Spo Unit Gizi Assyifa 2022
Spo Unit Gizi Assyifa 2022
TUJUAN Sebagai acuan ahli gizi dalam penerapan langkah – langkah untuk
menyimpulkan serta menemukan pola hubungan antara data dengan
masalah, penyebab masalah dan tanda atau gejala masalah tersebut.
KEBIJAKAN Diagnosa gizi merupakan salah satu terapi nutrisi lanjutan pada
pelayanan gizi sesuai dengan Peraturan Direktur nomor
001/PER/DIR/IX/2019 tentang kebijakan Pelayanan Gizi
TUJUAN Sebagai acuan ahli gizi untuk menanggulangi masalah gizi serta
mengurangi tanda dan gejala
KEBIJAKAN Intervensi gizi merupakan salah satu terapi nutrisi lanjutan pada
pelayanan gizi rawat inap sesuai dengan Peraturan Direktur nomor
001/PER/DIR/IX/2019 tentang kebijakan Pelayanan Gizi
PROSEDUR 1. Membuat program dan terapi diet sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan pasien
2. Menetapkan tujuan jangka pendek (pada saat dirawat), jangka
panjang (pada kunjungan berikutnya) dan kebutuhan edukasi
3. Membuat preskripsi diet yang menggambarkan mengenai kebutuhan
energi dan zat gizi individu, jenis diet, bentuk makanan, komposisi zat
gizi, dan frekuensi makan.
4. Memberikan edukasi hasil intervensi meliputi pemberian makanan,
edukasi gizi, konseling gizi.
005/SPO
PENGERTIAN Suatu kegiatan untuk mengetahui respon pasien terhadap intervensi dan
tingkat keberhasilan intervensi tersebut
TUJUAN Untuk memudahkan ahli gizi mengetahui perbedaan apa yang terjadi
setelah diberikan intervensi gizi dan dapat diketahui kegagalan atau
keberhasilan gizi yang dilakukan
KEBIJAKAN Monitoring dan evaluasi terapi nutrisi merupakan salah satu terapi nutrisi
lanjutan pada pelayanan gizi sesuai dengan Peraturan Direktur nomor
001/PER/DIR/IX/2019 tentang kebijakan Pelayanan Gizi
PROSEDUR 1. Mengamati perkembangan pasien dalam hal ketaatan pasien,
pelaksanaan intervensi, perubahan status pasien dan
mengidentifikasi hasil lain.
2. Mengevaluasi hasil dengan cara membandingkan data terbaru
dengan data sebelumnya, tujuan intervensi dan atau rujukan standar
yang ditetapkan secara sistematis
3. Melihat perubahan hasil secara langsung, klinis dan laboraturium, dan
kualitas hidup pasien.
4. Menulis hasil monitoring dan evaluasi pasien pada EMR ass IRNA
GIZI dengan format ADIME
5. Monitoring dan evaluasi terapi nutrisi dilakukan setiap hari apabila
pasien mendapatkan skoring skrining gizi lebih dari 2 atau dalam
keadaan kondisi khusus (penyakit DM, PJB, Stroke, dll)
6. Monitoring dan evaluasi terapi nutrisi dilakukan setelah 3 hari
perawatan apabila pasien beresiko malnutrisi atau pasien tidak
beresiko malnutrisi tetapi masih dalam masa perawatan
UNIT TERKAIT Unit Gizi
EDUKASI GIZI BAGI PASIEN YANG MEMBAWA
MAKANAN DARI LUAR RUMAH SAKIT
006/SPO
PENGERTIAN Penjelasan yang diberikan kepada pasien dan keluarga apabila ingin
membawa makanan dari luar rumah sakit, yaitu mengenai makanan yang
boleh dan tidak boleh diberikan kepada pasien sehubungan dengan diet
serta penyakitnya dan cara penyimpanan makanan yang tepat.
TUJUAN Sebagai acuan ahli gizi dan pramusaji dalam penerapan langkah –
langkah edukasi gizi bagi pasien yang membawa makanan dari luar
rumah sakit mengenai cara penyimpanan makanan yang tepat jika
membawa makanan dari luar rumah sakit, agar tidak terjadi kontaminasi
dan pembusukan.
KEBIJAKAN Edukasi gizi bagi pasien yang membawa makanan dari luar rumah sakit
merupakan salah satu kegiatan pelayanan gizi pada menu makanan
pasien sesuai dengan Peraturan Direktur nomor 001/PER/DIR/IX/2019
tentang kebijakan Pelayanan Gizi
007/SPO
TUJUAN Sebagai acuan unit gizi memiliki ketersediaan air bersih yang memenuhi
persyaratan kesehatan
KEBIJAKAN Pemeriksaan kualitas air minum merupakan salah satu pelayan gizi
dalam pencegahan penularan penyakit infeksi sesuai dengan Peraturan
Direktur nomor 001/PER/DIR/IX/2019 tentang kebijakan Pelayanan Gizi
PROSEDUR 1. Unit Kesling mengambil sample air bersih yang biasa digunakan oleh
unit gizi berupa air mineral (air galon) dan air sumur
2. Pengambilan sampel air bersih di unit gizi untuk pemeriksaan kimia
dan fisik
3. Mengukur sampel/contoh ke laboratorium pada hari saat pengambilan
sampel
4. Membandingkan hasil analisis air bersih dari laboratorium dengan
baku mutu air bersih yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan
5. Unit kesling menginformasikan kepada unit gizi hasil analisa
pengambilan sample. Bila satu atau lebih parameter berada di bawah
baku mutu air bersih maka disimpulkan kualitas air bersih tidak
memenuhi syarat dan langsung dilakukan tindak lanjut
009/SPO
010
PENGERTIAN Suatu kegiatan pelayanan gizi untuk memotivasi pasien rawat inap untuk
menjalankan diet, merubah perilaku sikap serta pengetahuan pasien
rawat inap sesuai dengan kebutuhan dietnya.
TUJUAN Sebagai acuan langkah –langkah ahli gizi dalam pelaksanaan kegiatan
konsultasi gizi di rawat inap.
KEBIJAKAN Konsultasi gizi rawat inap merupakan salah satu kegiatan pelayanan gizi
rawat inap sesuai dengan Peraturan Direktur nomor
001/PER/DIR/IX/2019 tentang kebijakan Pelayanan Gizi
PROSEDUR 1. Melakukan kegiatan proses PAGT meliputi : pengkajian gizi,
diagnosa gizi, intervensi gizi serta monitoring dan evaluasi
2. Lakukan identifikasi pasien (nama, tanggal lahir, no RM, nomor
identitas) sebelum melakukan proses PAGT
3. Mengetik hasil proses PAGT pada EMR (ASS IRNA GIZI)
4. Memberi informasi mengenai hasil proses PAGT berupa status gizi,
kebutuhan asupan gizi, jenis diet dan prinsip diet
5. Memberikan leaflet sesuai diet serta memberikan beberapa contoh
variasi menu beserta cara pembuataannya
6. Memberikan motivasi untuk bisa menjalankan diet secara bertahap
011/SPO
PENGERTIAN Suatu kegiatan pelayanan gizi untuk memotivasi pasien rawat jalan
untuk menjalankan diet,merubah prilaku sikap serta pengetahuan pasien
rawat jalan sesuai dengan kebutuhan dietnya.
TUJUAN Sebagai acuan langkah –langkah ahli gizi untuk pelaksanaan kegiatan
konsultasi gizi di rawat jalan
KEBIJAKAN Konsultasi gizi rawat jalan merupakan salah satu kegiatan pelayanan gizi
rawat jalan sesuai dengan Peraturan Direktur nomor
001/PER/DIR/IX/2019 tentang kebijakan Pelayanan Gizi
012
PENGERTIAN Serangkaian kegiatan pemberian informasi tentang diet dan status gizi
atau kesehatan dengan tujuan untuk perubahan sikap atau perilaku
pasien
TUJUAN Ahli gizi membantu membuat perubahan pola hidup pasien dan
menjadikan cara – cara hidup sehat sebagai kebiasaan sehari-harisesuai
dengan kondisi dan penyakitnya.
KEBIJAKAN Penyuluhan gizi rawat inap dan rawat jalan merupakan salah satu
kegiatan pelayanan gizi dalam penyuluhan dan konsultasi gizi sesuai
dengan Peraturan Direktur nomor 001/PER/DIR/IX/2019 tentang
kebijakan Pelayanan Gizi
PROSEDUR 1. Membuat jadwal rutin penyuluhan rawat jalan dan rawat inap bekerja
sama dengan tim PKRS
2. Tentukan audien yang akan diberi penyuluhan
3. Pilih materi dan metoda yang akan digunakan (tanya jawab, ceramah,
demonstrasi)
Persiapan Penyuluhan :
a. Mempersiapkan materi sesuai kebutuhan
b. Membuat susunan/outline materi yang akan disajikan
c. Merencanakan media yang akan digunakan
d. Pengumuman jadwal dan tempat penyuluhan
e. Persiapan ruangan dan alat bantu/media yang dibutuhkan
4. Pilih waktu yang tepat melakukan kegiatan penyuluhan (dilakukan
sebulan sekali)
5. Melaksanakan penyuluhan. :
a. Peserta mengisi daftar hadir ( Absensi)
b. Ahli gizi menyampaikan materi penyuluhan
c. Tanya jawab
6. Membuat laporan tentang penyuluhan yang telah dilaksanakan
7. Lakukan evaluasi terhadap penyuluhan yang telah dilaksanakan
UNIT TERKAIT Unit Gizi, Tim KPRS
013
PENGERTIAN Suatu proses menetapkan kualitas bahan makanan yang terdiri dari nama
bahan makanan, warna, bentuk, kualitas, jumlah, umur bahan, ukuran,
keterangan khusus, identitas pabrik
TUJUAN Sebagai usaha ahli gizi dalam pengawasan pencapaian kualitas bahan
makanan, pengawasan harga makanan, dan memudahkan dalam proses
penerimaan bahan makanan
KEBIJAKAN Sesuai dengan Peraturan Direktur nomor 001/PER/DIR/IX/2019 tentang
kebijakan Pelayanan Gizi bahwa bahan makanan yang diterima harus
sesuai daftar pesanan dan spesifikasi bahan makanan yang telah
ditetapkan
PROSEDUR 1. Membuat daftar bahan makanan yang akan digunakan
2. Membuat identifikasi spesifikasi bahan makanan yang diinginkan
meliputi :
a. Bahan makanan
b. Warna dan Bentuk
c. Kualitas
d. Jumlah
e. Ukuran
f. Umur Bahan
g. Keterangan Khusus
h. Identitas Pabrik
PENGOLAHAN MAKANAN
015
PENGERTIAN Kegiatan memastikan bahan makanan yang dikirim oleh supplier sesuai
dengan bahan makanan yang dipesan
TUJUAN Sebagai acuan ahli gizi dan pemasak dalam pengontrolan bahan
makanan yang dikirim sesuai dengan yang dipesan baik jenis, jumlah
maupun mutunya
KEBIJAKAN Sesuai dengan Peraturan Direktur nomor 001/PER/DIR/IX/2019 tentang
kebijakan Pelayanan Gizi bahwa bahan makanan yang diterima harus
sesuai daftar pesanan dan spesifikasi bahan makanan yang telah
ditetapkan
PROSEDUR 1. Siapkan daftar bahan makanan (spesifikasi bahan makanan)
yang telah dipesan
2. Sesuaikan dan catat bahan makanan yang datang dengan
spesifikasi bahan makanan yang dipesan meliputi penimbangan
berat bahan makanan, jumlah bahan makanan yang dipesan,
jenis bahan makanan yang dipesan serta kualitas bahan
makanan yang diinginkan
3. Retur bahan makanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
bahan makanan yang dipesan
4. Penerimaan bahan makanan dilakukan pukul 07.00 wib
5. Simpan bahan makanan yang sesuai dengan spesifikasi bahan
makanan yang dipesan sesuai kelompoknya (SPO Penyimpanan
Bahan Makanan)
016/SPO
017/SPO
019/SPO
UNIT TERKAIT Unit Gizi, Ruang Instalasi Rawat Inap Umum dan Khusus
PENAWARAN MENU PILIHAN
021/SPO
PENGERTIAN Proses permintaan makanan pasien yang akan disampaikan ke unit gizi
TUJUAN Sebagai acuan IGD, ruang isntalasi rawat inap umim dan khusus Agar
permintaan makanan pasien berjalan sesuai dengan seharusnya
sehingga pasien mendapatkan makanan sesuai dengan diitnya
KEBIJAKAN Permintaan makan pasien baru merupakan salah satu kegiatan
pelayanan gizi rawat inap sesuai dengan Peraturan Direktur nomor
001/PER/DIR/IX/2019 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
PROSEDUR 19. Permintaan makanan pasien baru dapat diproses apabila ada
konfirmasi dari ruang IGD dan ruang rawat inap
20. Unit gizi melayani permintaan makanan pasien baru antara waktu:
a. Makan pagi : Pukul 07.00 s/d 09.00 wib
b. Makan siang : Pukul 13.00 s/d 15.00 wib
c. Makan sore : Pukul 17.00 s/d 19.00 wib
21. Unit gizi tidak dapat dapat memberikan makanan bagi pasien baru
bila ruang rawat inap tidak menulis permintaan makanan pasien baru
pada buku permintaan makan pasien atau mengkonfirmasi langsung
via telp
22. Unit gizi tidak dapat dapat memberikan makanan bagi pasien baru
bila ruang IGD tidak mengkonfirmasi permintaan makanan pasien
baru via telp
23. Pada saat proses permintaan makan pasien baru wajib melakukan
identifikasi pasien (nama, tanggal lahir dan diet pasien)
24. Ahli gizi langsung membuat etiket makan pasien baru dan
menginformasikannya kepada pramusaji
25. Pramusaji akan membagikan makanan pada ruangan-ruangan sesuai
dengan informasi yang didapat dari ruang IGD dan ruang rawat inap
UNIT TERKAIT Unit Gizi, UGD, Rawat Inap
PENGERTIAN Kegiatan menulis identifikasi pasien pada etiket makan pasien untuk
mengetahui ketepatan pemberian makan pasien sesuai dengan
identifikasi pasien dan diet pasien
TUJUAN Sebagai acuan ahli gizi dan pramusaji agar tersedianya makan pasien
yang tepat, cepat, siap dan layak dikonsumsi sesuai dengan jadwal
makan dan diit pasien
PROSEDUR 26.Ketik nomor RM pasien dii system ICHA agar keluar barcode sesuai
nama pasien yang tertera di buku diit ruangan
27. Etiket makan pasien berupa barcode yang berisikan nama pasien,
tanggal lahir dan nomor RM
28.Data identitas pasien yang ditulis pada etiket pasien didapat dari
informasi buku permintaan makan pasien
29.Tempelkan barcode makan pasien pada stiker etiket makan pasien
30.Etiket makan pasien terdiri dari tiga rangkap, yaitu :
Warna putih untuk makan pagi
Warna biru untuk makan siang
Warna merah untuk makan sore
31.Pada saat melakukan proses pengecekan etiket makan yang telah
tertempel barcode dengan buku permintaan makan pasien, ahli gizi
wajib mencocokan diet pasien agar tidak terjadi IKP
32.Etiket makan yang telah diverifikasi, ditempelkan oleh pramusaji pada
nampan makan yang telah disipakan
33.Nampan yang telah diberi etiket, dimasukan makanan sesuai dengan
etiket yang telah diverifikasi oleh ahli gizi
TUJUAN Sebagai acuan ahli gizi, pemasak dan pramusai dalam memberikan
makanan dalam bentuk cair yang memenuhi kebutuhan gizi
KEBIJAKAN Pemberian makanan cair formula diet khusus merupakan salah satu
pelayanan gizi dalam menu makanan pasien sesuai dengan Peraturan
Direktur nomor 001/PER/DIR/IX/2019 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
PENGERTIAN Pengambilan sampel yang dilakukan pada alat makan yang digunakan
oleh pasien yang akan diperiksa bakteriologi yang ada pada alat makan
tersebut
TUJUAN Agar ahli gizi, pemasak dan pramusaji :
1. Mengetahui jumlah kuman pada alat makan
2. Mengetahui tingkat kebersihan dari alat makan
KEBIJAKAN Pemeriksaan usap alat makan merupakan salah satu kegiatan pelayanan
gizi rawat inap dalam pencegahan penularan penyakit infeksi sesuai
dengan Peraturan Direktur nomor 001/PER/DIR/IX/2019 tentang
kebijakan Pelayanan Gizi
PROSEDUR 1. Pemeriksaan usap alat makan dilakukan per 6 bulan sekali
2. Bekerjasama dengan unit kesehatan lingkungan
3. Siapkan peralatan makan pasien secara sampling yang diminta unit
kesling. Peralatan makan pasien yang diuji berupa piring makan,
sendok makan, mangkuk sayur dan piring lauk
4. Berikan alat makan yang akan diuji ke petugas kesling untuk diuji
kadar mikrobiologik di dalam alat makan tersebut
5. Evaluasi hygiene dan sanitasi lingkungan kerja apabila hasil uji usap
peralatan makan pasien menunjukan tingginya kadar mikrobiologik
yang membahayakan di peralatan makan pasien
KEBIJAKAN Clear up makanan pasien merupakan salah satu kegiatan pelayanan gizi
rawat inap dalam distribusi makanan pasien sesuai dengan Peraturan
Direktur nomor 001/PER/DIR/IX/2019 tentang Kebijakan Pelayanan
Rumah Sakit AN-NISA
Sayur, buah 10 C 10 C 10 C
dan minuman
Tepung dan 25 C 25 C 25 C
biji - bijian
PENGERTIAN Pemeriksaan terhadap makanan yang akan disajikan kepada pasien guna
mengidentifikasi mikrobiologik pada makanan yang akan disajikan
(identifikasi bakteri)
TUJUAN Sebagai acuan ahli gizi, pemasak dan pramusaji dalam meningkatkan
kesehatan, melakukan pencegahan penyakit terhadap makanan yang
disajikan
KEBIJAKAN Pemeriksaan makanan matang merupakan salah satu kegiatan
pencegahan penularaan penyakit infeksi sesuai dengan Peraturan
Direktut No. ,,,, tentang Kebjikan Pelayanan Gizi.
PROSEDUR 1. Pemeriksaan makanan matang dilakukan 6 bulan sekali
2. Bekerja sama dengan unit Kesehatan lingkungan
3. Kesling menghubungi unit gizi kapan akan dilakukan pemeriksaan
makanan matang
4. Ahli gizi mneyiapkan makanan yang akan di uji dengan cara diambil
secara sampling dan diserahkan ke unit kesling
5. Evaluasi tindak lanjut hasil uji makanan matang yang hasil
pemeriksaannya menunjukan tingginya kadar mikrobiologik dan
membahayakan pasien.
UNIT TERKAIT Unit Gizi, unit Kesehatan Lingkungan
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 6.
UNIT TERKAIT
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1.
UNIT TERKAIT
SAMPEL MAKANAN
040/SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1.
UNIT TERKAIT
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1.
UNIT TERKAIT
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1.
UNIT TERKAIT
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1.
UNIT TERKAIT
044/SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1.
UNIT TERKAIT
045/SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1.
UNIT TERKAIT
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1.
UNIT TERKAIT