Anda di halaman 1dari 2

Aku berusaha untuk tidak peduli bahwa cintaku ini hanya memiliki dua akhir.

Aku mendapatkanmu atau akhirnya aku harus kehilanganmu selamanya.


Karena kenyataannya memang seperti itulah cinta.
Dia bisa membuat pipi tidak dapat berhenti merekah walau sedetik saja,
Dia juga bisa membuat seseorang menangis dengan mudahnya.
Lantas, kenapa aku tidak menyerah saja?
Kenapa aku justru memperjuangkannya?
Mungkinkah bahagia itu adalah milik kita berdua?
Demi rasa yang tak pernah mampu kuungkap secara nyata
Kepadamu, sosok yang banyak dikagumi kaum hawa
Kucintai kamu hanya melalui tutur kata walau belum jumpa secara nyata
Lalu terkunci dalam akhlakmu yang mulia, bukan rupa apalagi harta
Rasa ini begitu sederhana,
sesederhana getaran yang timbul saat kamu mulai melantunkan ayat cinta dari−Nya
Tapi aku bisa apa selain berharap pada−Nya, sang pemilik cinta
Dan setia menyelipkan namamu dalam sebaris do’a.
Aku menyadari cinta ini belum semestinya
Tapi jika mencintaimu adalah suatu kesalahan,
Semoga kelak bersamamu adalah suatu kebenaran
Tuan, jika memang bukan kamu yang Allah hadiahkan,
maka terima kasih pernah hadir dan menjadi apa yang selalu kusemogakan
Untuk tegar yang kamu harapkan dariku, tenang saja
Aku sedang berlatih untuk lebih sabar..
7519-

Anda mungkin juga menyukai