KAK Pelatihan Konseling UBM
KAK Pelatihan Konseling UBM
KA JBG/PTM/
No. Revisi : 00
Halaman :
I. PENDAHULUAN
Sesuai amanat Undang – Undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan,
bahwa kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran , kemauan dan
kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi – tingginya sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia.
Saat ini rokok menjadi salah satu produk yang tingkat konsumsinya relatif tinggi
di masyarakat. Masalah rokok juga masih menjadi masalah nasional dan diprioritaskan
upaya penanggulangannya karena menyangkut berbagai aspek permasalahan dalam
kehidupan, yaitu aspek ekonomi, sosial politik dan terutama aspek kesehatan . Secara
umum kebiasaan merokok pada masyarakat Indonesia merupakan salah satu masalah
kesehatan karena konsumsi tembakau yang masih cenderung tinggi
Ekonomi di Indonesia pengeluaran untuk rokok menjadi pengeluaran nomor dua
setelah padi-padian yang besarnya rata-rata 10,4% atau 4 kali lipat lebih besar
daripada pengeluaran untuk membeli daging, telur dan susu. Pengeluaran untuk rokok
3 kali lebih tinggi dari biaya pendidikan (3,2%), dan hampir 4 kali lebih besar daripada
biaya kesehatan (2,7%).
Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 251 juta jiwa merupakan pasar
potensial bagi pengusaha rokok dikarenakan masih adanya kesempatan untuk
mengiklankan dan mensponsori berbagai kegiatan di masyarakat serta masih dijual
bebas eceran dan belum adanya peraturan yang melarang anak-anak merokok.
Merokok memiliki dampak negatif pada hampir seluruh organ tubuh manusia
sehingga meningkatkan risiko kejadian penyakit antara lain infeksi
saluran nafas, penyakit paru kronik, kanker (mulut, esofagus, paru-paru, dll), pembuluh
darah, hipertensi, katarak, diabetes dan disfungsi seksual. Data Global report on NCD
memberikan hasil prosentase kematian akibat penyakit tidak menular ( PTM )
menempati proporsi 63% dari seluruh akibat kematian ( Data WHO 2011 ) Bahan–
bahan kimia yang terdapat dalam tembakau mengakibakan berbagai dampak buruk
bagi kesehatan. Hampir 4.000 bahan kimia berbahaya terdapat dalam asap yang
dihasilkan dari tembakau. Sekitar 60 bahan kimia tersebut merupakan zat karsinogenik
yang dapat memicu terjadinya berbagai macam penyakit kanker. Tiga zat utama yang
terkandung dalam rokok adalah tar, nikotin dan karbonmonoksida adalah kumpulan dari
beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogenik,
kecanduan dan kerusakan organ tubuh akibat kurangnya oksigen di dalam tubuh .
Asap rokok orang lain ( AROL ) atau SHS ( Second Hand Smoke ) / Environmental
Tobacco Smoke ( ETS ) berbahaya bagi perokok pasif. Sejumlah 92 juta warga
Indonesia terpapar AROL dengan 43% adalah anak-anak ( 0-4 tahun ). Data kematian
kelompok rentan anak-anak akibat rokok sebesar 31% dan perempuan 64%.
Sesuai dengan salah satu strategi dalam MPOWER, yaitu mengoptimalkan
dukungan untuk berhenti merokok dengan kesempatan para perokok berkonsultasi
dengan para konselor atau petugas yang telah dilatih membantu seseorang berhenti
merokok. Perokok yang ingin berhenti merokok membutuhkan intervensi yang meliputi
pemberian informasi, dan dukungan berkelanjutan bagi para perokok untuk
menghentikan kebiasaannya .
III. TUJUAN
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
a. Memberikan perlindungan yang efektif bagi masyarakat dari bahaya asap
rokok;
b. Menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula;
c. Membantu menangani withdrawal effect para bekas perokok agar tidak relaps;
d. Membantu para perokok untuk memiliki motivasi berhenti merokok
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Linprog
No Kegiatan Peran Linsek Peran
yang terlibat
VI. SASARAN
Sasaran utama adalah kader dan guru di wilayah kerja Puskesmas Pulo Lor Jombang