Anda di halaman 1dari 12

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

PANDUAN PELAYANAN PASIEN LUKA


DECUBITUS

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KUPANG


2019
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. 1
Daftar Isi ........................................................................................................... 2
BAB I DEFINISI ................................................................................................ 3
BAB II RUANG LINGKUP................................................................................. 5
BAB III TATA LAKSANA................................................................................... 6
BAB IV DOKUMENTASI................................................................................... 7
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KUPANG

PANDUAN PELAYANAN PASIEN LUKA DECUBITUS

BAB I
DEFINISI
Dekubitus adalah kerusakan jaringan yang terlokalisir yang disebabkan karena adanya Avalaible
kompresi jaringan yang lunak diatas tulang yang menonjol (bony prominence) dan adanya
tekanan dari luar dalam jangka waktu yang lama. Kompresi jaringan akan menyebabkan gangguan
suplai darah pada daerah yang tertekan. Apabila berlangsung lama, hal ini akan menyebabkan
insufisiensi aliran darah, anoksia atau iskemia jaringan dan akhirnya dapat menyebabkan
kematian sel (Suriadi, 2004). Walaupun semua bagian tubuh bisa mengalami dekubitus, bagian
bawah dari tubuhlah yang terutama beresiko tinggi dan membutuhkan perhatian khusus.
Ada 2 faktor yang menyebabkan terjadinya resiko dekubitus.yang pertama faktor Intrinsik
misalnya proses degenerative,gangguan terhadap system kardiovaskuler yang menurun, Status
gizi, Anemia,  Hipoalbunemia, keadaan hidrasi dan juga penyakit penyakit neurologik. Yang kedua
adalah factor ekstrinsik misalnya Kebersihan tempat tidur,alat tenun yang kusut, Perubahan posisi
yang kurang atau tidak tepat.

Perlu adanya penatalaksanaan yang baik dan terpadu, Karena proses penyembuhannya yang
membutuhkan waktu lama. Agency for Health Care Policy and Research (AHCPR) telah membuat
standart baku dalam penatalaksanaan ulkus dekubitus. Ketika ulkus dekubitus telah terbentuk
maka pengobatan harus diberikan dengan segera. Penerapan tentang pencegahan dan penilaian
awal terhadap resiko dekubitus telah dilakukan di rumah sakit. Beberapa elemen penilaian
dilakukan pada saat kontak pertama, baik di IGD maupun rawat jalan. Harapan dari semua adalah
semua pasien yang berisiko dekubitus bias dikaji lebih awal.

BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup meliputi :


1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Intensive Care Unit
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BAB III
TATA LAKSANA
Rumah Sakit mempunyai standar penilaian pasien resiko dekubitus.elemen penilaian ini dilakukan
awal pasien masuk ruang perawatan. Skrinning ini dilaksanakan baik dari Instalasi Gawat Darurat
maupun Instalasi Rawat Jalan. Kriteria ini menggambarkan kondisi pasien yang harus ditangani
dengan segera sebelum pasien mengalami dekubitus.

Berikut elemen penilaiannya :


 

PENGKAJIAN RESIKO DEKUBITUS DENGAN SKALA BRADEN

1 2 3 4

Terbatas
total :
Tidak
berespon
terhadap
rangsangan  
nyeri karena Tidak ada
menurunnya gangguan :
kesadaran Sangat terbatas : Berespon
atau Hanya berespon terhadap
pengaruh terhadap nyeri, tidak perintah,
sedasi atau mampu tidak ada
  tidak mampu mengkomunikasikan Sedikit terbatas : gangguan
  bergerak rasa tidak nyaman Berespon terhadap sensori
karena nyeri (mengerang) atau perintah tetapi tidak yang
  pada kerusakan sensori selalu bisa membatasi
6amper terhadap nyeri atau mengkomunikasikan sensasi
Persepsi seluruh rasa tidak nyaman rasa tidak nyaman terhadap
Sensori tubuh. separuh tubuh. atau kebutuhan nyeri.
untuk beralih posisi.

  Terus Sangat lembab : Terkadang lembab : Hampir


  menerus Kulit sering berada Kulit terkadang tidak
lembab : dalam kondisi terlalu lembab, lembab :
Kelembaban Kulit berada lembab. Linen haris memerlukan Kulit
dalam diganti minimal pergantian linen biasanya
kondisi setiap shift. minimal 1 kali/hari. kering,
terlalu linen hanya
lembab perlu
terus diganti
menerus sesuai
karena pergantian
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
keringat,
urin. Terlihat
setiap kali
pasien
beralih
posisi.
rutin.

 
 

Sering
  berjalan :
Tergantung dengan
  kursi : Kemampuan Kadang berjalan : Berjalan
  berjalan sangat Kadang berjalan keluar
terbatas, tidak dengan jarak sangat ruangan
    mampu menahan dekat, dengan atau minimal
  berat badan, tanpa bantuan. 2x/hari
Tergantung memerlukan Menghabiskan atau setiap
  dengan bantuan untuk sebagian besar 2 jam di
tempat duduk di kursi/kursi waktu di tempat dalam
Aktifitas tidur. roda. tidur/kursi. ruangan.

1 2 3 4

  Tidak ada
Tidak mampu Pergerakan Pergerakan sedikit batasan :
bergerak : sangat terbatas : terbatas : Mampu
Terkadang Mampu membuat
  Tidak mampu mampu mengubah posisi perubahan
  mengubah posisi mengubah posisi dan ekstremitas tubuh secara
atau ekstremitas tubuh atau minimal secara signifikan dan
Mobilitas tanpa bantuan. ekstremitas tetapi teratur. teratur tanpa
tidak bisa teratur. bantuan.

      Adekuat : Sangat baik :


  Sangat buruk : Tidak adekuat : Makan > ½ porsi, Porsi makan
selalu ada dihabiskan,
suplemen terkadang
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
Makan < 1/3 Makan ½ porsi, snack diantara
porsi, kurang terkadang ada makan, tidak
minum, cairan IV suplemen pengganti, NGT, perlu
Nutrisi > 5 hari. pengganti. TPN. suplemen.

 
   
Kemungkinan
Bermasalah : bermasalah :
Mampu bergerak Tidak bermasalah :
  Perlu bantuan bebas Mampu bergerak
  untuk bergerak, dengansedikit bebas di tempat
tidak mampu bantuan. Mampu tidur dan kursi
  mengangkat bertahan dalam secara mandiri.
tubuh. Sering posisi di tempat Mampu
Gesekan melorot saat tidur atau kursi, mempertahankan
dan duduk, terkadang posisi duduk atau
dorongan kontraktur. melorot. tempat tidur.

Stadium Luka :
 Stadium   I   : Kulit berwarna merah, belum tampak adanya lapisan   epidermis yang

hilang.Stadium II : Hilangnya lapisan epidermis/ lecet sampai batas dermis paling atas.

Stadium III : Rusaknya lapisan dermis bagian bawah hingga lapisan subkutan.

Stadium IV : Rusaknya lapisan subkutan hingga otot dan tulang.

Hal yang harus diperhatikan dalam penatalaksanaan ulkus dekubitus adalah ;

1. Perawatan luka harus dibedakan ke dalam metode operatif dan non


2. Perawatan luka dengan metode non operatif dilakukan untuk ulkus dekubitus stadium
1 dan 2 sedangkan stadium 3 dan 4 harus menggunakan metode operatif.
3. Sekitar 70-90% ulkus dekubitus adalah superficial dan sembuh dengan penyembuhan
4. Mengurangi tekanan lebih lanjut pada daerah
 

BAB IV
DOKUMENTASI

Semua asesmen dan pemberian asuhan di catat dalam:


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
a. Asesmen IGD
b. Asesmen Awal Medis
c. Asesmen Awal Keperawatan
d. Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KUPANG


NOMOR : KEP/…/VI/2022/RSB

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN GERIATRI


DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KUPANG

KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KUPANG

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kepuasaan pasien dan


kepercayaan masyarakat, rumah sakit dituntut untuk
senantiasa meningkatkan mutu pelayanan dengan
menitikberatkan pada keselamatan pasien disemua unit
pelayanan;

b. bahwa Rumah Sakit Bhayangkara Kupang membutuhkan


Sistem Pencatatan dan Pelaporan Insiden Keselamatan
Pasien dan Ketidaksesuaian Pelayanan demi kelancaran
operasional dan peningkatan mutu pelayanan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009


Tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang Reublik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
Tentang Praktik Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indoneisa Nomor 11
Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1171/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Sistem Informasi
Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
755/MENKES/PER/IV/2011 Tentang Penyenggaraan Komite
Medik di Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
Kedokteran;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/MENKES/PER/II/2008 Tentang Rekam Medis;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/MENKES/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
631/MENKES/SK/IV/2005 Tentang Pedoman Peraturan
Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1197/MENKES/SK/II/2004 Tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BHAYANGKARA


KUPANG TENTANG PANDUAN SISTEM PENCATATAN
DAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DAN
KETIDAKSESUAIAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA KUPANG .

KESATU : Panduan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Insiden dan


Keselamatan Pasien dan Ketidaksesuaian di lingkungan
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KUPANG sebagaimana
terlampir dalam keputusan ini.
KEDUA : Panduan ini menjadi acuan bagi rumah sakit untuk
melaksanakan pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan
pasien dan ketidaksesuaian pelayanan di rumah sakit
bhayangkara Kupang.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ditemukan kesalahan dan kekeliruan, maka
akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kupang
Pada tanggal : 01 Juni 2022

KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA


KUPANG
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

Dr. Hery Purwanto M.Si, Med., Sp.B


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP. 7301703
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

LEMBAR PENGESAHAN

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KUPANG


NOMOR : KEP/…./VI/2022/RSB

TENTANG
PANDUAN SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DAN KETIDAKSESUAIAN PELAYANAN
DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KUPANG

DISUSUN OLEH
KOMITE PAP RS. BHAYANGKARA PORONG

DISETUJUI OLEH

Dr DAM Dwi Suswati Winaya Putri, MARS


PEMBINA TK I NIP. 196504031996032002

DITETAPKAN OLEH

Dr. Hery Purwanto M.Si, Med., Sp.B


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP. 7301703
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

Anda mungkin juga menyukai