Anda di halaman 1dari 18

KARYA TULIS ILMIAH

STRATEGI GURU DALAM


MENGATASI PERMASALAHAN
HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH
DASAR

DISUSU
OLEH
ELI
SABET
TRI
ALFRIPU
TRI
2204011
130

PR
OG
RA
M
ST
UD
I
PE
ND
IDI
KA
N
GU
RU
SE
KO
LA
H
DA
SA
R
FA
KULTAS
ILMU
PENDIDI
KAN
U
NI
VE
RSI
TA
S
PG
RI
KA
NJ
UR
UH
AN
M
AL
AN
G
TAHUN
AJARAN
2022/2023
PRAKA
A
Puji dan syukur penulis panjatkan Tuhan yang Maha Esa, karena atas segala berkat dan
dukungannya, saya dapat menyelesaikan karya tulis ini sebagai salah satu tugas mata kuliah
penulisan karya ilmiah.
Dengan keseriusan dan ketekunan penulis dalam pembuatan karya tulis ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi teman-teman dan para pembaca, agar bisa memotivasi diri, lebih
khusus dalam pembuatan karya tulis ini,
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusun karya tulis ini, baik dari segi materi maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis
mengharap kritik dan saran dari pembaca guna untuk kesempurnaan karya tulis ini.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN....................................................................................................................................
1.1. LATAR BELAKANG....................................................................................................................................
1.2. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................................................
1.3. TUJUAN PENULISAN.................................................................................................................................
1.4. MANFAAT PENULISAN.............................................................................................................................
BAB II: LANDASAN TEORI..............................................................................................................................
2.1. PENGERTIAN STRATEGI..........................................................................................................................
2.2. PENGERTIAN GURU..................................................................................................................................
2.3. STRATEGI PEMBELAJARAN....................................................................................................................
BAB III: PEMBAHASAN....................................................................................................................................
3.1. PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA SD.....................................................................................
3.2. PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN HASIL BELAJAR SISWA SD............................
3.3. JENIS-JENIS KESULITAN BELAJAR SISWA SD....................................................................................
3.4. USAHA GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA SD........................................
BAB IV: PENUTUP.............................................................................................................................................
4.1. KESIMPULAN..............................................................................................................................................
4.2. SARAN..........................................................................................................................................................

BA
BI
PENDAH
ULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan
keluarga maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu, pendidikan
dijadikan sebagai patokan maju mundurnya suatu bangsa. Pendidikan juga merupakan sarana
yang sangat efektif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, hal ini merupakan salah satu
wujud pelaksanaan tujuan negara Indonesia yang ketiga yakni mencerdaskan kehidupan
bangsa. Maju dan tidaknya bangsa dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang di terapkan oleh
negara (Sutrisno, 2016: 30). https://doi.org/10.24252/auladuna.v6i2a8.2019. Oleh karena itu,
Pendidikan sangat penting diterapkan dalam kehidupan,dengan tujuan meningkatkan
pemahaman siswa dalam proses belajar mengajar dan selalu berpikir kritis dalam
menuangkan ide maupun pikiran.
Jadi, menurut pendapat saya Pendidikan adalah kumpulan dari semua orang yang
memungkinkan seseorang mampu mengembangkan seluruh kemampuan atau potensi yang
dimilikinya, sikap-sikap dan bentuk perilaku yang bernilai positif di mana pun berada dan
bagi diri sendiri.
Pada dasarnya pengertian pendidikan (UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Berdasarkan undang-undang tersebut, guru harus memperhatikan peserta didik, baik dalam
kemampuan berpikir, kreativitas, keterampilan, serta tidak mengabaikan dan membeda-
bedakan keragaman etnis dan budaya yang dimiliki oleh peserta didik. Dalam pelaksanaan
pembelajaran guru terkadang kurang memahami perbedaan karakter dan potensi yang
dimiliki oleh siswa, sehingga perlakuan antar satu siswa dengan siswa lainnya cenderung
sama. Guru memiliki peran yang kompleks dalam pelaksanaan pembelajaran. Kompleksitas
perannya Menurut Adam dan Becey dalam Basic principlesofstudentteaching, tugas guru
antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur, pengatur
lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator dan konselor. Dalam
pandangan lain tugas dan peran guru adalah mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas
belajar bagi pembelajar untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggungjawab untuk
melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas dalam rangka membantu proses
perkembangan siswa. (Iskandarwassid& Dadang Sunendar, 2013: 158).
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru selalu dihadapkan pada persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan siswa, perilaku siswa, hasil belajar siswa dan lain-lain. Tentunya di sini
guru harus memainkan peran yang kompleks untuk mengatasi berbagai problem yang
dihadapi siswa maupun guru itu sendiri. Tidak setiap sekolah memiliki guru bimbingan dan
koseling, sehingga dalam mengatasi persoalan pembelajaran guru harus mampu
melaksanakan tugasnya sebagai konselor. Di lembaga pendidikan dasar yaitu sekolah SD
maka yang berperan adalah guru kelas.
Berbagai kesulitan belajar dalam proses pembelajaran tentunya menjadi kendala dalam
pelaksanaan pembelajaran. Kesulitan belajar adalah masalah yang dihadapi siswa khususnya
dalam belajar. Bentuk-bentuk masalah belajar misalnya susah konsentrasi, kebiasaan belajar
yang buruk, sukar menangkap pelajaran, mudah lupa dan sebagainya. (Elfi Mu’awanah&
Rifa Hidayah, 2012: 74). Dari sekian problem pembelajaran yang dihadapi siswa ataupun
guru tentunya tidak dapat menyelesaikan dengan mudah. Oleh karena itu guru sebagai
penanggungjawab pembelajaran harus mampu menyiapkan strategi-strategi tertentu untuk
mengatasi problem tersebut.
Kesulitan belajar merupakan suatu hal yang dialami peserta didik atau suatu keadaan dalam
proses pembelajaran sehingga peserta didik tidak dapat belajar semestinya. Kesulitan belajar
yang dialami peserta didik juga karena kurang belajar atau tidak memahami materi pada saat
pembelajaran berlangsung. Kesulitan ini juga karena kurang kesadaran orang tua dalam
mengawasi belajar anaknya kesulitan belajar juga pada dasarnya adalah suatu gejala yang
nampak dalam berbagai tingkah laku baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada
dasarnya juga selama ini mungkin kita berpikir bahwa yang memiliki kesulitan belajar hanya
peserta didik yang berkemampuan rendah saja. Tetapi tapi masih ada peserta didik yang
berkemampuan tinggi masih kesulitan dalam proses belajar. Kesulitan belajar peserta didik
akan berdampak terhadap prestasi belajar peserta didik karena untuk memperoleh prestasi
yang baik dapat diperoleh dari perlakuan belajar di sekolah maupun di luar sekolah dan atas
ketentuan, serta yang paling penting adalah usaha peserta didik dalam belajar. Karena guru
dalam melaksanakan perannya sebagai pendidik pengajar pemimpin sebagai motivator atau
contoh yang baik dan selalu melayani peserta didik dengan keyakinan dan bertanggung
jawab.
Kenyataannya para peserta didik seringkali tidak mampu mencapai tujuan belajarnya atau
tidak memperoleh perubahan tingkah laku sebagaimana yang diharapkan. Sementara itu
setiap peserta didik dalam mencapai kesuksesan belajar dan kemampuan yang berbeda-beda
ada peserta didik yang mencapai tanpa kesulitan, akan tetapi masih banyak pula peserta didik
yang mengalami kesulitan sehingga menimbulkan masalah bagi perkembangan dalam diri
pribadinya. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu
tergantung bagaimana kita dalam proses belajar baik berada di sekolah maupun di lingkungan
rumah masyarakat atau keluarga.
Berdasarkan jurnal yang saya baca saya mengambil jurnal kesulitan belajar kelas 4 pada
pelajaran matematika. Pada jurnal ini bahwa pada saat pembelajaran berlangsung memang
sudah cukup berhasil walaupun masih ada siswa yang bermain atau mengobrol dengan
temannya saat proses pembelajaran berlangsung. Melihat situasi ini guru menggunakan
strategi ceramah dengan tujuan agar peserta didik mampu memahami materi yang
disampaikan atau lebih fokus pada saat pembelajaran. Walaupun memang peserta didik
merasa bosan karena mereka menganggap bahwa mata pelajaran matematika adalah pelajaran
yang sulit dipahami. Tetapi ketika kita benar-benar tekun atau serius ketika pembelajaran
berlangsung maka pembelajaran yang kita anggap sulit akan menjadi gampang.
Hasil belajar ini terlihat pada hasil ulangan harian siswa, hanya dua belas siswa yang mampu
mencapai nilai 80 selain itu nilai siswa hanya mencapai 70 sampai 75. Dengan melihat ini
guru harus bisa mempersatukan strategi pembelajaran yang cocok dalam suatu pembelajaran
tujuannya agar peserta didik bisa menerima materi pelajaran dengan baik. Guru adalah
andalan yang cukup besar dalam mengatasi hasil belajar siswa dan mampu mengusahakan
segala cara untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan materi dan data diatas penulis tertarik untuk mengangkat judul “STRATEGI
GURU DALAM MENGATASI PERMASALAHAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH
DASAR”.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana permasalahan hasil belajar siswa SD?
Bagagaimana strategi guru dalam mengatasi permasalahan hasil belajar siswa SD?
Apa saja jenis-jenis kesulitan belajar siswa SD?
Apa saja usaha guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa SD?
1.3. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui permasalahan hasil belajar siswa SD
Untuk mengetahui strategi guru dalam mengatasi permasalahan hasil belajar siswa SD
Untuk mengetahui jenis-jenis kesulitan belajar siswa SD
Untuk mengetahui usaha guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa SD

1.4. Manfaat penulisan


1.Bagi siswa
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang baik, supaya prestasi yang didapat akan
semakin meningkat. Dalam menerapkan strategi siswa mampu berpikir kritis dalam
menganalisis model pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa.
2. Bagi guru
Dapat meningkatkan pemahaman dalam proses belajar mengajar bagi siswa SD dan mampu
menerapkan model yang cocok dalam pembelajaran SD baik tingkat rendah maupun tingkat
tinggi.
3. Bagi pembaca
Agar pembaca memahami arti pentingnya belajar dalam strategi apapun, guna untuk
meningkatkan pemahaman
4. Bagi diri sendiri
Manfaat bagi diri sendiri agar kita lebih berpikir kritis dalam belajar artinya adanya
semangat belajar untuk menuangkan banyak pemikiran

BAB II

LANDAS
AN
TEORI
2.1. Pengertian Strategi
Strategi secara umum bisa diartikan sebagai upaya individu atau kelompok untuk membuat
skema guna mencapai target sasaran yang hendak dituju.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata strategi adalah ilmu dan seni
menggunakan semua sumber daya bangsa(-bangsa) untuk melaksanakan kebijaksanaan
tertentu dalam perang dan damai. Arti lainnya dari strategi adalah ilmu dan seni memimpin
bala tentara untuk menghadapi musuh dalam perang, dalam kondisi yang menguntungkan.
Dengan kata lain, strategi adalah seni bagi individu ataupun kelompok untuk memanfaatkan,
kemampuan dan sumber daya yang dimiliki guna untuk mencapai target sasaran melalui tata
cara yang dianggap dapat efektif dan efisien untuk mencapai sasaran yang telah diharapkan.
Pengertian srategi menurut para ahli:
1. Marrus
Strategi dapat diartikan sebagai proses dari seseorang untuk membuat rencana yang
mempunyai guna untuk membantu memfokuskan diri serta membantu mencapai hasil yang
telah diharapkan.
2. Chandler
Strategi adalah sebuah alat dari perusahaan ataupun organisasi yang digunakan untul
mencapai tujuan yang diinginkan, untuk keperluan jangka panjang, dan juga digunakan untuk
pemrioritasan alokasi sumber daya.
3. Quinn
Strategi adalah sebuah bentuk dari perencanaan yang mengintegrasikan tujuan, kebijakan,
dan juga rangkaian yang bisa bersatu menjadi suatu kesatuan yang utuh. Di mana strategi
sebagai formulasi yang disusun dengan baik, supaya bisa membantu penyusunan sumber
daya dari perusahaan atau organisasi supaya mampu bertahan dari ketatnya persaingan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Strategi
Strategi adalah rancangan dari individu maupun kelompok untuk merancang atau
merencanakan sesuatu demi mencapai tujuan/target yang telah diharapkan sebelumnya
melalui tata cara yang dianggap dapat efektif dan efisien.
Strategi pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam implementasi program
pendidikan karena di dalamnya memuat tugas-tugas atau kegiatan yang perlu dilakukan oleh
guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah.

2.2 Pengertian Guru


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:509) Guru adalah orang yang pekerjaannya
mengajar. Menurut Thoifuri (2007:1) Kata guru dalam bahasa arab disebut mu’allim dan
dalam bahasa inggris dikenal dengan teacher yang dalam pengertian yang sederhana
merupakan seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain. Menurut Annisa Anita Dewi
(2017;10) guru merupakan seorang pendidik yang digugu dan ditiru, dalam hal ini guru
menjadi teladan bagi anak didiknya.
Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai
guru. Jenis ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan, tetapi
pada kenyataannya sekarang ini banyak yang bukan lulusan kependidikan menjadi guru yang
seharusnya profesi guru dipegang oleh orang dari lulusan pendidikan. Hal ini dikarenakan
orang yang dari non-kependidikan dapat mengambil akta empat dengan leluasa sehingga
dapat mengajar disuatu lembaga pendidikan, itu sebabnya sekarang jenis profesi guru ini
paling mudah terkena pencemaran karena sembarang orang dapat menjadi guru dan
mengajar.
Karwati dan Priansa (2014:65) Guru adalah fasilitator utama disekolah,yang berfungsi untuk
menggali,mengembangkan, mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sehingga menjadi
bagian masyarakat yang beradab. Sanjaya (2012:15 ) guru merupakan orang yang secara
langsung berhadapan dengan siswa, dengan sistem pembelajaran guru dapat berperan sebagai
perencana, desainer pembelajaran sebagai implementator atau mungkin keduanya.
Guru merupakan salah satu profesi yang berperan sebagai pengajar, pendidik dan juga
merupakan pembimbing dalam lembaga pendidikan dan telah melewati jalur pendidikan di
perguruan tinggi yang sudah mendapatkan gelar S. Pd.
2.3 Strategi pembelajaran
Strategi mempunyai arti keahlian mengatasi masalah. Dalam kamus besar
strategi merupakan keahlian mengatasi masalah (Save M. Dagun : 2005). Dalam hal ini dapat
dijelaskan mengatasi beberapa masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran di
sekolah untuk target kelulusan ujian nasional, bahwa ujian nasional setiap tahun pasti
menargetkan angka yang sangat sulit dicapai sehingga para siswa berantusias mencari cara
supaya angka tersebut dapat tercapai.
Dari definisi strategi di atas dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu itu harus
mempunyai rancangan yang kuat untuk mencapainya sebuah target/sasaran dan tanpa ada
hambatan dalam proses pembelajaran.
Strategi pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh perancang dalam
menentukan teknik penyampaian pesan, penentuan metode dan media, alur isi pelajaran, serta
interaksi pengajar dan peserta didik metode pengajaran yang digunakan disesuaikan dengan
bahan, tujuan, dan kondisi siswa dengan melihat kegiatan yang akan dilakukan. Dalam
mengaplikasikan suatu strategi pembelajaran bergantung pada situasi belajar, sifat materi dan
jenis belajar (model pembelajaran) yang dikehendaki.
Menurut Winata Putra, inti atau jantungnya strategi pembelajaran adalah model
pembelajaran yang digunakan pengajar dalam menyusun kurikulum, mengatur materi
pengajaran dan memberi petunjuk dalam setting pembelajaran.
Strategi pembelajaran merupakan cara atau upaya dari seorang guru dalam menghasilkan
peserta didik yang unggul serta mencapai tujuan yang sudah dirancang sebelum pembelajaran
dilaksanakan.
Strategi pembelajaran merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk di
dalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi
pembelajaran di dalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik semua ini
dimaksudkan sebagai daya upaya guru dalam menciptakan suatu system lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar.
Dalam kaitannya dalam proses pembelajaran, ada beberapa yang harus dilakukan oleh
seorang guru agar mencapai hasil yang maksimal. Pertama, membuat perencanaan
pembelajaran yang setidak-tidaknya mencakup
a). Tujuan yang hendak dicapai
b). Bahan yang dapat mengantarkan peserta didik mencapai tujuan,
c). Bagaimana proses pembelajaran yang akan diciptakan untuk mencapai tujuan yang
efektif dan efesien,
d). Bagaimna menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui atau mengukur apakah
tujuan tercapai atau tidak.
Kedua,melaksanaka pembelajaran dengan baik. Ketiga, memberikan feedback (umpan balik),
yang berfungsi sebagai sarana untuk membantu memelihara minat dan antusiasme peserta
didik dalam melaksanakan pembelajaran misalnya melalui evaluasi . Ke empat melakukan
komunikasi pengetahuan. Maksudnya, bagaimana guru mampu melakukan transfer atas
pengetahuan yang dimiliki kepada peserta didiknya, dan melakukan komunikasi dengan baik.
Kelima, guru sebagai model dalam bidang studi yang diajarkannya. Artinya, guru merupakan
suri tauladan, contoh nyata, atau model yang dikehendaki oleh mata pelajaran yang
diajarkannya tersebut.
Sesuai dengan pembahasan di atas adapun strategi guru dalam mengajar pada dasarnya
mencakup 4 hal yaitu:
a. Penentuan tujuan pengajaran seorang guru khusus yaitu bagaimana mereka memberikan
gambaran dari perubahan tingkah laku serta kepribadian peserta didik yang diharapkan
b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling efektif untuk mencapai
tujuan sehingga peserta didik dapat menerima pembelajaran tersebut
c. Memilih metode pengajaran yang baik dengan teknik belajar mengajar yang tepat yang
dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan kegiatan pengajaran
d. Penetapan kriteria keberhasilan proses belajar mengajar sebagai sebagai pegangan guru
dalam mengadakan evaluasi belajar mengajar
Seperti yang telah sudah dijelaskan di atas beberapa strategi guru dalam mengatasi hasil
belajar siswa di sini saya juga akan menjelaskan mengenai macam-macam strategi dalam
pembelajaran. Sebelum kita masuk ke macam-macam itu kita juga perlu mengetahui bahwa
strategi pembelajaran yaitu strategi atau teknik yang harus dimiliki oleh para pendidik atau
calon pendidik. Karina hal ini sangat dibutuhkan dan sangat menentukan layak atau tidaknya
menjadi seorang pendidik, karena dalam proses pembelajaran harus memerlukan seni,
keahlian dan ilmu guna menyampaikan materi kepada siswa sesuai dengan tujuan. Karena
seperti yang kita ketahui bahwa pendidik mempunyai tugas dan kewajiban tetapi tidak hanya
mengajar mendidik dan membimbing siswa tetapi juga patut sebagai model atau contoh
dalam pembelajaran sehingga dalam pembelajaran mampu menciptakan suasana belajar yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Baik kita akan menjelaskan macam-macam strategi pembelajaran:
1. Strategi ekspositori
Strategi ini menekankan pada penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
sekelompok siswa dengan tujuan agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara
optimal dan peserta didik dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam
pembelajaran dengan jalan berperan aktif. Dalam metode ini ada beberapa teknik yang harus
digunakan yaitu:
a. Metode ceramah
Metode ceramah ini memberikan penerangan secara lisan kepada sekelompok pendengar atau
sekelompok siswa dengan tujuan untuk mencapai pembelajaran tertentu dalam jumlah yang
relatif besar. Dalam strategi ini pembelajaran akan melatih siswa menjadi pemikir atau
memiliki pemahaman yang lebih baik.
b. Metode demonstrasi
Dalam metode demonstrasi ini guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berbicara atau
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan kesempatan siswa untuk
beraktivitas dalam keterampilan yang mereka miliki.
c. Metode sosiodrama
Jadi dalam metode seksi drama ini guru harus menerapkan pembelajaran dengan memberikan
penjelasan dengan mendramatisasikan tingkah laku atau memberikan contoh kepada siswa
dengan caranya masing-masing.
2. Strategi inquiry
Pada strategi inkuiri menekankan kepada siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis
dengan tujuan untuk menemukan sendiri jawabannya dari suatu masalah yang akan
ditanyakan. Ada beberapa hal utama yang perlu diterapkan dalam strategi pembelajaran
gerini yaitu menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan sesuatu objek atau masalah yang terjadi dan dalam proses pembelajaran
berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu. Dalam strategi inquiry ini ada beberapa
metode yang perlu diterapkan yaitu:
a. Metode diskusi
Dalam metode diskusi ini siswa mampu mengelola atau memecahkan masalah dalam suatu
kelompok. Contohnya dalam berdiskusi tentang suatu masalah yang diberikan oleh guru
sehingga siswa menjadi aktif sebagai kegiatan yang dipilih yaitu dengan memberikan bantuan
peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran dengan adanya metode diskusi dalam
pembelajaran.
b. Metode pemberian tugas
Dalam metode pemberian tugas ini bertujuan agar siswa mampu mengerjakan sesuatu tugas
yang telah diberikan oleh guru agar siswa tersebut menjadi siswa yang aktif. Dan tujuan
pemberian tugas ini agar mereka mengingat kembali apa yang sudah dijelaskan oleh guru
pada proses pembelajaran.
c. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah bagaimana cara menyajikan pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab terutama dari guru pada siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada guru
dan di sini guru harus memberikan waktu untuk siswa agar mereka bertanya kepada gurunya
tentang materi pembelajaran yang mereka mengerti ataupun mereka mengulas materi yang
sudah dijelaskan.

BAB III
PEMBAHASA

3.1. PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA SD


Faktor kesulitan belajar siswa yaitu suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai dengan
adanya hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan atau hasil belajar yang ditetapkan.
Hambatan tersebut bisa dari faktor intern maupun eksternal.Kesulitan belajar adalah istilah
umum untuk berbagai jenis masalah belajar. Sebuah kesulitan belajar tidak tentu disebabkan
oleh  masalah  kecerdasan atau motivasi. Anak-anak yang mengalami kesulitan  belajar itu
bukan berarti malas atau bodoh. Bahkan, mereka bisa lebih cerdas dari yang lain.
Faktor-faktor yang bisa menimbulkan kesulitan belajar dapat digolongkan menjadi 4(empat)
yaitu;
1. Faktor Internalnatau faktor dari diri sendiri, yaitu faktor yang timbul dari diri siswa itu
sendiri, disebut juga faktor intern. Faktor intern 18 antara lain tidak mempunyai tujuan
belajar yang jelas, kurangnyaminat,kesehatan yang sering terganggu, kecakapan mengikuti
pelajaran,kebiasaan belajar dan kurangnya penguasaan bahasa.
2. Faktor dari lingkungan sekolah, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam sekolah, misal
cara memberikan pelajaran,kurangnya bahan-bahan bacaan, kurangnya alat-alat, bahan
pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan dan penyelenggaraan pelajaran yang terlalu padat.
3. Faktor dari lingkungan keluarga, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam keluarga
siswa, antara lain kemampuan ekonomi keluarga, adanya masalah keluarga, rindu kampung
(bagi siswa dariluar daerah), bertamu dan menerima tamu dan kurangnya pengawasan dari
keluarga.
4. Faktor dari lingkungan masyarakat, meliputi gangguan dari jenis kelamin lain, bekerja
sambil belajar, aktif berorganisasi, tidak dapat mengatur waktu rekreasi dan waktu senggang
dan tidak mempunyai teman belajar bersama.
3.2. Peran Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD
Kesulitan dalam belajar yang dialami oleh siswa di sekolah harus menjadi perhatian bagi
kedua belah pihak, baik guru maupun orangtua. Ada beberapa kasus kesulitan dalam
belajar, adanya kesulitan belajar pada seorang siswa dapat dideteksi dengan kesalahan-
kesalahan siswa dalam mengerjakan tugas maupun soal-soal tes. Kesalahan adalah
penyimpangan terhadap jawaban yang benar pada suatu butir soal. Ini berarti kesulitan
siswa akan dapat dideteksi melalui jawaban-jawaban siswa yang salah dalam
mengerjakan suatu soal. Berdasarkan jurnal yang telah dibaca menunjukkan bahwa siswa
di SD mengalami kesulitan belajar. Hal ini dapat diketahui dari prestasi yang rendah atau
di bawah rata-rata yang dicapai siswa di kelas, siswa tidak dapat menyelesaikan tugas
sesuai dengan waktu yang diberikan, lambat dalam melakukan tugas yang diperintahkan
oleh guru dan mengerjakan PR di sekolah. Bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar,
guru harus memberikan penanganan khusus dan perhatian yang lebih dibandingkan siswa
yang tidak mengalami kesulitan dalam belajar. Jadi peran guru dalam mengatasi kesulitan
belajar siswa sangatlah penting.
Peran guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan
dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkahlaku dan
perkembangan siswa menjadi tujuannya. Bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar, guru
harus memberikan penanganan khusus dan perhatian yang lebih dibandingkan siswa yang
tidak mengalami kesulitan dalam belajar. Peran yang dilakukan oleh guru untuk
menanggulangi kerumitan siswa, yaitu menyampaikan perhatian kepada siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar, menggunakan media pembelajaran, memberikan tugas
dan latihan agar siswa mau belajar secara mandiri, mengarahkan siswa belajar dalam
kelompok, menggunakan model pembelajaran yang menarik dan memberikan penghargaan
kepada siswa sehingga siswa merasa senang dan termotivasi dalam belajar. Guru juga
menggabungkan materi yang diajarkan tiap hari di sekitar siswa agar siswa mudah
memahami konsep yang diajarkan.
3.3. Jenis-jenis kesulitan belajar siswa SD
Kesulitan belajar merupakan kondisi saat siswa mengalami hambatan-hambatan
tertentu untuk mengikuti proses pembelajaran dan mencapai hasil belajar secara optimal.
Kesulitan belajar yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada definisi kesulitan belajar
akademik  yaitu kesulitan siswa dalam mencapai prestasi atau kemampuan akademik dimana
dalam hal ini siswa memiliki intelegensi tidak di bawah rata-rata namun mendapatkan
prestasi belajar rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar yang
dihadapi siswa serta mengetahui penyebab siswa mengalami kesulitan dalam belajar.
Kesulitan belajar erat kaitannya dengan interaksi sosial dalam proses belajar dan mengajar.
Faktor penyebab kesulitan belajar yaitu: Suasana belajar kurang mendukung, landasan belajar
yang kurang kuat, lingkungan belajar kurang kondusif, perancangan pengajaran dan
penyampaian materi pelajaran. Dalam kamus bahasa Indonesia, “Kesulitan adalah sulit atau
suatu yang sulit”. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi siswa dimana dalam proses belajar
yang ditandai hambatan-hambatan dalam mencapai hasil belajar, jadi kondisi dimana siswa
tidak dapat belajar semestinya.
a. Disleksia (kesulitan membaca)
Menurut Ansori Muhammad mengemukakan bahwa kesulitan membaca (disleksia) adalah
gangguan belajar membaca yang ditunjukkan dengan kemampuan membacanya di bawah
kemampuan sesungguhnya yang dimiliki”. (Ansori Muhammad, Psikologi pembelajaran;
2008. 236). Gejala dari kesulitan belajar ini adalah kemampuanbelajar anak berada di bawah
kemampuan yang seharusnya dengan mempertimbangkan tingkat intelegensi, usia dan
pendidikannya. Dislekisa ini mengarah pada bagaimana otak mengolah dan memproses
informasi yang sedang dibaca anak tersebut. Kesulitan ini biasanya baru terdeteksi setelah
anak memasuki dunia sekolah untuk beberapa waktu.
Cara mengatasi disleksia atau kesulitan dalam membaca antara lain:
Tehnik bermain tiba- tiba
Lomba menamai benda
Bernyanyi
Menonton TV
Permainan drama

b. Gangguan Disgrafia (Kesulitan belajar Menulis)


Kesulitan ini berasal dari kelainan saraf yang menghambat kemampuan menulis yang
meliputi hambatan fisik, seperti tidak dapat memegang pensil atau pun tulisan tangannya
buruk. Anak dengan gangguan disgrafia mengalami kesulitan dalam mengharmonisasikan
ingatan dengan penguasaan gerak ototnya secara otomatis saat menulis huruf dan angka.
c. Diskalkulia (Kesulitan belajar Matematika)
Diskalkulia (Kesulitan belajar Matematika) adalah gangguan pada kemampuan kalkulasi
secara matematis. Terbagi menjadi bentuk kesulitan menghitung dan kesulitan kalkulasi anak
tersebut akan menunjukkan kesulitan dalam memahami proses–proses matematis biasa
ditandai dengan kesulitanbelajar dan mengerjakan tugas yang melibatkan angka atau simbol
otomatis.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesulitan belajar matematika:
1. Membuat materi yang berorientasi pada dunia sekitar siswa
2. Memberikan siswa kebebasan bergerak, dan bepikir
3. Belajar sambil bermain
4. Melakukan harmonisasi guru dan siswa.

3.4. Usaha Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD


Dengan demikan kompleksnya kesulitan belajar yang mungkin dihadapi seorang
tenaga pengajar , maka seoranag tenaga pengajar mutlak memperkaya kompetensinya dengan
pengetahuan dengan pengetahuan dan pemahaman yang komperhensif terhadap berbagai
jenis kesulitan belajar yang mungkin ada di lapangan. Usaha guru dalam mengatasi kesulitan
belajar siswa antara lain:
a. Identifikasi
Identifikasi adalah suatu kegiatan yang diarahkan untuk menemukan siswa yang
mengalami kesulitan belajar, yaitu mencari informasi tentang siswa dengan
melakukan kegiatan berikut:
Data dokumen hasil belajar
Menganalisis absensi siswa di dalam kelas
Mengadakan wawancara dengan siswa
Menyebar angket untuk memperoleh data tentang permasalahan belajar
Tes untuk mengetahui data tentang kesulitan belajar atau masalah yang dihadapi.
b. Diagnosis
Diagnosis adalah penentuan mengenai hasil dari pengolahan data tentang siswa yang
mengalami kesulitan belajar dan jenis kesulitan belajar yang dialami siswa.
Kegiatan diagnosis dapat dilakukan dengan cara:
Membandingkan nilai prestasi individu untuk setiap mata pelajaran dengan rata-rata nilai
seluruh individu.
Membandingkan seluruh prestasi dengan potensi yang dimiliki oleh siswa tersebut.
Membandingkan nilai yang diperoleh dengan batas minimal yang diperoleh.
c. Prognosis
Prognosis adalah merujuk pada aktivitas penyusunan rencana atau program yang
diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kesulitan belajar siswa. Prognosis
dapat berupa:
1. Bentuk treatmen yang akan dilakukan
2. Bahan atau materi yang diperlukan
3. Metode yang akan digunakan
4. Alat bantu belajar mengajar yang di perlukan
5. Waktu kegiatan pelaksanaan
d. Memberikan bantuan atau Terapi
Terapi yang dimaksud disini adalah memberikan bantuan kepada anak yang
mengalami kesulitan belajar sesuai dengan program yang disusun pada tahap prognosis.
Bentuk terapi yang dapat diberikan antara lain sebagai berikut:
1. Bimbingan belajar kelompok
2. Bimbingan belajar individual
3. Pengajaran remedial
4. Pemberian bimbingan pribadi
5. Alih tangan kasus.

BAB IV

PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kesulitan belajar merupakan suatu keadaan dimana siswa tidak dapat menyerap
pelajaran sebagaimana mestinya. Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar terdiri dari
fakrot internal maupun dari faktor eksternal. Faktor internal yang dimaksud adalah faktor
yang terjadi dalam diri siswa itu sendiri dan faktor eksternal dikarenakan adanya masalah
sosial, ekonomi maupun yang lainnya baik di lingkungan sekolah, masyarakat maupun
keluarga. Ada beberapa jenis faktor yang dialami yaitu kesulitan dalam membaca, menulis,
memahami, maupun menyimak setiap kata perkata maupun kalimat-perkalimat. Jadi, anak
yang mengalami kesulitan belajar perlu mendapat bimbingan dan penanganan yang khusus.
Dalam proses penanganan ini kita sebagai guru tidak langsung memberikan tindakan tetapi
bagaimana mendekatkan diri dengan siswanya, agar siswa tersebut tetap nyaman pada saat
proses pembelajaran atau bimbingan. Perlu kita ketahui juga bahwa siswa SD masih belum
sepenuhnya sempurna dalam membaca, menulis, maupun menyimak, terutama pada anak
kelas rendah dan menengah. Untuk itu kita jangan pernah menyalahkan siswa ketika mereka
tidak bisa membaca maupun menulis, karena mereka bukanlah tidak bisa belajar, tetapi hanya
membutuhkan perhatian lebih dalam proses belajarnya baik dilingkungan sekolah maupun
dirumah serta bimbingan dari orangtua agar mengatasi kesulitan belajar yang mereka alami.
Oleh karena itu, dibutuhkan seorang guru yang memiliki kreativitas serta ilmu pengetahuan
didalam melaksanakan kewajibannya sebagai seorang pengajar, pembimbing, pelatih, dan
lain sebagainya.

4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis menyarankan bahwa dengan adanya makalah
ini dapat membantu pembaca khususnya guru SD agar lebih meningkatkan kemampuannya
terutama dalam mengatasi kesulitan belajar siswa untuk mencapai prestasi yang maksimal.
Selain itu, guru juga harus lebih banyak memberikan motivasi terhadap siswanya guna untuk
memulihkan giat belajari dari diri siswa.

Anda mungkin juga menyukai