Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan bimbingan dan
petunjuk kepada kita sehingga kita berhasil menyusun Panduan Meningkatkan Komunikasi Yang
Efektif. Rumah Sakit Ibu dan Anak Assyifa merupakan sarana pelayanan kesehatan yang saat ini
makin berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi di lain pihak
rumah sakit dihadapi tantangan yang makin besar. Rumah sakit dituntut agar dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu khususnya bagi jaminan keselamatan pasien (patient safety).
Untuk hal tersebut rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang ada di
Indonesiaperlu ditingkatkan pelayanan khususnya dalam ketepatan identifikasi pasien. Panduan
Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif ini sangat penting bagi petugas yang bekerja di Rumah Sakit
dan bukan saja untuk para petugas tetapi juga untuk keselamatan pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Assyifa.
Kami menyadari bahwa panduan ini masih belum sempurna. Untuk itu kami harapkan
masukan bagi penyempurnaan ini dikemudian hari.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Komunikasi adalah Sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang
kepadaorang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang
dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi. (Komaruddin, 1994;Schermerhorn, Hunt &
Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).Secara etimologis, kata efektif (effective) sering diartikan
dengan mencapai hasil yang diinginkan (producing desired result), dan menyenangkan (having a
pleasing effect).Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh
resipien/penerima akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien.
Komunikasi dapat berbentuk verbal, elektronik, atau tertulis.
Komunikasi verbal adalah pesan yang disampaikan dari pemberi pesan (komunikator) kepada
penerima pesan (komunikan) dikemas dengan kata-kata (verbal) baik langsung atau melalui telepon.
Komunikasi dalam bentuk elektronik adalah suatu proses pertukaran informasi dengan dibantu
teknologi digital sebagai media yang menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya
tertutup. Sedangkan komunikasi tertulis adalah penyampaian informasi yang dilakuka
Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan adalah perintah diberikan secara lisan
dan yang diberikan melalui telpon.Komunikasi lain yang mudah terjadi kesalahan adalah pelaporan
hasil pemeriksaan diagnostic kritis, seperti laboratorium klinis menelepon unit pelayanan untuk
melaporkan hasil pemeriksaan segera / cito.
Pelaporan hasil pemeriksaan diagnostik kritis adalah proses penyampaian hasil kritis kepada
dokter yang merawat pasien (DPJP) dalam waktu < 30 menit, dimana hasil tersebut mengindikasikaan
kelainan atau gangguan yang mengancam jiwa, memerlukan perhatian atau Tindakan segera.
Gangguan komunikasi dapat terjadi saat dilakukan serah terima (hand over) asuhan pasien
yang dapat berakibat kejadian yang tidak diharapkan (adverse event) atau kejadian sentinel. Serah
terima asuhan pasien di dalam Rumah Sakit terjadi antar staf medis dan medis, antar staf medis dan
keperawatan atau dengan staf klinis lainnya, juga antara PPA daan PPA lainnya pada saat pertukaran
shift.
Adapun tujuan dari dibuat Panduan ini adalah untuk meningkatkan efektifitas komunikasi
diantara petugas dengan memastikan bahwa instruksi dan petunjuk yang diberikan secara lisan atau
melalui telepon adalah jelas bagi penerima instruksi dan dikonfirmasi oleh pemberi instruksi.
BAB II
RUANG LINGKUP