesar 2 persen (Tabel 5). Tingkat
tidak dilakukan, akan sulit mencapai target lebih produktif atau beralih ke pekerjaan
keuntungan fiskal yang diperlukan untuk
ambisius pengentasan kemiskinan dan yang lebih baik. Sistem perlindungan sosial
membiayai perubahan ini berada dalam target
pertumbuhan inklusif yang telah ditetapkan di Indonesia dapat mendukung jutaan orang
yang telah ditentukan pemerintah dalam
untuk tahun 2045. untuk memperoleh keterampilan yang tepat
strategi pendapatan jangka menengahnya yaitu
untuk bersaing dalam pasar pekerjaan yang
meningkatkan 5 poin persentase tambahan
Perubahan ini tidak kecil dan memerlukan berubah dan jutaan anak dengan pendidikan
dari PDB melalui sejumlah kebijakan pajak
biaya yang signifikan. Perubahan- dan perawatan kesehatan yang lebih baik
dan reformasi administrasi, yang meliputi
perubahan ini juga akan berdampak pada dapat dipersiapkan untuk menghadapi
peningkatan kepatuhan, memperluas dasar
kontrak sosial dan memerlukan langkah- pasar tenaga kerja masa depan. Melakukan
untuk PPN dan pajak penghasilan, menaikkan
langkah berkelanjutan untuk menuju sistem investasi ini sekarang akan menjadi langkah
pajak penghasilan pribadi, dan menerapkan
di mana negara membiayai mereka yang awal dalam memastikan bahwa Indonesia
pajak hijau termasuk pada plastik sekali pakai.
tidak dapat mengasuransikan diri terhadap melindungi dan memajukan seluruh rakyat
gejolak saat ini maupun masa depan, sekaligus bergerak menuju pencapaian target
Bank Dunia (2018e).
26
sementara pengusaha dan penduduk dengan 2045 yang ambisius.
34 Berinvestasi Pada Manusia Perlindungan Sosial untuk Visi Indonesia 2045

Melakukan investasi ini


sekarang akan menjadi
langkah awal dalam
memastikan bahwa
Indonesia melindungi dan
memajukan seluruh rakyat
sekaligus bergerak menuju
pencapaian target 2045
yang ambisius.
Berinvestasi Pada Manusia

Anda mungkin juga menyukai