Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENELITIAN

“Pengaruh Arus Kas dan Perputaran Modal Kerja terhadap


Profitabilitas pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia”
Dosen Pengampu Dr. Hj. Okta Karneli, M.Si

Disusun oleh:
Desty Saputri
NIM 2001113537
No Absen 26

KELAS METODE PENELITIAN KUANTITATIF C


PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana
suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
secara baik dan benar. Didalam penilaian kinerja suatu perusahaan terdapat perbedaan
antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Yang mana penilaian tersebut
tergantung kepada ruang lingkup bisnis dari masing-masing perusahaan. Pada umumnya
dalam mengukur kinerja keuangan dibutuhkan alat analisi kinerja keuangan perusahaan.
Alat analisis tersebut berupa rasio keuangan yang berguna untuk membandingkan antar
laporan keuangan perusahaan. Didalam analisis rasio terdapat beberapa macam
perhitungan rasio keuangan antara lain rasio likuiditas, rasio leverage, rasio rasio
aktivitas, rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan dan rasio nilai pasar.
Rasio – rasio tersebut dapat ditunjukkan dari laporan keuangan yang mana didalam
laporan keuangan tercantum modal kerja yang digunakan dan keuntungan yang
diperoleh oleh perusahaan. Perusahaan dapat dikatakan memiliki kinerja yang baik
apabila perusahaan dapat mendapatkan laba yang maksimal dengan menggunakan
modal kerja yang seminim mungkin, begitu pula sebaliknya.
Rasio Profitabilitas adalah rasio utama dalam seluruh laporan keuangan karena
tujuan utama perusahaan adalah hasil operasi atau keuntungan. Rasio Profitabilitas
merupakan rasio yang mengukur mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan
yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam
hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas
maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan
perusahaan (Fahmi dalam Cahyono, 2020:116). Bagi perusahaan, profitabilitas
digunakan untuk menilai apakah perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik di
masa depan karena hal ini dinilai sebagai bahan evaluasi atas efektivitas pengelolaan
perusahaan.
Nilai perusahaan ini berhubungan dengan arus kas. Ketika arus kas naik atau
meningkat maka nilai perusahaan juga akan naik yang juga akan menaikkan harga
saham. Latar belakang arus kas menggambarkan laba bersih ditambah dengan depresiasi

1
yang kemudian didistribusikan kepada investor setelah perusahaan menanamkan
investasinya pada aset tetap dan modal kerja yang penting untuk kelanjutan operasi.
Laporan arus kas memperlihatkan penerimaan kas serta pengeluaran kas selama satu
periode waktu.
Menurut Nirmalasari (2020:42) kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling
tinggi tingkat likuiditasnya. Semakin besar kas yang ada dalam perusahaan maka
semakin tinggi likuiditas berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Tingkat perputaran kas yang tinggi
mencerminkan kecepatan arus kas yang telah diinvestasikan pada aktiva lancar. Dengan
adanya tingkat perputaran kas yang tinggi maka volume penjualan menjadi tinggi
sedangkan pada sisi lain biaya atau resiko yang ditanggung perusahaan dapat
diminimalkan. Kas yang stabil berpengaruh terhadap meningkatnya laba pada
perusahaan. Tinggi rendahnya profitabilitas dipengaruhi banyak faktor seperti modal
kerja. Mengingat pentingnya modal kerja di dalam perusahaan, manajer keuangan harus
dapat merencanakan dengan baik besarnya jumlah modal kerja yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan, karena jika terjadi kelebihan atau kekurangan dana hal
ini akan mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan.
Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek
kas, surat-surat berharga, persediaan dan piutang. Bagi suatu perusahaan, masalah
modal kerja (working capital) merupakan suatu hal penting yang memerlukan perhatian
besar dan tindakan yang hati-hati dalam pengelolaannya (Fahmi dalam Cahyono,
2020:115). Oleh karena itu, pelaku bisnis perlu memperhatikan hal-hal yang dapat
mempengaruhi ketidakstabilan modal kerja dengan menyiapkan strategi-strategi bisnis
yang dapat mempertahankan bisnis agar terus eksis di tengah perkembangan dan
kemajuan.
Seiring perkembangan zaman, maka semakin beragam pula bidang bisnis yang
tumbuh dan berkembang. Salah satu bidang bisnis yang terus tumbuh dan mengalami
perkembangan hingga kemajuan adalah bisnis properti.
Di Indonesia, beberapa perusahaan properti yang seperti
Berdasarkan berbagai penjelasan di atas, penulis tertarik untuk meneliti hal-hal yang
berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan properti. Adapun hal-hal tersebut
seperti arus kas dan modal kerja. Dengan demikian penulis tertarik untuk memberi judul

2
penelitian ini “PENGARUH ARUS KAS DAN PERPUTARAN MODAL KERJA
TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis merumuskan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimana pengaruh arus kas dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas
pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian


Dari rumusan masalah yang telah dirumuskan tersebut, maka tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui dan menganalisis arus kas, modal kerja, dan profitabilitas pada
perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh arus kas terhadap profitabilitas
pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas
pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh arus kas dan modal kerja terhadap
profitabilitas pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian


Dalam melakukan penelitian, harus memberikan manfaat baik bagi pihak-pihak yang
terkait maupun kepada peniliti khususnya. Manfaat dari penelitian ini dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis yang mana dapat dijelaskan sebagai
berikut.
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai referensi yang memberikan informasi mengenai arus kas dan modal
kerja terkait dengan pengaruhnya terhadap profitabilitas dengan memberikan data
atau fakta yang terjadi sehingga menambah pengetahuan masyarakat ataupun
peneliti selanjutnya.

3
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai sarana menambah atau memperluas wawasan dan pemahaman, serta
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah ilmiah, dalam hal ini mengenai
pengaruh arus kas dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan analisis atau acuan dalam pengelolaan kas dan modal kerja agar
profit yang didapatkan oleh perusahaan semakin meningkat.

4
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Arus Kas
1. Pengertian Arus Kas
Arus kas atau cash flow merupakan komponen yang berisikan sejumlah
uang kas masuk dan uang kas keluar yang diperoleh dari aktivitas
perusahaan dalam suatu periode tertentu (Rinofah dan Mujino, 2020:347).
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 2 tahun 2015
Laporan Arus Kas “Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau
setara kas. Arus masuk kas (cash inflows) merupakan transaksi yang
mengakibatkan kenaikan kas”. Sedangkan arus kas keluar (cash outflows)
merupakan transaksi yang menyebabkan penurunan kas. Arus kas
merupakan sejumlah uang yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari
aktivitas perusahaan atau dengan kata lain arus kas adalah aliran kas yang
terdiri dari kas masuk kedalam perusahaan dan kas keluar perusahaan serta
jumlah saldonya setiap periode.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.33 kas adalah mata
uang kertas maupun logam, baik rupiah maupun valuta asing yang masih
berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Sedangkan Zaki Baridwan
(dalam Subagya, 2020:2) berpendapat bahwa kas merupakan alat pertukaran
dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi.

2. Indikator-indikator Arus Kas


Terdapat 3 indikator arus kas menurut Oktofia, Ibrohim, dan Kartika
(2021:15) yaitu sebagai berikut.
1) Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas yang digunakan adalah arus kas operasi, aktivitas operasi
umumnya berasal dari transaksitransaksi yang memengaruhi penetapan
laba atau rugi bersih. Arus kas aktivitas operasi mencerminkan kinerja
perusahaan dan merupakan indikator yang dapat menentukan apakah

5
kegiatan operasional perusahaan mampu menghasilkan kas yang cukup
bagi pembiayaan perusahaan.
2) Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas investasi atau aktivitas investasi adalah transaksi kas yang
berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan non kas lainnya
yang digunakan oleh perusahaan (Sofyan Syarif Harahap dalam Oktofia,
Ibrohim, dan Kartika, 2021:16). Aktivitas investasi perlu dilakukan sebab
arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber dana yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan dan arus kas masa depan.
3) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas Pendanaan aktivitas pendanaan adalah transaksi dan kejadian
dimana kas diperoleh dari dan dibayarkan kembali kepada para pemilik
dan kreditor.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Arus Kas


Kasmir (dalam Nirmalasari, 2020:42) menyatakan beberapa faktor yang
mempengaruhi jumlah uang kas yaitu sebagai berikut.
1) Adanya penerimaan dari hasil penjualan barang dan jasa,
2) Adanya pembelian barang dan jasa,
3) Adanya pembayaran biaya-biaya operasional,
4) Adanya pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman,
5) Adanya pengeluaran untuk investasi,
6) Adanya penerimaan dari pendapatan,
7) Adanyapenerimaan dari pinjaman.

2.1.2 Modal Kerja


1. Pengertian Modal Kerja
Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang bisa dijadikan uang kas
yang dimiliki perusahaan, atau dana yang harus tersedia untuk membiayai
kegiatan operasi perusahaan sehari hari (Oktapianus dan Mu’arif,2022:554).
Munawir dalam penelitian Bonatua (dalam Oktapianus dan Mu’arif,2022:555)

6
memberikan pengertian terhadap modal kerja adalah net working capital atau
kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar yaitu jumlah aktiva lancar yang
berasal dari pinjaman jangka panjang maupun dari para pemilik perusahaan,
sedang untuk modal kerja sebagai aktiva lancar digunakan istilah modal kerja
bruto (gross working capital).
Menurut Brigham dan Houston (dalam Widagdo dan Siswanto,
2021:285) modal kerja adalah suatu investasi perusahaan di dalam aktiva
jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat-surat berharga), piutang dagang
dan persediaan. Modal kerja yang dikelola dengan baik oleh manajer
perusahaan akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Sedangkan
menurut Kasmir (dalam Widagdo dan Siswanto, 2021:285) modal kerja
adalah modal yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi
perusahaan.
Sutrisno (dalam Widagdo dan Siswanto, 2021:285) menjelaskan bahwa
pengertian modal kerja sebagai dana yang dibutuhkan perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku,
pembayaran upah buruh, membayar utang, dan pembayaran lainnya.
Sedangkan menurut Sawir (dalam Widagdo dan Siswanto, 2021:285)
menyimpulkan pengertian modal kerja dengan pengertian bahwa modal
kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dana
yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan.

2. Indikator-indikator Modal Kerja


Menurut Widagdo dan Siswanto (2021:286) beberapa indikator modal
kerja adalah sebagai berikut.
1) Kas
Kas merupakan alat pembayaran yang siap bebas digunakan untuk
membiayai kegiatan operasional perusahaan, kas dapat berupa uang
tunai, valuta asing dan bentuk-bentuk alat pembayaran lainnya
(Mardiasmo dalam Widagdo dan Siswanto, 2021:286)
2) Persediaan

7
Menurut Atmaja (dalam Widagdo dan Siswanto, 2021:286) persediaan
merupakan salah satu komponen modal kerja yang tingkat
likuiditasnya paling rendah dibandingkan dengan komponen modal
kerja lainnya. Jumlah dan jenis persediaan sangat tergantung pada
besar dan bentuk perusahaan.
3) Piutang
Piutang tercipta pada saat sebuah perusahaan melakukan penjualan
hasil produksinya secara kredit, ini merupakan kebiasaan perusahaan
untuk memberikan kelonggaran kepada pelanggan pada waktu
melakukan penjualan (Jumingan dalam Widagdo dan Siswanto,
2021:286).

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja


Menurut Jumingan (dalam Nirmalasari, 2020:43) menyatakan, faktor-
faktor yang mempengaruhi jumlah modal kerja sebagai berikut.
1) Sifat umum atau tipe perusahaan,
2) Waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang
dan ongkos produksi per unit atau harga beli per unit barang itu,
3) Syarat pembelian dan penjualan,
4) Tingkat perputaran persediaan,
5) Tingkat perputaran piutang,
6) Pengaruh konjungtur,
7) Derajat risiko kemungkinan menurunnya harga jual aktiva jangka
pendek.

2.1.3 Profitabilitas
1. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan mencetak laba yang
berhubungan dengan penggunaan aset, penjualan, dan modal sendiri dalam
suatu periode tertentu. Profitabilitas bermanfaat bagi investor dan bagi
perusahaan karena bagi investor hal ini dapat mempengaruhi kebijakan para
investor untuk berinvestasi di suatu perusahaan. Jika tingkat profitabilitas

8
perusahaan baik maka investor akan menanamkan dananya ke dalam
perusahaan tersebut, namun sebaliknya jika tingkat profitabilitas perusahaan
buruk maka akan menyebabkan investor menarik dananya (Anggraeni, dalam
Rinofah dan Mujino,2020: 347).
Kasmir (dalam Nirmalasari, 2020:43) mendefinisikan, “Rasio profitabilitas
merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan”. Kemudian menurut Jumingan (dalam Nirmalasari, 2020:43)
menyatakan, “Rasio profitabilitas, bertujuan mengukur efektivitas manajemen
yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi melalui kegiatan penjualan”.
Selain itu, Hery (dalam Nirmalasari, 2020:44) mengungkapkan rasio
profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuanperusahaan dalam menghasilkan laba dariaktivitas normal
bisnisnya.

2. Indikator-indikator Profitabilitas
Terdapat 4 indikator untuk mengukur rasio profitabilitas menurut Cahyono
(2020:117) yaitu sebagai berikut.
1) Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
Untuk mendapatkan Marjin Laba Kotor, kita perlu mendapatkan dulu hasil
Laba Kotornya, Laba Kotor atau Gross Profit adalah Total pendapatan
penjualan yang dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP). Sesudah
mendapatkan Laba Kotor atau Gross Profit, selanjutnya adalah membagi
Laba Kotor (Gross Profit) tersebut dengan total Pendapatan Penjualan
(Sales Revenue).
2) Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Margin laba bersih atau Net proft margin (NPM) adalah rasio untuk
mengukur laba bersih perusahaan dan membaginya menjadi pendapatan
total.
3) Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) atau rasio pengembalian aset, menunjukkan
persentase laba bersih relatif terhadap total aset perusahaan. Rasio ROA
secara khusus mengungkapkan berapa banyak laba setelah pajak yang

9
dihasilkan perusahaan untuk setiap nilai dari aset yang dimilikinya. Rasio
ni juga mengukur intensitas aset bisnis. Semakin rendah laba per nilai aset,
semakin intensif aset perusahaan dianggap.
4) Return On Equity (ROE
Return on equity (ROE) adalah rasio yang menyatakan persentase laba
bersih relatif terhadap ekuitas pemegang saham, atau tingkat pengembalian
uang yang dimasukkan oleh investor ekuitas ke dalam bisnis. Rasio ROE
adalah rasio yang sangat diperhatikan oleh analis saham dan investor.
Rasio ROE yang tinggi dan menguntungkan sering disebut sebagai alasan
untuk membeli saham perusahaan. Perusahaan dengan return on equity
yang tinggi biasanya lebih mampu menghasilkan uang tunai secara
internal, dan karenanya kurang bergantung pada pembiayaan utang.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas


Menurut Jumingan (dalam Nirmalasari, 2020:44), ada banyak factor yang
mempengaruhi perubahan laba bersih (Net Income). Faktor-faktor tersebut,
yaitu sebagai berikut.
1) Naik turunnya jumlah unit yang dijual dan harga jual per unit
2) Naik turunnya harga pokok penjualan. Perubahan harga pokok
penjualan ini dipengaruhi oleh jumlah unit yang dibeliatau diproduksi atau
dijual dan harga pembelian per unit atau harga pokok per unit.
3) Naik turunnya biaya usaha yang dipengaruhi oleh jumlah unit yang
dijual, variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan
efisiensi operasi perusahaan.
4) Naik turunnya pos penghasilan atau biaya nonoperasional yang
dipengaruhi oleh variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat
harga dan perubahan kebijaksanaan dalam pemberian atau penerimaan
discount.
5) Naik turunnya pajak perseroan yang dipengaruhi oleh besar kecilnya
laba yang diperoleh atau tinggi rendahnya tarif pajak.
6) Adanya perubahan dalam metode akuntansi.

10
2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu


No Nama Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
1. Suci Rizky 2020 Pengaruh Pendekatan Perputaran Kas (X1)
Amelia Perputaran Modal kuantitatif berpengaruh signifikan
Kerja terhadap sementara Perputaran
Profitabilitas pada Piutang (X2) dan Perputaran
Perusahaan Persediaan (X3) dalam
Manufaktur LQ-45 mengukur modal kerja tidak
Periode 2015-2017 berpengaruh signifikan
terhadap Profitabilitas
dengan proksi Return On
Assets (Y), hal ini dapat
dipahami bahwa perputaran
modal kerja pada
perusahaan Manufaktur LQ-
45 yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dapat
menjadi gambaran bahwa
modal kerja yang efisien
dan efektif sangat
menentukan kinerja
perusahaan dalam wujud
profitabilitas yang
dibuktikan dengan nilai
adjusted R-Square sebesar
94,1%.
2. Didi Chandra, 2021 Analisis Pengaruh Metode Cash Conversion Cycle
Tri Apriyono Manajemen Modal penelitian (CCC) atau Manajemen
Kerja dan asosiatif dengan Modal Kerja memiliki
Pertumbuhan pendekatan pengaruh signifikan

11
Penjualan terhadap kantitatif terhadap profitabilitas.
Profitabilitas pada Pertumbuhan penjualan
PT Deltasindo (SG) tidak memiliki
Sagita Mandiri pengaruh signifikan
terhadap profitabilitas.
3. Rezki Erdian, 2022 Pengaruh Purposive Manajemen modal kerja
Hermanto Manajemen Modal sampling berpengaruh terhadap
Siregar, Raden Kerja terhadap profitabilitas perusahaan
Dikky Profitabilitas ritel Indonesia dimana
Indrawan Perusahaan Ritel siklus kas berpengaruh
Indonesia:Peran positif terhadap laba operasi
Moderasi kotor, periode utang usaha
Makroekonomi berpengaruh positif terhadap
RoA dan periode persediaan
berpengaruh negatif
terhadap laba operasi kotor
dan RoA. Dua indikator
makroekonomi, yaitu
tingkat pertumbuhan PDB
dan tingkat suku bunga
pinjaman kredit modal kerja
memoderasi pengaruh
manajemen modal kerja
terhadap profitabilitas
perusahaan ritel.
4. Abdul Wachid, 2022 Pengaruh Modal Analisis Regresi Secara parsial variabel
Kardi, Fitri Kerja, Perputaran Linear Berganda perputaran modal kerja
Miswati Piutang, dan berpengaruh negatif tetapi
Perputaran tidak signifikan terhadap
Persediaan profitabilitas, variabel
terhadap perputaran piutang
Profitabilitas pada berpengaruh positif

12
Perusahaan PT. signifikan terhadap
Mandiri Mart profitabilitas, variabel
perputaran persediaan
berpengaruh negatif tetapi
tidak signifikan terhadap
profitabilitas.
5. Sinta Risma 2022 Analisis Pengaruh Purposive Modal kerja, pendapatan,
Indriyani, Hadi Modal Kerja, sampling biaya operasional, dan arus
Samanto, Pendapatan, Biaya kas operasi secara bersama-
Suprihati Operasional, dan sama berpengaruh positif
Arus Kas Operasi terhadap laba bersih
terhadap Laba perusahaan sektor aneka
Bersih Perusahaan industri yang terdaftar di
Sektor Aneka Bursa Efek Indonesia yang
Industri yang didukung oleh besarnya
Terdaftar di Bursa koefisien determinan
Efek Indonesia sebesar 0,802 atau 80,2 %.
Tahun 2017-2019 Modal kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap
laba bersih perusahaan
sektor aneka industri yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Pendapatan tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap laba
bersih perusahaan sektor
aneka industri yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Biaya operasional tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap laba
bersih perusahaan sektor

13
aneka industri yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Arus kas operasi
berpengaruh secara
signifikan terhadap laba
bersih perusahaan sektor
aneka industri yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.

2.3 Kerangka Pemikiran


Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi
dalam menyusun kerangka pernikiran yang membuah kan hipotesis. Kerangka
pernikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi
obyek permasalahan (Suriasumantri dalam Sugiyono, 2013:60). Berikut adalah
kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini.

Arus Kas
(X1)

Profitabilitas
(Y)

Modal Kerja
(X2)

14
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di
mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik
(Sugiyono,2013:64). Dalam penelitian ini, hipotesis yang yang akan diuji adalah ada
atau tidaknya hubungan yang ditimbulkan oleh arus kas dan perputaran modal kerja
(variabel X) terhadap profitabilitas (variabel Y) pada perusahaan properti yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
H1: Arus kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada perusahaan properti yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H2: Perputaran modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada perusahaan
properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H3: Arus kas dan perputaran modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada
perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beralamat di Gedung
Bursa Efek Indonesia, Tower 1 - Lantai 6, Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53, Jakarta
Selatan - 12190, Indonesia. Pertimbangan ini diambil atas dasar berbagai faktor yang
akan memperlancar pengumpulan data dalam penelitian seperti proses dalam
pengambilan data, penggunaan dana yang tidak terlalu besar serta penghematan waktu
dan tenaga yang dipergunakan. Hal itulah yang menjadi alasan peneliti dalam memilih
lokasi penelitian ini.

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain (Sugiyono, 2013:80). Adapun
populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu semua perusahaan properti yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2017-2021.

3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,2013:81). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 6 perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode tahun 2017-2021. Adapun jumlah keselurahan sampel ini sebanyak 30
sampel.
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling. Metode purposive sampling adalah suatu metode pengambilan
sampel dengan menggunakan kategori tertentu. Ketentuan yang dijadikan sampel
dalam penelitian ini adalah perusahan properti yang terdaftar di BEI periode tahun
2017-2021, perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan dan annual report

16
setiap tahun selama tahun 2017-2021, perusahaan yang laporan keuangannya
berakhir setiap tanggal 31 Desember.

3.3 Data
Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan
memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data penelitian dapat
berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik
selama kegiatan penelitian berlangsung. Data adalah sesuatu yang belum mempunyai
arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan (Siyoto dan
Sodik, 2015:67)
Menurut Siyoto dan Sodik (2015:67) berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat
dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau
data baru yang memiliki sifat up to date.
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku,
laporan, jurnal, dan lain-lain.
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Adapun sumber
data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari situs resmi website Bursa Efek
Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id yang berupa laporan keuangan tahunan
perusahaan properti pada periode tahun 2017-2021.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang diperlukan, teknik pengumpulan data yang digunakan
pada penelitian ini adalah literatur dan dokumentasi.
1. Literatur
Prawiro (dalam Indriyani, Samanto, dan Suprihati, 2022:48) menyatakan bahwa
literatur adalah teknik pengumpulan data dari hasil karya tulis yang dijadikan
sebagai acuan dalam bidang pendidikan atau sering disebut dengan studi

17
pustaka. Studi pustaka yang digunakan pada penelitian berupa karya ilmiah,
jurnal-jurnal, dan buku.
2. Dokumentasi
Dokumentasi berfungsi sebagai data pendukung pada sebuah penelitian. Data
dokumentansi yang digunakan pada penelitian ini berupa data laporan keuangan
atau annual report perusahaan properti yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2017-2021.

3.5 Analisis Data


Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Metode analisis data
yang digunakan pada penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan melakukan
analisis regresi linear berganda dan pengujian hipotesis. Penelitian ini diuji dengan
menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) dengan
variabel terikat yaitu profitabilitas, serta variabel bebasnya adalah arus kas dan modal
kerja.
Dari perhitungan dengan SPSS akan diperoleh keterangan atau hasil analisis
mengenai Uji T dan Uji F untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Keterangan
yang berkenaan dengan hal tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Uji T (Pengujian secara Parsial)
Menurut Ghozali (dalam Jamaludin, 2019:42) Uji T digunakan untuk menujukkan
seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Menguji apakah masing-masing variabel
bebas (independen) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat
(dependen) secara parsial dengan α = 0.05.
2. Uji F (Pengujian secara Simultan)
Menurut Ghozali (dalam Jamaludin, 2019:43) Uji F digunakan untuk menguji
secara serentak variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikan α = 0.05
atau 5%.

18
DAFTAR PUSTAKA

19

Anda mungkin juga menyukai