Desty Saputri - 2001113537 - METOPEL KUANTI
Desty Saputri - 2001113537 - METOPEL KUANTI
Disusun oleh:
Desty Saputri
NIM 2001113537
No Absen 26
1
yang kemudian didistribusikan kepada investor setelah perusahaan menanamkan
investasinya pada aset tetap dan modal kerja yang penting untuk kelanjutan operasi.
Laporan arus kas memperlihatkan penerimaan kas serta pengeluaran kas selama satu
periode waktu.
Menurut Nirmalasari (2020:42) kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling
tinggi tingkat likuiditasnya. Semakin besar kas yang ada dalam perusahaan maka
semakin tinggi likuiditas berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Tingkat perputaran kas yang tinggi
mencerminkan kecepatan arus kas yang telah diinvestasikan pada aktiva lancar. Dengan
adanya tingkat perputaran kas yang tinggi maka volume penjualan menjadi tinggi
sedangkan pada sisi lain biaya atau resiko yang ditanggung perusahaan dapat
diminimalkan. Kas yang stabil berpengaruh terhadap meningkatnya laba pada
perusahaan. Tinggi rendahnya profitabilitas dipengaruhi banyak faktor seperti modal
kerja. Mengingat pentingnya modal kerja di dalam perusahaan, manajer keuangan harus
dapat merencanakan dengan baik besarnya jumlah modal kerja yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan, karena jika terjadi kelebihan atau kekurangan dana hal
ini akan mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan.
Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek
kas, surat-surat berharga, persediaan dan piutang. Bagi suatu perusahaan, masalah
modal kerja (working capital) merupakan suatu hal penting yang memerlukan perhatian
besar dan tindakan yang hati-hati dalam pengelolaannya (Fahmi dalam Cahyono,
2020:115). Oleh karena itu, pelaku bisnis perlu memperhatikan hal-hal yang dapat
mempengaruhi ketidakstabilan modal kerja dengan menyiapkan strategi-strategi bisnis
yang dapat mempertahankan bisnis agar terus eksis di tengah perkembangan dan
kemajuan.
Seiring perkembangan zaman, maka semakin beragam pula bidang bisnis yang
tumbuh dan berkembang. Salah satu bidang bisnis yang terus tumbuh dan mengalami
perkembangan hingga kemajuan adalah bisnis properti.
Di Indonesia, beberapa perusahaan properti yang seperti
Berdasarkan berbagai penjelasan di atas, penulis tertarik untuk meneliti hal-hal yang
berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan properti. Adapun hal-hal tersebut
seperti arus kas dan modal kerja. Dengan demikian penulis tertarik untuk memberi judul
2
penelitian ini “PENGARUH ARUS KAS DAN PERPUTARAN MODAL KERJA
TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.
3
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai sarana menambah atau memperluas wawasan dan pemahaman, serta
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah ilmiah, dalam hal ini mengenai
pengaruh arus kas dan perputaran modal kerja terhadap profitabilitas.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan analisis atau acuan dalam pengelolaan kas dan modal kerja agar
profit yang didapatkan oleh perusahaan semakin meningkat.
4
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Arus Kas
1. Pengertian Arus Kas
Arus kas atau cash flow merupakan komponen yang berisikan sejumlah
uang kas masuk dan uang kas keluar yang diperoleh dari aktivitas
perusahaan dalam suatu periode tertentu (Rinofah dan Mujino, 2020:347).
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 2 tahun 2015
Laporan Arus Kas “Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau
setara kas. Arus masuk kas (cash inflows) merupakan transaksi yang
mengakibatkan kenaikan kas”. Sedangkan arus kas keluar (cash outflows)
merupakan transaksi yang menyebabkan penurunan kas. Arus kas
merupakan sejumlah uang yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari
aktivitas perusahaan atau dengan kata lain arus kas adalah aliran kas yang
terdiri dari kas masuk kedalam perusahaan dan kas keluar perusahaan serta
jumlah saldonya setiap periode.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.33 kas adalah mata
uang kertas maupun logam, baik rupiah maupun valuta asing yang masih
berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Sedangkan Zaki Baridwan
(dalam Subagya, 2020:2) berpendapat bahwa kas merupakan alat pertukaran
dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi.
5
kegiatan operasional perusahaan mampu menghasilkan kas yang cukup
bagi pembiayaan perusahaan.
2) Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas investasi atau aktivitas investasi adalah transaksi kas yang
berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan non kas lainnya
yang digunakan oleh perusahaan (Sofyan Syarif Harahap dalam Oktofia,
Ibrohim, dan Kartika, 2021:16). Aktivitas investasi perlu dilakukan sebab
arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber dana yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan dan arus kas masa depan.
3) Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas Pendanaan aktivitas pendanaan adalah transaksi dan kejadian
dimana kas diperoleh dari dan dibayarkan kembali kepada para pemilik
dan kreditor.
6
memberikan pengertian terhadap modal kerja adalah net working capital atau
kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar yaitu jumlah aktiva lancar yang
berasal dari pinjaman jangka panjang maupun dari para pemilik perusahaan,
sedang untuk modal kerja sebagai aktiva lancar digunakan istilah modal kerja
bruto (gross working capital).
Menurut Brigham dan Houston (dalam Widagdo dan Siswanto,
2021:285) modal kerja adalah suatu investasi perusahaan di dalam aktiva
jangka pendek seperti kas, sekuritas (surat-surat berharga), piutang dagang
dan persediaan. Modal kerja yang dikelola dengan baik oleh manajer
perusahaan akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Sedangkan
menurut Kasmir (dalam Widagdo dan Siswanto, 2021:285) modal kerja
adalah modal yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi
perusahaan.
Sutrisno (dalam Widagdo dan Siswanto, 2021:285) menjelaskan bahwa
pengertian modal kerja sebagai dana yang dibutuhkan perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku,
pembayaran upah buruh, membayar utang, dan pembayaran lainnya.
Sedangkan menurut Sawir (dalam Widagdo dan Siswanto, 2021:285)
menyimpulkan pengertian modal kerja dengan pengertian bahwa modal
kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dana
yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan.
7
Menurut Atmaja (dalam Widagdo dan Siswanto, 2021:286) persediaan
merupakan salah satu komponen modal kerja yang tingkat
likuiditasnya paling rendah dibandingkan dengan komponen modal
kerja lainnya. Jumlah dan jenis persediaan sangat tergantung pada
besar dan bentuk perusahaan.
3) Piutang
Piutang tercipta pada saat sebuah perusahaan melakukan penjualan
hasil produksinya secara kredit, ini merupakan kebiasaan perusahaan
untuk memberikan kelonggaran kepada pelanggan pada waktu
melakukan penjualan (Jumingan dalam Widagdo dan Siswanto,
2021:286).
2.1.3 Profitabilitas
1. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan mencetak laba yang
berhubungan dengan penggunaan aset, penjualan, dan modal sendiri dalam
suatu periode tertentu. Profitabilitas bermanfaat bagi investor dan bagi
perusahaan karena bagi investor hal ini dapat mempengaruhi kebijakan para
investor untuk berinvestasi di suatu perusahaan. Jika tingkat profitabilitas
8
perusahaan baik maka investor akan menanamkan dananya ke dalam
perusahaan tersebut, namun sebaliknya jika tingkat profitabilitas perusahaan
buruk maka akan menyebabkan investor menarik dananya (Anggraeni, dalam
Rinofah dan Mujino,2020: 347).
Kasmir (dalam Nirmalasari, 2020:43) mendefinisikan, “Rasio profitabilitas
merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan”. Kemudian menurut Jumingan (dalam Nirmalasari, 2020:43)
menyatakan, “Rasio profitabilitas, bertujuan mengukur efektivitas manajemen
yang tercermin pada imbalan hasil dari investasi melalui kegiatan penjualan”.
Selain itu, Hery (dalam Nirmalasari, 2020:44) mengungkapkan rasio
profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuanperusahaan dalam menghasilkan laba dariaktivitas normal
bisnisnya.
2. Indikator-indikator Profitabilitas
Terdapat 4 indikator untuk mengukur rasio profitabilitas menurut Cahyono
(2020:117) yaitu sebagai berikut.
1) Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)
Untuk mendapatkan Marjin Laba Kotor, kita perlu mendapatkan dulu hasil
Laba Kotornya, Laba Kotor atau Gross Profit adalah Total pendapatan
penjualan yang dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP). Sesudah
mendapatkan Laba Kotor atau Gross Profit, selanjutnya adalah membagi
Laba Kotor (Gross Profit) tersebut dengan total Pendapatan Penjualan
(Sales Revenue).
2) Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
Margin laba bersih atau Net proft margin (NPM) adalah rasio untuk
mengukur laba bersih perusahaan dan membaginya menjadi pendapatan
total.
3) Return On Assets (ROA)
Return on Assets (ROA) atau rasio pengembalian aset, menunjukkan
persentase laba bersih relatif terhadap total aset perusahaan. Rasio ROA
secara khusus mengungkapkan berapa banyak laba setelah pajak yang
9
dihasilkan perusahaan untuk setiap nilai dari aset yang dimilikinya. Rasio
ni juga mengukur intensitas aset bisnis. Semakin rendah laba per nilai aset,
semakin intensif aset perusahaan dianggap.
4) Return On Equity (ROE
Return on equity (ROE) adalah rasio yang menyatakan persentase laba
bersih relatif terhadap ekuitas pemegang saham, atau tingkat pengembalian
uang yang dimasukkan oleh investor ekuitas ke dalam bisnis. Rasio ROE
adalah rasio yang sangat diperhatikan oleh analis saham dan investor.
Rasio ROE yang tinggi dan menguntungkan sering disebut sebagai alasan
untuk membeli saham perusahaan. Perusahaan dengan return on equity
yang tinggi biasanya lebih mampu menghasilkan uang tunai secara
internal, dan karenanya kurang bergantung pada pembiayaan utang.
10
2.2 Penelitian Terdahulu
11
Penjualan terhadap kantitatif terhadap profitabilitas.
Profitabilitas pada Pertumbuhan penjualan
PT Deltasindo (SG) tidak memiliki
Sagita Mandiri pengaruh signifikan
terhadap profitabilitas.
3. Rezki Erdian, 2022 Pengaruh Purposive Manajemen modal kerja
Hermanto Manajemen Modal sampling berpengaruh terhadap
Siregar, Raden Kerja terhadap profitabilitas perusahaan
Dikky Profitabilitas ritel Indonesia dimana
Indrawan Perusahaan Ritel siklus kas berpengaruh
Indonesia:Peran positif terhadap laba operasi
Moderasi kotor, periode utang usaha
Makroekonomi berpengaruh positif terhadap
RoA dan periode persediaan
berpengaruh negatif
terhadap laba operasi kotor
dan RoA. Dua indikator
makroekonomi, yaitu
tingkat pertumbuhan PDB
dan tingkat suku bunga
pinjaman kredit modal kerja
memoderasi pengaruh
manajemen modal kerja
terhadap profitabilitas
perusahaan ritel.
4. Abdul Wachid, 2022 Pengaruh Modal Analisis Regresi Secara parsial variabel
Kardi, Fitri Kerja, Perputaran Linear Berganda perputaran modal kerja
Miswati Piutang, dan berpengaruh negatif tetapi
Perputaran tidak signifikan terhadap
Persediaan profitabilitas, variabel
terhadap perputaran piutang
Profitabilitas pada berpengaruh positif
12
Perusahaan PT. signifikan terhadap
Mandiri Mart profitabilitas, variabel
perputaran persediaan
berpengaruh negatif tetapi
tidak signifikan terhadap
profitabilitas.
5. Sinta Risma 2022 Analisis Pengaruh Purposive Modal kerja, pendapatan,
Indriyani, Hadi Modal Kerja, sampling biaya operasional, dan arus
Samanto, Pendapatan, Biaya kas operasi secara bersama-
Suprihati Operasional, dan sama berpengaruh positif
Arus Kas Operasi terhadap laba bersih
terhadap Laba perusahaan sektor aneka
Bersih Perusahaan industri yang terdaftar di
Sektor Aneka Bursa Efek Indonesia yang
Industri yang didukung oleh besarnya
Terdaftar di Bursa koefisien determinan
Efek Indonesia sebesar 0,802 atau 80,2 %.
Tahun 2017-2019 Modal kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap
laba bersih perusahaan
sektor aneka industri yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Pendapatan tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap laba
bersih perusahaan sektor
aneka industri yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Biaya operasional tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap laba
bersih perusahaan sektor
13
aneka industri yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Arus kas operasi
berpengaruh secara
signifikan terhadap laba
bersih perusahaan sektor
aneka industri yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
Arus Kas
(X1)
Profitabilitas
(Y)
Modal Kerja
(X2)
14
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di
mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik
(Sugiyono,2013:64). Dalam penelitian ini, hipotesis yang yang akan diuji adalah ada
atau tidaknya hubungan yang ditimbulkan oleh arus kas dan perputaran modal kerja
(variabel X) terhadap profitabilitas (variabel Y) pada perusahaan properti yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
H1: Arus kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada perusahaan properti yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H2: Perputaran modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada perusahaan
properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H3: Arus kas dan perputaran modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada
perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beralamat di Gedung
Bursa Efek Indonesia, Tower 1 - Lantai 6, Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53, Jakarta
Selatan - 12190, Indonesia. Pertimbangan ini diambil atas dasar berbagai faktor yang
akan memperlancar pengumpulan data dalam penelitian seperti proses dalam
pengambilan data, penggunaan dana yang tidak terlalu besar serta penghematan waktu
dan tenaga yang dipergunakan. Hal itulah yang menjadi alasan peneliti dalam memilih
lokasi penelitian ini.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,2013:81). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 6 perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode tahun 2017-2021. Adapun jumlah keselurahan sampel ini sebanyak 30
sampel.
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling. Metode purposive sampling adalah suatu metode pengambilan
sampel dengan menggunakan kategori tertentu. Ketentuan yang dijadikan sampel
dalam penelitian ini adalah perusahan properti yang terdaftar di BEI periode tahun
2017-2021, perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan dan annual report
16
setiap tahun selama tahun 2017-2021, perusahaan yang laporan keuangannya
berakhir setiap tanggal 31 Desember.
3.3 Data
Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan
memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data penelitian dapat
berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik
selama kegiatan penelitian berlangsung. Data adalah sesuatu yang belum mempunyai
arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan (Siyoto dan
Sodik, 2015:67)
Menurut Siyoto dan Sodik (2015:67) berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat
dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau
data baru yang memiliki sifat up to date.
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku,
laporan, jurnal, dan lain-lain.
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Adapun sumber
data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari situs resmi website Bursa Efek
Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id yang berupa laporan keuangan tahunan
perusahaan properti pada periode tahun 2017-2021.
17
pustaka. Studi pustaka yang digunakan pada penelitian berupa karya ilmiah,
jurnal-jurnal, dan buku.
2. Dokumentasi
Dokumentasi berfungsi sebagai data pendukung pada sebuah penelitian. Data
dokumentansi yang digunakan pada penelitian ini berupa data laporan keuangan
atau annual report perusahaan properti yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2017-2021.
18
DAFTAR PUSTAKA
19