Anda di halaman 1dari 28

Teknologi Pengelasan

- salah satu metoda


manufaktur
Prepared by :
Dr. Dewin Purnama, ST, MT, IWE

1
1. Concept of Materials Science and Engineering
processing

4 main manufacturing processes


1. Casting
2. Forming
3.Joining
4. Machining

3
2. Joining (Penyambungan)
• Penyambungan material salah satu proses fabrikasi
• Zaman prasejarah pematrian (soldering) untuk pembuatan barang-barang perhiasan.
• Kemajuan teknologi  banyak metode (sederhana hingga yang canggih dan mahal)
• Teknik pengelasan (welding) paling banyak digunakan dalam industri
(kedirgantaraan, otomotif, pertahanan, dan konstruksi).
• Tantangan dunia industri:
• peningkatan produktivitas, efisiensi, dan kualitas lasan.
• penggunaan material yang semakin canggih.
• Hadirnya metode baru seiring kemajuan teknologi seperti:
• munculnya teknologi laser dan otomasi (robot).
• pengelasan laser hybrid,
• pengelasan gas inert tungsten aktif (ATIG), dan
• friction stir welding (FSW).
• sistem pengelasan cerdas (intelligent welding system).
Klasifikasi
Proses
Penyambunga
n
Ada 2 standar pengelasan yang terkenal yaitu menurut
British Standard (BS) dan American Welding Society (AWS)
1. Pengelasan adalah penyambungan antara dua/lebih
material dalam keadaan plastis atau cair dengan
menggunakan panas (heat) atau tekanan (pressure)
atau keduanya. Logam pengisi (filler metal) dengan
temperatur lebur yang sama dengan temperatur
lebur dari logam induk dapat atau tanpa digunakan
dalam proses penyambungan tsb. (British Standards
Apa itu Pengelasan Institution 1983 : BS 449: Part 1).
(Welding) ? 2. Pengelasan adalah penyambungan dari logam atau
non-logam yang dihasilkan dengan memanaskan
material hingga temperatur las, dengan atau tanpa
menggunakan tekanan (pressure), atau hanya
tekanan, dengan atau tanpa menggunakan logam
pengisi. (American Welding Society 2001 Welding
Handbook Vol.1 9th ed.)
Welding

Brazing and
Fusion Solid state
Klasifikasi soldering
Pengelasan
Chemical Electrical Electrical Chemical Mechanical

Oxyfuel gas Arc Resistance Diffusion Cold


Thermit Resistance Explosion Friction
Electron beam Ultrasonic
Laser beam
Brazing dan Soldering

Fluks juga digunakan untuk menghilangkan lapisan oksida


dan mencegah oksidasi  ikatan metalurgi yang baik
• menggunakan media perekat/adesif
• Aplikasi:
• menyambung polimer
• komposit matriks-polimer,
• polimer ke logam,
Adhesiv • logam ke logam, dan
• keramik ke logam.
e • Mekanisme penyambungan: ikatan kimia
Bonding • Untuk memaksimalkan kekuatan ikatan:
• permukaan yang akan disambung harus
dibersihkan secara menyeluruh.
• membuat permukaan menjadi 'kasar'.
• bagian-bagian yang disambung mengalami deformasi
makroskopis tidak lebih dari beberapa %. Hal ini dapat
dicapai pada T > ½ Tm BM.
• Prosesnya terjadi dalam dua tahap:
• proses deformasi plastis  dua permukaan yang
disambung menjadi bersentuhan erat;
• pembentukan ikatan melalui mekanisme difusi.
Diffusio
n
Bonding
3. Fusion Welding
structure
Apa itu Fusion
Welding? Processing
(fusion welding)

• Fusion welding: dua benda kerja/logam dasar (BM) yang akan


disambung + kawat las/elektroda (FM) mengalami pencairan/peleburan
dengan penerapan panas.
• BM cair + FM cair bercampur dan membeku menghasilkan sambungan
(weld) yang kuat.
• Proses fusion welding melibatkan temperatur yang tinggi:
• mengubah struktur mikro daerah yang dilas  berkurangnya
kekuatan tarik dan ketangguhan logam.
• menciptakan tegangan sisa  mengurangi kekuatan
sambungan
• Diperlukan pengoptimalan masukan panas (heat input), komposisi BM +
FM, dan laju pendinginan (cooling rate) untuk meminimalkan perubahan
Persyaratan Dasar Untuk Setiap Proses
Pengelasan
1. Sumber Energi:
a) Listrik/electrical (busur listrik/arc, resistansi, radiasi, induksi,
dan konduksi)
b) Kimia/chemical (nyala api/flame, radiasi, ekspolsif dan reaksi
padatan/solid reactants).
c) Mekanis (tanpa dipanaskan namun ada friksi).
2. Mekanisme penghilangan kontaminan pada permukaan
sambungan.
3. Perlindungan terhadap kontaminasi udara (Fluk dan
Gas).
4. Pengontrolan metalurgi las.
Contoh Aplikasi
Pengelasan
Berbagai metoda Pengelasan Busur
Some of Arc Welding Processes

• Dibedakan atas 2 kelompok


A. Metoda pengelasan busur yang menggunakan Fluk sebagai
pelindung
1. SMAW (shielded metal arc welding)/ stick welding
2. FCAW (flux cored arc welding)
3. SAW (submerged arc welding)
B. Metoda pengelasan busur yang menggunakan gas sebagai
pelindung
1. GTAW (gas tungsten arc welding)/ TIG (tungsten inert
gas)
2. PAW (plasma arc welding)
3. GMAW (gas metal arc welding)/ MIG (metal inert gas)
Penciptaan
Busur

Densitas Daya Sumber Panas:


• Rendah  panas menyebar ke area yang cukup luas
• Tinggi  panas terkonsentrasi pada area kecil dan
lebih mudah menghasilkan kolam las.
• Densitas daya sumber panas tinggi, masukan
panas
berkurang.
• Masukan panas berlebihan  penurunan
SMAW (Shielded Metal Arc Welding) / Stick Welding

• tertua (1907), sederhana, dan paling serbaguna, ~ 50%


digunakan di semua industri.
• Process: hasil peleburan BM dan FM menggunakan busur
listrik yang tercipta antara BM dan FM (elektroda terbungkus
fluk)
• Dikerjakan secara manual oleh juru las (welder).
• Arus, dapat DC atau AC, umumnya pada rentang 50-300 A.
• Sangat cocok untuk menyambung material dengan ketebalan
3-19 mm, for >19 mm menggunakan teknik multiple-pass
Aplikasi:
• Baja, baja tahan karat, besi tuang dan paduan non-fero
tertentu Fig 1.10 SMAW : (a) proses
• Tidak digunakan atau jarang digunakan untuk mengelas keseluruhan; (b) area
Al dan paduannya, paduan Cu dan Ti pengelasan yang diperbesar
Flux Cored Arc Welding
(FCAW)
• FM memiliki inti fluk (FM/elektroda berbentuk
turbular yang di dalamnya terisi fluk)
• Fungsi fluk sama dengan SMAW.
• The use of additional shielding gas is optional.
Types of FCAW

FCAW-S FCAW-G

Electrode stick-out

Flux-core arc welding: (a) overall process;


(b) welding area enlarged.
Submerged Arc Welding
(SAW)
• ditemukan tahun 1935, sangat efisien (500-1300 A),
penetrasi dalam  BM yang tebal.
• Proses: FM diumpankan ke kampuh las BM secara kontinu
dan ditutup dengan serbuk fluks
• Busur listrik tercipta di antara FM dan BM namun
tidak terlihat (tertutup fluks).
• Fluks sangat berperan dalam menghasilkan
kecepatan yang tinggi dan kualitas logam yang
baik.
• Keuntungan: (i) asap hasil proses las sedikit (tidak perlu
helmet); (ii) Kedua, arus yang tinggi 
efisiensi/produktifitas tinggi.
• Kelemahan: (i) posisi pengelasannya terbatas pada
posisi flat (datar); (ii) ukuran kampuh harus akurat; (iii)
penetrasi sangat dalam, maka kualitas logam las sangat Fig 1.21 Submerged arc welding:
tergantung pada komposisi BM dan kondisi pengelasan. (a) overall process; (b) welding
area enlarged.
Gas Tungsten Arc Welding
(GTAW/TIG)
• Busur terbentuk antara elektroda tungsten yang
tidak melebur + BM.
• Perlindungan logam cair dari atmosfir jauh lebih
baik (menggunakan gas inert seperti Ar atau He)
dibandingkan SMAW (menggunakan fluk).
• GTAW disebut juga tungsten inert gas (TIG).

Keunggulan:
• cocok untuk menyambung BM yang tipis
• dapat digunakan untuk sambungan butt tanpa FM
(autogenous)
• dapat digunakan untuk mengelas logam reaktif,
seperti Ti, Zr, Al, dan Mg
Kelemahan:
• Tingkat deposisi rendah.
• Arus yang berlebihan dapat menyebabkan
elektroda W meleleh inklusi W yang rapuh pada Fig 1.11 Gas–tungsten arc welding (GTAW/TIG):
WM. (a) overall process; (b) welding area enlarged.
Plasma Arc Welding
(PAW)

transferred (constricted non-


arc), T ~ 17000 °C. transferred (T
~ 10000 ºC),
Gas Metal Arc
Welding
(GMAW/MIG/MA
G)
• Busur terbentuk antara FM
terumpan secara kontinyu dan BM.
• Pelindung:
• Gas inert seperti Ar dan He
(MIG
= metal inert Gas)
• Gas aktif (MAG = metal active
gas)

Gas–metal arc welding: (a) overall process;


(b) welding area enlarged.
Proses Yang Menggunakan Densitas Daya Sumber Panas
Tinggi: EBW • memanfaatkan panas yang dihasilkan oleh berkas
elektron berenergi tinggi.
• Elektron menumbuk BM dan energi kinetiknya
diubah menjadi energi panas yang memanaskan
BM hingga mencair dan membeku  las
(weld)
• Ruang hampa yang tinggi diperlukan untuk
mencegah hilangnya energi elektron akibat
tumbukan dengan molekul udara.
LB • Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of
W Radiation)
• LBW): proses pengelasan yang menggunakan
energi radiasi elektromagnetik untuk melelehkan
bagian logam yang akan disambung.

Keunggulan: Kelemahan:
• Kualitas tinggi • Biaya awal mahal
• Tidak membutuhkan elektroda • Biaya perawatan tinggi
• Tidak perlu kedap udara • Laju pendinginan
• Berbagai material dapat dilas sangat cepat
• Rasio antara kedalaman
las/lebar las tinggi (10:1)
structure
Apa yang terjadi bila material dilas?
Faktor termal dan kimia Processing
Proses peleburan: (fusion welding)
Penggunaan • Masukan panas dan komposisi kimia Properties
panas

Sifat lasan
Campuran
Material dasar Proses Metalurgi:
& kawat las • pemaduan, oksidasi dan deoksidasi
Transformasi Fasa:
• Austenit  Martensit, Bainit, Perlit dan
ferit
Sifat Lasan:
• Logam las (Weld metal) memiliki komposisi kimia yang Geometri lasan hasil fusion welding.
berebda dengan logam dasar.
• Panas pada proses pengelasan memodifikasi area
dekat
logam las  daerah terpengaruh panas/heat affected
zone (HAZ)
Pengertian Weldabiity (mampu las)
• Proses pengelasan (fusion welding) mempengaruhi struktur dan sifat material:
 Perubahan struktur mikro dan kekerasan khususnya pada Heat Affected Zone (HAZ)
 Berbagai kemungkinan terjadinya cacat pengelasan.
• Dari sisi material yang akan dilas: weldability (mampu las) berkaitan dengan ketahanan
atau kerentanan terhadap kegagalan.
• Dari sisi manufaktur: weldability (mampu las) berkaitan dengan kemampuan
menghasilkan las yang bebas cacat.
• Ada beberapa cacat las yang dapat terjadi selama fabrikasi:
• Cacat terkait proses dan prosedur pengelasan (contoh: kurangnya fusi, undercut, dan
inklusi terak). Hal ini biasanya dapat dihindari dengan perubahan kondisi proses, dan
• Retak, terkait dengan material (contoh: retak pembekuan dan retak hydrogen). Hal ini
terutama terkait dengan karakteristik metalurgi material dan biasanya sulit
dihilangkan hanya dengan perubahan kondisi proses.
• Istilah weldability (mampu las) juga menggambarkan perilaku struktur yang dilas
setelah digunakan.
• Weldability (mampu las) material sangat terkait dengan struktur mikro material.
Definisi Mampu Las
(Weldability)
• Weldability of material is closely related to its microstructure.
• In its broadest context, weldability considers aspects of design, fabrication, fitness for
service, and, in some cases, repair.
• It is based on the definitions for weldability by the American Welding Society and the
ISO Standard 581:1980.

Definition:
• (ANSI/AWS A3.0): Weldability: the capability of a material to be welded under the
imposed fabrication conditions into a specific, suitably designed structure and to
perform satisfactorily in the intended service.
• ISO 581:1980: Metallic material is considered to be susceptible to welding to an
established extent with given processes and for given purposes when welding provides
metal integrity by a corresponding technological process for welded parts to meet
technical requirements as to their own qualities as well as to their influence on a
structure they form. 27
Diagram penyebab dan cacat cacat pengelasan

28

Anda mungkin juga menyukai