Anda di halaman 1dari 5

Percobaan Gas Ideal

(Memasukan Telur Dalam Botol)

Nama Anggota :
Bagus Cahyo Wibowo (2202411045)
Muhammad Nabil (2202411030)
Alifsyah Akbar (2202411052)
Muhammad Khafidz Maulana (2202411039)
Fio Izzafur Rahman (2202411044)
Aditya Ahmad Ryan (2202411047)
BAB I

A. Tujuan Akhir Percobaan


Mencoba mengaplikasikan teori gas ideal dengan benda benda sekitar dengan
cara melakukan percobaan terhadap telur untuk dapat masuk ke dalam botol.

B. Dasar Teori / Prinsip Dasar Percobaan


Pada teorinya, tekanan udara bersifat sama seperti tekanan pada zat cair.
Tekanan udara di dataran tinggi akan berbeda dengan tekanan udara di pantai. Hal ini
dikarenakan di dataran tinggi jumlah partikel udaranya semakin kecil yang
mengakibatkan gaya gravitasi partikel juga kecil, sehingga tekanan udaranya pun
akan semakin kecil. Hal sebaliknya terjadi di pantai. Tekanan udara didefinisikan
sebagai gaya per satuan luas yang bekerja pada suatu bidang oleh gaya berat kolom
udara yang berada di atasnya.

BAB II

A. Alat Dan Bahan


1. Telur (yang sudah direbus)
2. Korek api
3. Sobekan kertas
4. Botol (gunakan botol yang memiliki mulut botol yang lebar)
5. Air

B. Langkah pengerjaan
1. Basahi permukaan telur dengan air(H2O)
2. Bakar sobekan kertas lalu masukan kedalam botol
3. Letakan telur yang sudah dibasahi ke mulut botol
4. Amati hasilnya
BAB III

A. Hasil Reaksi Percobaan


Pada percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui teori secara fisika yang
digunakan dalam percobaan memasukkan dan mengeluarkan telur rebus didalam
mulut botol. Langkah awal yang dilakukan adalah memasukkan bakaran kertas ke
dalam sebuah botol yang telah disediakan, kemudian menaruh telur rebus yang telah
dikupas diatas mulut botol. seperti yang terlihat pada gambar :

Setelah dilakukan pengamatan, diperoleh hasil bahwa telur yang ada di atas mulut
botol perlahan-lahan akan masuk ke dalam botol. Seperti gambar di bawah ini :

Hal tersebut dikarenakan nyala api dapat terjadi  jika ada dalam jumlah yang cukup
oksigen di udara. Pada proses pembakaran ini akan menghabiskan sejumlah mol
oksigen sesuai jumlah yang diperlukan dalam pembakaran. Ketika kertas di bakar
kemudian di masukan ke dalam botol, api terus membakar dengan oksigen bereaksi
dengan kertas. Seiring waktu jumlah oksigen dalam botol akan habis.
Sebagaimana diketahui bahwa jumlah mol zat yang bereaksi sebanding dengan
tekanan.
PV=nRT
P = tekanan (N/m2) T = suhu (kelvin)
V = volume (m3) R= konstanta gas umum
n = jumlah zat (mol) = 8,31 J/mol.K
= 0,082 L atm/mol.K
Ketika jumlah mol oksigen dalam botol berkurang, tekanan dalam botol akan turun.
Hal ini menyebabkan tekanan udara yang ada di luar botol lebih besar di banding
tekanan udara yang ada di dalam botol. Karena hal inilah telur masuk ke dalam botol
padahal mulut botol lebih kecil dari telur.
Jika kita ingin mengeluarkan telur dari dalam botol yaitu dengan cara meningkatkan
tekanan didalam botol lebih besar dari pada tekanan luar. Dengan memasukan dry ice
dalam botol dapat meningkatkan tekanan dalam botol. Sebagaimana diketahui bahwa
bahan baku pembuat dry ice adalah gas yang di padatkan, maka dalam suhu kamar
dry ice akan lebur dan menghasilkan gas. Gas ini yang digunakan untuk
mengeluarkan telur dalam botol.

B. Kesimpulan
Pada saat percobaan dilakukan botol dimasukan kertas yang sedang dibakar
dan saat itu juga telur yang sudah dibasahkan di taruh di mulut botol dan telur terhisap
kedalam botol. Hal ini disebabkan karena saat kertas terbakar didalam botol, maka
tekanan udara dalam botol akan rendah dikarenakan udara yang panas membuat gaya
gravitasi partikel semakin tinggi dan disaat itu telur terhisap karena tekanan yang ada
didalam botol ingin mengambil lebih banyak udara agar tekanan kembali normal.

Sebaliknya, telur dapat keluar dari dalam botol karena tekanan dari dalam
botol lebih tinggi daripada tekanan diluar botol, yaitu dengan memberikan dry ice di
dalam botol untuk menaikkan suhu di dalam botol.

Anda mungkin juga menyukai